1. MAKALAH
ISLAM DAN PERADABAN MELAYU
“ORIENTASI HUBUNGAN ISLAM DAN KEBUDAYAAN MELAYU”
Dosen Pembimbing : DARMAWI M.Pd.I
Disusun oleh kelompok 4 :
1. Aranaya Maya Pratika NIM (220.03.017)
2. Maya Alfitri Wijaya NIM (220.03.003)
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DARUL ULUM SAROLANGUN
TAHUN 2021/2022
2. i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi penulis kesempatan serta
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang di tentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini
dengan judul “Orientasi hubungan islam dan nkebudayaan melayu ”.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Darmawi
M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Islam Dan Peradaban Melayu.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca makalah ini, agar
makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian
makalah ini dibuat semoga bisa bermanfaat bagi kita semua pembaca. Apabila ada
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Sarolangun, 30 Maret 2022
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. ORIENTASI HUBUNGAN ISLAM DAN KEBUDAYAANMELAYU..........2
B. PENGARUH ISLAM KE KEBUDAYAAN MELAYU ..................................6
BAB III.....................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................8
KESIMPULAN .....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam melayu merupakan salah satu dari tujuan wilayah peradaban islam
terbesar di dunia. Kedudukan islam melayu tidak terlepas dari asia tenggara
yang disebut juga indonesia melayu. Sampai saat ini waktu kedatangan islam
diindonesia belum diketahui secara pasti.dan memang sulit untuk mengetahui
kapan suatu kepercayaan mulai diterima oleh suatu komunitas
tertentu.disamping wilayah itu nusantara yang luas dengan banyak daerah
perdagangan yang memungkinkan terjadinya kontak dengan orang asing,
mengakibatkan suatu daerah mungkin lebih awal menerima pengaruh islam
dari pada daerah lain. Penyebara islam telah banyak berperan pada
masyarakat melayu dari berbagai kehidupan terutama perkembangan politik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana orientasi hubungan islam dan kebudayaan melayu?
2. Bagaimana pengaruh islam ke kebudayaan melayu?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana orientasi hubungan islam dan kebudayaan
melayu.
2. Untuk mengatahui bagaimana pengaruh islam ke kebudayaan melayu.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ORIENTASI HUBUNGAN ISLAM DAN KEBUDAYAAN MELAYU
Menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas, orang-orang Arab yang
mula-mula menyebarkan agama Islam di kepulauan Nusantara, sengaja
memilih bahasa Melayu sebagai pengantarnya. Ada persamaan nasib, antara
bahasa Arab dan Melayu, kata guru besar bahasa dan kesusteraan Melayu
Universiti Kebangsaan Malaysia yang asal Bogor itu. “Orang-orang Arab
telah memperkenalkan diri mereka pada daerah ini sejak sebelum Islam, yaitu
sejak zaman Jahiliyah. Seperti bahasa Arab zaman Jahiliyah, bahasa Melayu
pun tidak merupakan bahasa estetik dalam bidang agama.”
Kalaupun bahasa Arab bernilai tinggi, itu terutama dalam sastra rakyat.
Sedangkan bahasa Melayu, kata Al-Attas, pengetahuan kita mengenai bahasa
yang satu ini “boleh dibilang hampa belaka, dan mungkin, sebagai sastera
rakyat, penggunaan bahasa kuno itu hanya dalam bentuk tradisi lisan.” Al-
Attas tampaknya menolak pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Melayu
merupakan lingua franca. Soalnya pada zaman pra-Islam, perdagangan di
kawasan ini tidak meluas pasarannya.
Bahasa Melayu menjadi bahasa sastra memang setelah kedatangan Islam,
dengan Hamzah Fanshuri sebagai tokoh utamanya. Selain itu, masyarakat
Melayu adalah masyarakat pedagang, sebagaimana halnya masyarakat Arab
Jahiliyah. “Keadaan bahasa Arab yang demikian dapat kita bandingkan
dengan bahasa Melayu Kuno; sebagaimana halnya bahasa Arab tidak
dipergunakan atau mengambil peranan sebagai bahasa agama yang bersifat
estetik seperti bahasa-bahasa Yunani-Romawi Kuno dan Iran-Parsi Kuno,
begitu juga bahasa Melayu Kuno tidak dipergunakan untuk mengambil
peranan sebagai bahasa agama-agama Hindu-Budha.”
Di Nusantara peran itu memang diambil oleh bahasa Jawa Kuno dan
bahasa Sanskrit.Selain itu, kedatangan Islam yang diikuti dengan konversi
penduduk kawasan Asia Tenggara menjadi Islam, maka abjad Arab pun
6. 3
diadopsi. Maka, jika semula bahasa Melayu hanya merupakan bahasa pasaran
yang terbatas, setelah kedatangan Islam mengalami revolusi. Selain diperkaya
oleh kosa kata bahasa Arab dan Parsi, bahasa Melayu juga dijadikan sebagai
bahasa pengantar utama Islam di seluruh Nusantara, dan pada abad ke-16
berhasil mencapai peringkat sebagai bahasa sastra dan agama yang tinggi dan
menggulingkan kedaulatan bahasa Jawa dalam bidang-bidang ini.
Dengan ini pula bahasa Melayu-Indonesia itu harus dianggap sebagai
bahasa Islam, dan mungkin merupakan yang kedua terbesar dalam dunia
Islam.
Islam datang dikawasan Melayu diperkirakan pada sekitar abad ke-7.
Kemudian mengalami perkembangan secara intensif dan mengislamisasi
masyarakat secara optimal yang diperkirakan terjadi pada abad ke-13 M.
SAwal kedatangannya diduga akibat hubungan dagang antara pedagang-
pedagang Arab dari Timur Tengah (seperti Mesir, Yaman, atau Teluk Persia)
atau dari daerah sekitar India (seperti Gujarat, Malabar, dan Bangladesh),
dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, semacam Sriwijaya di Sumatra atau
dengan di Maja Pahit di Jawa.
Perkembangan mereka pada abad ke-13 sampai awal abad ke-15 ditandai
dengan banyaknya pemukiman muslim baik di Sumatra seperti di Malaka,
Aceh, maupun di Jawa seperti di pesisir-pesisir pantai, Tuban, Gresik,
Demak, dan sebagainya.
Pusat-pusat kekuatan ekonomi masyarakat Islam secara tidak langsung
terlembagakan dalam bentuk kota-kota dagang atau munculnya para saudagar
muslim, baik di Malaka, Aceh, maupun pesisir-pesisir pulau jawa. Saudagar-
saudagar Arab, kelompok-kelompok sufi, dan para mubaligh dari teluk persia,
Oman maupun dari Gujarat-Persia tersebut atau dari berbagai tempat lain dari
Timur Tengah terus berakumulasi dengan kekuatan lokal, hingga
terbentuknya komunitas politik, yakni kesultanan pada abad ke-16. Dari sana
para saudagar mendapat perlingdungan dan semangat lebih untuk meneruskan
langkah-langkah ekonomi dan dakwahnya untuk menembus wilayah-wilayah
Timur lainnya, seperti daerah-daerah Jawa, serta daerah Maluku, seperti
7. 4
Ambon, Ternate, Tidore, dan seterusnya, termasuk Kalimantan, pulau-pulau
Sulu dan Filipina.1
Sebelum kesultanan demak lahir, penyebaran agama islam dijawa sudah
dilakukan baik dari orang asing maupun bumi putera sendiri. Ada pun cara-
cara penyebaran yang dilakukan antara lain melalui pernikahan dengan
wanita setempat, dakwah, pendidikan, dan kesenian. Sebagai penyebaran
agama islam, beberapa antaranya tergolong dalam wali songo, penyebaran
agama islam juga ditunjukan kepulau-pulau lain, seperti maluku, lombok,
kalimantan, dan sulawei, penyebaran tersebut dipelopori oleh para ulama,
termasuk wali song, dan mendapatkan dukungan dari para penguasa.
Hal semacam ini tampak dalam penyebaran islam misalnya dikalimantan
selatan. Pada tahap awalnya islam disebarkan dinusantara melalui jalur
perdagangan, dalam arti islam dibawa dan diperkenalkan pada masyarakat
nusantara oleh para pedagang asing.
Kata melayu di dapat didokumen cina sejak tahun 644M yg menceritakan
pengiriman utusan dari sumatera bagian selayab kecina. Menurut dokumen
tersebut peziarah budha kecina sudah dua kali dtang kedaerah ini pertama
kejambi tahun 671dan kedua kemelayu yang berada disriwijaya.begitu juga
catatan rahib budha I-Tsing menggunakan kata ma-lo-yu untuk tentang dua
kerajaan yang disinggahinya tahun 675M yaitu kerajaan melayu disungai
batang dan kerajaan sriwijaya dipalembang. Pada catatan kesusasteraan cina
juga menyebutkan bahwa, pengembara yang singgah kenusantara mendapati
bahasayang di tuturkan oleh penduduk setempat bahasa K UN-LUN yang
dipercaya oleh penyelidik sebagai bahasa melayu kuno.
Defenisi melayu menurut etimologi menurut beberapa pendapat adalah
kata melaya kependekatan himalaa yaitu tempa himalaya yaitu tempat bersaji,
kata melayapura menunjuk kota melayu atau kerajaan melayu, dalam kata
bahassa jawa kuno kata melayu bermaksud mengembara atau pergi kemana-
mana, van der tuuk menyebutkan kata melayu berarti menyeberang yang
1 Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno-Linguistik dan Geo-Politik, (Jakarta:Raja
Pers, 2011),h. 322-325.
8. 5
merujuk kepada orang melayu yang melayu menyeberang atau menukar
agama mereka dari agama hindu-budha kepada agama islam.
Pengertian yang sempit yaitu dikatakan melayu dengan ciri-ciri yang lazim
berbahasa melau, kebudayaan melayu dan beragama islam seperti beragama
islam seperti dikemukakan pelembagaan malaysia perkara.
sedangkan berdasarkan etnik dengan berbahasa melayu dan kebudayaan
melayu walapun tidak beragama islam yaiu orang-orang melayu seperti yang
terdapat dalam pelembagaan malaysia, orang-orang melayu yang mendiami
kawasan selatan thai, pesisir sumatra utara (medan, deli, serdang, palembag,
riau, lingga)2
Sebenarnya yang disebut melayu bukanlah suau komunitas etnik atau suku
bangsa. Namun dalam hal ini masyarakat merupakan kumpulan etnik-etnik
serumpun yang menganut agama yang sama dengan menggunakan bahasa
yang sama.
Etnik-etnik serumpun yang lain pada umumnya menempati suatu daerah
tertentu. Dimanapun berada bahasa dan agama mereka sama, melayu dan
islam.kepulauan melayu merupakan gerbang masuk terdapat bagi pelayaran
ketimur. Karna itu tidak heran jika kerajaan-kerajaan islam awal seperti
samudra pasai.
Abad ke-13 agama islam mulai berkembang pesat dikepulauan melayu,
karena pada saat itu agama hindu dan budha mengalami kemunduran pada
peranan politiknya.yang ditandai dengan mundurnya kerajaan sriwijaya dan
swarnabumi dan dengan kerisisnya ekonomi yang membelitnya.
Agama islam tidak mengenal sistem kasta dan kependapatan, oleh karena
itu seluruh lapisan masyarakat dapat masuk dalam pendidikan.islam adalah
agama kitab yang wajib belajar menulis dan membaca bagi pemeluknya.islam
juga mendorong terjadinya perubahan besar dalam jiwa bangsa melayu dan
kebudayaannya.3
2 Helmiati,Islam dalam Masyarakat & Politik Malaysia, (Pekanbaru:Suska Press UIN Suska Riau,
2007),h. 36-37.
3 Hasjmy,Ahmad,1990, sejarah kebudayaan islam diindonesia,jakarta:bulan bintang
9. 6
B. PENGARUH ISLAM KE KEBUDAYAAN MELAYU
Melayu sebagai sebuah budaya sangat erat berkaitan dengan islam. Hal ini
tentu memberikan pengaruh besar dalam pembentukan dan perkembangan
kebudayaan itu sendiri. Dengan adanya islamisasi dalam kebudayaan melayu,
maka hubungan antara islam dan melayu tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.
Dijelaskan bahwa tempat asal kedatangan islam ke nusantara terdapat
beberapa teori. Diantaranya ada yang menyatakan bahwa islam datang
langsung dari Timur Tengah, tetapi ada juga yang beranggapan melalui India
dikarenakan adanya interaksi dengan kaum muslim yamg mendiami kawasan
pantai timur India. Ditilik berdasar mazhab hukum islam, ada juga yang
mengatakan ialam masuk melalui Mesir dengan alasan kesamaan mazhab
yakni syafi’i.
Pengaruh islam terhadap melayu ini sangat signifikan karena langsung
menghujam ke aspek yang sangat dalam, yaitu mempengaruhi kepercayaan
dan keagamaan. Aspek ini kemudian membawa pengaruh turunan ke pola
hidup keseharian bangsa melayu, termasuk kebudayaan adat dan istiadat.
Pengaruh islam yang kuat terhadap kebudayaan melayu pada akhirnya
memberikan wajah baru bagi lebudayaan melayu. Melayu yang sebelumnya
masih menganut kepercayaan Hindhu-Budha selanjutnya mulai tergantikan
dengan islam dan membawa kebudayaan melayu menjadi banyak bernafaskan
islam sebagaimana yang kita saksikan.
Dalam perjalanannya, kadang agama mempengaruhi tradisi, kadang pula
tradisi yang mempengaruhi agama. Hal ini dikarenakan didalam agama dan
tradisi terdapat siatem nilai dan simbol. Dua hal tersebut yang membuat
agama tidak terasa kaku. Agama mampu berkembang secara progresif sesuai
dengan pemahaman masyarakat.
Contoh pengarus islam dalam kebudayaan melayu :
1. Bidang Aqidah, undang undang dan pemerintahan.
Sebelum islam datang, masyarakat melayu masih menggunakan hukum
10. 7
melaka dan majapahit. Namun setelah islam datang undang undang
tersebut diganti dengan undang undang islam yang berlandaskan Al-
Qur’an dan Assunah.
2. Bidang Ekonomi, Masyarakat melayu pada dasarnya adalah seorang
pedagang. Sangking hebat dan pesatnya perdagangan di melayu, mereka
sampai membuat negara baru yaitu “negara kota”. Sebelum islam datang
masyarakat melayu belum menggunakan hukum dagang islam, setelah
islam datang mereka menggunakan syarat hukum dagang islam.
3. Bidang Bahasa dan Sastra, Bukti adanya pengaruh islam pada budaya
melayu seperti terlihat dipergunakannya aksara Arab-melayu, Arab
gundul, huruf Jawi pada karya tulis sastra melayu.
4. Bidang Seni dan Arsitektur, Benda benda seni yang awalnya berbentuk
seperti pola tubuh naga, roh-roh dan kepercayaan animisme dinamisme
kini berubah menjadi lebih ke islaman yang indah untuk dilihat juga merdu
di dengar.4
4 https://muhammaddzulqarnain.wordpress.com/2016/11/13/hubungan-kebudayaan-melayu-
dan-islam/
11. 8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Islam datang dikawasan Melayu diperkirakan pada sekitar abad ke-7.
Kemudian mengalami perkembangan secara intensif dan mengislamisasi
masyarakat secara optimal yang diperkirakan terjadi pada abad ke-13 M. Awal
kedatangannya diduga akibat hubungan dagang antara pedagang-pedagang Arab
dari Timur Tengah (seperti Mesir, Yaman, atau Teluk Persia) atau dari daerah
sekitar India (seperti Gujarat, Malabar, dan Bangladesh), dengan kerajaan-
kerajaan di Nusantara, semacam Sriwijaya di Sumatra atau dengan di Maja Pahit
di Jawa.
Sebenarnya yang disebut melayu bukanlah suau komunitas etnik atau suku
bangsa. Namun dalam hal ini masyarakat merupakan kumpulan etnik-etnik
serumpun yang menganut agama yang sama dengan menggunakan bahasa yang
sama. Etnik-etnik serumpun yang lain pada umumnya menempati suatu daerah
tertentu. Dimanapun berada bahasa dan agama mereka sama, melayu dan
islam.kepulauan melayu merupakan gerbang masuk terdapat bagi pelayaran
ketimur. Karna itu tidak heran jika kerajaan-kerajaan islam awal seperti samudra
pasai. Abad ke-13 agama islam mulai berkembang pesat dikepulauan melayu,
karena pada saat itu agama hindu dan budha mengalami kemunduran pada
peranan politiknya.yang ditandai dengan mundurnya kerajaan sriwijaya dan
swarnabumi dan dengan kerisisnya ekonomi yang membelitnya.
12. 9
DAFTAR PUSTAKA
Hasjmy, Ahmad,1990, sejarah kebudayaan islam diindonesia,jakarta:bulan
bintang
Helmiati, Islam dalam Masyarakat & Politik Malaysia, Pekanbaru: Suska Press
UIN Suska Riau, 2007.
https://muhammaddzulqarnain.wordpress.com/2016/11/13/hubungan-
kebudayaan-melayu-dan-islam/
Thohir Ajid, Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno-Linguistik dan Geo-
Politik, Jakarta: Raja Pers, 2011