SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Kelompok 2
1. Amanda Putri Dwithasari
2. Anandita Mayearly Fayza
3. Diah Fitriani
4. R.A. Nur’aini Hamzah
5. Eji Tabrani
6. Mario Andreyansyah
7. M. Fajri Assajad
8. Muhammad Fariz
Guru Pembimbing: Nurbahari Martlan, S.Pd
Anggota:
3.1.1 Notasi Vektor dan Beberapa Jenis Vektor
A. Besaran skalar dan besaran vektor
Besaran skalar atau disebut skalar adalah suatu besaran yang hanya mempunyai
besar saja, seperti: panjang, waktu, massa, dan suhu.
Besaran vektor atau disebut vektor adalah suatu besaran yang mempunyai besar
dan arah, seperti: kecepatan, percepatan, gaya, momentum dan medan magnet.
Secara geometris, vektor adalah suatu ruas garis berarah.
B. Menggambar dan Menulis Sebuah Vektor
Kita dapat menggambarkan suatu vektor dengan memberi tanda panah pada titik ujungnya.
Sementara itu, untuk menuliskannya, kita dapat menggunakan suatu notasi berikut:
a, a, A, A, AB ataupun AB.
c. Besar atau Panjang Sebuah Vektor
Besar atau panjang vektor ditulis sebagai a atau a , sedangkan besar vektor AB ditulis sebagai
AB atau AB .
D. Vektor Nol
Sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berimpit) disebut vektor nol, seperti:
AA=O, BB=O. Vektor nol mempunyai panjang nol dan arah tak tertentu.
E. Kesamaan Antardua Vektor
Dua vektor dikatakan sama, apabila panjang dan arahnya sama.
Perlu diingat bahwa vektor tidak bergantung pada letaknya, tetapi bergantung pada panjang dan
arahnya. Jika AB = BA , tidak berarti kedua vektor itu sama, tetapi harus dilihat arahnya. Jika titik
ujung dan pangkalnya berlawanan sehingga –AB=BA, berarti AB=-BA.
3.1.2 Operasi Vektor
A. Perkalian Sebuah Vektor dengan Skalar
Jika k suatu bilangan real dan a suatu vektor, perkalian ka menghasilkan suatu
vektor yang panjangnya k kali panjang vektor a dan arahnya sama dengan arah a jika
k>0, atau berlawanan dengan a jika k<0. Jika k=0, maka diperoleh vektor nol.
B. Penjumlahan Dua Vektor
1. Metode Segitiga
Vektor hasil (resultan), yaitu a + b, diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor
(misalnya b) pada titik ujung vektor yang lainnya. Resultan dari a + b dengan metode segitiga
merupakan vektor yang bertitik awal di titik awal a dan bertitik ujung di titik ujung b. Apabila AB=a
dan BC=b, maka AC=a + b.
Berdasarkan uraian di atas diperoleh:
AB + BC = AC
2. Metode Jajargenjang
Resultan a dan b diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh a dan b setelah titik
awal a dan b ditempatkan berimpit.
3. Resultan dari Beberapa Vektor
Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor, berarti kita menentukan penjumlahan lebih
dari dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon. Cara ini merupakan pengembangan metode
segitiga.
Perhatikan:
ABC, didapat AB + BC = AC
ACD, didapat AC + CD = AD
ADE, didapat AD + DE = AE
Hal ini berarti:
AB + BC + CD + DE = AE
Secara umum:
AB + BC + CD + DE + ... + MN = AN
C. Selisih Dua Vektor
Selisih dua vektor a dan b ditulis a – b dapat dipandang sebagai penjumlahan a dengan –b
(vektor invers b). Jadi, a – b = a + (-b)
Contoh: Tentukan a – b jika diketahui :
D. Vektor Posisi
Vektor posisi dari titik A terhadap pusat O ditulis OA atau a.
Gambar di atas menunjukkan posisi dari titik A, B, dan C terhadap pusat O, ditulis OA, OB,
dan OC. Vektor OA, OB, dan OC disebut vektor posisi dari titik A, B, dan C. Vektor posisi sari
titik A, B, dan C sering ditulis dengan huruf kecil a, b, dan c.
E. Teorema Titik Tengah
Jika titik A dan B mempunyai vektor posisi a dan b terhadap O, maka vektor posisi dari titik M
yang merupakan titik tengah dari titik A dan B, ditulis vektor posisi m, yaitu:
O
B
A
Y
C
a
b
c
AB = b – a
AM = MB, berarti AM = ½(AB)
AM = ½(b – a)
Pandang, OM = OA + AM
= a + ½(b – a)
OM = OA + AM
m = ½(a + b)
Contoh Soal:
Buktikan dengan aturan penjumlahan dua vektor bahwa setiap bentuk di bawah ini benar.
a. AB + BC + CA= O
b. AD + BC = AC + BD
Pembahasan
a. AB + BC + CA = O
(AB + BC) + CA = O
AC + CA = O
AA = O
Jadi, AB + BC + CA = O
b. ( AD+BC) – (AC+BD) = O
(AD – AC) +(BC - BD) = O
CD + DC = O
CC = O
3.2 Tafsiran Geometri dari Kedudukan Dua
vektor atau lebih
3.2.1 Perluasan Vektor Posisi
Vektor posisi, yaitu vektor dengan pangkal o dan berujung di sembarang titik bukan O.
Misalkan sebuah titik pangkal O dikaitkan dengan sembarang titik P, berarti OP disebut vektor
posisi dari titik P terhadap O.
Vektor OP sering ditulis sebagai p. Sembarangan vektor PQ dapat dituliskan dalam vektor
posisi p dan q sebagai berikut.
PQ = q – p
A. Vektor posisi dari titik formula pembagian
Perhatikan gambar 3.11 di samping. Titik P membagi garis AB dala rasio m : n.
Misalkan OA = a, OB= b, dan OP = p . AP dan AB dapat dinyatakan dalam vektor posisi,
yaitu.
AP = OP – OA = p – a
AB = OB – OA = b – a
AP = m AB
m + n
p – a = m ( b – a )
m + n
p = m b - m a + a
m + n m+n
p = mb – ma + ma + na
m + n
p = na + mb
m+ n
Jika P merupakan titik tengah AB dan m = n , maka vektor posisi p ditentukan oleh:
B. Titik-titik segaris (kolinear) secara vektor
Perhatikan gambar di samping. A,B dan C disebut titik-titik s
segaris(koliner). Hal ini berarti harus dipenuhi AB = k. BC
dengan k sebuah bilangan real tidak nol.
P= ½( a + b)
a
b
A
B

More Related Content

What's hot

PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATRini Ayu Agustin
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Mathbycarl
 
Geometri (Transformasi)
Geometri (Transformasi)Geometri (Transformasi)
Geometri (Transformasi)Desy Aryanti
 
Pembahasan semifinal omits 2013
Pembahasan semifinal omits 2013Pembahasan semifinal omits 2013
Pembahasan semifinal omits 2013tafrikan
 
Rumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorRumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorIr Al
 
Ppt persamaan trigonometri
Ppt persamaan trigonometriPpt persamaan trigonometri
Ppt persamaan trigonometriKakaAbubakar
 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Mathbycarl
 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitikputriyani13
 
Batas lulus aktual ideal dan purposif
Batas lulus aktual  ideal  dan purposifBatas lulus aktual  ideal  dan purposif
Batas lulus aktual ideal dan purposifM Agphin Ramadhan
 
Matriks & Operasinya Matriks invers
Matriks  & Operasinya Matriks inversMatriks  & Operasinya Matriks invers
Matriks & Operasinya Matriks inversMuhammad Martayuda
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangFebri Arianti
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Mkls Rivership
 
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIPPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIYoshiie Srinita
 

What's hot (20)

Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
 
Geometri Ruang
Geometri Ruang  Geometri Ruang
Geometri Ruang
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)
 
Geometri (Transformasi)
Geometri (Transformasi)Geometri (Transformasi)
Geometri (Transformasi)
 
Pembahasan semifinal omits 2013
Pembahasan semifinal omits 2013Pembahasan semifinal omits 2013
Pembahasan semifinal omits 2013
 
Rumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorRumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektor
 
Ppt persamaan trigonometri
Ppt persamaan trigonometriPpt persamaan trigonometri
Ppt persamaan trigonometri
 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitik
 
Batas lulus aktual ideal dan purposif
Batas lulus aktual  ideal  dan purposifBatas lulus aktual  ideal  dan purposif
Batas lulus aktual ideal dan purposif
 
SUDUT NEGATIF
SUDUT NEGATIFSUDUT NEGATIF
SUDUT NEGATIF
 
Matriks & Operasinya Matriks invers
Matriks  & Operasinya Matriks inversMatriks  & Operasinya Matriks invers
Matriks & Operasinya Matriks invers
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
 
Teori pappus
Teori pappusTeori pappus
Teori pappus
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1
 
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIPPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
 

Similar to 3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya

Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Huzayfi
 
Vektor - Albert & Carina
Vektor - Albert & CarinaVektor - Albert & Carina
Vektor - Albert & Carinacarina ewz
 
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)bemgusti
 
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembangtugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembangmiftahul jannah
 
fisika3.docx fisika fisika fisika fisika
fisika3.docx fisika fisika fisika fisikafisika3.docx fisika fisika fisika fisika
fisika3.docx fisika fisika fisika fisikaarifrahman87863
 
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpasFatimah Sitompul
 
BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORMAFIA '11
 
vektor ahsgeysbyhfdfghjsjxdxdydcrcf.pptx
vektor ahsgeysbyhfdfghjsjxdxdydcrcf.pptxvektor ahsgeysbyhfdfghjsjxdxdydcrcf.pptx
vektor ahsgeysbyhfdfghjsjxdxdydcrcf.pptxmamiruladli12345
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6AAmphie Yuurisman
 
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKAVECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKAseaaln
 

Similar to 3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya (20)

Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"
 
Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)
 
Vektor - Albert & Carina
Vektor - Albert & CarinaVektor - Albert & Carina
Vektor - Albert & Carina
 
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
 
V e k t o r
V e k t o rV e k t o r
V e k t o r
 
vektor
vektorvektor
vektor
 
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembangtugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
 
Kelompok 1 vektor
Kelompok 1 vektorKelompok 1 vektor
Kelompok 1 vektor
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
 
vektor.pptx
vektor.pptxvektor.pptx
vektor.pptx
 
Mantan kel 3
Mantan kel 3Mantan kel 3
Mantan kel 3
 
fisika3.docx fisika fisika fisika fisika
fisika3.docx fisika fisika fisika fisikafisika3.docx fisika fisika fisika fisika
fisika3.docx fisika fisika fisika fisika
 
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
 
BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTOR
 
Materi 1-geo
Materi 1-geoMateri 1-geo
Materi 1-geo
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
 
vektor ahsgeysbyhfdfghjsjxdxdydcrcf.pptx
vektor ahsgeysbyhfdfghjsjxdxdydcrcf.pptxvektor ahsgeysbyhfdfghjsjxdxdydcrcf.pptx
vektor ahsgeysbyhfdfghjsjxdxdydcrcf.pptx
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6A
 
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKAVECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
 
Vektor.pptx
Vektor.pptxVektor.pptx
Vektor.pptx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya

  • 1. Kelompok 2 1. Amanda Putri Dwithasari 2. Anandita Mayearly Fayza 3. Diah Fitriani 4. R.A. Nur’aini Hamzah 5. Eji Tabrani 6. Mario Andreyansyah 7. M. Fajri Assajad 8. Muhammad Fariz Guru Pembimbing: Nurbahari Martlan, S.Pd Anggota:
  • 2. 3.1.1 Notasi Vektor dan Beberapa Jenis Vektor A. Besaran skalar dan besaran vektor Besaran skalar atau disebut skalar adalah suatu besaran yang hanya mempunyai besar saja, seperti: panjang, waktu, massa, dan suhu. Besaran vektor atau disebut vektor adalah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti: kecepatan, percepatan, gaya, momentum dan medan magnet. Secara geometris, vektor adalah suatu ruas garis berarah.
  • 3. B. Menggambar dan Menulis Sebuah Vektor Kita dapat menggambarkan suatu vektor dengan memberi tanda panah pada titik ujungnya. Sementara itu, untuk menuliskannya, kita dapat menggunakan suatu notasi berikut: a, a, A, A, AB ataupun AB. c. Besar atau Panjang Sebuah Vektor Besar atau panjang vektor ditulis sebagai a atau a , sedangkan besar vektor AB ditulis sebagai AB atau AB . D. Vektor Nol Sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berimpit) disebut vektor nol, seperti: AA=O, BB=O. Vektor nol mempunyai panjang nol dan arah tak tertentu.
  • 4. E. Kesamaan Antardua Vektor Dua vektor dikatakan sama, apabila panjang dan arahnya sama. Perlu diingat bahwa vektor tidak bergantung pada letaknya, tetapi bergantung pada panjang dan arahnya. Jika AB = BA , tidak berarti kedua vektor itu sama, tetapi harus dilihat arahnya. Jika titik ujung dan pangkalnya berlawanan sehingga –AB=BA, berarti AB=-BA.
  • 5. 3.1.2 Operasi Vektor A. Perkalian Sebuah Vektor dengan Skalar Jika k suatu bilangan real dan a suatu vektor, perkalian ka menghasilkan suatu vektor yang panjangnya k kali panjang vektor a dan arahnya sama dengan arah a jika k>0, atau berlawanan dengan a jika k<0. Jika k=0, maka diperoleh vektor nol. B. Penjumlahan Dua Vektor 1. Metode Segitiga
  • 6. Vektor hasil (resultan), yaitu a + b, diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor (misalnya b) pada titik ujung vektor yang lainnya. Resultan dari a + b dengan metode segitiga merupakan vektor yang bertitik awal di titik awal a dan bertitik ujung di titik ujung b. Apabila AB=a dan BC=b, maka AC=a + b. Berdasarkan uraian di atas diperoleh: AB + BC = AC 2. Metode Jajargenjang Resultan a dan b diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh a dan b setelah titik awal a dan b ditempatkan berimpit. 3. Resultan dari Beberapa Vektor Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor, berarti kita menentukan penjumlahan lebih dari dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon. Cara ini merupakan pengembangan metode segitiga. Perhatikan:
  • 7. ABC, didapat AB + BC = AC ACD, didapat AC + CD = AD ADE, didapat AD + DE = AE Hal ini berarti: AB + BC + CD + DE = AE Secara umum: AB + BC + CD + DE + ... + MN = AN C. Selisih Dua Vektor Selisih dua vektor a dan b ditulis a – b dapat dipandang sebagai penjumlahan a dengan –b (vektor invers b). Jadi, a – b = a + (-b) Contoh: Tentukan a – b jika diketahui :
  • 8. D. Vektor Posisi Vektor posisi dari titik A terhadap pusat O ditulis OA atau a. Gambar di atas menunjukkan posisi dari titik A, B, dan C terhadap pusat O, ditulis OA, OB, dan OC. Vektor OA, OB, dan OC disebut vektor posisi dari titik A, B, dan C. Vektor posisi sari titik A, B, dan C sering ditulis dengan huruf kecil a, b, dan c. E. Teorema Titik Tengah Jika titik A dan B mempunyai vektor posisi a dan b terhadap O, maka vektor posisi dari titik M yang merupakan titik tengah dari titik A dan B, ditulis vektor posisi m, yaitu: O B A Y C a b c
  • 9. AB = b – a AM = MB, berarti AM = ½(AB) AM = ½(b – a) Pandang, OM = OA + AM = a + ½(b – a) OM = OA + AM m = ½(a + b)
  • 10. Contoh Soal: Buktikan dengan aturan penjumlahan dua vektor bahwa setiap bentuk di bawah ini benar. a. AB + BC + CA= O b. AD + BC = AC + BD Pembahasan a. AB + BC + CA = O (AB + BC) + CA = O AC + CA = O AA = O Jadi, AB + BC + CA = O b. ( AD+BC) – (AC+BD) = O (AD – AC) +(BC - BD) = O CD + DC = O CC = O
  • 11. 3.2 Tafsiran Geometri dari Kedudukan Dua vektor atau lebih 3.2.1 Perluasan Vektor Posisi Vektor posisi, yaitu vektor dengan pangkal o dan berujung di sembarang titik bukan O. Misalkan sebuah titik pangkal O dikaitkan dengan sembarang titik P, berarti OP disebut vektor posisi dari titik P terhadap O. Vektor OP sering ditulis sebagai p. Sembarangan vektor PQ dapat dituliskan dalam vektor posisi p dan q sebagai berikut. PQ = q – p
  • 12. A. Vektor posisi dari titik formula pembagian Perhatikan gambar 3.11 di samping. Titik P membagi garis AB dala rasio m : n. Misalkan OA = a, OB= b, dan OP = p . AP dan AB dapat dinyatakan dalam vektor posisi, yaitu. AP = OP – OA = p – a AB = OB – OA = b – a AP = m AB m + n p – a = m ( b – a ) m + n p = m b - m a + a m + n m+n p = mb – ma + ma + na m + n p = na + mb m+ n
  • 13. Jika P merupakan titik tengah AB dan m = n , maka vektor posisi p ditentukan oleh: B. Titik-titik segaris (kolinear) secara vektor Perhatikan gambar di samping. A,B dan C disebut titik-titik s segaris(koliner). Hal ini berarti harus dipenuhi AB = k. BC dengan k sebuah bilangan real tidak nol. P= ½( a + b) a b A B