3. ikatan kimia
Konsep yang pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Newton
Lewis (1875-1946), yaitu:
1. Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan
Rn) sukar membentuk senyawa merupakan bukti bahwa
gas-gas mulia memiliki susunan elektron yang stabil.
2. Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki
susunan elektron yang stabil seperti gas mulia.
3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat
dicapai dengan cara berikatan dengan atom lain, yaitu
dengan cara melepaskan elektron, menangkap elektron,
maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.
Gaya tarik menarik antara
atom-atom yang bergabung
membentuk molekul atau
senyawa disebut ikatan
kimia.
4. KESTABILAN KONFIGURASI GAS MULIA
Konfigurasi elektron gas mulia tergolong konfigurasi penuh dan
merupakan bentuk konfigurasi elektron yang paling stabil dengan
elektron valensi berjumlah 8 (oktet) kecuali He berjumlah 2 (duplet).
5. CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM
Atom 3
Li berada pada golongan berapa?
Konfigurasi 3
Li: 2, 1
Agar atom Li stabil seperti gas mulia, maka atom Li
cenderung / elektron.
menerima melepaskan
Berapa Elektron yang dilepas?
Li melepaskan 1 elektron membentuk Li+
yang stabil
6. CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM
Atom 8
O berada pada golongan berapa?
Konfigurasi 8
O : 2, 6
Agar atom O stabil seperti gas mulia, maka atom O
cenderung / elektron.
menerima melepaskan
Berapa Elektron yang diterima?
O menerima 2 elektron membentuk O2-
yang stabil
7. Lambang atom lewis
❑ Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya.
❑ Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil.
8. Ikatan ion
Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan
elektron (unsur logam) dengan atom yang menangkap
elektron (unsur non logam).
11. Pembentukan Ikatan ion
Contoh:
Ikatan antara atom 12Mg dan 17Cl
Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.
• Mg : 2, 8, 2
• Cl : 2, 8, 7
12. Sifat-sifat fisika senyawa ionik
Sifat-sifat fisika senyawa ionik pada umumnya:
1. Pada suhu kamar berwujud padat;
2. Struktur kristalnya keras tapi rapuh;
3. Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi;
4. Tidak menghantarkan listrik pada fase padat, tetapi pada
fase cair (lelehan) dan larutannya dapat menghantarkan
listrik.
13. Latihan Soal
Soal 2: Jelaskan terjadinya ikatan ion dan
tulislah ikatan ion yang terjadi pada:
a) Ba (Z = 56) dengan Cl (Z = 17)
b) Fe (elektron valensi = 3) dengan Cl (elektron
valensi = 7)
c) Na (elektron valensi = 1) dengan Br
(elektron valensi = 7)
d) Ca (golongan IIA) dengan F (golongan VIIA)
e) Mg (golongan IIA) dengan S (golongan VIA)
Soal 1: Bagaimanakah unsur-unsur berikut
mencapai kestabilan? Jelaskan!
a. 19K
b. 8O
c. 12Mg
d. 17Cl
e. 16S
15. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama
pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan. Pasangan
elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron
ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat
dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron
bebas (PEB).
16. Struktur lewis
Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau
rumus Lewis. Struktur Lewis adalah penggambaran ikatan kovalen
yang menggunakan lambang titik Lewis di mana PEI dinyatakan
dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara
kedua atom dan PEB dinyatakan dengan titik-titik pada
masing-masing atom.
17. a) Ikatan Kovalen
Tunggal
yaitu ikatan kovalen yang
memiliki 1
pasang PEI.
b) Ikatan Kovalen
Rangkap Dua
yaitu ikatan kovalen
yang memiliki 2 pasang
PEI.
.
Macam-macam Ikatan kovalen berdasarkan
jumlah pasangan elektron ikatannya (PEI)
c) Ikatan Kovalen
Rangkap Tiga
yaitu ikatan kovalen yang
memiliki 3
pasang PEI.
19. Ikatan kovalen non polar
Ikatan kovalen non polar terjadi apabila dua buah atom
atau unsur yang terikat dalam ikatan kovalen memiliki
keelektronegatifan yang sama besar, maka tidak akan
mengakibatkan pengutuban atau polarisasi muatan.
Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom
unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol
atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau
mempunyai bentuk molekul simetri.
20. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang
terjadi karena pasangan elektron yang dipakai bersama
berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Contoh:
22. Senyawa yang tidak
mencapai aturan oktet.
Senyawa yang melampaui
aturan oktet
Senyawa dengan jumlah
elektron valensi ganjil
Penyimpangan kaidah oktet
23. Ikatan logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat
penggunaan bersama elektron-elektron valensi antar
atom-atom logam. Ikatan elektron-elektron valensi dalam
atom logam bukanlah ikatan ion, juga bukan ikatan kovalen
sederhana. Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari
ion-ion positif dan di sekitarnya terdapat lautan (atmosfer)
elektron-elektron valensi.
Contoh: logam besi, seng, dan perak.
25. Sifat-sifat fisika senyawa Logam
Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:
1. Pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;
2. Strukturnya keras tetapi lentur/dapat ditempa;
3. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
4. Penghantar listrik dan panas yang baik;
5. Mengilap.