Dokumen tersebut membahas tentang vitamin, terutama vitamin larut air seperti vitamin B. Ia menjelaskan penemuan, sifat kimia, sumber, dan fungsi masing-masing vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), dan asam folat (B9). Defisiensi setiap vitamin dapat menyebabkan berbagai gejala seperti beri-beri, cheilosis, dan anemia megaloblastik. Vitamin-vitamin
2. Pengantar Vitamin
• Pertama kali diperkenalkan tahun 1912 oleh
Cashimir Funk (ahli Biokimia) Polandia
• Zat di dalam dedak beras yang mampu
menyembuhkan penyakit beri-beri, Zat ini
dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung
unsur nitrogen (amine). Oleh sebab itu diberi
nama VITAMINE
• Fakta sekarang : ada beberapa jenis vitamin
ternyata tidak mengandung amine, sehingga
vitamine diubah menjadi vitamin
3. Pengantar Vitamin
• Berupa zat-zat organik, dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil dan umumnya harus
disuplai dari makanan
• Merupakan zat pengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan kehidupan
• Sebagai ko-enzim (membantu kerja enzim)
5. Vitamin Larut Lemak (ADEK) Vitamin Larut Air (B,C)
•Dapat disimpan dalam tubuh (bila
dikonsumsi berlebih)
•Diekskresikan dalam jumlah
sedikit ke dalam asam empedu
•Gejala defisiensi lambat
•Tidak harus disuplai tiap hari
dalam makanan, dapat disimpan
di tubuh
•Mempunyai prekursor atau
provitamin
•Hanya mengandung elemen C, H,
dan O
•Diserap oleh usus dan diteruskan
ke dalam sistem limpatik
•Bersifat stabil pada suhu
•Disimpan dalam jumlah sedikit
•Diekskresikan ke dalam urin
•Gejala defisiensi cepat terlihat
•Harus disuplai setiap hari dalam
makanan
•Umumnya tidak mempunyai
prekursor
•Mengandung elemen C, H,O, dan
N, serta Co dan S)
•Diserap oleh usus dan diteruskan
ke dalam sistem aliran darah
•Tidak stabil pada suhu
6. Fungsi Umum Vitamin
• Membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan
proses metabolisme tubuh.
• Berperan sebagai antioksidan yang membantu
sistem imunitas tubuh dalam menetralkan
benda asing yang berasal dari radikal bebas
dan kuman penyakit
9. Pengantar Vitamin B1 (Tiamin)
• Vitamin yang pertama ditemukan
• Berperan dalam pencegahan penyakit beri-beri
• Tersedia dalam bentuk koenzim Tiamin Pirofosfat
(TPP) atau trifosfat (TTP)
• Berperan esensial dalam transformasi energi
10. Pengantar Vitamin B1 (Tiamin)
• Mengandung sulfur dan nitrogen
• Kristal putih kekuningan
• Hanya tahan panas, bila dalam keadaan asam
• Dalam alkali, mudah rusak oleh panas/oksidasi
• Mudah larut air, dan tahan pada suhu beku
11. Thiamin (Vitamin B1)
Struktur thiamin merupakan gabungan antara pirimidin
dan thiazole yang dihubungkan dengan jembatan
metilene
12. Absorpsi Tiamin
• Diserap di duodenum bagian atas yang bersuasana
asam, dengan bantuan adenin trifosfat (ATP-ase)
• Terkandung dlm tubuh sekitar 30 – 70 mg tiamin,
(80% dalam bentuk TPP)
• Separuh dari tiamin terdapat dalam otot,
selebihnya di hati, jantung, ginjal, dan otak
• Terdapat dalam sirkulasi darah dalam jumlah kecil
dalam bentuk bebas
• Kalo berlebih, diekskresi melalui urin
13. Fungsi Tiamin
• Sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme tuk
menghasilkan energi
• Memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktivitas
kognitif dan fungsi otak, membantu proses
metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan
mengatur sirkulasi serta fungsi darah
14. Sumber Vitamin B1 (Tiamin) (mg/100 g)
Makanan mg Makanan mg
Ragi
Beras tumbuk
Beras giling
Beras merah
Beras ketan hitam
tumbuk
Jagung kuning
Roti gandum utuh
Roti biasa
Ubi jalar merah
Kacang kapri
Daun kacang panjang
Taoge kacang kedelai
6000
0,34
0,26
0,34
0,24
0,12
0,60
0,14
0,10
0,13
0,28
0,23
Kacang kedelai
Kacang hijau
Kacang merah
Kacang panjang
Tempe kedelai murni
Daging sapi muda
Hati ayam
Hati sapi
Jantung
Ginjal
Kuning telur bebek
Kuning telur ayam
Ikan selar segar
0,93
0,64
0,60
0,33
0,17
0,14
0,36
0,30
0,35
0,30
0,60
0,27
0,37
15. Defisiensi Vitamin B1
• Gejala klinis penyakit
beri‐beri ditemukan
pada kulit beras oleh
Eijkman pada tahun 1897
pada waktu ia bertugas
sebagai dokter militer di
Jawa (Indonesia).
16. • Gangguan sistem pencernaan (lansia)
penyerapan buruk, sembelit (konstipasi), peka
atau tak tahan bahan makanan tertentu, dan
hilangnya nafsu makan
• Depresi mental
• Anoreksia (kurang nafsu makan)
18. Pengantar Vitamin B2
• Ditemukan sebagai pigmen kuning kehijauan
dalam susu pada 1879
• Bentuk murninya (kristal kuning)
• Disintesis pada tahun 1935 dan dinamakan
riboflavin
• Larut air, tahan panas, tahan oksidasi, dan tahan
asam, tapi tidak tahan alkali dan cahaya (UV)
19. Riboflavin (vitamin B2)
• Komponen dr koenzim
flavin FMN dan FAD
yang bekerja pada
reaksi reduksi –
oksidasi (redoks)
• Memiliki fungsi
sentral dlm produksi
energi dan
pernapasan seluler
20. Fungsi Vit.B2
• Mengikat asam folat dan menjadi bagian dari
dua jenis enzim FMN (Flavin Mononukleotida),
dan FAD (Flavin Adenin Dinukleotida)
21. Kadar Vitamin B2 (Riboflavin) (mg/100 g)
(Almatsier, 2005)
Makanan mg Makanan mg
Susu tanpa lemak
Hati ayam
Susu segar
Es krim
Keju putih
Kacang kedelai
Tahu
Daging sapi
Telur ayam
Telur bebek
Teri nasi kering
Udang
1,8
1,42
0,14
1,20
0,35
0,12
0,10
0,31
0,38
0,37
0,23
0,07
Kacang tanah
Kacang hijau
Jagung
Maizena
Ubi jalar merah
Tepung terigu
Beras,
Buncis
Kangkung
Daun Katuk
Bayam
Pisang Ambon
0,20
0,15
0,12
0,09
0,08
0,07
0,04
0,40
0,36
0,31
0,10
0,10
22. Defisiensi Vitamin B2
• Mata panas dan gatal
• Cheilosis (bibir meradang)
• Stomatitis angular (sudut mulut pecah)
• Glossitis (lidah licin dan ungu)
• Bayi dapat lahir sumbing dan gangguan
pertumbuhan
29. Asam pantotenat (vitamin B5)
•Diperlukan untuk
•sintesis coenzim A,
•komponen asil carier protein (ACP) pd
sintesis asam lemak sintesis kofaktor
enzim fatty acid synthase
30. Niasin (Asam Nikotinat)
• Elvehjem (1937), penyakit pellagra pada anjing
disebabkan oleh kekurangan niasin
• Pada awal abad ke-20, pellagra ditemukan di
negara2 bagian selatan AS yang makanan
pokoknya adalah jagung dapat
disembuhnya oleh protein bermutu tinggi
• Prekursornya adalah adalah triptofan
31. Sifat Kimia Niasin
• Kristal putih, lebih stabil dari tiamin dan
riboflavin
• Tahan suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan
oksidasi
• Tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan
formal
32. Absorpsi dan Simpanan Niasin
• Di usus halus, niasin dihidrolisis dan diabsorpsi
sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan
Nikotinamida Mononukleotida (NMN)
• Kelebihan dibuang melalui urin
33. Fungsi Niasin
• Sebagai bagian dari koenzim NAD dan NADP
• Koenzim ini diperlukan dalam reaksi redoks
pada glikolisis, metabolisme protein, asam
lemak
34. Sumber Niasin
• Hati
• Ginjal
• Ikan
• Daging
• Ayam
• Kacang tanah
• Sayur dan buah tidak mengandung niasin
35. Kadar Niasin (mg/100 g)
Makanan mg Makanan mg
Kacang tanah lokal
Teri nasi goreng
Sardin
Ikan kembung
Ikan Bandeng
Ikan selar segar
Ikan tawes segar
Udang segar
Petis udang
13,0
9,7
7,6
6,5
5,8
2,9
2,4
2,2
2,2
Ayam
Daging babi
Daging sapi
Hati sapi
Hati ayam
Ginjal (kambing)
Ginjal (sapi)
Beras
Tempe
Kacang merah
8,0
8,6
4,5
12,0
10,0
8,2
6,7
3,0
3,6
2,0
37. ASAM FOLAT (AF)
• Disintesis pada tahun 1946, dapat
menyembuhkan anemia
• Berasal dari kata Latin folium (daun hijau)
• Berupa kristal kuning, merupakan kelompok
senyawa pterin (berasal dari kata Yunani: sayap
pigmen sayap kupu2
• Kurang lebih 50% hingga 95% bisa hilang karena
pemasakan dan pengolahan
• Jumlah simpanan di dalam tubuh orang dewasa
sekitar 7,5 mg (terutama pada hati)
38. Asam folat
Molekul gabungan td struktur cincin pteridin
dihubungkan dengan PABA (para amino
benzoic acid) asam pteroat
39. FUNGSI AF
• Untuk pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih
• Mencegah anemia
40. Sumber AF
• Terutama pada sayuran hijau, hati, daging
tanpa lemak, serelia utuh, kacang-kacangan,
dan jeruk
• Vitamin C yang ada dalam jeruk dapat
menghambat kerusakan folat
• Susu, telur, umbi2an, dan buah (kecuali jeruk)
tidak mengandung folat
41. Kadar AFberbagai makanan (µg/100 g)
(Almatsier, 2005)
Bahan Makanan Kadar
(µg)
Bahan Makanan Kadar
(µg)
Hati ayam
Hati sapi
Ginjal sapi
Ikan kembung
Ganggang laut
Kepiting
Ubi jalar
Gandum
Bungkil kacang tanah
Jeruk
1128
250
45,3
36,5
61
56
52
49
124
5,1
Asparagus
Bayam
Rumput laut kering
Daun kacang
Daun selada
Kucai
Kacang kedelai
Kacang hijau
Kacang merah
Pindakas
109
134
4700
109,8
88,8
57,8
210
121
180
125
42. Kekurangan Asam Folat
• Gejala:Diare, ngantuk, pucat, denyut nadi
lambat,cepat letih, tekanan nadi cepat, sering
gemetar, mudah sesak napas, dan gangguan
pencernaan seperti anoreksia dan
peradangan lidah (glasitis
• Anemia megaloblastik
• Alkohol dapat menganggu absorpsi atau
meningkatkan ekskresi folat
• Melahirkan anak BBLR, neural tube defect
44. Kelebihan Asam Folat
• Kelebihan AF pada dasarnya tidak menimbulkan
masalah berarti. Seperti halnya vitamin C, bila
kadarnya berlebih, tubuh akan membuangnya lewat air
seni. Lagi pula hingga saat ini belum ditemukan efek
toksik (racun) dari AF terhadap kesehatan, meskipun
ibu meminum AF di atas 1 miligram per hari.
• Kendati ada beberapa ibu yang mengeluhkan efek
samping saat mengonsumsi AF di atas 1 miligram
setiap hari, seperti mual, muntah, pusing, susah tidur,
dan sebagainya. Namun gejala ini sangat jarang terjadi
dan bersifat individual.
45. Vitamin B12 (Kobalamin)
• Pertama kali diisolasi dari hati oleh Rickers dkk
pada tahun 1948
• Kristal merah yang larut air akibat adanya
kobal (merah)
• Secara perlahan, rusak oleh asam encer, alkali,
cahaya, dan bahan2 pengoksidasi
• Pada pemasakan, kurang lebih 70% dapat
dipertahankan
• Dalam keadaan normal, sebanyak kurang lebih
70% yang dikonsumsi dapat diserap
46. • Di dalam lambung, kobalamin dibebaskan dari
ikatannya dengan protein oleh cairan lambung
dan pepsin
• Proses absorpsi, dimulai dari konsumsi ke
performa vit.B12 dalam vena porta memakan
waktu 8-12 jam
• Persediaan vit.B12 dalam tubuh adalah 2-3 mg
dan sebanyak 1,2-1,3 µg sehari diekskresi
melalui feses dan urin
47. Fungsi Vitamin B12
• Mengubah folat menjadi bentuk aktif
• Kofaktor 2 jenis enzim yaitu metionin
sintetase dan metilmalonil-CoA mutase
48. Sumber Vitamin B12
• Makanan protein hewani: hati, ginjal, susu,
telur, ikan, keju, dan daging
• Vit.B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri
pada manusia tidak diabsorpsi, karena terjadi
di kolon
49. Kandungan Vit.B12 (µg/100 g)
Bahan
Makanan
µg Bahan
Makanan
µg
Hati sapi
Hati ayam
Ginjal
Jantung
Daging sapi
Ayam
Kuning Telur
52,7
27,9
16,3
13,3
1,4
0,4
6,0
Keju
Susu sapi segar
Sardin
Ikan belanak
Ikan bandeng
Ikan tuna
Ikan kembung
1,0
0,4
14,4
8,6
3,4
3,0
2,4
50. Akibat Kekurangan
• Anemia vit.B12 dapat mengubah folat menjadi aktif
• Menimbulkan 2 jenis sindrom yaitu:
(1) gangguan sintesis DNA gangguan perkembangbiakan
sel-sel, terutama sel-sel yang cepat membelah. Sel-sel
membesar (megaloblastosis), terutama prekursor sel-sel
darah merah dalam sumsum tulang, dan sel-sel penyerap
pada permukaan usus. Megaloblastosis menyebabkan
anemia megaloblastik, serta gangguan saluran cerna
berupa gangguan absorpsi dan rasa lemah
(2) Gangguan saraf mati rasa, semutan, kaki terasa
panas, kaku dan rasa lemah pada kaki Kebanyakan
terjadi pada orang tua, karena makan tidak teratur
51. Akibat Kelebihan
• Belum diketahui adanya gangguan, karena
kelebihan vit.B12
• Dosis hingga 1000 µg tidak menampakkan
bahaya, tapi juga tidak menunjukkan
kegunaan
• Vegetarian dianjurkan memakan suplemen
multivitamin yang mengandung vit.B12
53. Sejarah Vitamin C
• Penyakit scurvy dikenal sejak abad ke-15
pelaut yg berlayar berbulan2 (makanan yg
dikeringkan + biskuit) pucat, lelah, gusi
berdarah, edema, perdarahan di bawah kulit
• Lind (1750) : scurvy dpt dicegah dg mengonsumsi
jeruk
• Szent-Gyorgyi dan C.Glenn King mengisolasi
zat anti skorbut dari jaringan jeruk, dan kol
dinamakan vitamin C
• Vit. C ini berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh
Haworth dan Hist sebagai asam askorbat
54. Sifat Vitamin C
• Kristal putih, mudah larut dalam air
• Dalam keadaan kering cukup stabil, kecuali
bila terlarut dalam air mudah rusak karena
teroksidasi dg udara, terutama bila kena panas
• Oksidasi cepat bila bersentuhan dg Cu dan Fe
• Tidak stabil dalam keadaan alkali, tapi stabil
dalam larutan asam
• Vitamin yg paling labil
55. Metabolisme Vitamin C
• Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi di
antara 20 dan 120 mg sehari.Konsumsi tinggi
sampai 12 g (pil) hanya diabsorpsi sebanyak 16%
• Vit.C dibawa kesemua jaringan.Tertinggi di
jaringan pituitari, dan retina
• Dapat disimpan oleh tubuh hingga 1500 mg, bila
dikonsumsi mencapai 100 g/hari
• Tanda klinik defisiensi vit.C gusi berdarah,
perdarahan kapiler di bawah kulit
• Tanda dini bila kadar vit.C darah di bawah 0,20
mg/dL
56. Fungsi Vitamin C
• Ko-enzim
• Antioksidan
• Mencengah proses tengik dalam industri pangan
• Mencegah perubahan warna pada buah-buahan
• Mengawetkan daging
• Mereduksi besi (III) jadi besi (II) di usus halus shg mudah
diabsorpsi. Absorpsi besi meningkat 4x lipat bila ada vit.C
• Membantu absorpsi Ca dan Fe
• Meningkatkan daya tahan tubuh. Pauling (1970): dosis
tinggi vit.C dpt sembuhkan pilek msh perlu penelitian
lanjutan msh kontroversi. Dosis tinggi tidak dianjurkan
57. Sumber Vitamin C
Bhn Makanan mg Bhn Makanan mg
Daun singkong
Daun katuk
Daun melinjo
Daun pepaya
Sawi
Kol
Kol kembang
Bayam
Kemangi
Tomat masak
Kangkung
Ketela pohon kuning
275
200
150
140
102
50
65
60
50
40
30
30
Jambu monyet buah
Gandaria (masak)
Jambu biji
Pepaya
Mangga muda
Mangga masak pohon
Durian
Kedondong (masak)
Jeruk manis
Jeruk nipis
Nenas
Rambutan
197
110
95
78
65
41
53
50
49
27
24
58
Sumber: Almatsier (2005)
58. Kehilangan dalam Pengolahan
• Lama disimpan pada suhu panas
• Membiarkan lama di tempat terbuka
(oksidasi), pencucian, perendaman pada air
• Memasak suhu tinggi dan lama
• Memasak dg panci besi atau tembaga
59. Akibat Defisiensi
• Skorbut
• Tanda2: lelah, lemah, napas pendek, kejang
otot, persendian sakit, kurang nafsu makan,
kulit kering, kasar dan gatal, kedudukan gigi
longgar, rambut rontok