Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi pizza hut, universitas mercu buana, 2018
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
METODE PENGEMBANGAN SISTEM BARU SESUAI PIZZA HUT
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh:
Dwi Larasati
43116010077
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya-lah
penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Implementasi
Sistem Informasi Pada PT. Pertamina“. Artikel ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
tugas dari dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen bpk Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.
Artikel ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi mahasiswa maupun siapa saja yang
ingin memahami evaluasi tentang sistem informasi pada Pizza Hut.
Artikel ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan Artikel selanjutnya. Besar harapan
penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 16 Desember 2018
Dwi Larasati
3. ABSTRACT
Seiring dengan perkembangan zaman sistem informasi manajemen di mudahkan dengan
kemajuan teknologi sehingga lebih banyak dan cepat dalam menjaring informasi yang
dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Memang sistem informasi sejatinya sudah
ada sebelum terciptanya teknologi diciptakan, namun dengan adanya sistem informasi yang
berbasis komputer memberi langkah cepat, tepat dan akurat dalam memproses dan mengolah
data, tidak hanya dirasakan oleh pihak top manajemen saja melainkan semua yang terlibat dalam
perusahaan merasakan kemudahan dan betapa menakjubkannya sistem informasi yang berbasis
komputer ini yang merupakan revolusi dari sistem informasi manajemen dari pertama kali
digunakan.
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat dan persaingan yang semakin ketat antar
perusahaan, membutuhkan adanya fasilitas yang mendukung keberlangsungan usaha
tersebut. Salah satu fasilitas untuk membantu kinerja perusahaan adalah dengan adanya
sebuah sistem informasi. Sistem informasi manajemen membantu perusahaan pengembangkan
strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung pengambilan keputusan yang efektif sehingga
dapat membantu perusahaan dalam mencapi kesuksesan.
Salah satu perusahaan terkemuka yang telah menerapkan sistem informasi manajemen adalah
Pizza Hut. Model sistem informasi Pizza Hut memperlihatkan keterkaitan hubungan antara
komponen dan aktivitas sistem informasi, dimana sistem ini memiliki kemampuan beradaptasi
untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang selalu berubah (dinamis). Perkembangan dan
perubahan cepat di dalam dunia teknologi menjadi suatu pemicu bagi perusahaan tersebut untuk
terus melakukan pembaharuan dalam sistem majemen informasi. Sehingga tetap menjadi suatu
strategi jitu dalam persaingan bisnis.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas mengenai sistem informasi yang
digunakan oleh Pizza Hut pada tahun 1995
5. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling
melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan
SI dikomputerisasi. Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen yang saling
berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi (informasi/target/goal).
Sedangkan sistem adalah hasil dari pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk yang
penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai (value) serta bermanfaat dalam
pengambilan keputusan (Decision Making), (Hapzi Ali, 2011).
2.1.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bloc),
yang terdiri dari :
Komponen Input
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan
media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen
dasar..
Komponen Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Komponen Output
6. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
Komponen Teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran, dan membantu pengendalian dan sistem secara keseluruhan,
Komponen Hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi,
berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai
sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
Komponen Software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang
diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
Komponen Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan dengan
yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanupulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi
kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
paket yang disebut Database Management System.
Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air,
debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
7. 2.1.2. Peranan dan Fungsi Sistem Informasi
O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk
sebuah perusahaan, yaitu:
a. Mendukung proses operasi bisnis
b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya
c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2005) adalah:
Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan,
manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta layanan
dan kepuasan pelanggan
Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan
keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis
Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang
memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang
membentuk jaringan.
2.1.3. Jenis Sistem Informasi
Menurut Obrien (2009) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar,
yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri
terbagi lagi ke dalam tiga model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process
Control Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga model,
yaitu MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support Sistem) dan EIS
(Executive Information Sistem)
8. Menurut Gordon (1995) bahwa sistem informasi manajemen dapat digambarkan sebagai suatu
piramida dimana pada lapisan terbawah atau lapisan dasar terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
untuk pengendalian manajemen. Lapisan keempat atau lapisna puncak terdiri dari sumber daya
informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower
levelmanagement), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen
tingkat atas (top level management).
2.2 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum
pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer
terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.
Namun demikian para pengguna –khususnya dilingkungan perusahaan -masih mengesampingkan
kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasiakuntansi yang berbasis komputer tersebut
diberi nama pengolahan dataelektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan
silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan
generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen
dengan tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjanganakan
alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat
cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti
Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan
penerimaan negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal
menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat
menengah – atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan
dalam aplikasinya karena adanya beberapahambatan, misalnya:
9. • kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi
secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets
Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung
Keputusan (Decision SupportSystems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi
yangditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan ataukeputusan yang harus dibuat
oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor (office
automation - OA), yang memberikanfasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas
paramanajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI),
sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan proses lojik
menyerupai otak manusia.Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah
ExpertSystems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area
tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AImerupakan aplikasi
pemrosesan informasi dengan menggunakankomputer dan bertujuan menyediakan informasi
untuk pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).
Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza hut menerapkan
keunggulan teknologi informasi seperti :
1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.
2. Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomatis
oprasional “back of store”.
3. Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal
perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventorir dan manajemen sumberdaya
manusia.
4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi
akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap
outlet.
5. Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan.
10. BAB III
METODE PENULISAN
Metode Penulisan artiket ini adalah dengan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian
tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Metode kualitatif
pada artikel ini adalah menganalisi dan membandingkan antar teori implementasi SI dengan
pelaksanaan implementasi SI pada perusahaan Pizza Hut.
11. BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula
sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang
melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang
bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam
perusahaan. Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik,
maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah
manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen.
Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan,
sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan
dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik
manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza Hut menerapkan keunggualan
teknologi informasi yang lebih maju dibandingkan pesaing-pesaingnya. Keunggulan teknologi
dan pemasaran yang jitu membuat Pizza Hut selangkah lebih maju dengan melakukan beberapa
gebrakan, diantaranya :
1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.
2. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem
baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman
dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka.
3. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit
pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.
4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi
akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap
outlet.
12. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016. http://mysisteminformasimanajemen.blogspot.com/2016/06/sistem-inforasi-
manajemen-pizza-hut.html (16 Desember 2018, pukul 22.03)
Suhartoyo, 2013. http://suhartoyo50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/08/28/sistem-informasi-pada-
pizza-hut/ (16 Desember 2018, pukul 22.20)