SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Gizi Anak Usia Sekolah
Gizi dan Diet
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Emmy Kardinasari
Pengertian Anak Usia Sekolah
• Menurut UU No. 20 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak dan
WHO,
• Anak usia sekolah merupakan
anak yang berusia 6-18 tahun,
anak usia sekolah memiliki ciri m
asa pertumbuhan masih sangat
cepatdan aktif belajar,
sehingga kerja otak
harus mendapat makanan yang
bergizi dalamkuantitas dan
kualitas yang tepat.
• Secara spesifik anak usia sekolah
dalam pokok bahasan ini adalah
anak yang berusia 6-11 tahun.
Masalah Gizi Anak Usia Sekolah
1. Hampir 97,1% persen penduduk Indonesia berusia
lebih dari 10 tahun kurang mengonsumsi sayur.
2. Hampir separuh anak usia sekolah beraktivitas
sedentary atau kurang gerak.
3. Sekitar 31,8% jajanan anak sekolah yang dijual
dilingkungan sekolah mengandung bahan berbahaya.
4. Banyak anak yang mengonsumsi makanan tinggi
energi, banyak mengonsumsi lemak, gula dan garam.
5. Lebih dari 40% anak sekolah tidak makan sarapan dan
44 persen mengonsumsi sarapan dengan kualitas
rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi anak usia sekolah
1. Perilaku makan yang baik tersebut didapat
melalui pendidikan di rumah tangga atau keluarga
dan di lingkungan sekolah
2. Kemampuan ekonomi keluarga.
3. Tingkat edukasi dan ekonomi keluarga
tentang pentingnga kecukupan gizi dan
diversifikasi bahan makanan.
4. Penyakit endemik.
5. Meningkatkan kebutuhan yang tinggi karena
masa pertumbuhan yang cepat.
6. Gaya hidup: makanan dan jajanan tinggi
energi dan rendah kandungan nutrisi.
7. Kebiasaan olah raga.
8. Kebersihan lingkungan dan adanya sanitasi.
Kebutuhan Gizi Anak Usia
Sekolah
Golongan Umur Kecukupan energi anak
Laki-laki (Kkal/kgBB)
Kecukupan energi anak
perempuan (Kkal/kgBB)
6-9 Tahun 80-90 60-80
10-11 Tahun 50-70 40-55
Kebutuhan Zat Gizi:
1. Karbohidrat 60%-70%
2. Protein 1-1,5 gram per/kgBB
3. Lemak 15%-20%
Kebutuhan Gizi Anak Usia
Sekolah
• BBI
= (Usia dalam tahun x 2 ) + Usia Anak
• Kebutuhan Energi
Usia 7-9 tahun = 80 kalori/kg BBI
• Zat Gizi
• Protein = 10% x Kebutuhan Energi/4
• Karbohidrat = 70% x kebutuhan energi/4
• Lemak = 20% x kebutuhan energi/9
•Protein:
• Pendukung pembentukan otot massa tubuh.
• Sangat penting karena menentukan
•Karbohidrat
• Karbohidrat merupakan sumber energi utama
dalam makanan & sumber serat makanan.
•Jumlah yang dianjurkan adalah 60%-70%
Kebutuhan Gizi Anak Usia
Sekolah
•Lemak
• Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam
lemak esensial untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal.
• Pedoman makanan di berbagai negara termasuk
Indonesia (gizi seimbang) →konsumsi lemak tidak
lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih dari
10% berasal dari lemak jenuh.
• Sumber utama lemak dan lemak jenuh: susu,
daging (berlemak), keju, mentega / margarin dan
makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es
krim, dan lain-lain.
•Mineral
Kalsium (Ca)
Kebutuhannya tinggi di siklus kehidupan:
Pertumbuhan skeletal yang dramatis,
mempersiapkan untuk lonjakan pertumbuhaan
saat remaja.
Kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan
untuk kelompok anak usia sekolah adalah
1000 mg per hari.
Sumber kalsium terbaik adalah susu, keju, es
krim, yogurt, fortifikasi kalsium yang setara
dengan kandungan kalsium pada susu (300mg
per saji).
Zat besi (Fe)
-Kebutuhan zat besi pada anak usia sekolah
baik perempuan maupun lelaki meningkat
sejalan dengan cepatnya pertumbuhan dan
bertambahnya massa otot dan volume darah.
- Kebutuhan pada anak usia sekolah adalah
10-12 mg/hari
- Besi dalam bentuk heme (sumber hewani )
lebih mudah diserap dibanding besi non-heme
yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.
Seng (Zn)
- Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada
proses metabolisme serta penting pada
pembentukan protein dan ekspresi gen.
- Konsumsi seng yang adekuat penting untuk
proses percepatan tumbuh dan mencegah
infeksi, seperti kekurangan energi dan protein,
kekurangan seng dapat mengakibatkan
hambatan pada pertumbuhan dan
kematangan seksual
- Sumber seng terbaik:
• Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh
•Vitamin
1. Vitamin A
Fungsi penglihatan, pertumbuhan, reproduksi,
imunologik.
Sumber vitamin A utama :
Serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan
keju.
karoten sebagai pro-vitamin A →wortel, tomat,
bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah
dan susu.
Mendapatkan suplementasi vitamin di sekolah
sesuai dengan program pemerintah.
3. Vitamin C .
- Pembentukan kolagen dan jaringan ikat
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada
masa pertumbuhan dan perkembangan.
- Status vitamin C pada anak akan menentukan
daya tahan tubuh dan mencegah serangan
penyakit.
4. Folat.
- Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan
protein sehingga kebutuhan folat untuk
pertumbuhan anak.
- Kekurangan folat dapat menyebabkan
terjadinya anemia megaloblastic.
•Lain-lain
-Serat (fiber).
Serat makanan penting untuk menjaga fungsi
normal usus →pencegahan penyakit kronik
seperti kanker, penyakit jantung koroner dan
diabetes mellitus tipe-2.
Asupan serat yang cukup →menurunkan
kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula
darah dan mengurangi risiko terjadinya
obesitas.
Kebutuhan serat per hari dapat dihitung
dengan rumus : (umur + 5) gram dg batas atas
(umur + 10 gram.
GIZI PADA REMAJA
Gizi dan Diet
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang |
Disampaikan Emmy Kardinasari, S.Si., M.Sc
Pengertian Remaja
Menurut WHO
Individu baik laki-laki maupun perempuan
berada pada masa/usia antara anak-anak &
dewasa yang berawal pada usia 9-10 th &
berakhir di usia 18 tahun
Berdasarkan kematangan psikososial &
seksualnya :
1. Remaja awal /dini (early adolescenes): 11-13
th
2. Remaja pertengahan (middle adolescenes ) :
Masalah Gizi Remaja
→ Dalam beberapa hal masalah gizi remaja serupa atau
merupakan kelanjutan dari masalah gizi pada usia anak,
yaitu :
▪ Malnutrisi yang merupakan kelebihan atau kekurangan
berat badan akibat prilaku makan yg salah:
a. Konsumsi makanan olahan yang banyak
mengandung gula, lemak & zat aditif
b. Perubahan patologis yg terlalu dini.
→ Obesitas pada anak & remaja berbeda cara penanganan
masalahnya, obese pada remaja ditujukan untuk penurunan
BB.
→ Obesitas pada anak cenderung mengarah pada
perawatan medis, intervensi berlanjut dengan pengaturan
pola makan dan pembatasan kalori.
▪ Defisiensi mikronutrien terutama anemia defisiensi:
zat besi.
Remaja membutuhkan lebih banyak Fe, terutama remaja putri →
kehilangan darah saat haid
▪ Kurang sayur & buah: asupan remaja secara umum kalori & protein
terpenuhi tetapi besi, calsium dan bbrp zat gizi lain masih kurang.
▪ Anoreksia: gangguan makan ditandai dengan penolakan untuk
mempertahankan berat badan. Menekan nafsu makan dengan drastis
dan ekstrem sehingga menyebabkan kehilangan BB dalam waktu
singkat. Depresi dan tekanan untuk mempertahankan berat badan
diketahui merupakan sebab utama.
▪ Bulimia: mengonsumsi makanan secara berlebihan (binging—binge
eating) tetapi memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan kembali
makanan yang dikonsumsi (purging) karena adanya rasa bersalah
telah mengonsumsi makanan tersebut. Hal ini juga dapat dipicu
adanya depresi akibat perubahan dalam hidup atau kondisi psikologis
lainnya.
Pola & Menu Makan Remaja
Remaja Rentan defisiensi gizi:
1. Percepatan pertumbuhan & perkembangan
tubuh memerlukan energi & zat besi yang
lebih banyak
2. Perubahan gaya hidup & kebiasaan pangan
menuntut penyesuaian masukan energi &
protein yang tidak memenuhi gizi remaja
3. Kehamilan yang mungkin terlalu dini yang
dialami sebagian remaja
4. Olahraga yang berlebihan sedangkan intake
makanan & zat gizi yang kurang memadai
5. Kecanduan alkohol & rokok yang
menyebabkan mengalami kerusakan organ
tubuh yang fatal di masa selanjutnya
6. Makan secara berlebihan → rentan
kekurangan gizi namun mengidap obesitas
Anjuran Pola Kebiasaan Makan yang
Naik Bagi Remaja
1. Mendorong remaja u/ menikmati makanan,
mecoba makanan baru, mengonsumsi
makanan di pagi hari dan makan bersama
keluarga.
2. Menyiapkan data dasar pangan & gizi,
sehingga remaja dapat memutuskan jenis
makanan yang akan dikonsumsi
berdasarkan info tersebut
3. Memberikan penekanan ttg manfaat mknan
yg baik spt perbaikan vitalitas & ketahanan
fisik
4.Memperbaiki kebiasaan makanan pada
pilihan camilan yang bergizi dibandingkan
berenergi tinggi.
5. Menyediakan kudapan yang bernilai gizi
tinggi dalam kulkas.
6. Melatih tanggung jawab remaja dalam
perencanaan makan, pembelanjaan,
pemasakan.
7. Mendorong kebiasaan makan dan gaya
hidup sehat.
Manfaat Gizi Seimbang Bagi Remaja
1. Membantu konsentrasi belajar
2. Mendukung saat beraktivitas
3. Mampu bersosialisasi
4. Untuk kesempurnaan fisik & kognitif
5. Tercapai kematangan fungsi seksual
(maturasi seksual)
6. Memberikan cukup cadangan nutrisi bila
sakit.
7. Mencegah penyakit terkait makanan seperti
penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis
dan kanker.
Kebutuhan gizi remaja
• Kebutuhan Energi
menggunakan rumus EER (kkal/hari)
umur : 10 – 18 th
◊ Laki-laki = 113,5 - (61,9x U)+PA x
(26,7xBB)+(903xTB)
◊ Perempuan = 160,3 – (30,8xU) + PA x(10 x BB) +
(934X TB)
KET :
U = Usia dalam tahun
TB = Tinggi Badan dalam m
PA = Faktor Aktivitas
BB = Berat Badan dalam kg
• Protein
Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak
percepatan tinggi terjadi:
1. Perempuan usia 11-14 tahun
2. Laki-laki usia 15-18 tahun
→ Kekurangan asupan protein secara konsisten pada
masa ini berakibat:
- Pertumbuhan linear berkurang
- Keterlambatan maturasi seksual
- Berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.
Keb : 1,5 – 2 gr/kgBB
•Karbohidrat
- Karbohidrat merupakan sumber energi utama
dalam makanan & sumber serat makanan.
- Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau
lebih dari energi total serta tidak lebih dari 10-
25% berasal dari karbohidrat sederhana seperti
sukrosa atau fruktosa.
Hasil riset:
“Amerika Serikat, konsumsi minuman ringan (soft drinks)
memasok lebih dari 12% kalori yang berasal dari
karbohidrat dan konsumsinya meningkat 3 X lipat pada
dua dekade terakhir ini.”
“Penelitian Josep di Jakarta (2010) pada remaja siswa
SMP didapatkan bahwa siswa yang mengonsumsi
minuman bersoda 3-4 kali per minggu berisiko untuk
terjadi gizi lebih.”
•Lemak
- Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam
lemak esensial untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal.
- Pedoman makanan di berbagai negara
termasuk Indonesia (gizi seimbang) →konsumsi
lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan
tidak lebih dari 10% berasal dari lemak jenuh.
- Sumber utama lemak dan lemak jenuh :
susu, daging (berlemak), keju, mentega /
margarin dan makanan seperti cake, donat, kue
sejenis dan es krim, dan lain-lain.
•Mineral
1. Kalsium (Ca)
Kebutuhan paling tinggi pada siklus kehidupan
adalah saat remaja:
- Pertumbuhan skeletal yang dramatis
- Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa
tulang berlangsung pada masa remaja→ kepadatan
massa tulang serta mencegah risiko fraktur dan
osteoporosis.
- 90% dari masa tulang dewasa → usia 17 tahun
“window of opportunity” untuk perkembangan
optimal tulang dan kesehatan masa depan.
- Kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk
kelompok remaja adalah 1.300 mg per hari.
- Sumber kalsium terbaik susu, selanjutnya keju, es krim,
yogurt, fortifikasi kalsium yang setara dengan kandungan
kalsium pada susu (300mg per saji).
- Ca dalam bentuk sediaan farmasi (karbonat, sitrat, laktat
atau fosfat) absorpsi sekitar 25-35%, absorpsi lebih
efisien bila dikonsumsi bersama makanan dengan dosis
tidak lebih dari 500 mg.
2. Zat besi (Fe)
- Kebutuhan zat besi pada remaja baik
perempuan maupun lelaki meningkat sejalan
dengan cepatnya pertumbuhan dan
bertambahnya massa otot dan volume darah.
- Kebutuhan pada remaja Lk 10-12 mg/hari &
Pr 15 mg/hari. → Pr > Lk kr menstruasi.
- Besi dalam bentuk heme (sumber hewani )
lebih mudah diserap dibanding besi non-heme
yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.
3. Seng (Zn)
- Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada
proses metabolisme serta penting pada
pembentukan protein dan ekspresi gen.
- Konsumsi seng yang adekuat penting untuk
proses percepatan tumbuh dan maturasi
seksual, seperti kekurangan energi dan
protein, kekurangan seng dapat
mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan
dan kematangan seksual
Sumber seng terbaik :
Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh
•Vitamin
1. Vitamin A
Fungsi penglihatan, pertumbuhan, reproduksi,
imunologik.
Sumber vitamin A utama :
Serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan
keju.
Beta karoten sebagai pro-vitamin A →wortel,
tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar
merah dan susu.
2. Vitamin E.
- Antioksidan yang penting pada remaja karena
pesatnya pertumbuhan.
- Meningkatnya konsumsi makanan yang
mengandung vitamin E merupakan tantangan
karena makanan sumber vitamin E umumnya
mengandung lemak tinggi.
3. Vitamin C .
- Pembentukan kolagen dan jaringan ikat
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa
percepatan pertumbuhan dan perkembangan.
- Status vitamin C pada remaja perokok lebih rendah
walaupun telah mengonsumsinya dalam jumlah cukup
dikarenakan stres oksidatif sehingga mereka
memerlukan tambahan vitamin C hingga 35 mg per
hari.
4. Folat.
- Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein
sehingga kebutuhan folat meningkat pada masa
remaja.
- Kekurangan folat menyebabkan terjadinya anemia
megaloblastik
-Kecukupan folat pada masa sebelum dan selama
kehamilan dapat mengurangi kejadian spinabifida pada
bayi.
•Lain-lain
- Serat (fiber).
Serat makanan penting untuk menjaga fungsi
normal usus →pencegahan penyakit kronik
seperti kanker, penyakit jantung koroner dan
diabetes mellitus tipe-2.
Asupan serat yang cukup →menurunkan
kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula
darah dan mengurangi risiko terjadinya
obesitas.
Kebutuhan serat per hari dapat dihitung
dengan rumus: (umur + 5) gram dengang
batas atas (umur + 10) gram.
Thank You 

More Related Content

What's hot

Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaWira Rotinsulu
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbanganita sriwaty
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesRatna Arditya
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptgina dwi
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Firda Amalia
 
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIDIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIpjj_kemenkes
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiKharima SD
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratFanny K. Sari
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)zhea mays
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakEliShofana
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKhoirul Ummah
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaTriana Septianti
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaTriana Septianti
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziaditya kusuma
 

What's hot (20)

Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Kuesioner DM
Kuesioner DMKuesioner DM
Kuesioner DM
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
 
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIDIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
SKDN
SKDNSKDN
SKDN
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remaja
 
Ketenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi giziKetenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi gizi
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 

Similar to 4 gizi pada anak usia sekolah dan remaja

Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Gizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita newGizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita newTriana Septianti
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.pptintanmega2
 
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptx
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptxGerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptx
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptxPemkot prabumulih
 
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxGIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxRani911076
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahdestariska
 
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxremaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxKuncah1
 
GIZI REMAJA.ppt.pdf
GIZI REMAJA.ppt.pdfGIZI REMAJA.ppt.pdf
GIZI REMAJA.ppt.pdfagungaditia1
 
Kadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbangKadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbangtaufans32
 
GIZI ANAK USIA SEKOLAH.pptx
GIZI ANAK USIA SEKOLAH.pptxGIZI ANAK USIA SEKOLAH.pptx
GIZI ANAK USIA SEKOLAH.pptxPramusantiEfi
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
KadarziHealth
 

Similar to 4 gizi pada anak usia sekolah dan remaja (20)

Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas tina gizi remaja n dewasa
Tugas tina gizi remaja n dewasaTugas tina gizi remaja n dewasa
Tugas tina gizi remaja n dewasa
 
Gizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita newGizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita new
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt
 
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptx
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptxGerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptx
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptx
 
GIZI.ppt
GIZI.pptGIZI.ppt
GIZI.ppt
 
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxGIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolah
 
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptxremaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
remaja sehat itu keren (Kesehatan Jasmani).pptx
 
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptxGizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
 
Makanan sehat
Makanan sehatMakanan sehat
Makanan sehat
 
GIZI REMAJA.ppt.pdf
GIZI REMAJA.ppt.pdfGIZI REMAJA.ppt.pdf
GIZI REMAJA.ppt.pdf
 
Kadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbangKadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbang
 
GIZI ANAK USIA SEKOLAH.pptx
GIZI ANAK USIA SEKOLAH.pptxGIZI ANAK USIA SEKOLAH.pptx
GIZI ANAK USIA SEKOLAH.pptx
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
Gizi seimbang dan menyusun menu
Gizi seimbang dan menyusun menuGizi seimbang dan menyusun menu
Gizi seimbang dan menyusun menu
 
Gizi seimbang dan menyusun menu
Gizi seimbang dan menyusun menuGizi seimbang dan menyusun menu
Gizi seimbang dan menyusun menu
 

More from Emmy Kardinasari

BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptxBIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptxEmmy Kardinasari
 
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptxBIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptxEmmy Kardinasari
 
10 asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
10   asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih10   asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
10 asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemihEmmy Kardinasari
 
9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular
9   asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular9   asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular
9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskularEmmy Kardinasari
 
10 11 isu diet mutakhir - golongan darah
10 11   isu diet mutakhir - golongan darah10 11   isu diet mutakhir - golongan darah
10 11 isu diet mutakhir - golongan darahEmmy Kardinasari
 
08 09 isu diet mutakhir - autoimun
08 09   isu diet mutakhir - autoimun08 09   isu diet mutakhir - autoimun
08 09 isu diet mutakhir - autoimunEmmy Kardinasari
 
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 20206   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020Emmy Kardinasari
 
4 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 20204 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 2020Emmy Kardinasari
 
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
4   gizi pada usia dewasa dan lansia4   gizi pada usia dewasa dan lansia
4 gizi pada usia dewasa dan lansiaEmmy Kardinasari
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan GiziEmmy Kardinasari
 
03 patologi manusia penyakit infeksi
03 patologi manusia   penyakit infeksi03 patologi manusia   penyakit infeksi
03 patologi manusia penyakit infeksiEmmy Kardinasari
 
01 patologi manusia konsep dasar patologi
01 patologi manusia   konsep dasar patologi01 patologi manusia   konsep dasar patologi
01 patologi manusia konsep dasar patologiEmmy Kardinasari
 
Nutritional Intervention at A Critical Condition
Nutritional Intervention at A Critical ConditionNutritional Intervention at A Critical Condition
Nutritional Intervention at A Critical ConditionEmmy Kardinasari
 

More from Emmy Kardinasari (13)

BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptxBIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
 
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptxBIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
 
10 asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
10   asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih10   asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
10 asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
 
9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular
9   asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular9   asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular
9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular
 
10 11 isu diet mutakhir - golongan darah
10 11   isu diet mutakhir - golongan darah10 11   isu diet mutakhir - golongan darah
10 11 isu diet mutakhir - golongan darah
 
08 09 isu diet mutakhir - autoimun
08 09   isu diet mutakhir - autoimun08 09   isu diet mutakhir - autoimun
08 09 isu diet mutakhir - autoimun
 
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 20206   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
 
4 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 20204 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 2020
 
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
4   gizi pada usia dewasa dan lansia4   gizi pada usia dewasa dan lansia
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
03 patologi manusia penyakit infeksi
03 patologi manusia   penyakit infeksi03 patologi manusia   penyakit infeksi
03 patologi manusia penyakit infeksi
 
01 patologi manusia konsep dasar patologi
01 patologi manusia   konsep dasar patologi01 patologi manusia   konsep dasar patologi
01 patologi manusia konsep dasar patologi
 
Nutritional Intervention at A Critical Condition
Nutritional Intervention at A Critical ConditionNutritional Intervention at A Critical Condition
Nutritional Intervention at A Critical Condition
 

Recently uploaded

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (20)

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

4 gizi pada anak usia sekolah dan remaja

  • 1. Gizi Anak Usia Sekolah Gizi dan Diet Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Emmy Kardinasari
  • 2. Pengertian Anak Usia Sekolah • Menurut UU No. 20 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan WHO, • Anak usia sekolah merupakan anak yang berusia 6-18 tahun, anak usia sekolah memiliki ciri m asa pertumbuhan masih sangat cepatdan aktif belajar, sehingga kerja otak harus mendapat makanan yang bergizi dalamkuantitas dan kualitas yang tepat. • Secara spesifik anak usia sekolah dalam pokok bahasan ini adalah anak yang berusia 6-11 tahun.
  • 3. Masalah Gizi Anak Usia Sekolah 1. Hampir 97,1% persen penduduk Indonesia berusia lebih dari 10 tahun kurang mengonsumsi sayur. 2. Hampir separuh anak usia sekolah beraktivitas sedentary atau kurang gerak. 3. Sekitar 31,8% jajanan anak sekolah yang dijual dilingkungan sekolah mengandung bahan berbahaya. 4. Banyak anak yang mengonsumsi makanan tinggi energi, banyak mengonsumsi lemak, gula dan garam. 5. Lebih dari 40% anak sekolah tidak makan sarapan dan 44 persen mengonsumsi sarapan dengan kualitas rendah.
  • 4.
  • 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak usia sekolah 1. Perilaku makan yang baik tersebut didapat melalui pendidikan di rumah tangga atau keluarga dan di lingkungan sekolah 2. Kemampuan ekonomi keluarga. 3. Tingkat edukasi dan ekonomi keluarga tentang pentingnga kecukupan gizi dan diversifikasi bahan makanan. 4. Penyakit endemik.
  • 6. 5. Meningkatkan kebutuhan yang tinggi karena masa pertumbuhan yang cepat. 6. Gaya hidup: makanan dan jajanan tinggi energi dan rendah kandungan nutrisi. 7. Kebiasaan olah raga. 8. Kebersihan lingkungan dan adanya sanitasi.
  • 7. Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah Golongan Umur Kecukupan energi anak Laki-laki (Kkal/kgBB) Kecukupan energi anak perempuan (Kkal/kgBB) 6-9 Tahun 80-90 60-80 10-11 Tahun 50-70 40-55 Kebutuhan Zat Gizi: 1. Karbohidrat 60%-70% 2. Protein 1-1,5 gram per/kgBB 3. Lemak 15%-20%
  • 8. Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah • BBI = (Usia dalam tahun x 2 ) + Usia Anak • Kebutuhan Energi Usia 7-9 tahun = 80 kalori/kg BBI • Zat Gizi • Protein = 10% x Kebutuhan Energi/4 • Karbohidrat = 70% x kebutuhan energi/4 • Lemak = 20% x kebutuhan energi/9
  • 9. •Protein: • Pendukung pembentukan otot massa tubuh. • Sangat penting karena menentukan •Karbohidrat • Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam makanan & sumber serat makanan. •Jumlah yang dianjurkan adalah 60%-70% Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah
  • 10. •Lemak • Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. • Pedoman makanan di berbagai negara termasuk Indonesia (gizi seimbang) →konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih dari 10% berasal dari lemak jenuh. • Sumber utama lemak dan lemak jenuh: susu, daging (berlemak), keju, mentega / margarin dan makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es krim, dan lain-lain.
  • 11. •Mineral Kalsium (Ca) Kebutuhannya tinggi di siklus kehidupan: Pertumbuhan skeletal yang dramatis, mempersiapkan untuk lonjakan pertumbuhaan saat remaja. Kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk kelompok anak usia sekolah adalah 1000 mg per hari. Sumber kalsium terbaik adalah susu, keju, es krim, yogurt, fortifikasi kalsium yang setara dengan kandungan kalsium pada susu (300mg per saji).
  • 12. Zat besi (Fe) -Kebutuhan zat besi pada anak usia sekolah baik perempuan maupun lelaki meningkat sejalan dengan cepatnya pertumbuhan dan bertambahnya massa otot dan volume darah. - Kebutuhan pada anak usia sekolah adalah 10-12 mg/hari - Besi dalam bentuk heme (sumber hewani ) lebih mudah diserap dibanding besi non-heme yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.
  • 13. Seng (Zn) - Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada proses metabolisme serta penting pada pembentukan protein dan ekspresi gen. - Konsumsi seng yang adekuat penting untuk proses percepatan tumbuh dan mencegah infeksi, seperti kekurangan energi dan protein, kekurangan seng dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan dan kematangan seksual - Sumber seng terbaik: • Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh
  • 14. •Vitamin 1. Vitamin A Fungsi penglihatan, pertumbuhan, reproduksi, imunologik. Sumber vitamin A utama : Serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan keju. karoten sebagai pro-vitamin A →wortel, tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah dan susu. Mendapatkan suplementasi vitamin di sekolah sesuai dengan program pemerintah.
  • 15. 3. Vitamin C . - Pembentukan kolagen dan jaringan ikat menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa pertumbuhan dan perkembangan. - Status vitamin C pada anak akan menentukan daya tahan tubuh dan mencegah serangan penyakit.
  • 16. 4. Folat. - Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein sehingga kebutuhan folat untuk pertumbuhan anak. - Kekurangan folat dapat menyebabkan terjadinya anemia megaloblastic.
  • 17. •Lain-lain -Serat (fiber). Serat makanan penting untuk menjaga fungsi normal usus →pencegahan penyakit kronik seperti kanker, penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus tipe-2. Asupan serat yang cukup →menurunkan kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula darah dan mengurangi risiko terjadinya obesitas. Kebutuhan serat per hari dapat dihitung dengan rumus : (umur + 5) gram dg batas atas (umur + 10 gram.
  • 18. GIZI PADA REMAJA Gizi dan Diet Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang | Disampaikan Emmy Kardinasari, S.Si., M.Sc
  • 19. Pengertian Remaja Menurut WHO Individu baik laki-laki maupun perempuan berada pada masa/usia antara anak-anak & dewasa yang berawal pada usia 9-10 th & berakhir di usia 18 tahun Berdasarkan kematangan psikososial & seksualnya : 1. Remaja awal /dini (early adolescenes): 11-13 th 2. Remaja pertengahan (middle adolescenes ) :
  • 20. Masalah Gizi Remaja → Dalam beberapa hal masalah gizi remaja serupa atau merupakan kelanjutan dari masalah gizi pada usia anak, yaitu : ▪ Malnutrisi yang merupakan kelebihan atau kekurangan berat badan akibat prilaku makan yg salah: a. Konsumsi makanan olahan yang banyak mengandung gula, lemak & zat aditif b. Perubahan patologis yg terlalu dini. → Obesitas pada anak & remaja berbeda cara penanganan masalahnya, obese pada remaja ditujukan untuk penurunan BB. → Obesitas pada anak cenderung mengarah pada perawatan medis, intervensi berlanjut dengan pengaturan pola makan dan pembatasan kalori.
  • 21. ▪ Defisiensi mikronutrien terutama anemia defisiensi: zat besi. Remaja membutuhkan lebih banyak Fe, terutama remaja putri → kehilangan darah saat haid ▪ Kurang sayur & buah: asupan remaja secara umum kalori & protein terpenuhi tetapi besi, calsium dan bbrp zat gizi lain masih kurang. ▪ Anoreksia: gangguan makan ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan. Menekan nafsu makan dengan drastis dan ekstrem sehingga menyebabkan kehilangan BB dalam waktu singkat. Depresi dan tekanan untuk mempertahankan berat badan diketahui merupakan sebab utama. ▪ Bulimia: mengonsumsi makanan secara berlebihan (binging—binge eating) tetapi memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan kembali makanan yang dikonsumsi (purging) karena adanya rasa bersalah telah mengonsumsi makanan tersebut. Hal ini juga dapat dipicu adanya depresi akibat perubahan dalam hidup atau kondisi psikologis lainnya.
  • 22.
  • 23. Pola & Menu Makan Remaja Remaja Rentan defisiensi gizi: 1. Percepatan pertumbuhan & perkembangan tubuh memerlukan energi & zat besi yang lebih banyak 2. Perubahan gaya hidup & kebiasaan pangan menuntut penyesuaian masukan energi & protein yang tidak memenuhi gizi remaja 3. Kehamilan yang mungkin terlalu dini yang dialami sebagian remaja
  • 24. 4. Olahraga yang berlebihan sedangkan intake makanan & zat gizi yang kurang memadai 5. Kecanduan alkohol & rokok yang menyebabkan mengalami kerusakan organ tubuh yang fatal di masa selanjutnya 6. Makan secara berlebihan → rentan kekurangan gizi namun mengidap obesitas
  • 25. Anjuran Pola Kebiasaan Makan yang Naik Bagi Remaja 1. Mendorong remaja u/ menikmati makanan, mecoba makanan baru, mengonsumsi makanan di pagi hari dan makan bersama keluarga. 2. Menyiapkan data dasar pangan & gizi, sehingga remaja dapat memutuskan jenis makanan yang akan dikonsumsi berdasarkan info tersebut 3. Memberikan penekanan ttg manfaat mknan yg baik spt perbaikan vitalitas & ketahanan fisik
  • 26. 4.Memperbaiki kebiasaan makanan pada pilihan camilan yang bergizi dibandingkan berenergi tinggi. 5. Menyediakan kudapan yang bernilai gizi tinggi dalam kulkas. 6. Melatih tanggung jawab remaja dalam perencanaan makan, pembelanjaan, pemasakan. 7. Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.
  • 27. Manfaat Gizi Seimbang Bagi Remaja 1. Membantu konsentrasi belajar 2. Mendukung saat beraktivitas 3. Mampu bersosialisasi 4. Untuk kesempurnaan fisik & kognitif 5. Tercapai kematangan fungsi seksual (maturasi seksual) 6. Memberikan cukup cadangan nutrisi bila sakit. 7. Mencegah penyakit terkait makanan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan kanker.
  • 28. Kebutuhan gizi remaja • Kebutuhan Energi menggunakan rumus EER (kkal/hari) umur : 10 – 18 th ◊ Laki-laki = 113,5 - (61,9x U)+PA x (26,7xBB)+(903xTB) ◊ Perempuan = 160,3 – (30,8xU) + PA x(10 x BB) + (934X TB) KET : U = Usia dalam tahun TB = Tinggi Badan dalam m PA = Faktor Aktivitas BB = Berat Badan dalam kg
  • 29. • Protein Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak percepatan tinggi terjadi: 1. Perempuan usia 11-14 tahun 2. Laki-laki usia 15-18 tahun → Kekurangan asupan protein secara konsisten pada masa ini berakibat: - Pertumbuhan linear berkurang - Keterlambatan maturasi seksual - Berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak. Keb : 1,5 – 2 gr/kgBB
  • 30. •Karbohidrat - Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam makanan & sumber serat makanan. - Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau lebih dari energi total serta tidak lebih dari 10- 25% berasal dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.
  • 31. Hasil riset: “Amerika Serikat, konsumsi minuman ringan (soft drinks) memasok lebih dari 12% kalori yang berasal dari karbohidrat dan konsumsinya meningkat 3 X lipat pada dua dekade terakhir ini.” “Penelitian Josep di Jakarta (2010) pada remaja siswa SMP didapatkan bahwa siswa yang mengonsumsi minuman bersoda 3-4 kali per minggu berisiko untuk terjadi gizi lebih.”
  • 32. •Lemak - Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. - Pedoman makanan di berbagai negara termasuk Indonesia (gizi seimbang) →konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih dari 10% berasal dari lemak jenuh. - Sumber utama lemak dan lemak jenuh : susu, daging (berlemak), keju, mentega / margarin dan makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es krim, dan lain-lain.
  • 33. •Mineral 1. Kalsium (Ca) Kebutuhan paling tinggi pada siklus kehidupan adalah saat remaja: - Pertumbuhan skeletal yang dramatis - Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa tulang berlangsung pada masa remaja→ kepadatan massa tulang serta mencegah risiko fraktur dan osteoporosis. - 90% dari masa tulang dewasa → usia 17 tahun “window of opportunity” untuk perkembangan optimal tulang dan kesehatan masa depan.
  • 34. - Kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk kelompok remaja adalah 1.300 mg per hari. - Sumber kalsium terbaik susu, selanjutnya keju, es krim, yogurt, fortifikasi kalsium yang setara dengan kandungan kalsium pada susu (300mg per saji). - Ca dalam bentuk sediaan farmasi (karbonat, sitrat, laktat atau fosfat) absorpsi sekitar 25-35%, absorpsi lebih efisien bila dikonsumsi bersama makanan dengan dosis tidak lebih dari 500 mg.
  • 35. 2. Zat besi (Fe) - Kebutuhan zat besi pada remaja baik perempuan maupun lelaki meningkat sejalan dengan cepatnya pertumbuhan dan bertambahnya massa otot dan volume darah. - Kebutuhan pada remaja Lk 10-12 mg/hari & Pr 15 mg/hari. → Pr > Lk kr menstruasi. - Besi dalam bentuk heme (sumber hewani ) lebih mudah diserap dibanding besi non-heme yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.
  • 36. 3. Seng (Zn) - Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada proses metabolisme serta penting pada pembentukan protein dan ekspresi gen. - Konsumsi seng yang adekuat penting untuk proses percepatan tumbuh dan maturasi seksual, seperti kekurangan energi dan protein, kekurangan seng dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan dan kematangan seksual Sumber seng terbaik : Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh
  • 37. •Vitamin 1. Vitamin A Fungsi penglihatan, pertumbuhan, reproduksi, imunologik. Sumber vitamin A utama : Serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan keju. Beta karoten sebagai pro-vitamin A →wortel, tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah dan susu.
  • 38. 2. Vitamin E. - Antioksidan yang penting pada remaja karena pesatnya pertumbuhan. - Meningkatnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin E merupakan tantangan karena makanan sumber vitamin E umumnya mengandung lemak tinggi.
  • 39. 3. Vitamin C . - Pembentukan kolagen dan jaringan ikat menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa percepatan pertumbuhan dan perkembangan. - Status vitamin C pada remaja perokok lebih rendah walaupun telah mengonsumsinya dalam jumlah cukup dikarenakan stres oksidatif sehingga mereka memerlukan tambahan vitamin C hingga 35 mg per hari.
  • 40. 4. Folat. - Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein sehingga kebutuhan folat meningkat pada masa remaja. - Kekurangan folat menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik -Kecukupan folat pada masa sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi kejadian spinabifida pada bayi.
  • 41. •Lain-lain - Serat (fiber). Serat makanan penting untuk menjaga fungsi normal usus →pencegahan penyakit kronik seperti kanker, penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus tipe-2. Asupan serat yang cukup →menurunkan kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula darah dan mengurangi risiko terjadinya obesitas. Kebutuhan serat per hari dapat dihitung dengan rumus: (umur + 5) gram dengang batas atas (umur + 10) gram.