3. SEKILAS PENULIS
• Kami berdua adalah mahasiswi Fakultas Psikologi,
Semester III, Program Kelas Karyawan di
Universitas Mercu Buana Menteng – Jakarta
Pusat.
• Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk
memenuhi persyaratan tugas akhir Mata Kuliah
Psikologi Sosial.
• Terima Kasih kami haturkan kepada Ibu Laila
M.I.W, Phd atas semua bimbingan yang telah
diberikan.
4. PENDAHULUAN
• Mempelajari psikologi sosial, tentu tidak lepas
dari mempelajari definisi.
• Psikologi : Ilmu yang mempelajari gejala-
gejala jiwa.
• Psikologi berasal dari 2 (dua) kata dibawah ini :
1. Psyche, yang berarti jiwa.
2. Logos, yang berarti ilmu.
5. PENDAHULUAN
• Psikologi Sosial adalah cabang dari ilmu psikologi
yang mengkaji perilaku antar pribadi manusia.
• Banyak ahli memberikan definisi tentang
psikologi sosial yang bertujuan untuk membantu
kita memahami psikologi sosial lebih jauh.
• Antara lain, Hubert Bonner yang mendefinisikan
Psikologi Sosial sebagai ilmu yang mempelajari
perilaku manusia.
6. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Teori psikoanalisa dipopulerkan oleh Sigmund
Freud, berkebangsaan Austria, dan keturunan
Yahudi.
• Beliau lahir pada 06 Mei 1856 di Freiberg,
Moravia (Cekoslowakia).
• Teori psikoanalisa dipergunakan untuk
memahami psikologi sosial karena pendapat
Freud yang menyatakan bahwa ada pertentangan
antara pemuas keinginan individu dan kesiapan
masyarakat dengan pemenuhan keinginan
tersebut.
7. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Mengenal lebih dalam teori psikoanalisa adalah
sebagai berikut, Freud mengemukakan proses
perkembangan manusia terdiri dari 5 (lima) tahap
dibawah ini :
1. Tahap Oral.
2. Tahap Anal.
3. Tahap Phallic.
4. Tahap Laten.
5. Tahap Genital.
8. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Tahap Oral : tahap ini terjadi pada usia anak baru lahir
sampai dengan usia 1,5 tahun. Pada tahap ini anak
mendapatkan pengalaman kenikmatan, rasa kesakitan bila
keinginannya tidak terpenuhi, dan adanya perubahan-
perubahan atas ketegangan yang terjadi.
• Pada tahap ini, mulut adalah organ pertama yang memberi
kesenangan pada bayi. Rasa kecemasan timbul saat
penjadwalan sesi menyusui, jeda waktu antar sesi
menyusui yang dirasa panjang, dan penyapihan bertahap.
• Pertahanan bayi terhadap lingkungan dibantu oleh
tumbuhnya gigi. Fase ini disebut fase oral kedua atau
sadistik oral. Bayi memberikan respon dengan menggigit,
mengoceh, menutup mulut, tersenyum, dsb.
9. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Tahap Anal : tahap ini berlangsung saat anak
berusia 1,5 tahun s/d 3 tahun.
• Pada tahap ini anak mulai belajar lebih jauh
antara lain menguasai obyek sebagai salah
satu langkah perkembangan egonya.
• Pada usia ini anak juga mulai berimajinasi
untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi.
• Tumbuhnya kemampuan berbicara dan
berpikir.
10. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Tahap Phallic : tahap ini terjadi pada anak usia
3 tahun s/d 4 tahun.
• Pada tahap ini terjadi oedipus complex baik
pada anak laki-laki dan perempuan denga
orang tuanya.
• Adanya proses perkembangan super ego dan
penggunaan mekanisme pertahanan diri
dalam diri anak.
11. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Tahap Laten : adalah suatu tahap dimana
anak mulai mensublimasi rasa ketertarikan
pada orang tua menjadi rasa menghormati
dan menghargai kedua orang tuanya.
• Pada tahap ini anak mulai belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan diluar
keluarganya.
• Anak mulai mempersiapkan diri untuk
memasuki masa remaja atau pubertas.
12. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Tahap Genital : adalah tahap dimana individu
yang telah melewati masa pubertas memiliki
hasrat untuk hidup lebih mandiri.
• Secara psikologis individu mengalami berbagai hal
yaitu : menghargai peraturan di lingkungannya,
namun terjadi pertentangan juga dengan individu
lain di sekitarnya.
• Selain itu terjadi pemikiran-pemikiran yang tidak
pasti dan membingungkan dalam diri individu
sebagai reaksi terhadap hal-hal yang terjadi di
kehidupannya.
13. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Menurut Freud, struktur kepribadian dibentuk
dari 3 (tiga) hal berikut ini : Id, Ego, dan Super
Ego.
• Id : merupakan sumber utama energi psikis dan
sebagai hasrat yang berasal dari insting. Id terdiri
dari sesuatu yang tidak disadari, dan berperilaku
atas dasar kesenangan.
• Respon yang lahir dari Id tidak terbelenggu oleh
etika yang berlaku, moral, dan logika yang
matang.
14. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Ego : adalah bagian dari struktur kepribadian
yang berfungsi ganda yaitu melayani dan
mengendalikan sistem Id dan Super Ego.
• Konflik antara Id dan Super Ego pun tidak dapat
dihindari saat Id menuntut segera terpenuhinya
kebutuhan akan kesenangan sedangkan Super
Ego menunda dengan maksud menemukan
waktu yang sesuai untuk perwujudan kenikmatan
tersebut.
• Jadi Ego berfungsi untuk menghadapi kenyataan
berdasarkan proses berpikir dan rasa kesadaran.
15. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Super Ego : adalah struktur kepribadian yang
berisi peraturan masyarakat yang berlaku,
etika kehidupan, norma budaya, tata nilai
sosial, dan tata cara kehidupan lainnya.
• Super Ego bertujuan untuk mencari
kesempurnaan dalam hidup.
• Super Ego menjadi bahan pertimbangan bagi
Ego untuk memutuskan apakah segala sesuatu
bernilai baik atau buruk untuk dilakukan.
16. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Dalam psikologi sosial, teori psikoanalisa
menelaah bagian ketidaksadaran dalam diri
individu dimana tingkah laku seseorang rentan
dipengaruhi oleh hasrat dan dorongan yang
berasal dari struktur ketidaksadaran ini.
• Contoh perilaku yang dipengaruhi oleh
ketidaksadaran individu, yaitu : perilaku agresi.
• Namun pada dasarnya struktur kesadaran juga
berperan untuk mempengaruhi perilaku individu.
17. PENDEKATAN TEORI PSIKOANALISA
• Freud pun menambahkan bahwa perilaku
individu juga dipengaruhi oleh hasrat seksualitas
yang dirasakan individu sejak awal dengan
ibunya.
• Kritik atas pendekatan teori psikoanalisa ini
adalah bahwa sifat-sifat yang terpendam dalam
diri individu tidak hanya dorongan negatif, namun
juga banyak sifat-sifat positif didalamnya, antara
lain : rela berkorban, senang membantu sesama,
dsb.
18. TEORI BELAJAR SOSIAL
• Selain teori psikoanalisa, psikologi sosial dapat
dipelajari dari pendekatan teori lain, yaitu
teori pembelajaran sosial.
• Ada beberapa ahli yang mempopulerkan teori
ini, yaitu :
- Neil Miller & John Dollard.
- Albert Bandura & Richard Walters.
19. NEIL MILLER & JOHN DOLLARD
• Kedua psikolog ini mempopulerkan teori
pembelajaran sosial pada tahun 1941, dimana
mereka melaporkan hasil percobaan peniruan
diantara individu yang tidak disebabkan oleh
insting (unsur biologis).
• Berdasarkan penelitian ini kita mengetahui
bahwa kita meniru perilaku orang lain sebagai
proses belajar.
• Proses belajar ini disebut pembelajaran sosial
(social learning).
20. NEIL MILLER & JOHN DOLLARD
• Kedua ahli ini menunjukkan bahwa seseorang
belajar mengikuti perilaku orang lain karena
adanya imbalan yang akan diperoleh pada
akhirnya, contoh : A akan belajar dengan rajin
karena akan diberikan hadiah oleh orang tuanya
bila ia menjadi juara kelas.
• Selain itu seseorang dapat meniru perilaku orang
lain karena adanya persamaan perilaku yang
telah dilihatnya sebelumnya dari pihak yang
berbeda di masa lampau.
21. ALBERT BANDURA & RICHARD
WALTERS
• Bandura dan Walters berpendapat bahwa
manusia belajar suatu perilaku melalui proses
peniruan.
• Peniruan ini dilakukan meski tanpa adanya
faktor penguat (reinforcement) yang
diberlakukan terhadapnya.
• Proses peniruan ini dinamakan observational
learning atau belajar melalui pengamatan.
22. ALBERT BANDURA & RICHARD
WALTERS
• Penelitian Bandura yang terkenal adalah observasinya
terhadap perilaku anak-anak yang dapat memiliki
kecenderungan berperilaku agresif dengan menonton
film tayangan berbau kekerasan.
• Kesimpulan :
- Perilaku kita dipengaruhi baik oleh lingkungan dan
reinforcement.
- Cara pandang kita terhadap sebuah informasi.
- Perilaku seseorang dapat mempengaruhi lingkungan,
menciptakan reinforcement, dan menjadi obyek bagi
pembelajaran observasi berikutnya.
23. FAKTOR BIOLOGI
• Pembelajaran ini dimulai dengan menjawab
pertanyaan bagaimana faktor genetik dapat
mempengaruhi sikap seseorang?
• Adanya kemungkinan bahwa faktor genetik dapat
mempengaruhi watak seseorang, dimana pembawaan
seseorang cenderung kearah yang lebih positif atau
negatif.
• Kecenderungan ini akan membawa banyak aspek
dalam dunia sosial, antara lain perubahan suasana hati
dan mood seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas
yang menjadi tanggung jawabnya.
24. FAKTOR BIOLOGI
• Pemikiran yang terjadi dalam otak kita juga
dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi faktor
genetik dapat berperan dalam sikap walaupun
sedikit.
• Bukti yang diketengahkan oleh para ahli adalah
pengamatan terhadap orang kembar.
• Kembar identik (monozigot) cenderung berbagi
warisan genetik yang sama.
• Sikap kembar identik berkorelasi lebih tinggi,
meskipun dibesarkan pada lingkungan yang
berbeda pada awal kehidupannya.
25. FAKTOR BIOLOGI
• Sikap tertentu dapat diwariskan.
• Namun hal ini terbatas pada sikap-sikap yang
sifatnya non kognitif, yaitu yang memiliki
kecenderungan menyukai sebuah obyek tertentu
(misalnya musik) ketimbang obyek yang lain.
• Sikap yang diturunkan (diwariskan) cenderung
sulit diubah dan memiliki efek yang kuat
melahirkan tingkah laku, contoh : A cenderung
lebih cepat menerima pertemanan dari
seseorang yang memiliki persamaan sikap
dengannya.
26. TEORI EKOLOGI
• Menurut psikolog bernama Woodworth
terdapat 4 (empat) jenis hubungan antara
individu dan lingkungannya :
- Individu bertentangan dengan lingkungannya.
- Individu mempergunakan lingkungannya.
- Individu berpartisipasi dalam lingkungannya.
- Individu beradaptasi dengan lingkungannya.
27. FAKTOR EKOLOGI
• Lingkungan yang dimaksud dalam teori ini adalah
lingkungan fisik dan lingkungan psikis (termasuk
di dalamnya lingkungan rohaniah).
• Beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan artinya mengubah diri sesuai
lingkungan dan mengubah lingkungan tersebut.
• Penyesuaian ini dapat bersifat pasif (lingkungan
yang mempengaruhi kita) dan aktif (kita
mempengaruhi lingkungan).
28. FAKTOR EKOLOGI
• Contoh menyesuaikan diri secara aktif :
mengenakan pakaian tebal saat berdomisili di
negara yang mengenal musim dingin, dsb.
• Contoh menyesuaikan diri secara pasif :
mengubah interior rumah, dsb.
• Contoh menyesuaikan diri dengan lingkungan
psikis : berbicara dengan sopan dan santun
dengan masyarakat sekitar, dsb.
29. TEORI KOGNITIF
• Dalam teori kognitif kontemporer, sikap
seseorang diwarnai dengan adanya konsep
kognisi.
• Kognisi menunjukkan adanya proses mental
sebelum melakukan suatu tindakan.
• Manusia secara aktif menerima, menggunakan,
memanipulasi, dan mengalihkan informasi.
• Artinya : seseorang secara aktif melakukan proses
berpikir, membuat sebuah perencanaan, mencari
solusi permasalahan, dan menghasilkan
keputusan.
30. TEORI KOGNITIF
• Seseorang melakukan proses pengolahan
informasi dalam struktur kognitifnya , dan hal ini
dinamakan sebagai skema.
• Struktur ini berperan sebagai kerangka yang
dapat menginterpretasikan pengalaman sosial
yang dimilikinya.
• Struktur kognisi membantu kita menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan kita tidak akan bisa
memahami perilaku sosial tanpa informasi proses
mental yang dapat dipercaya.
31. DAFTAR PUSTAKA
Syam, Prof. Dr. Nina W, M.S. 2012. Psikologi Sosial
Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung :
Simbiosa Rekatama Media.
Widyastuti, Yeni. 2014. Psikologi Sosial. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Ahmadi, H. Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta :
Rineka Cipta.
Baron, Robert. A., dan Donn Byrne. 2004. Psikologi
Sosial. Edisi Revisi. Jilid 1. Alih Bahasa : Ratna
Djuwita dkk. Jakarta : Erlangga.