Berikut ini adalah ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Diskusi terkait tantangan bagi guru untuk menjadi teladan sosial-emosional dan bagaimana sekolah dapat mendukung pembelajaran sosial-emosional, seperti mengembangkan kompetensi pendidik dan memfasilitasi peserta didik. Karakteristik peserta didik juga mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional, sehingga guru perlu menyesuaikan
3. • Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan
khususnya dalam hal sosial-emosional?
• Keterampilan mengenali potensi diri untuk membangun kompetensi sebagai seorang
individu yang dapat mengelola, memahami dan mengerti tentang kondisi sosial
emosional diri sendiri maupun orang lain
• Kemampuan mengelola berbagai ekspresi emosi dengan tepat, seperti marah,
kecewa, ragu, sedih, dan lain sebagainya
• Kemampuan menyesuaikan diri untuk mengatasi berbagai kondisi tidak ideal
sehingga dapat terwujud keselarasan dalam hubungan sosial.
• Memberikan teladan sikap dan karakter baik bagi peserta didik
• Memiliki keluwesan dalam bersikap dan berinteraksi namun tetap menjaga norma-
norma dan batasan.
4. 2. Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas
berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati
proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!
• Guru mengalami kesulitan dalam menghadapi peserta didik yang
tidak paham dengan materi yang sedang diajarkan.
• Guru memiliki sifat yang galak sehingga memberikan kesan mindset
takut dan tegang dalam mengikuti proses pembelajaran.
• Guru menyinggung peserta didik terkait kemampuan yang tidak
sesuai dengan yang diharapkan melalui perkataan yang kurang
pantas.
5. 3. Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran
sosial-emosional ? Apa saja tantangan bagi sekolah?
• Menyediakan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran yang
mengintegrasikan sosial-emosional.
• Pendidik dan tenaga kependidikan dengan melakukan penguatan kompetensi sosial
dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
• Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kesempatan secara teratur untuk
mengembangkan kompetensi sosial dan, emosional, dan budaya yang dimiliki,
berkolaborasi satu sama lain, membangun hubungan saling percaya, dan
memelihara komunitas yang erat.
• Tidak mengekang atau membatasi peserta didik dalam mengembangkan kompetensi
yang dimiliki saat belajar.
6. 4. Apakah karakteristik peserta didik bisa
mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-
emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi
kendala tersebut?
Iya, karena peserta didik dalam satu kelas berasal dari latar
belakang yang berbeda sehingga kondisi sosial emosional yang
dimiliki masing-masing individu juga berbeda. Oleh karena itu, guru
harus mengintegrasikan PSE dalam aktivitas pembelajaran guna
mengenali karakter peserta didik.
7. Lanjutan....
Cara yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan PSE, yaitu:
• Melakukan asesmen diagnostik non-kognitif guna menggali profil
karakter peserta didik, terutama kondisi sosial emosional
sebelum melaksanakan proses pembelajaran.
• Melakukan observasi aktivitas peserta didik dalam melaksanakan
proses pembelajaran (diskusi, cara berpendapat, ekspresi, dan
perilaku) guna melihat perkembangan sosial-emosional.
• Melakukan refleksi bersama melalui penilaian diri dan antar
teman terkait proses pembelajaran yang telah dicapai.
• Melakukan komunikasi dua arah guna mengetahui sudut pandang
dan
10. Sinopsis Laskar Pelangi
Laskar pelangi menceritakan kisah anak-anak dari Desa Belitung yang dikategorikan sebagai
anak-anak miskin di Belitung. Anak-anak tersebut tidak berhenti berusaha untuk memperbaiki
masa depan mereka. Mereka merupakan peserta didik SD Muhammadiyah, SD tertua di desa
Belitung. Konflik awal terjadi saat SD Muhammadiyah Belitung terancam dibubarkan oleh
Departemen Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan jika peserta didiknya tidak mencapai
jumlah sepuluh orang. Namun Bu Mus tetap berusaha untuk mendapatkan peserta didik agar
sekolah tidak ditutup. Dan datanglah Harun, anak dengan keterbatasan mental yang menjadi
penambah jumlah peserta didik. Sepuluh peserta didik dengan semangat bersama Bu Mus,
hingga suatu hari mereka mengikuti karnaval. Mahar, peserta didik yang berbakat dibidang seni
ditunjuk untuk menjadi ketua dalam karnaval tersebut, dan mereka berhasil menjadi juara satu.
Lintang, Ikal, Mahar mengikuti lomba cerdas cermat dan mereka berhasil memenangkan lomba
tersebut. Di akhir cerita, Ikal sebagai tokoh utama berhasil mewujudkan mimpinya untuk bisa ke
Paris. Dan Lintang menunjukkan semangat belajarnya menurun ke anaknya.
11. Berdasarkan film terebut, yang bisa di pelajar
• mereka menghormati antar sesama, menghargai
perbedaan yang ada, saling menolong, dan rela
berkorban. Kebersamaan para tokoh Laskar Pelangi
tetap terjaga meskipun selama 12 tahun terpisah.
• Sebagai seorang guru tentunya harus menghargai
setiap perbedaan yang dimiliki oleh peserta didik.
• Guru mengajak peserta didik untuk belajar di luar
ruang kelas ketika peserta didik merasa bosan dan
memperoleh sumber belajar yang lebih banyak.
Bila anda sudah
menonton film tersebut
apa yang bisa anda
pelajari dari film tersebut
berhubungan dengan guru
yang menjadi agen
perubahan?
Laskar Pelangi
12. Berdasarkan film terebut, yang bisa di pelajar
• Tokoh Bu Mus dan Pak Harun memiliki semangat tinggi
dalam memberikan pendidikan melalui cara beliau
dalam membangun sekolah dan mempertahankan
keberlangsungan proses pendidikan demi mewujudkan
cita-cita anak-anak di desa terpencil.
• Bu Mus memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengeksplor pengetahuan dengan belajar di luar kelas,
mengamati berbagai fenomena yang ada di lingkungan
sekitar sekolah guna menambah sumber belajar selain
buku. Peserta didik memanfaatkan sumber buku yang
ada untuk menggali dan mengembangkan
pengetahuannya lebih baik lagi
Bila anda sudah
menonton film tersebut
apa yang bisa anda
pelajari dari film tersebut
berhubungan dengan guru
yang menjadi agen
perubahan?
Laskar Pelangi
13. Berdasarkan film terebut, yang bisa di pelajar
• Bu Mus memahami apa yang dirasakan oleh peserta
didik selama belajar di SD Muhammadiyah Belitung
dengan segala keterbatasan yang ada, terutama sarana
dan prasarana. Namun keterbatasan tersebut tidak
menjadi penghalang bagi Bu Mus dalam mendidik dan
mengembangkan segala potensi peserta didik dan
menanamkan pendidikan karakter.
Bila anda sudah
menonton film tersebut
apa yang bisa anda
pelajari dari film tersebut
berhubungan dengan guru
yang menjadi agen
perubahan?
Laskar Pelangi
15. 2. Hubungan film dengan guru sebagai Agen Perubahan
Film ini terinspirasi dari kisah nyata Sokola Rimba; sekolah binaan yang dibuat oleh
Butet Manurung pada tahun 2003 di daerah Jambi. Sokola Rimba berasal dari kata
sering yang digunakan oleh orang rimba (dialek dalam bahasa melayu) yang memiliki
arti belajar. Berdasarkan kata tersebut, Sokola Rimba dapat diartikan sebagai tempat
belajar orang-orang rimba. Niat awal Butet ketika datang ke Orang Rimba dengan
membawa misi pengajaran ditolak dengan keras.
16. 2. Hubungan film dengan guru sebagai Agen Perubahan
Orang Rimba menganggap pendidikan adalah kejahatan berbahaya yang bisa mencelakai
mereka. Banyak di antara mereka pada saat itu belum bisa membaca dan menulis sehingga
mereka sering kali tertipu orang asing yang merampas tanah mereka dengan
memanfaatkan mereka yang tidak bisa baca tulis lewat surat perjanjian. Bisa dikatakan saat
itu Orang Rimba masih sangat tertinggal dalam bidang pendidikan. Pada keadaan yang
seperti itu semangat Butet semakin besar dan selalu optimis untuk meyakinkan mereka
terhadap pendidikan. Langkah awal Butet untuk memulai misinya yaitu dengan
menyesuaikan dirinya dengan pola hidup mereka yang dimulai dari cara mereka berpakaian
dan makan. Butet menanamkan nilai-nilai positif dan juga sosial emosional mereka
sehingga dapat mengembangkan aspek kecerdasan emosionalnya dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
17. 2. Hubungan film dengan guru sebagai Agen Perubahan
Saat ini, Orang Rimba atau suku Anak Dalam sudah bisa mengikuti proses jual beli dan
tidak akan tertipu lagi dengan surat perjanjian. Pengabdian yang telah dilakukan Butet
kini membawa Orang Rimba menuju perubahan yang lebih baik lagi, kini mereka sudah
bisa mengenal pendidikan dan betapa pentingnya pendidikan itu dalam kehidupan
sehari-hari.
18. Pembelajaran yang
dapat diambil dari
film Sokola Rimba:
Sikap integritas untuk menentang
ketidakjujuran dan ketidakadilan yang
ditunjukkan oleh Butet Manurung
yang terus mendidik anak - anak
Rimba agar tidak dieksploitasi
Sikap pantang menyerah yang
ditunjukkan oleh Butet Manurung
untuk memberikan pendidikan kepada
anak - anak Rimba
Kegigihan dan perjuangan seorang
Butet Manurung untuk dapat
memberikan pendidikan pada
masyarakat Rimba walaupun ia terus
mendapat penolakan
19. Pembelajaran yang
dapat diambil dari
film Sokola Rimba:
Sikap rela berkorban dan semangat
seorang Butet Manurung untuk
menegakkan pendidikan meskipun di
daerah yang sulit untuk dijangkau
Setiap orang wajib memberikan
perhatian dan bantuan pada orang
lain. Setiap manusia dituntut
memiliki kepekaan sosial untuk
memastikan kehidupan yang lebih
berharga
Seorang Butet Manurung menuntun
dan mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh anak - anak Rimba
walaupun dengan keterbatasan
fasilitas yang ada