2. Pengertian Vitamin
Awal Mula
VITAMIN Kimiawan
Polandia: Funk
“zat penangkal beri-beri
yang larut dalam air itu
suatu amina yang sangat
vital, dan dari fakta
tersebut lahirlah istilah
vitamine “
Zat2 organik kompleks yang
dibutuhkan dalam jumlah sangat
kecil dan pada umumnya tidak
dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh
karena itu, harus didatangkan
dari makanan (Kec.Vitamin D)
3. • Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi,
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
• Pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.
• Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin
yang terikat dengan protein.
Kontribusi jenis makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari-hari
bergantung pada jumlah vitamin yang semula terdapat pada makanan
tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen, penyimpanan, pemrosesan,
dan pemasakan.
• Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara:
1. menggunakan suhu tidak terlalu tinggi,
2. waktu memasak tidak terlalu lama,
3. menggunakan air pemasak sedikit mungkin,
4. tidak menggunakan alkali dalam pemasakan.
6. Vitamin Larut Air
Mempunyai struktur kimia yang bermacam-macam dan
mempunyai bagian molekul yang polar
Dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kecuali vitamin B12):
kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan berdaun hijau.
Juga terdapat di sel ragi, daging dan susu
Terdiri dari:
vitamin B complex
vitamin C
Karena larut dalam air, maka tidak stabil dalam penyimpanan
sehingga harus selalu ada dalam diet (kecuali vitamin B12
yang dapat disimpan beberapa tahun di hati manusia normal
sehingga hati dapat menyuplai vitamin B12)
Berperan sebagai koenzim adatu kofaktor pada reaksi
enzimatik,
Dapat diekskresi melalui urine tidak menyebabkan
keracunan
7. VITAMIN LARUT AIR ANTARA
LAIN
Thiamin (Vitamin B1)
Riboflavin (Vitamin B2)
Niacin (vitamin B3)
Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)
Vitamin B12 (Kobalamin)
Asam pantotenat
Biotin (Vitamin B8)
Vitamin C
8. Vitamin B (vitamin B kompleks)
Pertama kali dikristalkan oleh Jansen &
Donath pada tahun 1926
Terdapat pada, ragi, biji-bijian, nasi,
sayuran, ikan, daging
Diperlukan sebagai ko-enzym dalam
metabolisme perantara, terutama dalam
mekanisme pelepasan energi dan
hematopoesis
Reaksi pelepasan energi menyediakan
sumber ikatan energi tinggi ATP, sehingga
bila terjadi defisiensi vitamin B bisa timbul
gangguan pada jaringan yang memiliki
metabolisme berkadar tinggi
9. Sifat kimia
Mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine)
Terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan
cincin tiasol
Thiamin merupakan kristal putih kekuningan yang
larut dalam air
Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil
Didalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan
panas bila berada dalam keadaan asam
Dalam suasana alkali pada lama pemasakan, pH,
suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang
Thiamin tahan suhu beku
11. Metabolisme Tiamin/B1
tiamin dapat disintesa tumbuhan dan jasad
renik (termasuk bakteri dalam usus manusia
dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi di usus
tidak dapat disimpan tubuh dalam jumlah besar
kelebihan tiamin akan diekskresi melalui urine
tidak keracunan
setelah diabsorbsi di otak dan hati, tiamin
mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktifnya,
yaitu tiamin pirophosphat (TPP) fosforilasi
terjadi atas bantuan enzim tiamin
pirofosfotransferase (tiamin pirofosfokinase)
yang prosesnya butuh ATP
12.
13.
14.
15.
16. Absorbsi
Dalam produk hewani : thiamin
monofosfat, pirofosfat (80-85%), trifosfat
Dalam produk nabati : non fosforilasi
Pada bentuk terfosforilasi tidak dapat
menembus membran sel
Absorbsi terjadi pada duedenum
Pada konsentrasi tinggi diserap secara
pasif
17. Pada konsentrasi rendah diserap secara
aktif (membutuhkan energi dan sodium)
Tubuh tidak dapat menyimpan banyak
vitamin larut air
Jantung, hati, otak : konsentrasi tertinggi
daripada organ lain
Kandungan thiamin dalam tubuh : 50 mg
Kelebihan thiamin diekskresi melalui urin
18. Kebanyakan thiamin dalam serum diikat
oleh protein, terutama albumin
sekitar 90% dari thiamin dalam darah
(umumnya 5-12 μg/dl) terlihat jika sel
darah mengalami pecah
thiamin dalam eritrosit mengisi 90% dari
pecahan sel darah tersebut
Protein spesifik pengikat thiamin, thiamin-
binding protein (TBP)
19. Thiamin mengalami fosforilase menjadi di-dan
triphosphat ester dengan bantuan thiamin kinase
dan thiamin diphosphate kinase, dengan dibantu
ATP sebagai phosphate donor
Tiap ester tersebut dikatabolisme dangan bantuan
enzim phosphorilase salah satunya, (thiamin
pyrophosphate phosphorilase) menghasilkan
produk monophosphorilasi berupa thiamin
monophosphate (TMP)
Thiamin yang berlebih pada jaringan akan
dikeluarkan lewat urin, terutama dalam bentuk
thiamin bebas dan thiamin monophosphate, tetapi
juga dalam jumlah kecil seperti ester diphosphate
dan hasil metabolik lainnya (thiamin disulfit,
thiokrom dll)
Hasil metabolik yang dikeluarkan lewat urin dapat
menjadi indikator status thiamin seseorang
20. Fungsi Thiamin
Menjaga pasokan energi (dalam bentuk
TDP)
Mengkoordinasikan aktivitas saraf dan
otot (selubung mielin & asetilkolin)
Mendukung fungsi jantung
21. Sumber vitamin B1
terdapat pada hampir semua tumbuhan
dan semua jaringan hewan yang
dimakan
didapati berlimpah pada padi-padian
yang tidak terlalu dibersihkan kulit arinya,
hati dan daging
makanan tertentu yang diperkaya
vitamin B1: tepung-tepungan,
mentega, jagung dan makaroni
22. serealia tumbuk atau setengah giling
kacang-kacangan, termasuk sayur, semua
daging organ, daging tanpa lemak, dan
kuning telur
Unggas dan ikan
didalam serealia utuh terdapat didalam
sekam (lapisan aleuron) dan benihnya
Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat)
kaya akan thiamin.
23.
24. Kebutuhan vitamin B1
manusia dewasa: rata-rata 0,5 mg / 1000 kal
kebutuhan tergantung:
umur: anak-anak > dewasa
aktivitas: makin besar kebutuhan kalori, makin
besar pula kebutuhan akan vitamin B1
besarnya tubuh: makin besar tubuh, kebutuhan
vitamin B1 semakin besar pula
kehamilan dan laktasi: kebutuhan >
diet lemak dan protein mengurangi kebutuhan
tiamin; diet karbohidrat meningkatkan kebutuhan
tiamin
pada keadaan demam: kebutuhan meningkat
26. Defisiensi vitamin b1
gangguan pertumbuhan pada hewan muda
polineuritis yang ada pada manusia dapat
disertai perubahan kardiovaskuler dan
edema.
Gejala utama pada manusia dapat dibagi 3:
gejala susunan saraf = dry beri-beri
gejala edema = wet beri-beri
gejala jantung = acute pernicious beri-beri
gangguan saluran cerna, misal: turunnya
nafsu
makan, gangguan pencernaan dan
obstipasi
28. Vitamin yang diperlukan ko-enzym flavin
mononukleotida (FMN) dan flavin adenin
dinukleotida (FAD) T
Terutama terlibat dalam berbagai reaksi oksidasi
reduksi metabolisme peralihan
merupakan kristal berwarna kuning orange yang
larut dalam air dan berfluorescensi kuning
kehijauan
tidak mudah teroksidasi
stabil pada pemanasan dan asam, tetapi peka
terhadap sinar UV, harus dikemas dalam botol
atau dus
di alam didapati sebagai pigmen bebas riboflavin
fosfat atau sebagai penyusun flavoprotein
Riboflavin (Vitamin B2)
30. Metabolisme
Setelah diabsorbsi dalam mukosa usus , riboflavin mengalami
fosforilasi (oleh enzim flavokinase )menjadi: riboflavin fosfat atau
riboflavin mononukleotida
Walaupun penimbunan relatif terbatas, riboflavin didapati dalam
hati dan ginjal dalam jumlah yang lebih banyak
Riboflavin adalah komponen dari koenzim:
FMN (Flavin Mono Nukleotida): yang dibentuk dengan reaksi
fosforilasi riboflavin dan memerlukan ATPrantai respirasi
FAD (Flavin Di Nukleotida): yang dibentuk dari FMN ditambah
bagian AMP dari molekul ATP lain rekasi pada asam-asam
amino, asam lemak dan karbohidrat
Diekskresi melalui faeces (terutama) dan melalui urine. tidak
terjadi keracunan riboflavin
Riboflavin bebas tidak dapat melewati placenta tetapi pada
hewan yang hamil estrogen menginduksi pembentukan protein
pengemban riboflavin dan akan mentransport riboflavin
menembus placenta, masuk peredaran darah bayi
31. Absorbsi
Penyerapan terjadi di usus halus
Sumber riboflavin dari hewani lebih efektif
FMN&FAD bertindak sebagai elektron dan
hodrogen donor dan akseptor
FAD digunakan dalam siklus krebs,
betaoksidasi asam lemak, pembentukan
FADH2
32. FAD juga digunakan :
1. xantin oxsidase (katabolisme purin),
2. aldehyde oxidase (metabolisme vitamin A
dan piridoksin),
3. glutathione reductase (selenium untuk
pembentukan enzim),
4. meminimalisir radikal bebas,
5. monoamine oxidase (metabolisme
neurotransmitter),
33. Sumber vitamin B2:
susu, daging, hati, ginjal, jantung, ikan dan
telur, buahbuahan
vitamin B2 dapat disintesa semua
tumbuhan dan banyak mikroorganisme,
tetapi tidak dapat disintesa oleh hewan
tingkat tinggi
Kebutuhan vitamin B2:
pada anak-anak dan dewasa: 0,4 – 1,8
mg/hr
Sumber riboflavin
34.
35. Fungsi
Metabolisme energi : mengubah energi,
protein dan lemak menjadi energi
Metabolisme lemak, protein dan
karbohidrat
Bersama mikronutrien lain lebih efektif
dibanding hanya dengan Fe saja dalam
menurunkan kejadian anemia pada ibu
hamil (Ma et al 2008)
38. Defisiensi vitamin b2
fisura pada sudut mulut (cheilosis), pada
lipatan telinga dan hidung, lidah bengkak
dan merah (glossitis)
perlukaan-perlukaan kulit
vaskularisasi kornea, fotofobi, mata kering
dan merah
39. Penyakit penyebab kekurangan
Riboflavin:
Penyakit usus difus
Alkoholisme kronik
Pemakai obat psikotropik lama
Penyakit kronik disertai muntah dan nafsu
makan turun
40. Tanda klinis
Lesi di bibir, lidah, kulit, mata, sumsum tulang
Stomatitis angularis: merah pada sudut bibir, sakit,
menyebar semua tepi bibir
Lidah: merah, licin
Luka di kulit antara hidung dan bibir atas meluas ke pipi,
sekitar telinga, bersisik, selapus lendir mata, luka, tukak
Sumsum tulang kurang menghasilkan sel darah merah
anemia
Terapi: Riboflavin dosis tinggi tidak menyebabkan
keracunan
42. NIASIN (B3)
Nama untuk asam Nikotinat +
derivatnya
Dibutuhkan untuk pembentukan ko-enzim
nikotin amida adenin dinukleotida (NAD)
dan nikotin amida adenin dinukleotida
fosfat (NAOP), yang berpartisipasi dalam
berbagai reaksi redoks, termasuk
metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak, khususnya “respirasi sel”
Niasin dapat disintesis secara endogen
dari triptofan.
43. Sifat kimia
Asam nikotinat dan turunan alaminya nikotinamida
(niasin amida) = istilah generiknya
Berfungsi sebagai komponen koenzim nikotinamida
adenin dinonukleutida fosfat (NADP) dan
nikotinamida adenin dinukleotida (NAD)
Didalam makanan niasin berada dalam keadaan
terikat dengan protein dan koenzim.
44. Niasin atau asan nikotinat merupakan kristal putih,
yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin
Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali
dan oksidasi
Tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan
normal
Mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
46. Metabolisme niasin
Asam nikotinat diabsorbsi di usus halus
sebagai nikotinat
Sitosol sel : nikotinat mengalami
fosforilasimenjadi NMN (Nikotinat Mono
Nukleotida) adenilasi oleh ATP dan
penambahan gugus amida dari glutamin
membentuk koenzim NAD+ (Nikotin amida
Adenin Dinukleotida).
NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi
NADP+ koenzim
Niasin diekskresi melalui urine
47. absorbsi
Didalam usus halus niasin dihidrolisis dan
diabsorpsi sebagai asam nikotinat,
nikotinamida dan nikotinamida
mononukleotida (NMN).
Kelebihan niasin dibuang melalui urin.
48. Fungsi
reaksi oksidasi-reduksi pada glikolosis
metabolisme protein dan asam lemak
pernafasan sel dan detoksifikasi
sintesis glikogen
NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim
pada reaksi transfer elektron
49. Sumber
daging, hati, ikan, telur, tumbuh-tumbuhan
yang mengandung asam nikotinat
(gandum, ragi, kulit ari beras dan kacang-
kacangan) merupakan sumber niasin yang
baik
buah dan sayuran hanya sedikit
mengandung niasin
sebagian besar hewan dan tumbuhan
dapat mensintesa niasin dari triptofan
(tetapi pada jagung kandungan triptofan
rendah niasin juga rendah)
50.
51. Defisiensi
kelemahan otot,
anoreksia,
gangguan pencernaan dan
kulit memerah
pelagra yang mempunyai karakteristik
dermatitis, demensia dan diare (3D dan
bila diakhiri dengan mati 4D)
Gejala riboflavion tampak menyertai
kekurangan niasin
52. Defisiensi Niasin: pada: (=Pelagra)
Alkoholisme kronik
Diare berat
Rendah triptofan
Kadar asam amino (eosin tinggi dalam
tubuh)
Gejala: dermatitis, diare, dimensia
53. Kelainan kulit:
Merah, menebal, kasar lalu mengelupas terinfeksi,
depigmentasi, hiperpigmentasi,
Lidah merah
Diare karena atrofi mukosa usus
Dimensia: perubahan regresif saraf otak dan sumsum
tulang belakang
Terapi: per oral melalui suntik: bisa merah, panas, gatal
di kulit, hilang 1 jam kemudian
55. Sifat kimia
derivative dimetil dari asam butirat
yang berkaitan dengan beta alanin
mengikat fosfat dan membentuk 4-
fosfapantotein dan koenzim A yaitu
bentuk aktif asam pantothenat
kristal putih yang larut air, rasa pahit,
lebih stabil dalam keadan larut
daripada kering, serta mudah terurai
oleh asam, alkali dan panas kering
Dalam larutan netral, asam
pantothenat tahan terhadap panas
basah.
60. Defisiensi
Rendahnya kadar pantothenat
berpengaruh pada kegagalan metabolisme
termasuk sintesis lemak dan energi
Tanda-tanda defisiensi yaitu depresi, lelah,
insomnia, mual, gangguan otot, ganguan
gastrointestinal mati rasa pada jari dan
telapak kaki. Juga toleransi glukosa,
meningkatnya sensitivitas terhadap insulin
dan produksi antibody menurun.
Dosis besar (10g/hari) hanya menimbulkan
gangguan usus dan diare.
62. Piridoksin
3 bentuk :
piridoksin
piridoksal (bentuk aldehid)
piridoksamin (bentuk amin)
ketiga bentuk ini sama aktifnya sebagai prazat
piridoksal fosfat
larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam
pelarut lemak
peka terhadap sinar UV dan alkali
piridoksin tahan pemanasan, tetapi piridoksal dan
piridoksamin tidak
64. Metabolisme vitamin b6
mudah diabsorbsi usus dan didapati pada semua
jaringan tubuh
dalam sitoplasma ketiganya mengalami fosforilasi
Menjadi piridoksin fosfat, piridoksal fosfat dan
piridoksamin fosfat
Piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat
koenzim dalam metabolisme tubuh
Piridoksal fosfat merupakan metabolit utama yang
ada dalam plasma
Metabolit utama yang diekskresi melalui urine
adalah asam piridoksat
65. Fungsin vitamin b6
piridoksal fosfat diperlukan pada:
sintesa niasin dari AA triptofan
transport aktif dalam absorbsi AA masuk sel
sintesa hemoglobin, yaitu penggabungan
AA ke heme
piridoksin juga berperan pada reaksi
transulfurasi, yaitu transfer sulfur dari
metionin ke AA serin membentuk sistein
Sehingga asupan sehari-hari harus hampir
sama dengan asupan protein karena
protein disusun dari asam amino
66. Fungsi
Mencegah penyakit
1. Parikinson
2. Autism
3. Mual di pagi hari
Keseimbangan hormon seks
Kecanduan alkohol
Anti depresi
Mengendalikan alergi
67. Sumber vitamin B6:
kuning telur, daging, ikan, susu, hati
kacang-kacangan, padi-padian, gandum, kubis
bakteri usus juga memproduksi piridoksin, tetapi
belum ditentukan seberapa jauh dapat digunakan
tubuh
Kebutuhan vitamin B6:
pada orang dewasa yang makan protein ± 100 g/hr,
pemberian piridoksin diperkirakan cukup 2 mg/hr
anak-anak : 0,3 – 1,2 mg/hr
bumil & buteki : 2,5 mg/hr
Sumber
68.
69. Defisiensi vitamin B6
jarang terjadi
dapat terjadi pada: penyakit TBC dengan pemberian obat
INH jangka panjang INH + piridoksal akan membentuk
piridoksal hidrason yang cepat diekskresi
Defisiensi dapat disebabkan karena asupan yang kurang,
peningkatan kebutuhan (pertumbuhan dan kehamilan),
konsumsi obat isoniazid (untuk tuberculosis), anticonvulsants
(pada bayi), steroid
pellagra, mengingat sintesa niasin dari triptofan memerlukan
piridoksal fosfat
Bayi : pemnasan susu kerusakan piridoksal dan
piridoksamin. Terjadi gejala muntah, diare, pembesaran perut
dan kejang
Orang dewasa dan bumil sulit diketahui.
Hipervitaminosis B6: dosis piridoksin 1 – 2 g/hr dapat meracuni
saraf
70. Defisiensi primer
Defisiensi sekunder :
Obat INH lama
Alkoholisme
Bayi dengan diare berat
Kelebihan vitamin B6: kesemutan,
dermatitis, glossitis
72. Sifat kimia
Suatu asam monokarboksilat terdiri cincin imidasol,
yang bersatu dengan cincin tetrahidratiofen
dengan rantai samping asam valerat.
Imidasol penting sbg pengikat avidin (protein utama
putih telur), namun jk telur mentah tdk dapat
dihidrolisis
Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta
mudah teroksidasi
Biotin merupakan kofaktor berbagai enzim
karboksilase dalam metabolisme asam lemak,
glukoneogenesis, dan metabolisme asam amino
Sifat biotin adalah tahan panas, larut air dan alkohol
serta mudah dioksidasi.
74. Metabolisme vitamin b7
Vit yang terikat protein ini dihidrolisis menjadi
biosistin yg diabsorbsi bersama biotin bebas
dlm usus.
Biotin diabsorbsi dlm usus halus serta disimpan
atau digunakan dlm bentuk aktif 5 adenilat di
dlm hati, otot dan ginjal
Biosistin dihidrolisis menjadi biotin di dlm
plasma
Biotin dan metabolit >> dikeluarkan lewat urin
Biotin dapat disintesis di usus besar
75. Fungsi
Metabolisme KH, Lemak dan Protein =
katabolisme = pemecahan senyawa
kompleks menjadi banyak molekul
sederhana yang disertai pelepasan
energi
Molekul-molekul sederhana akan dipakai
untuk memproduksi sel2 baru
76. Sumber
Biotin terdapat dalam banyak jenis
makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna.
Sumber yang baik adalah hati, kuning
telur, serealia, khamir, kacang kedelai,
kacang tanah, sayuran dan buah-
buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk,
semangka, stroberi).
77. Defisiensi
Gejala-gejala kekurangan biotin pada orang
dewasa adalah rasa lelah, kurang nafsu dan
kesemutan.
Pada bayi berumur dibawah 6 bulan terlihat cradle
cap
dermatitis sebore dan alopesia (rambut rontok) =
pada dewasa
Pada kulit
Kram otot
78. Makan telur mentah dapat
menyebabkan defisiensi biotin karena
avidin (protein yang ada pada putih
telur) labil terhadap panas,mencegah
penyerapan biotin
80. Asam folat
sel hewan tidak dapat mensintesa PABAselalu
dibutuhkan asam folat dalam dietnya
dalam tumbuh-tumbuhan, asam folat terdapat
dalam bentuk poliglutamat yang mengandung 3
s/d 7 gugusan glutamatsukar diabsorbsi : harus
dihidrolisis di usus oleh enzim folil poliglutamat
hidrolase) pteroil mono glutamat
pada manusia normal, setelah pemberian per oral
asam folat asam folat dalam plasma (+2/3 asam
folat terikat protein)
asam folat diekskresi melalui urine dan empedu
83. Fungsi
Membantu memproduksi sel darah merah
= mencegah anemia
Help prevent homocysteine build-up in
your blood (penyakit kardiovaskuler)
Produksi sel kulit
Menjaga agar saraf tetap berfungsi
dengan baik
Mencegah penyakit Alzheimer
85. Females 9-13 years: 300 micrograms
Females 14 years and older: 400
micrograms
Pregnant females of any age: 600
micrograms
Lactating females of any age: 500
micrograms
86. Defisiensi vitamin B9:
menyebabkan anemi megaloblastik, glositis dan
gangguan GIT
karena masukan yang kurang adekuat, absorbsi yang
terganggu dan metabolisme yang abnormal
pemberian asam folat pada anemi pernisiosa (karena
defisiensi vitamin B12) dapat menyembuhkan aneminya
tetapi tidak menyembuhkan gejala
neurologisnya.eratnya hubungan metabolisme
kobalamin (B12) dan asam folat (B9) pada anemia
megaloblastikgejala klinik defisiensi kedua vitamin ini
sukar dibedakan
pemberian asam folat 300 – 500 μg/hr pada anemi karena
defisiensi asam folat akan memberi respon hematologi
yang baik, tetapi dosis ini belum memberi respon pada
defisiensi vitamin B12
87. Sumber dan Kebutuhan
Sumber vitamin B9:
tumbuh-tumbuhan / sayuran ( sumber
utama), ragi, hati dan ginjal
sumber lainnya: daging, gandum, umbi-
umbian, tomat, pisang, nasi dan jagung
Kebutuhan vitamin B9:
dewasa : 400 μg/hr
bumil & buteki : >
anak-anak : tergantung umur dan BB
90. Vitamin B12
terdiri dari:
cincin tetra pirol dari porfirin dengan ion cobalt di tengahnya
5,6 dimetil benzimidazol
ribosa
fosfat
Bentuk :
vitamin B12 a (siano kobalamin) bila pada kobalt terdapat sianida
vitamin B12 b (aquoko balamin = hidrokso kobalamin) bila pada
kobalt terdapat hidroksil
vitamin B12 c (nitrito kobalamin) bila pada kobalt terdapat nitrit
vitamin B12 b dan B12 c akan berubah menjadi vitamin B12 a
bila ada sianida
sianokobalamin merupakan bentuk yang stabil terhadap
panas dan larut dalam air
berupa kristal yang tidak punya rasa dan bau
92. Fungsi vitamin b12
sebagai koenzim:
berperan pada hematopoiesis, yaitu
kobalamin berperan tidak langsung pada
pembentukan sel-sel darah melalui
aktivasi koenzim asam folat
pada hewan: mempercepat
pertumbuhan
93. Defisiensi vitamin b12
karena malabsorbsi atau pelepasan
kobalamin pada jaringan terganggu
menyebabkan:
anemi megaloblastik karena akibat
gangguan
gejala neurologisbila terjadi defisiensi
faktor intrinsik dari Castle
94. Sumber vitamin B12:
hati, susu, daging, telur, ikan, tiram
disintesa bakteri. Pada hati hewan dan hasil
sintesa bakteri, kobalamin terdapat dalam
bentuk metil kobalamin
tumbuh-tumbuhan tidak mengandung
kobalamin
Kebutuhan vitamin B12:
dewasa : 3 μg/hr
bumil & buteki : 4 μg/hr
98. Vitamin c
merupakan derivat monosakarida yang
mempunyai gugus enediol
2 bentuk :
asam askorbat
dehidro asam askorbatterbentuk karena
oksidasi spontan dari udara.
Keduanya merupakan bentuk aktif yang
terdapat dalam cairan tubuh
99. Sifat kimia
berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam
organik dan terasa asam, tetapi tidak berbau
mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari
udara
lebih stabil bila terdapat dalam bentuk kristal kering
Vitamin C larut air , gliserol dan etanol tapi tidak
larut lemak seperti choloroform dan ether
Asam askorbat dapat dengan mudah teroksidasi
oleh besi dan coper
sangat tidak stabil pada pH netral atau alkali
terutama terhadap panas
sangat stabil terhadap asam dan cukup stabil
selama penyimpanan dalam keadaan dingin, dan
segar.
101. Metabolisme vitamin c
mudah diabsorbsi di usus.
Pada manusia tidak dikenal keracunan vitamin
Cvitamin C dapat diubah menjadi oksalat.
Garam kalsium oksalat tidak larut sehingga dapat
terbentuk batu ginjal maupun batu kandung kencing
vitamin C tidak disimpan dalam jaringan tertentu,
tetapi didistribusikan di seluruh jaringan tubuh,
walaupun pada jaringan-jaringan tertentu (kelenjar
adrenal, otak, ginjal, hati, pankreas, timus dan limpa)
kadar vitamin C lebih tinggi
ekskresi dalam urine dalam bentuk asam askorbat
(terutama), asam dehidroaskorbat dan asam oksalat
102. absorbsi
diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula
secara difusi pada bagian atas usus halus
lalu masuk ke peredaran darah melalui
vena porta
Konsentrasi tertinggi adalah di dalam
jaringan adrenal, pituitari dan retina
Vitamin C juga membantu absorbsi kalsium
dengan menjaga agar kalsium berada
dalam bentuk larutan.
Makanan yang tinggi dalam seng atau
pektin dapat mengurangi absorbsi
sedangkan zat-zat di dalam ekstrak jeruk
dapat meningkatkan absorbsi.
103. Fungsi vitamin c
pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat,
dinding kapiler, dinding kapiler maupun matrix
tulang
anti oksidant
anti stress
Berkaitan dengan fungsi tersebut di atas, maka
vitamin C sangat diperlukan pada:
penyembuhan luka: sesudah operasi, luka bakar, dsb
keadaan panas dan infeksi (dosis tinggi: mencegah
common cold)
reaksi stress (misal: patah tulang, sakit berat, shock)
periode pertumbuhan
104. Defisiensi vitamin c
disebabkan karena masukan yang
kurang
terjadi gangguan pembentukan jaringan
kolagen dan dinding kapiler sehingga
mudah terjadi pendarahan dan anemi
bentuk simpanan vitamin C tidak dapat
cepat dikosongkan dari tubuhsehingga
3 – 4 bulan keadaan makanan tanpa
vitamin C baru terjadi scurvy (scorbut)
105. Sumber vitamin C
Buah-buahan : jeruk, jambu biji dll
Sayuran
Gandum, cereal dan kacang : sedikit
vitamin C
Daging ? = hewan dapat mensintesis
sendiri namun tidak disimpan dalam
jaringan sehingga daging juga sedikit
vitamin C
106.
107. asam askorbat dapat disintesa pada
berbagai tumbuh-tumbuhan dan hampir
semua hewan, kecuali primata dan marmot
yang diduga kekurangan enzim untuk
merubah asam L gulonat menjadi asam
askorbat
Kebutuhan vitamin C:
dewasa : 45 mg/hr
anak-anak : 35 mg/hr
bumil & buteki : 60 mg/hr
Kebutuhan
111. Macam Defisiensi Vitamin
Defisiensi vitamin (avitaminosis) terjadi secara:
1. Primer: disebabkan oleh kurangnya
masukanmisal:
kurangnya vitamin dalam diet
alkoholisme kronis
2. Sekunder: diakibatkan oleh gangguan lainnya
yaitu:
- gangguan saluran pencernaan
- gangguan pada gigi
- pengeluaran yang berlebihan
- malabsorbsi
- alergi
112. Vitamin
Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi:
1. Penurunan vitamin dalam jaringan
2. Lesi biokimia (misal: penurunan kadar enzim)
3. Lesi anatomis
4. Perubahan patologis dan penyakit
Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih
belum seluruhnya diketahui
Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya:
1. Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K
2. Vitamin yang larut dalam air: B complex, C
3. Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin, inositol,
PABA, bioflavonoid, asam lipoat