Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Vitamin A dan D diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi sistem imun, sementara vitamin E dan K berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
3. VITAMIN A
Berasal dari sumber hewani seperti daging, kuning telur, susu,
minyakikan
Tanaman tidak mengandung vitamin A, tetapi mengandung
karotenoid yang akan menghasilkan vitamin A (provitaminA)
Ada 2 golongan vitamin A:
1. Preform vitamin A (3 bentuk aktif)
Retinol (Alkohol) ,
Retinal / Retinaldehid(Aldehid),
Asam retinoat(Asam)
2. Provitamin A (karotenoid)
4. Preform vitamin A
Vitamin A atau retinol adalah nama generik yang
diberikan untuk semua retinoid yang mempunyai
aktivitas biologi all-trans retinol
Disebut retinol karena mempunyai fungsi spesifik di
retina
Dalam bahan makanan umumnya terdapat dalam
bentuk rantai panjang retinil ester (retinil palmitat)
Berasal dari prekursor / provitamin A yang dikonsumsi
hewan / manusia akan menjadi preform vitamin A
6. Karotenoid (provitamin A)
Beberapa karotenoid yang mempunyai aktivitas vitamin
A disebut sebagai provitamin A
Tanaman tidak mengandung vitamin A, tetapi
mengandung karotenoid yang akan menghasilkan
vitamin A (pro vitamin A)
Provitamin A dapat diubah menjadi vitamin A (retinol)
dalam tubuh
Ada > 600 macam karotenoid, tetapi yang mempunyai
aktivitas pro vitamin A hanya +10% (β-karoten, α-
karoten, γ-karoten)
9. Sumber Vitamin A
Nabati :
Sayuran yang berwarna hijau dan buah-buahan
yang berwarna kuning atau merah
Ex : wortel, pepaya, jeruk manis, jeruk keprok,
bayam
Berada dalam bentuk provit. A terutama sebagai
-karoten
Hewani :
Berada dalam bentuk retinal/ester
Pangan yang tinggi kandungan lemaknya, seperti
susu, kuning telur, hati, keju dan berbagai jenis
ikan
10. Fungsi Vitamin A
Faktor penting bagi indra penglihatan
Menjaga integritas epithel mata
Mempertahankan jaringan ari dalam
keadaan sehat
Pertumbuhan dan perkembangan rangka
tubuh
Memperkuat reaksi antibodi dengan cara
meningkatkan banyaknya sel pembentuk zat
antibodi
Kesuburan/Fertilitas, minimal dalam
pemeliharaan epithel organ reproduksi
15. Langkah Kerja Vitamin A berfungsi di Retina Mata
Vitamin A berfungsi untuk membantu penglihatan, dimana vitamin A
bekerja pada retinol bersama protein di Retina.
Pada retinol vitamin A akan membantu pigmen layer menghasilkan visual
warna purple dan yellow
16. Defisiensi Vitamin A
Penyebab :
Kurang vit.A dalam makanan
Penyerapan dan tranpor vit.A yang kurang
baik dalam tubuh
Tidak cukupnya perubahan karoten
(disebabkan oleh penyakit usus) : Diet
sedikit lemak maka karoten kurang bisa
dimanfaatkan
17.
18. Kebutuhan vitamin A dan karotenoid
Tergantung dari : ukuran tubuh, rate of growth, jenis kelamin dan umur,
kondisi khusus (kehamilan, laktasi, penyakit akut / kronik) dll
RDA 1988 dewasa pria 1000 μg RE ; wanita 700-800 μg RE
AKG dewasa pria 600 μg RE ; wanita 500 μg RE
Untuk mencegah defisiensi vitamin A pada dewasa minimum dapat
diberikan 600 μg retinol atau 2x dosis tersebut dalam bentuk β-karoten
akan membuat cadangan di hati dan retinol plasma konsentrasinya
optimal
Fixed save upper limitsvitamin A : 3000 μg (10.000 IU)
Dosis tunggal suplementasi di Posyandu untuk anak-anak 1000 IU dan 2000
IU per 6 bulan
19. Hypervitaminosis A
Hypervitaminosis terjadi jika konsumsi 41.000
– 60.000 SI pada orang dewasa atau 18500 SI
pada bayi perhari
Kebanyakan mengkonsumsi karoten, provit.A
tidak membahayakan, walaupun dapat
mengakibatkan penimbunan pigmen kuning
dalam kulit, yang akan menghilang setelah
pengurangan konsumsi karoten yang
berlebihan
Gejala keracunan vit.A (tergantung pada umur
dan lama mengkonsumsi vitamin A berlebihan)
20. Hypervitaminosis A
Sakit kepala
Kehilangan Haemoglobin darah
Kehilangan berat
Kehilangan Kalium darah
Penglihatan ganda
Rambut jadi kasar
Mengantuk
Anoreksia
Pembesaran hari
Kehilangan rambut
Sakit tulang pada bayi
Pembesara limpa
Kulit kering, gatal
Gangguan menstruasi
Kulit berrsisik
Diare
21. Interaksi Vitamin dengan zat gizi lain
Vit. E : pemecahan karoten menjadi retinal untuk
melindungi substrat, tapi vitamin E dosis tinggi
menghambat penyerapan karoten
Vit. K : kelebihan vit.A akan menghambat penyerapan
vit. K
Protein : transfer dan penggunaan protein tergantung
pada beberapa protein yang mengikat vit.A yang
disintesa dalam tubuh
Zn : mengganggu metabolisme vit.A jika kekurangan Zn,
mempengaruhi perubahan retinol menjadi retinal
Fe : kekurangan vit.A mengakibatkan anemia microcytic
22. Vitamin D
Disebut juga dengan vitamin anti rakhitis
Vit. D adalah senyawa yang stabil sehingga tidak rusak oleh pemasakan
makanan, penyimpanan atau penanganan pasca panen
Fungsi vitamin D : mencegah penyakit ricketsia
Vitamin D relatif stabil dalam makanan
Vitamin D merupakan prohormon = harus diubah dahulu menjadi hormon =
kalsitriol
4 jenis vitamin D :
vitamin D1 : ergosterol
vitamin D2 : ergokalsiferol
vitamin D3 : kolekalsoferol
vitamin D4
26. Sumber Vitamin D
Produk pangan alami biasanya kekurangan vitamin
D3 kecuali hati ikan merupakan sumber vitamin D2
Provitamin D, ergosterol dan 7 dehidrokolesterol
tersebar luas dalam tanaman dan hewan
Vitamin D3 terdapat dalam kuning telur, mentega,
hati, lemak hewani.
Sumber vitamin D yang paling utama dalah minyak
ikan terutama minyak hati ikan
Kebutuhan vitamin D pada manusia dipenuhi oleh
7-dehidrokalsiferol
30. Penjelasan Mekanisme Vitamin D
Vitamin D diet dan sumber-sumber endogen
disimpan di dalam jaringan lemak dan sebagian
akan dihidroksilasi pada C 25 dalam hati dan
disirkulasikan d dalam darah pada alfa2
globulin DBP(D-binding protein)
Ketika konsentrasi kalsium darah mulai
menurun (gambar 5.30, a dan b) terjadi
peningkatan pembebasan hormon tiroid(c).
25-OH vitamin D akan aktif dalam ginjal karena
proses hidroksilasi yang kedua pada C-1(gambar
5.30, d dan e) membentuk vitamin aktif atau
hormon
31. Ketika kalsium cukup tersedia dalam
lumen usus kecil, vitamin D akan aktif
untuk meningkatkan jumlah kalsium
dalam tubuh
Bila vitamin D tidak ada menyebabkan
tidak adanya mineralisasi tulang yang
disebut osteomalasia (rickets)
34. Fungsi Vit. D untuk mengaktifkan 25-OH Vitamin
Dalam Sintesis Vitamin D
Vitamin D berperan mengaktifkan 25-OH Vitamin D dalam ginjal oleh proses
hidroksilasi membentuk vitamin aktif atau hormon paratiroid.
Pengaruhnya yaitu :
1) Sel mukosa usus dapat meningkatkan penyerapan KALSIUM dan FOSFAT
2) Memberi tanda pada bagian distal sel-sel tubuli ginjal untuk meresorbsi
lebih banyak kalsium yang tadinya akan hilang melalui urine.
3) Mempercepat aliran Kalsium hasil serapan dari usus menuju ke plasma
tulang
35. Sifat-Sifat Vitamin D
Kholekalsiferol tdak larut dalam air, larut dalam larutan
organik dan minyak tumbuhan
Cairan aseton dapat menyebabkan Kholekalsiferol
berbentuk kristal putih halus
Dapat rusak oleh sinar ultraviolet yang berlebihan dan
juga peroksida dengan adanya asam lemak tidak jenuh
yang tengik
Bahan pangan campuran yang cukup kandungan vitamin
E dan antioksidan dapat melindungi rusaknya vitamin D
36. Defisiensi Vitamin D
Penyakit ricketsia, merupakan tanda kegagalan
tulang dalam memineralisasi
Tulang kaki dan lutut kaku ketika akan berjalan
Pembentukan tulang panggul dan tulang dada
tidak sempurna, juga tulang kaki ( X dan O)
Ketidakseimbangan penyerapan Ca dan P
Osteomalacia (pelunakan tulang)
37. Kelebihan vitamin D
Kelebihan : jika konsumsi vitamin D 2000 SI
perhari dalam waktu yang lama
Dosis 10.000 SI perhari selama beberpa bulan
dapat menyebabkan :
Hypercalcemia (pembentukan kerak kapur pada jaringan lunak) seperti pada
ginjal, hati, paru
Hyperfosfatemia
Hypertensi
Anorexia
Kelemahan otot
Gagal ginjal
kematian
38. Vitamin E
Vitamin E terdiri dari cincin kromanol (chromanolring)
dan rantai samping fitil (phytyl) untuk tokoferol dan
farnesyl untuk tokotrienol
Sumber vitamin E :
Nabati : kentang, kecambah, sayuran
Hewani : daging ayam, daging sapi
2 jenis vitamin E
1. Tokoferol
2. Tokotrienol
42. Fungsi Vitamin E
Mengatur sintesis komponen-komponen tubuh
Berperan dalam biosintesis DNA : mengatur pirimidin masuk ke struktur asam
nucleat
Sebagai kofaktor dalam sintesis asam askorbik
Memperlambat proses penuaan
Berhubungan dengan fungsi sebagai antioksidan
Lemak dan vitamin E dalam sel mencegah pemecahan lemak sehingga
kerusakan sel dapat dicegah/diperlambat
Mencegah polusi
Vit. E dapat melindungi jaringan paru-paru terhadap kerusakan karena udara
kotor
43. Fungsi Vitamin E
Sebagai antioksidan (karena sangat mudah
teroksidasi, terutama jika ada O2 pada suhu
tinggi)
Untuk mencegah terjadinya pemecahan lemak secara oksidatif
Sebagai pelindung vit.A dan asam askorbik
Penambahan lemak dalam makanan bila tidak disuplementasi dengan vit.E
akan merusak makanan tersebut, segera terjadi oksidasi sehingga menjadi
tengik
Membantu sel-sel pernafasan
tocopherol : dalam sel-sel pernafasan jantung dan otot
Vitamin E sebagai kofaktor dalam enzim cytochrom reductase
45. Sebagai antioksidan,
vitamin E berperan
dalam mencegah
oksidasi dan
peroksidasi unit asam
pati-lemak tidak
jenuh dan fosfolipid
dalam membran.
Fungsi Vitamin E
sebagai antioksidan
46. Anion superoksida (O2-) diproduksi oleh interaksi dari
berbagai subtrat yang dapat teroksidasi dan molekul
oksigen, dengan melibatkan oksidase xantin dan
sitokrom P450.
Superoksida dikonversi dikonversi menjadi peroksida
(H2O2) atas bantuan enzim dismutase superoksida yang
membutuhkan Cu dan Zn atau berinterkasi dengan
peroksida untiuk membentuk beberapa radikal seperti
OH atau HO2.
Radikal-radikal tersebut dapat memulai reaksi berantai
panjang dalam dinding sel yang melibatkan asam lemak
tidak jenuh dan fosfolipid
Vitamin E menghambat proses-proses tersebut
50. Defisiensi Vitamin E
Defisiensi vit.E jarang terjadi kecuali pada bayi yang baru
lahir, tapi dapat diberi suplementasi tocopherol acetat
secara oral
Orang yang defisiensi vit. E : sel-sel darah merahnya
menjdi rapuh dan bentuknya lebih besar dari normal.
Pada defisiensi lanjut dapat menyebabkan anemia
(berlaku pada orang yang menderita kwasiorkor dimana <
tocopherol darahnya)
51. Vitamin K
Vitamin k digolongkan sebagai
senyawa kimia : quinone
Ada 2 macam :
Vitamin K1 (phylloquinone) :
yang terdapat dalam tumbuh-
tumbuhan berdaun hijau
Vitamin K2 (Menaquinone) : vit.
K yang disintesa oleh mikroba
52. Struktur Phylloquinone (Vitamin K1)
Vitamin K1 (phylloquinone). Kedua jenis Vitamin K mengandung cincin
naphthoquinone dan rantai samping alifatik . Phylloquinone mempunyai
rantai samping phytyl
53. Struktur Menaquinone
(Vitamin K2)
Vitamin K2 (menaquinone.). Pada vitamin K2, rantai samping terdiri dari
sejumlah residu isoprenoid tidak jenuh dengan jumlah residu yang berbeda-
beda
54. Fungsi
proses pembekuan darah
pembentukan tulang
Defisiensi
• Darah tidak dapat menggumpal
• kekurangan vitamin K terjadi bila gangguan absorbsi lemak (bila produksi
empedu kurang atau pada diare)
• Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi apabila vitamin K diberikan dalam
bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadiol
• Gejala kelebihan vitamin K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning
dan kerusakan pada otak.
56. Siklus Vitamin K
Fungsi Vitamin K sebagai kofaktor untuk beberapa enzim yang
mempercepat reaksi γ-karboksilasi dari residu khusus pada
glutamat dalam pengikatan 𝐶𝑎2+ dengan protein termasuk
kofaktor pembekuan darah
59. Kebutuhan dan Sumber
Aktivitas vitamin dinyatakan dalam
vitamin ekuivalen (VE)
1 VE = 1 μg phylloquinone
Bakteri dalam usus besar mensintesis
sejumlah besar vitamin K2
Vitamin k1 terdapat dalam sayuran
berdaun (bayam, kol, bunga kol)
63. Vitamin K dalam pembekuan darah
Vitamin K berperan sebagai co-enzyme di γ - karboksi
sintesis asam glutamat
Pertama vitamin K diubah menjadi bentuk 'Hydroquinone'
(direduksi) di hati mikrosom oleh enzim 'Vitamin K
Reduktase 'yang membutuhkan NADPH
Reduksi vitamin K memanfaatkan 𝐶𝑂2 dan digabungkan
sebagai kelompok –COOH di γ-karbon dari asam glutamat
dengan adanya pembentukan 𝑂2
64. Stabilitas
Vitamin K rusak karena cahaya dan
kondisi alkali
Relatif stabil terhadap suhu dan oksigen
Pada proses hidrogenasi, ikatan rangkap
pada rantai samping dapat diserang oleh
oksigen sehingga terjadi penurunan
aktivitas