SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
KONSEP DASAR ADHD
Edy Prabowo Atanasius,S.Si.M.T
Histori evolusi istilah
“H”have been recognized for > 100 years
 George Still (1902) seorang ahli fisika
 1930s Minimal Brain Injury
 1960s Syndrome Hyperactive
 th 1980 label Hyperactive Child Syndrome
hilang digantikan oleh ADHD yang lebih focus
pada minat dan pemusatan perhatian
(Hallahan)
 ADHD is frequently misunderstood: it is a
disability plagued by misconseption and
myths. Perilaku dari anak ADHD sering juga
diintepretasikan salah (indikator dari
kemalasan, tidak teratur dan tidak memiliki
rasa hormat) (Smith, Polloway, Patton &
Dowdy, 2008)
Kemungkinan ADHD
 diantara 30 anak didalam kelas, setidaknya
satu orang diantaranya memiliki gejala dari
AD/HD (John Alban-Metcalfe and Juliette
Alban, 2003)
 ADHD dipercaya melanda sekitar 3-5%
populasi anak usia sekolah (Richard M
Gargiulo, 2012)
 But IDEA tidak memasukkan ADHD dlm
Kategori kecacatan tersendiri.
Hak ADHD
 ADHD layak mendapatkan pelayanan
Pendidikan Khusus
PL 108-446 ,secara spesifik menyebutkan ADHD
merupakan sebuah kondisi yang
menyebabkan seorang individu layak untuk
mendapatkan pelayanan dibawah naungan
rubrik hambatan kesehatan.
Rehabilitation Act of PL 504, menyebutkan
ADHD patut mendapatkan akomodasi dalam
sebuah kelas dalam seting pendidikan umum.
What is AD/HD
Richard(1979)
Batasan hiperaktif bukan hanya anak yang
sangat aktif tetapi anak yang tidak mau diam
berbicara dan bergerak terus dan selalu sibuk.
Mereka terkadang mengalami masalah tidur
dan situasi hati yang sangat jelek
 Quay dan Werry (1986)
hiperaktif atau ADD berhubungan dengan
kelemahan pada kemampuan memperhatikan,
tidak dapat mengendalikan diri dan tidak mampu
berperilaku sesuai dengan aturan atau perintah
yang ada (selalu minta dipenuhi, kontrol diri
kurang dan tidak dapat memecahkan masalah)
 terjadi pada masa kanak-kanak, secara tidak
langsung sebagai akibat dari kecacatan mental,
kelambatan berbahasa, gangguan emosi, dan
kerusakan pada sensori atau gerak
 Suprapti Djuari Soerais (1994)
memberi batasan hiperaktif sebagai suatu
gejala kelambatan motorik dari susunan saraf
besar yang mengakibatkan terjadingya
kelemahan dalam memperhatikan terhadap
rangsangan dari luar
Carrol (1997)
anak yang kesulitan mengontrol perilaku atau
motoriknya dalam memberikan respon dan
menunjukkan aktivitas yang berlebihan .
Aktivitas yang dilakukan kebanyakan tidak
tepat, tidak pantas dan itu dilakukan sepanjang
hari
Pengertian ADHD
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
adalah gangguan perkembangan dalam
peningkatan aktivitas motorik manusia hingga
menyebabkan aktivitas manusia yang tidak
lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai
dengan berbagai keluhan perasaan gelisah,
tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan
tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang
tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri
 Hyperaktivitas sangat bervariasi berdasarkan
usia dan tahapan perkembangan seseorang,
dan diagnosisnya harus dibuat dengan hati-
hati pada anak-anak yang masih kecil.
 Pada usia dewasa, gejala hyperactivity
menjadi sebuah bentuk perasaan yang gelisah
dan kesulitan terlibat dalam aktivitas yang
mensyaratkan duduk diam
Istilah-Istilah Hyperactivity
 Hiperkinetik
 Overactivity
 ADD(Attention Deficit Disorder)
 ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder)
 Gangguan motorik
 DMO
Tumpang tindih dg gejala lain
disleksia
dispraksia
ODD
(oppositional
defiant
disorder)
 Hiperkinetik
lebih menekankan pada motorik yang
berlebihan. Cenderung disebabkan gangguan
neurologi, brain damage
* Hiperaktif
gangguan neurologi merupakan salah satu
penyebab
• Overactivity
menggambarkan perilaku tidak mau diam atau
aktivitas tinggi, tetapi sesungguhnya aktivitas
yang tinggi bukan merupakan kelainan.
Ada kemungkinan disebabkan karena
kelebihan energy
 DMO, label yang digunakan untuk
menggambarkan anak yang gampang
merusak, menyerang, bertindak sesuka hati
tetapi tidak kelihatan adanya abnormalitas scr
neurologis (tidak ada bukti bhw otak mereka
benar-benar rusak)
 Gangguan motorik, istilah ini dipakai sebab
mereka yang bergerak terus tanpa henti.
Tiga tipe dari hiperaktif
1. Tipe hiperaktif implusif
Perilaku implusif ditandai dengan melakukan sesuatu yang
sulit untuk dikendalikan, seperti terlalu enerjik, lari ke sana
ke mari, melompat seenaknya,
2. Tipe hiperaktif inatensi
Tidak mampu memusatkan perhatian secara utuh, tidak
mampu mempertahankan konsentrasi. Selain itu, mudah
beralih perhatian dari satu hal ke lain hal,
3. Tipe hiperaktif kombinasi
perhatiannya mudah terpecah. Selain itu, sering
berubahnya pendirian yang ada di diri si anak, dan dalam
melakukan sesuatu selalu aktif secara berlebihan.
Faktor-Faktor Penyebab
Hiperaktif
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pertama yang sering menyebabkan masalah
perilaku hiperaktif siswa, antara lain :
a. Keadaan Status Ekonomi Keluarga
Dalam lingkungan keluarga kaya semua
kebutuhan anak dapat tercukupi sehingga anak
tersebut memiliki perilaku manja. Perilaku manja
inilah yang sering menjadikan siswa berperilaku
hiperaktif.
b. Perhatian Orang Tua
Kurangnya perhatian orang tua cenderung
menimbulkan berbagai masalah termasuk perilaku
hiperaktif. Makin besar anak sebenarnya perhatian
c. Harapan Orang Tua
terjadi tuntunan yang lebih dari orang tua,
sementara itu anak tidak mampu memenuhinya,
akhirnya anak melampiaskannya pada diri anak
dan membawa akibat anak melampiaskannya
dengan perilaku hiperaktif.
d. Hubungan Keluarga yang Tidak Harmonis
Hubungan keluarga yang tidak harmonis
disebabkan oleh perceraian orang tua, hubungan
antar anggota keluarga yang saling tidak peduli,
dan sebagainya. Keadaan ini dapat berakibat anak
untuk mencari sensasi dengan perilaku hiperaktif.
2. Lingkungan Sekolah
a. Kondisi Kurikulum
Perubahan kurikulum berakibat kesiapan siswa
sebagai subjek belajar berkurang. Sedangkan
isi kurikulum belum sesuai dengan
perkembangan siswa.
b. Hubungan Guru dengan siswa
Hubungan yang kurang akrab sering
menimbulkan siswa berperilaku hiperaktif.
Demikian pula hubungan yang terlalu akrab
antara guru dan siswa mengakibatkan siswa
beranggapan bahwa gurunya adalah temannya
c. Hubungan Antar Siswa
Siswa cenderung membuat kelompok bermain
yang satu dengan yang lain saling berkompetisi
dan berusaha untuk saling mencari perhatian
agar kelompoknya diperhatikan oleh orang lain.
Sehingga mereka tampakkan dalam perilaku
hiperaktif.
d. Iklim Sekolah
Adanya persaingan yang tidak sehat antar siswa
dapat menyebabkan siswa berperilaku hiperaktif
agar dirinya mendapatkan perhatian dari
teaman-temannya.
3. Lingkungan masyarakat
Selain lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat dapat, menyebabkan perilaku
hiperaktif siswa. Siswa yang bergaul di
lingkungan yang pemudanya kurang baik
seperti mabuk-mabukan dapat berimbas pada
diri siswa ketika disekolah.
Berikut perilaku yang muncul dan menghambat
proses belajar anak ADHD yaitu:
1) Aktivitas motorik yang berlebihan,
2) Menjawab tanpa ditanya,
3) Menghindari tugas,
4) Kurang perhatian,
5) Tidak menyelesaikan tugas secara tuntas,
6) Bingung terhadap arahan,
7) Disorganisasi aktivitas,
8) Tulisan yang jelek, dan
9) Masalah-masalah sosial.
Ciri-ciri Anak Hiperaktif
Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD
1. Tidak ada perhatian.
Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau
ketidak mampuan untuk berkonsentrasi pada
beberapa hal seperti membaca, menyimak
pelajaran, dan sering tidak mendengarkan perkataan
oranglain.
2. Hiperaktif
Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya
berbicara terus menerus, tidak mampu duduk diam,
selalu bergerak, dan sulit tidur.
3. Impulsif.
bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang
lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu
berlari di ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan
terlebih dahulu akibatnya.
Ciri-ciri khusus diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau
sering menggeliat.
2. Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia
duduk manis.
3. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan
yang tidak selayaknya.
4. Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan
tenang.
5. Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga,
tenaganya tidak pernah habis.
6. Sering terlalu banyak bicara
7. Sering sulit menunggu giliran
8. Sering memotong atau menyela pembicaraan
9. Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya
(bersikap apatis terhadap lawan bicaranya)
Problem-problem yang Dialami
Anak Hiperaktif
1. Problem di sekolah
a. Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang
disampaikan oleh guru dengan baik.
b. Konsentrasi yang mudah terganggu
c. Rentang perhatian yang pendek membuat anak
ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas
sekolah.
d Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak
mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa,
dan matematika. Khusus untuk menulis, anak
hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yang
tidak sebaik anak biasanya
3. Problem berbicara
a. Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak
berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien dalam
berkomunikasi.
b. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit
melakukan komunikasi yang timbal balik.
c. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan
kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat.
4. Problem fisik
a. Tingkat kesehatan fisik tidak sebaik anak lain.
b. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi
tenggorokan, sulit tidur dan sering terbangun pada malam
hari, aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami
kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya
Penanganan Anak Hiperaktif
1. Metode Penanganan Anak Hiperaktif di Lingkungan Keluarga
a. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang
gangguan hiperaktifitas.
b. Kenali kelebihan dan bakat anak
c. Membantu anak dalam bersosialisasi
d. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti
menggunakan penguat
e. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak
untuk menyalurkan kelebihan energinya
f. Menerima keterbatasan anak
g. Membangkitkan rasa percaya diri anak
h. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru
memahami kondisi anak yang sebenarnya.
j. Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan
sepenuhnya kesalahan dia
k. Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk,
seperti nakal, bodoh, dan lain sebagainya,
l. Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat
(ibu).
m. Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak
memanjakannya.
n. Ketika menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta
diulang-ulang agar anak mudah memahami dan menggunakan
kekerasan.
o. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak, selalu katakan ia
anak baik dan berikan apresiasi bila ia melakukan hal yang baik.
p. Hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat
kekerasan
Penanganan anak hiperaktif melalui bimbingan dan konseling di
Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan
energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi
kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif.
b. Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak.
c. Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan peralatan
yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok.
d. Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif mengenai
kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya,
hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar
anak tersebut senantiasa mengingat tugasnya.
e. Berilah label pada setiap tempat penyimpanan benda
karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa
TEKNIK TEKNIK PENANGANAN
YANG DITERAPKAN OLEH PARA
GURU
a. Menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak
dikehendaki
1) Ekstingsi (extinction)
perilaku akan terulang jika mendapat respon. Jika tingkah
laku tersebut tidak dikehendaki jangan direspon sampai anak
menghentikannya.
2) Pemberian hukuman
hukuman yang keras akan membuat situasi tegang dan
membuat kebencian sehingga sangat membahayakan
kepribadian anak, oleh karena itu cara ini jarang dilakukan.
3) Time out
Teknik ini dilakukan dengan cara anak dipindahkan dri tempat
yang tidak dikehendaki terjadi, dan membuat anak
melewatkan waktu yang tidak menarik bagi dirinya.
b. Mengembangkan tingkah laku yang dikehendaki
Teknik mengembangkan tingkah laku yang dikehendak
dilakukan dengan cara memberi ulangan penguatan
(reinforcement). Prinsip yang digunakan adalah
memberikan ulangan penguatan menunjuk pada suatu
peningkatan frekuensi respon dimana yang diikuti oleh
konsekuensi tertentu.
c. Mengelola kelas, dengan karakteristik; pemberian tugas
yang memerlukan waktu yang tidak lama, kurikulum
pembelajaran yang menarik, menggunakan
reinforcemen positif.
d. Guru sering memantau dan memeriksa pekerjaan siswa,
penuh kesabaran, kehangatan, humoris, konsisten dan
tegas, memiliki pengetahuan tentang perilaku anak yang
berbeda, bekerja sama dengan guru yang memiliki
keahlian khusus tentang anak hiperaktif.
e. membantu siswa melakukan self monitoring atau
pemantauan perilaku diri sendiri, karena biasanya siswa
menyadari bahwa mereka memiliki masalah dan ingin
memperbaikinya.
 Menurut kelompok anda siapakah anak yang
dianggap sebagai hyperaktif di mata
masyarakat?
 Apa karakteristik utama mereka.

More Related Content

What's hot

Ppt bk belajar
Ppt bk belajarPpt bk belajar
Ppt bk belajarappelijo
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
Beda antara adhd dan autis
Beda antara adhd dan autisBeda antara adhd dan autis
Beda antara adhd dan autisTri Gunadi
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theoryanmeyshie
 
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)Wulan Yulian
 
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)Annisa NC
 
Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessoricutiegadget
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyhasanah sn
 
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial   pendekatan beberapa teoriPsikologi sosial   pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial pendekatan beberapa teoriFransiska Hapsari
 
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Wulan Yulian
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moralfara dillah
 
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2Nur Kareena
 
Makalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiMakalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiTita Sobandi
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 

What's hot (20)

PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
 
Ppt bk belajar
Ppt bk belajarPpt bk belajar
Ppt bk belajar
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Beda antara adhd dan autis
Beda antara adhd dan autisBeda antara adhd dan autis
Beda antara adhd dan autis
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theory
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
 
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
 
Tunawicara
TunawicaraTunawicara
Tunawicara
 
Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessori
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
 
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial   pendekatan beberapa teoriPsikologi sosial   pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
 
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbukaPertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moral
 
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
 
Anak tunadaksa
Anak tunadaksaAnak tunadaksa
Anak tunadaksa
 
Makalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiMakalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiii
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 

Similar to ADHD

Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewMegat Panji Alam
 
Konsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDKonsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDWulan Yulian
 
Pelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifPelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifAwatif Atif
 
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01Ahmad Imran Md Isa
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususWahyuindratmoko
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptxZahroMasruroh
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfZahroMasruroh
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI Tengku Fatin Najwa
 
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)Norhaizan Ramli
 
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Mas Tri Sragen
 

Similar to ADHD (20)

Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
Hiperaktif
Hiperaktif Hiperaktif
Hiperaktif
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
 
Konsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDKonsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHD
 
Pelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifPelajar Hiperaktif
Pelajar Hiperaktif
 
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
 
Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Adhd Info 09
Adhd  Info 09Adhd  Info 09
Adhd Info 09
 
Permasalahan pgaud 2
Permasalahan pgaud 2Permasalahan pgaud 2
Permasalahan pgaud 2
 
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
 
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
 
EDUP3103: ADD/ADHD.pdf
EDUP3103: ADD/ADHD.pdfEDUP3103: ADD/ADHD.pdf
EDUP3103: ADD/ADHD.pdf
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
Permasalahan pgaud
Permasalahan pgaudPermasalahan pgaud
Permasalahan pgaud
 

More from Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB

Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKStrategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKPengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 

More from Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB (20)

Profil dan matriks rev
Profil dan matriks revProfil dan matriks rev
Profil dan matriks rev
 
PPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmenPPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmen
 
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen revKonsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen rev
 
Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5
 
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
 
Modul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan PenilaianModul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan Penilaian
 
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
 
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABKPembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
 
Pembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra AkademikPembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra Akademik
 
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan KhususKeberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
 
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABKLayanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
 
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKStrategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
 
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBKStrategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
 
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKPengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
 
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New NormalAsesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
 
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa PandemiTEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
 

Recently uploaded

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

ADHD

  • 1. KONSEP DASAR ADHD Edy Prabowo Atanasius,S.Si.M.T
  • 2. Histori evolusi istilah “H”have been recognized for > 100 years  George Still (1902) seorang ahli fisika  1930s Minimal Brain Injury  1960s Syndrome Hyperactive  th 1980 label Hyperactive Child Syndrome hilang digantikan oleh ADHD yang lebih focus pada minat dan pemusatan perhatian (Hallahan)
  • 3.  ADHD is frequently misunderstood: it is a disability plagued by misconseption and myths. Perilaku dari anak ADHD sering juga diintepretasikan salah (indikator dari kemalasan, tidak teratur dan tidak memiliki rasa hormat) (Smith, Polloway, Patton & Dowdy, 2008)
  • 4. Kemungkinan ADHD  diantara 30 anak didalam kelas, setidaknya satu orang diantaranya memiliki gejala dari AD/HD (John Alban-Metcalfe and Juliette Alban, 2003)  ADHD dipercaya melanda sekitar 3-5% populasi anak usia sekolah (Richard M Gargiulo, 2012)  But IDEA tidak memasukkan ADHD dlm Kategori kecacatan tersendiri.
  • 5. Hak ADHD  ADHD layak mendapatkan pelayanan Pendidikan Khusus PL 108-446 ,secara spesifik menyebutkan ADHD merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan seorang individu layak untuk mendapatkan pelayanan dibawah naungan rubrik hambatan kesehatan. Rehabilitation Act of PL 504, menyebutkan ADHD patut mendapatkan akomodasi dalam sebuah kelas dalam seting pendidikan umum.
  • 6. What is AD/HD Richard(1979) Batasan hiperaktif bukan hanya anak yang sangat aktif tetapi anak yang tidak mau diam berbicara dan bergerak terus dan selalu sibuk. Mereka terkadang mengalami masalah tidur dan situasi hati yang sangat jelek
  • 7.  Quay dan Werry (1986) hiperaktif atau ADD berhubungan dengan kelemahan pada kemampuan memperhatikan, tidak dapat mengendalikan diri dan tidak mampu berperilaku sesuai dengan aturan atau perintah yang ada (selalu minta dipenuhi, kontrol diri kurang dan tidak dapat memecahkan masalah)  terjadi pada masa kanak-kanak, secara tidak langsung sebagai akibat dari kecacatan mental, kelambatan berbahasa, gangguan emosi, dan kerusakan pada sensori atau gerak
  • 8.  Suprapti Djuari Soerais (1994) memberi batasan hiperaktif sebagai suatu gejala kelambatan motorik dari susunan saraf besar yang mengakibatkan terjadingya kelemahan dalam memperhatikan terhadap rangsangan dari luar
  • 9. Carrol (1997) anak yang kesulitan mengontrol perilaku atau motoriknya dalam memberikan respon dan menunjukkan aktivitas yang berlebihan . Aktivitas yang dilakukan kebanyakan tidak tepat, tidak pantas dan itu dilakukan sepanjang hari
  • 10. Pengertian ADHD ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik manusia hingga menyebabkan aktivitas manusia yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri
  • 11.  Hyperaktivitas sangat bervariasi berdasarkan usia dan tahapan perkembangan seseorang, dan diagnosisnya harus dibuat dengan hati- hati pada anak-anak yang masih kecil.  Pada usia dewasa, gejala hyperactivity menjadi sebuah bentuk perasaan yang gelisah dan kesulitan terlibat dalam aktivitas yang mensyaratkan duduk diam
  • 12. Istilah-Istilah Hyperactivity  Hiperkinetik  Overactivity  ADD(Attention Deficit Disorder)  ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder)  Gangguan motorik  DMO
  • 13. Tumpang tindih dg gejala lain disleksia dispraksia ODD (oppositional defiant disorder)
  • 14.  Hiperkinetik lebih menekankan pada motorik yang berlebihan. Cenderung disebabkan gangguan neurologi, brain damage * Hiperaktif gangguan neurologi merupakan salah satu penyebab
  • 15. • Overactivity menggambarkan perilaku tidak mau diam atau aktivitas tinggi, tetapi sesungguhnya aktivitas yang tinggi bukan merupakan kelainan. Ada kemungkinan disebabkan karena kelebihan energy
  • 16.  DMO, label yang digunakan untuk menggambarkan anak yang gampang merusak, menyerang, bertindak sesuka hati tetapi tidak kelihatan adanya abnormalitas scr neurologis (tidak ada bukti bhw otak mereka benar-benar rusak)  Gangguan motorik, istilah ini dipakai sebab mereka yang bergerak terus tanpa henti.
  • 17. Tiga tipe dari hiperaktif 1. Tipe hiperaktif implusif Perilaku implusif ditandai dengan melakukan sesuatu yang sulit untuk dikendalikan, seperti terlalu enerjik, lari ke sana ke mari, melompat seenaknya, 2. Tipe hiperaktif inatensi Tidak mampu memusatkan perhatian secara utuh, tidak mampu mempertahankan konsentrasi. Selain itu, mudah beralih perhatian dari satu hal ke lain hal, 3. Tipe hiperaktif kombinasi perhatiannya mudah terpecah. Selain itu, sering berubahnya pendirian yang ada di diri si anak, dan dalam melakukan sesuatu selalu aktif secara berlebihan.
  • 18. Faktor-Faktor Penyebab Hiperaktif 1. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang sering menyebabkan masalah perilaku hiperaktif siswa, antara lain : a. Keadaan Status Ekonomi Keluarga Dalam lingkungan keluarga kaya semua kebutuhan anak dapat tercukupi sehingga anak tersebut memiliki perilaku manja. Perilaku manja inilah yang sering menjadikan siswa berperilaku hiperaktif. b. Perhatian Orang Tua Kurangnya perhatian orang tua cenderung menimbulkan berbagai masalah termasuk perilaku hiperaktif. Makin besar anak sebenarnya perhatian
  • 19. c. Harapan Orang Tua terjadi tuntunan yang lebih dari orang tua, sementara itu anak tidak mampu memenuhinya, akhirnya anak melampiaskannya pada diri anak dan membawa akibat anak melampiaskannya dengan perilaku hiperaktif. d. Hubungan Keluarga yang Tidak Harmonis Hubungan keluarga yang tidak harmonis disebabkan oleh perceraian orang tua, hubungan antar anggota keluarga yang saling tidak peduli, dan sebagainya. Keadaan ini dapat berakibat anak untuk mencari sensasi dengan perilaku hiperaktif.
  • 20. 2. Lingkungan Sekolah a. Kondisi Kurikulum Perubahan kurikulum berakibat kesiapan siswa sebagai subjek belajar berkurang. Sedangkan isi kurikulum belum sesuai dengan perkembangan siswa. b. Hubungan Guru dengan siswa Hubungan yang kurang akrab sering menimbulkan siswa berperilaku hiperaktif. Demikian pula hubungan yang terlalu akrab antara guru dan siswa mengakibatkan siswa beranggapan bahwa gurunya adalah temannya
  • 21. c. Hubungan Antar Siswa Siswa cenderung membuat kelompok bermain yang satu dengan yang lain saling berkompetisi dan berusaha untuk saling mencari perhatian agar kelompoknya diperhatikan oleh orang lain. Sehingga mereka tampakkan dalam perilaku hiperaktif. d. Iklim Sekolah Adanya persaingan yang tidak sehat antar siswa dapat menyebabkan siswa berperilaku hiperaktif agar dirinya mendapatkan perhatian dari teaman-temannya.
  • 22. 3. Lingkungan masyarakat Selain lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dapat, menyebabkan perilaku hiperaktif siswa. Siswa yang bergaul di lingkungan yang pemudanya kurang baik seperti mabuk-mabukan dapat berimbas pada diri siswa ketika disekolah.
  • 23. Berikut perilaku yang muncul dan menghambat proses belajar anak ADHD yaitu: 1) Aktivitas motorik yang berlebihan, 2) Menjawab tanpa ditanya, 3) Menghindari tugas, 4) Kurang perhatian, 5) Tidak menyelesaikan tugas secara tuntas, 6) Bingung terhadap arahan, 7) Disorganisasi aktivitas, 8) Tulisan yang jelek, dan 9) Masalah-masalah sosial.
  • 24. Ciri-ciri Anak Hiperaktif Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD 1. Tidak ada perhatian. Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau ketidak mampuan untuk berkonsentrasi pada beberapa hal seperti membaca, menyimak pelajaran, dan sering tidak mendengarkan perkataan oranglain. 2. Hiperaktif Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya berbicara terus menerus, tidak mampu duduk diam, selalu bergerak, dan sulit tidur. 3. Impulsif. bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu berlari di ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnya.
  • 25. Ciri-ciri khusus diantaranya ialah sebagai berikut : 1. Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering menggeliat. 2. Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis. 3. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak selayaknya. 4. Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang. 5. Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya tidak pernah habis. 6. Sering terlalu banyak bicara 7. Sering sulit menunggu giliran 8. Sering memotong atau menyela pembicaraan 9. Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya (bersikap apatis terhadap lawan bicaranya)
  • 26. Problem-problem yang Dialami Anak Hiperaktif 1. Problem di sekolah a. Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. b. Konsentrasi yang mudah terganggu c. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah. d Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika. Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yang tidak sebaik anak biasanya
  • 27. 3. Problem berbicara a. Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien dalam berkomunikasi. b. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan komunikasi yang timbal balik. c. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat. 4. Problem fisik a. Tingkat kesehatan fisik tidak sebaik anak lain. b. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan, sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari, aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya
  • 28. Penanganan Anak Hiperaktif 1. Metode Penanganan Anak Hiperaktif di Lingkungan Keluarga a. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas. b. Kenali kelebihan dan bakat anak c. Membantu anak dalam bersosialisasi d. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat e. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya f. Menerima keterbatasan anak g. Membangkitkan rasa percaya diri anak h. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya.
  • 29. j. Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan sepenuhnya kesalahan dia k. Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk, seperti nakal, bodoh, dan lain sebagainya, l. Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat (ibu). m. Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya. n. Ketika menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta diulang-ulang agar anak mudah memahami dan menggunakan kekerasan. o. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak, selalu katakan ia anak baik dan berikan apresiasi bila ia melakukan hal yang baik. p. Hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat kekerasan
  • 30. Penanganan anak hiperaktif melalui bimbingan dan konseling di Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif. b. Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak. c. Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan peralatan yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok. d. Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif mengenai kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya, hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar anak tersebut senantiasa mengingat tugasnya. e. Berilah label pada setiap tempat penyimpanan benda karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa
  • 31. TEKNIK TEKNIK PENANGANAN YANG DITERAPKAN OLEH PARA GURU a. Menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki 1) Ekstingsi (extinction) perilaku akan terulang jika mendapat respon. Jika tingkah laku tersebut tidak dikehendaki jangan direspon sampai anak menghentikannya. 2) Pemberian hukuman hukuman yang keras akan membuat situasi tegang dan membuat kebencian sehingga sangat membahayakan kepribadian anak, oleh karena itu cara ini jarang dilakukan. 3) Time out Teknik ini dilakukan dengan cara anak dipindahkan dri tempat yang tidak dikehendaki terjadi, dan membuat anak melewatkan waktu yang tidak menarik bagi dirinya.
  • 32. b. Mengembangkan tingkah laku yang dikehendaki Teknik mengembangkan tingkah laku yang dikehendak dilakukan dengan cara memberi ulangan penguatan (reinforcement). Prinsip yang digunakan adalah memberikan ulangan penguatan menunjuk pada suatu peningkatan frekuensi respon dimana yang diikuti oleh konsekuensi tertentu. c. Mengelola kelas, dengan karakteristik; pemberian tugas yang memerlukan waktu yang tidak lama, kurikulum pembelajaran yang menarik, menggunakan reinforcemen positif.
  • 33. d. Guru sering memantau dan memeriksa pekerjaan siswa, penuh kesabaran, kehangatan, humoris, konsisten dan tegas, memiliki pengetahuan tentang perilaku anak yang berbeda, bekerja sama dengan guru yang memiliki keahlian khusus tentang anak hiperaktif. e. membantu siswa melakukan self monitoring atau pemantauan perilaku diri sendiri, karena biasanya siswa menyadari bahwa mereka memiliki masalah dan ingin memperbaikinya.
  • 34.  Menurut kelompok anda siapakah anak yang dianggap sebagai hyperaktif di mata masyarakat?  Apa karakteristik utama mereka.

Editor's Notes

  1. mendiskripsikan anak-anak yang memiliki intelegensi dibawah rata-rata dan yang diatas rata-rata yang tidak patuh pada orang dewasa, bertindak sesuka hati, dan menunjukkan tidak mampu memusatkan perhatian sebagai bentuk dari Hyperactivity. . Pada era 1960 istilah anak dengan syndrome Hyperactive menjadi sangat popular menggantikan DMO/ minimal Brain Injury. Para professional lebih menyukai istilah ini sebab terfokus pada minat, perhatian dan perilaku yang dapat diamati daripada percaya pada spekulasi adanya kecacatan otak