Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin dan hormon. Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang menghasilkan hormon yang dikeluarkan ke dalam aliran darah dan mempengaruhi organ lain. Hormon berperan dalam kestabilan homeostasis tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelenjar endokrin beserta hormon yang dihasilkan dan fungsinya.
2. Sistem Endokrin
• Sistem endokrin adalah sebuah sistem
kelenjar yang menghasilkan komponen
berupa hormon yang dikeluarkan ke dalam
saluran peredaran darah manusia.
• Hormon yang dihasilkan dapat
mempengaruhi organ-organ lain untuk
bekerja sesuai dengan kebutuhan.
• Hormon berfungsi dalam kestabilan sistem
homeostasis tubuh.
5. Paratiroid: Meregulasi
pencernaan kalsium.
Kelenjar Tiroid: mempengaruhi
sistem metabolisme.
Ovarium: produksi hormon
seks perempuan.
Kelenjar pituitari:
mempengaruhi rilis hormon di
kelenjar lain.
Kelenjar Tiroid: mempengaruhi
sistem metabolisme.
Paratiroid: Meregulasi
pencernaan kalsium.
Hipotalamus: bagian dari
otak yang mengatur
kelenjar pituitari.
Testis: produksi hormon seks
laki-laki.
Kelenjar Adrenal:
mengatur rilis hormon
stress, dan relaksasi (fight
or flight hormones).
Pankreas:mengatur kadar
gula darah. Merupakan
kelenjar yang sangat
penting dalam sistem
pencernaan.
Usus dan lambung juga
merupakan organ yang
dapat memproduksi
hormon yang berkaitan
dengan fungsi pencernaan.
12. Gastrin
• Hormon ini diproduksi
oleh lambung, Sel G.
• Produksi dipicu dengan
adanya makanan yang
masuk ke lambung.
• Sinyal ke bagian saraf
eferen otak
memerintahkan untuk
produksi asam.
• Dirilis pada keadaan
alkali.
• Dihambat oleh
produksi asam
lambung.
13. Cholesystokinin
• Target kerja utama:
• Kantung empedu
• Pankreas
• Lambung
• Liver
• Fungsi:
• Mendorong pelepasan
enzim di pankreas dan
pelepasan cairan empedu
• Memberikan sinyal rasa
kenyang
• Pemicu: masuknya
makanan ke dalam usus
sehingga pemanfaat zat-
zat makanan dapat
dilakukan.
14. Cholesystokinin (2)
• Kantung empedu
terpicu untuk
mengemulsikan
lemak
• Pankreas terpicu
untuk memproduksi
insulin guna
pemanfaatan
glukosa
• Liver terpicu untuk
membantu proses
penyerapan nutrien,
pemanfaatannya,
dan proses ekskresi
zat sisa dari dalam
tubuh.
15. Ghrelin
• Diproduksi di
dalam lambung.
• Target kerja:
melalui otak
memberikan sinyal
rasa lapar.
• Kode untuk
produksinya
muncul ketika
kadar gula darah
mulai rendah dan
lambung dalam
keadaan kosong.
17. Leptin
• Leptin diproduksi di
dalam jaringan
adiposa.
• Terjadi ketika
keadaan tubuh
mencapai keadaan
cukup energi.
• Memicu munculnya
sinyal rasa kenyang
setelah konsumsi
makanan.
• Atau ketika energi
yang dikonsumsi
lebih besar dari
energi ekspenditur.
19. Insulin
• Produksi: sel beta
pankreas
• Sangat dipicu dengan
kadar gula dalam darah
• Kadar gula yang tinggi
memicu produksi
insulin sehingga
glukosa diambil ke
dalam sel adiposa, liver,
dan otot.
• Tujuan dari produksi
insulin adalah untuk
mendapatkan nilai gula
darah yang normal.
20.
21. Glukagon
• Produksinya terjadi
di sel alfa pankreas.
• Regulasinya terjadi
ketika gula darah
menurun.
• Hal ini memicu
pembentukan
glukosa dari
pemecahan
glikogen atau
glukoneogenesis.
• Glukagon berfungsi
untuk
meningkatkan
kadar gula darah
dalam keadaan
hipoglisemik.
22.
23.
24. Motilin
• Motilin berpartisipasi
dalam mengendalikan
pola kontraksi otot polos
pada saluran pencernaan
atas.
• Motilin disekresi ke
sirkulasi selama keadaan
berpuasa pada interval
kira-kira 100 menit.
• Kontrol sekresi motilin
sebagian besar tidak
diketahui, walaupun
beberapa studi
menunjukkan bahwa pH
basa dalam duodenum
merangsang rilis.
25. Adrenalin
• Produksi adrenalin meningkat pada kondisi stres dan kadar glukosa
darah rendah.
• Hal ini mempengaruhi peningkatan produksi hormon ghrelin dan
membuat munculnya rasa lapar.
• Hal ini juga diduga berkaitan dengan kebiasaan overeating saat stres.
27. Enzim/Enzyme
• Berawal dari penemuan
komponen “Ferments”
yang ditemukan oleh Louis
Pasteur (kanan atas).
• Eduard Buchner (kanan
bawah) menemukan
komponen pada yeast/ragi
yang dapat mengubah gula
menjadi alkohol.
• Frederick W. Kuhne
menyebut komponen
tersebut sebagai enzymes.
28. Get to know enzyme
• Sebagian besar enzim merupakan protein.
• Hanya sebagian kecil yang merupakan komponen
RNA katalitik (atau RNA yang mampu mempercepat
proses reaksi).
• Pemberian nama enzim sangat bergantung pada
fungsinya.
• Pemberian nama enzim: nama substrat dan disertai
klasifikasi fungsinya.
• Enzim memiliki peranan esensial utamanya dalam
hal pencernaan.
29. Komponen Enzim
• Kofaktor: ion logam/komponen anorganik yang
berikatan dengan enzim untuk mengaktifkan enzim.
• Koenzim: komponen organik yang berikatan dengan
enzim untuk mengaktifkan enzim.
• Gugus prostetik
• Holoenzim
• Apoenzim
30. Klasifikasi Internasional untuk Enzim
• Klasifikasi ini dibuat berdasarkan fungsi kerja enzim.
• Enzim memiliki fungsi yang spesifik, sehingga pemberian
namanya pun spesifik sesuai dengan peranannya.
31. Istilah dalam konsep enzim:
• Substrat: merupakan bahan awal yang bereaksi dengan enzim,
substrat adalah bahan yang akan diubah bentuk, struktur, dan
fungsinya oleh enzim melalui reaksi enzimatik. Tetapi substrat
tidak bereaksi dengan enzim, enzim hanya mempercepat reaksi
substrat. Jika jumlah substrat bertambah banyak maka kerja
enzim akan melambat.
• Produk: produk merupakan hasil akhir dari suatu proses reaksi
biokimia yang difasilitasi enzim. Setiap reaksi akan menghasilkan
produk (P). Jika jumlah produk sudah semakin banyak, maka
kecepatan reaksi cenderung konstan atau melambat, karena
target reaksi hampir tercapai.
• Kecepatan reaksi: kecepatan berlangsungnya suatu reaksi yang
difasilitasi oleh enzim. Kecepatan reaksi enzim bertambah jika
jumlah enzim bertambah dan jumlah substrat kecil.
37. Reaksi Kerja Enzim
Reaksi
Enzim mengikat substrat dan mendorong reaksi berlangsung hingga
terbentuk substrat. Setelah menyelesaikan perannya, enzim mengalami
hidrolisis dari produk dan terlepas dari produk.
38. Mekanisme Kerja Enzim
• Mekanisme ini
mengikuti
perhitungan yang
digagas oleh
Michaelis-Menten.
• Enzim terus bekerja
sampai mengahsilkan
produk sesuai yang
diinginkan.
• Grafik terus melandai
sampai
mendatar/jenuh yang
menandakan reaksi
selesai.
39. Jenis-jenis Kofaktor
• Komponen kofaktor berikatan dengan enzim dalam
bentuk ion yang dapat mengaktifkan enzim untuk
bekerja (Lehninger, 2008).
• Komponen berupa ion anorganik/logam.
40. Jenis-jenis Koenzim
• Komponen koenzim berikatan dengan enzim dalam bentuk senyawa
yang dapat mengaktifkan enzim untuk bekerja (Lehninger, 2008).
• Komponen berupa senyawa organik.
41. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
Kerja enzim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
1. Faktor lingkungan:
a. Suhu: enzim dapat bekerja pada suhu optimum untuk
dapat menghasilkan produk dari substrat dengan
efektif. Umumnya, sebagian besar enzim bekerja pada
suhu 40 derajat celsius.
b. pH atau derajat keasaman: keasaman adalah kondisi
dari lingkungan enzim di mana hal ini akan sangat
menentukan kestabilan kondisi enzim. Jika enzim tidak
berada pada keasaman tertentu, dapat terjadi
kerusakan struktur atau reaksi tidak berlangsung
sempurna. Umumnya enzim dapat bekerja dengan
keasaman (pH) 6-8.
42. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
2. Faktor Substrat dan Enzim:
a. Konsentrasi substrat: pada kondisi substrat dalam
keadaan sedikit maka enzim akan bekerja lebih
cepat, tetapi jika substrat memiliki konsentrasi
tinggi maka kerja enzim akan melambat. Jika
sudah mencapai kecepatan maksimum reaksi,
maka kecepatan reaksi enzim akan stagnan atau
konstan.
b. Konsentrasi enzim: konsentrasi enzim berbanding
lurus dengan kecepatan reaksi enzim, yang artinya
semakin tinggi konsentrasi enzim, maka semakin
cepat reaksi berlangsung.
43. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
3. Faktor aktivator dan inhibitor:
a. Aktivator adalahkomponen yang memiliki fungsi
untuk mengaktifkan enzim. Biasanya beruka
komponen anorganik seperi Co, Mn, Mg, dan Cl.
b. Inhibitor: Inhibitor merupakan komponen yang
dapat menghambat kerja enzim. Hal ini bisa
terjadi karena inhibitor berikatan dengan enzim
atau inhibitor dapat mengubah bentuk enzim.
44. Pengganggu/Disturban dalam Kerja Enzim
1. Inhibitor Kompetitif: Berikatan dengan enzim pada
sisi aktif substrat sehingga menghambat
berlangsungnya reaksi.
• Hal ini banyak dimanfaatkan dalam farmakologi dan
imunologi guna mendukung proses penyembuhan.
45. Pengganggu/Disturban dalam Kerja Enzim
2. Inhibitor nonkompetitif: berikatan tidak pada sisi
aktif enzim tetapi mampu mengubah
bentuk/struktur sisi aktif enzim sehingga
menghambat reaksi untuk bis aberlangsung.
46. Enzim-enzim dalam sistem pencernaan
• Beberapa contoh enzim yang bekerja dalam sistem
pencernaan.
• Enzim diatas bekerja dalam katabolisme zat makanan.