SlideShare a Scribd company logo
FARMAKOLOGI 1
Oleh:
Agatha Natalia P, S.Farm., Apt
Kontrak Perkuliahan
14 kali pertemuan
UTS  7 Pertemuan
UAS  7 Pertemuan
PENILAIAN
Kehadiran
Kuis
Tugas
UTS
UAS

10
20
20
25
25
Materi..
Pengertian, penggolongan, mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, dan
efek samping dari :
1. Obat saluran cerna (gastrointestinal) :
a. PPI
b. antiemetik
c. H2-blocker
2. Obat-obat susunan saraf pusat:
 
a. antiinflamasi, analgetika dan antipiretika
 
b. hipnotik dan sedatif
 
c. anaestetik
 
d. psikofarmaka
3. Obat-obat susunan saraf otonom (adrenergik/adrenolitik)
4. Obat-obat kardiovaskuler (antidiabetes, antihiperlipidemia, antigout),
diuretik dan antihipertensi
Pendahuluan
Obat:
Setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan yang
mempunyai pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek
pada organisme hidup, baik efek psoikologis, fisiologis, maupun
biokimiawi.
Tujuan Pengobatan:
Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif), dan penyembuhan
(kuratif), simtomatik
Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan kesehatan
(promotif)
Kontrasepsi
FARMAKOLOGI ADALAH…
ilmu yang mempelajari bagaimana suatu bahan kimia/obat
berinteraksi dengan sistem biologis, khususnya mempelajari aksi
obat di dalam tubuh

TUJUAN >> mampu menjelaskan mengenai pemberian obat
yang benar, perhitungan dosis obat serta aksi terapeutik berbagai
golongan obat, efek samping dan bahaya salah penggunaan dan
penyalahgunaan obat serta pengkajian keperawatan dibidang
obat.
Obat Saluran Cerna
(Gastrointestinal)
Penyakit yang biasa terjadi:
- Asam lambung (maag)
- Tukak lambung
- Gastroesophageal reflux (PRGE / GERD)
Asam lambung dan pepsin > Pertahanan Intrinsik lambung
Pepsinogen + asam klorida >> pepsin
Pepsin > enzim pencernaan yang dilepaskan dalam perut sebagai
pepsinogen.
Fungsi
Fungsi utama pepsin adalah untuk memecah protein yang
ditemukan dalam berbagai makanan seperti daging dan
telur menjadi fragmen yang lebih kecil (polipeptida).
Namun, protein harus dicerna kembali agar bisa diserap
tubuh. Proses pencernaan lebih lanjut polipeptida terjadi di
usus dengan bantuan enzim pencernaan lain.
Perlindungan terhadap
lambung
Sekresi lapisan lendir untuk melindungi sel – sel epitel
lambung (oleh prostaglandin)
2. Sekresi ion bikarbonat > meningkatkan pH lambung
1.
Golongan obat saluran cerna
Pompa Proton Inhibitor (PPI)
H-2 Blocker
Antiemetik
Pembentukan asam lambung
Sekresi asam lambung adalah kompleks , proses yang

berkesinambungan di mana beberapa faktor sentral dan perifer
berkontribusi pada titik akhir yang sama: sekresi H + oleh sel parietal
Neuronal ( asetilkolin , Ach) , parakrin ( histamin ) , dan endokrin
( gastrin ) semua mengatur sekresi asam.
Reseptor khusus : M3 , H2 , dan CCK2
Reseptor H2 adalah GPCR yang mengaktifkan Gs - adenylylcyclase siklik AMP - PKA.
ACh dan sinyal gastrin melalui GPCRs bahwa pasangan ke Gq - PLC IP3 - Ca2 + jalur dalam sel parietal .
Pada sel parietal, jalur AMP siklik dan Ca2 + mengaktifkan H + , K
+ - ATPase ( pompa proton ) , dimana hidrogen dan pertukaran ion
kalium melintasi membran sel parietal .
Pompa Proton Inhibitor
Pengertian
Inhibitor pompa proton adalah prodrugs yang memerlukan aktivasi
di lingkungan asam
Mekanisme aksi
H20 di dalam sel parietal akan terurai menjadi H+ dan OH-. Gugus

hidroksil OH- akan berikatan dengan CO2 membentuk HCO3dengan bantuan enzim carbonic anhydrase (CA). HCO3- akan
dikeluarkan ke cairan interstisial bertukar dengan ion Cl- dengan
bantuan antiport HCO3/Cl. Ion Cl- selanjutnya akan keluar menuju
rongga lambung melalui suatu kanal Cl. Sementara itu, ion H+ juga
akan keluar ke rongga lambung bertukar dengan ion K dengan
bantuan pompa H+/K+ATP ase.
Di rongga lambung, ion H+ dan Cl- akan berinteraksi membentuk
HCl atau asam lambung.
PPI bekerja menghambat asam lambung dengan cara berikatan
dengan pompa H+/K+ATPase dan mengaktifkannya sehingga tidak
terjadi pertukaran ion K dan ion H+ dalam lumen sel. Sehingga ion
H+ tidak bisa keluar, dan akibatnya HCl tidak terbentuk.
Contoh obat:
omeprazole
Esomeprazole
lansoprazole
rabeprazole
pantoprazole.
semua inhibitor pompa proton memiliki khasiat setara dengan dosis
yang sebanding .
INDIKASI
-Ulkus gastroduodenal, refluks esofagitis.
-Lansoprazole adalah disetujui FDA untuk pengobatan dan pencegahan
kekambuhan obat antiinflamasi nonsteroid ( NSAID ) - terkait ulkus
lambung pada pasien yang terus menggunakan NSAID.
-Semua inhibitor pompa proton disetujui FDA untuk mengurangi
risiko kekambuhan ulkus duodenum berhubungan dengan infeksi H.
pylori .
Kontraindikasi
Penyakit hati secara substansial mengurangi clearance

esomeprazole dan lansoprazole . Dengan demikian , pada
pasien dengan penyakit hati yang berat , pengurangan dosis
direkomendasikan untuk esomeprazole dan harus
dipertimbangkan untuk lansoprazole .
Hipersensitivitas, wanita hamil dan menyusui.
Efek samping
 mual , sakit perut , sembelit , perut kembung , diare, subakut miopati , arthralgia ,

sakit kepala, dan ruam kulit
 Inhibitor pompa proton dimetabolisme oleh hati CYPs dan karena itu dapat
mengganggu eliminasi obat lain.
Interaksi Obat:
- warfarin ( esomeprazole , lansoprazole , omeprazole , dan rabeprazole )
- diazepam ( esomeprazole dan omeprazole )
- siklosporin ( omeprazole dan rabeprazole )
- omeprazole menghambat CYP2C19 > mengurangi clearance disulfiram ,
phenytoin , dan obat lain )
- Omeprazole menginduksi ekspresi CYP1A2 ( sehingga meningkatkan pembersihan
imipramine , beberapa obat antipsikotik , tacrine , dan teofilin ).
- Pengobatan kronis dengan omeprazole mengurangi penyerapan vitamin B12.
- Kehilangan keasaman lambung juga dapat mempengaruhi bioavailabilitas obat-obatan
seperti ketoconazole , ampisilin ester , dan garam besi .
Dosis
Karena tidak semua pompa atau semua sel parietal aktif secara

bersamaan , penekanan maksimal sekresi asam membutuhkan
beberapa dosis inhibitor pompa proton .
Sebagai contoh, mungkin diperlukan waktu 2 sampai 5 hari terapi
dengan dosis 1 kali sehari untuk mencapai penghambatan 70 %
pompa proton yang terlihat di steady state ( Wolfe dan Sachs ,
2000 ) .
Karena penghambatan pompa proton ireversibel , sekresi asam
akan ditekan selama 24 sampai 48 jam , atau lebih , sampai pompa
proton baru disintesis dan dimasukkan ke dalam membran
luminal sel parietal.
Pasien yang memerlukan penekanan asam labung dengan cepat

diobati secara parenteral dengan pantoprazole atau lansoprazole.
 Sebuah bolus IV tunggal 80 mg pantoprazole menghambat
produksi asam 80 % sampai 90 % dalam waktu 1 jam , dan
penghambatan ini berlangsung hingga 21 jam. Memungkinkan sekali
sehari dosis untuk mencapai efek yang diinginkan.
Berdasar FDA dosis pantoprazole IV untuk gastroesophageal reflux
adalah 40 mg sehari sampai 10 hari .
Dosis yang lebih tinggi ( misalnya , 160-240 mg dalam dosis terbagi )
untuk hipersekresi seperti sindrom Zollinger - Ellison .
Formulasi intravena esomeprazole tersedia di Eropa tapi tidak di
Amerika Serikat .
 obat ini idealnya harus diberikan sekitar 30 menit sebelum makan .
Pemberian bersama makanan dapat mengurangi sedikit tingkat
penyerapan inhibitor pompa proton
H2 Bloker
Yang termasuk antagonis reseptor H2
-Simetidine
-Ranitidine
-Nizatidine
-Famotidine.
-Simetidin < Famotidin
-Ranitidin memiliki durasi yang lebih lama dari Simetidin.

Obat ini kurang kuat dibandingkan inhibitor pompa proton tapi
masih menekan sekresi asam lambung selama 24 jam, sekitar 70 %
Mekanisme Aksi
Senyawa-senyawa antagonis reseptor H2 secara kompetitif dan

reversibel berikatan dengan reseptor H2 di sel parietal,
menyebabkan berkurangnya produksi sitosolik siklik AMP dan
berkurangnya sekresi histamine yang menstimulasi sekresi asam
lambung. Interaksi antara siklik AMP dan jalur Ca menyebabkan
inhibisi parsial asetilkolin dan gastrin yang menstimulasi sekresi
asam.
Antagonis reseptor H2 juga menghambat sekresi asam lambung
yang distimulasi oleh makanan, insulin, kafein, pentagastrin, dan
nokturnal.
Antagonis reseptor H2 mengurangi volume cairan lambung dan
konsentrasi H+
Indikasi
Tukak peptic,
Zoolinger Ellison Syndrom,
Tukak akut
GERD (Gastro Esophageal Refluks Disease)

Ranitidine dan Simetidin digunakan juga untuk profilaksis
mengurangi perdarahan dan erosi gastroduodenum.
Seluruh senyawa yang termasuk antagonis reseptor H2 efektif
menyembuhkan tukak lambung maupun tukak duodenum.
Secara umum kekambuhan setelah terapi umumnya berhenti (60100%).
Efek samping
Sakit kepala,
pusing,
mual,
diare,
obstipasi,
sakit otot dan sendi,
sistem saraf pusat (kecemasan, halusinasi terutama pada orang tua

dan konsumsi jangka panjang),
penurunan transaminase serum.
Simetidin, memiliki struktur imidazole, dapat terdistribusi luas ke
seluruh tubuh, termasuk air susu dan dapat melewati plasenta.
Dosis
- Antagonis reseptor H2 dengan cepat diserap setelah
pemberian oral, dengan konsentrasi serum puncak 1 - 3
jam.
- Penyerapan dapat ditingkatkan dengan makanan.
- Tingkat terapeutik dicapai dengan cepat setelah
pemberian dosis intravena:
4 sampai 5 jam ( simetidin )
6 sampai 8 jam ( ranitidin )
10 sampai 12 jam ( famotidine )
Table 36-1. Intravenous Doses of H2-Receptor Antagonists
CIMETIDINE

RANITIDINE

FAMOTIDINE

Intermittent
bolus

300 mg every 6-8 50 mg every 6-8
hours
hours

20 mg every 12
hours

Continuous
infusion

37.5-100 mg/hour 6.25-12.5
mg/hour

1.7-2.1 mg/hour
Interaksi obat
Simetidin menghambat CYPs ( misalnya , CYP1A2 , CYP2C9 ,

dan CYP2D6 ) , dan dengan demikian meningkatkan kadar
berbagai obat yang substrat untuk enzim tersebut.
Ranitidin berinteraksi dengan CYPs hati , tetapi dengan afinitas
hanya 10 % dari cimetidine, dengan demikian ranitidin
mengganggu hanya minimal dengan metabolisme hepatik obat
lain.
Famotidine dan nizatidine lebih aman dalam hal ini , dengan
tidak adanya interaksi obat yang signifikan dimediasi oleh CYPs
hati.


TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)
adeputra93
 
Presentasi asam urat
Presentasi asam uratPresentasi asam urat
Presentasi asam urat
Arini Utami
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
Fadhol Romdhoni
 
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubinMetabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin
Sahrial Mantovanie
 
Keseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuhKeseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuh
Cahya
 
Metabolisme Porfirin
Metabolisme PorfirinMetabolisme Porfirin
Metabolisme Porfirin
Dedi Kun
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
nataliaayp
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Viliansyah Viliansyah
 
Anti Diabetik Oral
Anti Diabetik OralAnti Diabetik Oral
Anti Diabetik Oral
Alda Simbolon
 
Asma
AsmaAsma
GASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIGASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGI
EDIS BLOG
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 
Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1
pdspatologikliniksby
 
Ppt gout
Ppt goutPpt gout
Ppt gout
AstriedAmalia
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
nisha althaf
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasi
murianda
 
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous SistemHUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
SofiaNofianti
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis proteinOvi Ardiana
 

What's hot (20)

Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)
 
Presentasi asam urat
Presentasi asam uratPresentasi asam urat
Presentasi asam urat
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubinMetabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin
 
Keseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuhKeseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuh
 
Metabolisme Porfirin
Metabolisme PorfirinMetabolisme Porfirin
Metabolisme Porfirin
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Anti Diabetik Oral
Anti Diabetik OralAnti Diabetik Oral
Anti Diabetik Oral
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
GASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIGASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGI
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 
Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1
 
Ppt gout
Ppt goutPpt gout
Ppt gout
 
Ggk
GgkGgk
Ggk
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteral
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasi
 
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous SistemHUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis protein
 

Viewers also liked

1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologitarmizitaher
 
ANTI HISTAMIN
ANTI HISTAMINANTI HISTAMIN
ANTI HISTAMIN
Muhammad Nasrullah
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
Sri Prayani
 
Farmakologi i
Farmakologi iFarmakologi i
Farmakologi i
Cahyadi Putra
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Muhammad Munandar
 
Farmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaanFarmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaan
Muhammad Munandar
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3rismawulanda
 
cara mekanisme kerja pantozol iv www.sekolahbisnisindonesia.com
cara mekanisme kerja  pantozol iv www.sekolahbisnisindonesia.comcara mekanisme kerja  pantozol iv www.sekolahbisnisindonesia.com
cara mekanisme kerja pantozol iv www.sekolahbisnisindonesia.com
SEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Pathologi sistem hematopoietika
Pathologi sistem hematopoietikaPathologi sistem hematopoietika
Pathologi sistem hematopoietikaNadia Nurulhuda
 
Canalis lacrimalis rupture + susp blowout fracture + rupture bulbi
Canalis lacrimalis rupture + susp blowout fracture + rupture bulbiCanalis lacrimalis rupture + susp blowout fracture + rupture bulbi
Canalis lacrimalis rupture + susp blowout fracture + rupture bulbi
Dexa Rivandi
 
antidepresiva (Farmakologi PPT)
antidepresiva  (Farmakologi PPT)antidepresiva  (Farmakologi PPT)
antidepresiva (Farmakologi PPT)
Nova Rizky
 
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Syifa Sahaliya
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paruIndah Triayu
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
Dedi Kun
 
Obat jantung
Obat jantungObat jantung
Obat jantung
hospital
 

Viewers also liked (20)

Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
 
ANTI HISTAMIN
ANTI HISTAMINANTI HISTAMIN
ANTI HISTAMIN
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Farmakologi i
Farmakologi iFarmakologi i
Farmakologi i
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
 
Farmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaanFarmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaan
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3
 
cara mekanisme kerja pantozol iv www.sekolahbisnisindonesia.com
cara mekanisme kerja  pantozol iv www.sekolahbisnisindonesia.comcara mekanisme kerja  pantozol iv www.sekolahbisnisindonesia.com
cara mekanisme kerja pantozol iv www.sekolahbisnisindonesia.com
 
Pathologi sistem hematopoietika
Pathologi sistem hematopoietikaPathologi sistem hematopoietika
Pathologi sistem hematopoietika
 
Canalis lacrimalis rupture + susp blowout fracture + rupture bulbi
Canalis lacrimalis rupture + susp blowout fracture + rupture bulbiCanalis lacrimalis rupture + susp blowout fracture + rupture bulbi
Canalis lacrimalis rupture + susp blowout fracture + rupture bulbi
 
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNAObat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
antidepresiva (Farmakologi PPT)
antidepresiva  (Farmakologi PPT)antidepresiva  (Farmakologi PPT)
antidepresiva (Farmakologi PPT)
 
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paru
 
Histamin
HistaminHistamin
Histamin
 
Kemasan
KemasanKemasan
Kemasan
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
 
Obat jantung
Obat jantungObat jantung
Obat jantung
 
Histamin antihistamin
Histamin antihistaminHistamin antihistamin
Histamin antihistamin
 

Similar to 1.farmakologi

_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptxPRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
TobIo10
 
Panso materi
Panso materiPanso materi
Panso materi
henry prasetya
 
AH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptxAH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptx
ssuserdfe591
 
Buang antasida
Buang antasidaBuang antasida
Buang antasida
kanikani13
 
Buang antasida
Buang antasidaBuang antasida
Buang antasida
kanikani13
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
Fina Ratih Wiraputri
 
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptxPPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
sitimurtasiyah
 
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptxPPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
ssuser8cafc5
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
furqanridha
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
ElisWijayani
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
ElisWijayani
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
Rizkythia_Andhara
 
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
priyono99
 
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptxFarmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
ProductDepartement
 
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
Ariiq Azmi RS
 
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptxkel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
SadinaVania1
 
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
nadyahermawan
 

Similar to 1.farmakologi (20)

_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptxPRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
 
Panso materi
Panso materiPanso materi
Panso materi
 
AH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptxAH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptx
 
Buang antasida
Buang antasidaBuang antasida
Buang antasida
 
Buang antasida
Buang antasidaBuang antasida
Buang antasida
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptxPPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
 
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptxPPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
PPT KELOMPOK 7 ANTIHISTAMIN (FIX).pptx
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Antiinflamasi
AntiinflamasiAntiinflamasi
Antiinflamasi
 
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
 
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptxFarmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
 
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Peptic Ulcer Disease (by. Ariiq Azmi RS)
 
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptxkel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
 
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
 

Recently uploaded

FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 

Recently uploaded (20)

FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 

1.farmakologi

  • 2. Kontrak Perkuliahan 14 kali pertemuan UTS  7 Pertemuan UAS  7 Pertemuan PENILAIAN Kehadiran Kuis Tugas UTS UAS 10 20 20 25 25
  • 3. Materi.. Pengertian, penggolongan, mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, dan efek samping dari : 1. Obat saluran cerna (gastrointestinal) : a. PPI b. antiemetik c. H2-blocker 2. Obat-obat susunan saraf pusat:   a. antiinflamasi, analgetika dan antipiretika   b. hipnotik dan sedatif   c. anaestetik   d. psikofarmaka 3. Obat-obat susunan saraf otonom (adrenergik/adrenolitik) 4. Obat-obat kardiovaskuler (antidiabetes, antihiperlipidemia, antigout), diuretik dan antihipertensi
  • 4. Pendahuluan Obat: Setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek psoikologis, fisiologis, maupun biokimiawi. Tujuan Pengobatan: Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif), dan penyembuhan (kuratif), simtomatik Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan kesehatan (promotif) Kontrasepsi
  • 5. FARMAKOLOGI ADALAH… ilmu yang mempelajari bagaimana suatu bahan kimia/obat berinteraksi dengan sistem biologis, khususnya mempelajari aksi obat di dalam tubuh TUJUAN >> mampu menjelaskan mengenai pemberian obat yang benar, perhitungan dosis obat serta aksi terapeutik berbagai golongan obat, efek samping dan bahaya salah penggunaan dan penyalahgunaan obat serta pengkajian keperawatan dibidang obat.
  • 6. Obat Saluran Cerna (Gastrointestinal) Penyakit yang biasa terjadi: - Asam lambung (maag) - Tukak lambung - Gastroesophageal reflux (PRGE / GERD) Asam lambung dan pepsin > Pertahanan Intrinsik lambung Pepsinogen + asam klorida >> pepsin Pepsin > enzim pencernaan yang dilepaskan dalam perut sebagai pepsinogen.
  • 7. Fungsi Fungsi utama pepsin adalah untuk memecah protein yang ditemukan dalam berbagai makanan seperti daging dan telur menjadi fragmen yang lebih kecil (polipeptida). Namun, protein harus dicerna kembali agar bisa diserap tubuh. Proses pencernaan lebih lanjut polipeptida terjadi di usus dengan bantuan enzim pencernaan lain.
  • 8. Perlindungan terhadap lambung Sekresi lapisan lendir untuk melindungi sel – sel epitel lambung (oleh prostaglandin) 2. Sekresi ion bikarbonat > meningkatkan pH lambung 1.
  • 9. Golongan obat saluran cerna Pompa Proton Inhibitor (PPI) H-2 Blocker Antiemetik
  • 10. Pembentukan asam lambung Sekresi asam lambung adalah kompleks , proses yang berkesinambungan di mana beberapa faktor sentral dan perifer berkontribusi pada titik akhir yang sama: sekresi H + oleh sel parietal Neuronal ( asetilkolin , Ach) , parakrin ( histamin ) , dan endokrin ( gastrin ) semua mengatur sekresi asam. Reseptor khusus : M3 , H2 , dan CCK2 Reseptor H2 adalah GPCR yang mengaktifkan Gs - adenylylcyclase siklik AMP - PKA. ACh dan sinyal gastrin melalui GPCRs bahwa pasangan ke Gq - PLC IP3 - Ca2 + jalur dalam sel parietal . Pada sel parietal, jalur AMP siklik dan Ca2 + mengaktifkan H + , K + - ATPase ( pompa proton ) , dimana hidrogen dan pertukaran ion kalium melintasi membran sel parietal .
  • 11. Pompa Proton Inhibitor Pengertian Inhibitor pompa proton adalah prodrugs yang memerlukan aktivasi di lingkungan asam
  • 12. Mekanisme aksi H20 di dalam sel parietal akan terurai menjadi H+ dan OH-. Gugus hidroksil OH- akan berikatan dengan CO2 membentuk HCO3dengan bantuan enzim carbonic anhydrase (CA). HCO3- akan dikeluarkan ke cairan interstisial bertukar dengan ion Cl- dengan bantuan antiport HCO3/Cl. Ion Cl- selanjutnya akan keluar menuju rongga lambung melalui suatu kanal Cl. Sementara itu, ion H+ juga akan keluar ke rongga lambung bertukar dengan ion K dengan bantuan pompa H+/K+ATP ase. Di rongga lambung, ion H+ dan Cl- akan berinteraksi membentuk HCl atau asam lambung. PPI bekerja menghambat asam lambung dengan cara berikatan dengan pompa H+/K+ATPase dan mengaktifkannya sehingga tidak terjadi pertukaran ion K dan ion H+ dalam lumen sel. Sehingga ion H+ tidak bisa keluar, dan akibatnya HCl tidak terbentuk.
  • 14. INDIKASI -Ulkus gastroduodenal, refluks esofagitis. -Lansoprazole adalah disetujui FDA untuk pengobatan dan pencegahan kekambuhan obat antiinflamasi nonsteroid ( NSAID ) - terkait ulkus lambung pada pasien yang terus menggunakan NSAID. -Semua inhibitor pompa proton disetujui FDA untuk mengurangi risiko kekambuhan ulkus duodenum berhubungan dengan infeksi H. pylori .
  • 15. Kontraindikasi Penyakit hati secara substansial mengurangi clearance esomeprazole dan lansoprazole . Dengan demikian , pada pasien dengan penyakit hati yang berat , pengurangan dosis direkomendasikan untuk esomeprazole dan harus dipertimbangkan untuk lansoprazole . Hipersensitivitas, wanita hamil dan menyusui.
  • 16. Efek samping  mual , sakit perut , sembelit , perut kembung , diare, subakut miopati , arthralgia , sakit kepala, dan ruam kulit  Inhibitor pompa proton dimetabolisme oleh hati CYPs dan karena itu dapat mengganggu eliminasi obat lain. Interaksi Obat: - warfarin ( esomeprazole , lansoprazole , omeprazole , dan rabeprazole ) - diazepam ( esomeprazole dan omeprazole ) - siklosporin ( omeprazole dan rabeprazole ) - omeprazole menghambat CYP2C19 > mengurangi clearance disulfiram , phenytoin , dan obat lain ) - Omeprazole menginduksi ekspresi CYP1A2 ( sehingga meningkatkan pembersihan imipramine , beberapa obat antipsikotik , tacrine , dan teofilin ). - Pengobatan kronis dengan omeprazole mengurangi penyerapan vitamin B12. - Kehilangan keasaman lambung juga dapat mempengaruhi bioavailabilitas obat-obatan seperti ketoconazole , ampisilin ester , dan garam besi .
  • 17. Dosis Karena tidak semua pompa atau semua sel parietal aktif secara bersamaan , penekanan maksimal sekresi asam membutuhkan beberapa dosis inhibitor pompa proton . Sebagai contoh, mungkin diperlukan waktu 2 sampai 5 hari terapi dengan dosis 1 kali sehari untuk mencapai penghambatan 70 % pompa proton yang terlihat di steady state ( Wolfe dan Sachs , 2000 ) . Karena penghambatan pompa proton ireversibel , sekresi asam akan ditekan selama 24 sampai 48 jam , atau lebih , sampai pompa proton baru disintesis dan dimasukkan ke dalam membran luminal sel parietal.
  • 18. Pasien yang memerlukan penekanan asam labung dengan cepat diobati secara parenteral dengan pantoprazole atau lansoprazole.  Sebuah bolus IV tunggal 80 mg pantoprazole menghambat produksi asam 80 % sampai 90 % dalam waktu 1 jam , dan penghambatan ini berlangsung hingga 21 jam. Memungkinkan sekali sehari dosis untuk mencapai efek yang diinginkan. Berdasar FDA dosis pantoprazole IV untuk gastroesophageal reflux adalah 40 mg sehari sampai 10 hari . Dosis yang lebih tinggi ( misalnya , 160-240 mg dalam dosis terbagi ) untuk hipersekresi seperti sindrom Zollinger - Ellison . Formulasi intravena esomeprazole tersedia di Eropa tapi tidak di Amerika Serikat .  obat ini idealnya harus diberikan sekitar 30 menit sebelum makan . Pemberian bersama makanan dapat mengurangi sedikit tingkat penyerapan inhibitor pompa proton
  • 19. H2 Bloker Yang termasuk antagonis reseptor H2 -Simetidine -Ranitidine -Nizatidine -Famotidine. -Simetidin < Famotidin -Ranitidin memiliki durasi yang lebih lama dari Simetidin. Obat ini kurang kuat dibandingkan inhibitor pompa proton tapi masih menekan sekresi asam lambung selama 24 jam, sekitar 70 %
  • 20. Mekanisme Aksi Senyawa-senyawa antagonis reseptor H2 secara kompetitif dan reversibel berikatan dengan reseptor H2 di sel parietal, menyebabkan berkurangnya produksi sitosolik siklik AMP dan berkurangnya sekresi histamine yang menstimulasi sekresi asam lambung. Interaksi antara siklik AMP dan jalur Ca menyebabkan inhibisi parsial asetilkolin dan gastrin yang menstimulasi sekresi asam. Antagonis reseptor H2 juga menghambat sekresi asam lambung yang distimulasi oleh makanan, insulin, kafein, pentagastrin, dan nokturnal. Antagonis reseptor H2 mengurangi volume cairan lambung dan konsentrasi H+
  • 21. Indikasi Tukak peptic, Zoolinger Ellison Syndrom, Tukak akut GERD (Gastro Esophageal Refluks Disease) Ranitidine dan Simetidin digunakan juga untuk profilaksis mengurangi perdarahan dan erosi gastroduodenum. Seluruh senyawa yang termasuk antagonis reseptor H2 efektif menyembuhkan tukak lambung maupun tukak duodenum. Secara umum kekambuhan setelah terapi umumnya berhenti (60100%).
  • 22. Efek samping Sakit kepala, pusing, mual, diare, obstipasi, sakit otot dan sendi, sistem saraf pusat (kecemasan, halusinasi terutama pada orang tua dan konsumsi jangka panjang), penurunan transaminase serum. Simetidin, memiliki struktur imidazole, dapat terdistribusi luas ke seluruh tubuh, termasuk air susu dan dapat melewati plasenta.
  • 23. Dosis - Antagonis reseptor H2 dengan cepat diserap setelah pemberian oral, dengan konsentrasi serum puncak 1 - 3 jam. - Penyerapan dapat ditingkatkan dengan makanan. - Tingkat terapeutik dicapai dengan cepat setelah pemberian dosis intravena: 4 sampai 5 jam ( simetidin ) 6 sampai 8 jam ( ranitidin ) 10 sampai 12 jam ( famotidine ) Table 36-1. Intravenous Doses of H2-Receptor Antagonists CIMETIDINE RANITIDINE FAMOTIDINE Intermittent bolus 300 mg every 6-8 50 mg every 6-8 hours hours 20 mg every 12 hours Continuous infusion 37.5-100 mg/hour 6.25-12.5 mg/hour 1.7-2.1 mg/hour
  • 24. Interaksi obat Simetidin menghambat CYPs ( misalnya , CYP1A2 , CYP2C9 , dan CYP2D6 ) , dan dengan demikian meningkatkan kadar berbagai obat yang substrat untuk enzim tersebut. Ranitidin berinteraksi dengan CYPs hati , tetapi dengan afinitas hanya 10 % dari cimetidine, dengan demikian ranitidin mengganggu hanya minimal dengan metabolisme hepatik obat lain. Famotidine dan nizatidine lebih aman dalam hal ini , dengan tidak adanya interaksi obat yang signifikan dimediasi oleh CYPs hati.