SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Ujian Kompetensi Dasar II Fiqhu Al-lughah
Dosen Pembimbing : Muhammad Yunus A, S.S., M.A.
Muflihana Dwi Faiqoh
C1011031
Jurusan Sastra Arab
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
1. Makalah sederhana tentang “Triliteralitas dalam Bahasa Semit sebagai Ciri Khas Bahasa
Arab : Analisis Morfologi”
TRILITERALITAS DALAM BAHASA SEMIT SEBAGAI CIRI KHAS BAHASA ARAB :
ANALISIS MORFOLOGI
Pendahuluan
Bahasa Arab merupakan rumpun dari bahasa Semit. Di antara sekian banyak sifat-sifat
bahasa Semit, satu di antaranya adalah triliteralitasnya. Triliteralitas adalah kata-katanya terdiri
dari akar tiga konsonan dan merupakan derivatif dari akar ini. Ini adalah salah satu ciri khas dari
bahasa Semit.
Bahasa Arab dalam bentuk klasiknya adalah bahasa asli yang menjadi sumber dari
berbagai bahasa Semit; dan dari bahasa asli inilah ragam bahasa Semit muncul.
Pembahasan
Akar kata bahasa Semit lebih banyak menggunakan konsonan dari pada vokal. Dengan
kata lain, makna dasar suatu kata terkait dengan konsonan akar kata. Sedangkan vokal dianggap
dalam sebuah kata dan tidak merubah makna sebuah kata.
Mayoritas kata-kata yang ada dalam bahasa Semit kembali kepada bentuk asli yang
tersusun dari tiga huruf. Kata-kata tersebut maknanya terkandung dalam tiga konsonan akar kata,
lalu diberi awalan atau sisipan untuk mengubah maknanya, seperti kata َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ب‬ menjadi َ‫اس‬َ‫تك‬‫تب‬
, َ‫ان‬‫كتب‬ ,َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬, dan seterusnya. Itulah sebabnya, verba (fi’il) dalam bahasa Semit memiliki sejumlah
pola berimbuhan (mazid) yang menunjukkan berbagai makna yang diambil dari makna verba
dasar yang dibentuk secara baku dengan mengubah kata dasar untuk menunjukkan kuantitas atau
kualitas perbuatan, seperti makna saling melakukan perbuatan, bentuk pasif dan lain-lain.
Bahasa Semit dalam pembentukan kalimat dan strukturnya, dan dalam bentuk al-
musytaqat (‫املشتقات‬) bentuk derivasi, diambil dari bentuk lain (‫املأخوذَمنَغريه‬), seperti dalam ismul-
fa‘il + ismul-maf‘ul dan ismuz-zaman + ismul-makan (Anis).
Bentuk isytiqaq (derivasi) ditentukan oleh perubahan harakat (‫كة‬‫تغيريَاحلر‬), baik dengan cara
penambahan pada huruf-huruf pembentuk kata, maupun dengan cara pengurangan. Dalam
perubahan ini tidak hanya melekat satu bentuk saja, melainkan dengan banyak bentuk. Namun
begitu, hal ini tidak berlaku dalam bahasa Ariyyah, karena dalam bahasa tersebut ditentukan atau
dipastikan bentuk derivasinya dengan cara penambahan unsur-unsur kebahasaan tertentu yang
menunjukkan pada sebuah makna khusus dan secara dominan penambahan unsur-unsur
kebahasaan tersebut berada di awal kata (Anis).
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah:
- Triliteralitas adalah kata-kata yang terdiri dari akar tiga konsonan dan merupakan
derivatif dari akar ini. Ini adalah salah satu sifat dari bahasa Semit dan salah satu ciri khas
bahasa Arab.
- Makna dasar suatu kata dalam bahasa Semit terkait dengan konsonan akar kata.
- Terdapat banyak sekali kata yang ada dalam bahasa Semit kembali kepada bentuk asli
yang tersusun dari tiga huruf. Kata-kata tersebut maknanya terkandung dalam tiga
konsonan akar kata.
- Bahasa Semit dalam pembentukan kalimat dan strukturnya, dan dalam bentuk derivasi,
diambil dari bentuk lain.
- Bentuk derivasi bahasa Semit ditentukan oleh perubahan harakat, baik dengan cara
penambahan pada huruf-huruf pembentuk kata, maupun dengan cara pengurangan.
2. “the cradle of civilization” dan “ardhur-rafidhin”
“The cradle of civilization” secara bahasa berarti tempat kelahiran peradaban dunia.
Tempat yang dimaksud tersebut adalah wilayah Timur Tengah (Near East), yang menurut
beberapa literatur, wilayah tersebut adalah Mesopotamia. Di tempat tersebutlah, dahulu sampai
sekarang menjadi wilayah yang menjadi tempat tinggal sebuah kelompok kecil yang
menggunakan bahasa Akkadia sebagai lingua franca di wilayah tersebut. Seribu tahun
sesudahnya, bahasa Aramaic menjadi lingua franca di wilayah tersebut. Dan terakhir, dua ribu
rahun sesudahnya, bahasa Arab-lah yang menjadi lingua franca di wilayah tersebut. Bahasa-
bahasa Semitic tersebut merupakan bahasa-bahasa yang bersinggungan dengan agama.
Mesopotamia merupakan wilayah dimana suku Nomaden mulai membangun desa-desa,
yang menjadi sebuah peradaban dengan sebuah bahasa dan aturan, yang kemudian mulai
menjadi masyarakat modern.
Wilayah tersebut terletak di antara dua sungai, yaitu Tigris dan Eufrat. Wilayah tersebut
berawal dari sebuah pemukiman yang kemudian berkembang menjadi komplek perkotaan.
Mesopotamia dikenal sebagai “The Cradle of Civilization” karena ia merupakan
peradaban yang pertama kali diketahui. Selain itu, Mesopotamia juga merupakan salah satu
tempat yang pernah menjadi tempat bermukim manusia (wiki.answer)
“Ardhur-rafidhin” secara bahasa berarti tanah yang berada di antara dua sungai, yang
juga lebih banyak dikenal dengan Mesopotamia. “Ardhur-rafidhin” adalah suatu penamaan oleh
bangsa Yunani Kuno pada Negara yang berada di antara dua suangai, yaitu sungai Tigris dan
Eufrat. Wilayah ini berkembang dengan baik dan merupakan tempat bermukim peradaban-
peradaban besar, di antaranya peradaban Sumeria, Akkadia, Babilonia, Asyiria, dan lain
sebagainya. Sementara pengaruh dari peradaban-peradaban tersebut menyebar sampai ke negara-
negara tetangga sejak abad ke 5 SM.
3. Penjelasan Bagan
WAKTU SEMIT
TEMPAT
TINGGAL
  
 YAFUS CHAM SYAM 
  
  
4.000
SM
BABILONIA
(AKADIA)
ASSYIRIA KALDEA 
= LEMBAH
TIGRIS
(EUFRAT)
2.500
SM
AMERIA +
KANA
PHOENECIA  SURIAH
1.500
SM
ARAMIA =
SURIAH
IBRANI =
PALESTINA
TERDAPAT KESAMAAN BAHASA:
1. AKAR KATA KERJANYA SAMA = 3 KONSONAN
2. MENGENAL DUA PENUNJUK WAKTU
3. PERUBAHAN KATA KERJANYA MENGIKUTI POLA YANG SAMA
4. KATA GANTI ORANG/ KATA BENDA SAMA
5. NAMA ANGGOTA TUBUH SAMA

BANGSA BABILONIA – ASSYRIA – KALDEA – AMERIA- ARAMIA – PHOENISIA – IBRANI –
ARAB - ABBISSINIA

SEMENANJUNG ARAB
Istilah Semit ditetapkan sebagai sebutan bagi sekumpulan bahasa/bangsa yang
dihubungkan kepada salah satu anak nabi Nuh as yaitu Sam. Bangsa dan kabilah-kabilah dibagi
menjadi tiga bagian besar yang semuanya kembali kepada anak-anak Nuh as, yaitu Sam, Ham,
dan Yafuts.
Jika membaca sejarah kuno, mulai pertengahan Millenium keempat sebelum Masehi
(4000 SM), orang-orang Babilonia (pada awalnya disebut orang-orang Akkadia, sesuai dengan
nama ibu kota mereka, Akkadu di Agade), Assyiria dan berikutnya orang-orang Kaldea
menduduki lembah Tigris Efrat.
Setelah 2500 SM, orang Ameria dan Kana (termaksud orang-orang Phoenecia)
menempati wilayah Suriah; dan sekitar 1500 SM orang-orang Aramia tinggal di Suriah,
sedangkan orang-orang Ibrani mendiami daerah Palestina.
Hingga abad ke-19, masyarakat dunia belum menyadari bahwa bangsa-bangsa di atas
memiliki hubungan yang dekat. Dengan berhasil diterjemahkanya tulisan Arab kuno pada
pertengahan abad ke-19 dan dilakukannya kajian komparatif tentang bahasa Assyiria, Babilonia,
Ibrani, Aramaik, Arab dan Etiopia, ditemukan bahwa bahasa-bahasa itu memiliki kesamaan yang
menakjubkan, dan karenanya semuanya dianggap berasal dari rumpun yang sama. Pada masing-
masing bahasa itu, (1) kata kerjanya terdiri atas tiga konsonan; (2) hanya mengenal dua petunjuk
waktu, yaitu telah dan sedang (dan akan); (3) perubahan kata kerjanya mengikuti pola yang
sama. (4) Unsur-unsur kosakatanya, termasuk kata ganti orang, kata benda yang menunjukan
hubungan keluarga, jumlah dan (5) nama-nama anggota tubuh tertentu, memiliki kemiripan.
Perbandingan ciri fisik orang-orang yang berbicara dengan bahasa-bahasa itu juga
memperlihatkan berbagai kemiripan yang mengesankan. Dengan demikian, kesamaan bahasa itu
tidak lain merupakan cerminan dari kesamaan karakter kebangsaan mereka.
Kesimpulannya adalah, bangsa-bangsa ini --Babilonia, Assyiria, Kaldea, Ameria, Kana,
Aramia, Phoenecia, Ibrani, Arab, dan Abissinia-- sebelum mereka berkembang menjadi beragam
bangsa, pasti pernah hidup pada suatu masa tertentu dan di tempat tertentu sebagai satu bangsa.
Ada yang mengatakan bahwa tempat tersebut adalah Semenanjung Arab.
4. “Bahasa Semit/Samiyah” dan “Al-Lughah al-Jazariyah”
‫ية‬‫ر‬‫اللغاتَاجلز‬ atau “Al-Lughah al-Jazariyah” adalah sekumpulan bahasa yang diujarkan oleh
kelompok tertentu yang menempati semenanjung Arab (adh-Dhamin dalam Anis). Sementara
istilah bahasa Samiyah ditetapkan sebagai sebutan bagi sekumpulan bahasa yang dihubungkan
kepada salah satu anak nabi Nuh as yaitu Sam. Orang yang pertama kali memberikan istilah
tersebut adalah Schlozer pada tahun 1781 ketika dia mencari nama bagi bangsa Ibrani dan
bangsa Arab. Dia melihat antara bahasa Ibrani dan bangsa Arab ternyata ada hubungan dan
kesamaan. Schlozer menyandarkan penamaan ini kepada berita yang terdapat dalam kitab Taurat
tentang keturunan Nuh as setelah terjadi banjir besar. Bangsa dan kabilah-kabilah dibagi menjadi
tiga bagian besar yang semuanya kembali kepada anak-anak Nuh as, yaitu Sam, Ham, dan
Yafuts (Hartono).
Penamaan istilah lughah Saamiyyah adalah penamaan secara istilah, namun begitu, telah
diketahui bahwasanya tidak ada umat yang bernama Samiyah. Beberapa ahli bahasa pun
berpendapat bahwa penamaan bahasa Semit/Samiyah ini tidak ilmiah, karena istilah ini tidak
pernah digunakan bangsa Arab pada masa dahulu, kini, maupun yang akan datang (Anis).
Istilah Samiyah diarahkan pada Yahudi dalam hal kepercayaan mereka. Bahasa Samiyah
merupakan bahasa yang mempunyai rumpun-rumpunnya, yang masih dipelajari sampai masa ini.
Tetapi kita menemukan bahwasanya sebagian pelajar masih berusaha untuk memperbaiki
penamaan ini, walaupun kenyataannya sebagian besar pelajar itu masih menggunakan istilah itu
dalam banyak hal, disamping berusaha menyelamatkan kesahihannya.
5. Urgensi memahami bahasa-bahasa Semit
Bahasa Arab merupakan rumpun dari bahasa Semit. Maka dari itu, mempelajari bahasa
Arab sama pentingnya dengan mempelajari bahasa Semit. Dengan mempelajari dan memahami
bahasa Semit, kita akan dapat mengetahui perkembangan kebahasaan. Selain itu, dengan
memahami bahasa Semit, akan dapat diketahui huruf asli maupun huruf tambahan dalam bahasa
Arab, karena notabene bahasa Arab merupakan rumpun bahasa Semit, beberapa kaidah bahasa
Semit sama dengan kaidah bahasa Arab. Bahasa Semit juga merupakan bahasa yang terbukti
paling awal muncul dan paling lama bertahan hidupnya (Rubin, 2010).
Referensi
Anis, Muhammad Yunus. Al-Lughaat Al-Jazariyyah (‫ة‬ّ‫ي‬‫ر‬‫َاجلز‬ ‫اللغات‬) atau As-Saamiyyah (‫ة‬ّ‫امي‬ّ‫الس‬).
Power point presentation
Atlas Sejarah Dunia Islam
Hartono, Rudi. http://superiseng.blogspot.com/2013/06/bangsa-semit.html. Diunduh pada 13 April
2014 12.35
Rubin, Aaron D. 2010. A Brief Introduction to the Semitic Languages. USA: Gorgias Press
Wiki.answer.http://wiki.answers.com/Q/Why_is_Mesopotamia_called_the_cradle_of_civilizatoin?#sli
de=1. Diunduh pada 13 April 2014 12.45

More Related Content

Similar to Ukd 2 fiqhu

Bahasa Fushha dan ‘Amiyah
Bahasa Fushha dan ‘AmiyahBahasa Fushha dan ‘Amiyah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah
Fakhri Cool
 
Gambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasaGambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasa
Athirah Shazana
 
Gambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasaGambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasa
Gills Sigam
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik Arab
Agus Maulana
 
23 sept 14 TAMADUN MELAYU
23 sept 14 TAMADUN MELAYU23 sept 14 TAMADUN MELAYU
23 sept 14 TAMADUN MELAYU
Jasmine Mit
 
Perbezaan zaman yunani, rom, iskandariah
Perbezaan zaman yunani, rom, iskandariahPerbezaan zaman yunani, rom, iskandariah
Perbezaan zaman yunani, rom, iskandariah
fitri norlida
 
Contoh kaedah membuat kutipan
Contoh kaedah membuat kutipanContoh kaedah membuat kutipan
Contoh kaedah membuat kutipan
sblm1053uum
 

Similar to Ukd 2 fiqhu (20)

UAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdfUAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
 
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAMURGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arabIlmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
 
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docxFUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
 
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah
Bahasa Fushha dan ‘AmiyahBahasa Fushha dan ‘Amiyah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah
 
Bahasa arab
Bahasa arabBahasa arab
Bahasa arab
 
Gambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasaGambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasa
 
Gambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasaGambaran umum ilmu bahasa
Gambaran umum ilmu bahasa
 
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptxMETODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
 
Unit 1
Unit 1Unit 1
Unit 1
 
sejarah bangsa arab sebelum islam datang.pptx
sejarah bangsa arab sebelum islam datang.pptxsejarah bangsa arab sebelum islam datang.pptx
sejarah bangsa arab sebelum islam datang.pptx
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik Arab
 
23 sept 14 TAMADUN MELAYU
23 sept 14 TAMADUN MELAYU23 sept 14 TAMADUN MELAYU
23 sept 14 TAMADUN MELAYU
 
BAHASA
BAHASA BAHASA
BAHASA
 
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab1
 
Asal usul bahasa melayu
Asal usul bahasa melayuAsal usul bahasa melayu
Asal usul bahasa melayu
 
Perbezaan zaman yunani, rom, iskandariah
Perbezaan zaman yunani, rom, iskandariahPerbezaan zaman yunani, rom, iskandariah
Perbezaan zaman yunani, rom, iskandariah
 
Contoh kaedah membuat kutipan
Contoh kaedah membuat kutipanContoh kaedah membuat kutipan
Contoh kaedah membuat kutipan
 
BAHASA MELAYU STPM - hipotesis asal bahasa melayu
BAHASA MELAYU STPM - hipotesis asal bahasa melayuBAHASA MELAYU STPM - hipotesis asal bahasa melayu
BAHASA MELAYU STPM - hipotesis asal bahasa melayu
 
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdfTugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Ukd 2 fiqhu

  • 1. Ujian Kompetensi Dasar II Fiqhu Al-lughah Dosen Pembimbing : Muhammad Yunus A, S.S., M.A. Muflihana Dwi Faiqoh C1011031 Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret 1. Makalah sederhana tentang “Triliteralitas dalam Bahasa Semit sebagai Ciri Khas Bahasa Arab : Analisis Morfologi” TRILITERALITAS DALAM BAHASA SEMIT SEBAGAI CIRI KHAS BAHASA ARAB : ANALISIS MORFOLOGI Pendahuluan Bahasa Arab merupakan rumpun dari bahasa Semit. Di antara sekian banyak sifat-sifat bahasa Semit, satu di antaranya adalah triliteralitasnya. Triliteralitas adalah kata-katanya terdiri dari akar tiga konsonan dan merupakan derivatif dari akar ini. Ini adalah salah satu ciri khas dari bahasa Semit. Bahasa Arab dalam bentuk klasiknya adalah bahasa asli yang menjadi sumber dari berbagai bahasa Semit; dan dari bahasa asli inilah ragam bahasa Semit muncul. Pembahasan Akar kata bahasa Semit lebih banyak menggunakan konsonan dari pada vokal. Dengan kata lain, makna dasar suatu kata terkait dengan konsonan akar kata. Sedangkan vokal dianggap dalam sebuah kata dan tidak merubah makna sebuah kata. Mayoritas kata-kata yang ada dalam bahasa Semit kembali kepada bentuk asli yang tersusun dari tiga huruf. Kata-kata tersebut maknanya terkandung dalam tiga konsonan akar kata, lalu diberi awalan atau sisipan untuk mengubah maknanya, seperti kata َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ب‬ menjadi َ‫اس‬َ‫تك‬‫تب‬
  • 2. , َ‫ان‬‫كتب‬ ,َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬, dan seterusnya. Itulah sebabnya, verba (fi’il) dalam bahasa Semit memiliki sejumlah pola berimbuhan (mazid) yang menunjukkan berbagai makna yang diambil dari makna verba dasar yang dibentuk secara baku dengan mengubah kata dasar untuk menunjukkan kuantitas atau kualitas perbuatan, seperti makna saling melakukan perbuatan, bentuk pasif dan lain-lain. Bahasa Semit dalam pembentukan kalimat dan strukturnya, dan dalam bentuk al- musytaqat (‫املشتقات‬) bentuk derivasi, diambil dari bentuk lain (‫املأخوذَمنَغريه‬), seperti dalam ismul- fa‘il + ismul-maf‘ul dan ismuz-zaman + ismul-makan (Anis). Bentuk isytiqaq (derivasi) ditentukan oleh perubahan harakat (‫كة‬‫تغيريَاحلر‬), baik dengan cara penambahan pada huruf-huruf pembentuk kata, maupun dengan cara pengurangan. Dalam perubahan ini tidak hanya melekat satu bentuk saja, melainkan dengan banyak bentuk. Namun begitu, hal ini tidak berlaku dalam bahasa Ariyyah, karena dalam bahasa tersebut ditentukan atau dipastikan bentuk derivasinya dengan cara penambahan unsur-unsur kebahasaan tertentu yang menunjukkan pada sebuah makna khusus dan secara dominan penambahan unsur-unsur kebahasaan tersebut berada di awal kata (Anis). Kesimpulan Dari penjelasan di atas, beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah: - Triliteralitas adalah kata-kata yang terdiri dari akar tiga konsonan dan merupakan derivatif dari akar ini. Ini adalah salah satu sifat dari bahasa Semit dan salah satu ciri khas bahasa Arab. - Makna dasar suatu kata dalam bahasa Semit terkait dengan konsonan akar kata. - Terdapat banyak sekali kata yang ada dalam bahasa Semit kembali kepada bentuk asli yang tersusun dari tiga huruf. Kata-kata tersebut maknanya terkandung dalam tiga konsonan akar kata. - Bahasa Semit dalam pembentukan kalimat dan strukturnya, dan dalam bentuk derivasi, diambil dari bentuk lain. - Bentuk derivasi bahasa Semit ditentukan oleh perubahan harakat, baik dengan cara penambahan pada huruf-huruf pembentuk kata, maupun dengan cara pengurangan.
  • 3. 2. “the cradle of civilization” dan “ardhur-rafidhin” “The cradle of civilization” secara bahasa berarti tempat kelahiran peradaban dunia. Tempat yang dimaksud tersebut adalah wilayah Timur Tengah (Near East), yang menurut beberapa literatur, wilayah tersebut adalah Mesopotamia. Di tempat tersebutlah, dahulu sampai sekarang menjadi wilayah yang menjadi tempat tinggal sebuah kelompok kecil yang menggunakan bahasa Akkadia sebagai lingua franca di wilayah tersebut. Seribu tahun sesudahnya, bahasa Aramaic menjadi lingua franca di wilayah tersebut. Dan terakhir, dua ribu rahun sesudahnya, bahasa Arab-lah yang menjadi lingua franca di wilayah tersebut. Bahasa- bahasa Semitic tersebut merupakan bahasa-bahasa yang bersinggungan dengan agama. Mesopotamia merupakan wilayah dimana suku Nomaden mulai membangun desa-desa, yang menjadi sebuah peradaban dengan sebuah bahasa dan aturan, yang kemudian mulai menjadi masyarakat modern. Wilayah tersebut terletak di antara dua sungai, yaitu Tigris dan Eufrat. Wilayah tersebut berawal dari sebuah pemukiman yang kemudian berkembang menjadi komplek perkotaan. Mesopotamia dikenal sebagai “The Cradle of Civilization” karena ia merupakan peradaban yang pertama kali diketahui. Selain itu, Mesopotamia juga merupakan salah satu tempat yang pernah menjadi tempat bermukim manusia (wiki.answer) “Ardhur-rafidhin” secara bahasa berarti tanah yang berada di antara dua sungai, yang juga lebih banyak dikenal dengan Mesopotamia. “Ardhur-rafidhin” adalah suatu penamaan oleh bangsa Yunani Kuno pada Negara yang berada di antara dua suangai, yaitu sungai Tigris dan Eufrat. Wilayah ini berkembang dengan baik dan merupakan tempat bermukim peradaban- peradaban besar, di antaranya peradaban Sumeria, Akkadia, Babilonia, Asyiria, dan lain sebagainya. Sementara pengaruh dari peradaban-peradaban tersebut menyebar sampai ke negara- negara tetangga sejak abad ke 5 SM.
  • 4. 3. Penjelasan Bagan WAKTU SEMIT TEMPAT TINGGAL     YAFUS CHAM SYAM        4.000 SM BABILONIA (AKADIA) ASSYIRIA KALDEA  = LEMBAH TIGRIS (EUFRAT) 2.500 SM AMERIA + KANA PHOENECIA  SURIAH 1.500 SM ARAMIA = SURIAH IBRANI = PALESTINA TERDAPAT KESAMAAN BAHASA: 1. AKAR KATA KERJANYA SAMA = 3 KONSONAN 2. MENGENAL DUA PENUNJUK WAKTU 3. PERUBAHAN KATA KERJANYA MENGIKUTI POLA YANG SAMA 4. KATA GANTI ORANG/ KATA BENDA SAMA 5. NAMA ANGGOTA TUBUH SAMA  BANGSA BABILONIA – ASSYRIA – KALDEA – AMERIA- ARAMIA – PHOENISIA – IBRANI – ARAB - ABBISSINIA  SEMENANJUNG ARAB Istilah Semit ditetapkan sebagai sebutan bagi sekumpulan bahasa/bangsa yang dihubungkan kepada salah satu anak nabi Nuh as yaitu Sam. Bangsa dan kabilah-kabilah dibagi menjadi tiga bagian besar yang semuanya kembali kepada anak-anak Nuh as, yaitu Sam, Ham, dan Yafuts. Jika membaca sejarah kuno, mulai pertengahan Millenium keempat sebelum Masehi (4000 SM), orang-orang Babilonia (pada awalnya disebut orang-orang Akkadia, sesuai dengan nama ibu kota mereka, Akkadu di Agade), Assyiria dan berikutnya orang-orang Kaldea menduduki lembah Tigris Efrat. Setelah 2500 SM, orang Ameria dan Kana (termaksud orang-orang Phoenecia) menempati wilayah Suriah; dan sekitar 1500 SM orang-orang Aramia tinggal di Suriah, sedangkan orang-orang Ibrani mendiami daerah Palestina.
  • 5. Hingga abad ke-19, masyarakat dunia belum menyadari bahwa bangsa-bangsa di atas memiliki hubungan yang dekat. Dengan berhasil diterjemahkanya tulisan Arab kuno pada pertengahan abad ke-19 dan dilakukannya kajian komparatif tentang bahasa Assyiria, Babilonia, Ibrani, Aramaik, Arab dan Etiopia, ditemukan bahwa bahasa-bahasa itu memiliki kesamaan yang menakjubkan, dan karenanya semuanya dianggap berasal dari rumpun yang sama. Pada masing- masing bahasa itu, (1) kata kerjanya terdiri atas tiga konsonan; (2) hanya mengenal dua petunjuk waktu, yaitu telah dan sedang (dan akan); (3) perubahan kata kerjanya mengikuti pola yang sama. (4) Unsur-unsur kosakatanya, termasuk kata ganti orang, kata benda yang menunjukan hubungan keluarga, jumlah dan (5) nama-nama anggota tubuh tertentu, memiliki kemiripan. Perbandingan ciri fisik orang-orang yang berbicara dengan bahasa-bahasa itu juga memperlihatkan berbagai kemiripan yang mengesankan. Dengan demikian, kesamaan bahasa itu tidak lain merupakan cerminan dari kesamaan karakter kebangsaan mereka. Kesimpulannya adalah, bangsa-bangsa ini --Babilonia, Assyiria, Kaldea, Ameria, Kana, Aramia, Phoenecia, Ibrani, Arab, dan Abissinia-- sebelum mereka berkembang menjadi beragam bangsa, pasti pernah hidup pada suatu masa tertentu dan di tempat tertentu sebagai satu bangsa. Ada yang mengatakan bahwa tempat tersebut adalah Semenanjung Arab. 4. “Bahasa Semit/Samiyah” dan “Al-Lughah al-Jazariyah” ‫ية‬‫ر‬‫اللغاتَاجلز‬ atau “Al-Lughah al-Jazariyah” adalah sekumpulan bahasa yang diujarkan oleh kelompok tertentu yang menempati semenanjung Arab (adh-Dhamin dalam Anis). Sementara istilah bahasa Samiyah ditetapkan sebagai sebutan bagi sekumpulan bahasa yang dihubungkan kepada salah satu anak nabi Nuh as yaitu Sam. Orang yang pertama kali memberikan istilah tersebut adalah Schlozer pada tahun 1781 ketika dia mencari nama bagi bangsa Ibrani dan bangsa Arab. Dia melihat antara bahasa Ibrani dan bangsa Arab ternyata ada hubungan dan kesamaan. Schlozer menyandarkan penamaan ini kepada berita yang terdapat dalam kitab Taurat tentang keturunan Nuh as setelah terjadi banjir besar. Bangsa dan kabilah-kabilah dibagi menjadi tiga bagian besar yang semuanya kembali kepada anak-anak Nuh as, yaitu Sam, Ham, dan Yafuts (Hartono). Penamaan istilah lughah Saamiyyah adalah penamaan secara istilah, namun begitu, telah diketahui bahwasanya tidak ada umat yang bernama Samiyah. Beberapa ahli bahasa pun
  • 6. berpendapat bahwa penamaan bahasa Semit/Samiyah ini tidak ilmiah, karena istilah ini tidak pernah digunakan bangsa Arab pada masa dahulu, kini, maupun yang akan datang (Anis). Istilah Samiyah diarahkan pada Yahudi dalam hal kepercayaan mereka. Bahasa Samiyah merupakan bahasa yang mempunyai rumpun-rumpunnya, yang masih dipelajari sampai masa ini. Tetapi kita menemukan bahwasanya sebagian pelajar masih berusaha untuk memperbaiki penamaan ini, walaupun kenyataannya sebagian besar pelajar itu masih menggunakan istilah itu dalam banyak hal, disamping berusaha menyelamatkan kesahihannya. 5. Urgensi memahami bahasa-bahasa Semit Bahasa Arab merupakan rumpun dari bahasa Semit. Maka dari itu, mempelajari bahasa Arab sama pentingnya dengan mempelajari bahasa Semit. Dengan mempelajari dan memahami bahasa Semit, kita akan dapat mengetahui perkembangan kebahasaan. Selain itu, dengan memahami bahasa Semit, akan dapat diketahui huruf asli maupun huruf tambahan dalam bahasa Arab, karena notabene bahasa Arab merupakan rumpun bahasa Semit, beberapa kaidah bahasa Semit sama dengan kaidah bahasa Arab. Bahasa Semit juga merupakan bahasa yang terbukti paling awal muncul dan paling lama bertahan hidupnya (Rubin, 2010). Referensi Anis, Muhammad Yunus. Al-Lughaat Al-Jazariyyah (‫ة‬ّ‫ي‬‫ر‬‫َاجلز‬ ‫اللغات‬) atau As-Saamiyyah (‫ة‬ّ‫امي‬ّ‫الس‬). Power point presentation Atlas Sejarah Dunia Islam Hartono, Rudi. http://superiseng.blogspot.com/2013/06/bangsa-semit.html. Diunduh pada 13 April 2014 12.35 Rubin, Aaron D. 2010. A Brief Introduction to the Semitic Languages. USA: Gorgias Press Wiki.answer.http://wiki.answers.com/Q/Why_is_Mesopotamia_called_the_cradle_of_civilizatoin?#sli de=1. Diunduh pada 13 April 2014 12.45