2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan
sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal
yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik
sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada
konteks lokal sosial budaya di daerah Anda?
1
3. ● Ki Hajar Dewantara dapat dikontekstualkan dengan nilai
luhur kearifan budaya sekaligus menjadi role model bagi
murid dan masyarakat, karena beliau memiliki sifat:
Semangat belajar
Tidak pernah merasa cukup pada ilmu yang dimiliki
Selalu memperluas pengetahuan
KARAKTER
INDIVIDU
5. Ki Hajar Dewantara
Menurut KHD (2009), “pendidikan dan
pengajaran merupakan usaha persiapan
dan persediaan untuk segala kepentingan
hidup manusia, baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya
dalam arti yang seluas-luasnya”
6. ● Kamis Pahing: Hari berdirinya Keraton
Yogyakarta
● Kegiatan ini dapat menanamkan benih
kearifan budaya pada dalam diri siswa
Contoh Kearifan Budaya Daerah
Asal yang Relevan Menjadi
Penguatan Karakter Peserta Didik
7. ● Kegiatan ini dapat meninanamkan aspek kerohanian
dan keagamaan pada diri siswa. Sehingga sekolah tidak
hanya mengembangkan pengetahuan kognitif siswa,
namun juga sisi keagamaan siswa yang dapat
menghasilkan siswa dengan adab yang baik.
● KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan
manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan
menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.
Daerah Bangil: Istighosah rutin setiap Jumat Legi
dan Sholat Dhuha Sebelum Pembelajaran
8. ● Melalui kegiatan ini, maka siswa akan
terbiasa dalam menggunakan dan
melestarikan kebudayaan Indonesia
sehingga tumbuh benih untuk mencintai
dan keinginan dalam melestarikan budaya
asli Indonesia.
Daerah Banyuwangi: Mempelajari Bahasa Osing di
Sekolah dan Menggunakan Pakaian Adat, Seperti
Udeng, di Setiap Hari Kamis
9. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku
peserta didik di kelas atau sekolah Anda sesuai dengan
konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat
diterapkan.
2
10.
11. Ing Ngarso Sung Tulodho
● Guru memahami secara untuh
tentang apa yang dapat ia bantu
kepada murid, menjadi teladan
dalam budi pekerti dan tingkah
laku.
(di depan memberi teladan)
12. Ing Madyo Mangun Karso
● Guru diharapkan mampu
membangkitkan semangat,
berswakarsa, dan berkreasi
bersama murid dengan
membuka dialog dengan murid,
berperan sebagai narasumber
dan penuntun.
(di tengah membangun kehendak)
13. Tut Wuri Handayani
● Guru tidak sekedari memberikan
motivasi, tetapi juga
memberikan saran dan
rekomendasi dari hasil
pengamatannya, agar murid
mampu mengeksplorasi daya
cipta, rasa, karsa, dan karyanya.
(di belakang memberi dorongan)