Dokumen tersebut membahas gangguan pada ginjal dan saluran kemih. Secara ringkas, dibahas mengenai fungsi ginjal dalam ekskresi, gangguan yang dapat terjadi seperti batu ginjal, ginjal polikistik, gagal ginjal akut dan kronis, serta pengaturan diet yang tepat bagi pasien gangguan ginjal.
1. Gangguan Pada Ginjal dan Saluran
Kemih
Patologi Manusia
Pangkalpinang, 18 Maret 2020
Emmy Kardinasari, M.Sc.
2. Ginjal
• Ginjal merupakan organ yang masuk ke dalam
sistem ekskresi.
• Krusial dalam proses pembuangan zat sisa dari
dalam tubuh.
• Termasuk di dalamnya pembuangan zat-zat yang
bersifat toksik atau berlebihan.
• Ginjal menjalankan fungsi filtrasi darah dari
senyawa-senyawa yang dalam mengganggu fungsi
tubuh jika tidak dikeluarkan.
• Fungsi ginjal perlu dijaga guna menjaga
homeostasis tubuh dan mencegah
3. Ginjal
• Ginjal terdiri
dari bagian-
bagian utama
glomerulus
yang berfungsi
dalam filtrasi
darah dan
proses ekskresi
zat-zat sisa.
5. Gangguan pada Ginjal
Ciri-ciri adanya gangguan pada ginjal:
1. Rasa nyeri pada bagian perut atau pinggang.
2. Rasa nyeri ketika melakukan buang air kecil
3. Bekaitan dengan penyakit akut maupun kronis.
6. 1. Batu Ginjal (Kidney Stone)
• Sindrom ini diawali
dengan terbentuknya
batu/kristal dari zat sisa
yang melewati ginjal.
• Batu/kristal yang
terbentuk ini dapat
menyumbat saluran
dalam ginjal sehingga
mengganggu kerja fungsi
ginjal.
7.
8. 1. Batu Ginjal (Kidney Stone)
• Konsekuensi masalah gizi:
a. Gangguan fungsi sirkulasi darah.
b. Toksistas dalam tubuh.
c. Rasa pusing sehingga menyulitkan untuk dapat
konsumsi makanan.
d. Harus berhati-hati dalam pemilihan jenis makanan
yang akan dikonsumsi.
e. Harus banyak mengonsumsi air.
• Pengobatan:
• Dengan laser atau obat-obatan
• Dengan operasi pengangkatan organ ginjal
9. 2. Ginjal Polikistik
• Terjadi pembentukan
kista pada sel-sel
ginjal
• Pembentukan kista ini
dapat terjadi pada
kedua buah ginjal
tersebut
• Kista-kista ini semakin
membesar dan dapat
merusak jaringan
normal ginjal
10.
11. 2. Ginjal Polikistik
• Mengganggu sistem pembuangan zat sisa.
• Ginjal mengalami inflamasi dan tidak mampu melakukan
fungsi filtrasi.
• Konsekuensi:
• Dilakukan operasi pengangkatan organ
• Disertai dengan ciri mual yang amat sangat sehingga dapat
kehilangan kesadaran dan tidak mampu mengonsumsi makanan.
12. 3. Gagal Ginjal Akut
• Penyakit gangguan ginjal
yang muncul akibat
adanya gangguan fungsi
ginjal yang terjadi dalam
rentang waktu singkat.
Beberapa hari/minggu.
• Gangguan ini
mengakibatkan akumulasi
senyawa nitrogenous
toksik di dalam darah
(azotemia).
• Biasanya bersifat
reversible atau maish
dapat disembuhkan.
13. • Ciri:
• Kejadiannya secara
tiba-tiba
(kecelakaan,
keracunan, adanya
gagal jantung).
• Pengurangan
jumlah urin secara
mendadak
• Adanya kematian
sel dan
membutuhkan
regenerasi dengan
cepat.
• Urin yang
dikeluarkan dapat
disertai dengan
darah.
• Mengakibatkan
rasa mual akibat
akumulais
senyawa
nitrogenous.
14. GGA (Gagal Ginjal
Akut)
• Ciri lainnya:
• Muncul oliguria
• Volume urin
berkurang < 400 cc
selama 1-2 minggu
• Hiperkalemi,
hipermagnesia
• Retensi cairan
• Asidosis metabolik
• Pendarahan saluran
cerna
• Risiko anemia
17. 4. Gagal Ginjal Kronis
• Ciri:
• Muncul gejala proteinuria
• Muncul oligouria
• Retensi Natrium dan retensi cairan
• Asidosis metabolik
• Odema
• Sindrom uremia (kadar uremia tubuh/darah tinggi)
• Nausea dna vomitus (mula dna muntah akibat uremia)
• Pada stage awal/sebelum butuh cuci darah harus
menjaga kadar konsumsi protein
• Setelah fase cuci darah harus meningkatkan konsumsi
protein dan cairan
18.
19.
20. Klasifikasi Penyakit Ginjal
• Menurut Chronic Kidney Disease Improving Global
Outcomes (CKD KDIGO) proposed classification,
dapat dibagi menjadi:
21. Klasifikasi Penyakit Ginjal
• Berdasarkan albumin didalam urin (albuminuia),
penyakit ginjal kronis dibagi menjadi :
22. Manajemen Diet Pada Penyakit Ginjal Kronis: Anjuran Makan
Tipe Jenis
Sumber Karbohidrat gula, selai, sirup, permen, madu untuk menambah
energi (suplemen), agar- agar, jelly
Sayur Semua sayuran kecuali untuk pasien dengan
heperkalemia.
Buah Semua buah kecuali untuk pasien hiperkalemia.
Lemak Minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak kelapa,
minyak kedelai, minyak kelapa sawit, dan margarin
rendah garam
Cairan Cairan lebih baik dibuat dalam bentuk minuman.
Jenis makanan Masakan lebih baik dibuat tidak berkuah, seperti
ditumis, dipanggang, dikukus atau dibakar.
Bumbu Rempah dan rimpang, lengkuas, kunyit, daun salam.
23. Manajemen Diet Pada Penyakit Ginjal Kronis: Dibatasi dan
Dihindari
Tipe Jenis
Sumber Karbohidrat Dibatasi nasi, jagung, kentang, makaroni atau pasta,
havermout, ubi/talas
Protein hewani dibatasi Daging kambing, ayam, ikan, hati, keju,
udang, telur.
Protein nabati dihindari Kacang- kacangan dan hasil olahannya,
seperti tahu, tempe, oncom, kacang merah, kacang
tolo, kacang hijau, kacang kedelai
Sayuran Hindari sayuran tinggi kalium jika hiperkalemia.
Sayuran tinggi Kalium seperti peterseli, buncis,
bayam, daun pepaya muda dan lain-lain.
Buah Hindari buah tinggi kalium jika hiperkalemia. Buah-
buahan tinggi kalium seperti apel, alpukat, jeruk,
pisang.
Cairan Makanan berkuah
26. Tata Cara Pemberian Makan
• Padat energi
• Porsi kecil
• Frekuensi makan ditingkatkan, bisa 6 kali sehari tetapi
diberkkan dalam porsi kecil
• Memperhatikan komposisi cairan
• Memperhatikan komposisi protein dan lemak
• Memperhatikan jadwal hemodialisa
• Mempertimbangkan suplementasi zat besi pada pasien
hemodialisa terkait dengan risiko anaemia