1. Nama : Iin Nurhasanah
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA
Menurut bahasa database atau basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Kata basis
dapat kita artikan sebagai markas, gudang atau tempat berkumpul. Kata data dapat diartikan
sebagai representasi kenyataan yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan,
peristiwa, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar,
atau bunyi. Dari pengertian diatas database dapat diartikan sebagai kumpulan data – data yang
tersimpan dan terstuktur.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data
disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis
data dipelajari dalam ilmu informasi.
Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua
pengertian tersebut adalah sebagai berikut :
- Basis : dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
- Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,
siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan
sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi,
atau kombinasinya.
Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari basis
data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis
data tersebut. Database berfungsi untuk menampung atau menyimpan data – data, dimana
masing – masing data yang ada pada table atau file tersebut saling berhubungan dengan satu
sama lainnya. Basis data telah digunakan pada hampir seluruh area dimana komputer
digunakan, termasuk bisnis, teknik, kesehatan, hukum, pendidikan dan sebagainya. Tujuan
basis data pada suatu perusahaan pada dasarnya adalah kemudahan dan kecepatan dalam
pengambilan kembali data.
Basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang disusun dalam bentuk tabel-tabel yang
saling berkaitan maupun berdiri sendiri dan disimpan secara bersama-sama pada suatu media.
Basis data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan
tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya.
Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi
kriteria sebagai suatu basis data, yaitu:
1. Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada
file basis data,
2. Inkonsistensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama
untuk beberapa file dengan kunci yang sama,
3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data. Program aplikasi
tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut, kecuali program
aplikasi dirubah atau ditambah sehingga seolah-olah ada file yang terpisah atau
terisolasi terhadap file yang lain,
2. 4. Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis
data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang
mempunya wewenang untuk mengakses,
5. Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali
atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam
pengendalian penuh.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi untuk
membangun dan mengimplementasikan sistem informasi bisnis di suatu perusahaan.
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana
masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap
awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan
pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan
penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang.
Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
• Kebutuhan stratejik organisasi
• Aspek legal pendukung organisasi
• Masukan kebutuhan dari pengguna
Secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan atau model
dalam melaksanakan aktivitas pengembangan sistem informasi, yaitu: perencanaan, analisis,
desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi.
1. Tahap Perencanaan
- Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan
pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan
merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat
jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi
direncanakan secara matang, mencakup:
- Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan
ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini dan unit mana yang
tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang
diperlukan.
- Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan
menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian
dapat dicegah sejak awal.
- Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan
secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini
diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
- Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek
teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan.
Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite
pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
3. a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
3. Tahap Perancangan (Desain)
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem
basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi
yang terkait, seperti: standard operating procedures (SOP), struktur organisasi, kebijakan-
kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan sebagainya. Langkah-langkah tahap
rancangan sistem mencakup:
a. Menyiapkan detail rancangan sistem
b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi/rancang banun sistem
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
d. Memilih konfigurasi terbaik
e. Menyiapkan usulan penerapan/aplikasi
f. Menyetujui atau menolak aplikasi system
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang
sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan
tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu
konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak
melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu.
Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar
penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak
terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir
dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk
implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem
biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
4. e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum
tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan
juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan.
Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut
dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan.
Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu
tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah
bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di
kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak
akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari
kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan
dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke
pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana
harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap
sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
Seperti kebanyakan perusahaan pada umumnya, sebuah perusahaan harus berubah ke
pendekatan database untuk menyimpan data akuntansinya. Di dalam pembahasan ini, Akan
diperlihatkan bagaimana cara mendesain dan mendokumentasikan database relasional untuk
suatu sistem informasi akuntansi. Akan diperlihatkan bahwa masih ada banyak hal untuk
dipelajari selain hanya mempelajari sintaksis tentang bagaimana menggunakan suatu DBMS
tertentu. Membangun database yang akurat membutuhkan banyak perencanaan yang hati-
hati dan desain, bahkan sebelum perancang data base duduk di depan komputer.
Pembahasan berikut ini memusatkan perhatian pada pembuatan model data, yang
merupakan salah satu aspek desain database yang harus dipahami para akuntan.
Pembahasan ini akan memperkenalkan model akuntansi REA(Resourse Event Agent) dan
diagram E-R, serta menunjukkan bagaimana mempergunakan alat-alat ini untuk membangun
sebuah model data SIA.
Kemudian, Pembahasan berikutnya akan mendeskripsikan bagaimana mengimplementasikan
hasil model data dalam database relasional. Ingatlah selalu bahwa walaupun diskusi
memusatkan perhatian pada database relasional, prinsip-prinsipnya tetap dapat diterapkan
pada jenis database apa pun.
DBMS merupakan kependekkan dari Database Management System, yang dalam bahasa
Indonesia dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Basis Data dan sering juga disingkat
menjadi SMBD. DBMS atau SMBD merujuk pada suatu sistem yang berfungsi sebagai
pengolahan basis data sehinga menjadi sebuah informasi. Kami mengutip dari buku Strategi
Perancangan dan Pengelolaan Basis Data karya Kusrini, M.Kom mengatakan, pengertian
DBMS adalah software yang menangani semua akses ke basis data, software tersebut
5. memungkinkan menyusun, mengolah dan memperbaharui item-item dalam suatu basis data
atau database. DBMS mempunyai kemampuan untuk mengolah data dalam jumlah yang
besar, selain itu DBMS juga mampu untuk melakukan manipulasi data dengan mudah dan
cepat.
Contoh Program DBMS
1. MySQL
2. Oracle
3. Firebirh
4. Microsoft SQL Server
5. Foxpro 6.0 atau FoxBase
6. DB2
7. Paradox
8. Microsoft Access
Database Relasional sebenarnya adalah suatu konsep penyimpanan data terstruktur, sebelum
konsep database relasional muncul sudah ada uda model database yaitu network database dan
hierarchie database . Teori database relasional di kemukakan pertamakali oleh Dr. E.F. Codd.
Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan
antara tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau relationship sehingga dapat di
simpulkan, database adalah kumpulan dari sejumlah tabel yang saling hubungan atau saling
keterkaitan. Kumpulan dari data yang diorganisasikan sebagai tabel tadi disimpan dalam bentuk
data elektronik di dalam harddisk komputer dan dikelompokan secara logis berdasarkan
schema user.
Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel, memperbarui data dan menghapus data
dari tabel diperlukan software. Perangkat lunak yang digunakan membuat tabel, isi data, ubah
data, dan hapus data disebut Relational Database Management System atau yang biasa di
singkat dengan RDBMS. Sedangkan perintah yang digunakan untuk membuat tabel, mengisi
tabel, mengubah tabel, dan menghapus data disebut perintah SQL (Baca : Sequel) yang
merupakan singkatan dari Structure Query Language. Jadi, setiap aplikasi perangkat lunak
RDBMS pasti bisa dipakai untuk menjalankan perintah SQL.
Sebenarnya fungsi RDBMS bukan cuma untuk buat tabel, isi data, ubah data dan hapus data.
Untuk manajemen data dalam skala yang besar dan agar bisa mendukung proses bisnis yang
kontinyu atau terus menerus dan real time suatu Relational Database Management System
dituntut untuk mempunyai kemampuan manajemen user dan keamanan data yang terjamin,
mencadangkan data dan mengembalikan data serta kemampuan lainnya yang berkaitan
dengan kecepatan pemrosesan data.
Sebuah aplikasi perangkat lunak RDBMS yang ada di pasaran saat ini dan paling sering
digunakan adalah Oracle Database yang di keluarkan oleh Oracle Corporation.
Database dalam relational database dapat disederhanakan sebagai sekumpulan tabel yang
saling terhubung. Setiap baris dari dalam tabel setidaknya harus memiliki sebuah kolom
yang unik. Unik disini maksudnya tidak boleh sama. Contohnya, : tabel data_mahasiswa, kolom
NIM (Nomor Induk Mahasiswa) akan menjadi kandidat yang bagus, karena tidak mungkin ada 2
mahasiswa yang memiliki NIM yang sama. NIM disini disebut juga dengan Candidate Key
6. (Kunci Kandidat). Candidate Key adalah satu atau beberapa kolom dalam tabel yang bisa
mengidentifikasi tiap baris dari tabel tersebut.
File adalah kumpulan berbagai informasi yang berhubungan dan juga tersimpan di dalam
secondary storage, secara konsep file memiliki beberapa tipe ada yang bertipe Data terdiri dari
numeric, character dan binary. Lalu ada juga file yang bertipe program. Atau Definisi file adalah
arsip ataupun data yang tersimpan di dalam komputer.
File di komputer pada umumnya disimpan di dalam suatu folder tertentu tergantung si pemilik
komputer tersebut ingin dimana ia menyimpannya, setiap file memiliki ekstensi masing-masing
tergantung jenis file itu sendiri. Ekstensi file adalah sebagai tanda yang membedakan jenis-jenis
dari file.
Contoh dan jenis file serta ekstensinya
Berikut ini contoh jenis file dan macam-macam ekstensinya:
System= sys, com, bak, bat, tmp, dan exe.
Video= avi, KV, mpg, mpeg, wmv, 3gp, dan flv.
Dokumen= html, doc, odt, xls, ods, dan pdf.
Suara= wav, rm, mp3, dan midi.
Gambar= jpeg, jpg, gif, png tif dan tiff.
Dan lain-lain.
Record adalah kumpulan field yang sangat lengkap, dan biasanya dihitung dalam satuan baris.
Tabel adalah merupakan kumpulan dari beberapa record dan juga field. File adalah terdiri dari
record-record yang menggambarkan dari satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya seperti file
nama barang berisikan data tentang semua nama barang yang ada. Data adalah kumpulan fakta
atau kejadian yang digunakan sebagai penyelesaian masalah dalam bentuk
informasi. Pengertian basis data (database) adalah basis data yang terdiri dari dua kata, yaitu
kata basis dan data. Basis dapat di artikan markas ataupun gudang, maupun tempat berkumpul.
Field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka jika terdapat field misalnya
seperti NomerBarang atau NamaBarang, maka yang dipaparkan dalam field tersebut harus yang
berkaitan dengan nomer barang dan nama barang. Atau definisi field yang lainnya yaitu tempat
atau kolom yang terdapat dalam suatu table untuk mengisikan nama-nama (data) field yang akan
di isikan.
Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan
sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan
untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Contoh: Kode Ascii untuk J ialah
10101010. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau
tanda). Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh 256 karakter (= 2 pangkat 8).
Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem
angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia
dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat
membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
7. Daftar Pustaka
1. http://salimazahra.blog.widyatama.ac.id/2017/04/19/database-dan-pengembangan-
sistem-informasi/ (9 Oktober 2017 14:13)
2. http://ayulestariningtyas.blog.widyatama.ac.id/2016/03/11/basis-data-dan-
pengembangan-sistem/ (9 Oktober 2017 14:14)
3. http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasi-
akuntansi/pembuatan-model-data-dan-desain-database/ (9 Oktober 2017 14:15)
4. http://www.mandalamaya.com/pengertian-dbms-dan-contoh-program-dbms/ (9 Oktober
2017, 14:42)
5. http://www.duniailkom.com/tutorial-mysql-pengertian-relational-database/ (9 Oktober 2017,
14:43)
6. https://ayooindonesia.wordpress.com/2015/04/12/pengertian-database-relasional/ (9 Oktober
2017, 14:43)
7. http://aliaulia.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-data-base-file-record-field.html (9 Oktober
2017, 14:44)