SlideShare a Scribd company logo
1 of 94
Download to read offline
 Indeks Antropometri adalah pengukuran dari
beberapa parameter yang melibatkan ukuran
tubuh manusia
 Indeks antropometri dapat berupa rasio dari
suatu pengukuran terhadap satu atau lebih
pengukuran.
 Pengukuran BB dapat dilakukan dengan
menggunakan alat yaitu timbangan Berat
Badan
 ukuran dalam gr (bayi)
 ukuran dalam kg
(balita, remaja dan
dewasa)
 menggunakan baju
seminimal mungkin
 melepaskan alas kaki
 pastikan popok kering
saat pengukuran
 pastikan baby scale
pada posisi 0 kg
sebelum menimbang
 pastikan responden tidak
menggunakan alas
kaki/sepatu
 pastikan melepaskan
jaket/mengeluarkan
benda2 di kantong
baju/celana
 berdiri tegap dan
pandangan lurus ke depan
 pengukuran paling baik di
pagi hari
 pastikan timbangan dalam
posisi 0 kg sebelum
menimbang
tidak
seimbang
Dalam mengukur tinggi badan dapat dilakukan
dengan menggunakan Alat ukur, seperti;
a.Microtoise: untuk anak yang sudah dapat
berdiri (untuk anak >2thn)
b.Alat Pengukur Panjang Badan Bayi
(infantometer) : untuk bayi atau anak yang
belum dapat berdiri (untuk anak >2thn)
 pastikan responden tidak mengenakan alas
kaki/sepatu
 pastikan responden tidak mengenakan topi,
ikat rambut/konde
 pastikan padangan responden lurus kedepan
 pastikan beberapa bagian tubuh yang penting
menempel pada dinding/infantometer
 pada anak > 2 tahun namun diukur
menggunakan panjang badan (infantometer)
maka hasil pengukurannya dikurangi 0,7 cm
untuk mengkonversi menjadi tinggi badan
 pada anak < 2 tahun namun diukur
menggunakan tinggi badan (mikrotoa) maka
hasil pengukurannya ditambah 0,7 cm untuk
menjadi panjang badan
 Pengukuran lingkar
kepala dapat
dilakukan seperti
pada gambar
dibawah ini
 Pastikan lingkar
metlin sejajar dan
tidak terlipat
 Lingkarkan metlin
diatas alis (bagian
pelipis anak)
 Body Mass Index (BMI) atau dalam bahasa
Indonesia disebut Index Masa Tubuh (IMT)
adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi”
badan yang umum digunakan untuk
menggolongkan orang dewasa ke dalam
kategori Underweight (kekurangan berat
badan), Overweight (kelebihanberat badan)
dan Obesitas (kegemukan)
 Rumus atau cara menghitungBMI yaitu
dengan membagi berat badan dalam
kilogram dengan kuadratdari tinggi badan
dalam meter (kg/m²)
 Keterbatasan BMI adalah tidak dapat
digunakan bagi:
a.Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan
b.Wanita hamil
c.Orang yang sangat berotot, contohnya atlet
 Berat badan relative merupakan alternative
lain untuk menentukan status gizi seseorang.
Berat badan relative adalah persentase berat
badan dalam kilogram terhadap berat badan
normal (tinggi badan dikurangi dengan 100).
 Namun, pengukuran BBR kini jarang
dilakukan di rumahsaakit karena peranannya
untuk menentukan status gizi seseorang
sudahbanyak diganti oleh IMT
 Penilaian berdasarkan berat badan relatif :
 •kurus (underweight) bila < 90%
•normal (ideal) bila 90 - 110%
•gemuk (overweight) bila > 110%
•obesitas bila > 120%
 -obesitas ringan bila 120 - 130%
 obesitas sedang bila 130 - 140%
-obesitas berat bila 140 - 200%
-obesitas Morbid bila > 200%
 Rasio pi-pa diukur mula-mula mengukur
lingkaran pinggang (perut) pada lingkaran
terkecil diatas umbilikus.
 Kemudian, lingkaran panggul diukur lewat
tonjolan gluteus yang paling maksimal
 Hasil kedua pengukurankemudian digambar
padanomogram dan dengan meletakkan hasil
pengukuran lingkaran pinggangpada sklala di
sebelah kiri, sementara hasil pengukuran
lingkaran panggulpada skala di sebelah
kanan.
 Hubungkan kedua hasil pada skala
tersebutdengan garis lurus yg akan
memotong garis AGR/WHR (abdominal-
gluteal ratioatau waist hip-ratio) yg terletak
antara kedua skala
 Rasio pi-pa (WHR) sebesar 1,0 atau kurang bagi
laki-laki dan 0,8 atau kurang bagi wanita
merupakan nilai yang normal. (Hartono, Andry.
2006)
 Perlu ditekankan bahwa resiko penyaki tyang
berhubungan dengan lingkar pinggang adalah
bervariasi pada populasi dan kelompok etnik yang
berbeda. Sebagai contoh, lemak di sekitar perut
pada wanita kulit hitam kurang menunjukan
hubungan yang kuat dengan resiko penyakit
jantung dan diabetes dibandingkandengan wanita
kulit putih.
 Oleh karena itu,diperlukan nilai maksimum (cut-off
points) yang lebih spesifikberdasarkan seks dan
populasi
Pengukura
n
Pria Wanita
Resiko
Meningkat
Resiko
Sangat
Meningkat
Resiko
Meningkat
Resiko
Sangat
Meningkat
Lingkar
Pinggang
 94 cm  102 cm  80 cm  88 cm
Perbanding
an
Lingkar/Lin
gkar
Pinggul
0,9 1,0 0,8 0,9
 Pengukuran lingkaran perut (waist circumference)
kini menjadi metode paling populer kedua
(sesudah IMT) untuk menentukan status gizi.
 Caranya melingkarkan metlin sejajar dengan pusat
dan lakukan pengukuran
 Cara pengukuran lingkaran perut ini dapat
membedakan obesitas menjadi jenis perifer
(obesitas tipe gynoid), abdominal (obesitas tipe
android), danobesitas tipe ovid (DivisionXenical,
2007)
 Lemak disimpan di sekitar pinggul
danbokong Tipe ini cenderung dimiliki
wanita.Resiko terhadap penyakit pada tipe
gynoidumumnya kecil, kecuali resiko
terhadappenyakit arthritis dan varises vena
(varicoseveins).
 Biasanya terdapat pada pria. dimanalemak
tertumpuk di sekitar perut. Resikokesehatan
pada tipe ini lebih tinggidibandingkan dengan
tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut
lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam
pembuluh darah dibandingkan dengan sel-
sellemak di tempat lain.
 Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah
dapat menyebabkan penyempitan arteri
(hipertensi), diabetes, penyakitgallbladder, stroke,
dan jenis kanker tertentu (payudara
danendometrium).
 dapat disimpulkan bahwa seorang pria kurus
dengan perut gendut lebih beresiko
dibandingkan dengan pria yang lebih gemuk
dengan perut lebih kecil.
 Untuk diagnosis obesitas abdominal (tipe
Android), lingkaran perut bagi wanita Asia
adalah ≥ 80 cm dan bagi pria Asia adalah≥
90cm (bagi wanita Kaukasian≥ 35 inci dan
pria Kaukasian≥ 40 inci).
 Ciri dari tipe ini adalah "besar diseluruh
bagian badan". Tipe Ovid umumnyaterdapat
pada orang-orang yang gemuksecara genetic.
 The triceps skinfold site is one of the
common locations used for the assessment of
body fat using skinfold calipers.
Landmark :
At the level of the mid-point
between the acromial (lateral
edge of the acromial process,
e.g. bony tip of shoulder) and
the radiale (proximal and
lateral border of the radius
bone, approximately the elbow
joint), on the mid-line of the
posterior (back) surface of the
arm (over the triceps muscle)
Pinch:
- The arm should be
relaxed with the palm of
the hand facing forwards
(supinated).
- A vertical pinch, parallel
to the long axis of the
arm, is made at the
landmark.
Landmark :
At the level of the mid-point
between the acromiale (lateral
edge of the acromial process, e.g.
bony tip of shoulder) and the
radiale (proximal and lateral
border of the radius bone,
approximately the elbow joint), on
the mid-line of the anterior (front)
surface of the arm (over the
biceps muscle).
Pinch :
-The arm should be
relaxed with the palm
of the hand facing
forwards.
-A vertical pinch,
parallel to the long
axis of the arm, is
made at the landmark.
Landmark
The lower angle of the
scapula (bottom point of
shoulder blade)
If there is difficulty finding
this landmark, get the
subject to reach behind their
back with their right arm,
while feeling for the
movement of the scapula
Pinch :
The pinch is made
following the natural
fold of the skin,
approximately on a
line running laterally
(away from the body)
and downwards (at
about 45 degrees).
Landmark :
The intersection of a line
joining the spinale (front
part of iliac crest) and the
anterior (front) part of the
axilla (armpit), and a
horizontal line at the level
of the iliac crest.
Pinch :
The pinch is directed
medially (towards the
centerline) and
downward, following
the natural fold of the
skin (at an
approximate angle of
45 degrees).
 Lipatan Triseps
 Pengukuran lipatan triseps dimaksudkan
untuk menentukanstatus lemak tubuh,
sementara LLA dan LOLA untuk
mengetahuistatus protein otot. Kurang lebih
separuh jaringan adipose tubuhterdapat
dalam jaringan bawah kulit (subkutan)
sehingga pengukuranstatus lemak tubuh
dapat dilakukan pada lipatan kulit
triseps,subskapuler, abdominal, panggul,
serta paha.
 Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
penilaian lemaksubkutan lewat pengukuran
lipatan kulit merupakan cara yang
cukupakurat. Pengukuran lipatan triseps
dilakukan dengna menggunakan caliper.
 Cara pengukurannya adalah lengan yang lipatan
triseps akan diukur dibiarkan digantung bebas
disisi tubuh. Peganglah lipatan kulit tersebut
seperti menjepitnya dengan ibu jari dan telunjuk
tangansedikit di atas titik tengah lengan atas
yang sudah ditandai.
 Gunakankaliper untuk mengukur tebalnya,
tunggu 2 hingga 3 detik, kemudianbacalah hasil
pengukuran tersebut pada 1,0 mm yang terdekat.
 Ulangi prosedur pengukuran hingga 3 kali hitung
rata-rata dari hasil pengukuran.
 Nilai Normal lipatan trisep bagi penduduk
Indonesia belum ada sampai saat ini. Bagi
orang Kaukasian (kulit putih), nilai
normalnya: 90% standar= 11,3 mm untuk
laki-laki, 14,9 mm untuk wanita.
 Ukuran lingkaran lengan atas (LILA)
menentukan massa otot dan jaringan
subkutan. Biasanya cara ini digunakan pada
wanita usia subur yang ingin menikah
(sebelum hamil) agar anaknya tidak beresiko
berat badan usia rendah)
 LILA juga dapat digunakan untuk mengukur
status gizi anak-anak,bayi kendati dapat pula
dipakai untuk mengukur Lingkaran Otot
Lengan Atas (LOLA) pada orang dewasa.
 Cara pengukuran adalah dengan menggunakan pita lila atau
metlin
 lingkarkan pita tersebut pada titik tengah lengan atas yang
non-dominan (lengan kiri) di antara puncak prosesus
akromialis scapula (titik tulang akromion) dan prosesus
olekranon os ulna (titik tulang olekranon)), sementara lengan
bawah difleksikan 90 derajat (ditekuk).
 Dengan lengan dalam posisi bergantung bebas, kencangkan
pitapengukur yang telah dipasang melingkari titik tengah
lengan atastanpa menimbulkan penekanan pada jaringan
lunak. Lakukanpembacaan pada sentimeter terdekat.
(Hartono, Andry. 2006)
 Ukuran lingkaran otot lengan atas (LOLA)
yang dihitung berdasarkan tebal triseps dan
ukuran LLA akan menghasilkan indeksmassa
otot (simpanan protein tubuh).
Pengukurannya dilakukan dalamsentimeter
dengan rumus:
 LOLA (cm) = LLA cm – (0,314 x tebal kulit
triseps (mm))
 Nilai Normal lola bagi penduduk Indonesia
belum ada sampai saat ini. Bagi orang
Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90%
standar= 22,8 cm untuk laki-laki, 20,9 cm
untuk wanita. (Hartono, Andry. 2006)
 Merupakan ukuran estimasi tinggi badan bagi
orang yang tidak memungkinkan diukur
tinggi badannya misalnya pada lansia yang
tidak dapat berdiri tegak atau pada orang
yang bedrest
 pastikan lutut
menekuk 90 derajat
 pasang alat ukur
tinggi lutut diatas
lutut dan dibawah
tumit
 pastikan dalam
posisi sejajar
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri

More Related Content

What's hot

Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Dokter Tekno
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Dewi Ratna Sari,SKep.Ns.M
 
Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukJoni Iswanto
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Aris Rahmanda
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangAgnescia Sera
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukJoni Iswanto
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienSulistia Rini
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizimeiwulandari24
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANMuh Saleh
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaAgnescia Sera
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power PointEncepal Cere
 

What's hot (20)

Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
 
Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizi
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power Point
 

Similar to Pengukuran antropometri

UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxUKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxTeguhSetiawan64
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Screening PTM CERMAT.pptx
Screening PTM CERMAT.pptxScreening PTM CERMAT.pptx
Screening PTM CERMAT.pptxAisyahRetno4
 
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
Antropometri Presentation   Training  H N Dan  HsAntropometri Presentation   Training  H N Dan  Hs
Antropometri Presentation Training H N Dan Hsrsd kol abundjani
 
Antropometri 1
Antropometri 1Antropometri 1
Antropometri 1_fitria
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.pptrose125620
 
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptxPELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptxtaty38478
 
konsep presisi dan pengenalan alat.ppt
konsep presisi dan pengenalan alat.pptkonsep presisi dan pengenalan alat.ppt
konsep presisi dan pengenalan alat.pptYunanda6
 
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.pptNicholasGmarzai1
 
Cara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasCara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasEunikePurba
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuhlidyasrprb
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okLilyBanonah
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MENENTUKAN USIA KEHAMILANASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MENENTUKAN USIA KEHAMILANKadiri University
 

Similar to Pengukuran antropometri (20)

UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxUKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi
Pengukuran antropometr1 pada bayiPengukuran antropometr1 pada bayi
Pengukuran antropometr1 pada bayi
 
Screening PTM CERMAT.pptx
Screening PTM CERMAT.pptxScreening PTM CERMAT.pptx
Screening PTM CERMAT.pptx
 
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
Antropometri Presentation   Training  H N Dan  HsAntropometri Presentation   Training  H N Dan  Hs
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
 
Antropometri 1
Antropometri 1Antropometri 1
Antropometri 1
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
 
antropometri
antropometriantropometri
antropometri
 
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptxPELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
 
konsep presisi dan pengenalan alat.ppt
konsep presisi dan pengenalan alat.pptkonsep presisi dan pengenalan alat.ppt
konsep presisi dan pengenalan alat.ppt
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
 
Cara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasCara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atas
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MENENTUKAN USIA KEHAMILANASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
 
Pediatric Exams
Pediatric ExamsPediatric Exams
Pediatric Exams
 

More from kurniati dwi utami, S.Gz, M.PH (13)

Gizi kesmas fix
Gizi kesmas fixGizi kesmas fix
Gizi kesmas fix
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Sayuran
SayuranSayuran
Sayuran
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikrobiologi2
Mikrobiologi2Mikrobiologi2
Mikrobiologi2
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
 
Dampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatanDampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatan
 
Carbohydrate & Metabolism
Carbohydrate & MetabolismCarbohydrate & Metabolism
Carbohydrate & Metabolism
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 
Seaweed comodities as solution of cvd
Seaweed comodities as solution of cvdSeaweed comodities as solution of cvd
Seaweed comodities as solution of cvd
 
Makanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergiziMakanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergizi
 
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anakMakanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
 

Recently uploaded

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 

Pengukuran antropometri

  • 1.
  • 2.  Indeks Antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter yang melibatkan ukuran tubuh manusia  Indeks antropometri dapat berupa rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran.
  • 3.  Pengukuran BB dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu timbangan Berat Badan  ukuran dalam gr (bayi)  ukuran dalam kg (balita, remaja dan dewasa)
  • 4.
  • 5.  menggunakan baju seminimal mungkin  melepaskan alas kaki  pastikan popok kering saat pengukuran  pastikan baby scale pada posisi 0 kg sebelum menimbang
  • 6.  pastikan responden tidak menggunakan alas kaki/sepatu  pastikan melepaskan jaket/mengeluarkan benda2 di kantong baju/celana  berdiri tegap dan pandangan lurus ke depan  pengukuran paling baik di pagi hari  pastikan timbangan dalam posisi 0 kg sebelum menimbang
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 14.
  • 15. Dalam mengukur tinggi badan dapat dilakukan dengan menggunakan Alat ukur, seperti; a.Microtoise: untuk anak yang sudah dapat berdiri (untuk anak >2thn) b.Alat Pengukur Panjang Badan Bayi (infantometer) : untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri (untuk anak >2thn)
  • 16.  pastikan responden tidak mengenakan alas kaki/sepatu  pastikan responden tidak mengenakan topi, ikat rambut/konde  pastikan padangan responden lurus kedepan  pastikan beberapa bagian tubuh yang penting menempel pada dinding/infantometer
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.  pada anak > 2 tahun namun diukur menggunakan panjang badan (infantometer) maka hasil pengukurannya dikurangi 0,7 cm untuk mengkonversi menjadi tinggi badan  pada anak < 2 tahun namun diukur menggunakan tinggi badan (mikrotoa) maka hasil pengukurannya ditambah 0,7 cm untuk menjadi panjang badan
  • 27.  Pengukuran lingkar kepala dapat dilakukan seperti pada gambar dibawah ini  Pastikan lingkar metlin sejajar dan tidak terlipat  Lingkarkan metlin diatas alis (bagian pelipis anak)
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.  Body Mass Index (BMI) atau dalam bahasa Indonesia disebut Index Masa Tubuh (IMT) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihanberat badan) dan Obesitas (kegemukan)
  • 41.  Rumus atau cara menghitungBMI yaitu dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadratdari tinggi badan dalam meter (kg/m²)  Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi: a.Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan b.Wanita hamil c.Orang yang sangat berotot, contohnya atlet
  • 42.  Berat badan relative merupakan alternative lain untuk menentukan status gizi seseorang. Berat badan relative adalah persentase berat badan dalam kilogram terhadap berat badan normal (tinggi badan dikurangi dengan 100).  Namun, pengukuran BBR kini jarang dilakukan di rumahsaakit karena peranannya untuk menentukan status gizi seseorang sudahbanyak diganti oleh IMT
  • 43.  Penilaian berdasarkan berat badan relatif :  •kurus (underweight) bila < 90% •normal (ideal) bila 90 - 110% •gemuk (overweight) bila > 110% •obesitas bila > 120%  -obesitas ringan bila 120 - 130%  obesitas sedang bila 130 - 140% -obesitas berat bila 140 - 200% -obesitas Morbid bila > 200%
  • 44.  Rasio pi-pa diukur mula-mula mengukur lingkaran pinggang (perut) pada lingkaran terkecil diatas umbilikus.  Kemudian, lingkaran panggul diukur lewat tonjolan gluteus yang paling maksimal
  • 45.  Hasil kedua pengukurankemudian digambar padanomogram dan dengan meletakkan hasil pengukuran lingkaran pinggangpada sklala di sebelah kiri, sementara hasil pengukuran lingkaran panggulpada skala di sebelah kanan.  Hubungkan kedua hasil pada skala tersebutdengan garis lurus yg akan memotong garis AGR/WHR (abdominal- gluteal ratioatau waist hip-ratio) yg terletak antara kedua skala
  • 46.  Rasio pi-pa (WHR) sebesar 1,0 atau kurang bagi laki-laki dan 0,8 atau kurang bagi wanita merupakan nilai yang normal. (Hartono, Andry. 2006)  Perlu ditekankan bahwa resiko penyaki tyang berhubungan dengan lingkar pinggang adalah bervariasi pada populasi dan kelompok etnik yang berbeda. Sebagai contoh, lemak di sekitar perut pada wanita kulit hitam kurang menunjukan hubungan yang kuat dengan resiko penyakit jantung dan diabetes dibandingkandengan wanita kulit putih.  Oleh karena itu,diperlukan nilai maksimum (cut-off points) yang lebih spesifikberdasarkan seks dan populasi
  • 47.
  • 48.
  • 49. Pengukura n Pria Wanita Resiko Meningkat Resiko Sangat Meningkat Resiko Meningkat Resiko Sangat Meningkat Lingkar Pinggang  94 cm  102 cm  80 cm  88 cm Perbanding an Lingkar/Lin gkar Pinggul 0,9 1,0 0,8 0,9
  • 50.  Pengukuran lingkaran perut (waist circumference) kini menjadi metode paling populer kedua (sesudah IMT) untuk menentukan status gizi.  Caranya melingkarkan metlin sejajar dengan pusat dan lakukan pengukuran  Cara pengukuran lingkaran perut ini dapat membedakan obesitas menjadi jenis perifer (obesitas tipe gynoid), abdominal (obesitas tipe android), danobesitas tipe ovid (DivisionXenical, 2007)
  • 51.
  • 52.  Lemak disimpan di sekitar pinggul danbokong Tipe ini cenderung dimiliki wanita.Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoidumumnya kecil, kecuali resiko terhadappenyakit arthritis dan varises vena (varicoseveins).
  • 53.  Biasanya terdapat pada pria. dimanalemak tertumpuk di sekitar perut. Resikokesehatan pada tipe ini lebih tinggidibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel- sellemak di tempat lain.  Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakitgallbladder, stroke, dan jenis kanker tertentu (payudara danendometrium).
  • 54.
  • 55.  dapat disimpulkan bahwa seorang pria kurus dengan perut gendut lebih beresiko dibandingkan dengan pria yang lebih gemuk dengan perut lebih kecil.  Untuk diagnosis obesitas abdominal (tipe Android), lingkaran perut bagi wanita Asia adalah ≥ 80 cm dan bagi pria Asia adalah≥ 90cm (bagi wanita Kaukasian≥ 35 inci dan pria Kaukasian≥ 40 inci).
  • 56.  Ciri dari tipe ini adalah "besar diseluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnyaterdapat pada orang-orang yang gemuksecara genetic.
  • 57.
  • 58.
  • 59.  The triceps skinfold site is one of the common locations used for the assessment of body fat using skinfold calipers.
  • 60. Landmark : At the level of the mid-point between the acromial (lateral edge of the acromial process, e.g. bony tip of shoulder) and the radiale (proximal and lateral border of the radius bone, approximately the elbow joint), on the mid-line of the posterior (back) surface of the arm (over the triceps muscle)
  • 61. Pinch: - The arm should be relaxed with the palm of the hand facing forwards (supinated). - A vertical pinch, parallel to the long axis of the arm, is made at the landmark.
  • 62. Landmark : At the level of the mid-point between the acromiale (lateral edge of the acromial process, e.g. bony tip of shoulder) and the radiale (proximal and lateral border of the radius bone, approximately the elbow joint), on the mid-line of the anterior (front) surface of the arm (over the biceps muscle).
  • 63. Pinch : -The arm should be relaxed with the palm of the hand facing forwards. -A vertical pinch, parallel to the long axis of the arm, is made at the landmark.
  • 64. Landmark The lower angle of the scapula (bottom point of shoulder blade) If there is difficulty finding this landmark, get the subject to reach behind their back with their right arm, while feeling for the movement of the scapula
  • 65. Pinch : The pinch is made following the natural fold of the skin, approximately on a line running laterally (away from the body) and downwards (at about 45 degrees).
  • 66. Landmark : The intersection of a line joining the spinale (front part of iliac crest) and the anterior (front) part of the axilla (armpit), and a horizontal line at the level of the iliac crest.
  • 67. Pinch : The pinch is directed medially (towards the centerline) and downward, following the natural fold of the skin (at an approximate angle of 45 degrees).
  • 68.
  • 69.  Lipatan Triseps  Pengukuran lipatan triseps dimaksudkan untuk menentukanstatus lemak tubuh, sementara LLA dan LOLA untuk mengetahuistatus protein otot. Kurang lebih separuh jaringan adipose tubuhterdapat dalam jaringan bawah kulit (subkutan) sehingga pengukuranstatus lemak tubuh dapat dilakukan pada lipatan kulit triseps,subskapuler, abdominal, panggul, serta paha.
  • 70.  Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penilaian lemaksubkutan lewat pengukuran lipatan kulit merupakan cara yang cukupakurat. Pengukuran lipatan triseps dilakukan dengna menggunakan caliper.
  • 71.  Cara pengukurannya adalah lengan yang lipatan triseps akan diukur dibiarkan digantung bebas disisi tubuh. Peganglah lipatan kulit tersebut seperti menjepitnya dengan ibu jari dan telunjuk tangansedikit di atas titik tengah lengan atas yang sudah ditandai.  Gunakankaliper untuk mengukur tebalnya, tunggu 2 hingga 3 detik, kemudianbacalah hasil pengukuran tersebut pada 1,0 mm yang terdekat.  Ulangi prosedur pengukuran hingga 3 kali hitung rata-rata dari hasil pengukuran.
  • 72.
  • 73.  Nilai Normal lipatan trisep bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saat ini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar= 11,3 mm untuk laki-laki, 14,9 mm untuk wanita.
  • 74.  Ukuran lingkaran lengan atas (LILA) menentukan massa otot dan jaringan subkutan. Biasanya cara ini digunakan pada wanita usia subur yang ingin menikah (sebelum hamil) agar anaknya tidak beresiko berat badan usia rendah)  LILA juga dapat digunakan untuk mengukur status gizi anak-anak,bayi kendati dapat pula dipakai untuk mengukur Lingkaran Otot Lengan Atas (LOLA) pada orang dewasa.
  • 75.  Cara pengukuran adalah dengan menggunakan pita lila atau metlin  lingkarkan pita tersebut pada titik tengah lengan atas yang non-dominan (lengan kiri) di antara puncak prosesus akromialis scapula (titik tulang akromion) dan prosesus olekranon os ulna (titik tulang olekranon)), sementara lengan bawah difleksikan 90 derajat (ditekuk).  Dengan lengan dalam posisi bergantung bebas, kencangkan pitapengukur yang telah dipasang melingkari titik tengah lengan atastanpa menimbulkan penekanan pada jaringan lunak. Lakukanpembacaan pada sentimeter terdekat. (Hartono, Andry. 2006)
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 79.
  • 80.  Ukuran lingkaran otot lengan atas (LOLA) yang dihitung berdasarkan tebal triseps dan ukuran LLA akan menghasilkan indeksmassa otot (simpanan protein tubuh). Pengukurannya dilakukan dalamsentimeter dengan rumus:  LOLA (cm) = LLA cm – (0,314 x tebal kulit triseps (mm))
  • 81.  Nilai Normal lola bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saat ini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar= 22,8 cm untuk laki-laki, 20,9 cm untuk wanita. (Hartono, Andry. 2006)
  • 82.  Merupakan ukuran estimasi tinggi badan bagi orang yang tidak memungkinkan diukur tinggi badannya misalnya pada lansia yang tidak dapat berdiri tegak atau pada orang yang bedrest
  • 83.
  • 84.  pastikan lutut menekuk 90 derajat  pasang alat ukur tinggi lutut diatas lutut dan dibawah tumit  pastikan dalam posisi sejajar