2. Mengapa Kredit Diperlukan?
Dari sisi Peminjam :
1. Kekurangan dana sendiri.
• Kanaikan penjualan
• Penundaan pelunasan utang
(kedua sebab ini muncul bersamaan)
• Tenggang waktu pendapatan.
• Substitusi hutang pihak ke tiga.
• Untuk semangat bisnis.
2. Reputasi: Orang yg punya hubungan dengan bank
memiliki reputasi tersendiri.
3. Tertib manajemen keuangan.
3. Analisis kredit mengandung pengertian
penilaian kredit dalam segala aspek, baik
keuangan maupun non-keuangan.
Analisis kredit adalah suatu proses analisis
kredit dengan menggunakan pendekatan-
pendekatan dan rasio-rasio keuangan untuk
menentukan kebutuhan kredit yang wajar.
Analisis Kredit
5. diberikan kepada usaha kecil &
korporasi.
Tingkat bunga: tetap atau mengambang.
Jangka waktu: beberapa minggu s.d 8
tahun.
Pinjaman Komersial & Industri (C&I)
7. Aspek Keuangan
• Dilihat dari laporan keuangan;
– Neraca
– Laporan Laba Rugi,
– Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
• Neraca ;
Lakukan analisa vertikal, analisa horizontal,
analisa per pos dalam Neraca.
• Analisa Laba Rugi
Lakukan analisa vertikal, analisa horizontal, dan
analisa per pos dalam Laporan Laba-Rugi.
8. 1. Watak/karakter (Character).
– Kemauan untuk melunasi.
2. Kemampuan (Capacity).
– Manajemen
– Membayar.
3. Modal (Capital)
– Kesanggupan menyediakan
modal sendiri.
4. Agunan (Collateral).
– Sumber dari usaha yang dibiayai
– Salah satu unsur jaminan.
5. Kondisi Ekonomi & Prospek Usaha (Condition).
– Faktor external
Indikator yang
dinilai, sbb: …
Pokok Penilaian dalam Analisis Kredit (5Cs)
9. Indikator
Meliputi ;
• Itikad dan tanggungjawab,
• Watak / perilaku / gaya hidup, dan
• Komitmen pembayaran
Analisis CHARACTER (Watak)1
10. Indikator
Meliputi :
• Sumber penghasilan / pendapatan,
• Kemampuan dalam membayar angsuran, dan
• Kemampuan dalam menyelesaikan pinjaman
tepat waktu.
Analisis CAPACITY (Kemampuan)2
11. Analisis CAPACITY dalam Kredit
a) Kemampuan (calon) nasabah menyediakan dana untuk
pembiayaan
b) Kemampuan calon nasabah untuk membangun
proyeknya
c) Kemampuan nasabah untuk menghasilkan produk dari
proyeknya.
d) Kemampuan nasabah untuk menjual hasil produksinya
e) Kemampuan nasabah untuk memperoleh laba
penjualan tersebut.
f) Kemampuan nasabah untuk menyediakan cash yang
memadai untuk membayar kewajiban-kewajibannya
kepada bank.
12. Indikator
Meliputi;
• Mempunyai sumber penghasilan tetap,
• Memiliki bidang usaha lain sebagai sumber
penghasilan,
• Memiliki tabungan / simpanan di Bank.
Analisis CAPITAL (Modal)3
13. Indikator
Meliputi :
• Nilai jual barang jaminan yang diagunkan
sebanding / melebihi plafond kredit. (bila terjadi
one prestasi , agunan mudah dijual),
• Jaminan bersifat fisik (Serifikat /BPKB/Deposito)
atau
• Jaminan non fisik (Akta Pendirian, dll ),
• Kepemilikan barang jaminan, dan
• Keaslian dokumen.
Analisis COLLATERAL (Agunan)
4
14. Indikator
Meliputi ;
• Pengembangan bisnis / usaha / investasi,
• Fluktuasi perekonomian,
• Kondisi sosial ekonomi,
• Problematika internal perusahaan.
Analisis CONDITION (Kondisi)
5
15. Indikator yang
dinilai, sbb: …
• Party
• Purpose
• Payment
• Profitability
• Protection
5Ps dalam Analisis Kredit
16. Party
Pengelompokan calon debitur menjadi
beberapa kelompok.
• Analis kredit mempunyai format analisa
berdasarkan data dari pemohon dan
wawancara.
• Pengelompokkan pemohon dilakukan menurut
modal, loyalitas, dan karakter calon debitur.
Cara ini berguna untuk memudahkan analis
kredit mengambil keputusan disetujui atau
ditolaknya permohonan calon debitur.
17. Purpose
Meneliti kelayakan rencana penggunaan kredit.
• Tujuan penggunaan dana adalah faktor yang
terpenting dalam analisa kredit, jangan sampai
pinjam dana untuk uang muka kredit yang
lainnya.
• Bank akan menyelidiki untuk apa sebenarnya
pinjaman itu akan digunakan.
• Prinsipnya kredit harus sesuai dengan
tujuannya apakah masuk ke kategori konsumtif
atau investasi dan modal kerja.
18. Payment
Meneliti kemungkinan pengembalian kredit.
• Analisa ini bertujuan untuk melihat dan
memastikan cara pemohon membayar cicilan
sampai lunas akan dipastikan.
• Pemohon yang tidak memiliki cicilan di tempat
lain lebih mudah diterima daripada yang masih
harus bayar cicilan lain, misalnya : kendaraan,
dll.
• Sebaiknya lunasi dahulu cicilan tempat lama
baru ajukan kredit baru.
19. Profitability
Menyangkut kemampuan calon debitur dalam
memperoleh laba.
• Menyangkut prospek (potensi) bisnis,
pekerjaan, atau usaha yang dilakukan calon
debitur menjadi faktor analisa penunjang
kredit yang diajukan calon debitur.
• Prinsip ini umumnya dipakai ketika calon
debitur ingin mencari pinjaman untuk
pengembangan bisnisnya.
20. Protection
Menjaga tingkat keamanan pemberian kredit.
• Hal ini berkaitan dengan agunan (Collateral)
yang dimiliki calon debitur dan kepribadiannya
(Character),
• Analisis kepribadiannya (Character) disini lebih
mengarah analisis riwayat hidup dan hobi dan
gaya hidup untuk melihat kecenderungan,
misalnya pemohon yang hobi berfoya-foya,
kemungkinan besar aplikasinya ditolak.
22. 1. Return
• Return (Pengembalian) adalah penilaian atas
hasil yang akan dicapai perusahaan calon
debitur setelah memperoleh kredit.
• Apakah hasil yang dicapai akan mampu
digunakan untuk mengangsur pinjaman
serta bersamaan serta bersamaan dengan
pengembalian pinjaman apakah usaha
debitur dapat berkembang atau tidak
23. 2. Repayment Capacity
• Repayment Capacity (Kemampuan
pengembalian) adalah memperhitungkan
jangka waktu pengembalian kredit yang
sesuai dengan kemampuan pembayaran
angsuran oleh debitur.
24. 3. Risk Bearing Ability
• Risk Bearing Ability (Kemampuan menghadapi
resiko) adalah memperhitungkan besarnya
kemampuan perusahaan calon debitur untuk
menghadapi resiko, apakah perusahaan calon
debitur risikonya besar sekali atau kecil.
• Kemampuan menghadapi resiko erat
kaitannya dengan jaminan yang diberikan
debitur apabila resiko kegagalan pembayaran
kredit terjadi.
25. Pengertian Kredit Bermasalah
• Kredit bermasalah adalah kredit yang
pembayaran kembali utang pokok dan
kewajiban bunganya tidak sesuai dengan
persyaratan atau ketentuan yang ditetapkan
oleh bank, serta mempunyai risiko
penerimaan pendapatan dan bahkan
berpotensi kerugian. Latumaerissa (2014:162)
26. Upaya Antisipasi Terjadinya
Kredit Bermasalah
• Upaya mengantisipasi terjadinya kredit
bermasalah dengan melakukan pengawasan
kredit:
1) Preventive control of credit
2) Represive control of credit
27. Upaya Antisipasi …
1). Preventive control of credit, dilakukan
dengan cara:
a) Penentuan plafond kredit
b) Pemantauan debitur
c) Pembinaan debitur
28. 2). Represive control of credit: adalah tindakan
pengamanan atau penyelesaian kredit macet
dengan cara :
a) Rescheduling
b) Reconditioning
c) Restructuring
d) Liquidation
Upaya Antisipasi …