SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Bahasa Semit dan Karakteristiknya
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Fiqhu Lughah
Dosen : Ade Nandang S, M.Ag.

Oleh :
Kelompok 1
Lusi Alawiyah

(1210203055)

Rismyanti

(1210203080)

Siti Komariah

(1210203084)

Yusef Wahyudi

(1210203105)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2

2013
i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah
mengajarkan manusia dengan qalam dan segala curahan rahmat Nya hingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Rahmat dan keselamatan semoga tetap
dicurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW; Rasul panutan alam,
manusia terfasih di antara orang Arab dan Zaman.
Tak lupa penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada dosen
mata kuliah fikh lughah bapak Ade Nandang S, M.Ag yang senantiasa
memberikan bimbingandan arahannya dalam mata kuliah ini selain itu pula
bantuan buku karangan beliau yang ikut membantu dalam pengumpulan
informasi.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini menjadi ladang amal bagi
semua, sekaligus merupakan cermin kecintaan kita terhadap bahasa. Penulis pun
berharap makalah ini dapat dirasakan manfaatnya tak hanya bagi penulis pribadi
akan tetapi baagi pembacanya.
Walaupun

masih

menyisakan

banyak

kekurangan,

mudah-mudahn

kehadiran makalah ini menjadi ‘oaseu’ di padang pasir, yang dirindukan oleh
orang-orang yang dahaga dan cinta terhadap bahasa.
Bandung, Oktober 2013

Penyusun
ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
A. Sejarah Bahasa Samiyah..............................................................................3
B. Pentingnya mengetahui bahasa Samiyah.....................................................5
C. Karakteristik Bahasa Samiyah.....................................................................9
D. Pembagian Bahasa Semit (Samiyah)...........................................................11
E. Hubungan bahasa arab dengan bahasa Semit (Samiyah).............................16
F. Hubungan Bahasa Samiyah (semit) dengan Bahasa Hamiyah (hamit).......17
BAB III PENUTUP.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….22
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti yang telah kita fahami pada pertemuan sebelumnya, bahwa Fiqh Al
Lighah adalah ilmu yang mengkaji bahasa dari segi perkembangan, percampuran
bahasa satu dan yang lainnya, lahjat makna lafazh, bentuk lafazh yang didasarkan
pada kajian sejarah dan perbandingan dari bahsa-bahasa tersebut. Dan adapun
objek kajiannya adalah sejarah bahasa, asal usul bahasa, kajian tentang mufradat
seperti lafazh Mustarakh, lafazh Mutaradif, lafazh Al-Tadhad dan Isytiqaq.
Pengkajian beberapa point di atas dengan menggunakan metode Historique
Comperative

yaitu

mengkaji

bahasa

dengan

pendekatan

sejarah

dan

perbandingan.1
Sebagaimana disebutkan diatas maka penulis menyusun makalah ini berisi
tentang sejarah, perkembangan, karakteristik dan lain sebagainya tentang bahasa
di mulai dari bahsa Samiyah.
B. Rumusan Masalah
Adapun isi dalam makalah ini penulis rumuskannya sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah bahasa Samiyah?
2. Seberapa penting kita mengetahui bahasa Samiyah?
3. Bagaimana karakteristik bahasa Samiyah?
4. Bagaimana pembagian bahasa Samiyah (semit)?
5. Bagaimana hubungan Bahasa Arab dan Bahasa Samiyah (Semit)?
6. Bagaimana hubungan Bahasa Samiyah (Semit) dan Bahasa Hamiyah
(Hamit)?

C. Tujuan Penulisan
1

Ade Nandang, Fiqh Lughah, CV. Insan Mandiri, Bandung : 2012, hal. 26.
2

Setelah kami mengikuti perkuliahan pada pertemuan sebelumnya, kami
menyusun makalah ini dengan tujuan :
1. Agar kami dapat memahami sejarah bahasa khususnya bahasa Samiyah
2. Agar kami memahami pentingnya mengetahui bahasa samiyah.
3. Agar kami mengetahui krakteristik bahasa Samiyah
4. Agar kami mengetahui pembagian dan penyebaran bahasa samiyah.
5. Agar kami mengerti hubungan antara bahasa Arab dan Bahasa Samiyah
(semit).
6. Agar kami mengerti hubungan antara bahasa Samiyah (semit) dengan
bahasa Hamiyah (Hamit)
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Samiyah
Istilah bahasa Samiyah ditetapkan sebagai sebutan bagi sekumpulan bahasa
yang dihubungkankepada salah satu anak nabi Nuh as yaitu Sam. Orang yang
pertama kali memberikan istilah tersebut adalah Scholozer paada tahun 1781
ketika dia mencari nama bagi bahasa orang Ibrani dan bangsa Arab. dia melihat
antara bahasa Ibrani dan bahasa Arab ternyata ada hubungan dan kesamaan.
Scholozer menyandarkan penamaan ini kepada berita yang terdapat dalam kitab
Taurat tentang keturunan Nuh setelah terjadi banjir besar. Bangsa-bangsa dan
kabilah-kabilah dibagi menjadi tiga bagian besar yang semuanya kembali kepada
anak-anak Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafat.2
1. Tempat Pertama Bangsa Samiyah (Semit)
Mengenal tempat pertama bangsa samiyah para ilmuan berbeda pendapat
dalam menentukan tempat yang digunakan oleh bangsa samiyah. Pendapatpendapat yang berkembang diantaranya:
a. Bangsa sam tinggal di Habsyah dari Habsyah menyebar ke bagian selatan
arab melalui jalan mundab, dari bagian ini berkembang ke berbagai penjuru
jazirah arab.
b. Bangsa sam tinggal di bagian utara Afrika, lalu berkembang ke Asia melalui
Barzakh Sawis.
c. Bangsa sam tinggal di Armenia dekat perbatasan kurdistan.
d. Guidi berpendapat bahwa bangsa sam tinggal di selatan Iraq. Pendapatnya
didasarkan kepada adanya sebagian kosa kata yang sama berkaitan dengan
binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal ini nampak dari karakter kalimatkalimatnya, bunyi-bunyiannya dan makna –maknanya. Juga ada bukti-bukti
lain yang menunjukan bahwa Iraq adalah tempat asal bangasa Samiyah.

2

Ahmad Muhammad Qoddur, Al Madhkal ila Fiqh Al Lughah, Dar al-Fikr al Mu’ashir, Bairut, 1992,
hal.23
4

e. Sebagian pakar berpendapat bahwa bangsa samiyah tinggal di selatan
jazirah arab ( Hijaz, Nejed, dan Yaman ). Kebanyakan dari kelompok
orientalis cenderung kepada pendapat ini seperti Renan ( Prancis ) dan
Brokleman ( Almania ). Pendapat ini merupakan pendapat yang paling
shahih, paling kuat dan paling banyak kesesuaiannya dengan peninggalan
bangsa ini serta realitas sejarah. Adapun argumentasi bahwa awal bangsa
Samiyha di Jazirah Arab sebagai berikut:
1) Proses hijrah ( imigrasi ) terjadi secara terus menerus kesebelah barat
daya yaitu ke Nejed, Hijaz dan Yaman dan Migrasi ke sebelah timur ke
Shuriah, Irak dan lain-lain sehingga mereka memerangi bangsa
Sumariyyin dan bisa mengalahkan bangsa mereka (Sumariyyin) sehingga
bisa mendirikan sebuah negeri diatas pemerintahannya yang dikenal
dengan negeri Babilonia.3
2) Dari bagian ini bangsa Sam menyebar ke bagian utara, lalu terbentuk
bangsa yang dikenal dengan bangsa Kan’an.4
3) Dari bagian ini pula terjadi hijrah (migrasi) kedua ke iraq. Hal ini terbukti
dari peninggalannya yaitu bangsa Sam dapat menguasai negeri Iraq yang
pada waktu itu dikendalikan oleh kerajaan Kaldea yang salah satu dari
rajanya bernama Hamuroby. 5
4) Dari bagian ini juga menyebar kabilah Ismail (keturunan nabi Ismail
yang tempat tinggal asal mereka di Hijaz) ke utara.6
5) Dari bagian ini juga pada awal masehi berpindah kabilah madyan
( tempat tinggalnya di Hijaz ) ke Syam, dan sebagian kabilah Qahthan
( tempat tinggalkannya di Yaman ), pindah ke Hijaz, Syam, dan iraq.
Maka menetap di makah bani Khuza’ah di Yatsrib bani Aos, Khazraj dan
bani Ghassan di Syam, bani Lakham di Iraq.

3

Migrasi ini terjadi diduga terjadi pada abad ke tiga puluh enam sebelum masehi
Migrasi ini terjadi diduga terjadi pada abad ke dua puluh enam sebelum masehi
5
Diduga terjadi migrasi pada abad ke enam belas sebelum Masehi
6
Diduga proses migrasi terjadi pada abad ke enam belas sebelum masehi.
4
5

2. Bahasa Samiyah Terdahulu (Kuno)
Ulama yahudi pada masa lalu meyakini bahwa bahasa Ibriyah ( Ibrani )
adalah bahasa terdahulu manusia. Pendapat ini berkembang , bahkan sebagian
ulama arab juga meyakini pendapat ini.
Sebagian mereka berpendapat bahwa bahasa Asyuriah al-Babilliyah
(Babilonia- asyuria) merupakan bahasa terdahulu, tetapi pendapat ini kurang
disertai argumentasi, karena apa yang sampai kepada kita dari dari peningalan
Asyuriah sedikit sekali.
Ada juga sebagian ulama yang berpegang pada unsur-unsur kesamaan antara
bahasa-bahasa Samiyah yaitu dari aspek mufrodat dan qawa’id, lalu mereka
menjadikan kesamaan tersebut sebagai gambaran bagi bahasa Samiyah pertama,
dan mereka menganggap bahwa bentuk bahasa ini merupakan bahasa Samiyah
pertama kali ada dan digunakan, dan pertama kali berkembang.
Diantara yang dapat diterima menurut orientalis bahwa bahas arab merupakan
bahasa yang paling banyak terjaga dari bahasa asalnya yaitu bahasa Samiyah baik
dari

aspek

mufradanya

maupun

qawa’idnya.

Sebabnya

adalah

karena

perkembangan bahasa tersebut terjadi ditempat terdahulu bagi bangsa Sam, dan
tepatnya bahasa tersebut ditempat independen dan tidak banyak dipengaruhi oleh
bangsa luar, maka sedikit sekali percampuran dengan bahasa lain, juga tidak ada
jalan lain untuk menjauhkan bahasa tersebut dari bahasa asalnya terdahulu.

B. Pentingnya mengetahui bahasa Samiyah
Bahasa Arab merupakan salah satu dari rumpun bahasa Samiyah, maka ini
sama halnya dengan belajar bahasa Samiyah. Pembelajaran bahasa Arab
berkesinambungan dengan bahasa-bahasa Samiyah yang menunjukkan pada hasil
yang bermanfaat dalam pembahasan kebahasaan. Adapun manfaat dari
pembahasan bahasa Samiyah itu adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui Perkembangan Kebahasaan
Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 61 disebutkan :
6

َ‫ اَ ِلْ م ُ  اَ  اَ  اَ آَّ  اَ م ُ ِلْ هِ ِلْ  اَ  اَ هِ آَّ م ُ هِ م ُ  اَ ِلْ م ُ هِ  اَ ِلْهِ  اَ  اَ هِ آَّ هِ  اَ  اَ م ُ هِ  اَ  اَ  اَد هِ  ا‬
‫ف ادع لبن ا ربك يخرج لبن ا مم ا تبنبت األرض م ن بقله ا وقثِئآئه ا وفمومه ا وع  اَسه‬
“ mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami
dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang
putihnya, kacang adasnya”
Abdullah bin Mas’ud r.a membaca “‫ ”وثمومه ا‬manakah kalimat asli bahasa Arab ?
Apakah dengan tsa (‫ )الث اء‬atau dengan fa (‫ ? )الف اء‬Para pakar bahasa Arab berkata :
Sesungguhnya (‫ )الشي ن‬bahasa Abariyah yang dalam bahasa Aromiyahnya itu
dengan (‫ , )ت اء‬dalam bahasa Arab dengan (‫ .)الث اء‬Itu merupakan kaidah yang sama
dalam perbandingan suara-suara bahasa Samiyah. Kata (‫ )شموم‬dalam bahasa
Abariyah adalah (‫ )تموم ا‬dalam bahasa Aromiyah dan (‫ )ثموم‬dalam bahasa Arab. Dari
kata ini yang paling benar/asli yaitu kata dari bahasa Arab (dengan tsa). Adapun
“fa” adalah bentuk perkembangan darinya, dan banyak kata dalam bahasa Arab
yang disebutkan dan ada huruf tsa dan fa, seperti ( ,(‫الحث الة، الحف الة(, )ثم، فم‬
‫ .))األث اثي،األث افي‬Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang dimuat dalam
buku-buku bahasa dan tidak dinamai buku-buku perubahan. Dr. Ramdhan Abdu
Thawab bahwsanya kata kerja (‫ )ث اب‬dalam bahasa Arab adalah yang asli, dan kata
kerja (‫ )ت اب‬berarti (keluar dari dosa) atau taubat, bukan aslinya, dan perkembangan
dari (‫ )ث اب‬bukan bentuk pemalsuan dari bahasa Aromiyah.
b. Mengetahui huruf asli dan huruf tambahan
Ahli bahasa berpendapat bahwa hamzah dalam kata (‫ )اطمأن‬adalah asli, dan
pembahasan bahasa menolak pendapat ini karena materi dalam bahasa Abariyah (
‫ )طم ن‬tanpa hamzah. Pertimbangan keilmuan yang memerhatikan permasalahan ini
dengan logika yang benar berpendapat bahwa kata itu yang benar dalam bahasa
Arab (‫ )اطم ان‬dengan wazan (‫ )افع ال‬contohnya (‫ )احم ار ـ اصف ار‬kemudian kata itu
َّ‫آ‬
َّ‫آ‬
ّ(
ّ(
digunakan dalam banyak syair. Para penyair bermaksud meringkas dari pertemuan
dua huruf mati dan menambahkan hamzah menjadi (‫ .)اطمأن‬Dari syair-syair yang
terkemuka, salah satunya penyair Kutsair bin Abdirrahman Al-Khazaiy:
“Dan kamu Ibnu Layla pandangan kaummu lebih baik”
7

Dan syair Thoromah :
“Dan jika dajal keluar seraya mencari agamanya”
Hal ini tidak terbatas hanya pada syair tetapi dalam prosa pun demikian,
seperti : Perempun ini adalah pemudi dan ini adalah binatang buas (sebutan untuk
golongan Anjing).
Para Ahli Nahwu berpendapat bahwa kata (‫ )اسم‬adalah tiga huruf asli,
adapun hamzah washol di dalamnya adalah pengganti dari lam yang dibuang, dan
adapun yang mengatakan (‫ )سممو‬adalah pandangan orang-orang Bashrah.
Sedangkan Orang-orang kufah berpendapat bahwa ia merupakan pengganti dari fa
yang dibuang, asalnya (‫ .)وسم‬Perbandingan bahasa Samiyah menunjukkan bahwa
banyak hubungan atau keterkaitan antara satu kata dengn kata yang lainnya seperti
(‫ )يد – دم - فم‬mempunyai asal yang sama. Kata (‫ )اسم‬yang berasal dari bahasa
Abariyah adalah (‫ )شم‬dan dalam bahasa Amariyahnya (‫ ,)شم ا‬dalam bahasa
ِ‫ه‬
َ‫ ا‬
Habsyah (‫ ,)سم‬dan dalam bahasa Akkadiyahnya (‫.)شم‬
ْ‫هِ ِل‬
ْ‫م ُ ِل‬
Perbandingan ini menunjukkan para ahli nahwu terdahulu tidak
sepenuhnya banar, inilah kelemahan bahasa Samiyah.
c. Mengetahui Kata yang tersusun
Para Ahli nahwu Arab telah menyepakati kata (‫ )ليس‬terdapat perbedaan
pendapat, kelompok yang pertama dipelopori oleh Khalil bin Ahmad Al-Furohaidi
yang berpendapat bahwa kata itu adalah suatu susunan, asalnya adalah (‫.)ل أيس‬
Kemudian Hamzahnya dibuang dan menyambungkan huruf lam dengan ya. Asal
kata ‫ , ليس : ل أيس‬yang merujuk pada ungkapan Arab : Ambilkan aku dari apapun
yang kau bisa dan tidak bisa. Yakni dari apapun ia dan bukan ia. Begitupun yang
dikatakan ulama Kufi dan jerman timur (Bergostroser) dalam bukunya ( ‫التطمور‬
‫.)البنحموي للغة العربية‬
Kelompok yang kedua, mereka jumhur ahli Nahwu mengambil ucapan Ibnu
Sayidah Al-Andalusi yang berpendapat bahwasanya kata itu sederhana. Itu adalah
8

Fiil madhi, asalnya (‫ )ليس‬kasrah pada huruf ya, kemudian disukunkan karena
ِ‫ه‬
mengucapkannya berat dan tidak diganti dengan alif karena tidak digunakan untuk
lafad madhi dan hal. Maka inilah yang disebut Nahwu..!!!
Pembahasan bandingan dalam bahasa Samiyah antara (‫ )ليس‬yang tersusun
dari (‫ )ل + أيس‬itu tidak ditemukan lagi sekarang dalam bahasa Arab kecuali dalam
ungkapan-ungkapan terdahulu seperti ucapan Arab : Ambilkan aku dari apapun
yang kau bisa dan tidak bisa, yakni ada dan tiadanya. Kata (‫ )أيس‬adalah berasal
dari bahasa Abariyah (‫ ,)يش‬lawannya (‫ )ال يش‬dan dalam bahasa Asyuriyah (‫)أشمو‬
lawannya (‫ ,)لشمو‬dalam bahasa Aromiyah (‫ )أيت‬lawannya (‫ )ليت‬asalnya (‫)ل أيت‬
artinya : tidak ditemukan, dan makna kata ini (‫ )ليس‬adalah perkembangan dari ( ‫ل‬
‫ )أيس‬lawannya dating dari (‫ )ل‬sebagaimana yang dinyatakan oleh Khalil dan
orang-orang yang mengikutinya.Sedangkan contoh dari perkembangan Nahwu
adalah (‫ )السي ن وسموف‬penggunaan bahasa ini merujuk pada satu makna. Oorangorang Bashrah berpendapat bahwa masa yang akan datang ditandai dengan ‫السي ن‬
yang kemudian dipersempit dengan ‫ .سموف‬Inilah alasan logis yang tidak
mendukung dalam penggunaan bahasa. Di dalam ayat-ayat Al-Quran, banyak
terdapat kedua huruf ini, dan bahwasanya ‫ السي ن‬dan ‫ سموف‬sama sebagai penanda
waktu yang akan datang. Firman Allah : (‫ )فسموف تعلممون م ن يأتيه عذاب يخزيه‬dan
firmannya : (‫ ,)سيعلممون غدا م ن الكذاب األشر‬kedua ayat ini maksudnya sama yaitu
menunjukkan hari kiamat. Adapun orang-orang Kufi berpendapat bahwasanya
‫ السي ن‬itu sama dengan ‫ سموف‬dalam maknanya sebagaimana yang pertama itu
merupakan potongan dari yang kedua. Ini pendapat yang shahih karena kata (
‫ )سموف‬adalah jenis kata isim yang bermakna permulaan dan tujuan, ini dalam
makna bahasa Aromiyah. Kemudian menjadi suatu perangkat setelah menjadi kata
isim, dan kata ‫ سموف‬dalam bahasa Arab bermakna sabar dan kata ‫ تسمويف‬bermakna
pengakhiran. Kata ‫ تسمويف‬dalam pelaksanaan keagamaan bermakna pengawasan,
yang bearsal dari kata kerja. Contohnya : ‫ ,سموفت الرجل تسمويف ا‬Perbandingan ini pun
menyebar bahwasanya kata ‫ سموف‬merupakan perkembangan dari kata isim yang
mempertahankan bahasa Arab dengan makna yang berdekatan dengan makna dari
bahasa Aromiyah.
9

Para ahli bahasa terdahulu tidak mengacuhkan perhatian terhadap bahasa
Samiyah, tetapi sebagian dari mereka mengetahui hubungan antara bahasa Arab
dengan bahasa-bahasa Samiyah yang lainnya, pengetahuan mereka bertambah saat
mempelajari aspek kebahasaan dan persamaan bahasa Arab dengan bahasa
Samiyah. Dalam buku Al-‘Ayin disebutkan “Kan’an bin Sam bin Nuh
menurunkan nasab Kan’aniyun (Orang-orang keturunan kan’an), mereka
berbicara dengan bahasa yang mirip bahasa Arab”, Abu ‘Abid Al-Qosim bin
Salam berpendapat tentang bahasa Suryani dan komponen-komponennya
menggunakan fathah di akhir kata-katanya sebagaimana ditukil dari Abu Hatam
Ar-Razi dalam bukunya Az-Zinah, dan juga dari Ibnu Hazm Al-Andalusi yang
mengatakan ada hubungan dekat antara bahasa Arab, bahasa Abariyah dan bahasa
Suryani. Begitupun juga Imam As-Sahily mengungkapkan hubungan antara
bahasa Arab dengan bahasa Suryani. Dan banyak lagi yang menyepakati bahwa
bahasa Arab dengan bahasa Suryani itu mempunyai kedekatan baik delam
lafadnya ataupun maknanya, dalam sisi lain Abu Hayyan Al-Andalusi juga
mengungkapkan bahwa bahasa Habsyi juga berhubungan dengan bahasa Arab.
Pengarang keduanya itu bebas.
C. Karakteristik Bahasa Samiyah
Diantara karakteristik bahasa Syamiah yang terpenting adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik bahasa Semit yang paling menonjol dibanding dengan
bahasa-bahasa yang lain adalah akar kata bahasa-bahasa ini lebih banyak
menggunakan konsonan dari pada vocal. Dengan kata lain, bahwa makna
dasar suatu kata terkait dengan konsonan akar kata. Sedangkan vocal
dianggap dalam sebuah kata dan tidak merubah makna sebuah kata.
Contoh: kata ‫ كتـب ، كتـب ،كتـب ، كتـب‬dst. Makna asli kata-kata ini terkait
َ‫ اَ آَّ  اَ  اَ ِلْ ، ٌ م ُ هِ  اَ  اَ  اَ  ا‬
dengan huruf ‫ ت، ك‬dan

.‫ب‬

2. Banyak sekali terdapat kata yang maknanya terkandung dalam tiga

konsonan akar kata, lalu diberi awalan atau sisipan untuk mengubah
maknanya seperti kata: ‫, ك اتب ، أكتب ، انكتب ا ، اسـتكتب ، مكتـب ، مكتـموب ، كــ اتب‬dst.
ٌ ، ِ‫ اَ  اَ  اَ  اَ ِلْ  اَ  اَ هِ ِلْ  اَ  اَ  اَ هِ ِلْ  اَ ِلْ  اَ  اَ  اَ ِلْ م ُ ، ٌ  اَ ِلْ م ُ ِلْ ، ٌ  اَ ه‬
Itulah sebabnya, maka verba (fi’il) dalam bahasa-bahasa Semit memiliki
10

sejumlah pola berimbuhan (mazid) yang menunjukkan berbagai makna
yang diambil dari makna verba dasar yang dibentuk secara baku dengan
mengubah kata dasar untuk menunjukkan kuantitas

atau kualitas

perbuatan, seperti makna repfleksif, saling melakukan perbuatan, bentuk
pasif dan lain-lain.
3. bahasa Semit banyak menggunakan huruf paringal (tenggorokan) seperti
huruf ‫ع‬

،

‫ح‬dan ‫, ه‬

serta

huruf

tekanan

dalam

(mufakhkham),

seperti ‫ ص‬dan ‫ط‬
4. Bahasa Semit juga tidak terlalu memperhatikan cabang-cabang dari kala
verba (lampau, kini dan akan datang). Dalam bahasa Semit terdapat 3 kata
pokok yaitu lampau, kini dan akan datang. Sebagai contoh dalam bahasa
Arab sebagai salah satu bahasa Semit, verba ada tiga bentuk yaitu verba
bentuk lampau (madhi), bentuk kini (mudhari’) dan bentuk yang akan
datang (mudhari’). Dalam bahasa Arab terdapat beberapa kata untuk
menunjukkan kala yang akan datang yaitu ‫ سموف ، س‬dan ‫ ل ن‬serta ‫ لم‬untuk
َ‫ اَ ِلْ  ا‬
ْ‫ اَ ِل‬
ْ‫ اَ ِل‬
kata lampau
5. Bahasa Semit tidak mengenal adanya bentuk kata gabungan yang berasal
dari

nomina

dan

verba

seperti

dalam

bahasa

bahasa

Inggris describe ( mendeskripsikan, menggambarkan, menguraikan) yang
berasal dari kata de+scribe yang sama denga bahasa Jerman bescreiben
yang berasa dari kata be + schreiben. Begitu pula dalam kata bahasa
Inggris

circumstance (keadaan)

stance yang

sama

dengan

yang
bahasa

berasal

dari

kata circum

Jerman unstand yang

+

berasal

dari un+stand.
6. struktur idhafah (frase) dalam bahasa Semit hubungan antara mudhaf dan
mudhaf ilaih sangat erat, sehingga dalam banyak hal seringkali keduanya
melebur menjadi satu kata, terutama dalam perkembangan yang modern,
seperti kata ‫ مــ اورد‬dan ‫ رس ـم ال‬yang berasal dari kata ‫( مــ اء ورد‬air bunga)
ْ‫ اَ  اَ ِل‬
َ‫هِ ِلْ  ا‬
ْ‫ اَ  اَ ِل‬
dan ‫( رأس م ال‬modal). Contoh lain dalam bahasa klasik ‫( حبقـر‬dingin) yang
َ‫ اَ ِلْ م ُ  ا‬
ُ ‫ اَ  اَ م‬
berasal dari kata ‫. قر + حب‬
ُّ  َ‫م ُ (ّ  ا‬
11

7. Bahasa Syamiah secara umum terdiri dari tiga huruf seperti contoh kata
‫ضرب ، قتل‬

D. Pembagian Bahasa Semit (Samiyah)
Para ulama membagi bahasa Semit ke dalam dua bagian : Samiyah Timur
dan Barat, kemudian Samiyah Barat terbagi dalam dua bagian : Barat Utara dan
Barat Selatan. Dr. Juwad Ali menyebut pembagian ini pada tahun 1869 M.
1. Samiyah Timur
Adalah bahasa Akkadia dengan bagiannya yaitu : Babalia dan Asyuria,
gambarannya tertulis dalam tulisan kuno yang ada di relief-relief, salah satu
tulisan yang terpenting adalah (Hukum Hamurrabi) yang terkenal. Nama Akkadia
diambil dari kota (‫ )أكاد‬yang terdapat di bagian utara dari negeri Babalia sekitar
2350 km, dan menjadi ibu kota negaranya. Ini merupakan negeri pertama bangsa
Semit berkembang. Bahasa ini telah punah dari dulu dan tidak sampai kepada
genarasi sekarang kecuali hanya tulisan-tulisan berupa ukiran yang menjadi salah
satu budaya bangsayang tinggal diantara dua sungai, tigris dan eufrat. Sebuah
penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 1843 M, menemukan banyak ukiran,
kemudian dilanjutkan oleh penelitian yang dilakukan ilmuan Inggris Rawlinson
pada tahun 1847 M.
2. Samiyah Barat, dibagi menjadi dua :
Samiyah Barat Utara, meliputi dua bahasa : Kan’aniyah dan Aromiyah.
a. Kan’aniyah adalah bahasa kabilah-kabilah yang kemungkinan
bermigrasi dari bagian barat selatan dari negeri Arab dan kemudian
mereka menjadikan Palestina dan Suria sebagai tempat tinggal mereka,
dan sebagian kawasan laut tengah. Kan’aniyah terbagi menjadi dua
yaitu :
12

1) Kan’aniyah Utara : Dinamakan bahasa Agoriti yang merupakan
dialek Kan’aniyah yang lama, penamaan ini diambil dari nama
Agorit, sebuah kota yang terletak sekitar 12 km dari sebelah utara
Adzkiyah, telah dilakukan penelitian pada tahun 1929 M dengan
ditemukannya berbagai ukiran yang menyerupai bahasa Akkadiyah ,
tetapi bahasa Agoriti lebih memperhatikan aspek perbedaan abjad
dari Akkadiyah yang lebih memperhatikan aturan kata-kata yang
terpisah.
2) Kan’aniyah Selatan : misalnya dalam bahasa Abariyah yang ditulis
pada masa lalu, termasuk juga kitab Taurat, kitabnya nabi Musa as
yang lima (pembentukan, tempat keluar, kelenturan, bilangan,
penggandaan) dan kitab-kitab para nabi seperti Muzamir Daud.
Dari sumber-sumber terdahulu, dalam bahasa Abariyah ada
Qashidah Daburoh yang menggambarkan tentang bani Israil juga
menceritakan tentang pemimpin Israil terhadap kepemimpinan
Kan’aniyah. Bahasa Abariyah mengalami perkembangan yang
membedakan kuat lemahnya menurut informasi-informasi yang
menceritakan sejarah agama dan bahasa Yahudi. Bahasa Abariyah
telah memberikan pengaruh terhadap bahasa Arab setelah terjadinga
Fath islam sehingga orang-orang Yahudi menyusun kaidah-kaidah
kebahasaan menyerupai kaidah dalam bahasa Arab, begitupun juga
kaitannya dengan syair-syair mereka.
Kan’aniyah Selatan mempunyai dialek yaitu dialek Muabiyah,
contohnya (‫ ,)ميشع‬kata ini adalah dialek orang-orang Muabiyah
keturunan Luth bin saudara Ibrahim as sebagaimana disebutkan pada
masa lalu. Diriwayatkan bahwa (‫ )ميشع‬adalah sebutan untuk raja
Israil.
Bahasa Finiqiyah : ditemukan di daerah finiqiyah (Tyre - Sidon Jubayl), kemudian penggunaan dialek bahasa ini dibawa keluar oleh
13

penggunanya sehingga sampai di tepi laut tengah dan populer
dikenal dengan (‫ )قرطاجنة‬Qorthajanah dan dialek yang utama di
daerah itu adalah (‫ )بونية‬Buniyah, cabang dari Finiqiyah. Sama
dengan bahasa lain, bahasa Finiqiyah juga ditemukan berupa ukiranukiran / prasasti, dan prasasti yang terkenal adalah Prasasti kerajaan
Babylus dan raja Kelmu. Bahasa Finiqiyah merupakan bahasa
terlama di rumpun bahasa Abariyah, tetapi juga ada dalam jejak
bahasa Aromiyah sebelum masehi, dan bahasa Aromiyah muncul
sebelum abad pertama masehi.
b. Bahasa Aromiyah : adalah bahasa kabilah-kabilah yang menetap di
ujung kawasan Arab dekat teluk Arab dan di provinsi-provinsi selatan
Suria. Pengguna bahasa Aromiyah berhijrah ke bagian Suria sekitar
abad ke-5 SM. Bahasa Aromiyah berbeda dengan bahasa Kan’aniyah
yang mendekati bahasa Abariyah, Finiqiyah, dan menjadi mayoritas di
bumi Mesopotamia (negara diantara dua sungai) dan Suria. Kemudian
menyebar ke wilayah Iraq. Bahasa Aromiyah terbagi menjadi dua
bagian :
1) Aromaniyah Barat, bahasa ini ditemukan dalam bentuk prasasti /
ukiran relief raja Samala, dan sebagiannya lagi pada buku Daniel,
Azra dan Irmiya yang ditulis dalam bahasa Aromiyah yang
ditemukan di wilayah Faylah, kota Aswan. Dokumen-dokumen ini
lebih dulu sampai kepada kita dari peninggalan-peninggalan bahasa
Samiyah yang dikodifikasikan menggunakan tinta. Dan ditemukan –
juga – di kota (‫ )تدمر‬Tadmur yang banyak meninggalkan arsip
dengan bahasa Aromiyah. Di sana terdapat banyak ukiran/prasasti
yang menggambarkan kota yang bersangkutan seperti di kota
Bashrah, di Syam, dan di provinsi ‘Ula di Hijaz. Juga terdapat
banyak di ukiran batu nisan pada abad pertama SM dan abad ke-4 M,
dan ungkapan-ungkapan bahasa Abariyah yang diterjemahkan dan
ditulis dengan bahasa Aromiyah di saat para penerjemah dari
14

Abariyah meninggal dari ranah perkembangan bahasa pada masa itu
yang mana bangsa Palestina yang menggunakan bahasa Aromiyah.
Inilah yang menjadi awal perintah untuk menjelaskan bahasa lisan
dan adanya kodifikasi dari terjemahan-terjemahan yang ada.
2) Aromiyah Timur, bahasa ini adalah bahasa Manda’iyah, yaitu bahasa
keagamaan orang-orang yang menggunakannya masih ada sampai
sekarang di belahan Iraq bagian Selatan. Di Iraq sendiri dikenal
dengan nama (‫ .)الصابئة‬Mereka hidup di tepi sungai-sungai khususnya
di daerah Masyroh dan di kota Maysan. Dr. Ali Abdul Wahid
mengatakan bahwa agama mereka adalah Yahudi dan Masehi
(Nashrani).
Ada bebrapa pandangan tentang bahasa Aromiyah Timur, pertama :
Pernyataan ini perlu dikaji ulang, sumber yang ada mengatakan
bahwa Shobiah tidak ada kaitannya dengan yahudi tetapi mereka lebih
dekat dengan Nashrani dari Isa as dan Yahya bin Zakaria karena
keduanya adalah Nabi mereka. Sejarawan Iraq, Ustad Abdur Rizqi AlHussaini menulis sebuah buku tentang ini mengenai sejarahnya, tata cara
dalam peribadahannya, yang dinamai (‫ )الصابئة المندائيون‬ini berdekatan
antara (‫ )المنداعية‬dan (‫ ,)المندائية‬yaitu terletak pada huruf ‘ain dan hamzah.
Peninggalan Sejarah-sejarah ini terbatas antara dua abad yaitu abad ke-7
dan ke-9 M. Dalam jumlahnya lebih dekat pada bahasa Aromiyah lama
yang asli dari semua bahasa Aromiyah yang lalu.
Kedua : dikenal (‫ )التلمود البابلي‬Talmud babalia. Para ilmuwan
Yahudi telah mengungkapkan bahwa Babal itu penggunanya (‫)الترجوم‬
ketika disandarkan pada penjelasan (‫ ,)المشنا‬yang menjadi teks keagamaan
yahudi yang dikarang pada tahun ke 70 M ketika akhir bidang
kepolitikan yahudi di wilayah Palestina lampau. Adapun bahasa
Abariyah pada saat itu sedikit digunakan oleh para lelaki agama Yahudi
yang mana telah banyak mengalami kerusakan yang dijelaskan dalam
15

dokumen dengan bahasa yang mudah dipahami. Untuk itu, dijelaskan
dengan bahasa Aromiyah yang dikenal dengan (‫ )الجمارا‬jumara, peristiwa
ini tersebar dari mulai abad ke-4 M sampai abad ke-6 M. Dan telah
diketahui bahwa bahasa yang dikodifikasi dengan penjelasan ini benyak
menggunakan bahasa Abariyah.
Ketiga : bahasa Suryani adalah dialek terpenting dalam bahsa
Aromiyah. Orang-orang Aromiyah menamakan dirinya dengan Suryani
setelah memluk agama Nashrani. Bahasa Suryani dibagi berdasarkan
gereja nashraninya menjadi dua bagian : Nasathiroh di bagian timur dan
Ya’qubiyah di bagian barat, kemudian pembagian ini memnghasilkan
dua dialek Suryani : timur dan barat. Peninggalan Suryani ini disatukan
oleh pengarang-pengarang yang memfokuskan perhatian mereka
terhadap tafsir kitab Taurat, Injil, dan Qashidah yang bersenandung di
gereja-gereja dan penyusun-penyusun dalam sejarah gereja Suryani
beserta para pendetanya. Fokus perhatian bahasa Suryani mengenai
sejarahnya merupakan suatu jalan yang dipotong dengan kebudayaan
Yunani untuk kebudayaan Islam, sebagaimana bahasa Suryani yang
merupakan perhubungan antara bahasa Arab dan bahasa Yunani. Banyak
kata dari bahasa Yunani yang masuk ke dalam bahasa Arab kemudian
dipindahkan ke dalam bahasa Suryani dan menjadi istilah filsafat,
lingkungan dan ilmiah. Bahasa Suryani tidak seutuhnya menjadi bahasa
setelah datangnya Islam sekitar enam abad. Sisanya terdapat di sebagian
provinsi-provinsi di pegunungan di Libanon, Syam, dan Iraq.

1. Samiyah Barat Selatan : Ada dua yaitu bahasa Arab dan bahasa Habsyi
Bahasa Habsyi :
Adalah bahasa kabilah-kabilah dari Arab yang pindah dari arah
wilayah selatan yang melewati bab El-Mandeb sampai ke Afrika. Kabilah yang
16

terkenal adalah kabilah (‫ )جشت‬Gesat, dan kabilah (‫ )الجعازي‬Al-Ij’azi. Kemudian
daerah itu dinamai oleh orang-orang (yang pindah dari kawasan Arab) dengan
nama Habsyah yang dinisbatkan kepada kabilah yang pertama, sedangkan dalam
bahasa dinisbatkan kepada kabilah yang kedua yaitu bahasa Ja’ziyah. Persamaan
antara Habsyi dan Yaman lama lebih banyak daripada Habsyi dan bahasa Arab.
Dialek yang paling penting adalah dialek Ja’ziyah atau Habsyi Ats-tsuyubiyah.
Ats-tsuyubiyah sendiri lebih dikenal orang-orang Yunani. Orang-orang Habsyi
pada waktu itu menjadikannya sebagai pengganti untuk Nashrani yang
berlawanan dengan Yang Suci. Bahasa ini tersebar di kota Uksum yang
diterjemahkan dalam buku suci dan buku-buku lain yang ringkasannya
diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Bahasa Amhariyah menjadi bahasa yang
resmi yang digunakan di kantor-kantor dan bahasa Al-Ja’ziyah menjadi bahasa
agama dan sastra. Bbahasa Amhariyah diantaranya mengandung qashidah
peperangan pada abad ke 14, 15, dan 16 M. Dalam bahasa ini terdapat dialek
Tigriniyah, cabang dari bahasa Al-Ij’aziyah, jarang digunakan dalam tulisan.
Dialek ini ditemukan dan populer pada tahun 1952 M.
E. Hubungan Bahasa Arab dengan Bahasa Semit (Samiyah)
Bahasa

Arab

merupakan

cabang

dari

rumpun

besar

Bahasa

Samiyah/Semit. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Istilah bahasa Samiyah/Semit
pertama kali dicetuskan oleh Schlozer pada tahun 1781 M, ketika ia mencari nama
bagi bangsa Abariyah, Dan bangsa Arab dan Habsyi merupakan satu rumpun
bahasa ini. Schlozer menyandarkan penamaan ini kepada berita dalam kitab taurat
tentang keturunan Nuh as setelah terjadi banjir. Bangsa-bangsa dan kabilahkabilah terbagi ke dalam tiga golongan besar yang mana tiga golongan itu kembali
ke anak-anak Nuh as (sam - ham - yafis). Kemudian muncul istilah atau penamaan
Samiyah untuk menandakan bangsa dan bahasa itu. Para ulama telah menyepakati
dengan penamaan ini. Pembahas Tunisia (Muhammad Khalifah) berfikir
bahwasanya istilah ini mengikuti Ahli Ketimuran yang berdalih pada kitab Taurat
yaitu Panggilan dan istana Samiyah diarahkan pada Yahudi dalam hal
kepercayaan mereka dengan pemahaman bangsa Samiyah yang hampir
17

memisahkan diri dari penamaan ini, Ketahuilah bahwasanya kata "Samiyah"
merupakan suatu cabang ilmu dari cabang pembelajaran kebahasaan pada masa
kini, tetapi kita menemukan bahwasanya sebagian pelajar Arab yang masih
berusaha untuk memperbaiki penamaan ini lebih banyak yang benar, dan aspek
semantik itu lebih benar terhadap kenyataan bangsa dan bahasa itu disamping
sebahagian besar pelajar masih menggunakan dalam hal yang bersifat wajib selain
menyelamatkan kesahihannya dan kebenarannya. Ustad 'Abbas Al-Aqod
berpendapat Sesungguhnya kebenaran penamaan bangsa Semit dengan (Bangsa
Arab) dan penamaan bahasanya dengan (Bahasa Arab yang dulu), (Abul AlAnbiya : 148). Adapun Almarhum Ustad Thoha Baqir menyebutkan
"Sesungguhnya Kawasan Arab itu merupakan ayunan bagi kaum-kaum yang
termasuk dalam penamaan orang-orang Semit yang berpindah dari tanah air Arab.
Nama yang benar baginya adalah (Kaum-kaum terdahulu), dan adapun bahasa
mereka yaitu Bahasa Arab yang dulu. (Dakhil dalam bahasa Arab : 17). Pendapat
yang lain memandang bahwa istilah Bahasa Arab yang dulu itu merupakan istilah
yang baik yang dimaksudkan untuk membedakan istilah Samiyah.
F. Hubungan Bahasa Samiyah (Semit) dengan Bahasa Hamiyah (Hamit)
Ada berbagi bentuk kesamaan antara bahasa Samiyah dengan bahasa hamiyah,
diantaranya sebagai berikut:
1.

Bahasa Mesir kuno menyerupai bahasa Samiyah dalam penggunaan dlomir
(‫ ) تا‬bagi mukhotob mufrod dan huruf ‫ ن‬bagi jama mutakallim )dan nama
nama bilangan, nama-nama kata benda khususnya nama-nama yang
tersusun dari dua bunyi (‫ .)يييم – فييم – سييما‬Banyak juga persamaan dalam
kaidah-kaidah bentuk dan susunanya diantaranya ta’nis isim dan shifat
dengan hruuf ‫ .تييا‬Begitu pula penggunaan bunyi vocal lebih banyak
dibandingkan

konsonan

dalam

menentukan

kosa

katanya

dan

pengucapannya. Dengan demikian sebagian ulama menggap bahwa bahasa
mesir kuno dan bahasa samiyah merupakan dua kelompok bahasa dari satu
rumpun.
18

2.

Para peneliti telah Nampak bentuk persamaan yang banyak antara bahasa
samiyah dengan bahasa Barbar, Kusyia dalam aspek yang berkaitan
dengan bentuk kata dan pengambilan suatu kata. Alasan peneliti mengenai
hal itu diantaranya:
a. Sebagian para peneliti berpendapat bahwa bahasa samiyah, Mesir
kuno, barbariya, dan kusyryiah, merupakan empat kelompok bahasa
dari rumpun yang satu, hanya saja terpisahnya bahasa barbaria dan
bahasa kusyia dari bahasa samiyah terjadi dalam kurun waktu yang
lama sebelum terpisahnya bahasa Mesir dari bahasa samiyah.
b. Sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa Kusyiyah dan bahasa
Barbaria tidak ada hubungan kekerabatan dengan bahasa Samiyah.
Adapun adanya kesesuain bahsa-bahsa ini dalam aspek mufrodat dan
kaidah-kaidahnya ini semua kembali kepada saling keterpengaruhan
antara kedua bahasa tersebut.
c. Bahsa mesir merupakan kerabat dari bahsa Samiyah. adapun hubungan
bahasa kusyiya dengan bahasa barbariya satu dengan yang lainnya, dan
hubungan antara kedua bahsa tersebut dengan bahasa Mesir dan bahasa
Samiyah tidak bisa diputuskan sampai penelitian mengenai hal itu
mendapat kesimpulan yang benar.
19

BAB III
SIMPULAN
Dari pembahasan yang diatas, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut.
A. Sejarah Bahasa Samiyah
Istilah bahasa Samiyah pertama kali diberikan oleh Scholozer sebagai
sebutan bagi sekumpulan bahasa yang dihubungkan kepada salah satu nama anak
nabi Nuh as yaitu Sam. Dari pendapat para peneliti kita dapat menyimpulkan
bahwa tempat pertama bagi semua bangsa-bangsa Samiyah adalah bagian selatan
Barat daya jazirah yaitu Nejed, Hijaz, Yaman dan sekitarnya. Bahasa Samiyahini
telah mengalami fase-fase perkembangan sebelum sampai pada keadaan sekarang
ini. Maka dengan kondisi seperti itu bahasa jauh sekali dari asal yang terdahulu.
B. Pentingnya mengetahui bahasa samiyah
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari mempelajari bahasa Samiyah
diantaranya kita mengetahui perkembangan kebahasaan, mengetahui huruf asli
dan huruf tambahan dan mengetahui kata yang tersusun.
C. Krakteristik bahasa Samiyah
1. Lebih banyak menggunakan konsonan dari pada vocal
2. Banyak sekali terdapat kata yang maknanya terkandung dalam tiga
konsonan akar kata, lalu diberi awalan atau sisipan untuk mengubah
maknanya.
3. Tidak terlalu memperhatikan cabang-cabang dari kala verba (lampau, kini
dan akan datang)
4. Tidak mengenal adanya bentuk kata gabungan yang berasal dari nomina
dan verba.
5. Struktur idhafah (frase) dalam bahasa Semit hubungan antara mudhaf dan
mudhaf ilaih sangat erat. .
6. Bahasa Syamiah secara umum terdiri dari tiga huruf seperti contoh kata
‫ضرب ، قتل‬
20

D. Pembagian dan penyebaran bahasa samiyah.
Pembagian dan penyebaran bahasa Samiyah disimpulkan dalam bagan dibawah
ini:
Samiyah
Samiyah Barat

Samiyah Timur
Akkadia
Asyuria

Barat
Selatan

Barat Utara
Kan’aniyah
Ibrani

Nabti

Agoriti

Arabiah

Aramiyah

Suryani

Habsyah
Al-jazirah

Finiqia

Amhariyah
Utara

Selatan

Tijriniyah

Bahasa

Baidah

Baqiyah

Lihyaniyah

Syi’ir

Samudiyah

Rajaz

Shofwiyah

Hukam
Fushha

Yaman Kuno
Ma’iniyah
Sabaiyah
Humeriyah
Qibtiyah
Hadromiyah
21

E. Hubungan antara bahasa Arab dan Bahasa Samiyah (semit)
Bahasa

Arab

merupakan

cabang

dari

rumpun

besar

Bahasa

Samiyah/Semit. Sudah jelas dengan demikian terdapat hubungan anatra
keduanya.
"Sesungguhnya Kawasan Arab itu merupakan ayunan bagi kaum-kaum
yang termasuk dalam penamaan orang-orang Semit yang berpindah dari tanah
air Arab. Nama yang benar baginya adalah (Kaum-kaum terdahulu), dan
adapun bahasa mereka yaitu Bahasa Arab yang dulu”. Muhammad Thaha
Baqir.
F. Hubungan antara bahasa Samiyah (semit) dengan bahasa Hamiyah
(Hamit)
Bahasa Hamiyah terdiri dari tiga kelompok bahasa, yaitu bahasa Mesir,
bahasa Barbar dan bahasa Kusyiyah. Bahasa Mesir kuno meyerupai bahasa
Samiyah dalam penggunaan dhomir, nama-nama kata benda, kaidah bentuk
dan susunan, pembentukan fi’il mudhari dan penggunaan bunyi vokal yang
lebih banyak dibandingkan dengan konsonan. Ha ini menunjukan bahwa
bahasa Samiyah dan bahasa Mesir kuno merupakan dua kelompok bahasa dari
satu rumpun.
Begitu pula terdapat beberapa kesamaan antara bahasa Samiyah dengan
bahasa Barbar dan bahasa Kusyiya. Akan tetapi letak kedekatan kedua bahasa
ini dengan bahasa Samiyah masih dalam perbedaan pendapat. Maka belum bisa
menjadi kesimpulan.
22

DAFTAR PUSTAKA
Ade Nandang, 2012. Fiqih luqoh. Bandung : CV Insan Mandiri
Mizyan, Ali Hasan. As-Syarif, Ibrahim Ath-Thohir. 2002. Mabahits fi Fiqhil
Lughoh. Saudi Arabia. Pustaka Syumu Ats-Tsaqofah
http://depiesta-inc.blogspot.com/2012/10/kedudukan-bahasa-arab-dari-bahasa.html
http://www.dedeyahya.com/2012/10/penyebaran-bahasa-samiyah-semit.html
http://warokakmaly.blogspot.com/2012/03/sejarah-bahasa-semit-dan-ciri
cirinya.html, Atlas Sejarah Dunia Islam (c,d,e dan f).

More Related Content

What's hot

Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)EmmaRakasiwi
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'Iaralailiyah
 
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah kelas XII
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah kelas XIIMedia Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah kelas XII
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah kelas XIINurSafitriMardiani
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Rian Ramdani
 
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Semester 1 Berbasis ICT
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Semester 1 Berbasis ICTPembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Semester 1 Berbasis ICT
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Semester 1 Berbasis ICTrohmahseptriana
 
3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesiaMarhamah Saleh
 
Materi Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XII
Materi Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XIIMateri Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XII
Materi Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XIINurMufidah5
 
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiRinoputra Stain
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaHolong Marina Ops
 
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah
Bahasa Fushha dan ‘AmiyahBahasa Fushha dan ‘Amiyah
Bahasa Fushha dan ‘AmiyahFakhri Cool
 
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2NimatusSholihah7
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiFaatihah Abwabarrizqi
 
Homonimi (Al-Musytarak Al-Lafdzi)
Homonimi (Al-Musytarak Al-Lafdzi)Homonimi (Al-Musytarak Al-Lafdzi)
Homonimi (Al-Musytarak Al-Lafdzi)Fakhri Cool
 
Media Pembelajaran Bahasa Arab MTS kelas VII Semester I(التعارف)
Media Pembelajaran Bahasa Arab MTS kelas VII Semester I(التعارف)Media Pembelajaran Bahasa Arab MTS kelas VII Semester I(التعارف)
Media Pembelajaran Bahasa Arab MTS kelas VII Semester I(التعارف)NurSafitriMardiani
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufYusuf Arifin
 

What's hot (20)

Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
Modul Pembelajaran Bahasa Arab kelas 9 MTs (semester genap)
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
 
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah kelas XII
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah kelas XIIMedia Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah kelas XII
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah kelas XII
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
 
Al jurumiyah terjemah
Al jurumiyah terjemah Al jurumiyah terjemah
Al jurumiyah terjemah
 
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Semester 1 Berbasis ICT
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Semester 1 Berbasis ICTPembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Semester 1 Berbasis ICT
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah Semester 1 Berbasis ICT
 
3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia
 
Materi Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XII
Materi Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XIIMateri Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XII
Materi Pembelajaran Bahasa Arab Kelas XII
 
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah
Bahasa Fushha dan ‘AmiyahBahasa Fushha dan ‘Amiyah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah
 
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
 
variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
 
Tahamul dan ada' hadits
Tahamul dan ada' haditsTahamul dan ada' hadits
Tahamul dan ada' hadits
 
Homonimi (Al-Musytarak Al-Lafdzi)
Homonimi (Al-Musytarak Al-Lafdzi)Homonimi (Al-Musytarak Al-Lafdzi)
Homonimi (Al-Musytarak Al-Lafdzi)
 
Media Pembelajaran Bahasa Arab MTS kelas VII Semester I(التعارف)
Media Pembelajaran Bahasa Arab MTS kelas VII Semester I(التعارف)Media Pembelajaran Bahasa Arab MTS kelas VII Semester I(التعارف)
Media Pembelajaran Bahasa Arab MTS kelas VII Semester I(التعارف)
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
 

Similar to Bahasa Semit dan Karakteristiknya

Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arabIlmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arabMuhammad Idris
 
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdfUAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdfssusere8135f
 
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptxMETODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptxIbniTrisalAdam2
 
makalh islam dan peradaban melayu 04.docx
makalh islam dan peradaban melayu 04.docxmakalh islam dan peradaban melayu 04.docx
makalh islam dan peradaban melayu 04.docxFajriatulIslamiyah
 
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01Izzuna El-ma'aly
 
makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2iffadewi
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Arab.pptx
Sejarah Perkembangan Bahasa Arab.pptxSejarah Perkembangan Bahasa Arab.pptx
Sejarah Perkembangan Bahasa Arab.pptxRijaludinIqbalFauzi
 
02__MASYARAKAT_ARAB_DAN_BUDAYA_ISLAM.pdf
02__MASYARAKAT_ARAB_DAN_BUDAYA_ISLAM.pdf02__MASYARAKAT_ARAB_DAN_BUDAYA_ISLAM.pdf
02__MASYARAKAT_ARAB_DAN_BUDAYA_ISLAM.pdfMandiriTour
 
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.pptIrfanMaulana619692
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIdris Miaus
 
Gambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasaGambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasaGills Sigam
 
Contoh kaedah membuat kutipan
Contoh kaedah membuat kutipanContoh kaedah membuat kutipan
Contoh kaedah membuat kutipansblm1053uum
 
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1Mira Sandrana
 
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdfTugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdfSusyamWidiantho
 

Similar to Bahasa Semit dan Karakteristiknya (20)

FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docxFUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
 
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arabIlmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
 
Ukd 2 fiqhu
Ukd 2 fiqhuUkd 2 fiqhu
Ukd 2 fiqhu
 
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAMURGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdfUAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
 
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptxMETODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
 
2
22
2
 
makalh islam dan peradaban melayu 04.docx
makalh islam dan peradaban melayu 04.docxmakalh islam dan peradaban melayu 04.docx
makalh islam dan peradaban melayu 04.docx
 
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
 
makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Arab.pptx
Sejarah Perkembangan Bahasa Arab.pptxSejarah Perkembangan Bahasa Arab.pptx
Sejarah Perkembangan Bahasa Arab.pptx
 
02__MASYARAKAT_ARAB_DAN_BUDAYA_ISLAM.pdf
02__MASYARAKAT_ARAB_DAN_BUDAYA_ISLAM.pdf02__MASYARAKAT_ARAB_DAN_BUDAYA_ISLAM.pdf
02__MASYARAKAT_ARAB_DAN_BUDAYA_ISLAM.pdf
 
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt
02-sejarah-aliran-ushul-fiqh.ppt
 
Asal usul bahasa melayu
Asal usul bahasa melayuAsal usul bahasa melayu
Asal usul bahasa melayu
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
 
Gambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasaGambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasa
 
BAHASA
BAHASA BAHASA
BAHASA
 
Contoh kaedah membuat kutipan
Contoh kaedah membuat kutipanContoh kaedah membuat kutipan
Contoh kaedah membuat kutipan
 
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1
 
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdfTugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
 

More from Fakhri Cool

Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5Fakhri Cool
 
Modul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan pptModul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan pptFakhri Cool
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikFakhri Cool
 
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikModul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikFakhri Cool
 
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikanModul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikanFakhri Cool
 
Bahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tikBahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tikFakhri Cool
 
6. pengenalan internet
6. pengenalan internet6. pengenalan internet
6. pengenalan internetFakhri Cool
 
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaranFakhri Cool
 
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaranFakhri Cool
 
2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristikFakhri Cool
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiFakhri Cool
 
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsKritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsFakhri Cool
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanFakhri Cool
 
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits MaudhuHadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits MaudhuFakhri Cool
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baruFakhri Cool
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu haditsFakhri Cool
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baruFakhri Cool
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baruFakhri Cool
 

More from Fakhri Cool (20)

Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5
 
Modul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan pptModul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan ppt
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
 
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikModul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
 
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikanModul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
 
Bahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tikBahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tik
 
6. pengenalan internet
6. pengenalan internet6. pengenalan internet
6. pengenalan internet
 
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
 
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
 
2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsKritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan Hadits
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
 
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits MaudhuHadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Inkar As-Sunnah
Inkar As-SunnahInkar As-Sunnah
Inkar As-Sunnah
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Bahasa Semit dan Karakteristiknya

  • 1. Bahasa Semit dan Karakteristiknya Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Fiqhu Lughah Dosen : Ade Nandang S, M.Ag. Oleh : Kelompok 1 Lusi Alawiyah (1210203055) Rismyanti (1210203080) Siti Komariah (1210203084) Yusef Wahyudi (1210203105) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
  • 3. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah mengajarkan manusia dengan qalam dan segala curahan rahmat Nya hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Rahmat dan keselamatan semoga tetap dicurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW; Rasul panutan alam, manusia terfasih di antara orang Arab dan Zaman. Tak lupa penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah fikh lughah bapak Ade Nandang S, M.Ag yang senantiasa memberikan bimbingandan arahannya dalam mata kuliah ini selain itu pula bantuan buku karangan beliau yang ikut membantu dalam pengumpulan informasi. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini menjadi ladang amal bagi semua, sekaligus merupakan cermin kecintaan kita terhadap bahasa. Penulis pun berharap makalah ini dapat dirasakan manfaatnya tak hanya bagi penulis pribadi akan tetapi baagi pembacanya. Walaupun masih menyisakan banyak kekurangan, mudah-mudahn kehadiran makalah ini menjadi ‘oaseu’ di padang pasir, yang dirindukan oleh orang-orang yang dahaga dan cinta terhadap bahasa. Bandung, Oktober 2013 Penyusun
  • 4. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................I DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1 A. Latar Belakang.............................................................................................1 B. Rumusan Masalah........................................................................................1 C. Tujuan..........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3 A. Sejarah Bahasa Samiyah..............................................................................3 B. Pentingnya mengetahui bahasa Samiyah.....................................................5 C. Karakteristik Bahasa Samiyah.....................................................................9 D. Pembagian Bahasa Semit (Samiyah)...........................................................11 E. Hubungan bahasa arab dengan bahasa Semit (Samiyah).............................16 F. Hubungan Bahasa Samiyah (semit) dengan Bahasa Hamiyah (hamit).......17 BAB III PENUTUP.................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….22
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti yang telah kita fahami pada pertemuan sebelumnya, bahwa Fiqh Al Lighah adalah ilmu yang mengkaji bahasa dari segi perkembangan, percampuran bahasa satu dan yang lainnya, lahjat makna lafazh, bentuk lafazh yang didasarkan pada kajian sejarah dan perbandingan dari bahsa-bahasa tersebut. Dan adapun objek kajiannya adalah sejarah bahasa, asal usul bahasa, kajian tentang mufradat seperti lafazh Mustarakh, lafazh Mutaradif, lafazh Al-Tadhad dan Isytiqaq. Pengkajian beberapa point di atas dengan menggunakan metode Historique Comperative yaitu mengkaji bahasa dengan pendekatan sejarah dan perbandingan.1 Sebagaimana disebutkan diatas maka penulis menyusun makalah ini berisi tentang sejarah, perkembangan, karakteristik dan lain sebagainya tentang bahasa di mulai dari bahsa Samiyah. B. Rumusan Masalah Adapun isi dalam makalah ini penulis rumuskannya sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah bahasa Samiyah? 2. Seberapa penting kita mengetahui bahasa Samiyah? 3. Bagaimana karakteristik bahasa Samiyah? 4. Bagaimana pembagian bahasa Samiyah (semit)? 5. Bagaimana hubungan Bahasa Arab dan Bahasa Samiyah (Semit)? 6. Bagaimana hubungan Bahasa Samiyah (Semit) dan Bahasa Hamiyah (Hamit)? C. Tujuan Penulisan 1 Ade Nandang, Fiqh Lughah, CV. Insan Mandiri, Bandung : 2012, hal. 26.
  • 6. 2 Setelah kami mengikuti perkuliahan pada pertemuan sebelumnya, kami menyusun makalah ini dengan tujuan : 1. Agar kami dapat memahami sejarah bahasa khususnya bahasa Samiyah 2. Agar kami memahami pentingnya mengetahui bahasa samiyah. 3. Agar kami mengetahui krakteristik bahasa Samiyah 4. Agar kami mengetahui pembagian dan penyebaran bahasa samiyah. 5. Agar kami mengerti hubungan antara bahasa Arab dan Bahasa Samiyah (semit). 6. Agar kami mengerti hubungan antara bahasa Samiyah (semit) dengan bahasa Hamiyah (Hamit)
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Bahasa Samiyah Istilah bahasa Samiyah ditetapkan sebagai sebutan bagi sekumpulan bahasa yang dihubungkankepada salah satu anak nabi Nuh as yaitu Sam. Orang yang pertama kali memberikan istilah tersebut adalah Scholozer paada tahun 1781 ketika dia mencari nama bagi bahasa orang Ibrani dan bangsa Arab. dia melihat antara bahasa Ibrani dan bahasa Arab ternyata ada hubungan dan kesamaan. Scholozer menyandarkan penamaan ini kepada berita yang terdapat dalam kitab Taurat tentang keturunan Nuh setelah terjadi banjir besar. Bangsa-bangsa dan kabilah-kabilah dibagi menjadi tiga bagian besar yang semuanya kembali kepada anak-anak Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafat.2 1. Tempat Pertama Bangsa Samiyah (Semit) Mengenal tempat pertama bangsa samiyah para ilmuan berbeda pendapat dalam menentukan tempat yang digunakan oleh bangsa samiyah. Pendapatpendapat yang berkembang diantaranya: a. Bangsa sam tinggal di Habsyah dari Habsyah menyebar ke bagian selatan arab melalui jalan mundab, dari bagian ini berkembang ke berbagai penjuru jazirah arab. b. Bangsa sam tinggal di bagian utara Afrika, lalu berkembang ke Asia melalui Barzakh Sawis. c. Bangsa sam tinggal di Armenia dekat perbatasan kurdistan. d. Guidi berpendapat bahwa bangsa sam tinggal di selatan Iraq. Pendapatnya didasarkan kepada adanya sebagian kosa kata yang sama berkaitan dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal ini nampak dari karakter kalimatkalimatnya, bunyi-bunyiannya dan makna –maknanya. Juga ada bukti-bukti lain yang menunjukan bahwa Iraq adalah tempat asal bangasa Samiyah. 2 Ahmad Muhammad Qoddur, Al Madhkal ila Fiqh Al Lughah, Dar al-Fikr al Mu’ashir, Bairut, 1992, hal.23
  • 8. 4 e. Sebagian pakar berpendapat bahwa bangsa samiyah tinggal di selatan jazirah arab ( Hijaz, Nejed, dan Yaman ). Kebanyakan dari kelompok orientalis cenderung kepada pendapat ini seperti Renan ( Prancis ) dan Brokleman ( Almania ). Pendapat ini merupakan pendapat yang paling shahih, paling kuat dan paling banyak kesesuaiannya dengan peninggalan bangsa ini serta realitas sejarah. Adapun argumentasi bahwa awal bangsa Samiyha di Jazirah Arab sebagai berikut: 1) Proses hijrah ( imigrasi ) terjadi secara terus menerus kesebelah barat daya yaitu ke Nejed, Hijaz dan Yaman dan Migrasi ke sebelah timur ke Shuriah, Irak dan lain-lain sehingga mereka memerangi bangsa Sumariyyin dan bisa mengalahkan bangsa mereka (Sumariyyin) sehingga bisa mendirikan sebuah negeri diatas pemerintahannya yang dikenal dengan negeri Babilonia.3 2) Dari bagian ini bangsa Sam menyebar ke bagian utara, lalu terbentuk bangsa yang dikenal dengan bangsa Kan’an.4 3) Dari bagian ini pula terjadi hijrah (migrasi) kedua ke iraq. Hal ini terbukti dari peninggalannya yaitu bangsa Sam dapat menguasai negeri Iraq yang pada waktu itu dikendalikan oleh kerajaan Kaldea yang salah satu dari rajanya bernama Hamuroby. 5 4) Dari bagian ini juga menyebar kabilah Ismail (keturunan nabi Ismail yang tempat tinggal asal mereka di Hijaz) ke utara.6 5) Dari bagian ini juga pada awal masehi berpindah kabilah madyan ( tempat tinggalnya di Hijaz ) ke Syam, dan sebagian kabilah Qahthan ( tempat tinggalkannya di Yaman ), pindah ke Hijaz, Syam, dan iraq. Maka menetap di makah bani Khuza’ah di Yatsrib bani Aos, Khazraj dan bani Ghassan di Syam, bani Lakham di Iraq. 3 Migrasi ini terjadi diduga terjadi pada abad ke tiga puluh enam sebelum masehi Migrasi ini terjadi diduga terjadi pada abad ke dua puluh enam sebelum masehi 5 Diduga terjadi migrasi pada abad ke enam belas sebelum Masehi 6 Diduga proses migrasi terjadi pada abad ke enam belas sebelum masehi. 4
  • 9. 5 2. Bahasa Samiyah Terdahulu (Kuno) Ulama yahudi pada masa lalu meyakini bahwa bahasa Ibriyah ( Ibrani ) adalah bahasa terdahulu manusia. Pendapat ini berkembang , bahkan sebagian ulama arab juga meyakini pendapat ini. Sebagian mereka berpendapat bahwa bahasa Asyuriah al-Babilliyah (Babilonia- asyuria) merupakan bahasa terdahulu, tetapi pendapat ini kurang disertai argumentasi, karena apa yang sampai kepada kita dari dari peningalan Asyuriah sedikit sekali. Ada juga sebagian ulama yang berpegang pada unsur-unsur kesamaan antara bahasa-bahasa Samiyah yaitu dari aspek mufrodat dan qawa’id, lalu mereka menjadikan kesamaan tersebut sebagai gambaran bagi bahasa Samiyah pertama, dan mereka menganggap bahwa bentuk bahasa ini merupakan bahasa Samiyah pertama kali ada dan digunakan, dan pertama kali berkembang. Diantara yang dapat diterima menurut orientalis bahwa bahas arab merupakan bahasa yang paling banyak terjaga dari bahasa asalnya yaitu bahasa Samiyah baik dari aspek mufradanya maupun qawa’idnya. Sebabnya adalah karena perkembangan bahasa tersebut terjadi ditempat terdahulu bagi bangsa Sam, dan tepatnya bahasa tersebut ditempat independen dan tidak banyak dipengaruhi oleh bangsa luar, maka sedikit sekali percampuran dengan bahasa lain, juga tidak ada jalan lain untuk menjauhkan bahasa tersebut dari bahasa asalnya terdahulu. B. Pentingnya mengetahui bahasa Samiyah Bahasa Arab merupakan salah satu dari rumpun bahasa Samiyah, maka ini sama halnya dengan belajar bahasa Samiyah. Pembelajaran bahasa Arab berkesinambungan dengan bahasa-bahasa Samiyah yang menunjukkan pada hasil yang bermanfaat dalam pembahasan kebahasaan. Adapun manfaat dari pembahasan bahasa Samiyah itu adalah sebagai berikut : a. Mengetahui Perkembangan Kebahasaan Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 61 disebutkan :
  • 10. 6 َ‫ اَ ِلْ م ُ اَ اَ اَ آَّ اَ م ُ ِلْ هِ ِلْ اَ اَ هِ آَّ م ُ هِ م ُ اَ ِلْ م ُ هِ اَ ِلْهِ اَ اَ هِ آَّ هِ اَ اَ م ُ هِ اَ اَ اَد هِ ا‬ ‫ف ادع لبن ا ربك يخرج لبن ا مم ا تبنبت األرض م ن بقله ا وقثِئآئه ا وفمومه ا وع اَسه‬ “ mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya” Abdullah bin Mas’ud r.a membaca “‫ ”وثمومه ا‬manakah kalimat asli bahasa Arab ? Apakah dengan tsa (‫ )الث اء‬atau dengan fa (‫ ? )الف اء‬Para pakar bahasa Arab berkata : Sesungguhnya (‫ )الشي ن‬bahasa Abariyah yang dalam bahasa Aromiyahnya itu dengan (‫ , )ت اء‬dalam bahasa Arab dengan (‫ .)الث اء‬Itu merupakan kaidah yang sama dalam perbandingan suara-suara bahasa Samiyah. Kata (‫ )شموم‬dalam bahasa Abariyah adalah (‫ )تموم ا‬dalam bahasa Aromiyah dan (‫ )ثموم‬dalam bahasa Arab. Dari kata ini yang paling benar/asli yaitu kata dari bahasa Arab (dengan tsa). Adapun “fa” adalah bentuk perkembangan darinya, dan banyak kata dalam bahasa Arab yang disebutkan dan ada huruf tsa dan fa, seperti ( ,(‫الحث الة، الحف الة(, )ثم، فم‬ ‫ .))األث اثي،األث افي‬Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang dimuat dalam buku-buku bahasa dan tidak dinamai buku-buku perubahan. Dr. Ramdhan Abdu Thawab bahwsanya kata kerja (‫ )ث اب‬dalam bahasa Arab adalah yang asli, dan kata kerja (‫ )ت اب‬berarti (keluar dari dosa) atau taubat, bukan aslinya, dan perkembangan dari (‫ )ث اب‬bukan bentuk pemalsuan dari bahasa Aromiyah. b. Mengetahui huruf asli dan huruf tambahan Ahli bahasa berpendapat bahwa hamzah dalam kata (‫ )اطمأن‬adalah asli, dan pembahasan bahasa menolak pendapat ini karena materi dalam bahasa Abariyah ( ‫ )طم ن‬tanpa hamzah. Pertimbangan keilmuan yang memerhatikan permasalahan ini dengan logika yang benar berpendapat bahwa kata itu yang benar dalam bahasa Arab (‫ )اطم ان‬dengan wazan (‫ )افع ال‬contohnya (‫ )احم ار ـ اصف ار‬kemudian kata itu َّ‫آ‬ َّ‫آ‬ ّ( ّ( digunakan dalam banyak syair. Para penyair bermaksud meringkas dari pertemuan dua huruf mati dan menambahkan hamzah menjadi (‫ .)اطمأن‬Dari syair-syair yang terkemuka, salah satunya penyair Kutsair bin Abdirrahman Al-Khazaiy: “Dan kamu Ibnu Layla pandangan kaummu lebih baik”
  • 11. 7 Dan syair Thoromah : “Dan jika dajal keluar seraya mencari agamanya” Hal ini tidak terbatas hanya pada syair tetapi dalam prosa pun demikian, seperti : Perempun ini adalah pemudi dan ini adalah binatang buas (sebutan untuk golongan Anjing). Para Ahli Nahwu berpendapat bahwa kata (‫ )اسم‬adalah tiga huruf asli, adapun hamzah washol di dalamnya adalah pengganti dari lam yang dibuang, dan adapun yang mengatakan (‫ )سممو‬adalah pandangan orang-orang Bashrah. Sedangkan Orang-orang kufah berpendapat bahwa ia merupakan pengganti dari fa yang dibuang, asalnya (‫ .)وسم‬Perbandingan bahasa Samiyah menunjukkan bahwa banyak hubungan atau keterkaitan antara satu kata dengn kata yang lainnya seperti (‫ )يد – دم - فم‬mempunyai asal yang sama. Kata (‫ )اسم‬yang berasal dari bahasa Abariyah adalah (‫ )شم‬dan dalam bahasa Amariyahnya (‫ ,)شم ا‬dalam bahasa ِ‫ه‬ َ‫ ا‬ Habsyah (‫ ,)سم‬dan dalam bahasa Akkadiyahnya (‫.)شم‬ ْ‫هِ ِل‬ ْ‫م ُ ِل‬ Perbandingan ini menunjukkan para ahli nahwu terdahulu tidak sepenuhnya banar, inilah kelemahan bahasa Samiyah. c. Mengetahui Kata yang tersusun Para Ahli nahwu Arab telah menyepakati kata (‫ )ليس‬terdapat perbedaan pendapat, kelompok yang pertama dipelopori oleh Khalil bin Ahmad Al-Furohaidi yang berpendapat bahwa kata itu adalah suatu susunan, asalnya adalah (‫.)ل أيس‬ Kemudian Hamzahnya dibuang dan menyambungkan huruf lam dengan ya. Asal kata ‫ , ليس : ل أيس‬yang merujuk pada ungkapan Arab : Ambilkan aku dari apapun yang kau bisa dan tidak bisa. Yakni dari apapun ia dan bukan ia. Begitupun yang dikatakan ulama Kufi dan jerman timur (Bergostroser) dalam bukunya ( ‫التطمور‬ ‫.)البنحموي للغة العربية‬ Kelompok yang kedua, mereka jumhur ahli Nahwu mengambil ucapan Ibnu Sayidah Al-Andalusi yang berpendapat bahwasanya kata itu sederhana. Itu adalah
  • 12. 8 Fiil madhi, asalnya (‫ )ليس‬kasrah pada huruf ya, kemudian disukunkan karena ِ‫ه‬ mengucapkannya berat dan tidak diganti dengan alif karena tidak digunakan untuk lafad madhi dan hal. Maka inilah yang disebut Nahwu..!!! Pembahasan bandingan dalam bahasa Samiyah antara (‫ )ليس‬yang tersusun dari (‫ )ل + أيس‬itu tidak ditemukan lagi sekarang dalam bahasa Arab kecuali dalam ungkapan-ungkapan terdahulu seperti ucapan Arab : Ambilkan aku dari apapun yang kau bisa dan tidak bisa, yakni ada dan tiadanya. Kata (‫ )أيس‬adalah berasal dari bahasa Abariyah (‫ ,)يش‬lawannya (‫ )ال يش‬dan dalam bahasa Asyuriyah (‫)أشمو‬ lawannya (‫ ,)لشمو‬dalam bahasa Aromiyah (‫ )أيت‬lawannya (‫ )ليت‬asalnya (‫)ل أيت‬ artinya : tidak ditemukan, dan makna kata ini (‫ )ليس‬adalah perkembangan dari ( ‫ل‬ ‫ )أيس‬lawannya dating dari (‫ )ل‬sebagaimana yang dinyatakan oleh Khalil dan orang-orang yang mengikutinya.Sedangkan contoh dari perkembangan Nahwu adalah (‫ )السي ن وسموف‬penggunaan bahasa ini merujuk pada satu makna. Oorangorang Bashrah berpendapat bahwa masa yang akan datang ditandai dengan ‫السي ن‬ yang kemudian dipersempit dengan ‫ .سموف‬Inilah alasan logis yang tidak mendukung dalam penggunaan bahasa. Di dalam ayat-ayat Al-Quran, banyak terdapat kedua huruf ini, dan bahwasanya ‫ السي ن‬dan ‫ سموف‬sama sebagai penanda waktu yang akan datang. Firman Allah : (‫ )فسموف تعلممون م ن يأتيه عذاب يخزيه‬dan firmannya : (‫ ,)سيعلممون غدا م ن الكذاب األشر‬kedua ayat ini maksudnya sama yaitu menunjukkan hari kiamat. Adapun orang-orang Kufi berpendapat bahwasanya ‫ السي ن‬itu sama dengan ‫ سموف‬dalam maknanya sebagaimana yang pertama itu merupakan potongan dari yang kedua. Ini pendapat yang shahih karena kata ( ‫ )سموف‬adalah jenis kata isim yang bermakna permulaan dan tujuan, ini dalam makna bahasa Aromiyah. Kemudian menjadi suatu perangkat setelah menjadi kata isim, dan kata ‫ سموف‬dalam bahasa Arab bermakna sabar dan kata ‫ تسمويف‬bermakna pengakhiran. Kata ‫ تسمويف‬dalam pelaksanaan keagamaan bermakna pengawasan, yang bearsal dari kata kerja. Contohnya : ‫ ,سموفت الرجل تسمويف ا‬Perbandingan ini pun menyebar bahwasanya kata ‫ سموف‬merupakan perkembangan dari kata isim yang mempertahankan bahasa Arab dengan makna yang berdekatan dengan makna dari bahasa Aromiyah.
  • 13. 9 Para ahli bahasa terdahulu tidak mengacuhkan perhatian terhadap bahasa Samiyah, tetapi sebagian dari mereka mengetahui hubungan antara bahasa Arab dengan bahasa-bahasa Samiyah yang lainnya, pengetahuan mereka bertambah saat mempelajari aspek kebahasaan dan persamaan bahasa Arab dengan bahasa Samiyah. Dalam buku Al-‘Ayin disebutkan “Kan’an bin Sam bin Nuh menurunkan nasab Kan’aniyun (Orang-orang keturunan kan’an), mereka berbicara dengan bahasa yang mirip bahasa Arab”, Abu ‘Abid Al-Qosim bin Salam berpendapat tentang bahasa Suryani dan komponen-komponennya menggunakan fathah di akhir kata-katanya sebagaimana ditukil dari Abu Hatam Ar-Razi dalam bukunya Az-Zinah, dan juga dari Ibnu Hazm Al-Andalusi yang mengatakan ada hubungan dekat antara bahasa Arab, bahasa Abariyah dan bahasa Suryani. Begitupun juga Imam As-Sahily mengungkapkan hubungan antara bahasa Arab dengan bahasa Suryani. Dan banyak lagi yang menyepakati bahwa bahasa Arab dengan bahasa Suryani itu mempunyai kedekatan baik delam lafadnya ataupun maknanya, dalam sisi lain Abu Hayyan Al-Andalusi juga mengungkapkan bahwa bahasa Habsyi juga berhubungan dengan bahasa Arab. Pengarang keduanya itu bebas. C. Karakteristik Bahasa Samiyah Diantara karakteristik bahasa Syamiah yang terpenting adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik bahasa Semit yang paling menonjol dibanding dengan bahasa-bahasa yang lain adalah akar kata bahasa-bahasa ini lebih banyak menggunakan konsonan dari pada vocal. Dengan kata lain, bahwa makna dasar suatu kata terkait dengan konsonan akar kata. Sedangkan vocal dianggap dalam sebuah kata dan tidak merubah makna sebuah kata. Contoh: kata ‫ كتـب ، كتـب ،كتـب ، كتـب‬dst. Makna asli kata-kata ini terkait َ‫ اَ آَّ اَ اَ ِلْ ، ٌ م ُ هِ اَ اَ اَ ا‬ dengan huruf ‫ ت، ك‬dan .‫ب‬ 2. Banyak sekali terdapat kata yang maknanya terkandung dalam tiga konsonan akar kata, lalu diberi awalan atau sisipan untuk mengubah maknanya seperti kata: ‫, ك اتب ، أكتب ، انكتب ا ، اسـتكتب ، مكتـب ، مكتـموب ، كــ اتب‬dst. ٌ ، ِ‫ اَ اَ اَ اَ ِلْ اَ اَ هِ ِلْ اَ اَ اَ هِ ِلْ اَ ِلْ اَ اَ اَ ِلْ م ُ ، ٌ اَ ِلْ م ُ ِلْ ، ٌ اَ ه‬ Itulah sebabnya, maka verba (fi’il) dalam bahasa-bahasa Semit memiliki
  • 14. 10 sejumlah pola berimbuhan (mazid) yang menunjukkan berbagai makna yang diambil dari makna verba dasar yang dibentuk secara baku dengan mengubah kata dasar untuk menunjukkan kuantitas atau kualitas perbuatan, seperti makna repfleksif, saling melakukan perbuatan, bentuk pasif dan lain-lain. 3. bahasa Semit banyak menggunakan huruf paringal (tenggorokan) seperti huruf ‫ع‬ ، ‫ح‬dan ‫, ه‬ serta huruf tekanan dalam (mufakhkham), seperti ‫ ص‬dan ‫ط‬ 4. Bahasa Semit juga tidak terlalu memperhatikan cabang-cabang dari kala verba (lampau, kini dan akan datang). Dalam bahasa Semit terdapat 3 kata pokok yaitu lampau, kini dan akan datang. Sebagai contoh dalam bahasa Arab sebagai salah satu bahasa Semit, verba ada tiga bentuk yaitu verba bentuk lampau (madhi), bentuk kini (mudhari’) dan bentuk yang akan datang (mudhari’). Dalam bahasa Arab terdapat beberapa kata untuk menunjukkan kala yang akan datang yaitu ‫ سموف ، س‬dan ‫ ل ن‬serta ‫ لم‬untuk َ‫ اَ ِلْ ا‬ ْ‫ اَ ِل‬ ْ‫ اَ ِل‬ kata lampau 5. Bahasa Semit tidak mengenal adanya bentuk kata gabungan yang berasal dari nomina dan verba seperti dalam bahasa bahasa Inggris describe ( mendeskripsikan, menggambarkan, menguraikan) yang berasal dari kata de+scribe yang sama denga bahasa Jerman bescreiben yang berasa dari kata be + schreiben. Begitu pula dalam kata bahasa Inggris circumstance (keadaan) stance yang sama dengan yang bahasa berasal dari kata circum Jerman unstand yang + berasal dari un+stand. 6. struktur idhafah (frase) dalam bahasa Semit hubungan antara mudhaf dan mudhaf ilaih sangat erat, sehingga dalam banyak hal seringkali keduanya melebur menjadi satu kata, terutama dalam perkembangan yang modern, seperti kata ‫ مــ اورد‬dan ‫ رس ـم ال‬yang berasal dari kata ‫( مــ اء ورد‬air bunga) ْ‫ اَ اَ ِل‬ َ‫هِ ِلْ ا‬ ْ‫ اَ اَ ِل‬ dan ‫( رأس م ال‬modal). Contoh lain dalam bahasa klasik ‫( حبقـر‬dingin) yang َ‫ اَ ِلْ م ُ ا‬ ُ ‫ اَ اَ م‬ berasal dari kata ‫. قر + حب‬ ُّ  َ‫م ُ (ّ ا‬
  • 15. 11 7. Bahasa Syamiah secara umum terdiri dari tiga huruf seperti contoh kata ‫ضرب ، قتل‬ D. Pembagian Bahasa Semit (Samiyah) Para ulama membagi bahasa Semit ke dalam dua bagian : Samiyah Timur dan Barat, kemudian Samiyah Barat terbagi dalam dua bagian : Barat Utara dan Barat Selatan. Dr. Juwad Ali menyebut pembagian ini pada tahun 1869 M. 1. Samiyah Timur Adalah bahasa Akkadia dengan bagiannya yaitu : Babalia dan Asyuria, gambarannya tertulis dalam tulisan kuno yang ada di relief-relief, salah satu tulisan yang terpenting adalah (Hukum Hamurrabi) yang terkenal. Nama Akkadia diambil dari kota (‫ )أكاد‬yang terdapat di bagian utara dari negeri Babalia sekitar 2350 km, dan menjadi ibu kota negaranya. Ini merupakan negeri pertama bangsa Semit berkembang. Bahasa ini telah punah dari dulu dan tidak sampai kepada genarasi sekarang kecuali hanya tulisan-tulisan berupa ukiran yang menjadi salah satu budaya bangsayang tinggal diantara dua sungai, tigris dan eufrat. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 1843 M, menemukan banyak ukiran, kemudian dilanjutkan oleh penelitian yang dilakukan ilmuan Inggris Rawlinson pada tahun 1847 M. 2. Samiyah Barat, dibagi menjadi dua : Samiyah Barat Utara, meliputi dua bahasa : Kan’aniyah dan Aromiyah. a. Kan’aniyah adalah bahasa kabilah-kabilah yang kemungkinan bermigrasi dari bagian barat selatan dari negeri Arab dan kemudian mereka menjadikan Palestina dan Suria sebagai tempat tinggal mereka, dan sebagian kawasan laut tengah. Kan’aniyah terbagi menjadi dua yaitu :
  • 16. 12 1) Kan’aniyah Utara : Dinamakan bahasa Agoriti yang merupakan dialek Kan’aniyah yang lama, penamaan ini diambil dari nama Agorit, sebuah kota yang terletak sekitar 12 km dari sebelah utara Adzkiyah, telah dilakukan penelitian pada tahun 1929 M dengan ditemukannya berbagai ukiran yang menyerupai bahasa Akkadiyah , tetapi bahasa Agoriti lebih memperhatikan aspek perbedaan abjad dari Akkadiyah yang lebih memperhatikan aturan kata-kata yang terpisah. 2) Kan’aniyah Selatan : misalnya dalam bahasa Abariyah yang ditulis pada masa lalu, termasuk juga kitab Taurat, kitabnya nabi Musa as yang lima (pembentukan, tempat keluar, kelenturan, bilangan, penggandaan) dan kitab-kitab para nabi seperti Muzamir Daud. Dari sumber-sumber terdahulu, dalam bahasa Abariyah ada Qashidah Daburoh yang menggambarkan tentang bani Israil juga menceritakan tentang pemimpin Israil terhadap kepemimpinan Kan’aniyah. Bahasa Abariyah mengalami perkembangan yang membedakan kuat lemahnya menurut informasi-informasi yang menceritakan sejarah agama dan bahasa Yahudi. Bahasa Abariyah telah memberikan pengaruh terhadap bahasa Arab setelah terjadinga Fath islam sehingga orang-orang Yahudi menyusun kaidah-kaidah kebahasaan menyerupai kaidah dalam bahasa Arab, begitupun juga kaitannya dengan syair-syair mereka. Kan’aniyah Selatan mempunyai dialek yaitu dialek Muabiyah, contohnya (‫ ,)ميشع‬kata ini adalah dialek orang-orang Muabiyah keturunan Luth bin saudara Ibrahim as sebagaimana disebutkan pada masa lalu. Diriwayatkan bahwa (‫ )ميشع‬adalah sebutan untuk raja Israil. Bahasa Finiqiyah : ditemukan di daerah finiqiyah (Tyre - Sidon Jubayl), kemudian penggunaan dialek bahasa ini dibawa keluar oleh
  • 17. 13 penggunanya sehingga sampai di tepi laut tengah dan populer dikenal dengan (‫ )قرطاجنة‬Qorthajanah dan dialek yang utama di daerah itu adalah (‫ )بونية‬Buniyah, cabang dari Finiqiyah. Sama dengan bahasa lain, bahasa Finiqiyah juga ditemukan berupa ukiranukiran / prasasti, dan prasasti yang terkenal adalah Prasasti kerajaan Babylus dan raja Kelmu. Bahasa Finiqiyah merupakan bahasa terlama di rumpun bahasa Abariyah, tetapi juga ada dalam jejak bahasa Aromiyah sebelum masehi, dan bahasa Aromiyah muncul sebelum abad pertama masehi. b. Bahasa Aromiyah : adalah bahasa kabilah-kabilah yang menetap di ujung kawasan Arab dekat teluk Arab dan di provinsi-provinsi selatan Suria. Pengguna bahasa Aromiyah berhijrah ke bagian Suria sekitar abad ke-5 SM. Bahasa Aromiyah berbeda dengan bahasa Kan’aniyah yang mendekati bahasa Abariyah, Finiqiyah, dan menjadi mayoritas di bumi Mesopotamia (negara diantara dua sungai) dan Suria. Kemudian menyebar ke wilayah Iraq. Bahasa Aromiyah terbagi menjadi dua bagian : 1) Aromaniyah Barat, bahasa ini ditemukan dalam bentuk prasasti / ukiran relief raja Samala, dan sebagiannya lagi pada buku Daniel, Azra dan Irmiya yang ditulis dalam bahasa Aromiyah yang ditemukan di wilayah Faylah, kota Aswan. Dokumen-dokumen ini lebih dulu sampai kepada kita dari peninggalan-peninggalan bahasa Samiyah yang dikodifikasikan menggunakan tinta. Dan ditemukan – juga – di kota (‫ )تدمر‬Tadmur yang banyak meninggalkan arsip dengan bahasa Aromiyah. Di sana terdapat banyak ukiran/prasasti yang menggambarkan kota yang bersangkutan seperti di kota Bashrah, di Syam, dan di provinsi ‘Ula di Hijaz. Juga terdapat banyak di ukiran batu nisan pada abad pertama SM dan abad ke-4 M, dan ungkapan-ungkapan bahasa Abariyah yang diterjemahkan dan ditulis dengan bahasa Aromiyah di saat para penerjemah dari
  • 18. 14 Abariyah meninggal dari ranah perkembangan bahasa pada masa itu yang mana bangsa Palestina yang menggunakan bahasa Aromiyah. Inilah yang menjadi awal perintah untuk menjelaskan bahasa lisan dan adanya kodifikasi dari terjemahan-terjemahan yang ada. 2) Aromiyah Timur, bahasa ini adalah bahasa Manda’iyah, yaitu bahasa keagamaan orang-orang yang menggunakannya masih ada sampai sekarang di belahan Iraq bagian Selatan. Di Iraq sendiri dikenal dengan nama (‫ .)الصابئة‬Mereka hidup di tepi sungai-sungai khususnya di daerah Masyroh dan di kota Maysan. Dr. Ali Abdul Wahid mengatakan bahwa agama mereka adalah Yahudi dan Masehi (Nashrani). Ada bebrapa pandangan tentang bahasa Aromiyah Timur, pertama : Pernyataan ini perlu dikaji ulang, sumber yang ada mengatakan bahwa Shobiah tidak ada kaitannya dengan yahudi tetapi mereka lebih dekat dengan Nashrani dari Isa as dan Yahya bin Zakaria karena keduanya adalah Nabi mereka. Sejarawan Iraq, Ustad Abdur Rizqi AlHussaini menulis sebuah buku tentang ini mengenai sejarahnya, tata cara dalam peribadahannya, yang dinamai (‫ )الصابئة المندائيون‬ini berdekatan antara (‫ )المنداعية‬dan (‫ ,)المندائية‬yaitu terletak pada huruf ‘ain dan hamzah. Peninggalan Sejarah-sejarah ini terbatas antara dua abad yaitu abad ke-7 dan ke-9 M. Dalam jumlahnya lebih dekat pada bahasa Aromiyah lama yang asli dari semua bahasa Aromiyah yang lalu. Kedua : dikenal (‫ )التلمود البابلي‬Talmud babalia. Para ilmuwan Yahudi telah mengungkapkan bahwa Babal itu penggunanya (‫)الترجوم‬ ketika disandarkan pada penjelasan (‫ ,)المشنا‬yang menjadi teks keagamaan yahudi yang dikarang pada tahun ke 70 M ketika akhir bidang kepolitikan yahudi di wilayah Palestina lampau. Adapun bahasa Abariyah pada saat itu sedikit digunakan oleh para lelaki agama Yahudi yang mana telah banyak mengalami kerusakan yang dijelaskan dalam
  • 19. 15 dokumen dengan bahasa yang mudah dipahami. Untuk itu, dijelaskan dengan bahasa Aromiyah yang dikenal dengan (‫ )الجمارا‬jumara, peristiwa ini tersebar dari mulai abad ke-4 M sampai abad ke-6 M. Dan telah diketahui bahwa bahasa yang dikodifikasi dengan penjelasan ini benyak menggunakan bahasa Abariyah. Ketiga : bahasa Suryani adalah dialek terpenting dalam bahsa Aromiyah. Orang-orang Aromiyah menamakan dirinya dengan Suryani setelah memluk agama Nashrani. Bahasa Suryani dibagi berdasarkan gereja nashraninya menjadi dua bagian : Nasathiroh di bagian timur dan Ya’qubiyah di bagian barat, kemudian pembagian ini memnghasilkan dua dialek Suryani : timur dan barat. Peninggalan Suryani ini disatukan oleh pengarang-pengarang yang memfokuskan perhatian mereka terhadap tafsir kitab Taurat, Injil, dan Qashidah yang bersenandung di gereja-gereja dan penyusun-penyusun dalam sejarah gereja Suryani beserta para pendetanya. Fokus perhatian bahasa Suryani mengenai sejarahnya merupakan suatu jalan yang dipotong dengan kebudayaan Yunani untuk kebudayaan Islam, sebagaimana bahasa Suryani yang merupakan perhubungan antara bahasa Arab dan bahasa Yunani. Banyak kata dari bahasa Yunani yang masuk ke dalam bahasa Arab kemudian dipindahkan ke dalam bahasa Suryani dan menjadi istilah filsafat, lingkungan dan ilmiah. Bahasa Suryani tidak seutuhnya menjadi bahasa setelah datangnya Islam sekitar enam abad. Sisanya terdapat di sebagian provinsi-provinsi di pegunungan di Libanon, Syam, dan Iraq. 1. Samiyah Barat Selatan : Ada dua yaitu bahasa Arab dan bahasa Habsyi Bahasa Habsyi : Adalah bahasa kabilah-kabilah dari Arab yang pindah dari arah wilayah selatan yang melewati bab El-Mandeb sampai ke Afrika. Kabilah yang
  • 20. 16 terkenal adalah kabilah (‫ )جشت‬Gesat, dan kabilah (‫ )الجعازي‬Al-Ij’azi. Kemudian daerah itu dinamai oleh orang-orang (yang pindah dari kawasan Arab) dengan nama Habsyah yang dinisbatkan kepada kabilah yang pertama, sedangkan dalam bahasa dinisbatkan kepada kabilah yang kedua yaitu bahasa Ja’ziyah. Persamaan antara Habsyi dan Yaman lama lebih banyak daripada Habsyi dan bahasa Arab. Dialek yang paling penting adalah dialek Ja’ziyah atau Habsyi Ats-tsuyubiyah. Ats-tsuyubiyah sendiri lebih dikenal orang-orang Yunani. Orang-orang Habsyi pada waktu itu menjadikannya sebagai pengganti untuk Nashrani yang berlawanan dengan Yang Suci. Bahasa ini tersebar di kota Uksum yang diterjemahkan dalam buku suci dan buku-buku lain yang ringkasannya diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Bahasa Amhariyah menjadi bahasa yang resmi yang digunakan di kantor-kantor dan bahasa Al-Ja’ziyah menjadi bahasa agama dan sastra. Bbahasa Amhariyah diantaranya mengandung qashidah peperangan pada abad ke 14, 15, dan 16 M. Dalam bahasa ini terdapat dialek Tigriniyah, cabang dari bahasa Al-Ij’aziyah, jarang digunakan dalam tulisan. Dialek ini ditemukan dan populer pada tahun 1952 M. E. Hubungan Bahasa Arab dengan Bahasa Semit (Samiyah) Bahasa Arab merupakan cabang dari rumpun besar Bahasa Samiyah/Semit. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Istilah bahasa Samiyah/Semit pertama kali dicetuskan oleh Schlozer pada tahun 1781 M, ketika ia mencari nama bagi bangsa Abariyah, Dan bangsa Arab dan Habsyi merupakan satu rumpun bahasa ini. Schlozer menyandarkan penamaan ini kepada berita dalam kitab taurat tentang keturunan Nuh as setelah terjadi banjir. Bangsa-bangsa dan kabilahkabilah terbagi ke dalam tiga golongan besar yang mana tiga golongan itu kembali ke anak-anak Nuh as (sam - ham - yafis). Kemudian muncul istilah atau penamaan Samiyah untuk menandakan bangsa dan bahasa itu. Para ulama telah menyepakati dengan penamaan ini. Pembahas Tunisia (Muhammad Khalifah) berfikir bahwasanya istilah ini mengikuti Ahli Ketimuran yang berdalih pada kitab Taurat yaitu Panggilan dan istana Samiyah diarahkan pada Yahudi dalam hal kepercayaan mereka dengan pemahaman bangsa Samiyah yang hampir
  • 21. 17 memisahkan diri dari penamaan ini, Ketahuilah bahwasanya kata "Samiyah" merupakan suatu cabang ilmu dari cabang pembelajaran kebahasaan pada masa kini, tetapi kita menemukan bahwasanya sebagian pelajar Arab yang masih berusaha untuk memperbaiki penamaan ini lebih banyak yang benar, dan aspek semantik itu lebih benar terhadap kenyataan bangsa dan bahasa itu disamping sebahagian besar pelajar masih menggunakan dalam hal yang bersifat wajib selain menyelamatkan kesahihannya dan kebenarannya. Ustad 'Abbas Al-Aqod berpendapat Sesungguhnya kebenaran penamaan bangsa Semit dengan (Bangsa Arab) dan penamaan bahasanya dengan (Bahasa Arab yang dulu), (Abul AlAnbiya : 148). Adapun Almarhum Ustad Thoha Baqir menyebutkan "Sesungguhnya Kawasan Arab itu merupakan ayunan bagi kaum-kaum yang termasuk dalam penamaan orang-orang Semit yang berpindah dari tanah air Arab. Nama yang benar baginya adalah (Kaum-kaum terdahulu), dan adapun bahasa mereka yaitu Bahasa Arab yang dulu. (Dakhil dalam bahasa Arab : 17). Pendapat yang lain memandang bahwa istilah Bahasa Arab yang dulu itu merupakan istilah yang baik yang dimaksudkan untuk membedakan istilah Samiyah. F. Hubungan Bahasa Samiyah (Semit) dengan Bahasa Hamiyah (Hamit) Ada berbagi bentuk kesamaan antara bahasa Samiyah dengan bahasa hamiyah, diantaranya sebagai berikut: 1. Bahasa Mesir kuno menyerupai bahasa Samiyah dalam penggunaan dlomir (‫ ) تا‬bagi mukhotob mufrod dan huruf ‫ ن‬bagi jama mutakallim )dan nama nama bilangan, nama-nama kata benda khususnya nama-nama yang tersusun dari dua bunyi (‫ .)يييم – فييم – سييما‬Banyak juga persamaan dalam kaidah-kaidah bentuk dan susunanya diantaranya ta’nis isim dan shifat dengan hruuf ‫ .تييا‬Begitu pula penggunaan bunyi vocal lebih banyak dibandingkan konsonan dalam menentukan kosa katanya dan pengucapannya. Dengan demikian sebagian ulama menggap bahwa bahasa mesir kuno dan bahasa samiyah merupakan dua kelompok bahasa dari satu rumpun.
  • 22. 18 2. Para peneliti telah Nampak bentuk persamaan yang banyak antara bahasa samiyah dengan bahasa Barbar, Kusyia dalam aspek yang berkaitan dengan bentuk kata dan pengambilan suatu kata. Alasan peneliti mengenai hal itu diantaranya: a. Sebagian para peneliti berpendapat bahwa bahasa samiyah, Mesir kuno, barbariya, dan kusyryiah, merupakan empat kelompok bahasa dari rumpun yang satu, hanya saja terpisahnya bahasa barbaria dan bahasa kusyia dari bahasa samiyah terjadi dalam kurun waktu yang lama sebelum terpisahnya bahasa Mesir dari bahasa samiyah. b. Sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa Kusyiyah dan bahasa Barbaria tidak ada hubungan kekerabatan dengan bahasa Samiyah. Adapun adanya kesesuain bahsa-bahsa ini dalam aspek mufrodat dan kaidah-kaidahnya ini semua kembali kepada saling keterpengaruhan antara kedua bahasa tersebut. c. Bahsa mesir merupakan kerabat dari bahsa Samiyah. adapun hubungan bahasa kusyiya dengan bahasa barbariya satu dengan yang lainnya, dan hubungan antara kedua bahsa tersebut dengan bahasa Mesir dan bahasa Samiyah tidak bisa diputuskan sampai penelitian mengenai hal itu mendapat kesimpulan yang benar.
  • 23. 19 BAB III SIMPULAN Dari pembahasan yang diatas, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut. A. Sejarah Bahasa Samiyah Istilah bahasa Samiyah pertama kali diberikan oleh Scholozer sebagai sebutan bagi sekumpulan bahasa yang dihubungkan kepada salah satu nama anak nabi Nuh as yaitu Sam. Dari pendapat para peneliti kita dapat menyimpulkan bahwa tempat pertama bagi semua bangsa-bangsa Samiyah adalah bagian selatan Barat daya jazirah yaitu Nejed, Hijaz, Yaman dan sekitarnya. Bahasa Samiyahini telah mengalami fase-fase perkembangan sebelum sampai pada keadaan sekarang ini. Maka dengan kondisi seperti itu bahasa jauh sekali dari asal yang terdahulu. B. Pentingnya mengetahui bahasa samiyah Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari mempelajari bahasa Samiyah diantaranya kita mengetahui perkembangan kebahasaan, mengetahui huruf asli dan huruf tambahan dan mengetahui kata yang tersusun. C. Krakteristik bahasa Samiyah 1. Lebih banyak menggunakan konsonan dari pada vocal 2. Banyak sekali terdapat kata yang maknanya terkandung dalam tiga konsonan akar kata, lalu diberi awalan atau sisipan untuk mengubah maknanya. 3. Tidak terlalu memperhatikan cabang-cabang dari kala verba (lampau, kini dan akan datang) 4. Tidak mengenal adanya bentuk kata gabungan yang berasal dari nomina dan verba. 5. Struktur idhafah (frase) dalam bahasa Semit hubungan antara mudhaf dan mudhaf ilaih sangat erat. . 6. Bahasa Syamiah secara umum terdiri dari tiga huruf seperti contoh kata ‫ضرب ، قتل‬
  • 24. 20 D. Pembagian dan penyebaran bahasa samiyah. Pembagian dan penyebaran bahasa Samiyah disimpulkan dalam bagan dibawah ini: Samiyah Samiyah Barat Samiyah Timur Akkadia Asyuria Barat Selatan Barat Utara Kan’aniyah Ibrani Nabti Agoriti Arabiah Aramiyah Suryani Habsyah Al-jazirah Finiqia Amhariyah Utara Selatan Tijriniyah Bahasa Baidah Baqiyah Lihyaniyah Syi’ir Samudiyah Rajaz Shofwiyah Hukam Fushha Yaman Kuno Ma’iniyah Sabaiyah Humeriyah Qibtiyah Hadromiyah
  • 25. 21 E. Hubungan antara bahasa Arab dan Bahasa Samiyah (semit) Bahasa Arab merupakan cabang dari rumpun besar Bahasa Samiyah/Semit. Sudah jelas dengan demikian terdapat hubungan anatra keduanya. "Sesungguhnya Kawasan Arab itu merupakan ayunan bagi kaum-kaum yang termasuk dalam penamaan orang-orang Semit yang berpindah dari tanah air Arab. Nama yang benar baginya adalah (Kaum-kaum terdahulu), dan adapun bahasa mereka yaitu Bahasa Arab yang dulu”. Muhammad Thaha Baqir. F. Hubungan antara bahasa Samiyah (semit) dengan bahasa Hamiyah (Hamit) Bahasa Hamiyah terdiri dari tiga kelompok bahasa, yaitu bahasa Mesir, bahasa Barbar dan bahasa Kusyiyah. Bahasa Mesir kuno meyerupai bahasa Samiyah dalam penggunaan dhomir, nama-nama kata benda, kaidah bentuk dan susunan, pembentukan fi’il mudhari dan penggunaan bunyi vokal yang lebih banyak dibandingkan dengan konsonan. Ha ini menunjukan bahwa bahasa Samiyah dan bahasa Mesir kuno merupakan dua kelompok bahasa dari satu rumpun. Begitu pula terdapat beberapa kesamaan antara bahasa Samiyah dengan bahasa Barbar dan bahasa Kusyiya. Akan tetapi letak kedekatan kedua bahasa ini dengan bahasa Samiyah masih dalam perbedaan pendapat. Maka belum bisa menjadi kesimpulan.
  • 26. 22 DAFTAR PUSTAKA Ade Nandang, 2012. Fiqih luqoh. Bandung : CV Insan Mandiri Mizyan, Ali Hasan. As-Syarif, Ibrahim Ath-Thohir. 2002. Mabahits fi Fiqhil Lughoh. Saudi Arabia. Pustaka Syumu Ats-Tsaqofah http://depiesta-inc.blogspot.com/2012/10/kedudukan-bahasa-arab-dari-bahasa.html http://www.dedeyahya.com/2012/10/penyebaran-bahasa-samiyah-semit.html http://warokakmaly.blogspot.com/2012/03/sejarah-bahasa-semit-dan-ciri cirinya.html, Atlas Sejarah Dunia Islam (c,d,e dan f).