Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Database Optimalisasi
1. Database Management System
Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Fitri Yuli Astuti 43116010061
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
MERUYA
JAKARTA
2018
S1- MANAJEMEN
2. Forum ke-6
Berdasarkan tema kuliah kita minggu ini apa hubunganya dengan tugas saudara yaitu
menganalisis dan mengembangkan Sistem Informasi pada perusahaan saudara atau pada
perusahaan yang saudara ketahui sistemnya, secara konseptual. Disain database minimal untuk 2
file data sesuaikan dengan tema tugas saudara masing-masing?
Jawab :
Pangkalan data atau basis data (database), atau sering pula disebut basis data, adalah
kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis
data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis
data dipelajari dalam ilmu informasi.
Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua
pengertian tersebut adalah sebagai berikut :
Basis : dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan
sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya.
Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari
basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari basis data tersebut. Database berfungsi untuk menampung atau menyimpan data – data,
dimana masing – masing data yang ada pada table atau file tersebut saling berhubungan dengan
satu sama lainnya. Basis data telah digunakan pada hampir seluruh area dimana komputer
digunakan, termasuk bisnis, teknik, kesehatan, hukum, pendidikan dan sebagainya. Tujuan basis
data pada suatu perusahaan pada dasarnya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan
kembali data.
3. Basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang disusun dalam bentuk tabel-tabel
yang saling berkaitan maupun berdiri sendiri dan disimpan secara bersama-sama pada suatu
media. Basis data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data
disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya.
Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria
sebagai suatu basis data, yaitu:
1. Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file
basis data,
2. Inkonsistensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama
untuk beberapa file dengan kunci yang sama,
3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data. Program aplikasi
tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut, kecuali program
aplikasi dirubah atau ditambah sehingga seolah-olah ada file yang terpisah atau terisolasi
terhadap file yang lain,
4. Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data.
Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang
mempunya wewenang untuk mengakses,
5. Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali atau
kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian
penuh.
Adapun ciri-ciri database adalah:
Sistem yang dapat menyimpan data ke dalam floppy disk atau harddisk.
Sistem yang menganut pengolahan data untuk ditambah, diubah, atau dihapus dengan
mudah dan terkontrol.
Data terpisah dari program
Sifat-sifat Database :
Internal: Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
4. Terbagi/share: Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara
sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).
PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA
A. Langkah Pengembangan Sistem Basis Data
Pembangunan sistem basis data bukan hanya sekedar menyusun file-file yang diperlukan
untuk disimpan sebagai basis data, tetapi juga termasuk di dalamnya mengatur bagaimana agar
basis data tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemakai untuk memenuhi kebutuhan
datanya. Jadi proyek pengembangan sistem basis data meliputi pengembangan file basis data,
perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan menyiapkan personal-personal yang
akan terlibat dalam penggunaan sistem basis data agar dapat memanfaatkannya dengan baik dan
benar. Adapun tahapan-tahapan utama dalam proyek pengembangan sistem basis data dapat
terdiri atas tiga atau lima tahap.
Pengembangan sistem basis data yang terdiri dari 3 tahapan adalah sebagai berikut:
a. Tahapan analisis, meliputi beberapa langkah, yaitu:
1. Menentukan masalah utama dan lingkup sistem.
2. Mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah.
3. Menganalisa fakta-fakta.
4. Menentukan alternatif pemecahan yang mungkin.
5. Memilih alternatif pemecahan masalah.
6. Pembuatan studi kelayakan.
7. Laporan ke manajemen.
b. Tahapan perancangan, meliputi beberapa langkah:
1. Review kebutuhan.
2. Desain umum.
3. Desain terinci, meliputi : desain input, desain proses, desain output, desain basis data dan
desain dialog.
4. Laporan ke manajemen
5. c. Implementasi, meliputi beberapa langkah yaitu:
1. Review desain.
2. Penjadwalan tugas pengembangan.
3. Coding program.
4. Testing program, meliputi : testing modul dan testing menyeluruh.
5. Pelatihan petugas.
6. Konversi sistem.
7. Laporan ke manajemen.
Pengembangan sistem basis data yang terdiri dari 5 tahapan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan merupakan tahap paling awal yang memberikan pedoman dalam melakukan
langkah selanjutnya.
Tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berkut:
1. Mengenali masalah
2. Menentukan masalah
3. Menentukan masalah
4. Mengenali kendala
5. Studi kelayakan
6. Laporan ke manajemen
b. Analisis sistem (system analysis) merupakan tahap setelah perencanaan sebelum
perancangan. Analisis sistem sangat menentukan keberhasilan pengembangan sistem
basis data, karena kesalahan dalam tahap ini akan mempengaruhi langkah pengembangan
selanjutnya. Bagan alir sistem akan digambarkan dalam tahap ini sebagai alat komunikasi
antara analis sistem dan pemakai, serta personil yang terlibat di dalam tim. Tahap
analasis sistem meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan informasi
2. Menentukan kriteria kinerja system
3. Laporan ke manajemen
6. c. Tahap setelah analisis sistem adalah perancangan sistem (system design), yaitu
bagaimana membentuk sistem baru yang diinginkan. Tahap perancangan berupaya
menentukan dan menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dapat menyelesaikan
suatu permasalahan. Tahap perancangan sistem merupakan tahap pemasukan ide atau
gagasan guna memenuhi tujuan pengembangan sistem basis data sebagai persiapan untuk
rancang bangun implementasi. Perancangan sistem meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan desain terinci.
2. Identifikasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak.
3. Evaluasi konfigurasi sistem alternative.Memilih konfigurasi perangkat keras dan
perangkat lunak terbaik.
4. Laporan ke manajemen.
Tahap perancangan sistem dapat di kelompokkan dalam dua bagian, yaitu:
1. Perancangan sistem secara umum (general system design) atau desain konseptual
(conceptual design) atau perancangan logika (logical design).
2. Perancangan sistem secara terinci (detailed system design) atau perancangan sistem
secara fisik (physical system design) perancangan internal (internal design).
d. Implementasi sistem merupakan tahap untuk merealisasikan hasil desain / perancangan
sistem yang telah dilakukan sebelumnya ke dalam bentuk yang sebenarnya. Implementasi
sistem meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan perangkat keras.
2. Menyiapkan perangkat lunak
3. Menyiapkan basis data.
4. Menyiapkan fasilitas fisik.
5. Melatih pemakai.
6. Laporan ke manajemen.
e. Penggunaan / review / evaluasi merupakan tahap terakhir dalam pengembangan sistem
basis data, yaitu berupa penggunaan / operasi hasil implementasi sistem. Penggunaan /
review / evaluasi sistem meliputi kegiatan sebagai berikut:
7. 1. Operasional sistem.
2. Evaluasi sistem.
3. Memelihara kinerja sistem.
4. Meningkatkan kinerja sistem.
5. Lapran ke manajemen.
B. Analisis Kelayakan Pengembangan Basis Data
Pendekatan umum yang dapat dilakukan pada analisis kelayakan pengembangan sistem
basis data (perangkat keras / lunak baru atau pengganti) adalah:
1. Kelayakan tekniks (technical feasibility) Evaluasi kelayakan teknis menilai apakah
pengembangan sistem basis data dapat dikerjakan dengan teknologi yang tersedia pada
organisasi, ataukah perlu pengadaan baru. Dan jika perlu pengadaan baru apakah dapat
diperoleh dengan mudah dan cepat.
2. Kelayakan operasional (operational feasibility) Evaluasi kelayakan operasional menilai
apakah pengembangan sistem basis data akan dapat dikerjakan / berhasil dan apakah
sistem sedang atau telah dipakai.
3. Kelayakan ekonomis (economic feasibility) Evaluasi kelayakan operasional ekonomis
menilai apakah manfaat pengembangan sistem basis data melebihi biaya-biaya yang
harus dikeluarkan dan apakah sistem mampu memberikan penambahan manfaat. Perlu
diperhatikan bahwa manfaat suatu sistem basis data dapat berupa manfaat yang tangible
dan manfaat yang intangible.
4. Kelayakan hukum (law feasibility) Evaluasi kelayakan hukum menilai apakah sistem
basis data layak dioperasikan tanpa bertentangan dengan batasan hukum yang berlaku.
Hal ini penting, karena ada kalanya aturan- aturan atau teknologi yang digunakan dalam
sistem basis data pengadaannya memerlukan pertimbangan hukum terlebih dahulu.
5. Kelayakan jadwal (schedule feasibility) Evaluasi kelayakan jadwal menilai apakah
sistem basis data dapat dioperasikan dalam batasan waktu tertentu yang ditetapkan.
(Saeful Akhyar, 2017)
8. Quiz-6
Jelaskan dan beri contoh dari masing-masing pertanyaan dibawah ini:
1. Database Management System (DBMS)
2. Database Relational
3. File, Record, byte, field dan Byte
Jawab :
1. DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang
“sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan
dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan
kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori,
yaitu:
I. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai MS-Access, dBase/Clipper,
FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk
satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal
Computer/PC). Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:
1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama field, tipe dan
ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh tidaknya field
dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk validasi (pendefinisian
domain nilai) sebagai bagian dari struktur tabel.
2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin banyak, seperti untuk
mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang panjang, teks berformat,
gambar, data OLE, uang dan data autoincrement (yang nilainya bertambah otomatis)
3. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS kelompok ini juga seringkali dilengkapi
dengan berbagai fasilitas tambahan untuk mempermudah pemakai dalam menggunakan
DBMS seperti untuk pembuatan query, pembuatan laporan, pembuatan screen untuk
berinteraksi dengan data, bahkan hingga pembuatan (men-generate) perinta makro basis
data secara otomatis melalui pendifinisian menu dan tampilan layar.
4. DBMS kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk pemakai tunggal, juga
sering dimanfaatkan sebagai media pembangun aplikasi basis data, sehingga DBMS dan
9. aplikasi basis data jadi menyatu bahkan aplikasi basis data jadi penyatu bahkan aplikasi
basis data sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana tabel-tabel data yang
kita gunakan untuk menyimpan data. Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-
DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan
pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan
basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan
lain-lain.
II. DBMS yang berorientasi untuk banyak pemakai Oracle, Borland-Interface, MS-SQL Server,
CA-OpenIngres, Sybase, Infomix, IBM-DB2 merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih
diorientasikan untuk banyak pemakai dan karena itu lebih ditunjukkan untuk pemakaian pada
sistem jaringan komputer (LAN ataupun WAN). Tidak sebagaimana kelompok pertama, DBMS
pada kelompok ini sangat tegas memisahkan fungsi pengelolaan basis data dan fungsi
pembangunan aplikasi. Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang dihasilkan oleh DBMS
kelompok kedua bersifat sebaliknya. Transparansi hanya berlaku bagi DBMS yang
bersangkutan, sehingga pemanfaatan objek-objek basis datanya hanya mungkin dilakukan
dengan lebih dahulu mengaktifkan DBMS tersebut. Fungsi- fungsi pendukung (ultilitas) yang
umumnya disatukan pada DBMS kelompok pertama, disediakan terpisah pada DBMS
kelompok kedua ini, bukan saja karena fungsi-fungsi pendukung tersebut tidak relevan untuk
selalu diaktifkan, tetapi juga karena fungsi pengelolaan yang ditangani DBMS kkelompok ini
memang sudah sedemikian banyak dan jauh lebih penting. Pada seri-seri terbaru dari DBMS
kelompok kedua ini, seperti juga d kelompok pertama, perluasan definisi struktur data dan
pengkayaan tipe-tipe data baru juga diakomodasi. Perbedaan yang sangat mencolok di antara
kedua kelompok DBMS terdapat pada lingkup fungsi pengelolaan basis data. Selain memiliki
fungsi-fungsi standar (yang juga dimiliki oleh DBMS kelompok pertama) seperti pembentukan
objek-objek basis data (tabel dan indeks), manipulasi data (penambahan, pengubahan,
penghapusan data) dan pencarian data (query), fungsi pengelolaan DBMS kelompok kedua ini
juga menangani aspek-aspek:
1. Pengaman objek basis data terhadap akses pemakai yang tidak berhak (aspek security) dan
bentuk-bentuk operasi yang tidak diperbolehkan (aspek integrity)
10. 2. Penanganan pemulihan data akibat kegagalan operasi basis data (aspek recovery), baik yang
disebabkan oleh operasi-operasi basis data yang salah atau menimbulkan konflik, maupun
yang disebabkan oleh fakor-faktor eksternal seperti mesin yang macet (crash), disk yang
rusak atau terputusnya koneksi jaringan.
3. Pembuatan data cadangan (aspek backup) yang dapat dilakukan secara incidental maupun
periodic yang dapat dilakukan secara statis (dengan menonaktifkan pemakaian basis data)
ataupun secara dinamis (tanpa menghalangi pemakaian basis data oleh para pemakai)
4. Pengendalian persaingan pemakaian objek-objek basis data oleh banyak pemakai pada saat
yang sama (aspek concurrency control) demi terjaminnya konsistensi data dan optimalisasi
pemakaian setiap sumber daya mesin.
5. Optimalisasi pengerjaan query (aspek query processing) yang diberikan oleh aplikasi pada
server DBMS demi peningkatan performansi/ kecepatan pengerjaannya. Optimalisasi
pemanfaatan sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan memperhatikan
optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk dan memori utama jika
tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin. Banyak program basis data yang sudah di
gunakan, misalnya : Ms Access, My SQL, Oracle, SQL Server, Postgre, Fire Bird, Paradok,
Interbase. Dan contoh yang lainnya adalah Sybase, DB2, Informix, FoxPro, Clipper, dan
lain-lain.
2. Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal
sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer
(atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk
mengatur/memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara
terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh
penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi,
manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS
hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat
komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang
diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini
implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang
11. rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian
dari investasi perusahaan.
3. Field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka jika terdapat field
misalnya seperti NomerBarang atau NamaBarang, maka yang dipaparkan dalam field
tersebut harus yang berkaitan dengan nomer barang dan nama barang. Atau definisi field
yang lainnya yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu tabel untuk mengisikan
nama-nama (data) field yang akan di isikan. Record adalah kumpulan field yang sangat
lengkap, dan biasanya dihitung dalam satuan baris. Tabel adalah merupakan kumpulan dari
beberapa record dan juga field. File adalah terdiri dari record-record yang menggambarkan
dari satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya seperti file nama barang berisikan data tentang
semua nama barang yang ada. Data adalah kumpulan fakta atau kejadian yang digunakan
sebagai penyelesaian masalah dalam bentuk informasi. Pengertian basis data (database)
adalah basis data yang terdiri dari dua kata, yaitu kata basis dan data. Basis dapat di artikan
markas ataupun gudang, maupun tempat berkumpul. Apa itu filed dan record? Lalu data
adalah kumpulan fakta yang mewakili suatu objek, misalnya seperti manusia, barang dan
sebagainya yang direkam ke dalam bentuk huruf, angka, simbol, teks, bunyi, gambar ataupun
kombinasinya. Jadi dapat disimpulkan basis data adalah kumpulan terorganisasi dari data-
data yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah disimpan,
dimanipulasi, dan dipanggil oleh pemakainya. Dan Karakter atau character adalah merupakan
suatu bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter
khusus (special characters) yang membentuk suatu item data atau field. (Saeful Akhyar,
2017)
Daftar Pustaka:
Saeful Akhyar, 2017. https://www.slideshare.net/SaefulAkhyar1/simseaful-
akhyarprof-dr-hapzi-ali-cmasistem-manajemen-database-universitas-mercu-buana,
(13 Oktober 2018, jam 12.14)
Saeful Akhyar, 2017. https://www.slideshare.net/SaefulAkhyar1/simseaful-
akhyarprof-dr-hapzi-ali-cmasistem-manajemen-database-universitas-mercu-buana,
(13 Oktober 2018, jam 12.28)