1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun memfasilitasi anak sebagai penguatan agar dapat memperbaiki perilakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia tentunya berbeda-beda. Misalnya saja di daerah surakarta terdapat tradisi sekaten yang dilakukan pada tanggal 11 (maulud) tradisi ini bisa dikaitkan pada pembelajaran ppkn yang berkaitan dengan penguatan profil pelajar pancasila. 2. Pendidikan adalah tempat ditanamnya benih-benih yang dapat dihasilkan oleh suatu budaya siswa yang berakhlak mulia (kreativitas, memiliki tujuan dan juga sikap bijak.Pemikiran positif tersebut tercermin dalam budaya daerah yang dikenal dengan tradisi gotong royong. Selain itu disebut juga karifan budaya yang sangat kental adalah yang dapat dipahami sebagai sikap umum menghormati satu sama lain.Nilai-nilai tradisional Tradisi gotong royong masih dilestarikan oleh masyarakat. hal ini dapat diartikan sebagai membangun rumah bersama sebagai bentuk kerja sama. Nilai karakter tradisional telah lama terkenal memiliki seperangkat nilai-nilai yang berpedoman pada kehidupan yang baik dan kearifan lokal.Nilai ini meliputi:1.Kejujuran 2.Kecerdasan 3.Tingkat relevansi 4.Tekad 5.Usaha 6.Budaya malu dan segan sebagai individu dan anggota masyarakat. 3. Nilai agama, Sunan Kalijaga menggunakan gamelan untuk berdakwah. Hal ini karena masyarakat sangat gemar dengan gamelan. Sehingga pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, diadakan penabuhan gamelan. Nilai pendidikan, Tradisi sekaten bisa menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk mengetahui adat istiadat serta budaya yang ada di Indonesia, Khususnya Jawa. Di sekaten, generasi muda bisa mempelajari mengenai budaya, gamelan, serta nilai-nilai luhur dari pendahulu. 1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun me