SlideShare a Scribd company logo
PENGGOLONGAN
OBAT
Apt. Fitri Ayu Wahyuni, M.Farm
fitriwahyuni@universitasmulia.ac.id
SAP
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah : Farmasetika
Kode Mata Kuliah : 331800
SKS : 4 (3:1)
Waktu pertemuan : 14
Pertemuan Ke : 3
A. CPMK : Mengevaluasi Pengambilan Obat jadi dan Dosis Sediaan
Farmasi dalam Resep
B. Sub-CPMK : Menjelaskan Jenis Obat berdasarkan Logo dan
Kewenangan Apoteker terkait Jenis Obat
C. Indikator : Mahasiswa Mampu Menyebutkan dan Menjelaskan Jenis
Obat Berdasarkan Logo dan Kewenangan Apoteker Terkait
Penggolongan Obat ini
D. Pokok Bahasan : Penggologan Obat Berdasarkan Logo
F. Sub Pokok Bahasan : Penggolongan Jenis Obat Berdasarkan Logo Obat
Pertemuan 1 dan 2
o Sejarah Farmasetika dan
Konsep Farmasetika
o Mengidentifikasi
kelengkapan resep,
perbedaan resep dan copy
resep
o Menterjemahkan Bahasa
Latin
Bentuk Pembelajaran : Ceramah,
Diskusi dan Tanya Jawab
Evaluasi : Dalam akhir
pembelajaran mahasiswa dapat
menyimpulkan materi
pembelajaran
PENGGOLONGAN OBAT
Peraturan Menteri Kesehatan Rl Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang kini
telah diperbaiki dengan Permenkes Rl Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000.
Penggolongan obat ini terdiri dari: obat bebas, obat bebas terbatas, obat
keras, psikotropika dan narkotika
Perundang-undangan
• Obat Bebas
• Obat Bebas Terbatas
• Obat Keras
• Obat Narkotika
• Obat Psikotropika
Di Indonesia dibagi menjadi
5 untuk keamanan
distribusi
DEFINISI OBAT
• Penandaan obat bebas diatur berdasarkan
S.K. Menkes Rl Nomor 2380/A/SKA/I/1983
tentang tanda khusus untuk obat bebas dan
obat bebas terbatas.
• Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan
berwarna hijau dengan garis tepi warna
hitam, seperti terlihat pada gambar berikut
• Boleh digunakan tanpa resep dokter Self
Medication/ Swamedikasi
CONTOH OBAT
BEBAS
2. Obat Bebas Terbatas
Disebut daftar W . Obat golongan ini juga
relatif aman selama pemakaiannya
mengikuti aturan pakai yang ada.
Penandaan obat golongan ini adalah
adanya lingkaran berwarna biru dan 6
peringatan khusus. Sebagaimana Obat
Bebas, obat ini juga dapat diperoleh
tanpa resep dokter di apotek, toko obat
atau di warung-warung.
Daftar "W“ "Waarschuwing" artinya peringatan
Obat bebas terbatas adalah Obat Keras yang
dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa
resep dokter, bila penyerahannya memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam
bungkusan asli dari pabriknya atau
pembuatnya
2. Pada penyerahannya oleh pembuat atau
penjual harus mencantumkan tanda
peringatan yang tercetak sesuai cth Tanda
peringatan tersebut berwarna hitam,
berukuran panjang 5 cm, lebar 2 cm dan
memuat pemberitahuan berwarna putih
CONTOH OBAT BEBAS TERBATAS
OBAT KERAS
• Obat daftar G menurut bahasa Belanda
"G" singkatan dari "Gevaarlijk" artinya
berbahaya jika pemakaiannya tidak
berdasarkan resep dokter.
• Penandaan : Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No.
02396/A/SKA/III/1986 adalah "Lingkaran bulat
berwarna merah dengan garis tepi berwarna
hitam dengan huruf K yang menyentuh garis
tepi“
Obat Keras
Disebut golongan G (gevaarlijk) yang artinya
berbahaya. Obat keras adalah obat yang hanya
bisa diperoleh dengan resep dokter. Kemasan
obat ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya
terdapat huruf K berwarna merah yang
menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam.
Contoh obat ini adalah Amoksilin, Asam
Mefenamat, semua obat dalam bentuk injeksi,
dan semua obat baru.
Obat Golongan Narkotika
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang narkotika, adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan yang dibedakan ke dalam golongan I, II dan III.
Golongan I, II dan III untuk Golongan Obat
Narkotika
• Golongan I
 tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya untuk ilmu
pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi.
contoh: tanaman Papaver somniferum (opium), koka dan ganja, heroin
• Golongan II
 dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensi
ketergantungan sangat tinggi.
contoh: metadon, morfin, opium, petidin
• Golongan III
 banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.
Potensi ketergantungan ringan
contoh: kodein
Obat Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-
undang Psikotropika nomor 5 tahun 1997 pasal 1).
Psikotropika sebenarnya termasuk golongan obat
keras, tetapi bedanya dapat mempengaruhi
aktivitas psikis. Psikotropika dibagi menjadi :
• Golongan I, sampai sekarang kegunaannya
hanya ditujukan untuk ilmu pengetahuan, dilarang
diproduksi, dan digunakan untuk pengobatan.
• Contohnya : Metilen Dioksi Metamfetamin,
Lisergid Acid Diathylamine (LSD), dan
Metamfetamin.
• - Golongan II, III, dan IV dapat digunakan untuk
pengobatan asalkan sudah didaftarkan, seperti
Diazepam, Fenobarbital, Lorasepam, dan
Klordiazepoksid.
OBAT GENERIK
• Obat generik obat dengan nama
resmi yang ditetapkan dalam
Farmakope Indonesia untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya.
• Contoh parasetamol generik
berarti obat yang dibuat dengan
kandungan zat aktif parasetamol,
dipasarkan dengan nama
parasetamol, bukan nama merek
seperti Panadol (Glaxo), Pamol
(Interbat), Sanmol (Sanbe)
• Obat generik dibagi lagi menjadi 2 yaitu generik
berlogo dan generik bermerk (branded generic) :
• Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik
saja adalah obat yang menggunakan nama zat berkhasiatnya
dan mencantumkan logo perusahaan farmasi yang
memproduksinya pada kemasan obat
• Obat generik bermerk yang lebih umum disebut
obat bermerk adalah obat yang diberi merk
dagang oleh perusahaan farmasi yang
memproduksinya.
OBAT PATEN
• Obat paten adalah obat yang baru ditemukan
berdasarkan riset dan memiliki masa paten yang
tergantung dari jenis obatnya. Menurut UU No. 14
Tahun 2001 masa berlaku paten di Indonesia adalah 20
tahun.
• Selama 20 tahun itu, perusahaan farmasi tersebut
memiliki hak eksklusif di Indonesia untuk
memproduksi obat yang dimaksud. Perusahaan
lain tidak diperkenankan untuk memproduksi dan
memasarkan obat serupa kecuali jika memiliki
perjanjian khusus dengan pemilik paten.
• Setelah obat paten berhenti masa patennya, obat
paten kemudian disebut sebagai obat generik
(generik= nama zat berkhasiatnya
• Obat paten adalah obat dengan nama dagang dan
menggunakan nama yang merupakan milik produsen obat
yang bersangkutan.
• Misal: Lipitor (Pfizer), produk innovator/originator
yaitu merek dagang untuk Atorvastatin.
• Suatu obat disebut obat paten bila hanya diproduksi
oleh pabrik yang menemukan obat atau yang diberi
izin oleh penemunya.
• Pabrik penemu diberi hak paten 15 sampai 20 tahun
untuk memonopoli produksi. Bila hak paten habis,
pabrik lain boleh memproduksi obat tersebut.
• Bila obat tersebut dijual dengan nama kimia
zat berkhasiatnya, kita menyebutnya
sebagai obat generik
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx

UUD Farmasi jaya jaya jaya jaya jayaa.pptx
UUD Farmasi jaya jaya jaya jaya jayaa.pptxUUD Farmasi jaya jaya jaya jaya jayaa.pptx
UUD Farmasi jaya jaya jaya jaya jayaa.pptx
KariEmuLLah
 
UU Farmasi 3
UU Farmasi 3UU Farmasi 3
UU Farmasi 3
SMKF Plus Bani Saleh
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
Zakiah dr
 
Makalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasMakalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasNata Dev
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
RizkiUlinaSari1
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatNs. Lutfi
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
Stikes BTH Tasikmalaya
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
danangAdhi3
 
Pengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptxPengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptx
MegaAllinImasuly
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
Gilang Rizki
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
EsiAfriyanti1
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
MahruriSaputra
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
TiaraChaerulZhanah
 
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnyaPenggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
Ronaldo Tempone
 
Regulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRegulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOM
Ruz Vi
 
Farmakologi materi.pptx
Farmakologi materi.pptxFarmakologi materi.pptx
Farmakologi materi.pptx
sodiqin diqin
 
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Robby Candra Purnama
 

Similar to Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx (20)

UUD Farmasi jaya jaya jaya jaya jayaa.pptx
UUD Farmasi jaya jaya jaya jaya jayaa.pptxUUD Farmasi jaya jaya jaya jaya jayaa.pptx
UUD Farmasi jaya jaya jaya jaya jayaa.pptx
 
UU Farmasi 3
UU Farmasi 3UU Farmasi 3
UU Farmasi 3
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
Makalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasMakalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat Keras
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obat
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
Pengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptxPengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptx
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
 
Penggolongan obat
Penggolongan obatPenggolongan obat
Penggolongan obat
 
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnyaPenggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
 
Regulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRegulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOM
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Farmakologi materi.pptx
Farmakologi materi.pptxFarmakologi materi.pptx
Farmakologi materi.pptx
 
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
 

More from FitriAyuWahyuni1

PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptxPENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
FitriAyuWahyuni1
 
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
FitriAyuWahyuni1
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptxPEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdfPEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
FitriAyuWahyuni1
 
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermMonitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
FitriAyuWahyuni1
 
asuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptxasuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptxRencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
FitriAyuWahyuni1
 
asuhan kefarmasian.ppt
asuhan kefarmasian.pptasuhan kefarmasian.ppt
asuhan kefarmasian.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptfdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.pptTelaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
Hepatitiss.pptx
Hepatitiss.pptxHepatitiss.pptx
Hepatitiss.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
obesitas.pptx
obesitas.pptxobesitas.pptx
obesitas.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
Insect Bite.pptx
Insect Bite.pptxInsect Bite.pptx
Insect Bite.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
FARMAKOLOGI DASAR.pptx
FARMAKOLOGI DASAR.pptxFARMAKOLOGI DASAR.pptx
FARMAKOLOGI DASAR.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
Farmakologi_GastroIntestinal.pptx
Farmakologi_GastroIntestinal.pptxFarmakologi_GastroIntestinal.pptx
Farmakologi_GastroIntestinal.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
pico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptxpico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
EBM dalam bidang klinis.pptx
EBM dalam bidang klinis.pptxEBM dalam bidang klinis.pptx
EBM dalam bidang klinis.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
EBM Klinis Lanjutann.pptx
EBM Klinis Lanjutann.pptxEBM Klinis Lanjutann.pptx
EBM Klinis Lanjutann.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
FitriAyuWahyuni1
 

More from FitriAyuWahyuni1 (20)

PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptxPENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN MANAJEMEN RUMAH SAKITpptx
 
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
penyampaian informasi obat h.Menyebutkan dan menjelaskan Konsep Dasar Pelayan...
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptxPEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO) DAN MESO.pptx
 
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdfPEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI.pdf
 
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) PermMonitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Perm
 
asuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptxasuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptx
 
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptxRencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
Rencana Kerja Bidang Pendidikan & Pengembangan Karir (1).pptx
 
asuhan kefarmasian.ppt
asuhan kefarmasian.pptasuhan kefarmasian.ppt
asuhan kefarmasian.ppt
 
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptfdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.pptTelaahkritisdr_sugiarto.ppt
Telaahkritisdr_sugiarto.ppt
 
Hepatitiss.pptx
Hepatitiss.pptxHepatitiss.pptx
Hepatitiss.pptx
 
obesitas.pptx
obesitas.pptxobesitas.pptx
obesitas.pptx
 
Insect Bite.pptx
Insect Bite.pptxInsect Bite.pptx
Insect Bite.pptx
 
FARMAKOLOGI DASAR.pptx
FARMAKOLOGI DASAR.pptxFARMAKOLOGI DASAR.pptx
FARMAKOLOGI DASAR.pptx
 
Farmakologi_GastroIntestinal.pptx
Farmakologi_GastroIntestinal.pptxFarmakologi_GastroIntestinal.pptx
Farmakologi_GastroIntestinal.pptx
 
pico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptxpico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptx
 
EBM dalam bidang klinis.pptx
EBM dalam bidang klinis.pptxEBM dalam bidang klinis.pptx
EBM dalam bidang klinis.pptx
 
EBM Klinis Lanjutann.pptx
EBM Klinis Lanjutann.pptxEBM Klinis Lanjutann.pptx
EBM Klinis Lanjutann.pptx
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 

Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx

  • 1. PENGGOLONGAN OBAT Apt. Fitri Ayu Wahyuni, M.Farm fitriwahyuni@universitasmulia.ac.id
  • 2. SAP SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Farmasetika Kode Mata Kuliah : 331800 SKS : 4 (3:1) Waktu pertemuan : 14 Pertemuan Ke : 3 A. CPMK : Mengevaluasi Pengambilan Obat jadi dan Dosis Sediaan Farmasi dalam Resep B. Sub-CPMK : Menjelaskan Jenis Obat berdasarkan Logo dan Kewenangan Apoteker terkait Jenis Obat C. Indikator : Mahasiswa Mampu Menyebutkan dan Menjelaskan Jenis Obat Berdasarkan Logo dan Kewenangan Apoteker Terkait Penggolongan Obat ini D. Pokok Bahasan : Penggologan Obat Berdasarkan Logo F. Sub Pokok Bahasan : Penggolongan Jenis Obat Berdasarkan Logo Obat
  • 3. Pertemuan 1 dan 2 o Sejarah Farmasetika dan Konsep Farmasetika o Mengidentifikasi kelengkapan resep, perbedaan resep dan copy resep o Menterjemahkan Bahasa Latin
  • 4. Bentuk Pembelajaran : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab Evaluasi : Dalam akhir pembelajaran mahasiswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran
  • 5. PENGGOLONGAN OBAT Peraturan Menteri Kesehatan Rl Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki dengan Permenkes Rl Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat ini terdiri dari: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, psikotropika dan narkotika
  • 6. Perundang-undangan • Obat Bebas • Obat Bebas Terbatas • Obat Keras • Obat Narkotika • Obat Psikotropika Di Indonesia dibagi menjadi 5 untuk keamanan distribusi
  • 8.
  • 9. • Penandaan obat bebas diatur berdasarkan S.K. Menkes Rl Nomor 2380/A/SKA/I/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas. • Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam, seperti terlihat pada gambar berikut • Boleh digunakan tanpa resep dokter Self Medication/ Swamedikasi
  • 11. 2. Obat Bebas Terbatas Disebut daftar W . Obat golongan ini juga relatif aman selama pemakaiannya mengikuti aturan pakai yang ada. Penandaan obat golongan ini adalah adanya lingkaran berwarna biru dan 6 peringatan khusus. Sebagaimana Obat Bebas, obat ini juga dapat diperoleh tanpa resep dokter di apotek, toko obat atau di warung-warung.
  • 12. Daftar "W“ "Waarschuwing" artinya peringatan Obat bebas terbatas adalah Obat Keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep dokter, bila penyerahannya memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya atau pembuatnya 2. Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan tanda peringatan yang tercetak sesuai cth Tanda peringatan tersebut berwarna hitam, berukuran panjang 5 cm, lebar 2 cm dan memuat pemberitahuan berwarna putih
  • 13. CONTOH OBAT BEBAS TERBATAS
  • 14. OBAT KERAS • Obat daftar G menurut bahasa Belanda "G" singkatan dari "Gevaarlijk" artinya berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter. • Penandaan : Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 02396/A/SKA/III/1986 adalah "Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi“
  • 15. Obat Keras Disebut golongan G (gevaarlijk) yang artinya berbahaya. Obat keras adalah obat yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Kemasan obat ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam. Contoh obat ini adalah Amoksilin, Asam Mefenamat, semua obat dalam bentuk injeksi, dan semua obat baru.
  • 16. Obat Golongan Narkotika Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang narkotika, adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan ke dalam golongan I, II dan III.
  • 17. Golongan I, II dan III untuk Golongan Obat Narkotika • Golongan I  tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya untuk ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi. contoh: tanaman Papaver somniferum (opium), koka dan ganja, heroin • Golongan II  dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi. contoh: metadon, morfin, opium, petidin • Golongan III  banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan ringan contoh: kodein
  • 18. Obat Psikotropika Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (Undang- undang Psikotropika nomor 5 tahun 1997 pasal 1). Psikotropika sebenarnya termasuk golongan obat keras, tetapi bedanya dapat mempengaruhi aktivitas psikis. Psikotropika dibagi menjadi : • Golongan I, sampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan untuk ilmu pengetahuan, dilarang diproduksi, dan digunakan untuk pengobatan. • Contohnya : Metilen Dioksi Metamfetamin, Lisergid Acid Diathylamine (LSD), dan Metamfetamin. • - Golongan II, III, dan IV dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan, seperti Diazepam, Fenobarbital, Lorasepam, dan Klordiazepoksid.
  • 19. OBAT GENERIK • Obat generik obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. • Contoh parasetamol generik berarti obat yang dibuat dengan kandungan zat aktif parasetamol, dipasarkan dengan nama parasetamol, bukan nama merek seperti Panadol (Glaxo), Pamol (Interbat), Sanmol (Sanbe)
  • 20. • Obat generik dibagi lagi menjadi 2 yaitu generik berlogo dan generik bermerk (branded generic) : • Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik saja adalah obat yang menggunakan nama zat berkhasiatnya dan mencantumkan logo perusahaan farmasi yang memproduksinya pada kemasan obat • Obat generik bermerk yang lebih umum disebut obat bermerk adalah obat yang diberi merk dagang oleh perusahaan farmasi yang memproduksinya.
  • 21. OBAT PATEN • Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki masa paten yang tergantung dari jenis obatnya. Menurut UU No. 14 Tahun 2001 masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun. • Selama 20 tahun itu, perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif di Indonesia untuk memproduksi obat yang dimaksud. Perusahaan lain tidak diperkenankan untuk memproduksi dan memasarkan obat serupa kecuali jika memiliki perjanjian khusus dengan pemilik paten. • Setelah obat paten berhenti masa patennya, obat paten kemudian disebut sebagai obat generik (generik= nama zat berkhasiatnya
  • 22. • Obat paten adalah obat dengan nama dagang dan menggunakan nama yang merupakan milik produsen obat yang bersangkutan. • Misal: Lipitor (Pfizer), produk innovator/originator yaitu merek dagang untuk Atorvastatin. • Suatu obat disebut obat paten bila hanya diproduksi oleh pabrik yang menemukan obat atau yang diberi izin oleh penemunya. • Pabrik penemu diberi hak paten 15 sampai 20 tahun untuk memonopoli produksi. Bila hak paten habis, pabrik lain boleh memproduksi obat tersebut. • Bila obat tersebut dijual dengan nama kimia zat berkhasiatnya, kita menyebutnya sebagai obat generik