Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter dan soft skill. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk kepribadian peserta didik dengan menanamkan nilai-nilai mulia melalui pengetahuan, sikap, dan perilaku. Soft skill adalah keterampilan non-teknis yang perlu dikembangkan, seperti kerja keras, kemandirian, dan kerja sama tim. Pendidikan karakter dan pengembangan soft skill penting untuk membentuk insan yang berkarakter dan
3. KARAKTER
MULIA
MENURUT
LICKONA
karakter mulia (good
character) meliputi
pengetahuan tentang kebaikan,
lalu menimbulkan komitmen
(niat) terhadap kebaikan, dan
akhirnya benar-benar
melakukan kebaikan. Dengan
kata lain, karakter mengacu
kepada serangkaian
pengetahuan (cognitives), sikap
(attitides), dan motivasi
(motivations), serta perilaku
(behaviors) dan keterampilan
(skills).
8. PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan karakter tidak sekedar
mengajarkan mana yang benar dan mana
yang salah kepada anak.
pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
(habituation) tentang yang baik sehingga
peserta didik paham, mampu merasakan,
dan mau melakukan yang baik.
10. Soft skills sebagai kemampuan seseorang untuk
memotivasi dirinya, menggunakan inisiatifnya,
mempunyai pemahaman yang dibutuhkan serta
dilakukan dengan baik, berguna mengatasi
persoalan kecil yang muncul secara tiba-tiba dan
terus dapat bertahan bila problem tersebut belum
terselesaikan
menurut Berthhall (Diknas, 2008) merupakan
tingkah laku personal dan interpersonal yang
dapat mengembangkan dan memaksimalkan
kinerja manusia (melalui pelatihan,
pengembangan kerja sama tim, inisiatif,
pengambilan keputusan lainnya.
14. Pengembangan Soft Skill Dalam
Pembelajaran
I. Dapat diintegrasikan melalui mata pelajaran yang
sudah ada atau dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
II. Salah satunya adalah pembelajaran kontekstual
(Contextual Teaching and Learning).
15. III. Kemampuan yang dikembangkan tidak
hanya ranah kognitif dan psikomotorik
semata yang ditandai dengan penguasaan
materi pelajaran dan keterampilan,
melainkan juga ranah kepribadian siswa
16. III. Kemampuan yang dikembangkan tidak
hanya ranah kognitif dan psikomotorik
semata yang ditandai dengan penguasaan
materi pelajaran dan keterampilan,
melainkan juga ranah kepribadian siswa
18. KERJA KERAS
Etos kerja keras perlu ditanamkan
sejak dini disekolah melalui berbagai
kegiatan intrakurikuler ataupun
ekstrakurikuler di sekolah sebab
melihat tantangan bagi peserta didik
yang lebih berat, sehingga nanti
diharapkan memiliki daya tahan dan
semangat hidup bekerja keras
19. KEMANDIRIAN
kepercayaan diri seorang peserta
didik dapat memaksimalkan potensi
peserta didik dengan sinergis
terhadap kerja kerasnya.
20. KERJA SAMA TIM
Keberhasilan menyelesaikan tugas
kelompok adalah pola klasik yang
masih relevan
Pola pelatihan outbond yang
sekarang marak diselenggarakan
merupakan pola peniruan kerjasama
tim