SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Zefri azharman
1320412002
Dosen Pembimbing:
Dr. Upita Septiani, M.Si
PROGRAM PASCASARJANA KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
Sol Gel Prosessing
Metoda sintesis nanopartikel itu adalah top down dan
bottom up.
1. Proses top down tidak melibatkan reaksi kimia, terjadinya
pemecahan material dari ukuran besar ke ukuran kecil.
2. Proses bottom up terjadi reaksi kimia dari material awal
sehingga dihasilkan material lain berukuran nanometer.
Gambar 1. Proses fisika dan kimia dalam sintesi nanomaterial
Definisi Proses Sol Gel
 Proses sol gel dapat didefinisikan sebagai proses
pembentukan senyawa anorganik melalui reaksi kimia
dalam larutan pada suhu rendah, dimana dalam
Proses tersebut terjadi perubahan fasa dari suspensi
koloid (sol) membentuk fasa cair kontinyu (gel).
 Sol-gel merupakan bagian dari koloid. Koloid adalah
suspensi dengan fasa terdispersi yang sangat kecil
yaitu sekitar 1-1000 nm .
 Sol merupakan suspensi partikel padat yang
terdispersi dalam cair.
 Gel merupakan suspensi koloid cair yang terdispersi
dalam padat.
 Aerosol merupakan suspensi koloid partikel dalam gas
atau yang sering dikenal dengan embun.
 Untuk hasil akhir dari proses sol-gel sering dikenal
dengan keramik.
Alur Proses Sol-gel
Tahap Reaksi Sol-Gel
• Proses penggabungan
gugus hidroksil ke logam
dengan menggantikan
ligan pada prekusor
• Pengabungan molekul sehingga
membentuk ikatan M-O-M pada molekul
dan melepaskan molekul HOH dan ROH
Ada dua pendekatan yang saat ini dikenal yaitu pendekatan
dengan rute logam organik dan anorganik
 Metal Organic Route
Rute logam organik lebih sering dikenal dengan
alkoksida logam yang dilarutkan dalam larutan
organik yang terjadi reaksi oxolation atau olation pada
jembatan hidrogen.
 The Inorganic Route
Rute ini menggunakan garam logam yang dilarutkan
dalam larutan air (klorida, oksiklorida, dan nitrat).
Rute ini lebih murah dan lebih mudah untuk
dikerjakan daripada alkosida (rute organik), tetapi
reaksinya lebih sulit untuk dikontrol
Penggunaan Katalis dalam Metoda Sol Gel
 Mempengaruhi proses hidrolisis dan kondensasi
Asam
Basa
 Syarat : harus bisa hilang pada proses
kalsinasi
 Contoh :
o asam asetat (CH3COOH),
o asam nitrat (HNO3),
o amonium hidroksida (NH4OH)
Reaksi Hidrolisis
Pengaruh pH (water glass sytem)
Pengaruh variasi pH yang dilakukan
terhadap sintesis nanopartikel ZnO dengan
metoda sol-gel, dilakukan titrasi NaOH
untuk pengatur pH 7-12.
• pH yang lebih rendah (pH=7) =
distribusi partikel yang lebih kecil (1,3
nm+0,3nm),
• pH yang tinggi (pH -12) memberikan
kemurnian terhadap hasil ZnO yang
terbentuk dengan ukuran partikel yang
lebih besar (73,8 nm + 149,3 nm)
pH berkontribusi atas efek hidrolisis dan kondensasi selama proses pembentukan
gel serta terhadap bentuk morforlogi dari produk yang disintesis.
Lanj... Pengaruh pH
Penurunan pH dilakukan dengan penambahan HCl pada Natrium silikat sehingga
pembentukan gel menjadi lebih lambat. Maka, pH dinaikkan dengan penambahan
larutan NaOH 1M sehingga pH menjadi 7 dan proses pembentukan polimerasi
menjadi lebih cepat[8].
Gambar 5. Morfologi hasil SEM Silika dengan ukuran berbeda terhadap Variasi pH (a) ~21 nm, (b) ~131 nm, (c) ~369 nm, (d) ~565nm
Bentuk dari morfologi partikel silika dalam proses sol gel bergantung terhadap
kondisi asam atau basa larutan, sehingga dapat digambarkan dalam struktural
sebagai berikut:
Pematangan (Ageing)
 Jika reaksi hidrolisis dan kondensasi selesai maka
dilanjutkan dengan ageing, merupakan proses
pematangan gel yang terbentuk. Proses ageing terjadi
reaksi pembentukan jaringan gel yang lebih kaku,
kuat dan menyusut di dalam larutan.
Kelebihan metoda sol-gel
Proses sol-gel memiliki keuntungan dalam sintesis keramik,
seperti:
 Kemurnian yang tinggi, karena prekursor organologam
alkoksi dapat dimurnikan dengan cara destilasi dan
rekristalisasi.
 Homogenitasnya lebih baik, karena reagen yang digunakan
dicampur pada ukuran atau tingkatan molekul.
 Porositasnya rendah dan tinggi, dengan menggunakan
pendekatan perlakuan pada pemanasan dan pembakaran.
Kekurangan metoda sol-gel
 Biaya yang mahal untuk proses menggunakan
prekusor alkoksida
 Waktu proses yang relatif lama
 Terjadi penyusutan volume yg besar saat
pengeringan
 Penggunaan pelarut organik yang dapat
merusak kesehatan
Synthesis And Characterization Of Titanium Oxide
Nanomaterials Using Sol-Gel Method
 Abstrak
Jurnal ini memberitakan pengaruh temperatur terhadap sifat nanomaterial TiO2, sintesis
dan karakterisasi TiO2. Serbuk TiO2 disintesis dengan metoda sol gel menggunakan
larutan TiCl4 dengan penambahan etanol diaduk selama 30 menit pada suhu kamar.
Larutan gel yang terbentuk kemudian dikering pada suhu 200oC selama 4 jam.
Kemudian, gel yang telah dikeringkan dikalsinasi pada suhu 250oC, 400oC, dan 600oC
selama 4 jam. Hasil sintesis nanomaterial TiO2 dikarakterisasi dengan XRD, UV-Vis,
spectrophotometer, Transmission electron microscope (TEM), Scanning electron
microscope (SEM), Energy dispersive spectroscopy (EDS). XRD menunjukan ukuran
partikel dengan kritalinitas dan kemurnian yang tinggi didukung dengan hasil dari TEM.
Ukuran partikel TiO2 yang disintesis pada suhu kalsinasi 250oC, 400oC, dan 600oC adalah
9.22 nm, 14.33 nm, dan 36.72 nm dari hasil XRD. Perhitungan energi gap TiO2 adalah 3.54
eV. Struktur nanomaterial TiO2 berupa struktur poligonal dari hasil SEM. Hasil EDS
menunjukkan bahwa pada 250oC, 400oC, dan 600oC , konsentrasi titaniumnya adalah
33.34%, 32.6%, dan 31.89%; dan konsentrasi klorida adalah 2.64%, 0%, dan 0%; dan
konsentrasi oksigen adalah 64.02%, 67.4% dan 68.11% dalam sintesis nanopowder TiO2
Metoda
 Bahan yang digunakan berupa TiCl4, Etanol (CH3CH2OH), AgNO3, dan
Ammonium Hidroksida (NH4OH).
Titanium tetraklorida (TiCl4) 3.5 ml
Dalam 50 ml air
Etanol 35 ml
Pengadukan (30 min, at 25oC)
NH4OH
Pengendapan (12 h)
sentrifus
washing
Drying (200oC, 4h)
Calcinated (250, 400,600oC, 4h)
TiO2 nanopowder
Karakterisasi
sentrifus
Hasil dan Pembahasan
Hasil XRD
 Pengukuran X-ray Diffraction yang dilakukan terhadap suhu kalsinasi 200, 400, dan 600oC
meberikan hasil yang berbeda. Grafik pada suhu 600oC memberikan puncak grafik yang lebih tanjam
menandakan terbentuknya kristal TiO2 yang lebih baik. TiO2 yang terbentuk berupa kristal anatase.
 Hasil UV-Vis
 Hasil UV-Vis yang dilakukan terhadap absorban pada produk pada suhu
kalsinasi 250, 400, dan 600oC memiliki absorbansi yang sama yaitu 350 nm.
Energi gab yang dihasilkan yang dihitung melalui persamaan berdasarkan
absorbansi adalah 3.54 eV.
 Hasil TEM
 Transmission electron microscope (TEM) yang digunakan untuk mengukur hasil produk
suhu kasinasi dari sintesis TiO2 memperlihatkan struktur poligonal. Pada suhu kalsinasi
250oC ukuran dari nanopartikel seragam begitu juga pada suhu 400oC. Sedangkan pada
suhu 600oC tidak lagi seragam dan ukuran partikelnya lebih besar.
 Hasil SEM
Scanning electron microscopy (SEM) juga menunjukkan hasil yang serupa
dengan TEM, dengan meningkatnya suhu kalsinasi, maka ukuran partikelnya
juga meningkat.
 Hasil EDS
Energy dispersive x-ray spectroscopy (EDS) adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui komposisi kimia dari suatu sampel. Hasil EDS menunjukkan pada suhu 400
dan 600oC memiliki kemurnian yang tinggi kandungan Cl sudah tidak ada. Hal ini
menandakan hasil produk yang dihasilkan murni.
Kesimpulan
 TiO2 nanomaterial telah disintesis dengan menggunakan
metoda sol-gel yang bekerja pada suhu rendah. Metoda ini
memiliki banyak keuntungan salah satunya memberikan
kemurnian yang tinggi.
 Hasil XRD menunjukan peningkatan suhu kalsinasi
menyebabkan meniknya ukuran partikel. TiO2 yang terbentuk
berupa anatase.
 Absorbansi dari ketiga suhu kalsinasi 200, 400, dan 600oC sama-
sama 350 nm dan energi gabnya 3.54 eV dari hasil pengukuran
UV-Vis.
 TiO2 yang dihasilkan berupa struktur poligonal, dan pada suhu
kalsinasi 600oC memiliki kemurnian yang tinggi.
 Hasil XRD dan TEM menunjukkan dengan meningkatnya suhu
kalsinasi, ukuran pertikel TiO2 juga lebih besar.
Synthesis And Characterization Of Titanium Oxide Nanomaterials Using Sol-Gel Method

More Related Content

What's hot

Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixSilvia Marceliana
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaFeren Jr
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrDila Adila
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 

What's hot (20)

XRD
XRDXRD
XRD
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Sintesis nanopartikel
Sintesis nanopartikelSintesis nanopartikel
Sintesis nanopartikel
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ionKromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion
 
Kimia koordinasi
Kimia koordinasiKimia koordinasi
Kimia koordinasi
 
Kimia Organik Lanjut
Kimia Organik LanjutKimia Organik Lanjut
Kimia Organik Lanjut
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
 
Karakterisasi bet
Karakterisasi betKarakterisasi bet
Karakterisasi bet
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 

Similar to Synthesis And Characterization Of Titanium Oxide Nanomaterials Using Sol-Gel Method

Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppingan
Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppinganSintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppingan
Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppinganGetstar Zsky
 
Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptx
Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptxMetode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptx
Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptxicpass
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
 
Sintesis Material Alam
Sintesis Material AlamSintesis Material Alam
Sintesis Material AlamLinaSuryanti2
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airPT. SASA
 
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.pptirliyandiy
 
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2Amanda Farliana
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012Edi Mikrianto
 
Makalah Sintesis Nanozeolit
Makalah Sintesis NanozeolitMakalah Sintesis Nanozeolit
Makalah Sintesis NanozeolitAhmad Dzikrullah
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 
Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food gra...
Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food gra...Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food gra...
Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food gra...LisdaDamayanti1
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiRihlatul adni
 

Similar to Synthesis And Characterization Of Titanium Oxide Nanomaterials Using Sol-Gel Method (20)

Polimorf
PolimorfPolimorf
Polimorf
 
Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppingan
Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppinganSintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppingan
Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppingan
 
Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptx
Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptxMetode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptx
Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptx
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Sintesis Material Alam
Sintesis Material AlamSintesis Material Alam
Sintesis Material Alam
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Ti o2 dan sio2
Ti o2 dan sio2Ti o2 dan sio2
Ti o2 dan sio2
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Ion exchange
Ion exchangeIon exchange
Ion exchange
 
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
 
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Portofolio kimia
Portofolio kimiaPortofolio kimia
Portofolio kimia
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
KOPOLIMERISASI CANGKOK LEMBARAN SELULOSA DENGAN TEKNIK IRADIASI Gatot Trim...
KOPOLIMERISASI CANGKOK LEMBARAN SELULOSA  DENGAN TEKNIK IRADIASI   Gatot Trim...KOPOLIMERISASI CANGKOK LEMBARAN SELULOSA  DENGAN TEKNIK IRADIASI   Gatot Trim...
KOPOLIMERISASI CANGKOK LEMBARAN SELULOSA DENGAN TEKNIK IRADIASI Gatot Trim...
 
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
 
Makalah Sintesis Nanozeolit
Makalah Sintesis NanozeolitMakalah Sintesis Nanozeolit
Makalah Sintesis Nanozeolit
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food gra...
Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food gra...Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food gra...
Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food gra...
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
 

Recently uploaded

Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Recently uploaded (10)

Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

Synthesis And Characterization Of Titanium Oxide Nanomaterials Using Sol-Gel Method

  • 1. Zefri azharman 1320412002 Dosen Pembimbing: Dr. Upita Septiani, M.Si PROGRAM PASCASARJANA KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2014
  • 2. Sol Gel Prosessing Metoda sintesis nanopartikel itu adalah top down dan bottom up. 1. Proses top down tidak melibatkan reaksi kimia, terjadinya pemecahan material dari ukuran besar ke ukuran kecil. 2. Proses bottom up terjadi reaksi kimia dari material awal sehingga dihasilkan material lain berukuran nanometer. Gambar 1. Proses fisika dan kimia dalam sintesi nanomaterial
  • 3. Definisi Proses Sol Gel  Proses sol gel dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan senyawa anorganik melalui reaksi kimia dalam larutan pada suhu rendah, dimana dalam Proses tersebut terjadi perubahan fasa dari suspensi koloid (sol) membentuk fasa cair kontinyu (gel).
  • 4.  Sol-gel merupakan bagian dari koloid. Koloid adalah suspensi dengan fasa terdispersi yang sangat kecil yaitu sekitar 1-1000 nm .  Sol merupakan suspensi partikel padat yang terdispersi dalam cair.  Gel merupakan suspensi koloid cair yang terdispersi dalam padat.  Aerosol merupakan suspensi koloid partikel dalam gas atau yang sering dikenal dengan embun.  Untuk hasil akhir dari proses sol-gel sering dikenal dengan keramik.
  • 6. Tahap Reaksi Sol-Gel • Proses penggabungan gugus hidroksil ke logam dengan menggantikan ligan pada prekusor • Pengabungan molekul sehingga membentuk ikatan M-O-M pada molekul dan melepaskan molekul HOH dan ROH
  • 7. Ada dua pendekatan yang saat ini dikenal yaitu pendekatan dengan rute logam organik dan anorganik  Metal Organic Route Rute logam organik lebih sering dikenal dengan alkoksida logam yang dilarutkan dalam larutan organik yang terjadi reaksi oxolation atau olation pada jembatan hidrogen.  The Inorganic Route Rute ini menggunakan garam logam yang dilarutkan dalam larutan air (klorida, oksiklorida, dan nitrat). Rute ini lebih murah dan lebih mudah untuk dikerjakan daripada alkosida (rute organik), tetapi reaksinya lebih sulit untuk dikontrol
  • 8. Penggunaan Katalis dalam Metoda Sol Gel  Mempengaruhi proses hidrolisis dan kondensasi Asam Basa  Syarat : harus bisa hilang pada proses kalsinasi  Contoh : o asam asetat (CH3COOH), o asam nitrat (HNO3), o amonium hidroksida (NH4OH)
  • 10. Pengaruh pH (water glass sytem) Pengaruh variasi pH yang dilakukan terhadap sintesis nanopartikel ZnO dengan metoda sol-gel, dilakukan titrasi NaOH untuk pengatur pH 7-12. • pH yang lebih rendah (pH=7) = distribusi partikel yang lebih kecil (1,3 nm+0,3nm), • pH yang tinggi (pH -12) memberikan kemurnian terhadap hasil ZnO yang terbentuk dengan ukuran partikel yang lebih besar (73,8 nm + 149,3 nm) pH berkontribusi atas efek hidrolisis dan kondensasi selama proses pembentukan gel serta terhadap bentuk morforlogi dari produk yang disintesis.
  • 11. Lanj... Pengaruh pH Penurunan pH dilakukan dengan penambahan HCl pada Natrium silikat sehingga pembentukan gel menjadi lebih lambat. Maka, pH dinaikkan dengan penambahan larutan NaOH 1M sehingga pH menjadi 7 dan proses pembentukan polimerasi menjadi lebih cepat[8]. Gambar 5. Morfologi hasil SEM Silika dengan ukuran berbeda terhadap Variasi pH (a) ~21 nm, (b) ~131 nm, (c) ~369 nm, (d) ~565nm
  • 12. Bentuk dari morfologi partikel silika dalam proses sol gel bergantung terhadap kondisi asam atau basa larutan, sehingga dapat digambarkan dalam struktural sebagai berikut:
  • 13. Pematangan (Ageing)  Jika reaksi hidrolisis dan kondensasi selesai maka dilanjutkan dengan ageing, merupakan proses pematangan gel yang terbentuk. Proses ageing terjadi reaksi pembentukan jaringan gel yang lebih kaku, kuat dan menyusut di dalam larutan.
  • 14. Kelebihan metoda sol-gel Proses sol-gel memiliki keuntungan dalam sintesis keramik, seperti:  Kemurnian yang tinggi, karena prekursor organologam alkoksi dapat dimurnikan dengan cara destilasi dan rekristalisasi.  Homogenitasnya lebih baik, karena reagen yang digunakan dicampur pada ukuran atau tingkatan molekul.  Porositasnya rendah dan tinggi, dengan menggunakan pendekatan perlakuan pada pemanasan dan pembakaran.
  • 15. Kekurangan metoda sol-gel  Biaya yang mahal untuk proses menggunakan prekusor alkoksida  Waktu proses yang relatif lama  Terjadi penyusutan volume yg besar saat pengeringan  Penggunaan pelarut organik yang dapat merusak kesehatan
  • 16. Synthesis And Characterization Of Titanium Oxide Nanomaterials Using Sol-Gel Method  Abstrak Jurnal ini memberitakan pengaruh temperatur terhadap sifat nanomaterial TiO2, sintesis dan karakterisasi TiO2. Serbuk TiO2 disintesis dengan metoda sol gel menggunakan larutan TiCl4 dengan penambahan etanol diaduk selama 30 menit pada suhu kamar. Larutan gel yang terbentuk kemudian dikering pada suhu 200oC selama 4 jam. Kemudian, gel yang telah dikeringkan dikalsinasi pada suhu 250oC, 400oC, dan 600oC selama 4 jam. Hasil sintesis nanomaterial TiO2 dikarakterisasi dengan XRD, UV-Vis, spectrophotometer, Transmission electron microscope (TEM), Scanning electron microscope (SEM), Energy dispersive spectroscopy (EDS). XRD menunjukan ukuran partikel dengan kritalinitas dan kemurnian yang tinggi didukung dengan hasil dari TEM. Ukuran partikel TiO2 yang disintesis pada suhu kalsinasi 250oC, 400oC, dan 600oC adalah 9.22 nm, 14.33 nm, dan 36.72 nm dari hasil XRD. Perhitungan energi gap TiO2 adalah 3.54 eV. Struktur nanomaterial TiO2 berupa struktur poligonal dari hasil SEM. Hasil EDS menunjukkan bahwa pada 250oC, 400oC, dan 600oC , konsentrasi titaniumnya adalah 33.34%, 32.6%, dan 31.89%; dan konsentrasi klorida adalah 2.64%, 0%, dan 0%; dan konsentrasi oksigen adalah 64.02%, 67.4% dan 68.11% dalam sintesis nanopowder TiO2
  • 17. Metoda  Bahan yang digunakan berupa TiCl4, Etanol (CH3CH2OH), AgNO3, dan Ammonium Hidroksida (NH4OH). Titanium tetraklorida (TiCl4) 3.5 ml Dalam 50 ml air Etanol 35 ml Pengadukan (30 min, at 25oC) NH4OH Pengendapan (12 h) sentrifus washing Drying (200oC, 4h) Calcinated (250, 400,600oC, 4h) TiO2 nanopowder Karakterisasi sentrifus
  • 18. Hasil dan Pembahasan Hasil XRD  Pengukuran X-ray Diffraction yang dilakukan terhadap suhu kalsinasi 200, 400, dan 600oC meberikan hasil yang berbeda. Grafik pada suhu 600oC memberikan puncak grafik yang lebih tanjam menandakan terbentuknya kristal TiO2 yang lebih baik. TiO2 yang terbentuk berupa kristal anatase.
  • 19.  Hasil UV-Vis  Hasil UV-Vis yang dilakukan terhadap absorban pada produk pada suhu kalsinasi 250, 400, dan 600oC memiliki absorbansi yang sama yaitu 350 nm. Energi gab yang dihasilkan yang dihitung melalui persamaan berdasarkan absorbansi adalah 3.54 eV.
  • 20.  Hasil TEM  Transmission electron microscope (TEM) yang digunakan untuk mengukur hasil produk suhu kasinasi dari sintesis TiO2 memperlihatkan struktur poligonal. Pada suhu kalsinasi 250oC ukuran dari nanopartikel seragam begitu juga pada suhu 400oC. Sedangkan pada suhu 600oC tidak lagi seragam dan ukuran partikelnya lebih besar.
  • 21.  Hasil SEM Scanning electron microscopy (SEM) juga menunjukkan hasil yang serupa dengan TEM, dengan meningkatnya suhu kalsinasi, maka ukuran partikelnya juga meningkat.
  • 22.  Hasil EDS Energy dispersive x-ray spectroscopy (EDS) adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui komposisi kimia dari suatu sampel. Hasil EDS menunjukkan pada suhu 400 dan 600oC memiliki kemurnian yang tinggi kandungan Cl sudah tidak ada. Hal ini menandakan hasil produk yang dihasilkan murni.
  • 23. Kesimpulan  TiO2 nanomaterial telah disintesis dengan menggunakan metoda sol-gel yang bekerja pada suhu rendah. Metoda ini memiliki banyak keuntungan salah satunya memberikan kemurnian yang tinggi.  Hasil XRD menunjukan peningkatan suhu kalsinasi menyebabkan meniknya ukuran partikel. TiO2 yang terbentuk berupa anatase.  Absorbansi dari ketiga suhu kalsinasi 200, 400, dan 600oC sama- sama 350 nm dan energi gabnya 3.54 eV dari hasil pengukuran UV-Vis.  TiO2 yang dihasilkan berupa struktur poligonal, dan pada suhu kalsinasi 600oC memiliki kemurnian yang tinggi.  Hasil XRD dan TEM menunjukkan dengan meningkatnya suhu kalsinasi, ukuran pertikel TiO2 juga lebih besar.