4. 4
Tantangan Pemberian TPT dan Rencana Tindak Lanjut
• Tantangan
Kurangnya Pengetahuan Masyarakat dan Nakes
Keterbatasan Logistik
• Pengetahuan orang tua/keluarga dan masyarakat kurang (untuk
diberikan TPT pada anak yang tidak sakit)
• Pemahaman nakes belum merata (Belum semua kab/kota terupdate
dengan juknis, belum berani memberikan TPT)
• Keterbatasan logistik TPT dan TST karena belum dapat menentukan
target dan kebutuhan logistik dengan tepat. Akibatnya di beberapa
wilayah ada yang stoknya banyak dan lainnya stok habis.
• Daerah tidak melakukan update stok logistik TPT secara rutin
Pembiayaan
• TPT belum dapat diklaim ke BPJS (konsultasi medis). Namun,
pembiayaan IK dan TPT disediakan dalam DAK NF 2023.
Minimnya Dukungan Regulasi di tingkat Daerah
• TBC belum menjadi prioritas kebijakan dari setiap daerah.
Rencana Tindak Lanjut
• Peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga, komunitas mengenai TPT
melalui pengembangan strategi komunikasi yang bekerja sama dengan
Yayasan Project Hope
• Peningkatan kapasitas nakes mengenai TPT melalui Workshop dan Pelatihan
yang rutin dilakukan
Strategi Komunikasi, Workshop, dan Pelatihan
Inovasi Alert System dan Penguatan Monitoring Logistik
• Inovasi alert system digital platform untuk info stockout logistik TPT
• Penyediaan logistik dari pusat untuk 2023 karena anggaran tahun 2023
sudah ditetapkan
• Memastikan mapping kebutuhan target yang ditetapkan Kemenkes dan
memastikan pencatatan dan pelaporan distribusi logistik di SITB
• Pembiayaan BPJS untuk klaim TPT TBC sudah dalam pembahasan, namun
diskusi belum berkembang kearah klaim karena belum ada rujukan peraturan
terkait sehingga diharapkan adanya peraturan pembiayaan terkait klaim
tersebut.
Berkoordinasi dengan Pusjak PDK terkait kemungkinan
klaim TPT ke BPJS-K
5. Strategi Penanggulangan TBC
End TB Strategy
Komitmen global dalam End TB Strategy terdapat 3 pilar Tahun 2030, yaitu:
1. Penanganan dan pencegahan Tuberkulosis yang terintegrasi dan berpusat pada pasien,
2. Sistem pendukung serta kebijakan-kebijakan yang tegas,
3. Inovasi dan penelitian yang intensif
Penurunan
Kematian…
Target:
90%
Pengurangan
Insiden TBC
Target:
Zero
Rumah Tangga
yang Tidak
mengalami Biaya…
Target:
80%
6. Strategi Penanggulangan TBC
End TB Strategy
Selain itu, dipertegas dengan komitmen meningkatkan skala pemberian
TPT yang menjangkau total 30 juta diseluruh dunia (2018-2022),
termasuk 6 juta orang dengan ODHIV dan 4 juta anak kontak usia di
bawah lima tahun, serta 20 juta orang dewasa yang kontak serumah
dengan pasien TBC
01 Pada tahun 2018, diadakan United Nations High Level Meeting (UNHLM) on TB
02
Kesepakatan yang dicapai adalah komitmen menemukan dan mengobati total
40 juta diseluruh dunia (2018-2022) termasuk 3,5 juta anak dan 1,5 juta TBC RO
termasuk anak sebanyak 115.000.
03
7. Strategi Penanggulangan TBC
Strategi Nasional Penanggulangan TBC di Indonesia
Pemodelan untuk menuju eliminasi TBC tahun 2030 menggambarkan lima intervensi kunci
Pengelolaan ILTB, dengan target cakupan TPT hingga 80% pada seluruh individual dengan ILTB pada tahun 2030
Skrining pada kelompok-kelompok dengan risiko tinggi TBC dan memperluas jangkauan layanan pada orang-orang dengan TBC di
masyarakat yang selama ini tidak terdeteksi
Mencapai cakupan diagnosis terkonfirmasi bakteriologis yang tinggi pada terduga TBC pada tahun 2030
Ekspansi diagnosis bakteriologis dengan penggunaan Tes Cepat Molekuler (TCM) hingga 80% pada seluruh terduga tuberkulosis
pada tahun 2030
Meningkatkan investasi sumber daya untuk memperkuat layanan TBC sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan TBC
sensitif dan resistan obat
9. 1. Penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota untuk mendukung percepatan
eliminasi TBC 2030;
2. Peningkatan akses layanan TBC bermutu dan berpihak pada
pasien;
3. Optimalisasi upaya promosi dan pencegahan, pemberian
pengobatan pencegahan TBC dan pengendalian infeksi;
4. Pemanfaatan hasil riset dan teknologi skrining, diagnosis, dan
tatalaksana TBC;
5. Peningkatan peran serta komunitas, mitra dan multisektor
lainnya dalam eliminasi Tuberkulosis;
6. Penguatan manajemen program melalui penguatan sistem
Kesehatan.
Upaya menuju eliminasi TBC di
Indonesia pada tahun 2030 seperti
yang telah diamanatkan dalam
RPJMN 2020-2024 dan Strategi
Pembangunan Kesehatan Nasional
2020-2024 akan dicapai dengan
penerapan enam strategi
Strategi Nasional
Penanggulangan TBC
di Indonesia
10. Strategi
Penanggulangan TBC
Strategi Nasional Penanggulangan TBC
di Indonesia
Tabel Target Cakupan Terapi Pencegahan
Tuberkulosis (TPT) Tahun 2020-2024
• Strategi Nasional
Penanggulangan TBC tahun 2020-
2024 menyatakan bahwa terapi
pencegahan merupakan salah
satu kegiatan penting untuk
mengurangi insidensi TBC
nasional.
• Pada tahun 2018, pedoman ILTB
WHO terbaru merekomendasikan
perluasan kelompok sasaran TPT,
yang mencakup kontak serumah
yang berusia 5 tahun ke atas.
• Strategi Nasional
Penanggulangan TBC 2020-2024
akan memperluas TPT untuk
semua kontak serumah yang
kontak dengan pasien TBC
terkonfirmasi bakteriologis dan
juga kelompok berisiko tinggi
lainnya, seperti penyandang DM,
imunokompromais, Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) dan lain-
lain, dengan mempertimbangkan
konteks dan sistem yang sudah
ada.
11. Peta jalan eliminasi TBC di Indonesia sesuai dengan target global
Target
Nasional
Insidensi turun 50%
163 per 100 ribu penduduk
Insidensi turun 80%
65 per 100 ribu penduduk
Kematian turun menjadi
6 per 100 ribu*
Indikator • Treatment coverage 90%
• Success Rate 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah 58%
• Treatment coverage 90%
• Success Rate 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah 70%
• Insidensi turun 50%
• Kematian akibat TBC turun
75%
• Treatment coverage ≥ 90%
• Success Rate ≥ 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah ≥ 80%
• Insidensi turun 80%
• Kematian akibat TBC turun
90%
2023 2025 2030
Catatan:
*Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
**Baseline insiden tahun 2015: 325 per 100 ribu penduduk
Target Global
END TB
Strategy**
12. Kebijakan Pendukung Program TBC
Pemenkes No 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan TBC
Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Permenkes No 4 tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Permendagri No 59 Tahun
2021 Tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
Peraturan Presiden No 67
Tahun 2021 Tentang
Penanggulangan TBC
Proses Revisi Permenkes No 67
Tahun 2016
Penyusunan Permenkes
tentang Penyelenggaraan
Sanatorium
SE Menkes No 660 Tahun 2020 Tentang Kewajiban Fasyankes dalam Melakukan
Pencatatan dan Pelaporan Kasus Tuberkulosis
SE Dirjen P2P No 936
Tahun 2021 Tentang Perubahan
Alur Diagnosis & Pengobatan TB
Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/MENKES/350/2017 Tentang Rumah Sakit
dan Balai Kesehatan Pelaksana Layanan Tuberkulosis Resistan Obat
Permenaker No.13 Tahun
2022 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis di Tempat Kerja
SE Dirjen YankesNo.
HK.02.02/1/2270/2022 tentang
Kewajiban Klinik & DPM untuk
Registrasi Fasyankes dan Pelaporan
Penanganan TBC Melalui Sistem
Informasi TBC
Surat Dirjen Yankes No.
PM.01.01/III/3726/2022 perihal
Kewajiban RS Swasta untuk
Melakukan Pelaporan Penanganan
Kasus TBC Melalui Sistem
Informasi
Surat Pemberitahuan dari
BPJS Kesehatan No.
16633/III.2/1122 Tahun 2022
terkait Tindak Lanjut Perpres No.
67 Tahun 2021
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
14. Fasilitas Kesehatan yang Menyediakan Layanan TBC
di Provinsi Jawa Barat
21
Rumah Sakit
(Pemerintah dan
Swasta) dan Balai
Kesehatan Rujukan
TBC RO
858
Puskesmas
Satelit TBC RO
1101
Puskesmas
380
Rumah Sakit (Pemerintah dan
Swasta) dan Balai Kesehatan Paru
3771
Lainnya (Dokter Praktik
Mandiri dan Klinik Swasta)
Laboratorium Penyedia Diagnosis TBC
28
Laboratorium
Rujukan
Mikroskopis
260
Tes Cepat
Molekuler
3
Laboratorium
Biakan TBC
3
Laboratorium
Uji Kepekaan
TBC
1
Laboratorium
SL/LPA
5252
Layanan TBC
di Jawa Barat
15. dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
* Sumber Data SITB Tanggal 4 September 2023
SITUASI DAN CAPAIAN TBC DI PROVINSI JAWA BARAT
JANUARI - AGUSTUS TAHUN 2023
175.255
Perkiraan Insiden TBC di
Jawa Barat Tahun 2023
5.737
Pasien TB dengan DM
1.537
Pasien TBC dengan HIV
positif
26.832
Kasus TBC Anak
129.071
Jumlah penemuan TBC di Jawa Barat
Januari – Agustus Tahun 2023 (TC 74%,
target s.d bulan Agustus 60%)
1.912
Kasus TBC Resisten Obat
80%
Keberhasilan Pengobatan
(target 90%)
1.211
Pasien yang Memulai Pengobatan TBC
RO (Enrollment 63%, target 94%)
2.419
Pasien TBC Meninggal
16. dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
63.053 62.696 61.749 62.996 65.808
72.258
83.261
89.509
110.340
84.243
92.624
159.023
129.071
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Januari -
Agustus
2023
JUMLAH KASUS TBC PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2011 – AGUSTUS 2023
* Sumber Data SITB Tanggal 4 September 2023
Target 2023 : 175.255
17. CAKUPAN PENEMUAN TBC (TREATMENT COVERAGE)
JANUARI – AGUSTUS TAHUN 2023 DI PROVINSI JAWA BARAT
dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
74%
107%
100% 97%
90%
85% 84% 82% 80% 80% 77% 76% 76% 74% 74% 74% 74% 71%
63% 63% 61% 60% 59% 57% 54% 54%
46%
42%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
JAWA
BARAT
Kab.
Indramayu
Kab.
Karawang
Kota
Tasikmalaya
Kab.
Pangandaran
Kab.
Sukabumi
Kota
Cirebon
Kab.
Kuningan
Kota
Bogor
Kota
Bandung
Kab.
Bekasi
Kab.
Purwakarta
Kota
Depok
Kab.
Bogor
Kab.
Cianjur
Kab.
Cirebon
Kota
Banjar
Kab.
Majalengka
Kab.
Sumedang
Kota
Cimahi
Kab.
Subang
Kab.
Garut
Kota
Sukabumi
Kab.
Bandung
Kab.
Ciamis
Kab.
Bandung
Barat
Kota
Bekasi
Kab.
Tasikmalaya
* Sumber Data SITB Tanggal 4 September 2023
Target s.d Agustus 60%
Target setahun 90%
18. dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
JUMLAH KASUS TBC PER JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA
JANUARI – AGUSTUS TAHUN 2023 DI PROVINSI JAWA BARAT
* Sumber Data SITB Tanggal 4 September 2023
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
0 - 4 5 - 14 15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 65 > 65
8213
5629
7415
8447
7726
8215
7720
5736
7502
5488
9370
7152
5772
6285
4887
2863
Laki-laki Perempuan
Kasus TBC terbanyak pada jenis
kelamin laki-laki
- 59.101 kasus pada laki-laki
- 49.319 kasus pada Perempuan
Kasus TBC terbanyak pada usia
produktif
19. 80%
95%
92% 91% 90% 89% 89% 87% 86% 84% 84% 83% 83% 82% 82% 81% 80% 79% 79% 79% 77% 77% 76% 74% 74% 73% 71%
68%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
JAWA
BARAT
Kota
Banjar
Kab.
Sukabumi
Kab.
Subang
Kab.
Kuningan
Kab.
Cirebon
Kab.
Bandung
Barat
Kab.
Pangandaran
Kab.
Majalengka
Kab.
Tasikmalaya
Kab.
Sumedang
Kota
Cimahi
Kab.
Purwakarta
Kota
Cirebon
Kota
Depok
Kab.
Garut
Kab.
Cianjur
Kota
Tasikmalaya
Kab.
Bandung
Kota
Bandung
Kab.
Bogor
Kota
Bekasi
Kab.
Indramayu
Kab.
Karawang
Kota
Bogor
Kota
Sukabumi
Kab.
Bekasi
Kab.
Ciamis
CAKUPAN KEBERHASILAN PENGOBATAN (TREATMENT SUCCESS RATE)
JANUARI – AGUSTUS TAHUN 2022 DI PROVINSI JAWA BARAT
dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
* Sumber Data SITB Tanggal 4 September 2023
Target 90%
21. 41%
68%
65% 65% 63%
58% 57% 56%
53% 52% 51% 49% 48% 47% 46%
43%
40% 38%
36% 34% 32% 30% 29% 28%
25% 23% 22% 21%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
JAWA
BARAT
Kota
Bogor
Kab.
Majalengka
Kab.
Cirebon
Kab.
Bandung
Barat
Kota
Cirebon
Kab.
Sumedang
Kab.
Tasikmalaya
Kota
Sukabumi
Kab.
Kuningan
Kota
Tasikmalaya
Kota
Cimahi
Kab.
Bogor
Kab.
Pangandaran
Kab.
Subang
Kota
Bekasi
Kab.
Indramayu
Kab.
Ciamis
Kota
Bandung
Kota
Banjar
Kab.
Cianjur
Kab.
Sukabumi
Kab.
Purwakarta
Kota
Depok
Kab.
Bekasi
Kab.
Bandung
Kab.
Garut
Kab.
Karawang
CAKUPAN PASIEN TBC MENGETAHUI STATUS HIV
JANUARI – AGUSTUS TAHUN 2023 DI PROVINSI JAWA BARAT
dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
* Sumber Data SITB Tanggal 4 September 2023
Target 75%
22. 29%
100%
84%
54% 51% 48%
43% 43% 41% 39%
34% 34% 32% 32%
27% 27% 27% 25% 23% 20% 17% 17% 17% 16% 12% 11% 11%
6%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
JAWA
BARAT
Kota
Tasikmalaya
Kab.
Purwakarta
Kab.
Pangandaran
Kota
Bogor
Kab.
Kuningan
Kota
Bandung
Kota
Sukabumi
Kab.
Cirebon
Kab.
Bandung
Barat
Kota
Bekasi
Kab.
Tasikmalaya
Kota
Cirebon
Kab.
Majalengka
Kab.
Subang
Kab.
Bogor
Kab.
Karawang
Kota
Depok
Kab.
Bekasi
Kab.
Sukabumi
Kota
Cimahi
Kab.
Garut
Kab.
Sumedang
Kota
Banjar
Kab.
Bandung
Kab.
Indramayu
Kab.
Cianjur
Kab.
Ciamis
CAKUPAN INDEKS KASUS DILAKUKAN INVESTIGASI KONTAK
JANUARI – AGUSTUS TAHUN 2023 DI PROVINSI JAWA BARAT
dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
* Sumber Data SITB Tanggal 4 September 2023
Target 90%
23. CASCADE INVESTIGASI KONTAK
JANUARI – AGUSTUS TAHUN 2023 DI PROVINSI JAWA BARAT
dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
* Sumber Data SITB Tanggal 4 September 2023
17.248
70.599 68.744
7.373 760 1.916
Total kasus indeks
yang dilakukan IK
Jumlah kontak yang
sudah diidentifikasi
Jumlah kontak yang
diinvestigasi
Jumlah kontak yang
memenuhi syarat
diperiksa terduga
Jumlah kontak yang
sakit TBC
Jumlah penerima
TPT
27. dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
PERSENTASI PENEMUAN KASUS TBC RO BERDASARKAN
RIWAYAT PENGOBATAN SEBELUMNYA
No Kriteria Jumlah Persentase
1 Jumlah Kasus
TBC RO dengan
Kasus Primer
1.004 53%
2 Jumlah kasus
TBC RO dengan
kasus riwayat
908 47%
JUMLAH 1.912 100%
32. TANTANGAN DAN UPAYA DALAM
PROGRAM PENANGGULANGAN TBC
dinkesjabar dinkesjabarofficial www.dinkes.jabarprov.go.id
33. TANTANGAN DALAM PROGRAM
PENANGGULANGAN TBC
Pelibatan Multisektor
Belum Optimal
• Dalam upaya proses penyusunan Peraturan Presiden tentang
Penanggulangan TBC (Tim Percepatan Penanggulangan TBC)
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal TBC di
Kab/Kota Belum Optimal
• TBC sebagai salah satu indikator SPM, pelaksanaannya menjadi tanggung
jawab Pemerintah Daerah
Under-reporting Kasus
TBC terutama di RS dan
Layanan Swasta
• Berbagai landasan hukum terkait wajib lapor TBC sudah terbit
• Wajib notifikasi TBC menjadi poin pertimbangan dalam pemberian Dana
Alokasi Khusus
• Bersama BPJS Kesehatan, dalam proses mengembangkan konsep
pembayaran berbasis kinerja (performance-based payment)
Kualitas Layanan dan
Keberhasilan Pengobatan
TBC yang Belum Optimal di
Seluruh Faskes
• Memperluas akses peningkatan kapasitas SDM dan faskes dalam
memberikan tatalaksana TBC (penemuan, penegakan diagnosis,
pengobatan, pelaporan TBC)
34. PENYEBAB RENDAHNYA CAKUPAN TPT
KLINISI
➢Diagnosis yang belum adekuat terkait sarana dan pengetahuan
➢Ragu memberikan INH karena khawatir terjadinya resistensi
➢Kurang info studi baru
PASIEN
➢ Pasien / orang tua pasien menolak karena merasa tidak sakit
➢ Pasien ODHA menolak karena jumlah obat yang harus diminum sudah banyak
➢ Tingkat kepatuhan pasien
➢ Penyelesaian terapi ( Terkait lama pengobatan)
MASYARAKAT
➢Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya PP INH
35. PENYEBAB RENDAHNYA CAKUPAN TPT
FASKES
➢ Kurangnya tenaga kesehatan di setiap layanan
➢ Keterlambatan dalam menentukan atau mendiagnosis kontak balita
yang akan mendapatkan PP INH
➢ Lokasi fasyankes yang jauh
➢ Anggaran yang rendah dalam penanggulangan TBC
➢ Sistem pencatatan dan pelaporan tidak berjalan dengan baik, akibatnya
cakupan yang sebenarnya dari kegiatan ini tidak diketahui
➢ Belum semua layanan HIV AIDS memberikan pencegahan INH
➢ Kurangnya kapasitas tenaga kesehatan dalam mendiagnosis dan
memberikan PP INH