Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai parameter dan metode pengukuran antropometri untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lemak tubuh, dan indeks massa tubuh.
2. Indeks Antropometri adalah pengukuran dari
beberapa parameter yang melibatkan ukuran
tubuh manusia
Indeks antropometri dapat berupa rasio dari
suatu pengukuran terhadap satu atau lebih
pengukuran.
3. Pengukuran BB dapat dilakukan dengan
menggunakan alat yaitu timbangan Berat
Badan
ukuran dalam gr (bayi)
ukuran dalam kg
(balita, remaja dan
dewasa)
4.
5. menggunakan baju
seminimal mungkin
melepaskan alas kaki
pastikan popok kering
saat pengukuran
pastikan baby scale
pada posisi 0 kg
sebelum menimbang
6. pastikan responden tidak
menggunakan alas
kaki/sepatu
pastikan melepaskan
jaket/mengeluarkan
benda2 di kantong
baju/celana
berdiri tegap dan
pandangan lurus ke depan
pengukuran paling baik di
pagi hari
pastikan timbangan dalam
posisi 0 kg sebelum
menimbang
15. Dalam mengukur tinggi badan dapat dilakukan
dengan menggunakan Alat ukur, seperti;
a.Microtoise: untuk anak yang sudah dapat
berdiri (untuk anak >2thn)
b.Alat Pengukur Panjang Badan Bayi
(infantometer) : untuk bayi atau anak yang
belum dapat berdiri (untuk anak >2thn)
16. pastikan responden tidak mengenakan alas
kaki/sepatu
pastikan responden tidak mengenakan topi,
ikat rambut/konde
pastikan padangan responden lurus kedepan
pastikan beberapa bagian tubuh yang penting
menempel pada dinding/infantometer
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. pada anak > 2 tahun namun diukur
menggunakan panjang badan (infantometer)
maka hasil pengukurannya dikurangi 0,7 cm
untuk mengkonversi menjadi tinggi badan
pada anak < 2 tahun namun diukur
menggunakan tinggi badan (mikrotoa) maka
hasil pengukurannya ditambah 0,7 cm untuk
menjadi panjang badan
27. Pengukuran lingkar
kepala dapat
dilakukan seperti
pada gambar
dibawah ini
Pastikan lingkar
metlin sejajar dan
tidak terlipat
Lingkarkan metlin
diatas alis (bagian
pelipis anak)
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40. Body Mass Index (BMI) atau dalam bahasa
Indonesia disebut Index Masa Tubuh (IMT)
adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi”
badan yang umum digunakan untuk
menggolongkan orang dewasa ke dalam
kategori Underweight (kekurangan berat
badan), Overweight (kelebihanberat badan)
dan Obesitas (kegemukan)
41. Rumus atau cara menghitungBMI yaitu
dengan membagi berat badan dalam
kilogram dengan kuadratdari tinggi badan
dalam meter (kg/m²)
Keterbatasan BMI adalah tidak dapat
digunakan bagi:
a.Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan
b.Wanita hamil
c.Orang yang sangat berotot, contohnya atlet
42. Berat badan relative merupakan alternative
lain untuk menentukan status gizi seseorang.
Berat badan relative adalah persentase berat
badan dalam kilogram terhadap berat badan
normal (tinggi badan dikurangi dengan 100).
Namun, pengukuran BBR kini jarang
dilakukan di rumahsaakit karena peranannya
untuk menentukan status gizi seseorang
sudahbanyak diganti oleh IMT
43. Penilaian berdasarkan berat badan relatif :
•kurus (underweight) bila < 90%
•normal (ideal) bila 90 - 110%
•gemuk (overweight) bila > 110%
•obesitas bila > 120%
-obesitas ringan bila 120 - 130%
obesitas sedang bila 130 - 140%
-obesitas berat bila 140 - 200%
-obesitas Morbid bila > 200%
44. Rasio pi-pa diukur mula-mula mengukur
lingkaran pinggang (perut) pada lingkaran
terkecil diatas umbilikus.
Kemudian, lingkaran panggul diukur lewat
tonjolan gluteus yang paling maksimal
45. Hasil kedua pengukurankemudian digambar
padanomogram dan dengan meletakkan hasil
pengukuran lingkaran pinggangpada sklala di
sebelah kiri, sementara hasil pengukuran
lingkaran panggulpada skala di sebelah
kanan.
Hubungkan kedua hasil pada skala
tersebutdengan garis lurus yg akan
memotong garis AGR/WHR (abdominal-
gluteal ratioatau waist hip-ratio) yg terletak
antara kedua skala
46. Rasio pi-pa (WHR) sebesar 1,0 atau kurang bagi
laki-laki dan 0,8 atau kurang bagi wanita
merupakan nilai yang normal. (Hartono, Andry.
2006)
Perlu ditekankan bahwa resiko penyaki tyang
berhubungan dengan lingkar pinggang adalah
bervariasi pada populasi dan kelompok etnik yang
berbeda. Sebagai contoh, lemak di sekitar perut
pada wanita kulit hitam kurang menunjukan
hubungan yang kuat dengan resiko penyakit
jantung dan diabetes dibandingkandengan wanita
kulit putih.
Oleh karena itu,diperlukan nilai maksimum (cut-off
points) yang lebih spesifikberdasarkan seks dan
populasi
50. Pengukuran lingkaran perut (waist circumference)
kini menjadi metode paling populer kedua
(sesudah IMT) untuk menentukan status gizi.
Caranya melingkarkan metlin sejajar dengan pusat
dan lakukan pengukuran
Cara pengukuran lingkaran perut ini dapat
membedakan obesitas menjadi jenis perifer
(obesitas tipe gynoid), abdominal (obesitas tipe
android), danobesitas tipe ovid (DivisionXenical,
2007)
51.
52. Lemak disimpan di sekitar pinggul
danbokong Tipe ini cenderung dimiliki
wanita.Resiko terhadap penyakit pada tipe
gynoidumumnya kecil, kecuali resiko
terhadappenyakit arthritis dan varises vena
(varicoseveins).
53. Biasanya terdapat pada pria. dimanalemak
tertumpuk di sekitar perut. Resikokesehatan
pada tipe ini lebih tinggidibandingkan dengan
tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut
lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam
pembuluh darah dibandingkan dengan sel-
sellemak di tempat lain.
Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah
dapat menyebabkan penyempitan arteri
(hipertensi), diabetes, penyakitgallbladder, stroke,
dan jenis kanker tertentu (payudara
danendometrium).
54.
55. dapat disimpulkan bahwa seorang pria kurus
dengan perut gendut lebih beresiko
dibandingkan dengan pria yang lebih gemuk
dengan perut lebih kecil.
Untuk diagnosis obesitas abdominal (tipe
Android), lingkaran perut bagi wanita Asia
adalah ≥ 80 cm dan bagi pria Asia adalah≥
90cm (bagi wanita Kaukasian≥ 35 inci dan
pria Kaukasian≥ 40 inci).
56. Ciri dari tipe ini adalah "besar diseluruh
bagian badan". Tipe Ovid umumnyaterdapat
pada orang-orang yang gemuksecara genetic.
57.
58.
59. The triceps skinfold site is one of the
common locations used for the assessment of
body fat using skinfold calipers.
60. Landmark :
At the level of the mid-point
between the acromial (lateral
edge of the acromial process,
e.g. bony tip of shoulder) and
the radiale (proximal and
lateral border of the radius
bone, approximately the elbow
joint), on the mid-line of the
posterior (back) surface of the
arm (over the triceps muscle)
61. Pinch:
- The arm should be
relaxed with the palm of
the hand facing forwards
(supinated).
- A vertical pinch, parallel
to the long axis of the
arm, is made at the
landmark.
62. Landmark :
At the level of the mid-point
between the acromiale (lateral
edge of the acromial process, e.g.
bony tip of shoulder) and the
radiale (proximal and lateral
border of the radius bone,
approximately the elbow joint), on
the mid-line of the anterior (front)
surface of the arm (over the
biceps muscle).
63. Pinch :
-The arm should be
relaxed with the palm
of the hand facing
forwards.
-A vertical pinch,
parallel to the long
axis of the arm, is
made at the landmark.
64. Landmark
The lower angle of the
scapula (bottom point of
shoulder blade)
If there is difficulty finding
this landmark, get the
subject to reach behind their
back with their right arm,
while feeling for the
movement of the scapula
65. Pinch :
The pinch is made
following the natural
fold of the skin,
approximately on a
line running laterally
(away from the body)
and downwards (at
about 45 degrees).
66. Landmark :
The intersection of a line
joining the spinale (front
part of iliac crest) and the
anterior (front) part of the
axilla (armpit), and a
horizontal line at the level
of the iliac crest.
67. Pinch :
The pinch is directed
medially (towards the
centerline) and
downward, following
the natural fold of the
skin (at an
approximate angle of
45 degrees).
68.
69. Lipatan Triseps
Pengukuran lipatan triseps dimaksudkan
untuk menentukanstatus lemak tubuh,
sementara LLA dan LOLA untuk
mengetahuistatus protein otot. Kurang lebih
separuh jaringan adipose tubuhterdapat
dalam jaringan bawah kulit (subkutan)
sehingga pengukuranstatus lemak tubuh
dapat dilakukan pada lipatan kulit
triseps,subskapuler, abdominal, panggul,
serta paha.
70. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
penilaian lemaksubkutan lewat pengukuran
lipatan kulit merupakan cara yang
cukupakurat. Pengukuran lipatan triseps
dilakukan dengna menggunakan caliper.
71. Cara pengukurannya adalah lengan yang lipatan
triseps akan diukur dibiarkan digantung bebas
disisi tubuh. Peganglah lipatan kulit tersebut
seperti menjepitnya dengan ibu jari dan telunjuk
tangansedikit di atas titik tengah lengan atas
yang sudah ditandai.
Gunakankaliper untuk mengukur tebalnya,
tunggu 2 hingga 3 detik, kemudianbacalah hasil
pengukuran tersebut pada 1,0 mm yang terdekat.
Ulangi prosedur pengukuran hingga 3 kali hitung
rata-rata dari hasil pengukuran.
72.
73. Nilai Normal lipatan trisep bagi penduduk
Indonesia belum ada sampai saat ini. Bagi
orang Kaukasian (kulit putih), nilai
normalnya: 90% standar= 11,3 mm untuk
laki-laki, 14,9 mm untuk wanita.
74. Ukuran lingkaran lengan atas (LILA)
menentukan massa otot dan jaringan
subkutan. Biasanya cara ini digunakan pada
wanita usia subur yang ingin menikah
(sebelum hamil) agar anaknya tidak beresiko
berat badan usia rendah)
LILA juga dapat digunakan untuk mengukur
status gizi anak-anak,bayi kendati dapat pula
dipakai untuk mengukur Lingkaran Otot
Lengan Atas (LOLA) pada orang dewasa.
75. Cara pengukuran adalah dengan menggunakan pita lila atau
metlin
lingkarkan pita tersebut pada titik tengah lengan atas yang
non-dominan (lengan kiri) di antara puncak prosesus
akromialis scapula (titik tulang akromion) dan prosesus
olekranon os ulna (titik tulang olekranon)), sementara lengan
bawah difleksikan 90 derajat (ditekuk).
Dengan lengan dalam posisi bergantung bebas, kencangkan
pitapengukur yang telah dipasang melingkari titik tengah
lengan atastanpa menimbulkan penekanan pada jaringan
lunak. Lakukanpembacaan pada sentimeter terdekat.
(Hartono, Andry. 2006)
76.
77.
78.
79.
80. Ukuran lingkaran otot lengan atas (LOLA)
yang dihitung berdasarkan tebal triseps dan
ukuran LLA akan menghasilkan indeksmassa
otot (simpanan protein tubuh).
Pengukurannya dilakukan dalamsentimeter
dengan rumus:
LOLA (cm) = LLA cm – (0,314 x tebal kulit
triseps (mm))
81. Nilai Normal lola bagi penduduk Indonesia
belum ada sampai saat ini. Bagi orang
Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90%
standar= 22,8 cm untuk laki-laki, 20,9 cm
untuk wanita. (Hartono, Andry. 2006)
82. Merupakan ukuran estimasi tinggi badan bagi
orang yang tidak memungkinkan diukur
tinggi badannya misalnya pada lansia yang
tidak dapat berdiri tegak atau pada orang
yang bedrest
83.
84. pastikan lutut
menekuk 90 derajat
pasang alat ukur
tinggi lutut diatas
lutut dan dibawah
tumit
pastikan dalam
posisi sejajar