1. Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang dibutuhkan anak usia sekolah dan remaja, termasuk kebutuhan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak usia sekolah dijelaskan, seperti perilaku makan, ekonomi keluarga, dan gaya hidup.
3. Pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan an
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
4 gizi pada anak usia sekolah dan remaja
1. Gizi Anak Usia Sekolah
Gizi dan Diet
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Emmy Kardinasari
2. Pengertian Anak Usia Sekolah
• Menurut UU No. 20 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak dan
WHO,
• Anak usia sekolah merupakan
anak yang berusia 6-18 tahun,
anak usia sekolah memiliki ciri m
asa pertumbuhan masih sangat
cepatdan aktif belajar,
sehingga kerja otak
harus mendapat makanan yang
bergizi dalamkuantitas dan
kualitas yang tepat.
• Secara spesifik anak usia sekolah
dalam pokok bahasan ini adalah
anak yang berusia 6-11 tahun.
3. Masalah Gizi Anak Usia Sekolah
1. Hampir 97,1% persen penduduk Indonesia berusia
lebih dari 10 tahun kurang mengonsumsi sayur.
2. Hampir separuh anak usia sekolah beraktivitas
sedentary atau kurang gerak.
3. Sekitar 31,8% jajanan anak sekolah yang dijual
dilingkungan sekolah mengandung bahan berbahaya.
4. Banyak anak yang mengonsumsi makanan tinggi
energi, banyak mengonsumsi lemak, gula dan garam.
5. Lebih dari 40% anak sekolah tidak makan sarapan dan
44 persen mengonsumsi sarapan dengan kualitas
rendah.
4.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi anak usia sekolah
1. Perilaku makan yang baik tersebut didapat
melalui pendidikan di rumah tangga atau keluarga
dan di lingkungan sekolah
2. Kemampuan ekonomi keluarga.
3. Tingkat edukasi dan ekonomi keluarga
tentang pentingnga kecukupan gizi dan
diversifikasi bahan makanan.
4. Penyakit endemik.
6. 5. Meningkatkan kebutuhan yang tinggi karena
masa pertumbuhan yang cepat.
6. Gaya hidup: makanan dan jajanan tinggi
energi dan rendah kandungan nutrisi.
7. Kebiasaan olah raga.
8. Kebersihan lingkungan dan adanya sanitasi.
7. Kebutuhan Gizi Anak Usia
Sekolah
Golongan Umur Kecukupan energi anak
Laki-laki (Kkal/kgBB)
Kecukupan energi anak
perempuan (Kkal/kgBB)
6-9 Tahun 80-90 60-80
10-11 Tahun 50-70 40-55
Kebutuhan Zat Gizi:
1. Karbohidrat 60%-70%
2. Protein 1-1,5 gram per/kgBB
3. Lemak 15%-20%
8. Kebutuhan Gizi Anak Usia
Sekolah
• BBI
= (Usia dalam tahun x 2 ) + Usia Anak
• Kebutuhan Energi
Usia 7-9 tahun = 80 kalori/kg BBI
• Zat Gizi
• Protein = 10% x Kebutuhan Energi/4
• Karbohidrat = 70% x kebutuhan energi/4
• Lemak = 20% x kebutuhan energi/9
9. •Protein:
• Pendukung pembentukan otot massa tubuh.
• Sangat penting karena menentukan
•Karbohidrat
• Karbohidrat merupakan sumber energi utama
dalam makanan & sumber serat makanan.
•Jumlah yang dianjurkan adalah 60%-70%
Kebutuhan Gizi Anak Usia
Sekolah
10. •Lemak
• Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam
lemak esensial untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal.
• Pedoman makanan di berbagai negara termasuk
Indonesia (gizi seimbang) →konsumsi lemak tidak
lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih dari
10% berasal dari lemak jenuh.
• Sumber utama lemak dan lemak jenuh: susu,
daging (berlemak), keju, mentega / margarin dan
makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es
krim, dan lain-lain.
11. •Mineral
Kalsium (Ca)
Kebutuhannya tinggi di siklus kehidupan:
Pertumbuhan skeletal yang dramatis,
mempersiapkan untuk lonjakan pertumbuhaan
saat remaja.
Kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan
untuk kelompok anak usia sekolah adalah
1000 mg per hari.
Sumber kalsium terbaik adalah susu, keju, es
krim, yogurt, fortifikasi kalsium yang setara
dengan kandungan kalsium pada susu (300mg
per saji).
12. Zat besi (Fe)
-Kebutuhan zat besi pada anak usia sekolah
baik perempuan maupun lelaki meningkat
sejalan dengan cepatnya pertumbuhan dan
bertambahnya massa otot dan volume darah.
- Kebutuhan pada anak usia sekolah adalah
10-12 mg/hari
- Besi dalam bentuk heme (sumber hewani )
lebih mudah diserap dibanding besi non-heme
yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.
13. Seng (Zn)
- Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada
proses metabolisme serta penting pada
pembentukan protein dan ekspresi gen.
- Konsumsi seng yang adekuat penting untuk
proses percepatan tumbuh dan mencegah
infeksi, seperti kekurangan energi dan protein,
kekurangan seng dapat mengakibatkan
hambatan pada pertumbuhan dan
kematangan seksual
- Sumber seng terbaik:
• Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh
14. •Vitamin
1. Vitamin A
Fungsi penglihatan, pertumbuhan, reproduksi,
imunologik.
Sumber vitamin A utama :
Serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan
keju.
karoten sebagai pro-vitamin A →wortel, tomat,
bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah
dan susu.
Mendapatkan suplementasi vitamin di sekolah
sesuai dengan program pemerintah.
15. 3. Vitamin C .
- Pembentukan kolagen dan jaringan ikat
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada
masa pertumbuhan dan perkembangan.
- Status vitamin C pada anak akan menentukan
daya tahan tubuh dan mencegah serangan
penyakit.
16. 4. Folat.
- Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan
protein sehingga kebutuhan folat untuk
pertumbuhan anak.
- Kekurangan folat dapat menyebabkan
terjadinya anemia megaloblastic.
17. •Lain-lain
-Serat (fiber).
Serat makanan penting untuk menjaga fungsi
normal usus →pencegahan penyakit kronik
seperti kanker, penyakit jantung koroner dan
diabetes mellitus tipe-2.
Asupan serat yang cukup →menurunkan
kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula
darah dan mengurangi risiko terjadinya
obesitas.
Kebutuhan serat per hari dapat dihitung
dengan rumus : (umur + 5) gram dg batas atas
(umur + 10 gram.
18. GIZI PADA REMAJA
Gizi dan Diet
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang |
Disampaikan Emmy Kardinasari, S.Si., M.Sc
19. Pengertian Remaja
Menurut WHO
Individu baik laki-laki maupun perempuan
berada pada masa/usia antara anak-anak &
dewasa yang berawal pada usia 9-10 th &
berakhir di usia 18 tahun
Berdasarkan kematangan psikososial &
seksualnya :
1. Remaja awal /dini (early adolescenes): 11-13
th
2. Remaja pertengahan (middle adolescenes ) :
20. Masalah Gizi Remaja
→ Dalam beberapa hal masalah gizi remaja serupa atau
merupakan kelanjutan dari masalah gizi pada usia anak,
yaitu :
▪ Malnutrisi yang merupakan kelebihan atau kekurangan
berat badan akibat prilaku makan yg salah:
a. Konsumsi makanan olahan yang banyak
mengandung gula, lemak & zat aditif
b. Perubahan patologis yg terlalu dini.
→ Obesitas pada anak & remaja berbeda cara penanganan
masalahnya, obese pada remaja ditujukan untuk penurunan
BB.
→ Obesitas pada anak cenderung mengarah pada
perawatan medis, intervensi berlanjut dengan pengaturan
pola makan dan pembatasan kalori.
21. ▪ Defisiensi mikronutrien terutama anemia defisiensi:
zat besi.
Remaja membutuhkan lebih banyak Fe, terutama remaja putri →
kehilangan darah saat haid
▪ Kurang sayur & buah: asupan remaja secara umum kalori & protein
terpenuhi tetapi besi, calsium dan bbrp zat gizi lain masih kurang.
▪ Anoreksia: gangguan makan ditandai dengan penolakan untuk
mempertahankan berat badan. Menekan nafsu makan dengan drastis
dan ekstrem sehingga menyebabkan kehilangan BB dalam waktu
singkat. Depresi dan tekanan untuk mempertahankan berat badan
diketahui merupakan sebab utama.
▪ Bulimia: mengonsumsi makanan secara berlebihan (binging—binge
eating) tetapi memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan kembali
makanan yang dikonsumsi (purging) karena adanya rasa bersalah
telah mengonsumsi makanan tersebut. Hal ini juga dapat dipicu
adanya depresi akibat perubahan dalam hidup atau kondisi psikologis
lainnya.
22.
23. Pola & Menu Makan Remaja
Remaja Rentan defisiensi gizi:
1. Percepatan pertumbuhan & perkembangan
tubuh memerlukan energi & zat besi yang
lebih banyak
2. Perubahan gaya hidup & kebiasaan pangan
menuntut penyesuaian masukan energi &
protein yang tidak memenuhi gizi remaja
3. Kehamilan yang mungkin terlalu dini yang
dialami sebagian remaja
24. 4. Olahraga yang berlebihan sedangkan intake
makanan & zat gizi yang kurang memadai
5. Kecanduan alkohol & rokok yang
menyebabkan mengalami kerusakan organ
tubuh yang fatal di masa selanjutnya
6. Makan secara berlebihan → rentan
kekurangan gizi namun mengidap obesitas
25. Anjuran Pola Kebiasaan Makan yang
Naik Bagi Remaja
1. Mendorong remaja u/ menikmati makanan,
mecoba makanan baru, mengonsumsi
makanan di pagi hari dan makan bersama
keluarga.
2. Menyiapkan data dasar pangan & gizi,
sehingga remaja dapat memutuskan jenis
makanan yang akan dikonsumsi
berdasarkan info tersebut
3. Memberikan penekanan ttg manfaat mknan
yg baik spt perbaikan vitalitas & ketahanan
fisik
26. 4.Memperbaiki kebiasaan makanan pada
pilihan camilan yang bergizi dibandingkan
berenergi tinggi.
5. Menyediakan kudapan yang bernilai gizi
tinggi dalam kulkas.
6. Melatih tanggung jawab remaja dalam
perencanaan makan, pembelanjaan,
pemasakan.
7. Mendorong kebiasaan makan dan gaya
hidup sehat.
27. Manfaat Gizi Seimbang Bagi Remaja
1. Membantu konsentrasi belajar
2. Mendukung saat beraktivitas
3. Mampu bersosialisasi
4. Untuk kesempurnaan fisik & kognitif
5. Tercapai kematangan fungsi seksual
(maturasi seksual)
6. Memberikan cukup cadangan nutrisi bila
sakit.
7. Mencegah penyakit terkait makanan seperti
penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis
dan kanker.
28. Kebutuhan gizi remaja
• Kebutuhan Energi
menggunakan rumus EER (kkal/hari)
umur : 10 – 18 th
◊ Laki-laki = 113,5 - (61,9x U)+PA x
(26,7xBB)+(903xTB)
◊ Perempuan = 160,3 – (30,8xU) + PA x(10 x BB) +
(934X TB)
KET :
U = Usia dalam tahun
TB = Tinggi Badan dalam m
PA = Faktor Aktivitas
BB = Berat Badan dalam kg
29. • Protein
Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak
percepatan tinggi terjadi:
1. Perempuan usia 11-14 tahun
2. Laki-laki usia 15-18 tahun
→ Kekurangan asupan protein secara konsisten pada
masa ini berakibat:
- Pertumbuhan linear berkurang
- Keterlambatan maturasi seksual
- Berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.
Keb : 1,5 – 2 gr/kgBB
30. •Karbohidrat
- Karbohidrat merupakan sumber energi utama
dalam makanan & sumber serat makanan.
- Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau
lebih dari energi total serta tidak lebih dari 10-
25% berasal dari karbohidrat sederhana seperti
sukrosa atau fruktosa.
31. Hasil riset:
“Amerika Serikat, konsumsi minuman ringan (soft drinks)
memasok lebih dari 12% kalori yang berasal dari
karbohidrat dan konsumsinya meningkat 3 X lipat pada
dua dekade terakhir ini.”
“Penelitian Josep di Jakarta (2010) pada remaja siswa
SMP didapatkan bahwa siswa yang mengonsumsi
minuman bersoda 3-4 kali per minggu berisiko untuk
terjadi gizi lebih.”
32. •Lemak
- Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam
lemak esensial untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal.
- Pedoman makanan di berbagai negara
termasuk Indonesia (gizi seimbang) →konsumsi
lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan
tidak lebih dari 10% berasal dari lemak jenuh.
- Sumber utama lemak dan lemak jenuh :
susu, daging (berlemak), keju, mentega /
margarin dan makanan seperti cake, donat, kue
sejenis dan es krim, dan lain-lain.
33. •Mineral
1. Kalsium (Ca)
Kebutuhan paling tinggi pada siklus kehidupan
adalah saat remaja:
- Pertumbuhan skeletal yang dramatis
- Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa
tulang berlangsung pada masa remaja→ kepadatan
massa tulang serta mencegah risiko fraktur dan
osteoporosis.
- 90% dari masa tulang dewasa → usia 17 tahun
“window of opportunity” untuk perkembangan
optimal tulang dan kesehatan masa depan.
34. - Kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk
kelompok remaja adalah 1.300 mg per hari.
- Sumber kalsium terbaik susu, selanjutnya keju, es krim,
yogurt, fortifikasi kalsium yang setara dengan kandungan
kalsium pada susu (300mg per saji).
- Ca dalam bentuk sediaan farmasi (karbonat, sitrat, laktat
atau fosfat) absorpsi sekitar 25-35%, absorpsi lebih
efisien bila dikonsumsi bersama makanan dengan dosis
tidak lebih dari 500 mg.
35. 2. Zat besi (Fe)
- Kebutuhan zat besi pada remaja baik
perempuan maupun lelaki meningkat sejalan
dengan cepatnya pertumbuhan dan
bertambahnya massa otot dan volume darah.
- Kebutuhan pada remaja Lk 10-12 mg/hari &
Pr 15 mg/hari. → Pr > Lk kr menstruasi.
- Besi dalam bentuk heme (sumber hewani )
lebih mudah diserap dibanding besi non-heme
yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.
36. 3. Seng (Zn)
- Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada
proses metabolisme serta penting pada
pembentukan protein dan ekspresi gen.
- Konsumsi seng yang adekuat penting untuk
proses percepatan tumbuh dan maturasi
seksual, seperti kekurangan energi dan
protein, kekurangan seng dapat
mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan
dan kematangan seksual
Sumber seng terbaik :
Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh
37. •Vitamin
1. Vitamin A
Fungsi penglihatan, pertumbuhan, reproduksi,
imunologik.
Sumber vitamin A utama :
Serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan
keju.
Beta karoten sebagai pro-vitamin A →wortel,
tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar
merah dan susu.
38. 2. Vitamin E.
- Antioksidan yang penting pada remaja karena
pesatnya pertumbuhan.
- Meningkatnya konsumsi makanan yang
mengandung vitamin E merupakan tantangan
karena makanan sumber vitamin E umumnya
mengandung lemak tinggi.
39. 3. Vitamin C .
- Pembentukan kolagen dan jaringan ikat
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa
percepatan pertumbuhan dan perkembangan.
- Status vitamin C pada remaja perokok lebih rendah
walaupun telah mengonsumsinya dalam jumlah cukup
dikarenakan stres oksidatif sehingga mereka
memerlukan tambahan vitamin C hingga 35 mg per
hari.
40. 4. Folat.
- Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein
sehingga kebutuhan folat meningkat pada masa
remaja.
- Kekurangan folat menyebabkan terjadinya anemia
megaloblastik
-Kecukupan folat pada masa sebelum dan selama
kehamilan dapat mengurangi kejadian spinabifida pada
bayi.
41. •Lain-lain
- Serat (fiber).
Serat makanan penting untuk menjaga fungsi
normal usus →pencegahan penyakit kronik
seperti kanker, penyakit jantung koroner dan
diabetes mellitus tipe-2.
Asupan serat yang cukup →menurunkan
kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula
darah dan mengurangi risiko terjadinya
obesitas.
Kebutuhan serat per hari dapat dihitung
dengan rumus: (umur + 5) gram dengang
batas atas (umur + 10) gram.