Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga jenis pustaka yaitu pustaka primer, sekunder, dan tersier. Pustaka primer merupakan hasil penelitian langsung dari peneliti, contohnya jurnal ilmiah. Pustaka sekunder adalah sumber yang tidak langsung ditulis oleh peneliti melalui database. Pustaka tersier adalah sumber yang merangkum informasi dari pustaka primer dan sekunder. Dokumen ini juga menjelaskan beber
Studi deskriptif menggambarkan karakteristik suatu kondisi dan faktor yang berhubungan. Desain ini sering memberikan petunjuk awal tentang penentu penyakit dan berguna untuk perumusan hipotesis selanjutnya. Langkah pertama dalam penilaian kritis studi adalah mengidentifikasi desainnya, karena kriteria penilaian berbeda untuk setiap jenis studi.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga jenis pustaka yaitu pustaka primer, sekunder, dan tersier. Pustaka primer merupakan hasil penelitian langsung dari peneliti, contohnya jurnal ilmiah. Pustaka sekunder adalah sumber yang tidak langsung ditulis oleh peneliti melalui database. Pustaka tersier adalah sumber yang merangkum informasi dari pustaka primer dan sekunder. Dokumen ini juga menjelaskan beber
Studi deskriptif menggambarkan karakteristik suatu kondisi dan faktor yang berhubungan. Desain ini sering memberikan petunjuk awal tentang penentu penyakit dan berguna untuk perumusan hipotesis selanjutnya. Langkah pertama dalam penilaian kritis studi adalah mengidentifikasi desainnya, karena kriteria penilaian berbeda untuk setiap jenis studi.
Kritikal apprasial merupakan evaluasi sistematis terhadap artikel penelitian ilmiah untuk menentukan validitas dan kegunaannya sebagai dasar pengambilan keputusan klinis. Metode ini membantu memahami metodologi dan hasil penelitian serta menganalisis kualitasnya secara objektif. Kritikal apprasial perlu dilakukan untuk menerapkan pendekatan evidence-based medicine dalam pengambilan keputusan klinis.
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Gilang Rizki
Dalam materi ini dijelaskan 5 langkah EBM untuk farmasi, mulai langkah 1 yaitu mengumpulkan informasi, langkah 2 memformulasikan pertanyaan dengan metode PICO dst, dst
Materi ini kami buat untuk mahasiswa farmasi stikes telogorejo dan mahasiswa farmasi lainnya
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabelpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, pengukuran, dan analisis variabel dalam penelitian. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi variabel, definisi operasional, penentuan alat ukur, cara pengukuran, dan pengelompokan data hasil ukur ke dalam skala data.
Terapi diberikan berdasarkan bukti penelitian terbaru melalui pendekatan evidence-based medicine. Metode penelitian terbaik adalah randomized clinical trials dan meta-analysis. Uji klinis digunakan untuk menilai keamanan dan manfaat terapi baru dengan membandingkannya terhadap terapi standar.
Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah pembuatan systematic review dan meta-analysis, mulai dari formulasi pertanyaan review, tentukan kriteria inklusi dan eksklusi, strategi pencarian literatur, seleksi studi, ekstraksi data, penilaian kualitas studi, analisis dan interpretasi hasil, hingga publikasi temuan. Langkah-langkah ini merupakan prinsip umum dalam membuat tinjauan sistematis dan meta-analisis yang objektif.
Proses penelitian terdiri dari beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian, analisis data, hingga pelaporan hasil penelitian. Tahapan utama meliputi identifikasi masalah penelitian, rumusan tujuan dan hipotesis, studi literatur, desain penelitian, pengumpulan dan analisis data, hingga penyajian hasil penelitian.
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
Studi kasus kontrol merupakan penelitian analitik observasional yang membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Metode ini murah dan mudah tetapi rawan bias. Terdapat berbagai varian desain seperti nested case-control yang menyarangkan pada studi kohort untuk mengurangi bias.
Tinjauan sistematik ini mengevaluasi kemanjuran intervensi psikologis untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pada anak dan remaja selama prosedur terkait jarum. Tinjauan ini mencakup 39 penelitian dengan 3394 peserta, dan menemukan bukti kuat bahwa intervensi psikologis seperti distraksi, relaksasi, dan penghipnoterapi dapat mengurangi nyeri dan kecemasan pada anak selama prosedur medis. T
Dokumen tersebut merangkum biografi dan karya ilmiah Desi Fitriani, seorang dosen kebidanan yang aktif melakukan penelitian dan publikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuh langkah dasar dalam melakukan Evidence Based Practice (EBP) mulai dari mendefinisikan masalah klinis, mencari bukti, penilaian kritis, hingga implementasi dan evaluasi hasil EBP.
Dokumen tersebut membahas beberapa desain penelitian observasional yaitu cross sectional, case control, dan cohort. Cross sectional mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek secara bersamaan. Case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol berdasarkan status paparan. Cohort membandingkan kelompok terpapar dan tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang format penulisan laporan penelitian secara ilmiah dan kritis.
2. Beberapa komponen utama laporan penelitian dijelaskan seperti pendahuluan, teori, metodologi, hasil, diskusi, dan kesimpulan.
3. Panduan penulisan format laporan penelitian ditujukan untuk meningkatkan standar penulisan laporan di lembaga tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang Kedokteran Gigi Berbasis Bukti (KGBB) yang merupakan pendekatan sistematis untuk menilai bukti-bukti terkini dalam mengambil keputusan klinis. KGBB melibatkan integrasi antara bukti penelitian, keahlian klinik praktisi, dan nilai pasien untuk menentukan tindakan terbaik bagi pasien.
Kritikal apprasial merupakan evaluasi sistematis terhadap artikel penelitian ilmiah untuk menentukan validitas dan kegunaannya sebagai dasar pengambilan keputusan klinis. Metode ini membantu memahami metodologi dan hasil penelitian serta menganalisis kualitasnya secara objektif. Kritikal apprasial perlu dilakukan untuk menerapkan pendekatan evidence-based medicine dalam pengambilan keputusan klinis.
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Gilang Rizki
Dalam materi ini dijelaskan 5 langkah EBM untuk farmasi, mulai langkah 1 yaitu mengumpulkan informasi, langkah 2 memformulasikan pertanyaan dengan metode PICO dst, dst
Materi ini kami buat untuk mahasiswa farmasi stikes telogorejo dan mahasiswa farmasi lainnya
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabelpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, pengukuran, dan analisis variabel dalam penelitian. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi variabel, definisi operasional, penentuan alat ukur, cara pengukuran, dan pengelompokan data hasil ukur ke dalam skala data.
Terapi diberikan berdasarkan bukti penelitian terbaru melalui pendekatan evidence-based medicine. Metode penelitian terbaik adalah randomized clinical trials dan meta-analysis. Uji klinis digunakan untuk menilai keamanan dan manfaat terapi baru dengan membandingkannya terhadap terapi standar.
Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah pembuatan systematic review dan meta-analysis, mulai dari formulasi pertanyaan review, tentukan kriteria inklusi dan eksklusi, strategi pencarian literatur, seleksi studi, ekstraksi data, penilaian kualitas studi, analisis dan interpretasi hasil, hingga publikasi temuan. Langkah-langkah ini merupakan prinsip umum dalam membuat tinjauan sistematis dan meta-analisis yang objektif.
Proses penelitian terdiri dari beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian, analisis data, hingga pelaporan hasil penelitian. Tahapan utama meliputi identifikasi masalah penelitian, rumusan tujuan dan hipotesis, studi literatur, desain penelitian, pengumpulan dan analisis data, hingga penyajian hasil penelitian.
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
Studi kasus kontrol merupakan penelitian analitik observasional yang membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Metode ini murah dan mudah tetapi rawan bias. Terdapat berbagai varian desain seperti nested case-control yang menyarangkan pada studi kohort untuk mengurangi bias.
Tinjauan sistematik ini mengevaluasi kemanjuran intervensi psikologis untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pada anak dan remaja selama prosedur terkait jarum. Tinjauan ini mencakup 39 penelitian dengan 3394 peserta, dan menemukan bukti kuat bahwa intervensi psikologis seperti distraksi, relaksasi, dan penghipnoterapi dapat mengurangi nyeri dan kecemasan pada anak selama prosedur medis. T
Dokumen tersebut merangkum biografi dan karya ilmiah Desi Fitriani, seorang dosen kebidanan yang aktif melakukan penelitian dan publikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuh langkah dasar dalam melakukan Evidence Based Practice (EBP) mulai dari mendefinisikan masalah klinis, mencari bukti, penilaian kritis, hingga implementasi dan evaluasi hasil EBP.
Dokumen tersebut membahas beberapa desain penelitian observasional yaitu cross sectional, case control, dan cohort. Cross sectional mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek secara bersamaan. Case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol berdasarkan status paparan. Cohort membandingkan kelompok terpapar dan tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang format penulisan laporan penelitian secara ilmiah dan kritis.
2. Beberapa komponen utama laporan penelitian dijelaskan seperti pendahuluan, teori, metodologi, hasil, diskusi, dan kesimpulan.
3. Panduan penulisan format laporan penelitian ditujukan untuk meningkatkan standar penulisan laporan di lembaga tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang Kedokteran Gigi Berbasis Bukti (KGBB) yang merupakan pendekatan sistematis untuk menilai bukti-bukti terkini dalam mengambil keputusan klinis. KGBB melibatkan integrasi antara bukti penelitian, keahlian klinik praktisi, dan nilai pasien untuk menentukan tindakan terbaik bagi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pelayanan kefarmasian dari yang berorientasi pada produk menjadi berorientasi pada pasien (pharmaceutical care), peran farmasis dalam memberikan pelayanan obat yang tepat kepada pasien, serta peraturan pemerintah terkait pelaksanaan pharmaceutical care.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakodinamika, yaitu ilmu tentang kerja obat pada tempat kerjanya. Secara ringkas, dibahas tentang interaksi antara obat dengan reseptor, pembagian interaksi menjadi agonis dan antagonis, serta hubungan antara struktur kimia obat dengan kerja farmakologisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakologi sistem pencernaan, termasuk obat-obat yang bekerja pada lambung dan usus besar. Dibahas mengenai mekanisme kerja dan penggunaan klinis antagonis H2-reseptor, proton pump inhibitor, dan antasida dalam pengobatan ulkus peptik dan refluks esofagus. Juga dibahas mengenai obat-obat yang bekerja pada usus besar untuk mengobati konstipasi dan diare.
Dokumen tersebut membahas tentang telaah kritis atau penilaian ilmiah terhadap penulisan ilmiah, termasuk menilai validitas dan kegunaan artikel atau jurnal ilmiah. Metode telaah kritis digunakan untuk mengevaluasi uji diagnostik dan hasil penelitian klinik sebelum diimplementasikan dalam praktik klinis.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakoterapi hepatitis. Hepatitis disebabkan oleh berbagai virus dan zat toksik yang dapat menyebabkan radang hati akut atau kronis. Pengobatan hepatitis meliputi imunomodulasi, antivirus, dan pencegahan melalui vaksinasi. Terapi spesifik dipilih berdasarkan jenis hepatitisnya.
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia. Prevalensi obesitas dewasa Indonesia pada tahun 2013 mencapai 32,9% untuk wanita dan 19,7% untuk pria, lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Obesitas disebabkan oleh asupan kalori yang melebihi kebutuhan tubuh akibat gaya hidup yang kurang sehat seperti pola makan berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik. Diagnosis obesitas
Studi ini menemukan bahwa suplementasi zinc selama 4 bulan dapat menurunkan risiko pneumonia sebesar 28% dengan ARR 2,5%. Namun, rentang CI yang lebar membuat hasil ini kurang dapat digunakan sebagai dasar keputusan klinis. Suplementasi zinc dapat diterapkan pada pasien dan diharapkan mencegah pneumonia, sesuai harapan orang tua pasien.
2. Jenis Pustaka Skunder
► Pustaka
merupakan jenis
skunder
pustaka
yang tidak langsung ditulis
oleh peneliti langsung ➔
database (pangkalan data)
dari berbagai jurnal
► Contoh lain pustaka skunder
adalah google scholar,
International
Pharmaceutical
Abstracts,Iowa Drug
Information Services, and
EMBASE
3. Jenis Pustaka Primer
Contoh Journal Alamat Website Jenis Pustaka Primer Yang Terdapat di
Dalam Journal
NEJM https://www.nejm.org Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report
Jama Network https://jamanetwork.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Cochrane https://www.cochrane.org Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Sciencedirect https://www.sciencedirect.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Wiley Online Library https://www.onlinelibrary.wiley.co
m
Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Up to Date https://www.uptodate.com/content
s/search
Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Sage Journal https://journals.sagepub.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
4.
5. Teknik ”shift” digunkan
untuk memfilter
kembali hasil pencarian
agar lebih spesifik
dengan menggunakan
filter tahun publikasi,
tipe artikel penelitian,
text avaibility
6.
7.
8. Langkah III Evaluasi Literatur yang Anda
Dapatkan (simple critical appraisal tools)
1. Mengevaluasi literature sangat penting untuk menentukan
kualitas jurnal yang anda dapatkan
2. Banyak tools yang bisa digunakan untuk mengevaluasi
literature contohnya seperti jadad score (sistematika review),
critical appraisal Harvard dan critical appraisal consort
3. Kekurangan pada critical appraisal seperti Harvard dan tools
konvensional lainnya ➔ terlalu banyak point peniliaian ➔
membutuhkan banyak waktu ➔ kurang efektif untuk
permasalah klinis yang membutuhkan jawaban “cito”
4. tools sederhana (simple ciritical appraisal tools) ➔ cebm.net
(oxford) disesuaikan dengan jenis penelitian dan jadad score
(RCT dan sistematika review)
5. Tools lain ➔ ten major consideration
9. 1. Evaluasi pustaka menggunakan CEBM ➔
sesuai jenis penelitian yang anda dapatkan
dapat berupa sistematika review, clinical
trial, dan penelitian kualitatif ➔ hampir
mirip dengan tools 10 item poin penilaian
10. 2. Evaluasi
menggunakan
Jurnal dengan
jaded score ➔
untuk penelitian
dan sistematika
digunakan
clinical trial
review
► Keuntungan: simple dan
cepat untuk digunakan
► Kerugian: tidak
untuk
seluruh
representative
mendeskripsikan
permasalahan klinis
11. ► Ten Major
Concideration ➔
merupakan tools
berisi 10 item
dengan
berbahasa
penilaian
versi
inggris
► Penilaian jurnal
dikategorikan
2 yaitu
strength”
menjadi
“major
dan “Major
limitation”
► Penilaian
ditentukan dari
power penelitian ➔
power penelitian
akurat dan relevan
➔ item
automatis
lain
akan
mengikuti atau bisa
dikatakan sudah
pasti ikut jelas
► Keuntungan:cepat
dan akurat
Ten major concideration (10 poin penilaian) Strengh
(kekuatan)
Limitation
(Keterbatasan)
Power penelitian (set/met)?
Dosis/regimentasi terapi jelas?
Lama perlakuan dijelaskan secara detil sampai
terjadi efek terapi/ROTD?
Kriteria inklusi jelas?
Kriteria eksklusi jelas?
Dilakukan blinding?
Randomisasi dilakukan pada kedua grup
(perlakuan/control)?
Analisa statistik sesuai dengan data hasil
penelitian?
Validitas data dan standarisasi dilakukan oleh
instansi atau lembaga yang kompeten serta
independent?
Kesimpulan representative dengan hasil penelitian?
12. 1. Power Penelititan
(set or met)?
Dari penelitian yang berjudul Remdesivir in adults with
severe COVID-19: a randomised, double-blind, placebo-
controlled, multicentre trial dengan membandingkan
ramdesivir dengan placebo dengan melihat parameter
skala kesembuhan (6 skala) selama 28 hari. Penelitian
menggunakan design RCT dengan power penelitian
95% CI (α=0,005) dan HR (Hazard Ratio) serta
efektifitas dianilisis dengan ITT (Intention-to-treat).
Perhatikan power penelitiannya ➔ Analisa dan
kekuatan statistic disebutkan dengan jelas sudah
sesuai dengan kriteria? ➔ secara syarat sudah
memenuhi untuk dievaluasi ke point berikutnya ➔ cek
kembali pada hasil!
Hasil penelitian ➔ major strengh
13. 2. Dosis/regimentasi
terapi disebutkan?
Penjelasan dosis juga sangat jelas
dijabarkan. Pada kelompok perlakukan
Hari pertama ➔ injeksi (loading dose) 200
mg i.v
Hari ke 2 s.d 10 ➔ 100 mg i.v drip (infus)
Pada kelompok control ➔ juga diberikan
perlakuan yang sama
Semua di follow up selama 28 hari
Referensi dosis ➔ berdasarkan Gilead
Science, Foster City ➔ major strengh
14. 3. Lama perlakuan
(intervensi)
dijelaskan secara detil
sampai terjadi efek?
Penjelasan lama perlakuan
ke pasien hingga dilakukan
analisis data ➔ cukup
lengkap dijelaskan
Lama perlakuan
diperhatikan
perlu
karena
menyangkut efek samping yang
juga akan muncul tertuma pada
uji klinis ➔ jika ADR muncul
perlakuan apa yang diberikan
oleh peneliti untuk mengurangi
gejala tersebut
15. 4. Kriteria inklusi
jelas?
6. Dilakukan blinding
atau tidak
7. Apakah randomisasi
dilakukan?
► Dalam penelitian ini juga
disebutkan jelas kriteria inklusi
pasien
► Kriteria inklusi ➔ kirteria atau
nominasi pasien bisa dilibatkan
dalam penelitian sesua dengan
ketetapan baik itu Lembaga atau
institusi yang independent dan
verified contohnya WHO,
American Collage Cardiology dll
► Blinding juga sudah dilakukan ➔
blinding adalah dilakukan oleh
orang yang berbeda ➔ pada
penelitian ini digunakan teknik
double blind
► Randomisasi juga dijelaskan
dalam penelitian ini
16. 5. Kriteria eksklusi
dijelaskan?
► Kriteria eksklusi juga dijelaskan dengan
detil
► Kriteria eksklusi ➔ kriteria atau nominasi
pasien tidak dapat dilibatkan sebelum
diberikan perlakuan atau pada saat
penelitian sudah berlangsung misalkan
pasien meninggal sebelum waktu
penelitian selesai ➔ kriteria eksklusi
► Penelitian yang baik ➔ kriteria pasien
dijelaskan secara detil ➔ menggunakan
diagram alir yang sangat mudah untuk
dibaca
18. 8. Analisa statistik
sesuai dengan hasil
penelitian
► Analisa statistic ➔ dijelasakan
menggunakan kompeterized
► Berdasarkan hasil penelitian
statistic yang digunakan sesuai
dengan metode awal ➔ 95% CI
dan HR (Hazard Ratio)
► Hasil hitung ITT pada 2
kelompok control adalah:
► EER = 18,98%
► CER = 14,10%
► RR = EER/CER = 1,35% (RR >1)
➔ ramdesivir tidak lebih baik
memberikan kesembuhan pada
grup placebo
► RR > 1 ➔ ramdesivir justru
dapat menignkatkan risiko
kematian pada pasien terinfeksi
COVID-19
19. 9. Validitas data dan
standarisasi dilakukan
oleh instansi atau
lembaga yang
kompeten serta
independent? ► Organisasi/institusi
independent dilibatkan
dalam penelitian ➔ selain
Teknik blinding validitas
data yang dilakukan oleh
organisasi independent
akan sangat meminimalisir
bias dan konflik
kepentingan
➔
► Seperti penelitian tersebut
kriteria
pengamatan/outcome klinis
ditetapkan oleh
Lembaga/institusi tersebut
dan dimonitoring selama
jalannya penelitian
berlangsung
20. 9. Validitas data dan
standarisasi dilakukan
oleh instansi atau
lembaga yang
kompeten serta
independent? ► Organisasi/institusi
independent dilibatkan
dalam penelitian ➔ selain
Teknik blinding validitas
data yang dilakukan oleh
organisasi independent
akan sangat meminimalisir
bias dan konflik
kepentingan
➔
► Seperti penelitian tersebut
kriteria
pengamatan/outcome klinis
ditetapkan oleh
Lembaga/institusi tersebut
dan dimonitoring selama
jalannya penelitian
berlangsung
21. 10. Kesimpulan
representative dengan
hasil penelitian?
► Berdasarkan hasil penelitian ➔ hasil hitung ITT
terbukti ramdesivir tidak lebih baik dari plasebon
► Pada keseimpulan ➔ peneliti juga menyebutkan
bahwa pemberian ramdesivir memberikan efek yang
tidak signifikan terhadap kesembuhan pasien COVID-
19 derajat berat
► Banyak factor yang mempengaruhi hasil penelitian
➔ ras/genetic, jumlah sampel yang digunakan,
dosis/regimentais yang kurang efektif, dan lain-lain
22. Langkah V Rumuskan Kesimpulan dan
Memberikan Rekomendasi (Level of Evidence)
► Setelah tahapan semua dilakukan ➔ untuk
menyimpulakan jawaban juga penting ➔
semua memenuhi kriteria major strength
➔ maka tingkat kepercayaan tinggi ➔ jika
jurnal yang kita dapatkan lebih banyak
keterbatasan ➔ tentu tidak bisa
memberikan kesimpulan yang baik
► Dari contoh jurnal diatas ➔ apakah
ramdesivir efektif untuk mengurangi
gejala pada pasien COVID-19 derajat
berat? ➔ kesimpulannya tidak lebih baik
➔ sehingga diperlukan literature lain atau
cukup dengan kesimpulan tersebut
► Dalam merumuskan kesimpulan jawaban
pertanyaan klinis ➔ kualitas literature +
logical reasoning (pemikiran kritis) +
keputusan klinis (based on experience)
23.
24. Dalam Tabel Levels of evidence dipresentasikan derajat evidence, yaitu kategorisasi untuk menempatkan evidence berdasarkan
kekuatannya.
Evidence level 1a, misalnya, merupakan evidence yang diperoleh dari meta-analisis terhadap berbagai uji klinik acak dengan kontrol
(randomized controlled trials). Evidence level 1a ini dianggap sebagai bukti ilmiah dengan derajat paling tinggi yang layak untuk dipercaya.