3. Pembahasan
Pendidikan Agama Hindu merupakan suatu proses seseorang untuk mendapatkan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan serta mengembangkan kepribadian
(sikap, sifat dan mental) yang berpedoman pada ajaran agama Hindu (Veda).
Melalui pendidikan agama Hindu diharapkan para siswa mampu mengetahui dan
memahami esensi dari ajaran Agama Hindu itu sendiri serta mampu
mengaplikasikannya ke dalam sebuah kepribadian yang utuh dan bersifat positif
oleh karena itu Pendidikan agama hindu sangat diperlukan sebagai pembentuk
karakter siswa.
Dimana di dalam Veda, seseorang yang dapat memberikan pendidikan dikatakan
sebagai Acarya. Acarya berarti seseorang yang dianggap tidak hanya dapat
memberikan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga dapat memperbaiki karakter siswa
untuk kedepannya.
4. Dalam Kitab Sarasmuscaya Sloka 157, disebutkan:
Ikang kapatyaning sarwabhawa, haywa jugenulahaken, makasadhanang trikaya, nang kaya,
wak manah, kunang prihen ya ring trikaya anugraha lawan dana juga, apan ya ika sila
ngaranya, ling sang pandita
Artinya :
Yang membuat segala mahluk hidup mati, hendaknya jangan sesekali dilakukan
dengan menggunakan trikaya, yaitu (perbuatan, perkataan, dan pikiran); adapun yang
harus diikhtiarkan dengan trikaya, hanyalah pemberian dan sedekah saja, oleh sebab
itulah disebut Sila (perbuatan baik), perkataan orang arif.
Regveda VII, disebutkan:
Jyotir yacchanti saviteva bahu
Artinya : mereka, bagaikan sinar matahari menyebarkan terang
(pengetahuan)
Pembahasan
5. Menanamkan Ajaran Tri Hita Karana
Pawongan
Palemahan
Parahyangan
Menanamkan Ajaran Tri Kaya Parisudha
Kayika Wacika Manacika
Pembahasan
6. KESIMPULA
N
• Pendidikan Agama Hindu memiliki dasar-dasar
Pendidikan yang penting dalam membentuk
karakter Siswa.
• Ajaran Tri Hita Karana dan Tri kaya Parisudha
merupakan salah satu ajaran dalam agama hindu
yang dapat dijadikan sebagai acuan di dalam
7. PERTANYAAN
• 1. APA KEGUNAAN DARI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
HINDU DI DALAM MEMBENTUK SUATU KARAKTER SISWA?
Jawaban :
1. Manfaat dari belajar Pendidikan Agama Hindu adalah dapat
membentuk kepribadian sikap, mental dan budi pekerti
dalam diri siswa. Agar siswa tersebut mampu memahami
yang suputra, susila dan subiartha serta astiti bhakti dalam
kehidupan sosial religius.
2. Untuk mengembangkan sifat dan sikap jujur dan setia dalam
berpikir, berkata maupun berbuat bagi peserta didik dan
masyarakat pada umumnya, sesuai ajaran dari Tri kaya
Pasrisudha.