SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
EMMA KHUMAIRAH HENTIHU, SKM, M.KES
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
SEKSI P2PTM & MKJN
DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU
2022
cv
Emma Khumairah Hentihu, SKM, M.Kes
(Irha)
2008-2016 : LABKESDA Provinsi Maluku
2017-sekarang : Kord. P2PTM Keswa
2021
Hp. 081240062222
Email : pptm_dinkespromal@yahoo.com
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
SEKSI P2PM
• P2ML
• Program AIDS
• Program TBC
• Program Malaria
• Program
Hepatitis,Diare
dan Tifoid
• Program ISPA
• P2PTVZ
• Program Rabies
• Program
Malaria/Filariasis
• Program DBD
dan Vektor
SEKSI
SURVEILANS
& IMUNISASI
• Program
Surveilans
• Program
Imunisasi
• Program PIE
( Penyakit Infeksi
Emerging)
• Program
Penanggulangan
Krisis
Kesehatan
SEKSI PTM
DAN KESWA
•Program PTM
A. PROGRAM PJPD
B.PROGRAM KANKER&
KELAINAN DARAH
C.PROGRAM DM-GM
D. PROGRAM GIFU
E.PROGRAM PPOK
•Program Keswa
•Program NAPZA
Penyakit Menular vs Penyakit Tidak Menular
Vector
Host
Disease
Incidence
PM
Vector
Transnational
Industry
National
Industry
Politic
Broker
Media
PTM
Host
Conflict of
Interest
Policies
Incidence
• Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang
terdeteksi, selebihnya tidak
mengetahui bahwa dirinya sakit karena
PTM tidak ada gejala dan tanda
sampai terjadi komplikasi ;
• Dari 3 penderita PTM tersebut hanya 1
orang yang berobat teratur.
Rp363,642,951,
173
Rp490,372,045,
894
Rp1,160,514,430,456
Rp640,810,543,640
Rp3,233,427,005,227
Rp6,302,183,341,948
Rp6,562,770,098,302
Rp18,922,595,647,779
Rp- Rp10,000,000,000,000 Rp20,000,000,000,000
Haemophilia
Leukaemia
Thalassaemia
Cirrhosis Hepatitis
Stroke
Kanker
Gagal Ginjal
Jantung
PTM
MASALAH UTAMA
KESEHATAN
PENYEBAB
KEMATIAN
UTAMA
BANYAK
PENDERITA
USIA MUDA
BIAYA YANKES
TINGGI
SEBAGIAN BESAR
TIDAK TERDETEKSI
BEBAN MASALAH PTM
6
RUANG LINGKUP PROGRAM
P2PTM
Penyakit Jantung
dan Pembulh Darah
Penyakit Paru Kronik
dan Gangguan
Imunologik
Kanker dan Kelainan
Darah
Diabetes Mellitus
dan Gangguan
Metabolik
Gangguan Indera
dan Fungsional
PERGESERAN BEBAN PENYAKIT
9
20 Peringkat teratas DALYs Tahun
1990 dan 2017 di Indonesia
Sumber: IHME Global Burden of Disease, 2017
KOMORBID PTMP
ADAKEMATIANCOVID-19
JANTUNG
6,7%
DIABETES
MELITU
S 10,5%
PPOK
2,3%
GINJAL
3%
KANKER
0,5%
HIPERTENSI
11,8%
https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19
29 Nopember 2020
CA CERVIX DAN MAMMAE
Di Indonesia, kanker payudara dan kanker leher Rahim adalah jenis kanker
terbanyak diantara seluruh jenis kanker.
A
.r
t
i
n
y
ia
.a
.d
.a
.
16• 0I ka• sus
aru tiap
Jumlah kasus baru untuk kedua jenis kelamin
B
Age-standardized lnsidence Rate untuk kedua jenis kelamin
Breast
58 256(16.7%) q r
harinya
1
.
4
2
1
Artinya ada
hampir 89
kasus baru
tiap harinya
n
C
o
l
o
r
e
c
t
u
m
Prostate
O
v
a
r
y
L
i
v
e
r
N
a
s
o
p
h
a
r
y
m
N
o
n#
H
o
d
g
k
i
nl
y
m
p
ho
m
a
leu
k
ae
m
i a
Cervix uteri
32 469 (9.3%)
Other cancers
179 576 (51.5%) I I • • ,
Colorectum
30 017 (8.6%)
Liver
18 468 (5.3%)
Total: 348 809
3 3
0 0 1
0 0
A
S
RWo
r
l
d
)p
e
r1
0
00
0
1
0 0 3
0 5
0
4
0 4
0
Sumber: Globocan 2018
7.2%
8.8% 9.1%
Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016 Riskesdas 2018
Sumber: Riskesdas 2013-2018
Prevalensi (%) Perokok Penduduk
Umur 10–18 Tahun, Tahun 2013,
2016, 2018
4
Prevalensi Merokok di Indonesia
65.6 65.8 66 68.1
62.9
5.2 4.1 6.7
2.5 4.8
34.2 34.3 36.3 32.8
33.8
Riskesdas 2007 Riskesdas 2010 Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016 Riskesdas 2018
Laki-laki Perempuan Total
Prevalensi Konsumsi Tembakau Penduduk Umur >15 Tahun
(2007-2018)
2
Sumber: Riskesdas 2007-2018
0.1
9.6
36.3
16.3
4.4 3.2
1.7
17.5
43.3
14.6
4.3
3.9
1.6
18
55.4
16.6
4.6 3.8
2.5
23.1
52.1
14.8
4.2
3.3
5-9 tahun 10-14
tahun
15-19
tahun
20-24
tahun
25-29
tahun
>30 tahun
200
7
Prevalensi (%) Perokok Pemula Berdasarkan
Kelompok Umur, Tahun 2007-2018
3
Sumber: Riskesdas 2007-2018
18.3
19.2
2016 2019
Merokok Pada Anak Sekolah
Remaja usia 13- 15 tahun
(GYTS, 2019)
1
0 50 100 150 200 250
Filipina
Brazil
Bangladesh
Amerika…
India
Laki-laki (Juta)
10 Negara Tertinggi di Dunia Berdasarkan Prevalensi Jumlah
Perokok Usia > 10 tahun (juta), 2015
Sumber: https://tobaccoatlas.org/topic/prevalence/
No. 3 di Dunia
Sampai saat ini belum
berubah (WHO GTCR)
5
TREN PTM DAN FAKTOR RISIKONYA
Anung untuk Diseminasi Serobrokardiovaskular
15
Indikator obesitas pada dewasa yaitu IMT ≥ 27,0
Indikator obesitas sentral, yaitu lingkar perut perempuan > 80 cm dan Laki-laki > 90 cm
MISSING NCD CASES (MISSING MEN)
16
• Hanya 3 dari 10 penderita PTM
yang terdeteksi, selebihnya tidak
mengetahui bahwa dirinya sakit
karena PTM
• Dari 3 penderita PTM tersebut
hanya 1 orang yang berobat teratur.
PEMBIAYAAN KATASTROFIK P2PTM
17
Pembiayaan Jaminan
Kesehatan Nasional tahun
2018 menunjukkan sebanyak
1,3 juta orang atau 0,8%
peserta JKN mendapat
pelayanan untuk penyakit
Katastropik, yang
menghabiskan biaya sebanyak
20,4 triliun rupiah
Penyakit Jantung
51%
Kanker
16%
Stroke
13%
Gagal Ginjal Kronik
12%
Lain-lain
8%
0%
0%
0%
1.Penyakit Jantung: 52% (10,5 T)
2. Kanker: 17% (3,4 T)
3. Stroke : 13% (2,6 T)
4. Gagal Ginjal Kronik: 12% (2,4 T)
5. Thalasemia: 2% (490 M)
6. Haemofilia: 2% (358 M)
7. Cirosis Hepatis: 2% (334 M)
8. Leukemia: 2% (333 M)
Injuries
9% 9% 8%
7%
43%
33%
27%
56%
49% 58% 66%
37%
Noncommunicable Communicable
Penyebab tingginya penyerapan biaya pelkes
Sumber: Indonesia Health Financing System Assessment-spend more, right and better, 2016, Policy Brief World Bank
Besarnya biaya
pelayanan kesehatan
disebabkan antara
lain profil morbiditas
penduduk yang
banyak menderita
penyakit kronis
CIRRHOSIS
HEPATITIS
2%
GAGAL GINJAL
12%
HAEMOPHILIA
2%
JANTUNG
52%
KANKER
16%
LEUKAEMIA
1%
STROKE
13%
THALASSAEMI
A
2%
Jumlah Biaya Katastropik Januari s.d. Agustus 2018
Sebesar Rp12,827,593,062,025
Biaya % Biaya %
JANTUNG 9,429,312,017,554 51.13% 6,669,064,019,222 51.99%
GAGAL GINJAL 2,257,575,312,695 12.24% 1,503,726,039,560 11.72%
KANKER 3,105,254,965,529 16.84% 2,111,085,140,310 16.46%
STROKE 2,251,576,960,777 12.21% 1,623,146,851,646 12.65%
THALASSAEMIA 496,105,702,115 2.69% 298,114,413,312 2.32%
CIRRHOSIS HEPATITIS 316,313,860,364 1.72% 209,191,953,580 1.63%
LEUKAEMIA 317,670,775,200 1.72% 199,305,253,180 1.55%
HAEMOPHILIA 268,550,357,515 1.46% 213,959,391,215 1.67%
TOTAL KATASTROPIK
Total Biaya Pelkes
% Katast terhadap biaya
pelkes
84,444,863,518,206
21.84%
12,827,593,062,025
60,892,079,169,015
21.07%
2017 s.d. Agustus 2018
KATASTROPIK
18,442,359,951,749
Belum Optimalnya Pembangunan Kesehatan di “Hulu”
Beban Ganda Permasalahan Gizi:
menyebabkan peningkatan PTM
18
Indonesia termasuk dalam
17 negara di dunia
dengan 3 masalah gizi
(Global Nutrition Report, 2014)
37.2% (8,92 juta)
Balita Pendek
12.1 % Balita Kurus
28,9% Kegemukan pada
Penduduk >18 th
Catatan:
• Pendek dan kurus pd Balita:
 menghambat kemampuan kognitif (inteligensia) & motorik anak
 meningkatkan risiko PTM pd masa dewasa,
• Kegemukan pd orang dewasa merupakan faktor risiko PTM
11,9 % Kegemukan pada
Balita
Merokok
Diet
Kurang aktifitas fisik
Alkohol
P. Jantung
Kanker
Diabetes
Penyakit Paru
Kronik
Stroke
FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR dan CEDERA
Cedera
21
KEBIJAKAN OPERASIONAL
PROMOSI
KESEHATAN
DETEKSI DINI -
SKRINING
TATA LAKSANA
KASUS
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PTM
Permenkes 71/2015
HEALTH IN ALL POLICY
PENGUATAN UKBM DAN FASYANKES
PEMERINTA
H
MASYARAKAT
NAKES
Revisi Renstra 2022-2024
INDIKATOR KINERJA
Output (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
J
un
i
(B
06
)
D
es
(B
12)
Juni(B06)
D
es
(B
12
)
Juni(B06) Des (B12)
30 70 35 90
Persentase penduduk sesuai kelompok usia
yang dilakukan skrining PTM prioritas
20 45
a) Jumlah kabupaten/kota yg melakukan pelayanan
terpadu (Pandu) PTM di ≥ 80% puskesmas
308 411 514
b) Persentase penyandang hipertensi yang
tekanan darahnya terkendali di
puskesmas/FKTP
20 43 30 63 40 90
c) Persentase penyandang diabetes melitus yang gula
darahnya terkendali di puskesmas/FKTP 15 36 25 58 40 90
d) Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR)
424 474 514
e) Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanan
Upaya Berhenti Merokok 150 175 250 275 300 350
Impact/Outcome(SS
& ISS)
h. Prevalensi obesitas
pada penduduk
usia
> 18 tahun
i. Persentase
merokok
penduduk usia
10- 18 tahun
Outcome (IKP)
1) Jumlah
kabupaten/kota
yang melakukan
deteksi dini
faktor risiko PTM
2) Jumlah
kabupaten/kota
yang melakukan
pengendalian
faktor risiko
Sehat
(70%*)
Mengeluh Sakit (30%*)
FKTP
80 %
*Sumber : Susenas 2010
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA MEWUJUDKAN
PARADIGMA SEHAT
FKRTL
20%
KIE, Self care
Promosi Kesehatan
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA
Yang Sehat Tetap Sehat
Yang sehat Tidak Sakit
sehat /
rujuk balik
sakit
meninggal
UKBM( Posyandu, Posyandu
Lansia, Posbindu PTM,
Polindes, Poskesdes, Desa
Siaga)
5
PANDU
PTM
KTR
POSBIND
U PTM
KONSELIN
G UBM
PEMBATASA
N
KONSUMSI
GGL
KAMPANY
E
CERDIK
IVA &
SADANI
S
INDERA
&
FUNGSIONA
L
PROGRAM UNGGULAN SEBAGAI
STRATEGI P2PTM
24
KEGIATAN PTM
POSBINDU PANDU KTR PTM LAINNYA
Desa Puskesmas Sekolah Puskesmas
KEGIATAN
LOKUS
SDM
Kader
Terlati
h
Nakes &
Dokter
Terlatih
Murid,
Guru &
Nakes
Terlatih
Bidan,
Perawat &
Dokter
13 18
33
11
30
17 22 21 13 22 15
215
0 3 0 11 0 0 1 0 0 1 0
16
0
50
100
150
200
250
JUMLAH PUSKESMAS PANDU TAHUN 2021
(target 2020 = 80% PKM di 3 Kab/kota)
jumlah puskesmas puskesmas pandu
TIDAK
TERCAPAI
Kriteria penilaian Pandu PTM:
1.Puskesmas Membina Posbindu Ptm
2. Sdm Terlatih Pandu PTM Melalui Pelatihan,
Orientasi, Sosialisasi, OJT
3. Menggunakan Carta Prediksi
DATA POSBINDU ,DESA BERPOSBINDU, KIT
POSBINDU TAHUN 2021
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
DESA
DESA
BERPOSBINDU
POSBINDU KIT
1 KOTA AMBON 50 50 22
2 KOTA TUAL 27 27 14
3 MALUKU TENGAH 192 192 114
4 MALUKU TENGGARA 193 123 11
5 BURU 82 79 3
6 BURU SELATAN 82 82 15
7 SERAM BAGIAN BARAT 92 50 3
8 SERAM BAGIAN TIMUR 195 189 3
9 MALUKU BARAT DAYA 117 117 21
10 KAB. KEP. TANIMBAR 81 69 28
11 KAB. KEP. ARU 117 14 16
JUMLAH 1228 992 250
TARGET DETEKSI DINI
=80% POPULASI >15-59
TAHUN : TIDAK
TERCAPAI
GRAFIK SEBARAN DESA BERPOSBINDU
TAHUN 2020
50
27
192 193
82
82
92
195
117
81
117
50
27
192
123
79
82
50
189
117
69
14
22 14
114
11
3
15
3 3
21
28
16
0
50
100
150
200
250
KOTA AMBON KOTA TUAL MALUKU
TENGAH
MALUKU
TENGGARA
BURU BURU SELATAN SERAM BAGIAN
BARAT
SERAM BAGIAN
TIMUR
MALUKU BARAT
DAYA
KAB. KEP.
TANIMBAR
KAB. KEP. ARU
Jumlah Desa Desa Berposbindu KIT posbindu
78
87
185
83
119
92
146
117
55 50
32
3
22
32
40
22 26
79
9
19
75
16
0.00% 0.00%
0.10%
0.00% 0.00% 0.02%
1.35%
0.00% 0.00%
1.28%
0.00%
0.00%
0.20%
0.40%
0.60%
0.80%
1.00%
1.20%
1.40%
1.60%
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Gambaran Posbindu dan Cakupan Deteksi Dini FR PTM Per
Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku
JUMLAH KELURAHAN Jml. Posbindu
Jml. Kelurahan Berposbindu Cakupan DD
DATA DARI WEBSITE
SURVEILANS PPTM
(KK BELUM INPUT)
GAMBARAN DETEKSI DINI IVA/SADANIS PER KAB/KOTA
PROV. MALUKU 2020
20,342
13,604
17,962 17,301
13,159
67,208
20,642
30,885
25,864
11,399
86,151
9,154
6,122 8,083 7,785 5,921
30,244
9,289
13,898
11,639
5,130
38,768
0 53 872 31 41 0 31 87 0 0 2109
Wanita Usia 30 -50 Tahun TARGET Realisasi 2019
Target : deteksi dini penyakit kanker di ≥ 80% populasi usia
30-50 tahun di 3 Kab/Kota (TIDAK TERCAPAI)
HASIL DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN KANKER PAYUDARA
TAHUN 2018 - 2020
NO KAB/KOTA
2018 2019 2020
Jumlah yang
diperiksa
IVA+
Jumlah
yang
diperiksa
IVA+
Jumlah
yang
diperiksa
IVA+
1 MTB 666 7 0 0 0 0
2 Tual 129 2 53 0 48 0
3 Malra 267 2 872 5 86 0
4 Kep. Aru 31 31 0 0 0
5 MBD 0 41 1 75 0
6 Malteng 722 0 0 0 0
7 SBT 50 31 0 22 0
8 SBB 10 87 11 0 0
9 Buru 0 0 0 0 0
10 Bursel 0 0 0 0 0
11 Ambon 1.737 17 2.109 95 481 56
Maluku 3.612 28 3.224 112 312 56
PROGRAM SEEK & TREAT HANYA
ADA DI KOTA AMBON +(ALAT
KRIOTERAPI)
REGULASI KTR (PERDA/PERBUP/PERWALI) DI PROVINSI MALUKU
TAHUN 2020 (target =3 Kab/Kota)
No KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
1
Maluku Tenggara
Barat
PERDA NO. 06 TAHUN 2014
2 Maluku Tenggara PERBUP NO. 15 TAHUN 2014
3 Maluku Tengah PERBUP NO. 07 TAHUN 2015
4 Buru PERDA NO. 06 TAHUN 2016
5 Aru PERBUP NO. 36 TAHUN 2016
6 Seram Bagian Barat PERDA NO. 06 TAHUN 2017
7 Seram bagian Timur PERDA NO. 31 TAHUN 2016
8 Maluku Barat Daya PERBUP NO. 06 TAHUN 2016
9 Buru Selatan PERDA NO. 41 TAHUN 2015
10 Ambon PERWALI NO. 27 TAHUN 2015
11 Tual PERWALI NO. 36 TAHUN 2017
Jumlah Kab/Kota yang
menerapkan perda atau
perkada KTR dengan kriteria
sesuai PP 109 Tahun 2012 :
5 Kabupaten/Kota
Kab/Kota dinilai telah
menerapkan KTR bila:
• Telah memiliki perda
atau perkada KTR
• Telah menerapkan
KTR di 7 tatanan
• Telah ada satgas
KTR yang ditunjuk
TIDAK
TERCAPA
I
Sesuai PP 109 th 2012 ps 49 pemerintah dan pemerintah daerah wajib
mewujudkan KTR untuk melindungi warga negara terhadap paparan
asap rokok. KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar
mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum,
tempat kerja, dan tempat umum/tempat lain yang ditetapkan.
Pemda wajib
menetapkan KTR di
daerahnya
KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)
KTR diberlakukan pada:
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
 Tempat proses belajar mengajar
 Tempat anak bermain,
 Tempat ibadah,
 Angkutan umum,
 Tempat kerja
 Tempat umum dan
 Tempat lain yang ditetapkan
33
3
4
35
36
37
WHO/ISH risk prediction chart
PANDU PTM
(PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI FASILITAS LAYANAN PRIMER)
 Peningkatan Tatalaksana Faktor
Risiko Utama (Konseling berhenti
merokok, Hipertensi, Dislipidemia,
Obesitas, dan lainya) di Fasilitas
pelayanan dasar (Puskesmas, dokter
keluarga, praktek swasta)
 Peningkatan Respons cepat
kegawatdaruratan PTM di masyarakat
dan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar
 Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes
melalui pendekatan Faktor Risiko
 Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke dengan
Charta WHO PEN
P
E
L
A
Y
A
N
A
N
T
E
R
P
A
D
U
P
T
M
(
P
A
N
D
UP
T
M
)
Ruang Lingkup
Upaya pencegahan, pengendalian, dan tata laksana
yang terintegrasi untuk tindak lanjut faktor risiko
dan penyakit tidak menular (penyakit
kardiovaskuler, diabetes melitus, penyakit paru
kronis, dan kanker) serta PTM lainnya di
Puskesmas dan FKTP
Sasaran
Penduduk usia 15tahun ke atas yang datang
ke Puskesmas/FKTP untuk kunjungan sakit
maupun kunjungan sehat
Algoritma
Penilaian Charta
Prediksi Risiko
PTM
4
Diobati
K
A
P
A
ND
I
G
U
N
A
K
A
N
Usia >40 Tahun
Mempunyai riwayat merokok
Berat badan berlebih
Riwayat Hipertensi
Riwayat Diabetes Melitus
Riwayat keluarga yang menderita
kelaianan Jantung dan pembuluh
darah pada usia muda
Riwayat keluarga yang
menderita Diabetes Melitus atau
gagal ginjal
C
A
R
A P
E
N
G
G
U
N
A
A
N T
A
B
E
L PREDIKSIRISIKOP
T
M
Lihat kolom konversi kadar kolesterol total
pada lajur bawah (pada tabel digunakan
satuan mmol/l, sedangkan di Indonesia
umumnya menggunakan satuan mg/dl,
angka konversi tercantum).
Tarik garis dari blok umur ke arah dalam,
kemudian tarik garis dari TD ke arah dalam
dan nilai kolesterol ke atas, angka dan
warna kotak yang tercantum pada titik
temu antara kolom umur, TD,dan kolom
kolesterol menentukan besarnya risiko
untuk mengalami penyakit kardiovaskular
dalam kurun waktu 10tahunmendatang.
Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini
dilanjutkan dengan tata laksana
(Dengan hasil laboratorium)
Tentukan dahulu apakah orang yang diperiksa
penyandang DM atau tidak. Gunakan kolom
yang sesuai dengan statusnya.
Kemudian tentukan kolom jenis kelaminnya
(laki-laki di kolom kiri dan perempuan dikolom
kanan).
Tentukan status merokok apakahmerokok
atau tidak, sesuaikan di kolomnya masing-
masing
Selanjutnya tetapkan blok usia. Lihat lajur
angka paling kiri (misalnya untuk usia 46tahun
pakai blok usia 45-49 tahun, 68 tahun pakai
blok 65-69 tahun,dst
Tekanan darah (TD)yang dipakai adalah
tekanan darah sistolik – lihat nilai sistolikpada
lajur paling kanan.
C
A
R
A P
E
N
G
G
U
N
A
A
N T
A
B
E
L PREDIKSIRISIKOP
T
M
.Lihat kolom IMT (Indeks Masa Tubuh)
pada lajur bawah.
Tarik garis dari blok umur ke arah dalam,
kemudian tarik garis dari titik tekanan
darah ke arah dalam dan nilai IMT ke atas,
angka dan warna kotak yang tercantum
pada titik temu antara kolom umur, TD
sistolik dan kolom IMT menentukan
besarnya risiko untuk mengalami penyakit
kardiovaskular dalam kurun waktu 10
tahun mendatang.
Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini
dilanjutkan dengan tata laksana
Tanpa hasil laboratorium)
Tentukan dahulu kolom jenis kelaminnya
(laki-laki kolom kiri dan perempuankolom
kanan).
Tentukan status merokok apakahmerokok
atau tidak, sesuaikan di kolomnya masing-
masing
Selanjutnya tetapkan blok usia. Lihat lajur
angka paling kiri (misalnya untuk usia 46
tahun pakai blok usia 45-49 tahun, 68 tahun
pakai blok 65-69 tahun,dst
Tekanan darah (TD) yang dipakai adalah
tekanan darah sistolik – lihat nilai sistolik
pada lajur paling kanan.
Konseling
Follow up
Konseling
Follow up
Risiko PJPD 5-10% Risiko PJPD 10-20%
Diet termasuk
rendah lemak,
aktivitasfisik,
UBM,dan berhenti
minum alkohol
Pertimbangkan
Tatalaksana
penggunaan
ObatHipertensi
dan DM sesuai
dengan PPK
Dilakukan tiap 3 bln
sampai mencapai
kondisi yg
diharapkan
dilanjutkan tiap 6-9
bulan kemudian.
Konseling
Follow up
Diet termasuk
rendah lemak,
aktivitasfisik,
UBM,dan berhenti
minum alkohol
Pertimbangkan
Tatalaksana
penggunaan
ObatHipertensi
dan DM sesuai
dengan PPK
Dilakukan setiap
3 bulan sekali
Konseling
Tatalaksana
Follow up
Risiko PJPD< 5% Risiko PJPD >20%
Diet termasuk
rendah lemak,
aktivitasfisik,
UBM,dan berhenti
minum alkohol
Pertimbangkan
Tatalaksana
penggunaan
ObatHipertensi
dan DM sesuai
dengan PPK
Follow up dilakukan
1 tahun kemudian.
bila tanpa
pengobatan
Diet termasuk rendah
lemak,aktivitasfisik,
UBM,dan berhenti
minum alkohol
PenggunaanObat
Hipertensi dan DM dg
mempertimbangkan
penggunaan obat
penurun lemakdarah
sesuaidengan PPK
Dilakukan tiap 3 bln
Bila tidak ada
perubahan penilaian
risiko terjadinya PJPD
dalam 6 bulan, rujuk ke
FKRT
TATA LAKSANA HASIL PREDIKSI RISIKO
yangmenggunakan Laboratorium
TES IVA dan SADANIS
Siapa sasaran IVA dan SADAN IS?
• Perempuan menikah usia 30-50 tahun atau yang memiliki Riwayat seksual aktif
Siapa yang bisa melakukan IVA dan SADAN IS?
• Dokter atau bidan terlatih
Bagaimana jika ditemukan kelainan?
• IVA positif: segera ditindaklanjuti dengan krioterapi oleh dokter umum terlatih atau dirujuk
ke RS untuk ditangani oleh dokter Spesialis
• Benjolan abnormal atau kelainan payudara
bedah onkologi
Kebidanan
lainnya harus segera dirujuk ke dokter spesialis
Apa kelebihan IVA dan SADAN IS?
• Teknik sederhana
• Mudah, cepat, dan ekonomis
RUJUKAN KASUS DI PUSKESMAS
(TERINTEGRASI DENGAN RUJUK BALIK BPJS KESEHATAN)
PENCATATANDAN
PELAPORAN
Identitas
Riwayat PTM
Faktor risiko PTM
Pengelolaan FRPTM
Tatalaksana PTM
Pencatatan
Bulanan
Sistem Informasi PPTM
SISTEM
INFORMASI
PPTM
Sebagai basis data untuk
pengambilan keputusan
Sebagai indikator kesehatan
masyarakat dalam satu wilayah
Sebagai wadah untuk informasi kesehatan
untuk menghindari faktor risiko PTM
Tindaklanjut Gateway
Surveilans PTM FKTP
Portal Web PTM
Surveilans Posbindu PTM
Web GIS
Sebagai tempat menyimpan informasi
kesehatan warga masyarakat
Sebagai sarana komunikasi masyarakat
dalam menjaga kesehatan
Sebagai alat
monitoring dan
evaluasi penyakit
tidak menular
Monev PTM ElKes
PENCATATAN DAN PELAPORAN MELALUI SISTEM
INFORMASI DAN SURVEILANS FAKTOR RISIKO PTM
Mencatat 18 Faktor risiko PTM
• Interview, (Merokok,Diet, Aktifitas Fisik, Konsumsi
Alkohol)
• Pemeriksaan Fisik (IMT, LP, Tekanan Darah)
• Pemeriksaan Darah: Glukosa, Kolesterol
• Fungsi Paru, Alkohol Pernafasan, Tes Amfetamin,
Pemeriksaan Payudara Klinis
• Konseling: IVA, Stop Merokok, Potensi Cidera
• Monitoring Faktor Risiko PTM dan TL
• Individual :memiliki faktor risiko, monitoring
kepatuhan gaya hidup sehat, rekomendasi,
konseling
• Komunitas (Posbindu): proporsi risiko,cakupan
• Populasi (Desa): Proporsi risiko dan cakupan
• Pemanfataan
• Individual: RM elektronik, kepedulian, rujukan
• Komunitas: Mawas diri
• Populasi: akses pelayanan, SD intervensi
• Pemerintah Lokal: analisis data dan peningkatan
program pencegahan pada fasyankes primer dalam
wilayah kerjanya
https://surveilans-pptm.kemkes.go.id/
• User : KEP. ARU DINKES_KABKOT_Kab._Kepulauan_Aru
Password 123456
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Penyelenggaraan:
– Komunitas
– CSR (Corporate Society Responsibility )
– Pemerintah Daerah (Dekon dan DAK)
– Alokasi pendanaan SPM di Kab/kota
– Dana Desa
– Sumber-sumber lain
IN PU T
P R O S E S
O U T PU T
M O N I T O R I N G E VA L U AT I O N
S P M YA N K E S U S I A PR O D U KT IF I
S P M YA N K E S HIPERTENSI
S P M YA N K E S D I A B E T E S
M IL IT U S
IKK PA N D U P T M
Masyarakat sehat berperilaku “CERDIK”
C
E
R
D
I
K
Cek kesehatan secara berkala,
Enyahkan asap rokok,
Rajin aktifitas fisik,
Diet Sehat dengan gizi seimbang,
Istirahat yang cukup
Kelola stress)
IMPLEMENTASI PERILAKU CERDIK MELALUI POSBINDU PTM
PROGRAM “PATUH”
P
A
T
U
H
Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
Tetap diet sehat dengan gizi seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya
PESAN ”PERILAKU SEHAT”
PADA MASYARAKAT
DENGAN PTM
DANKE....
Monitoring dan Evaluasi
Ketersediaan SDM, Alkes, obat, Jenis
layanan, KIE, kegiatan PTM, anggaran
PTM, Jumlah Posbindu PTM, Jumlah
FKTP yang melaksanakan PANDU
PTM, dll

More Related Content

What's hot

kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptirwan56
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Zakiah dr
 
Review kebijakan program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
Review kebijakan program  pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia Review kebijakan program  pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
Review kebijakan program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia rickygunawan84
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataNeneng Holifah
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfsari203674
 
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)Lutfi Imansari
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxProdukHerbalDXN
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmhusnulchotimah6
 
strategi peningkatan strata posyandu.pptx
strategi peningkatan strata posyandu.pptxstrategi peningkatan strata posyandu.pptx
strategi peningkatan strata posyandu.pptxFaridaFajriati1
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smdMhd ansyari
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukyusup firmawan
 

What's hot (20)

INDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docxINDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.ppt
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016
 
Review kebijakan program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
Review kebijakan program  pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia Review kebijakan program  pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
Review kebijakan program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdf
 
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
POWERPOINT GERMAS (PPT GERMAS)
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
RUK-RPK
RUK-RPK RUK-RPK
RUK-RPK
 
Indikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukmIndikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukm
 
Lokmin puskesmas
Lokmin puskesmasLokmin puskesmas
Lokmin puskesmas
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
 
strategi peningkatan strata posyandu.pptx
strategi peningkatan strata posyandu.pptxstrategi peningkatan strata posyandu.pptx
strategi peningkatan strata posyandu.pptx
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
 

Similar to 1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx

PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptxPEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptxrdsuryanto
 
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxkebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxAqnaAkhila
 
Monev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptMonev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptVaniaGirsang1
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanArifKhoiri
 
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptxKABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptxIrhariandi20
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdfhendrigunawan69
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanBidangTFBBPKCiloto
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasBambang Narmada
 
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...EarlyOktaPratama
 
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptxSINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptxGendhis2
 
RENCANA KEGIATAN hasil ANALISIS intervensi.docx
RENCANA KEGIATAN hasil ANALISIS intervensi.docxRENCANA KEGIATAN hasil ANALISIS intervensi.docx
RENCANA KEGIATAN hasil ANALISIS intervensi.docxpuskesmaspatikraja
 
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptxSitiNurAsiahmuminin
 
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARATCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARATMuh Saleh
 
KEBIJAKAN KANKER SERVIKS PAYUDARA_KADIS.pptx
KEBIJAKAN KANKER SERVIKS PAYUDARA_KADIS.pptxKEBIJAKAN KANKER SERVIKS PAYUDARA_KADIS.pptx
KEBIJAKAN KANKER SERVIKS PAYUDARA_KADIS.pptxJayantiMekarSari
 
Kebijakan dan Startegi AKI AKB.pptx
Kebijakan dan Startegi AKI AKB.pptxKebijakan dan Startegi AKI AKB.pptx
Kebijakan dan Startegi AKI AKB.pptxIrine Polani
 
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptxPAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptxssuser8fde212
 

Similar to 1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx (20)

JHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptxJHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptx
 
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptxPEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
 
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxkebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
 
Monev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptMonev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.ppt
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
 
1.kebijakan oke.ppt
1.kebijakan oke.ppt1.kebijakan oke.ppt
1.kebijakan oke.ppt
 
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptxKABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
 
Pencegahan Faktor Risiko PTM
Pencegahan Faktor Risiko PTMPencegahan Faktor Risiko PTM
Pencegahan Faktor Risiko PTM
 
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
 
MATERI KANKER USU.pptx
MATERI KANKER USU.pptxMATERI KANKER USU.pptx
MATERI KANKER USU.pptx
 
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptxSINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
SINERGI PELAYANAN UKM DAN UKP DLM PPN.pptx
 
RENCANA KEGIATAN hasil ANALISIS intervensi.docx
RENCANA KEGIATAN hasil ANALISIS intervensi.docxRENCANA KEGIATAN hasil ANALISIS intervensi.docx
RENCANA KEGIATAN hasil ANALISIS intervensi.docx
 
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
 
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARATCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
 
KEBIJAKAN KANKER SERVIKS PAYUDARA_KADIS.pptx
KEBIJAKAN KANKER SERVIKS PAYUDARA_KADIS.pptxKEBIJAKAN KANKER SERVIKS PAYUDARA_KADIS.pptx
KEBIJAKAN KANKER SERVIKS PAYUDARA_KADIS.pptx
 
Kebijakan dan Startegi AKI AKB.pptx
Kebijakan dan Startegi AKI AKB.pptxKebijakan dan Startegi AKI AKB.pptx
Kebijakan dan Startegi AKI AKB.pptx
 
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptxPAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
 

More from Irhariandi20

2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptxIrhariandi20
 
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.docIrhariandi20
 
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptxKTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptxIrhariandi20
 
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptxbANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptxIrhariandi20
 
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptxIrhariandi20
 
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptxIrhariandi20
 
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptxSBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptxIrhariandi20
 
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdfPPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdfIrhariandi20
 
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdfBURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdfIrhariandi20
 
SBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptxSBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptxIrhariandi20
 
deteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptxdeteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptxIrhariandi20
 
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdfINDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdfIrhariandi20
 
Presentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptxPresentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptxIrhariandi20
 

More from Irhariandi20 (15)

2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
 
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
 
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptxKTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
 
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptxbANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
 
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
 
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
 
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptxSBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
 
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdfPPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
 
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdfBURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
 
SBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptxSBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptx
 
deteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptxdeteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptx
 
JHKHKKLJ.pptx
JHKHKKLJ.pptxJHKHKKLJ.pptx
JHKHKKLJ.pptx
 
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdfINDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
 
Presentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptxPresentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptx
 
jhsdmm
jhsdmmjhsdmm
jhsdmm
 

1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx

  • 1. EMMA KHUMAIRAH HENTIHU, SKM, M.KES BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI P2PTM & MKJN DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU 2022
  • 2. cv Emma Khumairah Hentihu, SKM, M.Kes (Irha) 2008-2016 : LABKESDA Provinsi Maluku 2017-sekarang : Kord. P2PTM Keswa 2021 Hp. 081240062222 Email : pptm_dinkespromal@yahoo.com
  • 3. BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI P2PM • P2ML • Program AIDS • Program TBC • Program Malaria • Program Hepatitis,Diare dan Tifoid • Program ISPA • P2PTVZ • Program Rabies • Program Malaria/Filariasis • Program DBD dan Vektor SEKSI SURVEILANS & IMUNISASI • Program Surveilans • Program Imunisasi • Program PIE ( Penyakit Infeksi Emerging) • Program Penanggulangan Krisis Kesehatan SEKSI PTM DAN KESWA •Program PTM A. PROGRAM PJPD B.PROGRAM KANKER& KELAINAN DARAH C.PROGRAM DM-GM D. PROGRAM GIFU E.PROGRAM PPOK •Program Keswa •Program NAPZA
  • 4.
  • 5. Penyakit Menular vs Penyakit Tidak Menular Vector Host Disease Incidence PM Vector Transnational Industry National Industry Politic Broker Media PTM Host Conflict of Interest Policies Incidence
  • 6. • Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang terdeteksi, selebihnya tidak mengetahui bahwa dirinya sakit karena PTM tidak ada gejala dan tanda sampai terjadi komplikasi ; • Dari 3 penderita PTM tersebut hanya 1 orang yang berobat teratur. Rp363,642,951, 173 Rp490,372,045, 894 Rp1,160,514,430,456 Rp640,810,543,640 Rp3,233,427,005,227 Rp6,302,183,341,948 Rp6,562,770,098,302 Rp18,922,595,647,779 Rp- Rp10,000,000,000,000 Rp20,000,000,000,000 Haemophilia Leukaemia Thalassaemia Cirrhosis Hepatitis Stroke Kanker Gagal Ginjal Jantung PTM MASALAH UTAMA KESEHATAN PENYEBAB KEMATIAN UTAMA BANYAK PENDERITA USIA MUDA BIAYA YANKES TINGGI SEBAGIAN BESAR TIDAK TERDETEKSI BEBAN MASALAH PTM 6
  • 7. RUANG LINGKUP PROGRAM P2PTM Penyakit Jantung dan Pembulh Darah Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologik Kanker dan Kelainan Darah Diabetes Mellitus dan Gangguan Metabolik Gangguan Indera dan Fungsional
  • 8.
  • 9. PERGESERAN BEBAN PENYAKIT 9 20 Peringkat teratas DALYs Tahun 1990 dan 2017 di Indonesia Sumber: IHME Global Burden of Disease, 2017
  • 10.
  • 11.
  • 13. CA CERVIX DAN MAMMAE Di Indonesia, kanker payudara dan kanker leher Rahim adalah jenis kanker terbanyak diantara seluruh jenis kanker. A .r t i n y ia .a .d .a . 16• 0I ka• sus aru tiap Jumlah kasus baru untuk kedua jenis kelamin B Age-standardized lnsidence Rate untuk kedua jenis kelamin Breast 58 256(16.7%) q r harinya 1 . 4 2 1 Artinya ada hampir 89 kasus baru tiap harinya n C o l o r e c t u m Prostate O v a r y L i v e r N a s o p h a r y m N o n# H o d g k i nl y m p ho m a leu k ae m i a Cervix uteri 32 469 (9.3%) Other cancers 179 576 (51.5%) I I • • , Colorectum 30 017 (8.6%) Liver 18 468 (5.3%) Total: 348 809 3 3 0 0 1 0 0 A S RWo r l d )p e r1 0 00 0 1 0 0 3 0 5 0 4 0 4 0 Sumber: Globocan 2018
  • 14. 7.2% 8.8% 9.1% Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016 Riskesdas 2018 Sumber: Riskesdas 2013-2018 Prevalensi (%) Perokok Penduduk Umur 10–18 Tahun, Tahun 2013, 2016, 2018 4 Prevalensi Merokok di Indonesia 65.6 65.8 66 68.1 62.9 5.2 4.1 6.7 2.5 4.8 34.2 34.3 36.3 32.8 33.8 Riskesdas 2007 Riskesdas 2010 Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016 Riskesdas 2018 Laki-laki Perempuan Total Prevalensi Konsumsi Tembakau Penduduk Umur >15 Tahun (2007-2018) 2 Sumber: Riskesdas 2007-2018 0.1 9.6 36.3 16.3 4.4 3.2 1.7 17.5 43.3 14.6 4.3 3.9 1.6 18 55.4 16.6 4.6 3.8 2.5 23.1 52.1 14.8 4.2 3.3 5-9 tahun 10-14 tahun 15-19 tahun 20-24 tahun 25-29 tahun >30 tahun 200 7 Prevalensi (%) Perokok Pemula Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun 2007-2018 3 Sumber: Riskesdas 2007-2018 18.3 19.2 2016 2019 Merokok Pada Anak Sekolah Remaja usia 13- 15 tahun (GYTS, 2019) 1 0 50 100 150 200 250 Filipina Brazil Bangladesh Amerika… India Laki-laki (Juta) 10 Negara Tertinggi di Dunia Berdasarkan Prevalensi Jumlah Perokok Usia > 10 tahun (juta), 2015 Sumber: https://tobaccoatlas.org/topic/prevalence/ No. 3 di Dunia Sampai saat ini belum berubah (WHO GTCR) 5
  • 15. TREN PTM DAN FAKTOR RISIKONYA Anung untuk Diseminasi Serobrokardiovaskular 15 Indikator obesitas pada dewasa yaitu IMT ≥ 27,0 Indikator obesitas sentral, yaitu lingkar perut perempuan > 80 cm dan Laki-laki > 90 cm
  • 16. MISSING NCD CASES (MISSING MEN) 16 • Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang terdeteksi, selebihnya tidak mengetahui bahwa dirinya sakit karena PTM • Dari 3 penderita PTM tersebut hanya 1 orang yang berobat teratur.
  • 17. PEMBIAYAAN KATASTROFIK P2PTM 17 Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2018 menunjukkan sebanyak 1,3 juta orang atau 0,8% peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit Katastropik, yang menghabiskan biaya sebanyak 20,4 triliun rupiah Penyakit Jantung 51% Kanker 16% Stroke 13% Gagal Ginjal Kronik 12% Lain-lain 8% 0% 0% 0% 1.Penyakit Jantung: 52% (10,5 T) 2. Kanker: 17% (3,4 T) 3. Stroke : 13% (2,6 T) 4. Gagal Ginjal Kronik: 12% (2,4 T) 5. Thalasemia: 2% (490 M) 6. Haemofilia: 2% (358 M) 7. Cirosis Hepatis: 2% (334 M) 8. Leukemia: 2% (333 M) Injuries 9% 9% 8% 7% 43% 33% 27% 56% 49% 58% 66% 37% Noncommunicable Communicable Penyebab tingginya penyerapan biaya pelkes Sumber: Indonesia Health Financing System Assessment-spend more, right and better, 2016, Policy Brief World Bank Besarnya biaya pelayanan kesehatan disebabkan antara lain profil morbiditas penduduk yang banyak menderita penyakit kronis CIRRHOSIS HEPATITIS 2% GAGAL GINJAL 12% HAEMOPHILIA 2% JANTUNG 52% KANKER 16% LEUKAEMIA 1% STROKE 13% THALASSAEMI A 2% Jumlah Biaya Katastropik Januari s.d. Agustus 2018 Sebesar Rp12,827,593,062,025 Biaya % Biaya % JANTUNG 9,429,312,017,554 51.13% 6,669,064,019,222 51.99% GAGAL GINJAL 2,257,575,312,695 12.24% 1,503,726,039,560 11.72% KANKER 3,105,254,965,529 16.84% 2,111,085,140,310 16.46% STROKE 2,251,576,960,777 12.21% 1,623,146,851,646 12.65% THALASSAEMIA 496,105,702,115 2.69% 298,114,413,312 2.32% CIRRHOSIS HEPATITIS 316,313,860,364 1.72% 209,191,953,580 1.63% LEUKAEMIA 317,670,775,200 1.72% 199,305,253,180 1.55% HAEMOPHILIA 268,550,357,515 1.46% 213,959,391,215 1.67% TOTAL KATASTROPIK Total Biaya Pelkes % Katast terhadap biaya pelkes 84,444,863,518,206 21.84% 12,827,593,062,025 60,892,079,169,015 21.07% 2017 s.d. Agustus 2018 KATASTROPIK 18,442,359,951,749 Belum Optimalnya Pembangunan Kesehatan di “Hulu”
  • 18. Beban Ganda Permasalahan Gizi: menyebabkan peningkatan PTM 18 Indonesia termasuk dalam 17 negara di dunia dengan 3 masalah gizi (Global Nutrition Report, 2014) 37.2% (8,92 juta) Balita Pendek 12.1 % Balita Kurus 28,9% Kegemukan pada Penduduk >18 th Catatan: • Pendek dan kurus pd Balita:  menghambat kemampuan kognitif (inteligensia) & motorik anak  meningkatkan risiko PTM pd masa dewasa, • Kegemukan pd orang dewasa merupakan faktor risiko PTM 11,9 % Kegemukan pada Balita
  • 19. Merokok Diet Kurang aktifitas fisik Alkohol P. Jantung Kanker Diabetes Penyakit Paru Kronik Stroke FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR dan CEDERA Cedera
  • 20.
  • 21. 21 KEBIJAKAN OPERASIONAL PROMOSI KESEHATAN DETEKSI DINI - SKRINING TATA LAKSANA KASUS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM Permenkes 71/2015 HEALTH IN ALL POLICY PENGUATAN UKBM DAN FASYANKES PEMERINTA H MASYARAKAT NAKES
  • 22. Revisi Renstra 2022-2024 INDIKATOR KINERJA Output (IKK) Target Capaian 2022 2023 2024 J un i (B 06 ) D es (B 12) Juni(B06) D es (B 12 ) Juni(B06) Des (B12) 30 70 35 90 Persentase penduduk sesuai kelompok usia yang dilakukan skrining PTM prioritas 20 45 a) Jumlah kabupaten/kota yg melakukan pelayanan terpadu (Pandu) PTM di ≥ 80% puskesmas 308 411 514 b) Persentase penyandang hipertensi yang tekanan darahnya terkendali di puskesmas/FKTP 20 43 30 63 40 90 c) Persentase penyandang diabetes melitus yang gula darahnya terkendali di puskesmas/FKTP 15 36 25 58 40 90 d) Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 424 474 514 e) Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanan Upaya Berhenti Merokok 150 175 250 275 300 350 Impact/Outcome(SS & ISS) h. Prevalensi obesitas pada penduduk usia > 18 tahun i. Persentase merokok penduduk usia 10- 18 tahun Outcome (IKP) 1) Jumlah kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM 2) Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pengendalian faktor risiko
  • 23. Sehat (70%*) Mengeluh Sakit (30%*) FKTP 80 % *Sumber : Susenas 2010 PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT FKRTL 20% KIE, Self care Promosi Kesehatan SEHAT ADALAH HARTAKU YANG HARUS KUJAGA DAN KUPELIHARA Yang Sehat Tetap Sehat Yang sehat Tidak Sakit sehat / rujuk balik sakit meninggal UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia, Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes, Desa Siaga) 5
  • 24. PANDU PTM KTR POSBIND U PTM KONSELIN G UBM PEMBATASA N KONSUMSI GGL KAMPANY E CERDIK IVA & SADANI S INDERA & FUNGSIONA L PROGRAM UNGGULAN SEBAGAI STRATEGI P2PTM 24
  • 25. KEGIATAN PTM POSBINDU PANDU KTR PTM LAINNYA Desa Puskesmas Sekolah Puskesmas KEGIATAN LOKUS SDM Kader Terlati h Nakes & Dokter Terlatih Murid, Guru & Nakes Terlatih Bidan, Perawat & Dokter
  • 26. 13 18 33 11 30 17 22 21 13 22 15 215 0 3 0 11 0 0 1 0 0 1 0 16 0 50 100 150 200 250 JUMLAH PUSKESMAS PANDU TAHUN 2021 (target 2020 = 80% PKM di 3 Kab/kota) jumlah puskesmas puskesmas pandu TIDAK TERCAPAI Kriteria penilaian Pandu PTM: 1.Puskesmas Membina Posbindu Ptm 2. Sdm Terlatih Pandu PTM Melalui Pelatihan, Orientasi, Sosialisasi, OJT 3. Menggunakan Carta Prediksi
  • 27. DATA POSBINDU ,DESA BERPOSBINDU, KIT POSBINDU TAHUN 2021 NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA DESA BERPOSBINDU POSBINDU KIT 1 KOTA AMBON 50 50 22 2 KOTA TUAL 27 27 14 3 MALUKU TENGAH 192 192 114 4 MALUKU TENGGARA 193 123 11 5 BURU 82 79 3 6 BURU SELATAN 82 82 15 7 SERAM BAGIAN BARAT 92 50 3 8 SERAM BAGIAN TIMUR 195 189 3 9 MALUKU BARAT DAYA 117 117 21 10 KAB. KEP. TANIMBAR 81 69 28 11 KAB. KEP. ARU 117 14 16 JUMLAH 1228 992 250 TARGET DETEKSI DINI =80% POPULASI >15-59 TAHUN : TIDAK TERCAPAI
  • 28. GRAFIK SEBARAN DESA BERPOSBINDU TAHUN 2020 50 27 192 193 82 82 92 195 117 81 117 50 27 192 123 79 82 50 189 117 69 14 22 14 114 11 3 15 3 3 21 28 16 0 50 100 150 200 250 KOTA AMBON KOTA TUAL MALUKU TENGAH MALUKU TENGGARA BURU BURU SELATAN SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR MALUKU BARAT DAYA KAB. KEP. TANIMBAR KAB. KEP. ARU Jumlah Desa Desa Berposbindu KIT posbindu
  • 29. 78 87 185 83 119 92 146 117 55 50 32 3 22 32 40 22 26 79 9 19 75 16 0.00% 0.00% 0.10% 0.00% 0.00% 0.02% 1.35% 0.00% 0.00% 1.28% 0.00% 0.00% 0.20% 0.40% 0.60% 0.80% 1.00% 1.20% 1.40% 1.60% 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Gambaran Posbindu dan Cakupan Deteksi Dini FR PTM Per Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku JUMLAH KELURAHAN Jml. Posbindu Jml. Kelurahan Berposbindu Cakupan DD DATA DARI WEBSITE SURVEILANS PPTM (KK BELUM INPUT)
  • 30. GAMBARAN DETEKSI DINI IVA/SADANIS PER KAB/KOTA PROV. MALUKU 2020 20,342 13,604 17,962 17,301 13,159 67,208 20,642 30,885 25,864 11,399 86,151 9,154 6,122 8,083 7,785 5,921 30,244 9,289 13,898 11,639 5,130 38,768 0 53 872 31 41 0 31 87 0 0 2109 Wanita Usia 30 -50 Tahun TARGET Realisasi 2019 Target : deteksi dini penyakit kanker di ≥ 80% populasi usia 30-50 tahun di 3 Kab/Kota (TIDAK TERCAPAI)
  • 31. HASIL DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN KANKER PAYUDARA TAHUN 2018 - 2020 NO KAB/KOTA 2018 2019 2020 Jumlah yang diperiksa IVA+ Jumlah yang diperiksa IVA+ Jumlah yang diperiksa IVA+ 1 MTB 666 7 0 0 0 0 2 Tual 129 2 53 0 48 0 3 Malra 267 2 872 5 86 0 4 Kep. Aru 31 31 0 0 0 5 MBD 0 41 1 75 0 6 Malteng 722 0 0 0 0 7 SBT 50 31 0 22 0 8 SBB 10 87 11 0 0 9 Buru 0 0 0 0 0 10 Bursel 0 0 0 0 0 11 Ambon 1.737 17 2.109 95 481 56 Maluku 3.612 28 3.224 112 312 56 PROGRAM SEEK & TREAT HANYA ADA DI KOTA AMBON +(ALAT KRIOTERAPI)
  • 32. REGULASI KTR (PERDA/PERBUP/PERWALI) DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2020 (target =3 Kab/Kota) No KABUPATEN/KOTA KETERANGAN 1 Maluku Tenggara Barat PERDA NO. 06 TAHUN 2014 2 Maluku Tenggara PERBUP NO. 15 TAHUN 2014 3 Maluku Tengah PERBUP NO. 07 TAHUN 2015 4 Buru PERDA NO. 06 TAHUN 2016 5 Aru PERBUP NO. 36 TAHUN 2016 6 Seram Bagian Barat PERDA NO. 06 TAHUN 2017 7 Seram bagian Timur PERDA NO. 31 TAHUN 2016 8 Maluku Barat Daya PERBUP NO. 06 TAHUN 2016 9 Buru Selatan PERDA NO. 41 TAHUN 2015 10 Ambon PERWALI NO. 27 TAHUN 2015 11 Tual PERWALI NO. 36 TAHUN 2017 Jumlah Kab/Kota yang menerapkan perda atau perkada KTR dengan kriteria sesuai PP 109 Tahun 2012 : 5 Kabupaten/Kota Kab/Kota dinilai telah menerapkan KTR bila: • Telah memiliki perda atau perkada KTR • Telah menerapkan KTR di 7 tatanan • Telah ada satgas KTR yang ditunjuk TIDAK TERCAPA I
  • 33. Sesuai PP 109 th 2012 ps 49 pemerintah dan pemerintah daerah wajib mewujudkan KTR untuk melindungi warga negara terhadap paparan asap rokok. KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum/tempat lain yang ditetapkan. Pemda wajib menetapkan KTR di daerahnya KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) KTR diberlakukan pada:  Fasilitas Pelayanan Kesehatan  Tempat proses belajar mengajar  Tempat anak bermain,  Tempat ibadah,  Angkutan umum,  Tempat kerja  Tempat umum dan  Tempat lain yang ditetapkan 33
  • 34. 3 4
  • 35. 35
  • 36. 36
  • 37. 37 WHO/ISH risk prediction chart PANDU PTM (PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM TERINTEGRASI DI FASILITAS LAYANAN PRIMER)  Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko Utama (Konseling berhenti merokok, Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) di Fasilitas pelayanan dasar (Puskesmas, dokter keluarga, praktek swasta)  Peningkatan Respons cepat kegawatdaruratan PTM di masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar  Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes melalui pendekatan Faktor Risiko  Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke dengan Charta WHO PEN
  • 38. P E L A Y A N A N T E R P A D U P T M ( P A N D UP T M ) Ruang Lingkup Upaya pencegahan, pengendalian, dan tata laksana yang terintegrasi untuk tindak lanjut faktor risiko dan penyakit tidak menular (penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, penyakit paru kronis, dan kanker) serta PTM lainnya di Puskesmas dan FKTP Sasaran Penduduk usia 15tahun ke atas yang datang ke Puskesmas/FKTP untuk kunjungan sakit maupun kunjungan sehat
  • 41. K A P A ND I G U N A K A N Usia >40 Tahun Mempunyai riwayat merokok Berat badan berlebih Riwayat Hipertensi Riwayat Diabetes Melitus Riwayat keluarga yang menderita kelaianan Jantung dan pembuluh darah pada usia muda Riwayat keluarga yang menderita Diabetes Melitus atau gagal ginjal
  • 42.
  • 43. C A R A P E N G G U N A A N T A B E L PREDIKSIRISIKOP T M Lihat kolom konversi kadar kolesterol total pada lajur bawah (pada tabel digunakan satuan mmol/l, sedangkan di Indonesia umumnya menggunakan satuan mg/dl, angka konversi tercantum). Tarik garis dari blok umur ke arah dalam, kemudian tarik garis dari TD ke arah dalam dan nilai kolesterol ke atas, angka dan warna kotak yang tercantum pada titik temu antara kolom umur, TD,dan kolom kolesterol menentukan besarnya risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular dalam kurun waktu 10tahunmendatang. Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini dilanjutkan dengan tata laksana (Dengan hasil laboratorium) Tentukan dahulu apakah orang yang diperiksa penyandang DM atau tidak. Gunakan kolom yang sesuai dengan statusnya. Kemudian tentukan kolom jenis kelaminnya (laki-laki di kolom kiri dan perempuan dikolom kanan). Tentukan status merokok apakahmerokok atau tidak, sesuaikan di kolomnya masing- masing Selanjutnya tetapkan blok usia. Lihat lajur angka paling kiri (misalnya untuk usia 46tahun pakai blok usia 45-49 tahun, 68 tahun pakai blok 65-69 tahun,dst Tekanan darah (TD)yang dipakai adalah tekanan darah sistolik – lihat nilai sistolikpada lajur paling kanan.
  • 44.
  • 45. C A R A P E N G G U N A A N T A B E L PREDIKSIRISIKOP T M .Lihat kolom IMT (Indeks Masa Tubuh) pada lajur bawah. Tarik garis dari blok umur ke arah dalam, kemudian tarik garis dari titik tekanan darah ke arah dalam dan nilai IMT ke atas, angka dan warna kotak yang tercantum pada titik temu antara kolom umur, TD sistolik dan kolom IMT menentukan besarnya risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini dilanjutkan dengan tata laksana Tanpa hasil laboratorium) Tentukan dahulu kolom jenis kelaminnya (laki-laki kolom kiri dan perempuankolom kanan). Tentukan status merokok apakahmerokok atau tidak, sesuaikan di kolomnya masing- masing Selanjutnya tetapkan blok usia. Lihat lajur angka paling kiri (misalnya untuk usia 46 tahun pakai blok usia 45-49 tahun, 68 tahun pakai blok 65-69 tahun,dst Tekanan darah (TD) yang dipakai adalah tekanan darah sistolik – lihat nilai sistolik pada lajur paling kanan.
  • 46. Konseling Follow up Konseling Follow up Risiko PJPD 5-10% Risiko PJPD 10-20% Diet termasuk rendah lemak, aktivitasfisik, UBM,dan berhenti minum alkohol Pertimbangkan Tatalaksana penggunaan ObatHipertensi dan DM sesuai dengan PPK Dilakukan tiap 3 bln sampai mencapai kondisi yg diharapkan dilanjutkan tiap 6-9 bulan kemudian. Konseling Follow up Diet termasuk rendah lemak, aktivitasfisik, UBM,dan berhenti minum alkohol Pertimbangkan Tatalaksana penggunaan ObatHipertensi dan DM sesuai dengan PPK Dilakukan setiap 3 bulan sekali Konseling Tatalaksana Follow up Risiko PJPD< 5% Risiko PJPD >20% Diet termasuk rendah lemak, aktivitasfisik, UBM,dan berhenti minum alkohol Pertimbangkan Tatalaksana penggunaan ObatHipertensi dan DM sesuai dengan PPK Follow up dilakukan 1 tahun kemudian. bila tanpa pengobatan Diet termasuk rendah lemak,aktivitasfisik, UBM,dan berhenti minum alkohol PenggunaanObat Hipertensi dan DM dg mempertimbangkan penggunaan obat penurun lemakdarah sesuaidengan PPK Dilakukan tiap 3 bln Bila tidak ada perubahan penilaian risiko terjadinya PJPD dalam 6 bulan, rujuk ke FKRT TATA LAKSANA HASIL PREDIKSI RISIKO yangmenggunakan Laboratorium
  • 47. TES IVA dan SADANIS Siapa sasaran IVA dan SADAN IS? • Perempuan menikah usia 30-50 tahun atau yang memiliki Riwayat seksual aktif Siapa yang bisa melakukan IVA dan SADAN IS? • Dokter atau bidan terlatih Bagaimana jika ditemukan kelainan? • IVA positif: segera ditindaklanjuti dengan krioterapi oleh dokter umum terlatih atau dirujuk ke RS untuk ditangani oleh dokter Spesialis • Benjolan abnormal atau kelainan payudara bedah onkologi Kebidanan lainnya harus segera dirujuk ke dokter spesialis Apa kelebihan IVA dan SADAN IS? • Teknik sederhana • Mudah, cepat, dan ekonomis
  • 48.
  • 49. RUJUKAN KASUS DI PUSKESMAS (TERINTEGRASI DENGAN RUJUK BALIK BPJS KESEHATAN)
  • 50. PENCATATANDAN PELAPORAN Identitas Riwayat PTM Faktor risiko PTM Pengelolaan FRPTM Tatalaksana PTM Pencatatan Bulanan
  • 51. Sistem Informasi PPTM SISTEM INFORMASI PPTM Sebagai basis data untuk pengambilan keputusan Sebagai indikator kesehatan masyarakat dalam satu wilayah Sebagai wadah untuk informasi kesehatan untuk menghindari faktor risiko PTM Tindaklanjut Gateway Surveilans PTM FKTP Portal Web PTM Surveilans Posbindu PTM Web GIS Sebagai tempat menyimpan informasi kesehatan warga masyarakat Sebagai sarana komunikasi masyarakat dalam menjaga kesehatan Sebagai alat monitoring dan evaluasi penyakit tidak menular Monev PTM ElKes
  • 52. PENCATATAN DAN PELAPORAN MELALUI SISTEM INFORMASI DAN SURVEILANS FAKTOR RISIKO PTM Mencatat 18 Faktor risiko PTM • Interview, (Merokok,Diet, Aktifitas Fisik, Konsumsi Alkohol) • Pemeriksaan Fisik (IMT, LP, Tekanan Darah) • Pemeriksaan Darah: Glukosa, Kolesterol • Fungsi Paru, Alkohol Pernafasan, Tes Amfetamin, Pemeriksaan Payudara Klinis • Konseling: IVA, Stop Merokok, Potensi Cidera • Monitoring Faktor Risiko PTM dan TL • Individual :memiliki faktor risiko, monitoring kepatuhan gaya hidup sehat, rekomendasi, konseling • Komunitas (Posbindu): proporsi risiko,cakupan • Populasi (Desa): Proporsi risiko dan cakupan • Pemanfataan • Individual: RM elektronik, kepedulian, rujukan • Komunitas: Mawas diri • Populasi: akses pelayanan, SD intervensi • Pemerintah Lokal: analisis data dan peningkatan program pencegahan pada fasyankes primer dalam wilayah kerjanya
  • 53. https://surveilans-pptm.kemkes.go.id/ • User : KEP. ARU DINKES_KABKOT_Kab._Kepulauan_Aru Password 123456
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57. PEMBIAYAAN Pembiayaan Penyelenggaraan: – Komunitas – CSR (Corporate Society Responsibility ) – Pemerintah Daerah (Dekon dan DAK) – Alokasi pendanaan SPM di Kab/kota – Dana Desa – Sumber-sumber lain
  • 58.
  • 59. IN PU T P R O S E S O U T PU T M O N I T O R I N G E VA L U AT I O N S P M YA N K E S U S I A PR O D U KT IF I S P M YA N K E S HIPERTENSI S P M YA N K E S D I A B E T E S M IL IT U S IKK PA N D U P T M
  • 60. Masyarakat sehat berperilaku “CERDIK” C E R D I K Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet Sehat dengan gizi seimbang, Istirahat yang cukup Kelola stress) IMPLEMENTASI PERILAKU CERDIK MELALUI POSBINDU PTM
  • 61. PROGRAM “PATUH” P A T U H Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur Tetap diet sehat dengan gizi seimbang, Upayakan beraktivitas fisik dengan aman, Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya PESAN ”PERILAKU SEHAT” PADA MASYARAKAT DENGAN PTM
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67. Monitoring dan Evaluasi Ketersediaan SDM, Alkes, obat, Jenis layanan, KIE, kegiatan PTM, anggaran PTM, Jumlah Posbindu PTM, Jumlah FKTP yang melaksanakan PANDU PTM, dll

Editor's Notes

  1. Tantangan terjadinya burden of disease bagi Maluku cukup berat karena dalam 10 tertinggi penyebab beban penyakit masih didominasi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular. Melihat tren 1990-2017 masih terdapat PR terkait dan di sisi lain PTM semakin meningkat. 3 besar beban tertinggi PTM harus mendapat perhatian utama yaitu stroke, ischemic heart disease dan diabetes. Penyakit Menular yang signifikan mengalami perubahan adalah lower respiratory infect dan diarrheal disease
  2. Indonesia saat ini menduduki 3 terbesar jumlah perokok usia >10 tahun setelah India dan China, merupakan suatu hal yang sangat serius. Karena kita akan mendapatkan bonus demografi pada 10 hingga 20 tahun kedepan, harapannya bahwa bonus demografi akan menjadi modal bangsa untuk mempercepat kemajuan pembangunan bangsa, apabila bonus demografi ini tidak terganggu dengan masalah Kesehatan seperti merokok. Walau prevalensi perokok menurun dari tahun 2013-2018, namun jumlah absolutnya meningkat dari 64,9 jt menjadi 65,7 jt Dalam periode 5 tahun; prevalensi perokok muda meningkat 1,9% menjadi 9,1% (2018) dari 7,2% (2013). Konsumsi rokok elektronik bagi usia 10-18 th meningkat dratis dari 1,2% (2016) menjadi 10,9% (2018). Selama tahun 2007-2018, perokok pemula (10-14 th) meningkat 240% (dari 9,6% menjadi 23,1%) dan usia 15-19 meningkat 140% (dari 36,3% menjadi 52,1% Berdasarkan survey GYTS tahun 2019, terjadi peningkatan jumlah perokok anak sekolah usia 13-15 tahun dari 18,3% (2016) menjadi 19,2% (2019)
  3. Saudara-saudara, penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, stroke, dan penyakit paru kronik, dan cedera mempunyai faktor risiko yang umumnya sama, yaitu merokok, diet yang tidak sehat dan seimbang, kurangnya aktifitas fisik serta konsumsi alkohol. Adanya salah satu faktor risiko tersebut, misalnya merokok mengakibatkan seseorang mempunyai risiko terjadinya lima PTM dan cedera tersebut, dan merokok memberikan kontribusi paling besar dibanding faktor risiko lainnya. Perokok mempunyai risiko 2-4 kali lipat untuk terkena penyakit jantung koroner dan risiko lebih tinggi untuk penyakit kanker paru, di samping penyakit tidak menular lain yang sebenarnya dapat dicegah.
  4. Screenshot tambahanin kelompok startegis dan kelompok rentan Promosi anak sekolah TB Apa Tata klinis : tidak ada kerugian
  5. Peran FKTP di era JKN sebagai GATEKEEPER yaitu penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai kontak pertama dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan. Dokter di FKTP sebagai gate keeper mempunyai tugas: Menyelenggarakan kesehatan dasar masyarakat melalui pelayanan kesehatan dasar berdasarkan kompetensi dan kewenangannya, Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan, penasehat, konselor, dan Pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat, dan manajer sumber daya. Sedangkan fungsi dokter di layanan primer sebagai gate keeper adalah kontak pertama pasien, penapis rujukan serta sebagai kendali mutu dan biaya
  6. CAPAIAN DESA BERPOSBINDU BAIK, KENDALA DI POSBINDU KIT UNTUK SKRINING
  7. Sebagian besar Desa telah berposbindu, Kader, Permasalahan posbindu KIT
  8. Tahun 2019, Kab Malra memiliki target yang diperiksa sebanyak 8.083 orang,dan tercapai sebanyak 872. Bila dibanding sasaranan 17.962 orang perempuan usia 30-50 tahun dengan riwayat aktif seksual dikab Malra tsb.
  9. Program seek dan treat
  10. Sesuai amanat PP 109 tahun 2012, terutama pasal 49 dimana adanya kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Sebagai tenaga professional dibidang kesehatan tentunya kita harus menjadi panutan untuk juga menerapkan kawasan tanpa rokok ditempat kerja bapak ibu sekalian.
  11. Untuk mendukung kegiatan pengendalian PPTM saat ini telah dikembangkan sistem informasi secara bertahap untuk percepatan.