Fullday School memiliki pengaruh terbatas dalam pembentukan karakter siswa karena faktor utama yang mempengaruhi adalah lingkungan keluarga. Keberhasilan Fullday School bergantung pada kualitas guru dan kurikulum sekolah. Dokumen ini membahas pentingnya guru memiliki karakter mulia dan kecerdasan majemuk untuk mendidik siswa di era globalisasi.
Efektivitas full day school terhadap pembentukan karakter siswa di mi
1. “Efektivitas Fullday School
Terhadap Pembentukan Karakter
Siswa MI”
Disusun Oleh : Mei Rani (PGMI-5/B)
Pemateri dalam Studium General :
Dr. H. Nurul Qomar MM.M.Pd
2. Tujuan :
Membangun paradigma holistik dan selaras tentang
eksistensi sebagai guru madrasah dan sekolah dasar yang
hidup dalam abad dunia global;
Membangun sikap positif untuk menguatkan kepribadian
sebagai guru madrasah dan sekolah dasar yang
berkarakter unggul;
Penguatan diri untuk membangun kompetensi cemerlang,
agar memiliki etos kerja tinggi;
Mengembangkan kecerdasan majemuk (multiple
intellegences) sebagai agen perubahan (agent of change)
dalam bidang pendidikan pada era masyarakat ekonomi
ASEAN (Asean Economic Cummunity).
3. Guru MI/ SD yang hidup di era globalisasi
(Liberalisme, Materialisme, Hedonisme, ICT, Pasar
bebas ASEAN) harus memiliki:
1. Hard skill (kompetensi dan keterampilan) dan Soft
Skill (karakter yang unggul).
2. Harus memiliki kecerdasan lengkap dan
keperkasaan seperti wonder women & kesatria baja
hitam serta berhati mulia penuh cinta kasih.
4. Guru MI/ SD yang memiliki karakter yang
unggul tidak boleh Re-aktif tetapi harus Pro-aktif
dalam menyikapi perubahan. Guru yang Pro-aktif
harus:
1. Mengidentifikasi perubahan;
2. Berfikir futuristik;
3. Mendesain mimpi-mimpi besar untuk dijadikan
visi dan misi hidup;
4. Patuh pada prinsip: “Sesungguhnya Allah SWT
tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali
kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang
pada diri mereka sendiri”. (QS. 13 : 11)
5. Perubahan Peradaban
Dalam era globalisasi sekarang ini, dengan
semakin pesatnya kemajuan dalam bidang sains
dan teknologi, berpengaruh pada:
1. Tumbuh kembangnya liberalisme
2. Tumbuh suburnya paham materialisme dan
hedonisme
3. Munculnya pasar ekonomi Asean
6. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
ditentukan oleh 2 komponen, yaitu:
1. Kompetensi Cemerlang (Pengetahuan dan
Keterampilan) yang ditandai dengan kualifikasi
akademik (Hard Skill)
2. Karakter unggul (Soft Skills)
7. Menurut Teori Bloom, desain kurikulum
pendidikan mencakup 3 ranah, yaitu Kognitif - Afektif
– Psikomotor.
Pada Kurtilas (Kurikulum 2013), yang merujuk
pada paradigma pembelajaran abad ke-21, desain pada
kurikulum 2013 lebih menekankan/ mengutamakan
pada ranah afektif (sikap spiritual dan sikap sosial)
yaitu dimana karakter lebih diutamakan, baru setelah
itu kognitif dan psikomotor.
8. Paradigma Pendidikan Abad XXI (UNESCO)
1. Learning to know
2. Learning to do
3. Leraning to live together
4. Learning to be
9. Karakter
Karakter adalah sebagai tabiat, watak, sifat-
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang daripada yang lain.
10. Guru MI/ SD yang berkarakter unggul
adalah sosok yang berkepribadian Indonesia dan
berkarakter Pancasila, yang dilengkapi dengan
empat kecerdasan, yaitu:
1. Kecerdasan Rohani (Spiritual Questions),
yaitu kemampuan seseorang untuk memberi
makna dalam kehidupan. Cirinya: seorang
pribadi senang berbuat baik, menolong orang
lain tanpa pamrih.
11. 2. Kecerdasan Emosional (Emotional Questions),
yaitu kemampuan seseorang dalam
memahami orang lain, berinteraksi untuk
mengembangkan empati, simpati dan untuk
bekerjasama.
3. Kecerdasan Adversitas (Adversity Questions),
yaitu seseorang yang menerima atau suka
dengan suatu tantangan. Seseorang memiliki
tiga tipe: 1)Quitter; 2)Camper; 3)Climber.
4. Kecerdasan Logika (Intellegence Questions),
yaitu kemampuan orang dalam bidang
pengetahuan.
12. Prof. Dr. Albert Einstein (seorang Ilmuwan),
menyatakan:
“Banyak orang mengatakan,
kecerdasan yang melahirkan
seorang ilmuwan besar. Mereka
salah, karakter-lah yang
melahirkannya”.
13. Guru berbasis orientasi, dibagi menjadi 3 jenis:
1. Guru berbasis material
(Pencari nafkah)
2. Guru berbasis
psikological
(Pencari
jabatan)
3. Guru berbasis spiritual (Pendidik, pecinta
kemanusiaan)
15. Menurut Howard Gardner,
Kecerdasan ialah suatu
kemampuan untuk memecahkan
masalah dan menciptakan
produk yang mempunyai nilai
budaya.
Kecerdasan ???
16. Setiap individu memiliki delapan jenis kecerdasan di
dalam dirinya yang disebut Kecerdasan Majemuk (Multiple
Intellegences. (Howard Gardner)
Kedelapan kecerdasan tersebut diantarannya:
1. Kecerdasan Linguistik
Yaitu kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik
secara lisan maupun tertulis.
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Yaitu kemampuan mengolah angka dan menggunakan logika
atau akal sehat dengan baik.
3. Kecerdasan Spasial
Yaitu kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara
akurat.
17. 4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Yaitu kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk
mengekspresikan ide dan perasaan.
5. Kecerdasan Musical
Yaitu kemampuan menangani berbagai bentuk musik dengan
cara: mempersepsi, membedakan, mengubah, dan
mengekspresikan.
6. Kecerdasan Interpersonal.
Yaitu kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati,
maksud, motivasi, serta perasaan orang lain.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Yaitu kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak
berdasarkan pemahaman tersebut.
8. Kecerdasan Naturalis
Yaitu keahlian mengenali dan mengategorikan spesies flora
fauna di lingkungan sekitar.
18. Dan Kesimpulan berdasarkan tema
“Efektivitas Fullday School Terhadap
Pembentukan Karakter Siswa MI”, yaitu
Fullday School tidak berpengaruh besar
dalam pembentukan karakter siswa, karena
Fullday School merupakan suatu
pendekatan. Pembentukan karakter siswa
paling dominan dipengaruhi oleh keluarga.
Berhasil atau tidaknya Fullday School
bergantung pada material yang ada pada
MI/ SD tersebut.