2. ANGGOTA KELOMPOK
Ananda Siti Nabila : 10215648
Dandy Syahputra : 11215571
Della Nurdin : 11215660
Eka Wanchu : 11215144
Fikar Rahmatillah : 12215662
Ivan Rajendriya Ahmad : 13215501
3. ORGANISASI KOPERASI
3.1 Struktur Organisasi
Berdasarkan undang-undang
perkoperasian no. 12/1967
dalam organisasi ada empat
tingkatan, yaitu: (Arfinal
Chaniago, 1984)
1. Induk koperasi
2. Gabungan koperasi
3. Pusat koperasi
4. Koperasi primer
Untuk struktur organisasi
koperasi dapat dilihat
dari dua segi, yaitu:
1. Segi internal
organisasi koperasi
2. Segi eksternal
organisasi koperasi
4. Segi Internal Organisasi Koperasi
Internal organisasi koperasi
ialah organisasi yang
berhubungan dengan tingkat-
tingkatan koperasi itu, yaitu
hubungan antara koperasi
primer, koperasi pusat,
koperasi gabungan, dan
koperasi induk.
Intern organisasi koperasi
terdiri dari 3 unsur, yaitu:
a. Unsur alat-alat
perlengkapan organisasi
b. Unsur dewan penasihat
c. Unsur pelaksanaan
pelaksanaan
5. Segi Eksternal Organisasi Koperasi
Di dalam undang-undang No. 12/1967 tentang pokok-
pokok perkoperasian dikenal adanya koperasi primer,
koperasi pusat.
Dilihat dari segi pemusatan, maka koperasi pusat,
koperasi gabungan dan koperasi induk juga disebut
koperasi sekunder sebagai koperasi yang tingkatanya
lebih atas dari koperasi primer, dan dilihat dari segi
fungsinya, maka koperasi sekunder tersebut juga
disebut “organisasi pembantu” yang fungsinya
membantu koperasi primer mencapai tujuannya.
6. Rapat Anggota
Rapat anggota harus merupakan
suatu kesempatan bagi pengurus
untuk melaporkan kepada para
anggota tentang kegiatan-
kegiatannya selama tahun yang
lalu. Bersama-sama dengan
anggotanya menelaah rencana
kerja tahun mendatang untuk
meningkatkan usaha kemajuan
koperasi.
Yang penting dibahas dalam
rapat anggota antara lain:
a. Memilih pengurus, badan
pemeriksa dan penasihat
b. Memilih dan menilai
pekerjaan pengurus dan
para pelaksana.
7. Rapat Pengurus
Pengurus secara periodik perlu mengadakan rapat
pengurus, untuk mengambil keputusan guna
melaksanakan rencana koperasi yang ditetapkan
dalam rapat anggota.
Untuk dapat membantu kelancaran rapat, perlu:
1. Supaya para peserta rapat datang pada waktunya hingga rapat
dapat dimulai tepat pada waktunya.
2. Notulen rapat terakhirnya supaya dibacakan.
3. Usaha-usaha yang belum selesai dapat dibicarakan.
4. Manajer melaporkan tentang keadakan keuangan.
8. 5. Adakan waktu diskusi untuk memajukan rencana-rencana usaha.
6. Bacakan surat-surat penting yang masuk yang perlu diketahui
oleh seluruh
pengurus.
7. Laporan dari hasil-hasil panitia disampaikan.
8. Mengahadapi akhir tahun buku, diambil langkah-langkah
untuk menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
9. Adakan diskusi mengenai usaha-usaha baru.
9. Badan Pemeriksa
Adapun tujuan dari peran
pengawasan dan pemeriksaan,
yaitu:
1. Memberikan bimbingan
kepada pengurus,
karyawan, kearah keahlian
dan keterampilan.
2. Mencegah pemborosan
bahan, waktu dan tenaga
supaya tercapai efisiensi
perusahaan.
Dalam koperasi pengawasan
pemerikasaan sebagian dari
manajemen. Tujuannya bukan
mencari kesalahaan, yang akan
mengakibatkan hubungan
pimpinan, karyawan dan
anggota menjadi renggang.
Pengawasan dan pemerikasaan
bertujuan untuk mendidik,
membimbing, supaya menjadi
labih teliti dan ahli sehingga
koperasi lebih berkembang.
10. 3. Menilai hasil kerjasama dengan
rencana yang sudah ditetapkan.
4. Menegah terjadinya penyelewangan.
5. Keberesan administrasi secara
menyeluruh.
Kesiagapan mengadakan pengawasan
untuk mencegah kesalahan yang mungkin
timbul, adalah lebih bijaksana daripada
memberikan peringatan atau hukuman.
Pengawasan yang terlambat akan
menimbulkan kerugian bagi usaha
koperasi.
12. Hal-hal yang perlu diperiksa adalah:
1. Uraian tentang keadaan keuangan
2. Kegiatan usaha, biaya operasional, pendapatan dan
sebagainya
3. Analisis tentang kekayaan koperasi dengan menunjukan
penggunaan penggunaanya
4. Analisis mengenai kekayaan-kekayaan dan kewajiban
kewajiban yang terpenting, menurut jatuhnya waktu
5. Masalah-masalah perkreditan dan penggunaanya, sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
6. Penelitan tentang pelaksanaan operasional, sesuai dengan
anggaran rumah tangga dan ketentuan-ketentuan yang lain
7. Koperasi benar-benar bekerja sesuai dengan kebijakan
kebijakan yang telah diputuskan oleh pengurus.
13. MANAJEMEN KOPERASI
Manajemen Koperasi adalah suatu
proses untuk mencapai tujuan melalui
usaha bersama, berdasarkan azas
kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan
perlu diperhatikan adanya sistem
manajemen yang baik, agar tujuannya
berhasil dengan diterapkannya fungsi-
fungsi manajemen
Bentuk-bentuk
koperasi:
1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi simpan
pinjam
14. Fungsi dan Peranan Manajemen
Manajer adalah karyawan
yang diangkat dan
dibehentikan oleh
pengurus. Manajer adalah
pelaksan tugas pengurus
sehari-hari dibidang usaha
koperasi dan bertanggung
jawab kepada pengurus.
Fungsi Manajer:
1. Perencanaan (planning)
2. Penyelarasan (coordinating)
3. Pengorganisasian (organizing)
4. Penuntun/pengarahan
(directing)
5. Pengamatan (controlling)
15. Peranan Manajer:
2. Sebagai pelaksana dari kebijakan pengurus
1.Kedudukan dan fungsi sebagai pelaksana dibidang
usaha dan bertanggung jawab pada pengurus koperasi
3. Menetapkan struktur organisasi dan manajemen
koperasi serta menjamin kelangsungan usaha.
4. Dapat bekerja terus selama tidak bertentangan dengan
anggaran dasar dan keputusan rapat anggota, sekalipun ada
pergantian pengurus
5. Mengembangkan keperayaan atas kekuatan dan
kemampuan koperasi sendiri dalam kegiatan-kegiatan
16. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Koperasi
Pengurus maupun manajer hendaknya mengetahui dengan pasti
tentang tugas–tugas dan tanggung jawab masing-masing, dengan
demikian keterpaduan manajmen dapat berlangsung dengan
lancar dan baik, tidak terdapat gejolak yang dapat menghambat
atau memacetkannya dan dengan demikian pula perkembangan
koperasi dengan usahanya dapat tercapai sebagaimana yang
diharapkan semua pihak
Ada pun dua unsur dialamnya:
1. Tugas dan tanggung jawab
pengurus
2. Peranan peranan pengurus
17. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer
1. Dibidang yang menyangkut karyawan
2. Aktif melakukan bimbingan dan pembinaan
3. Dibidang perencanaan
4. Dibidang pelaksanaan
5. Dibidang administrasi
6. Dibidang pelayanan
18. Tantangan Manajer Koperasi
Sebagai manajer usaha
bisnis/koprasi, saat ini
memang dituntut
kemampuan lebih baik
dibanding waktu-waktu
yang lalu.
Adanya system kemajuan
perdagangan yang didukung
fasilitas komunikasi yang
lancar tetapi juga timbul
tantangan persaingan dagang
yang semakin ketat dan
berlaku secara pasar global.
19. Pengembangan Manajemen Koperasi
Pada dasarnya sudah dijelaskan pada pasal 33
UUD 1945, tentang perekonomian, usaha dan
kekayaan alam harus diperuntukan untuk
kemakmuran rakyat, sesuai dengan jati diri
rakyat Indonesia yaitu asas kekeluargaan yang
sangan melekat, karena itu lah koperasi harus
dikembangkan sesuai dengan asas
kekeluargaan.
Adapun proses manajemen digambarkan oleh gambar berikut
20.
21. Dari gambar tersebut dapat
terlihat 6 kegiatan, namun
prosese manajemen
tersebut dapat
disederhanakan menjadi
tahap tahap, yaitu
1. Perencanaan jangka panjang yang meliputi penentuan
tujuan dan perumusan kebijaksanaan. Tahap ini
dikenal juga dengan istilah Corporate Planning.
2. Penyusunan rencana pelaksanaan
3. Pelaksanaan
4. Pengawasan
dan evaluasi
22. Pengawasan Manajemen Koperasi
Mengenai cara
pengawasan dapat
dibedakan sebagai
berikut:
b.
Cara
preventif
a.
Cara respresif
c.
Cara menilai
laporan
harian,
mingguan,
bulanan dan
tahunan
d.
Cara
budgeting
23. Lingkungan Manajemen Koperasi
Perekonomian semakin lama semakin tampak besifat
kompetitif. Koperasi diharapkan dapat menempatkan diri
sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan
kekuatan ekonomi lain yang telah ada.
Oleh sebab itu setiap pimpinan koperasi harus berusaha agar
kepemimpinannya dapat berhasil guna tinggi, perlu
memahami berbagai faktor dilingkungannya, disamping
pemahamannya atas manajemen. Hal tersebut apabila
digambarkan akan tampak seperti pada gambar berikut