Dokumen tersebut membahas kebijakan program pencegahan dan penanggulangan tuberkulosis di Provinsi Lampung, mencakup target eliminasi TB nasional dan global, situasi TB di Indonesia, strategi dan tantangan penanggulangan TB di Lampung."
1. KEBIJAKAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
DI PROVINSI LAMPUNG
dr. LUSI DARMAYANTI, MPH
Disampaikan pada :
PERTEMUAN PERTEMUAN MONITORING
DAN EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
TINGKAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019
BANDAR LAMPUNG, 29 – 30 JULI 2019
2. SDGs Goal Target
Indicator
(RPJMN)
TOTAL 17 169 241
Goals related to health
(Presidential Regulation
No. 59/2017
9 23 63
KOMITMEN GLOBAT DAN TARGET NASIONAL
SGDs
2015 – 2030
RPJMN
2015 – 2019
RPJP
2005 – 2025
1. TUBERCULOSIS
2. HIV/AIDS
3. MALARIA
4. NTDs (LEPROSY &
YAWS)
5. HYPERTENTION
6. DIABETES MELLITUS
7. TRAFFIC ACCIDENT
8. ALCOHOL ABUSE
9. SMOKING
10. IMMUNIZATION
Notes:
RPJP: Rencana Pembangunan Jangka Panjang
RPJMN: rencana Pembangunan Jangka Menengah
ELIMINASI TB TAHUN 2030
• 80% reduction of TB incidences
• 95% reduction of TB mortality
compared to that of 2014
• 50% reduction of TB incidences
• 70% reduction of TB mortality
compared to that of 2014
• 30% reduction of TB incidences
• 40% reduction of TB mortality
compared to that of 2014
2020
2025
2030
5. Penanggulangan TB (Permenkes No. 67 tahun 2016)
5
• Pengobatan TB
Resistan Obat
jangka pendek
• Pengobatan
profilaksis TB laten
• Imunisasi BCG
• Dukungan
psikososial
(pendampingan
pasien dan
pemberian enabler)
Penemuan
Aktif
1. Pelacakan kontak
2. Skrining di tempat
khusus
3. Pengendalian faktor
risiko
4. Promosi kesehatan
5. Transport sputum
Pasif
1. Pelibatan fasyankes
pemerintah-swasta
2. Jejaring Layanan
3. Pemeriksaan
Laboratorium
Pengobatan
1. Tipe/kategori TB
2. TB sensitif obat dan
resistan obat
3. Paket obat : intensif -
lanjutan
4. Pemantauan minum
obat
5. Penanganan Efek
Samping
6. Evaluasi hasil
pengobatan
Cakupan Penemuan Keberhasilan Pengobatan
Masif
Skrining di tempat khusus
(Rutan, lapas, tempat kerja,
asrama)
Intensif
1. Manajemen Layanan TB
terpadu (HIV, DM, rokok,
penyakit paru, dll)
2. Pemeriksaan Laboratorium
Kegiatan Khusus
6. Fasilitas Kesehatan yang Menyediakan Layanan TBC di Indonesia
11.043
Layanan Aktif Lapor
di Indonesia
360
Rumah Sakit
(Pemerintah dan
Swasta) dan Balai
Kesehatan Rujukan
TBC RO
2.304
Puskesmas
Satelit TBC RO
9.997
Puskesmas
2.671
Rumah Sakit (Pemerintah dan
Swasta) dan Balai Kesehatan Paru
11.220
Lainnya (Dokter Praktik
Mandiri dan Klinik Swasta)
Laboratorium Penyedia Diagnosis TBC
7.326
Laboratorium
Rujukan
Mikroskopis
963
Tes Cepat
Molekuler
21
Laboratorium
Biakan TBC
11
Laboratorium
Uji Kepekaan
TBC
7
Laboratorium
SL/LPA
23.888
Layanan TBC
di Indonesia
7. REDUKSI ELIMINASI ERADIKASI
TBC
2020
CDR : > 70%
SR : > 85%
MDR : CDR >
80%
: SR >75%
2030
Insidens menurun
80%
Mortalitas
menurun 90%
2050
Tidak Ada Kasus
baru
Tahapan Pengendalian Penyakit
Prinsip dan Strategi Program
Tuberkulosis Tahun 2015-2020
1. Penguatan kepemimpinan
program TB di
kabupaten/kota
2. Peningkatan akses layanan
TBC yang bermutu
3. Pengendalian faktor risiko
4. Peningkatan kemitraan TBC
melalui Forum Koordinasi
TBC
5. Peningkatan kemandirian
masyarakat dalam
penanggulangan TB
6. Penguatan manajemen
program
8. 8
Milestone Menuju Eliminasi TB di
Indonesia
Visi : “Indonesia Bebas TB 2050”
Goal : “Eliminasi TBC di Indonesia pada
2030”
Roadmap Eliminasi TBC
Sampai Tahun 2030
9. http://sitt.kemkes.go.id
• SITT (Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu)
on line dan off line
• Mencatat dan pelaporkan TB sensitif obat
• Data kasus (Detection Cases and Treatment
Result)
• Data logistik (OAT lini pertama)
• Data laboratorium (cross check slide)
• Data base (jumlah puskesmas, rumah sakit,
lapas/rutan DPM, dll)
• E-TB Manager on line
• Mencatat dan melaporkan TB resistan obat
• Data kasus (Detection Cases and Treatment
Result)
• Data logistik (OAT second line)
• Data laboratorium
SISTEM INFORMASI TUBERKULOSIS
10. 0
200
400
600
800
1000
1200
1990
1993
1996
1999
2002
2005
2008
2011
2014
34% belum dilaporkan
48% dilaporkan dlm SITT
Pemetaan Kasus TB yang ditangani
Inventory Study TB 2017
733.000 kasus TBC sudah
diobati di fasilitas layanan
kesehatan (Hasil Inventory
study 2017)
369.435 kasus TBC
sudah diobati namun
belum dilaporkan
(Under reported) :
34%
165.000 kasus TBC
belum terjangkau dan
terdeteksi
(unreacheable and
undetected) : 18 %
430.000 kasus TBC
sudah dilaporkan
ke SITT (48%)
Insidens TBC 842.000
WHO, 2018
18% belum terjangkau dan
terdeteksi
• Pelacakan kontak
• Pelacakan pasien
mangkir
• Penerapan PPM berbasis
kab/kota
• Notifikasi Wajib
• Penguatan surveilans.
• Manajemen Layanan TB
yang terintegrasi (HIV,
DM, gizi, rokok, penyakit
paru, dll)
• Sistem rujuk balik
• Sinkronisasi dengan BPJS
• Koalisi Profesi
401.130*
* Data per 1 Februari 2018
10
11.
12. 26.05
44.62
0
10
20
30
40
50
2017 2018
36.64
29.20
34.29 33.47
18.81 18.89
26.05
22.96
0.77
24.23
30.98
25.48
7.69
19.92
0.00
28.97
59.4959.3257.83
52.9352.06
45.1244.6243.06
38.39
34.94
31.6730.4829.24
22.66
16.26
28.28
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2017 2018
CDR TBC PER KAB/KOTA DI PROVINSI
LAMPUNG TAHUN 2017 - 2018
TREND CDR TBC
PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2017 - 2018
Target 70 %
13. 60% 59% 58%
53% 52%
44%
38% 35% 33% 32% 30% 29% 28%
23%
16%
44%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
GRAFIK CAKUPAN PENGOBATAN SEMUA KASUS TB (CDR)
YANG DIOBATI DI PROVINSI LAMPUNG
(TW 1 S.D. 4) TAHUN 2018
Target 70%
14. 28% 28% 28% 27% 24% 24% 22% 20% 19% 19% 18% 16% 15% 14%
3%
20%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
GRAFIK CAKUPAN PENGOBATAN SEMUA KASUS TB (CDR)
YANG DIOBATI DI PROVINSI LAMPUNG
TRIWULAN 1 S.D. 2 TAHUN 2019
Target 53%
18. Mobilisasi semua
Sumber
daya/peliabatan
lintas sektor pada
setiap level untuk
pencegahan dan
pengendalian TB
• Mandatory Notification/ Wajib
lapor TB belum
diimplementasikan pada
semua fasilitas pelayanan
kesehatan
• Angka enrollment TB RO masih
rendah
• Keterbatasan layanan TB RO/
belum semua fasyankes
• Sebagian besar pasien TB yang
mencari pengobatan Number
di faskes swasta
• Pencatatan dan pelaporan
Semua kab/kota harus
memiliki Rencana Aksi
Daerah (RAD) untuk
meningkatkan komitmen
pemerintah daerah dalam
pemenuhan sumberdaya
yang mencukupi
TANTANGAN
MOBILISASI
SDM
ASPEK
TEKNIS
ASPEK
MANAJEMEN
19.
20. SPM : Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
STANDAR BARANG DAN TENAGA
No Kegiatan Tenaga
1 Pemeriksaan klinis Perawat/dokter
2 Pemeriksaan
penunjang
ATLM (Analis Teknis
Laboratorium Medik)
3 Edukasi / Promosi
kesehatan
Tenaga kesehatan
masyarakat/Bidan/Perawat/
Dokter
4 Rujukan Dokter
SOSIALISASI SPM KESEHATAN 20
NO
Nama Barang Jumlah Fungsi
1 Media KIE Sesuai kebutuhan Menyampaikan
informasi TBC
2 Reagen Zn Sesuai sasaran
terduga TBC
Pemeriksaan
mikroskopis
3 Masker N-95 dan jenis
rumah tangga
Sesuai sasaran
terduga TBC
Pencegahan
penularan
4 Pot dahak, kaca slide,
bahan habis pakai, rak
pengering
Sesuai kebutuhan Bahan
Pemeriksaan
terduga TBC
5 Catridge Test Cepat
Molekuler
Sesuai kebutuhan Bahan
pemeriksaan
terduga TBC
6 Formulir pencatatan dan
pelaporan
Sesuai kebutuhan Pencatatan dan
pelaporan
7 Pedoman/standar/prose
dur
Sesuai kebutuhan Panduan
pelaksanaan
21. SPM : Pelayanan kesehatan orang terduga
tuberkulosis
CAPAIAN KINERJA (1)
1. Definisi operasional
Persentase jumlah orang terduga TBC yang mendpatkn pelayanan TBC
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2. Rumus perhitungan
SOSIALISASI SPM KESEHATAN 21
Persentase Pelayanan orang
terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar
=
Jumlah orang terduga TBC yang
mendapatkan pelayanan TBC sesuai
standar di fasyankes dalam kurun
waktu satu tahun x 100 %
Jumlah orang terduga TBC yang
ada di wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun yang sama