SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Vision and Company Mission,Universitas Mercubuana,2018.PDF
1. Nama : Intan Wachyuni
NIM : 55117110064
Dosen : Prof. Hapzi Ali
Mata Kuliah : Strategic Management (Vision and Company Mision)
1. Visi dan Misi Perusahaan
A. Pengertian Visi Perusahaan
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian visi perusahaan, di antaranya adalah pendapat dari :
1. J.B. Whittaker
Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya ―Strategic Planning and Management‖, visi perusahaan
adalah gambaran masa depan yang akan dipilih dan yang akan diwujudkan pada suatu saat yang
ditentukan.
2. Wibisono
Menurut Wibisono, visi merupakan rangkaian kali yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi
merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan.
3. Kotler
Menurut Kotler visi adalah pernytaan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk
dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh
serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, visi perusahaan adalah pandangan terhadap suatu
masalah, wawasan , kemampuan untuk melihat pada inti persoalan.
Berdasarkan pengertian-pengertian visi perusahaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa visi
perusahaan adalah pandangan jauh ke depan, kemana perusahaan-perusahaan tersebut akan
dibawa atau gambaran apa yang diinginkan oleh perusahaan. Visi perusahaan akan menunjukan
suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis, dapat dipercaya, meyakinkan, serta
mengandung daya tarik.
2. B. Misi Perusahaan
Selain menetapkan visi perusahaan wirausahawan juga harus menetapkan misi. Ada beberapa
pendapat mengenai pengertian misi di antaranya :
1. Drucker
Menurut Drucker, pada dasarnya misi merupakan lasan mendasar eksistensi suatu organisasi.
Pernyataan misi oreganisasi, terutama ditingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud
aktifitas perusahaan.
2. Wheelen
Menurut Wheelen misi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa
produk ataupun jasa.
Secara umum misi perusahaan adalah suatu tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan apa
yang menjadi visi dari perusahaan.
2. Tujuan Jangka Panjang (Longterm Objective)
Tujuan jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang dicoba untuk dicapai oleh perusahaan
selama periode waktu tertentu, biasanya lima tahun. tujuan jangka panjang lainnya, seharusnya
dapat diterima, fleksibel, terukur seiring berjalannya waktu , memotivasi, sesuai, dapat dipahami,
dan dapat dicapai.
3. Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan cara bertindak yang dianut organisasi—beserta
anggotanya–dalam hubungan-nya dengan pihak luar. Untuk mencapai taraf budaya organisasi
diperlukan waktu yang panjang dalam pertemuan yang intens. Corporate Culture dibuat
berdasarkan nilai-nilai yang diyakini benar oleh segenap anggota perusahaan dan selaras dengan
Visi dan Misi perusahaan tersebut.
4. Corporate Governance
Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara
pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang
3. kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka,
atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.
(Forum for Corporate Governance in Indonesia / FCGI)
5. Teori Keagenan (The Agency Theory)
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai
prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh
pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih,
maka pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang
saham.
5. VISI DAN MISI BANK RAKYAT INDONESIA
Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia
Visi BRI adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah. Dalam mewujudkan visinya, BRI telah menetapkan tiga misi, yaitu:
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada
usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang perkembangan ekonomi masyarakat;
2. Memberikan pelayanan prima kepada semua nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar
luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan
Good Corporate Governance;
3. Memberikan keuntungan dan manfaat optimal kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. NOKEP: S-16/DIR/SSS/SDM/04/99 Tanggal 26 April 1999.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang diterapkan oleh BRI:
1. Transparansi (Transparency)
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan :
2. Akuntabilitas (Accountabiity)
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif;
3. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
4. Kemandirian (Independence)
Suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
5. Kewajaran (Fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul
6. berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. NOKEP: S.44-
DIR/9/1983 Tanggal 1 Oktober 1983.
Hubungan Perusahaan (PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.) dengan Insan Bank (Pekerja
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.)
Insan Bank disini adalah tenaga kerja yang bekerja dan menerima upah di dalam hubungan kerja
dengan BRI. Insan Bank terdiri dari Anggota Komisaris, Anggota Komite Audit, Anggota
Direksi dan pekerja tetap serta pekerja kontrak berdasarkan ketentuan yang berlaku di BRI.
BRI percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset utama, sehingga baik sebagai pribadi
maupun sebagai bagian dari perusahaan, semua insan bank berusaha menjembatani setiap
hambatan yang menggangu pencapaian pelaksanaan kebijakan.
Adapun kebijakan pokok BRI terhadap insan bank yaitu :
1. Akan memperlakukan setiap insan bank dengan hormat, menghargai privasi dan harga
diri setiap insannya;
2. Hanya akan mengumpulkan dan menyimpan informasi personal dari insan bank yang
dibutuhkan untuk efektivitas operasional BRI atau yang dibutuhkan untuk kepentingan
hukum;
3. Menjaga informasi tersebut dengan baik dan hanya akan memberikannya kepada pihak
yang memang memiliki kewenangan untuk mengetahuinya;
4. Berusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan kondusif. SK No.
S.72-CEO/SSS/SDM/8/1998, Tanggal 18 Agustus 1988.
Setiap insan bank memiliki tanggung jawab pribadi kepada insan lain dan BRI untuk tidak
menempatkan BRI pada tindakan atau keadaan yang dapat menggangu lingkungan kerja tersebut.
7. BRI mengharapkan agar setiap insan bank mendukung komitmen dan usaha BRI kearah
terciptanya kesempatan kerja yang sama bagi setiap pekerja. BRI menyadari kelebihan yang ada
dari setiap insan bank dengan berbagai latar belakang dan pengalaman tetapi untuk mencapai
tujuan yang sama. Kebijakan BRI melarang setiap bentuk diskriminasi, pelecehan atau intimidasi
terhadap ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, umur, daerah asal, negara asal, orientasi seksual
atau cacat tubuh. Pekerja didorong untuk bertanya atau lebih memperhatikan hal-hal semacam
ini kepada pihak manajemen.
Struktur Organisasi Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Organisasi merupakan alat atau wadah yang digunakan oleh perusahaan guna merealisir tujuan
yang telah digariskan. Tujuan utama dalam pembentukan struktur organisasi adalah untuk
mengkoordinasikan semua kegiatan, baik secara fisik maupun non fisik yang diarahkan pada
pencapaian tujuan. Dalam mewujudkan usaha-usaha perusahaan diperlukan suatu kegiatan
terarah sehingga pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan secara tertib dan lancar berpedoman
kepada perangkat-perangkat organisasi yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah struktur organisasi kantor cabang Bank Rakyat Indonesia :
Kantor Cabang yang dipimpin oleh Pinca (Pimpinan Cabang) bertanggung jawab kepada
Pinwil/Wapinwil (Pimpinan Wilayah). Pinca membawahi :
a Manajer Pemasaran, membawahi :
1. Account Officer
2. Funding Officer
3. Mantri Badan Kredit Desa (BKD)
4. Tenaga Pengawas Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP)
b. Manager Operasional, membawahi :
8. 1. Asisten Manajer Operasional, membawahi :
o Pelayanan Dana-Jasa dan Devisa, terdiri dari fungsi-fungsi :
Unit Pelayanan Nasabah (UPN)
Administrasi Dana dan Jasa
o Pelayanan Devisa
o Supervisior Pelayanan Kas, membawahi :
Kasir Induk
Teller (Tunai, Tapsun, Kliring)
Payment Point
o Fungsi Entri Data
2. Supervisior Administrasi Kredit, terdiri dari fungsi-fungsi :
o Operasional Kredit Umum
o Operasional Kredit Tapsun
o Portofolio
3. Koordinator Akuntansi dan Laporan, terdiri dari fungsi-fungsi :
o Verifikator
o Petugas Laporan
o Petugas 1 F/Poska
o Operator
o Arsip
4. Supervisior Pelayanan Intern, terdiri dari fungsi-fungsi :
o Sekretariat
o Personalia/SDM
o Logistik
o Supir, Satpam, Pramubakti
c. Manajer Bisnis Mikro, membawahi :
1. Asisten Manajer Bisnis Mikro, membawahi :
9. o Supervisor Administrasi Unit, terdiri dari fungsi-fungsi :
Petugas Administrasi Unit (PAU)
Petugas Rekonsiliasi Unit (PRU)
Pegawai Cadangan
Tim Kurir Kas
o Kepala BRI Unit, membawahi :
Mantri
Deskman
Teller
BRI Unit dapat membawahi Pos Khusus, Pos Pelayanan desa, dan
Payment Point
2. Penilik
d. Pengawas Internal Cabang
Pengawas Internal Cabang bertanggung jawab langsung kepada Pinca dalam melakukan
pengawasan intern, yang untuk keadaan tertentu wajib lapor langsung kepada Pinwil.
e. Pemimpin Cabang Pembantu
Pemimpin Cabang Pembantu bertanggung jawab langsung kepada Pinca Induknya dengan
membawahi fungsi-fungsi :
1. Account Officer
2. Supervisor, membawahi :
o Teller
o Unit Pelayanan Nasabah (UPN)
o Payment Point
3. Petugas Administrasi Kredit
4. Fungsi Pelayanan Intern
10. Dengan adanya struktur organisasi ini, maka setiap unit kerja dapat melaksanakan pekerjaan dan
tanggung jawabnya masing-masing. Adapun ruang lingkup kegiatan Kantor Cabang meliputi :
1. Melayani produk-produk dan jasa bank seperti Giro, Deposito, Tabungan, Transfer dan
jasa lainnya;
2. Melayani invisibles, usaha devisa (ekspor impor) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (Bagi Kanca Devisa);
3. Melayani permohonan dan memutuskan pinjaman sesuai wewenang (Pendelegasian
Wewenang untuk memutus kredit) yang diberikan;
4. Melakukan pembinaan bisnis Mikro (Bagi Kantor Cabang yang membawahi Unit)
5. Melakukan kegiatan administrasi lainnya termasuk pembuktian dan pelaporan unit kerja
dibawahnya.
Ruang lingkup kegiatan di Kantor Cabang Pembantu adalah Full Banking Service sebagaimana
Kanca sesuai dengan kewenangan yang telah ditetapkan. Sedangkan ruang lingkup kegiatan di
BRI Unit adalah melayani produk dana dan jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
melayani pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam Organisasi Kantor Cabang, terdapat pengelompokan fungsi sebagai berikut :
1. Fungi Pemasaraan
2. Fungsi Pelayanan
3. Fungsi Administrasi Kredit
4. Fungsi Akuntansi/Laporan
5. Fungsi Umum
6. Fungsi Pengawasan Intern
11. 7. Fungsi BRI Unit
Pengelompokan fungsi-fungsi yang terdapat di dalam setiap unit kerja selain bertujuan untuk
memperjelas tugas dan tanggung jawab unit kerja dalam kegiatan operasional, juga untuk
meningkatkan efisiensi serta penggunaan sumber daya manusia secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Ade.2015. http://www.landasanteori.com/2015/10/sejarah-bank-rakyat-indonesia-visi-
misi.html