1. Guru menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL) untuk meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar siswa dalam mempelajari pengolahan hasil perikanan. 2. Langkahnya meliputi mengorganisasi siswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah, membimbing penyelidikan, dan presentasi hasil. 3. Metode ini membuat siswa lebih aktif belajar secara kolaboratif dibanding hanya mend

1. Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Aunillah, S. Pd.
SMP NEGERI 9 PEKALONGAN
Best Practice

2. LK 3.1 Menyusun Best Practices

3. SMP Negeri 9 Pekalongan terletak di daerah pesisir pantai tepatnya
pantai Slamaran, Kota Pekalongan. Mayoritas siswa di SMP Negeri 9
Pekalongan berasal dari daerah pantai itu sendiri. Wilayah pesisir pantai
merupakan ruang pertemuan antara daratan dan lautan, karena wilayah
ini merupakan wilayah yang unik. Dalam pandangan ini, perkembangan
seseorang sangat ditentukan oleh faktor lingkungan termasuk
perkembangan perilaku karakter dan sosial.
Penulis mulai mengajar di SMP Negeri 9 Pekalongan pada tahun 2019.
Pada saat ini SMP Negeri 9 Pekalongan memiliki guru dan tenaga
kependidikan sebanyak 21 orang.
SITUASI

4. Berdasarkan hasil observasi,terdapat permasalahan sebagaiberikut :
Latar belakang masalah
1. Minat dan motivasi belajar siswa rendah.
2. Metode pembelajaran yang membosankan dimana hanya
berpusat pada guru (TCL)
3. Guru kurang kreatif dalam penggunaan metode belajar.
4. Masih rendahnya penguasaan siswa terhadap materi yang
diberikan.

5. Mengapa praktik ini penting?
Pembelajaran dengan Model PBL penting untuk dibagikan karena model
PBL menumbuhkan keterampilan siswa, diantaranya keterampilan
komunikasi dan kolaborasi dalam presentasi, penilaian diri dan refleksi,
partisipasi kelompok lain, serta pemikiran kritis. Model ini cocok untuk
digunakan dalam materi pengolahan hasil perikanan menjadi makanan
jadi. Selain itu, dalam pembelajaran ini guru tidak lagi mendominasi
dalam pembelajaran, dan siswa menjadi meningkat perhatiannya karena
mereka akan aktif dalam mengemukakan pendapatnya dalam forum
diskusi dan presentasi sehingga mereka bisa lebih menguasai materi
yang diberikan karena pemecahan masalah mereka temukan sendiri
dengan harapan lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang
sedang dipelajari.

6. Peran dan Tanggung Jawab
Peran dan tanggungjawab saya dalam praktik ini adalah
menerapkan metode pembelajaran PBL di kelas yang saja
ajar khususnya pada materi Pengolahan Perikanan dan
membagikan pengalaman praktik baik tersebut kepada
guru-guru agar semua guru memiliki persepsi yang sama
bahwa siswa harus aktif dalam pembelajaran dan bukan
hanya mendengarkan guru yang ceramah.

7. Tantangan yang saya hadapi:
1. Kurangnya antusias siswa terhadap model pembelajaran yang
berbeda dari model klasikal, karena anggapan siswa dalam pembelajaran
di sekolah adalah guru yang menerangkan materi, siswa terbiasa hanya
diam menerima materi mendengarkan ceramah dari guru.
2. Beberapa guru kurang antusias dalam model pembelajaran selain
model ceramah di kelasnya, karena beranggapan model ceramah adalah
model yang paling mudah dilaksanakan dan efektif untuk mentransfer
ilmu.
3. Peran orang tua dalam menfasilitasi pengadaan kuota guna
pembelajaran berjalan lancar
TANTANGAN

8. AKSI
Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode PBL ini merupakan
pengalaman saya untuk menerapkan dalam pembelajaran di kelas. Di sini saya
merancang kegiatan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) di mana ada 5 sintak PBL meliputi Mengorientasi peserta didik
pada masalah, Mengorganisasi Peserta didik untuk belajar, membimbing
1.penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Aksi
Dalam menyusun perangkat pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning). Dengan menerapkan model
pembelajaran PBL diharapakan siswa dapat termotivasi untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran.
Langkah yang dilakukanuntuk menghadapi tantangan tersebut adalah :
1.

9. 2. Menyusun bahan ajar yang bermuatan materi HOTS.
3. Menggunakan media interaktif yang dapat menariksiswa untuk
memilikipemahaman terhadap materi.Media tersebut berupa tayangan PPT
(Power Point, Google Slide, serta Canva), video pembelajaran (youtube, instagram
dan tiktok) serta penyusunan evaluasi soal yang interaktif (quizizz, googleform,
dan puzzlemaker)
4. Mengkorelasikan materi dengan kejadian riil di lapangan.

10. Refleksi Hasil dan Dampak
Dampak aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1 .Saya sebagai guru jadi bisa memanfaatkan aplikasi yang mendukung kegiatan praktik ini seperti
aplikasi zoom meeting, merekam zoom meeting agar hasil sesuai dengan yang diharapkan,
aplikasi filmora untuk mengedit video, aplikasi Canva, aplikasi kuis berbasis permainan seperti
quizizz dan puzzle maker.
2.Peserta didik merasa senang dengan cara belajar diskusi kelompok tentang pengolahan hasil
perikanan karena mereka dapat bekerjasama dengan teman lainnyadalam memecahkan suatu
permasalahan dan mereka jadi mampu bersosialisasi dengan baik serta mencoba
mengemukakan hasil diskusi di depan kelas. Disamping itu siswa juga dapat memanfaatkan Canva
dalam pembuatan presentasi dan label kemasan dari produk olahan ikan.
REFLEKSI

11. 3.Peserta didik terbawa aktif dengan kegiatanpembelajaran dengan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dan mampu menghasilkan
pemecahan masalah dengan lebih baik dengan metode diskusi kelompok,
dibandingkan dengan melakukannya secara mandiri. Karena ada banyakmasukan
dan saran dari teman di dalam kelompoknya.
4. Respon dari guru pamong dan dosen mengenaipembelajaran yang diterapkan
pada kegiatan pembelajaran tersebut sangat positif dan mendukung.
5. Hal ini juga membawa pengaruh bagi teman saya sesama guru yang mulai lebih
mengimplementasikan penggunaan teknologi guna menciptakan pembelajaran
variatif dan inovatif. Sebagai seorang guru harus bisa belajar untuk mengikuti
perkembangan zaman dan sistem pendidikan. Bagi guru tidak ada kata terlambat
untuk belajar tetapi yang ada adalah belajar sepanjang waktu atau belajar
sepanjang hayat (Lifelong Learning or Lifelong Education).

12. TERIMAKASIH