1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem dan Komponen Sistem Informasi
Disusun Oleh :
ELFRIDA (43215010063)
S1 – AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. Sistem dan Komponen Sistem Informasi di perusahaan
Suatu sistem merupakan satu kesatuan komponen yang saling terhubung satu dengan yang lain dengan
batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien dan Marakas
2009). Selanjutnya Sutopo (2007), mengatakan bahwa sistem informasi dalam suatu pemahaman yang
sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakaninformasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa . Sistem informasi adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan
informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Dalam persaingan bisnis saat ini, penerapan sistem informasi di suatu perusahaan merupakan telah
menjadi keharusan karena hal ini menjadi salah satu cara dalam memenangkan persaingan yang
semakin ketat dan menjadikan informasi sebagai sumberdaya yang harus dikelola dengan tepat,
sehingga tercipta suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan
operasional, manajemen dan fungsi penentu pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Penerapan
sistem informasi baru juga akan mengalami masalah yang jika tidak diselesaikan akan menimbulkan
inefisiensi dan inefektivitas dalam pemberdayaan sumber daya potensial. Oleh karena itu, sebelum
melakukan upaya pengembangan dan implementasi, harus dilakukan proses konsiderasi secara
multidimensi terhadap berbagai variabel yang mungkin berpengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem
baru.
Sistem informasi untuk manajemen level paling atas harus memiliki fokus eksternal dan berorientasi
pada masa depan. Oleh sebab itu sistem informasi perencanaan harus dikaitkan dengan keperluan
manajemen atas artinya bahwa mereka harus dikembangkan lebih bebas (tidak berkaitan) dari sistem
pemrosesan transaksi dan sistem pengendalian operasi. Syarat utama dari perancang sistem
perencanaan pada manajerial atas adalah pengetahuan tentang proses manajemen dan perencanaan
pada level manajer senior dan memiliki pengetahuan tentang sistem informasi dan perancangannya.
Perancang sistem level paling bawah harus memiliki keterampilan teknis sistem informasi yang kuat
dalam pengetahuan tentang kegiatan operasinya. Pada level manajemen tengah perancangan sistem
sangat dipengaruhi baik oleh sistem informasi atas maupun sistem pengendalian dari bawah. Sistem
informasi perencanaan yang dirancang untuk manajemen atas harus dapat diperluas ke bawah guna
memberikan uraian informasi perencanaan kepada level manajemen tengah, yang lebih jauh diuraikan
untuk memberikan informasi perencanaan yang diperlukan oleh manajer level terbawah. Sistem
informasi level terbawah yang banyak berurusan dengan informasi internal tentang masa lalu dan masa
kini, harus mampu memberikan ringkasan informasi untuk melayani keperluan manajemen dalam
rangka pengendalian kegiatan manajemen. Pada manajemen tengah, informasi pengendalian kemudian
lebih jauh digunakan untuk melayani keperluan informasi manajemen atas guna pelaksanaan evaluasi
keseluruhan dan peninjauan kembali atas kegiatan operasinya. Pada level manajemen atas, informasi
dari luar sangat berharga bagi pelaksanaan evaluasi keseluruhan dan peninjauan kembali atas kegiatan
operasinya.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang
terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen
3. hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol, dan komponen jaringan.
Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk
mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang
berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data
dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil
dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan
yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database
Management System).
4. 8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
langsung cepat diatasi.
9. Komponen Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer perangkat keras dalam sebuah kesatuan diperlukan media
untuk menghubungi antara hardware dan software sistem informasi yang digunakan di suatu
perusahaan. Komponen jaringan terdiri dari hardware dan software jaringan. Hardware komponen
jaringan berupa kartu penghubung jaringan (Network Interface Card), media penghubung jaringan, HUB
(konsentrator), repeater, bridge, dan router. Komponen software jaringan berupa sistem operasi
jaringan, network adapter drive, dan protokol jaringan.
Karakteristik Sitem Informasi untuk keunggulan bersaing
Untuk dapat memiliki keunggulan bersaing, organisasi harus mampu mengelola perilaku-perilaku dan
hasil-hasil kinerja dari seluruh karyawan. Untuk itu, diperlukan Sistem Manajemen Kinerja sebagai
sarana yang penting dalam mengelola kinerja karyawan.
Sistem Manajemen Kinerja merupakan sistem manajemen di mana organisasi memastikan bahwa
aktivitas-aktivitas karyawan dan keluarannya sama dengan sasaran-sasaran organisasi. Sistem
manajemen kinerja ini merupakan inti untuk mencapai keunggulan bersaing.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan
biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi
keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk
atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk
dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan
perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan
dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke
pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa
terkait.
5. Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan "perusahaan
virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan
mitra dagangnya.
Sistem informasi saat ini sangatlah penting, karena Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam
bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong
upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan
kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis
terhadap ancaman pendatang baru.
Daftar Pustaka
1. Putri, erna, 2015. http://ernaparj.blogspot.co.id/2015/06/sistem-informasi-sebagai-
keunggulan.html, (8 september 2017)
2. Cognoscenti Consulting Group, https://id.linkedin.com/pulse/sistem-manajemen-kinerja-untuk-
mencapai-keunggulan-consulting-group, (4 Juni 2015)
3. Simanjuntak, Mangatas. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA SUATU PERUSAHAAN,
[http://mangatas48e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/11/22/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-keberhasilan-dan-kegagalan-penerapan/], (22 november 2013 )
4. Alfanur, Dimas. 2011. Information System in Global Business Today. [http://dimas-al-
feb10.web.unair.ac.id] Diakses Tanggal 18 November 2013 16.08 WIB
5. Ariefiani R. 2010. Faktor penentu kesuksesan dan kegagalan pengembangan sistem informasi di
suatu perusahaan. [http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id] Diakses Tanggal 18 November 2013
16.11 WIB
6. Gunton. 1993. A Dictionary of Information System & Computer Science. McGraw-Hill: New
York.
7. Kudang B. Seminar dan Solahudin, MS. 2010. Pemahaman Teknologi Informasi dan Sistem
Informasi. FATETA. IPB : Bogor
8. Leitch, R. A. 2004. The Chiropractic Theories: A Textbook of Scientific Research. Lippincott
Williams and Wilkins: New Jersey.
9. Murdaningsih A. 2009. Analisis Pengaruh Partisipasi pemakai terhadap Kepuasan Pemakai
Sistem Informasi dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Dukungan Manajemen
Puncak, Komunikasi Pemakai-Pengembang, Kompleksitas Sistem, Kompleksitas Tugas, pengaruh
Pemakai sebagai Variabel Pemoderasi [skripsi]. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas
Muhammadiyah. Surakarta.
10. O’Brien & Marakas. 2011. Management Information System Tenth Edition. c.Graw- Hill
Companies: New York.
11. Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.