SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
PADATAN
TIPE-TIPE PADATAN YANG BERBEDATIPE-TIPE PADATAN YANG BERBEDA
1.PADATAN KOVALEN1.PADATAN KOVALEN
 Atom-atom Dihubungkan Satu Sama Lain DenganAtom-atom Dihubungkan Satu Sama Lain Dengan
Ikatan Kovalen Yang Membentuk Struktur 3 DimensiIkatan Kovalen Yang Membentuk Struktur 3 Dimensi
 Atom Yang Ada Terdiri Dari Unsur Yang Sama AtauAtom Yang Ada Terdiri Dari Unsur Yang Sama Atau
Beda Yang Mempunyai Elektonegativitas HampirBeda Yang Mempunyai Elektonegativitas Hampir
SamaSama
 Tergantung Pada Susunan Atom Padatan DikenalTergantung Pada Susunan Atom Padatan Dikenal
Menjadi 3 Yaitu:Menjadi 3 Yaitu:
A. Isotropis : Jika Semua Ikatan AntaraA. Isotropis : Jika Semua Ikatan Antara
Atom Sama Dalam Segala ArahAtom Sama Dalam Segala Arah
B. Anisotropis : Ikatan Bervariasi PadaB. Anisotropis : Ikatan Bervariasi Pada
Ketiga Dimensi, Titik Leleh Lebih RendahKetiga Dimensi, Titik Leleh Lebih Rendah
Dan Titik Didih Lebih TinggiDan Titik Didih Lebih Tinggi
 Intan adalah contoh khas jenis kristal/padatan
kovalen; kekerasannya berasal dari jaringan
kuat yang terbentuk oleh ikatan kovalen orbital
atom karbon hibrida sp3
(Gambar 1).
 Intan stabil sampai 3500°C, dan pada
temperatur ini atau di atasnya intan akan
menyublim.
 Contoh lain: kuarsa silikon dioksida (kuarsa;
SiO2) (Gambar 2). Silikon adalah tetravalen,
seperti karbon, dan mengikat empat atom
oksigen membentuk tetrahedron. Setiap atom
oksigen terikat pada atom silikon lain. Titik leleh
kuarsa adalah 1700 °C.
Gb. 1.Struktur intan:Gb. 1.Struktur intan: Sudut C-C-C adalah∠
sudut tetrahedral, dan setiap atom karbon
dikelilingi oleh empat atom karbon lain
Gb. 2, Struktur kristal silikon dioksida
Bila atom oksigen diabaikan, atom silikon
akan membentuk struktur mirip intan. Atom
oksigen berada di antara atom-atom silikon.
2. PADATAN IONIS2. PADATAN IONIS
 Isi (Konstituennya Berupa Ion Positif Dan Negatif)Isi (Konstituennya Berupa Ion Positif Dan Negatif)
 Ion-ion Disatukan Oleh Gaya Elektrostatik YangIon-ion Disatukan Oleh Gaya Elektrostatik Yang
Bersifat Netral Secara KeseluruhanBersifat Netral Secara Keseluruhan
 Susunan Ion Adalah Sejenis Ion Tertentu DikelilingiSusunan Ion Adalah Sejenis Ion Tertentu Dikelilingi
Oleh Sekelompok Ion Yang Muatannya BerlawananOleh Sekelompok Ion Yang Muatannya Berlawanan
Jumlahnya Tergantung Pada Rumus Senyawa DanJumlahnya Tergantung Pada Rumus Senyawa Dan
Ukuran Kedua Jenis Ion Yaitu :Ukuran Kedua Jenis Ion Yaitu :
1. Perbandingan Jari-jari (R+/R-)1. Perbandingan Jari-jari (R+/R-)
2. Harga Kandungan Sel Yang Berbeda (Z+/Z-)2. Harga Kandungan Sel Yang Berbeda (Z+/Z-)
3. Harga R+ Dan R- Yang Berbeda3. Harga R+ Dan R- Yang Berbeda
4. Koordinat Yang Berbeda Untuk Jenis Ion4. Koordinat Yang Berbeda Untuk Jenis Ion
Yang BerbedaYang Berbeda
• Kristal ionik semacam natrium khlorida (NaCl)
dibentuk oleh gaya tarik antara ion bermuatan
positif dan negatif. Kristal ionik biasanya memilik
titik leleh tinggi dan hantaran listrik yang rendah.
Namun, dalam larutan atau dalam lelehannya,
kristal ionik terdisosiasi menjadi ion-ion yang
memiliki hantaran listrik.
• Dalam kristal ion natrium khlorida, ion natrium
dan khlorida diikat oleh ikatan ion. Berlawanan
dengan ikatan kovalen, ikatan ion tidak memiliki
arah khusus, dan akibatnya, ion natrium akan
berinteraksi dengan semua ion khlorida dalam
kristal, walaupun intensitas interaksi beragam
• Dalam kasus natrium khlorida, anion khlorida
(jari-jari 0,181 nm) akan membentuk susunan
kisi berpusat muka dengan jarak antar atom
yang agak panjang sehingga kation natrium
yang lebih kecil (0,098 nm) dapat dengan
mudah diakomodasi dalam ruangannya
(Gambar 3(a)). Setiap ion natrium dikelilingi
oleh enam ion khlorida (bilangan koordinasi =
6). Demikian juga, setiap ion khlorida dikelilingi
oleh enam ion natrium (bilangan koordinasi =
6) (Gambar 3 (b)). Jadi, dicapai koordinasi 6:6.
Gb. 3. Struktur kristal natrium khlorida
Masing-masing ion dikelilingi oleh enam ion yang
muatannya berlawanan.
• Contoh lain , cesium khlorida, ion cesium
yang lebih besar (0,168nm) dari ion
natrium dikelilingi oleh 8 ion khlorida
membentuk koordinasi 8:8. Ion cesium
maupun khlorida seolah secara
independen membentuk kisi kubus
sederhana, dan satu ion cesium terletak di
pusat kubus yang dibentuk oleh 8 ion
khlorida (Gambar 4)
Gb.4. Struktur kristal cesium khlorida.
Setiap ion dikelilingi oleh delapan ion dengan
muatan yang berlawanan.
• struktur kristal/padatan garam bergantung pada
rasio ukuran kation dan anion. Rasio (jari-jari
kation)/(jari-jari anion) (rC/rA) .
• Tabel 1. Rasio jari-jari kation rCdan anion rA
dan bilangan koordinasi
Rasio jari-jari
rC/rA
Bilangan koordinasi contoh
0,225-0,414 4 ZnS
0,414-0,732 6 Sebagian besar halida logam
alkali
>0,732 8 CsCl, CsBr, CsI
Contoh:Contoh:
• Dengan menggunakan jari-jari ion (nm) di
bawah ini, ramalkan struktur litium fluorida LiF
dan rubidium bromida RbBr. Li+
= 0,074, Rb+
=
0,149, F-
= 0,131, Br-
= 0,196
• Jawab
• Untuk LiF, rC/rA = 0,074/0,131 = 0,565. Nilai ini
berkaitan dengan nilai rasio untuk kristal
berkoordinasi enam, sehingga LiF akan bertipe
NaCl. Untuk RbBr, rC/rA = 0,149/0,196 = 0,760,
yang termasuk daerah berkoordinasi 8,
sehingga RbBr diharapkan bertipe CsCl
3. PADATAN LOGAM3. PADATAN LOGAM
• terdiri atas atom logam yang terikat dengan
ikatan logam.
• Elektron valensi dalam atom logam mudah
dikeluarkan (karena energi ionisasinya yang
kecil) menghasilkan kation.
• Karena orbital atom bertumpangtindih berulang-
ulang, elektron2 di kulit terluar setiap atom akan
dipengaruhi atom lain. Elektron semacam ini
tidak harus dimiliki oleh atom tertentu, tetapi
akan bergerak bebas dalam kisi yang dibentuk
oleh atom-atom ini. Jadi, elektron-elektron ini
disebut dengan elektron bebas.
GB.5. Deformasi sruktur logam.
Logam akan terdeformasi bila gaya yang kuat
diberikan, tetapi logam tidak akan putus. Sifat ini
karena interaksi yang kuat antara ion logam dan
elektron bebas.
Padatan molekular
• terikat oleh gaya antarmolekul semacam gaya
van der Waals disebut dengan kristal/padatan
molekul.
• kristal dapat terbentuk, tanpa bantuan ikatan,
tetapi dengan interaksi lemah antar
molekulnya. Bahkan gas mulia mengkristal
pada temperatur sangat rendah. Argon
mengkristal dengan gaya van der Waaks, dan
titik lelehnya -189,2°C.
• Contoh :kristal dari senyawa organik netral, gas
mulia.
Gb.6.Struktur kristal iodin. Strukturnya berupa
kisi ortorombik berpusat muka. Molekul di
pusat setiap muka ditandai dengan warna
lebih gelap
Contoh:Contoh:
• Dengan menggunakan jari-jari ion (nm) di
bawah ini, ramalkan struktur litium fluorida LiF
dan rubidium bromida RbBr. Li+
= 0,074, Rb+
=
0,149, F-
= 0,131, Br-
= 0<196
• Jawab
• Untuk LiF, rC/rA = 0,074/0,131 = 0,565. Nilai ini
berkaitan dengan nilai rasio untuk kristal
berkoordinasi enam, sehingga LiF akan bertipe
NaCl. Untuk RbBr, rC/rA = 0,149/0,196 = 0,760,
yang termasuk daerah berkoordinasi 8,
sehingga RbBr diharapkan bertipe CsCl
ELEKTRONEGATIVITASELEKTRONEGATIVITAS
 Adalah Kecenderungan Suatu Atom DalamAdalah Kecenderungan Suatu Atom Dalam
Molekul Untuk Menarik Elektron Menuju DirinyaMolekul Untuk Menarik Elektron Menuju Dirinya
SendiriSendiri
 Atau Tarik Menarik Tidak Sama Dari Elektron-Atau Tarik Menarik Tidak Sama Dari Elektron-
elektron Oleh Atom Dalam Molekulelektron Oleh Atom Dalam Molekul
HeterodiatomisHeterodiatomis
 Dua Cara Menghitungnya :Dua Cara Menghitungnya :
1. Metode Mulliken1. Metode Mulliken
2. Metode Pauling2. Metode Pauling
METODE MULLIKENMETODE MULLIKEN
 Elektronegativtas (XElektronegativtas (Xii) dari setiap unsur adalah) dari setiap unsur adalah
sebesar :sebesar :
XXii == IPIPii + EA+ EAii
5,65,6
Dimana :Dimana :
IP = potensial ionisasi (elektron volt, eV)IP = potensial ionisasi (elektron volt, eV)
EA = afinitas elektron (elektron volt, eV)EA = afinitas elektron (elektron volt, eV)
METODE PAULINGMETODE PAULING
 Metode ini memberikan hargaMetode ini memberikan harga
elektonegativitas relatif denganelektonegativitas relatif dengan
persamaan sebagai berikut:persamaan sebagai berikut:
XXyy – X– Xxx = 0,102 ∆= 0,102 ∆½½
Dimana :Dimana :
 Konstanta 0,102 adalah hasil konversiKonstanta 0,102 adalah hasil konversi
satuan ∆satuan ∆½½
(kJ mol(kJ mol-1-1
) ke (elektron volt,) ke (elektron volt,
eV)eV)
 ∆∆ = BE= BExyxy – (BE– (BEX2X2 x BEx BEy2y2))½½
LATIHANLATIHAN ELEKTRONEGATIVITASELEKTRONEGATIVITAS
 Hitunglah elektronegativitas dari atom iodin jikaHitunglah elektronegativitas dari atom iodin jika
potensial ionisasi (IP) dan afinitas elektron (EA)potensial ionisasi (IP) dan afinitas elektron (EA)
masing-masing adalah 10,5 eV dan 3,43 eVmasing-masing adalah 10,5 eV dan 3,43 eV
jawab:jawab:
IP = 10,5 eV EA = 3,43 eVIP = 10,5 eV EA = 3,43 eV
Metode Mulliken:Metode Mulliken:
XXii == IPIPii + EA+ EAi =i = 10,5 + 3,4310,5 + 3,43
5,65,6 5,65,6
= 2,49 eV= 2,49 eV
► Hitung elektronegativitas atom iodin dari dataHitung elektronegativitas atom iodin dari data
berikut:berikut:
BEBEH2H2 == 435,14 kJ mol435,14 kJ mol-1-1
,BE,BEHIHI= 297,1 kJ mol= 297,1 kJ mol-1-1
BEBEI2I2 = 151,14 kJ mol= 151,14 kJ mol-1-1
,, XXH2H2 = 2,1= 2,1
Dengan menggunakan persamaan :Dengan menggunakan persamaan :
∆∆ = BE= BExyxy – (BE– (BEX2X2 x BEx BEy2y2))½½
= BE= BEHIHI – (BE– (BEH2H2 x BEx BEI2I2))½½
= 297,1 – (435,14 x 151,14)= 297,1 – (435,14 x 151,14) ½½
= 297,1 – 256,4 = 40,7= 297,1 – 256,4 = 40,7
XXyy – X– Xxx = 0,102 ∆= 0,102 ∆½½
XXI2I2 – X– XH2H2 == 0,102 x 40,70,102 x 40,7½½
XXI2I2 = 0,102 x 40,7= 0,102 x 40,7½½
+ X+ XH2H2
= 0,65 + 2,1= 0,65 + 2,1 = 2,75= 2,75
 Hitung energi disosiasi dari LiHitung energi disosiasi dari Li22 dari data berikut ini. Energi disosiasidari data berikut ini. Energi disosiasi
ikatan H2 dan LiH masing-masing adalah 435,56 kJ molikatan H2 dan LiH masing-masing adalah 435,56 kJ mol-1-1
dandan
244,53 kJ mol244,53 kJ mol-1-1
..
XXlili = 2,1= 2,1
Jawab :Jawab : XXyy – X– Xxx = 0,102 ∆= 0,102 ∆½½
XXHH – X– XLiLi = 0,102 ∆= 0,102 ∆½½
= 116,30 kJ= 116,30 kJ
Dengan menggunakan persamaan :Dengan menggunakan persamaan :
BEBELiLi == (BE(BELiHLiH - ∆)- ∆)22
BEBEH2H2
= (244,50 -116,3)= (244,50 -116,3)22
435,6435,6
= 37,73 kJ mol= 37,73 kJ mol-1-1
SIFAT IONIS (IC = IONIC CHARACTER)SIFAT IONIS (IC = IONIC CHARACTER)
 Sifat ionis dari suatu ikatan kimia dapat dihitungSifat ionis dari suatu ikatan kimia dapat dihitung
dengan persamaan :dengan persamaan :
% IC =% IC = µµsebenarnyasebenarnya x 100%x 100%
µµperhitunganperhitungan
Dimana :Dimana :
µµsebenarnyasebenarnya =momen dipol dari percobaan=momen dipol dari percobaan
µµperhitunganperhitungan =momen dipol dari persamaan=momen dipol dari persamaan
µ = q rµ = q r
PERSAMAAN LAIN MENGHITUNGPERSAMAAN LAIN MENGHITUNG
SIFAT IONISSIFAT IONIS
 Dengan asumsi q = e dan r = rDengan asumsi q = e dan r = rabab, panjang ikatan, panjang ikatan
maka sifat ionis juga dapat dihitung sbb:maka sifat ionis juga dapat dihitung sbb:
 % IC% IC = 16 (X= 16 (Xaa – X– Xbb) + 3,5 (X) + 3,5 (Xaa – X– Xbb))22
MOMEN DIPOL
Peranan elektron yang tidak sama pada atom yang
berbeda akan menimbulkan muatan positif kecil pada
atom yang kurang elektronegatif dan muatan negatif
kecil pada atom yang lebih elektronegatif sehingga
akan menghasilkan pembentukan dipol (dua kutub)
Momen dipol adalah :
µ = q r
q= muatan positif / negatif kecil pada
atom dan
r = jarak diantara dua kutub
Satuan momen dipol adalah (satuan Debye) dimana
ID = 3,335641 x 10-30
Cm
Momen dipol adalah suatu vektor dimana arahnya dari
ujung positif ke negatif
LATIHAN MOMEN DIPOLLATIHAN MOMEN DIPOL
 HITUNG MOMEN DIPOL MOLEKUL HCl JIKA PANJANGHITUNG MOMEN DIPOL MOLEKUL HCl JIKA PANJANG
IKATAN KESETIMBANGAN DIANTARANYA ADALAH 1,2746IKATAN KESETIMBANGAN DIANTARANYA ADALAH 1,2746
AAoo
!!
 Jawab :Jawab :
1 A1 Aoo
= 10= 10-10-10
mm
muatan atom q = 1,6022 x 10muatan atom q = 1,6022 x 10-19-19
C, jadi momen dipolnya :C, jadi momen dipolnya :
µ = q rµ = q r
= (= (1,6022 x 101,6022 x 10-19-19
C) (1,2746 x10C) (1,2746 x10-10-10
m)m)
= 1,999 x= 1,999 x 1010-29-29
CmCm
= (1,999 x= (1,999 x 1010-29-29
Cm) (Cm) (3,335641 x 103,335641 x 10-30-30
Cm DCm D-1-1
)) -1-1
== 5,99 D5,99 D
Jika momen dipol percobaan = 3.48 D , maka sifat ionis:Jika momen dipol percobaan = 3.48 D , maka sifat ionis:
%IC =%IC = (momen dipol percobaan/momen dipol perhitungan) x 100%(momen dipol percobaan/momen dipol perhitungan) x 100%
 KELOMPOK 1
 1.ZAINAL ARIFIN
 2.WANDI
 3.M.FIQHI F
 4. SITI R
 5.EVA
 KELOMPOK 2
 1. HIDAYATULLAH
 2.AGUS DEKIAWAN
 3.RIFQOTUL MAHMUDAH
 4.AINUN R
 5.ATINA K
 KELOMPOK 3
 1.FAHRUDIN
 2.RANGGA SETIAWAN
 3.SOFYAN SAURI
 4.MITRA A
 5.ANNISATUL F
 KELOMPOK 4
 1.ABDULLAH
 2.AGUS D
 3.DESI W
 4.FATIMATUS Z
 5.M.AGUS SUSANTO
 KELOMPOK 5
 1.M.HASAN R
 2. M RIFKI
 3.ASRIANTO
 4.CAMILIA AGID
 5.ROHMAH NUR

More Related Content

What's hot

Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik Ida Farida Ch
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTUniversity Of Jakarta
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroFransiska Puteri
 
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2Laporan praktikum biofisika polarimeter won2
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2Wahana Cahya
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasiliabika
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaImo Priyanto
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaHusain Anker
 

What's hot (20)

[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
Analisis XRD dan XRF
Analisis XRD dan XRFAnalisis XRD dan XRF
Analisis XRD dan XRF
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2Laporan praktikum biofisika polarimeter won2
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 

Viewers also liked

Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Khoirul Ummah
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)rina mirda
 
Struktur Kristal Logam
Struktur Kristal LogamStruktur Kristal Logam
Struktur Kristal Logammetalujay
 
1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)Putu Adi Susanta
 
Struktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatStruktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatVincent Cahya
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 

Viewers also liked (7)

Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)
 
Bab 3-struktur-kristal
Bab 3-struktur-kristalBab 3-struktur-kristal
Bab 3-struktur-kristal
 
Struktur Kristal Logam
Struktur Kristal LogamStruktur Kristal Logam
Struktur Kristal Logam
 
1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)
 
Struktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatStruktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padat
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 

Similar to 2. padatan

4-ikatan-kimia-dan-struktur-molekul.pptx
4-ikatan-kimia-dan-struktur-molekul.pptx4-ikatan-kimia-dan-struktur-molekul.pptx
4-ikatan-kimia-dan-struktur-molekul.pptxmuktarmaulana1
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,SetyaAyuAprilia2
 
Pendahuluan Fisika Zat Padat
Pendahuluan Fisika Zat PadatPendahuluan Fisika Zat Padat
Pendahuluan Fisika Zat PadatNispi Hariyani
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulujangsupiandi
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikhendryaniflusia
 
Ikatan ion
Ikatan ionIkatan ion
Ikatan ionardzix
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalandrainiesta
 
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdfDevi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdfDeviKusumawati1
 
Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia oks4nny
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur Sihotang
 
Ikatan ion & senyawa ionik
Ikatan ion & senyawa ionikIkatan ion & senyawa ionik
Ikatan ion & senyawa ionikAnggi Indrianti
 
Ikatan Ion & Senyawa Ionik
Ikatan Ion & Senyawa IonikIkatan Ion & Senyawa Ionik
Ikatan Ion & Senyawa IonikAnggi Indrianti
 

Similar to 2. padatan (20)

IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
4-ikatan-kimia-dan-struktur-molekul.pptx
4-ikatan-kimia-dan-struktur-molekul.pptx4-ikatan-kimia-dan-struktur-molekul.pptx
4-ikatan-kimia-dan-struktur-molekul.pptx
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
 
Pendahuluan Fisika Zat Padat
Pendahuluan Fisika Zat PadatPendahuluan Fisika Zat Padat
Pendahuluan Fisika Zat Padat
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionik
 
Padatan ionik
Padatan ionikPadatan ionik
Padatan ionik
 
Ikatan ion
Ikatan ionIkatan ion
Ikatan ion
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
 
Unit 4 ikatan kimia
Unit 4 ikatan kimiaUnit 4 ikatan kimia
Unit 4 ikatan kimia
 
Kul 14 1
Kul 14 1 Kul 14 1
Kul 14 1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdfDevi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
 
Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia ok
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 
ikatankimianfikatankimianf__.pdf
ikatankimianfikatankimianf__.pdfikatankimianfikatankimianf__.pdf
ikatankimianfikatankimianf__.pdf
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)
 
Ikatan ion & senyawa ionik
Ikatan ion & senyawa ionikIkatan ion & senyawa ionik
Ikatan ion & senyawa ionik
 
Ikatan Ion & Senyawa Ionik
Ikatan Ion & Senyawa IonikIkatan Ion & Senyawa Ionik
Ikatan Ion & Senyawa Ionik
 

More from Habibur Rohman (20)

23kimia organik1
23kimia organik123kimia organik1
23kimia organik1
 
22kimia organik-1
22kimia organik-122kimia organik-1
22kimia organik-1
 
20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logam
 
18 larutan r
18 larutan r18 larutan r
18 larutan r
 
16 ikatan kimia
16 ikatan kimia16 ikatan kimia
16 ikatan kimia
 
15dasar2analisisanion kation
15dasar2analisisanion kation15dasar2analisisanion kation
15dasar2analisisanion kation
 
14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas
 
14. logam dan non logam
14. logam dan non logam14. logam dan non logam
14. logam dan non logam
 
13. suhu
13. suhu13. suhu
13. suhu
 
13. koordinat satuan sel
13. koordinat satuan sel13. koordinat satuan sel
13. koordinat satuan sel
 
12. kisi ruang
12. kisi ruang12. kisi ruang
12. kisi ruang
 
11. energi kisi
11. energi kisi11. energi kisi
11. energi kisi
 
10. bil koordinasi
10. bil koordinasi10. bil koordinasi
10. bil koordinasi
 
9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas
 
8. suhu
8. suhu8. suhu
8. suhu
 
7. mekanika fluida
7. mekanika fluida7. mekanika fluida
7. mekanika fluida
 
6. mekanika fluida
6. mekanika fluida6. mekanika fluida
6. mekanika fluida
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
 
6. gas rev
6. gas rev6. gas rev
6. gas rev
 
6. gas
6. gas6. gas
6. gas
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

2. padatan

  • 2. TIPE-TIPE PADATAN YANG BERBEDATIPE-TIPE PADATAN YANG BERBEDA 1.PADATAN KOVALEN1.PADATAN KOVALEN  Atom-atom Dihubungkan Satu Sama Lain DenganAtom-atom Dihubungkan Satu Sama Lain Dengan Ikatan Kovalen Yang Membentuk Struktur 3 DimensiIkatan Kovalen Yang Membentuk Struktur 3 Dimensi  Atom Yang Ada Terdiri Dari Unsur Yang Sama AtauAtom Yang Ada Terdiri Dari Unsur Yang Sama Atau Beda Yang Mempunyai Elektonegativitas HampirBeda Yang Mempunyai Elektonegativitas Hampir SamaSama  Tergantung Pada Susunan Atom Padatan DikenalTergantung Pada Susunan Atom Padatan Dikenal Menjadi 3 Yaitu:Menjadi 3 Yaitu: A. Isotropis : Jika Semua Ikatan AntaraA. Isotropis : Jika Semua Ikatan Antara Atom Sama Dalam Segala ArahAtom Sama Dalam Segala Arah B. Anisotropis : Ikatan Bervariasi PadaB. Anisotropis : Ikatan Bervariasi Pada Ketiga Dimensi, Titik Leleh Lebih RendahKetiga Dimensi, Titik Leleh Lebih Rendah Dan Titik Didih Lebih TinggiDan Titik Didih Lebih Tinggi
  • 3.  Intan adalah contoh khas jenis kristal/padatan kovalen; kekerasannya berasal dari jaringan kuat yang terbentuk oleh ikatan kovalen orbital atom karbon hibrida sp3 (Gambar 1).  Intan stabil sampai 3500°C, dan pada temperatur ini atau di atasnya intan akan menyublim.  Contoh lain: kuarsa silikon dioksida (kuarsa; SiO2) (Gambar 2). Silikon adalah tetravalen, seperti karbon, dan mengikat empat atom oksigen membentuk tetrahedron. Setiap atom oksigen terikat pada atom silikon lain. Titik leleh kuarsa adalah 1700 °C.
  • 4. Gb. 1.Struktur intan:Gb. 1.Struktur intan: Sudut C-C-C adalah∠ sudut tetrahedral, dan setiap atom karbon dikelilingi oleh empat atom karbon lain
  • 5. Gb. 2, Struktur kristal silikon dioksida Bila atom oksigen diabaikan, atom silikon akan membentuk struktur mirip intan. Atom oksigen berada di antara atom-atom silikon.
  • 6. 2. PADATAN IONIS2. PADATAN IONIS  Isi (Konstituennya Berupa Ion Positif Dan Negatif)Isi (Konstituennya Berupa Ion Positif Dan Negatif)  Ion-ion Disatukan Oleh Gaya Elektrostatik YangIon-ion Disatukan Oleh Gaya Elektrostatik Yang Bersifat Netral Secara KeseluruhanBersifat Netral Secara Keseluruhan  Susunan Ion Adalah Sejenis Ion Tertentu DikelilingiSusunan Ion Adalah Sejenis Ion Tertentu Dikelilingi Oleh Sekelompok Ion Yang Muatannya BerlawananOleh Sekelompok Ion Yang Muatannya Berlawanan Jumlahnya Tergantung Pada Rumus Senyawa DanJumlahnya Tergantung Pada Rumus Senyawa Dan Ukuran Kedua Jenis Ion Yaitu :Ukuran Kedua Jenis Ion Yaitu : 1. Perbandingan Jari-jari (R+/R-)1. Perbandingan Jari-jari (R+/R-) 2. Harga Kandungan Sel Yang Berbeda (Z+/Z-)2. Harga Kandungan Sel Yang Berbeda (Z+/Z-) 3. Harga R+ Dan R- Yang Berbeda3. Harga R+ Dan R- Yang Berbeda 4. Koordinat Yang Berbeda Untuk Jenis Ion4. Koordinat Yang Berbeda Untuk Jenis Ion Yang BerbedaYang Berbeda
  • 7. • Kristal ionik semacam natrium khlorida (NaCl) dibentuk oleh gaya tarik antara ion bermuatan positif dan negatif. Kristal ionik biasanya memilik titik leleh tinggi dan hantaran listrik yang rendah. Namun, dalam larutan atau dalam lelehannya, kristal ionik terdisosiasi menjadi ion-ion yang memiliki hantaran listrik. • Dalam kristal ion natrium khlorida, ion natrium dan khlorida diikat oleh ikatan ion. Berlawanan dengan ikatan kovalen, ikatan ion tidak memiliki arah khusus, dan akibatnya, ion natrium akan berinteraksi dengan semua ion khlorida dalam kristal, walaupun intensitas interaksi beragam
  • 8. • Dalam kasus natrium khlorida, anion khlorida (jari-jari 0,181 nm) akan membentuk susunan kisi berpusat muka dengan jarak antar atom yang agak panjang sehingga kation natrium yang lebih kecil (0,098 nm) dapat dengan mudah diakomodasi dalam ruangannya (Gambar 3(a)). Setiap ion natrium dikelilingi oleh enam ion khlorida (bilangan koordinasi = 6). Demikian juga, setiap ion khlorida dikelilingi oleh enam ion natrium (bilangan koordinasi = 6) (Gambar 3 (b)). Jadi, dicapai koordinasi 6:6.
  • 9. Gb. 3. Struktur kristal natrium khlorida Masing-masing ion dikelilingi oleh enam ion yang muatannya berlawanan.
  • 10. • Contoh lain , cesium khlorida, ion cesium yang lebih besar (0,168nm) dari ion natrium dikelilingi oleh 8 ion khlorida membentuk koordinasi 8:8. Ion cesium maupun khlorida seolah secara independen membentuk kisi kubus sederhana, dan satu ion cesium terletak di pusat kubus yang dibentuk oleh 8 ion khlorida (Gambar 4)
  • 11. Gb.4. Struktur kristal cesium khlorida. Setiap ion dikelilingi oleh delapan ion dengan muatan yang berlawanan.
  • 12. • struktur kristal/padatan garam bergantung pada rasio ukuran kation dan anion. Rasio (jari-jari kation)/(jari-jari anion) (rC/rA) . • Tabel 1. Rasio jari-jari kation rCdan anion rA dan bilangan koordinasi Rasio jari-jari rC/rA Bilangan koordinasi contoh 0,225-0,414 4 ZnS 0,414-0,732 6 Sebagian besar halida logam alkali >0,732 8 CsCl, CsBr, CsI
  • 13. Contoh:Contoh: • Dengan menggunakan jari-jari ion (nm) di bawah ini, ramalkan struktur litium fluorida LiF dan rubidium bromida RbBr. Li+ = 0,074, Rb+ = 0,149, F- = 0,131, Br- = 0,196 • Jawab • Untuk LiF, rC/rA = 0,074/0,131 = 0,565. Nilai ini berkaitan dengan nilai rasio untuk kristal berkoordinasi enam, sehingga LiF akan bertipe NaCl. Untuk RbBr, rC/rA = 0,149/0,196 = 0,760, yang termasuk daerah berkoordinasi 8, sehingga RbBr diharapkan bertipe CsCl
  • 14. 3. PADATAN LOGAM3. PADATAN LOGAM • terdiri atas atom logam yang terikat dengan ikatan logam. • Elektron valensi dalam atom logam mudah dikeluarkan (karena energi ionisasinya yang kecil) menghasilkan kation. • Karena orbital atom bertumpangtindih berulang- ulang, elektron2 di kulit terluar setiap atom akan dipengaruhi atom lain. Elektron semacam ini tidak harus dimiliki oleh atom tertentu, tetapi akan bergerak bebas dalam kisi yang dibentuk oleh atom-atom ini. Jadi, elektron-elektron ini disebut dengan elektron bebas.
  • 15. GB.5. Deformasi sruktur logam. Logam akan terdeformasi bila gaya yang kuat diberikan, tetapi logam tidak akan putus. Sifat ini karena interaksi yang kuat antara ion logam dan elektron bebas.
  • 16. Padatan molekular • terikat oleh gaya antarmolekul semacam gaya van der Waals disebut dengan kristal/padatan molekul. • kristal dapat terbentuk, tanpa bantuan ikatan, tetapi dengan interaksi lemah antar molekulnya. Bahkan gas mulia mengkristal pada temperatur sangat rendah. Argon mengkristal dengan gaya van der Waaks, dan titik lelehnya -189,2°C. • Contoh :kristal dari senyawa organik netral, gas mulia.
  • 17. Gb.6.Struktur kristal iodin. Strukturnya berupa kisi ortorombik berpusat muka. Molekul di pusat setiap muka ditandai dengan warna lebih gelap
  • 18. Contoh:Contoh: • Dengan menggunakan jari-jari ion (nm) di bawah ini, ramalkan struktur litium fluorida LiF dan rubidium bromida RbBr. Li+ = 0,074, Rb+ = 0,149, F- = 0,131, Br- = 0<196 • Jawab • Untuk LiF, rC/rA = 0,074/0,131 = 0,565. Nilai ini berkaitan dengan nilai rasio untuk kristal berkoordinasi enam, sehingga LiF akan bertipe NaCl. Untuk RbBr, rC/rA = 0,149/0,196 = 0,760, yang termasuk daerah berkoordinasi 8, sehingga RbBr diharapkan bertipe CsCl
  • 19. ELEKTRONEGATIVITASELEKTRONEGATIVITAS  Adalah Kecenderungan Suatu Atom DalamAdalah Kecenderungan Suatu Atom Dalam Molekul Untuk Menarik Elektron Menuju DirinyaMolekul Untuk Menarik Elektron Menuju Dirinya SendiriSendiri  Atau Tarik Menarik Tidak Sama Dari Elektron-Atau Tarik Menarik Tidak Sama Dari Elektron- elektron Oleh Atom Dalam Molekulelektron Oleh Atom Dalam Molekul HeterodiatomisHeterodiatomis  Dua Cara Menghitungnya :Dua Cara Menghitungnya : 1. Metode Mulliken1. Metode Mulliken 2. Metode Pauling2. Metode Pauling
  • 20. METODE MULLIKENMETODE MULLIKEN  Elektronegativtas (XElektronegativtas (Xii) dari setiap unsur adalah) dari setiap unsur adalah sebesar :sebesar : XXii == IPIPii + EA+ EAii 5,65,6 Dimana :Dimana : IP = potensial ionisasi (elektron volt, eV)IP = potensial ionisasi (elektron volt, eV) EA = afinitas elektron (elektron volt, eV)EA = afinitas elektron (elektron volt, eV)
  • 21. METODE PAULINGMETODE PAULING  Metode ini memberikan hargaMetode ini memberikan harga elektonegativitas relatif denganelektonegativitas relatif dengan persamaan sebagai berikut:persamaan sebagai berikut: XXyy – X– Xxx = 0,102 ∆= 0,102 ∆½½ Dimana :Dimana :  Konstanta 0,102 adalah hasil konversiKonstanta 0,102 adalah hasil konversi satuan ∆satuan ∆½½ (kJ mol(kJ mol-1-1 ) ke (elektron volt,) ke (elektron volt, eV)eV)  ∆∆ = BE= BExyxy – (BE– (BEX2X2 x BEx BEy2y2))½½
  • 22. LATIHANLATIHAN ELEKTRONEGATIVITASELEKTRONEGATIVITAS  Hitunglah elektronegativitas dari atom iodin jikaHitunglah elektronegativitas dari atom iodin jika potensial ionisasi (IP) dan afinitas elektron (EA)potensial ionisasi (IP) dan afinitas elektron (EA) masing-masing adalah 10,5 eV dan 3,43 eVmasing-masing adalah 10,5 eV dan 3,43 eV jawab:jawab: IP = 10,5 eV EA = 3,43 eVIP = 10,5 eV EA = 3,43 eV Metode Mulliken:Metode Mulliken: XXii == IPIPii + EA+ EAi =i = 10,5 + 3,4310,5 + 3,43 5,65,6 5,65,6 = 2,49 eV= 2,49 eV
  • 23. ► Hitung elektronegativitas atom iodin dari dataHitung elektronegativitas atom iodin dari data berikut:berikut: BEBEH2H2 == 435,14 kJ mol435,14 kJ mol-1-1 ,BE,BEHIHI= 297,1 kJ mol= 297,1 kJ mol-1-1 BEBEI2I2 = 151,14 kJ mol= 151,14 kJ mol-1-1 ,, XXH2H2 = 2,1= 2,1 Dengan menggunakan persamaan :Dengan menggunakan persamaan : ∆∆ = BE= BExyxy – (BE– (BEX2X2 x BEx BEy2y2))½½ = BE= BEHIHI – (BE– (BEH2H2 x BEx BEI2I2))½½ = 297,1 – (435,14 x 151,14)= 297,1 – (435,14 x 151,14) ½½ = 297,1 – 256,4 = 40,7= 297,1 – 256,4 = 40,7 XXyy – X– Xxx = 0,102 ∆= 0,102 ∆½½ XXI2I2 – X– XH2H2 == 0,102 x 40,70,102 x 40,7½½ XXI2I2 = 0,102 x 40,7= 0,102 x 40,7½½ + X+ XH2H2 = 0,65 + 2,1= 0,65 + 2,1 = 2,75= 2,75
  • 24.  Hitung energi disosiasi dari LiHitung energi disosiasi dari Li22 dari data berikut ini. Energi disosiasidari data berikut ini. Energi disosiasi ikatan H2 dan LiH masing-masing adalah 435,56 kJ molikatan H2 dan LiH masing-masing adalah 435,56 kJ mol-1-1 dandan 244,53 kJ mol244,53 kJ mol-1-1 .. XXlili = 2,1= 2,1 Jawab :Jawab : XXyy – X– Xxx = 0,102 ∆= 0,102 ∆½½ XXHH – X– XLiLi = 0,102 ∆= 0,102 ∆½½ = 116,30 kJ= 116,30 kJ Dengan menggunakan persamaan :Dengan menggunakan persamaan : BEBELiLi == (BE(BELiHLiH - ∆)- ∆)22 BEBEH2H2 = (244,50 -116,3)= (244,50 -116,3)22 435,6435,6 = 37,73 kJ mol= 37,73 kJ mol-1-1
  • 25. SIFAT IONIS (IC = IONIC CHARACTER)SIFAT IONIS (IC = IONIC CHARACTER)  Sifat ionis dari suatu ikatan kimia dapat dihitungSifat ionis dari suatu ikatan kimia dapat dihitung dengan persamaan :dengan persamaan : % IC =% IC = µµsebenarnyasebenarnya x 100%x 100% µµperhitunganperhitungan Dimana :Dimana : µµsebenarnyasebenarnya =momen dipol dari percobaan=momen dipol dari percobaan µµperhitunganperhitungan =momen dipol dari persamaan=momen dipol dari persamaan µ = q rµ = q r
  • 26. PERSAMAAN LAIN MENGHITUNGPERSAMAAN LAIN MENGHITUNG SIFAT IONISSIFAT IONIS  Dengan asumsi q = e dan r = rDengan asumsi q = e dan r = rabab, panjang ikatan, panjang ikatan maka sifat ionis juga dapat dihitung sbb:maka sifat ionis juga dapat dihitung sbb:  % IC% IC = 16 (X= 16 (Xaa – X– Xbb) + 3,5 (X) + 3,5 (Xaa – X– Xbb))22
  • 27. MOMEN DIPOL Peranan elektron yang tidak sama pada atom yang berbeda akan menimbulkan muatan positif kecil pada atom yang kurang elektronegatif dan muatan negatif kecil pada atom yang lebih elektronegatif sehingga akan menghasilkan pembentukan dipol (dua kutub) Momen dipol adalah : µ = q r q= muatan positif / negatif kecil pada atom dan r = jarak diantara dua kutub Satuan momen dipol adalah (satuan Debye) dimana ID = 3,335641 x 10-30 Cm Momen dipol adalah suatu vektor dimana arahnya dari ujung positif ke negatif
  • 28. LATIHAN MOMEN DIPOLLATIHAN MOMEN DIPOL  HITUNG MOMEN DIPOL MOLEKUL HCl JIKA PANJANGHITUNG MOMEN DIPOL MOLEKUL HCl JIKA PANJANG IKATAN KESETIMBANGAN DIANTARANYA ADALAH 1,2746IKATAN KESETIMBANGAN DIANTARANYA ADALAH 1,2746 AAoo !!  Jawab :Jawab : 1 A1 Aoo = 10= 10-10-10 mm muatan atom q = 1,6022 x 10muatan atom q = 1,6022 x 10-19-19 C, jadi momen dipolnya :C, jadi momen dipolnya : µ = q rµ = q r = (= (1,6022 x 101,6022 x 10-19-19 C) (1,2746 x10C) (1,2746 x10-10-10 m)m) = 1,999 x= 1,999 x 1010-29-29 CmCm = (1,999 x= (1,999 x 1010-29-29 Cm) (Cm) (3,335641 x 103,335641 x 10-30-30 Cm DCm D-1-1 )) -1-1 == 5,99 D5,99 D Jika momen dipol percobaan = 3.48 D , maka sifat ionis:Jika momen dipol percobaan = 3.48 D , maka sifat ionis: %IC =%IC = (momen dipol percobaan/momen dipol perhitungan) x 100%(momen dipol percobaan/momen dipol perhitungan) x 100%
  • 29.  KELOMPOK 1  1.ZAINAL ARIFIN  2.WANDI  3.M.FIQHI F  4. SITI R  5.EVA  KELOMPOK 2  1. HIDAYATULLAH  2.AGUS DEKIAWAN  3.RIFQOTUL MAHMUDAH  4.AINUN R  5.ATINA K
  • 30.  KELOMPOK 3  1.FAHRUDIN  2.RANGGA SETIAWAN  3.SOFYAN SAURI  4.MITRA A  5.ANNISATUL F  KELOMPOK 4  1.ABDULLAH  2.AGUS D  3.DESI W  4.FATIMATUS Z  5.M.AGUS SUSANTO
  • 31.  KELOMPOK 5  1.M.HASAN R  2. M RIFKI  3.ASRIANTO  4.CAMILIA AGID  5.ROHMAH NUR