1. Puji setiani
Hapzi Ali, Prof. Dr. MM
Universitas Mercu Buana
S1 Manajemen
1. DBMS adalah singkatan dari “Database Management System” yaitu sistem
penorganisasian dan sistem pengolahan Database pada komputer. DBMS atau database
management system ini merupakan perangkat lunak (software) yang dipakai untuk
membangun basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS (Database Management
system) ini juga dapat membantu dalam memelihara serta pengolahan data dalam jumlah
yang besar, dengan menggunakan DBMS bertujuan agar tidak dapat menimbulkan kekacauan
dan dapat dipakai oleh user sesuai dengan kebutuhan. DBMS ialah perantara untuk user
dengan basis data, untuk dapat berinteraksi dengan DBMS dapat memakai bahasa basis data
yang sudah di tentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data umumnya terdiri dari
berbagai macam instruksi yang diformulasikan sehingga instruksi tersebut dapat di proses
oleh DBMS.Contoh dari DBMS ialah MySQL, Oracle, dan Microsoft SQL server
2. Database Relasional adalah untuk menjelaskan database sebagai kumpulan dari logika
matematika prediktif pada set terbatas dari variabel prediktif, menjelaskan kendala pada nilai
mungkin dan kombinasi nilai. Isi dari database pada waktu yang diberikan ialah model logika
terbatas dari database tersebut. Contoh dari set relasi, satu per variable prediktif, seperti
seluruh variabel dasar yang diinginkan. Permintaan untuk informasi dari database (queri
database) juga disebut prediktif.
3. field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka jika terdapat field
misalnya seperti NomerBarang atau NamaBarang, maka yang dipaparkan dalam field
tersebut harus yang berkaitan dengan nomer barang dan nama barang. Atau definisi field
yang lainnya yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu tabel untuk mengisikan
nama-nama (data) field yang akan di isikan.
Record adalah kumpulan field yang sangat lengkap, dan biasanya dihitung dalam satuan
baris. Tabel adalah merupakan kumpulan dari beberapa record dan juga field. File
adalah terdiri dari record-record yang menggambarkan dari satu kesatuan data yang sejenis.
Misalnya seperti file nama barang berisikan data tentang semua nama barang yang ada. Data
adalah kumpulan fakta atau kejadian yang digunakan sebagai penyelesaian masalah dalam
bentuk informasi. Pengertian basis data (database) adalah basis data yang terdiri dari dua
2. kata, yaitu kata basis dan data. Basis dapat di artikan markas ataupun gudang, maupun tempat
berkumpul.
Lalu data adalah kumpulan fakta yang mewakili suatu objek, misalnya seperti manusia,
barang dan sebagainya yang direkam ke dalam bentuk huruf, angka, simbol, teks, bunyi,
gambar ataupun kombinasinya. Jadi dapat disimpulkan basis data adalah kumpulan
terorganisasi dari data-data yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat dengan
mudah disimpan, dimanipulasi, dan dipanggil oleh pemakainya. Dan Karakter atau character
adalah merupakan suatu bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf
ataupun karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data atau field.
PEMBAHASAN
II.1. Pengembangan Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya
yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah
untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi
sumber daya meliputi: manusia, hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di
dalamnya (O’Brien, 2005).
Komponen Sistem Informasi antara lain :
1. Manusia (Brainware)
Sumberdaya manusia meliputi pengguna akhir (end users) dan pengelola sistem (sistem
information managing team). Pengguna akhir adalah meraka yang menggunakan sistem
informasi ataupun informasinya saja, dapat berupa individu ataupun organisasi. Sedangkan
pengelola sistem adalah mereka yang membangun, mengoperasikan, dan merawat sistem
informasi.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Sumberdaya perangkat keras mencakup mesin pengolah (processing machine), repositori
(media penyimpanan) data (memory), pencetak informasi, dan unit Input/Output (peripherals)
seperti scanner, stylus pen, camera, digitizer, mouse, light pen, key-board, terminals
(monitors), printer, plotter, microphone, speaker, modem, data display. Suatu sistem
informasi yang menggunakan basis sistem komputer sebagai processing machine, lebih
dikenal dengan istilah CBIS (Computer-Based Information Sistem). Dalam paper ini konteks
diskusi kita adalah CBIS.
3. Perangkat Lunak (Software)
3. Sumberdaya perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan-aturan atau panduan untuk
kelangsungan aktivitas sistem informasi, progam aplikasi komputer, program pengembangan,
dan program sistem operasi (Operating Sistem Software).
4. Jaringan (Netware)
Sumberdaya jaringan meliputi seluruh sarana untuk telekomunikasi yang meliputi media
telekomunikasi, prosesor telekomunikasi, aliran (jalur) telekomunikasi, topologi & aturan
(protokol) telekomunikasi, keamanan serta zona telekomunikasi.
5. Data (Dataware)
Sumber daya data meliputi semua fakta-fakta hasil pengukuran, pengamatan, perhitungan,
atau transaksi yang perlu dihimpun dan disimpan untuk mendukung keseluruhan aktivitas
sistem informasi. Informasi berbeda dari data. Informasi adalah data yang telah diolah dan
disajikan dalam konteks yang bermanfaat bagi pengguna. Oleh sebab itu untuk menentukan
data apa yang harus dihimpun dan disimpan, tergantung dari informasi apa yang diperlukan
oleh pengguna maupun pengelola sistem informasi. Data yang dihimpun dapat berupa teks,
citra (image), audio, atau video atau gabungan dari data-data tersebut yang dikenal dengan
data multimedia.
6. Input
Kegiatan yang meliputi penangkapan dan menyusunan elemen-elemen untuk dimasukkan
dalam sistem dan diproses.
7. Proses
Kegiatan yang meliputi proses transformasi yang mengubah input menjadi output.
8. Output
Kegiatan yang meliputi penyampaian elemen yang diproduksu oleh sebuah proses
transformasi menuju tujuan akhir.
9. Data Store
Data yang diolah wajib disimpan dalam suatu basis data atau database karena dapat
digunakan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang berkualiatas dan
berguna juga untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management Sistem).
10. Sistem Kontrol
Pengendalian kelangsungan suatu sistem perlu diterapkan dan dimonitoring untuk
meyakinkan bahwa sistem berjalan dengan normal dan baik sehingga jika terjadi bugs
ataupun error, hal tersebut dapat segera diperbaiki agar kegiatan operasional berjalan lancar.
4. Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana
masing-masing langkah menghasilkan suatu hasil yang lebih rinci dari tahap sebelumnya.
Tahap awal dari pengembangan sistem informasi umumnya dimulai dengan mendeskripsikan
kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti
dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka
panjang, lazimnya untuk periode 3 sampai 5 tahun.
Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
• Kebutuhan strategis perusahaan
• Aspek legal pendukung perusahaan
• Masukan kebutuhan dari pengguna sistem strategis sebagai berikut :
a. Visi dan Misi.
Strategi pengembangan sistem membutuhkan keputusan politis dari pimpinan tertinggi yang
telah dijabarkan dalam strategi aktivitas organisasi.
b. Analisis Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan kompetensi yang dimiliki.
Analisis Tupoksi akan mengarah pada seberapa jauh pencapaian kinerja organisasi dapat
dicapai, dengan menggunakan trend – trend penting, risiko – risiko yang harus dihadapi dan
potensi peluang yang dimiliki (menggunakan analisis SWOT).
Analisa kompetensi akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektifitas
perusahaan yang dapat dilihat dari 4 hal yaitu : sumberdaya, infrastruktur, produk
layanan/jasa dan kepuasan pelanggan/masyarakat yang dilayani.
II.2 Manfaat Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Perlunya
Pengembangan Sistem :
1. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul
dapat berupa :
a. Ketidak beresan sistem internal
b. Pertumbuhan organisasi/perusahaan
c. Untuk meraih kesempatan (opportunities)
d. Teknologi informasi yang berkembang dengan cepatnya
e. Adanya instruksi-instruksi khusus
2. Prinsip Pengembangan Sistem
3. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
4. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
5. Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal :
• Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
• Investasi yang terbaik harus bernilai
• Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem informasi
:
• Proses pengembangan sistem tidak harus urut
• Jangan takut membatalkan proyek
• Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
• Tahapan Pengembangan Sistem. Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri
dari :
a. Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
b. Analisis Sistem (System Analysis)
c. Perancangan Sistem (Systems Design)
d. Seleksi Sistem (System Selection)
f. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance)
Bisnis saat ini berkembang sangat pesat, yang menyebabkan persaingan antar perusahaan
menjadi semakin ketat. Banyak sekali operasional dalam perusahaan yang harus dilakukan
dalam mewujudkan target dari perusahaan. Seorang manajer harus dapat mengambil
keputusan dalam pengerjaan operasional suatu perusahaan. Manajer perlu memperhitungkan
beberapa faktor dalam mengelola pengerjaan operasional perusahaan seperti faktor waktu,
biaya, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Ada beberapa pendekatan dalam
mengelola pengerjaan operasional atau pengerjaan suatu proyek dalam perusahaan, yaitu
pendekatan insourcing dan pendekatan outsourcing. Masing-masing pedekatan tersebut pasti
memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai
masing-masing pendekatan dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi
dalam suatu perusahaan.
II.3 Pendekatan Insourcing
Insourcing merupakan pendekatan dalam proses pengerjaan operasional atau pengerjaan
proyek suatu perusahaan yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan, yaitu para pekerja
yang berhubungan dengan proyek yang dikerjakan dengan kontribusi minim dari spesialis IT,
atau mengandalkan keahlian yang sudah ada. Pekerja IT dalam perusahaan tersebut
mengembangkan sistem informasi yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan itu sendiri.
Jadi inti dari insourcing adalah pengerjaan suatu proyek dalam hal ini sistem informasi suatu
6. perusahaan oleh perusahaan itu sendiri, atau secara internal dikembangkan oleh perusahaan
itu sendiri.
Proses atau metode perancangan sistem informasi untuk insourcing biasanya menggunakan
metode perancangan sistem yang biasanya melakukan demonstrasi sistem terlebih dahulu
pada pelanggan, yang gunanya untuk mengetahui lebih lagi akan keinginan pelanggan
terhadap sistem yang dibuat, sehingga sistem yang tadinya belum sempurna dapat
dikembangkan lagi atau lebih disempurnakan.
Keuntungan pengembangan sistem informasi atau dengan menggunakan pendekatan
insourcing adalah :
1. Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
2. Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya untuk pekerja
outsource.
3. Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti biaya transportasi dan lainnya.
Selain keuntungan diatas, terdapat beberapa kelemahan menggunakan insourcing yaitu
perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem informasi,
jangan sampai pengembangan sistem informasi memakan waktu terlalu lama yang akan
membutuhkan biaya lebih banyak lagi.
Gambar dibawah ini merupakan gambaran aliran perancangan sistem dengan menggunakan
metode atau pendekatan insourcing, dimana terjadi perulangan pada proses revise & enhance
yang merupakan proses perbaikan dan penyempurnaan sistem informasi sesuai dengan
keinginan pelanggan atau dalam hal ini pihak perusahaan.
`Ada beberapa keunggulan atau keuntungan menggunakan insourcing, dan juga kelemahan
menggunakaninsourcing. Keunggulan atau keuntungan menggunakan insourcing antara lain :
1. Dapat mengatur sendiri atau memutuskan syarat-syarat yang diperlukan untuk membangun
sistem informasi.Karena sistem dibangun oleh pekerja internal perusahaan dan produknya
nanti juga diperuntukkan perusahaan itu sendiri, maka perusahaan itu punya hak penuh dalam
menentukan requirement atau syarat-syarat atau kebutuhan yang diperlukan dalam
mengembangkan sistem informasi tersebut, sehingga dalam pengelolaannya, manajer
perusahaan dapat mengontrol biaya yang dikeluarkan dalam mengembangkan sistem tersebut.
2. Meningkatkan partisipasi pekerja dan rasa kepemilikan pekerja terhadap
perusahaan.Dengan mempekerjakan pekerja internal perusahaan dalam mengembangkan
sistem, berarti partisispasi pekerja akan meningkat, dan diharapkan rasa kepemilikan pekerja
terhadap perusahaan semakin meningkat, walaupun itu belum tentu terjadi.
3. Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi tergolong cepat.
7. Karena sistem informasi dikembangkan dalam perusahaan itu sendiri, maka proses
pengembangan sistem informasi akan lebih cepat, karena setiap kebutuhan yang diperlukan
oleh pekerja IT mengenai perusahaan akan segera didapat, juga apabila perusahaan ingin
menambahkan sesuatu pada sistem informasi, perusahaan hanya perlu mengkonfirmasi
pekerja IT perusahaan tersebut, dan pekerja IT akan dapat langsung mengerjakan
perubahaanya.
Selain beberapa keuntungan menggunakan insourcing dalam mengerjakan operasional
perusahaan atau proyek perusahaan, ada juga beberapa kerugian dengan penggunaaan
insourcing yaitu :
1. Kurangnya keahlian pekerja IT dalam perusahaan yang menyebabkan sistem yang
dibangun menjadi kurang maksimal.
2. Tidak cukupnya alternatif disain sistem IT menyebabkan tersendatnya pengembangan
sistem ke tahap berikutnya.
3. Dokumentasi yang minim dan kurangnya dukungan dari luar menyebabkan sistem yang
dibangun akan mempunyai umur yang pendek.
II.4 Pendekatan Outsourcing
Pendekatan outsourcing merupakan penyerahan tugas atau pekerjaan yang berhubungan
dengan operasional perusahaan ataupun pengerjaan proyek kepada pihak ketiga atau
perusahaan ketiga dengan menetapkan jangka waktu tertentu dan biaya tertentu dalam proses
pengembangan proyeknya.
Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja yang dilakukan
dalam lewat cara outsourcing :
Melalui outsourcing perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau
sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan juga dapat meminta perusahaan
outsoutce untuk memodifikasi sistem yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membeli
software dan meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai
keinginan perusahaan. Dan juga lewat outsourcing perusahaan dapat meminta untuk
mengembangkan sistem informasi yang benar-benar baru atau pengembangan dari dasar.
Berikut ini merupakan gambaran proses yang terjadi pada pendekatan outsourcing :
Adapun keuntungan dari penggunaan pendekatan outsourcing adalah :
1. Perusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah diserahkan pada
pihak ketiga untuk dikembangkan.
2. Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan atau organisasi
lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan.
8. 3. Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya.
4. Biasanya perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja IT yang kompeten
dan memiliki skill yang tinggi, dan juga penerapan teknologi terbaru dapat menjadi
competitive advantage bagi perusahaan outsource. Jadi dengan menggunakan outsource
otomatis sistem yang dibangun telah dikombinasikan dengan teknologi yang terbaru.
5. Walaupun biaya untuk mengembangkan sistem secara outsource tergolong mahal, namun
jika dibandingkan secara keseluruhan dengan pendekatan insourcing, outsourcing termasuk
pendekatan dengan biaya yang rendah.
Selain keunggulan diatas, pendekatan outsourcing juga memiliki beberapa kelemahan,
kelemahan-kelemahan itu antara lain:
1. Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan
atau diinovasi di masa mendatang, karena yang mengembangkan tekniknya adalah
perusahaan outsource.
2. Menurunkan kontrol perusahaan terhadap sistem informasi yang dikembangkan.
3. Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan oleh pihak
pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu diberikan, hal ini akan
menjadi ancaman bagi perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang yang nakal.
4. Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi
akan terbentuk.
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai pendekatan pengembangan sistem yaitu insourcing dan
outsourcing keduanya proyek memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Sebenarnya tidak bisa dikatakan mana yang lebih baik dan mana yang buruk, tapi kebijakan
memilih pendekatan itu tergantung pada situasi dan kebutuhan perusahaan. Ada pula
perusahaan yang tidak hanya menggunakan satu pendekatan, namun menggunakan kombinasi
dari dua pendekatan sekaligus.
Jika suatu perusahaan kekurangan pekerja, kemudian tidak memiliki waktu dan tenaga untuk
mengembangkan aplikasi secara internal, maka outsourcing dapat menjadi pilihan bagi
perusahaan tersebut dalam mengembangkan sistem informasi atau operasional
perusahaannya.Outsourcing dalam hal ini akan membantu perusahaan untuk memangkas
waktu, memangkas usaha yang dilakukan, dan juga memangkas penggunaan tenaga kerja,
dan juga memberikan hasil bagi perusahaan.
Jika perusahaan memerlukan jasa yang membutuhkan keahlian pada area tertentu yang bukan
merupakan core competency dari perusahaan, maka outsourcing menjadi pilihan disini,
9. karena dengan outsourcing dapat memberikan akses pada jasa keahlian, dan juga dapat
mengurangi biaya, dan lebih cepat mendapatkan hasil dari proyek atau operasional
perusahaan yang dilempar ke pihak ketiga atau perusahaan outsource.
Jika suatu operasional perusahaan yang akan dikerjakan meliputi proses produksi, maka
insourcing yang menjadi pilihan, karena akan menghemat biaya transportasi dan perusahaan
memiliki kontrol lebih terhadap proyeknya.
Namun bila dibandingkan keuntungan dan kerugiannya antara pendekatan yang satu dengan
yang lain, maka penulis lebih memilih pendekatan outsourcing. Karena perusahaan tidak
perlu berkorban waktu, sumber daya manusia, dan lain sebagainya untuk mengembangkan
proyek, dan dapat berkonsentrasi terhadap project yang lainnya. Dan biaya yang jika
dikalkulasi secara keseluruhan lebih murah daripada proyek yang dikembangkan dengan
menggunakan pendekatan lainnya.