Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Pembukaan dan penutupan
1. TATA UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN PERINDUKAN SIAGA
1. Pemeriksaan kebersihan dan kerapian anggota
Kegiatan pemeriksaan kebersihan dan kerapihan dilakukan di luar tempat upacara. Pemimpin
barung memeriksa anggotanya tentang kebersihan dan kerapihan. Pemeriksaan dilakukan dalam
keadaan bebas, tidak dalam bentuk lingkaran.
2. Memilih barung terbaik untuk menjadi petugas upacara.
Pada pemilihan barung terbaik, Pembina siaga dan Pembantu Pembina Siaga bisa memilih dari
barung terbaik pada latihan sebelumnya. Tetapi jika kegiatan permulaan, Pembina siaga dapat
memilih langsung barung yang dianggap terbaik untuk melaksanakan upacara
3. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara
Kelengkapan upacara yang disiapkan meliputi : bendera merah putih, tongkat bendera, tempat
bendera.
4. Pemimpin Upacara (Sulung) mengumpulkan seluruh anggota siaga untuk membentuk lingkaran
besar.
Untuk mengumpulkan anggota perindukan, sulung bisa menggunakan aba-aba “Siaga…..”, maka
anggota perindukan berlari sambil berucap “Siap” dan membentuklingkaran mengitari sulung dan
tempat bendera.
Bentuk upacara berupa lingkaran besar
5. Pemimpin Upacara (Sulung) menjemput Pembina upacara
Sulung keluar dari lingkaran melewati pintu upacara, kemudian menemui Pembina Siaga
(menjemput) untuk diantar ke tengah-tengah perindukan.
6. a) Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput pemimpin upacara, mengambil tempat di tengah
lingkaran menghadap standar bendera dan pintu upacara
b) Para pembantu siaga berada pada lingkaran upacara
Ayahnda/Bunda, Pakcik/Bucik
Sulung
Stand. bendera
Sulung
Stand. bendera
Keterangan
Ayahnda/Bunda, Pakcik/Bucik
2. 7. Pemimpin Upacara (Sulung) mengambil bendera untuk dikibarkan
Sulung keluar dari lingkaran untuk mengambil bendera yang berada diluar untuk ditempatkan di
standar bendera (dalam lingkaran) melewati pintu upacara. Benera digulung dengan posisi warna
merah berada diluar. Saat berada pada pintu upacara, Pembina Siaga diikuti seluruh anggota
perindukan memberikan penghormatan sampai bendera berada pada standar bendera.
Bentuk barisan upacaranya menjadi
8. Pembina upacara (Pembina siaga) membaca Pancasila dan ditirukan oleh semua anggota
9. Pemimpin upacara (sulung) membaca Dwi Dharma dan diikuti oleh semua anggota perindukan
Sulung mengucapkan Dwi Dharma, diikuti seluruh anggota perindukan
10. Pemimpin upacara (Sulung) kembali ke barungnya
Setelah mengucapkan Dwi Dharma dengan lantang, sulung kembali ke barungya (berada pada
posisi paling kanan dari barungnya)
11. Pembina upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota
perindukan
12. Pembina upacara (Pembina siaga) memimpin doa yang diikuti oleh anggota perindukan
13. Upacara selesai, dilanjutkan dengan kegiatan perindukan
UPACARA PENUTUPAN LATIHAN PERINDUKAN SIAGA
Ayahnda/Bunda, Pakcik/Bucik
Stand. bendera
Sulung
Sulung
Stand. bendera
Ayahnda/Bunda, Pakcik/Bucik
Stand. bendera
Sulung
Ayahnda/Bunda, Pakcik/Bucik
3. 1. Siaga terbaik menyiapkan perlengkapan upacara
2. Pemimpin barung (sulung) memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar
mengelilingi standar bendera
3. a. Pembina siaga dijemput Sulung (pemimpin Upacara) dan mengambil posisi ditengah-tengah
lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara
b. Para pembantu Pembina siaga masuk ke lingkaran
c. Pempin upacara (sulung) berada di dekat bendera berhadapan dengan Pembina siaga
4. a. Pemimpin upacara (sulung) member hormat pada bendera, kemudian membawanya keluar dari
tempat upacara (tanpa balik kanan)
b. Pada waktu Sang Merah Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan memberi
penghormatan sampai bendera berada pada pintu upacar
c. Sulung menggulung bendera dan ditempatkan pada tempatnya, kembali ke barungnya
5. Pengumuman dan pesan dari Pembina siaga. Pembina siaga dapat mengumumkan Barung terbaik
dan petugas upacara pertemuan berikutnya
6. Pembina Siaga mengucapkan doa dan diikuti anggota perindukan
7. Barisan bubar, anggota perindukan minta diri pada Pembina siaga.
UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN PASUKAN PENGGALANG
1. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota regu oleh ketua regu
Masing-masing ketua regu memeriksan kebersihan dan kerapihan anggota regunya, termasuk
absensi regu dan iuran regu.
2. Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara
Regu terbaik latihan sebelumnya bertugas menyiapkan dan melaksanakan upacara.
3. Pemimpin regu utama (Pratama) memanggil anggota pasukan dengan membentuk barisan Angkare
Bentuk upacara dan tata letak petugas dan Pembina Upacara
Keterangan :
: Pembina Penggalang dan pembantu Pembina Penggalang
: Pratama (Pemimpin Regu Utama / Pemimpin Upacara)
: Pemimpin Regu (Pinru)
4. : Wakil Pemimpin Regu (Wapinru)
: Petugas upacara lainnya (Pengibar bendera, Pengucap Dasa Dharma Pramuka)
4. Pratama mencek persiapan dan petugas upacara, jika sudah siap Pratama menjemput Pembina
penggalang.
Pratama memilih dari anggota regunya untuk menjadi petugas pengibar bendera dan pengucap
Dasa Dharma Pramuka
5. Pembina upacara (Pembina Penggalang) memasuki tempat upacara menghadap pasukan, para
pembantu Pembina berada di belakang Pembina Upacara dalam bentuk bersaf.
Pembina upacara diusahakan dalam posisi menghadap bendera. Saat petugas pengibar bendera
akan mengibarkan bendera, Pembina bergeser 2 – 3 langkah kekiri untuk member jalan petugas
pengibar bendera.
6. Pratama memimpin penghormatan dan laporan kepada Pembina Upacara, menyerahkan kegiatan
Upacara pada Pembina, kemudian kembali ke regunya
Pratama memimpin penghormatan kepada Pembina upacara. Pratama melaporkan kegiatan
upacara siap untuk dilaksanakan. Contoh : “Lapor, upacara pembukaan latihan tanggal…………. siap
dilaksanakan!”. Ketika Pembina menjawab “Laksanakan”, Pratama menirukan jawaban atau
perintah dari Pembina Upacara. Kemudian Prtama kembali masuk ke regunya (posisi saat upacara
belum dimulai)
7. Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas
Petugas membawa bendera merah putih untuk dikibarkan. Posisi petugas tidak paten di tengah-
tengah barisan, namun disesuaikan dengan kondisi lapangan upacar dan tingkat kesulitan
pelaksanaan pengibaran. Pembina bisa mengatur sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pada saat bendera siap dikibarkan, salah satu petugas memberi aba-aba “Bendera Siap”, maka
Pembina Upacara memberi komando untuk penghormatan bendera merah putih. Petugas
mengibarkan bendera merah putih sampai selesai. Setelah selesai, Pembina Upacara memberikan
aba-aba “Tegak, Grak
8. Pembina upacara (Pembina Penggalang) membaca Pancasila ditirukan anggota pasukan
9. Pembacaan Dasa Dharma
Petugas pembaca Dasa Dharma maju satu langkah untuk mengucapkan Dasa Dharma Pramuka.
Tanpa menggunakan laporan pada Pembina Upacara. Setelah selesai, mundur satu langkah menuju
barisan regunya.
10. Kata pengantar Upacara oleh Pembina Penggalang tentang tema latihan dan sebaginya.
Pembina upacara memberi amanat upacar. Pratama maju satu langkah, kemudian member aba-aba
“Istirahat di tempat, Grak”. Kemudian kembali ke barisan (mundur satu langkah). Setelah Pembina
selesai memberikan amanat, pratama maju satu langkah, menyiapkan barisan, kembali lagi ke
barisan regunya.
11. Pembina upacara memimpin doa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
Seluruh anggota pasukan berdoa, dengabn menundukkan kepala.
5. 12. Pasukan diserahkan kepada pratama untuk melanjutkan acara
Pratama maju mengambil posisi ditengah-tengah tempat upacara menghadap Pembina upacara.
Maju tiga langkah, kemudian melakukan laporan. Balik kanan, maju tiga langkah (keposisi saat
datang), balik kanan.
Contoh laporan : “Upacara selesai, laporan selesai”
13. Pratama memimpin penghormatan pada Pembina upacara (Pembina Penggalang)
Penghormatan dilakukan dengan aba-aba “kepada Pembina Upacara, Hormat Grak”, setelah
Pembina melakukan penghormatan, pratama member aba-aba “Tegak Grak”
14. a). Pembina Upacara bisa meninggalakan tempat upacara. Pembina upacara (Pembina Penggalang)
mengucapkan terima kasih pada pembantu Pembina serta siap melaksanakan latihan
b). Pratama membubarkan barisan, terus siap mengikuti kegiatan latihan.
Pratama bisa menyerahkan pada pemimpin regu untuk membubarkan regunya. Lebih baik
komanda pembubaran barisan dilakukan langsung oleh Pratama.
Contoh aba-aba pembubabaran barisan
“BUBAR, JALAN”
UPACARA PENUTUPAN LATIHAN PASUKAN PENGGALANG
a. Kerapian setiap anggota
b. Pratama memanggil anggota pasukan untuk membentuk informasi angkare menghadap tiang
bendera.
c. Pembina penggalang dijemput pratama kemudian mengambil tempat dihadapan pasukan diikuti
oleh para pembantu Pembina.
d. Sesudah memimpim penghormatan pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara,
kemudian kembali keregunya.
e. Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan, Pembina Upacara memimpin
Penghormatan.
f. Pengumuman tentang regu petugas upacara untuk latihan yang akan datang, dilanjutkan
penyerahan pasukan kepada pratama.
g. Pembina memimpin berdoa.
h. 1) Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Penggalang
kemudian membubarkan barisan.
2) Pembina Penggalang mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya terus bubar.
UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN DI AMBALAN PENEGAK
a. Kerapian setiap anggota ambalan
Setiap ketua sangga (pinga) mengecek kerapihan dan kebersihan serta kehadiran anggota sangga.
b. Sangga kerja menyiapkan perlengkapan
Pembina bisa menyerahkan pada PRADANA (pemimpin sangga utama) untuk mengatur petugas
upacara yang terdiri dari : pengibar bendera, pembaca / pengucap dasa dharma
c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
Untuk memanggil anggota ambalan Pradana bisa menggunakan isyarat berkumpul dengan alat
peluit atau alat lain yang sesuai.
Bentuk barisan upacaranya adalah sebagai berikut:
6. d. Laporan pemimpin sangga kepada Pradana
Masing-masing pemimpin sangga memberikan laporan pada Pradana, kemudian berada pada
barisan paling kanan. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, wakil pemimpin sangga
pindah ketempat Pemimpin Sangga dengan berjalan/berlari melewati belakang sangga
e. Para Pemimpin Sanggah sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan
f. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga
Pradana melaporkan bahwa upacara latihan siap dilaksanakan. Jika Pembina upacara menyerahkan
kegiatan upacara kepada Pradana, maka pradana memimpin upacara. Tetapi Pembina boleh
mengambil atau memimpin kegiatan upacara sesuai dengan adat ambalan. Perlu diingat kegiatan di
penegak adalah 75% dilakukan penegak dan 25% oleh Pembina. Jika Pembina menyerahkan pada
pradana, maka pradana mengambil tempat di depan barisan
g. Pradana mengambil tempat didepan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku
h. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya
Petugas bendera maju menuju tiang bendera, mengibarkan bendera. Jika bendera sudah siap, salah
satu petugas member aba-aba “Bendera Siap”, kemudian Pradana memimpin penghormatan
7. kepada Bendera Merah Putih. Setelah selesai petugas mengikatkan tali pada tiang, kemudian
melakukan penghormatan, terus kembali ke tempat semula.
Tata letak petugas bendera menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Contoh aba-aba pengibaran “Kibarkan benderamu”
i. Pembacaan Dasadarma oleh petugas.
Petugas maju satu langkah untuk membaca dasa dharma dengan lantang. Setelah selesai kembali
ketempat (mundur satulangkah). Pengucap dasa dharma tidak perlu laporan.
j. Pembina penegak atau Pembina Upacara membawa Pancasila diikuti oleh anggota ambalan.
k. Pengumuman dari Pradana/ Pembina.
l. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
m. Barisan dibubarkan oleh pradana dilanjutkan dengann acara latihan.
Agar barisan tidak bubar, maka pembantu Pembina bisa langsung mengumpulkan anggota ambalan
untuk melanjutkan latihan dengan membentuk barisan lingkaran.
UPACARA PENUTUPAN LATIHAN DI AMBALAN PENEGAK
a. Kerapian setiap anggota ambalan
b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf
c. 1) Pemimpin pemrada Sanggah mengambil tempat di sebelah kanan barisan
2) Wakil pemimpin sanggah pindah ke tempat pemimpin sangga.
d. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantakannya ke sebelah kanan barisan.
e. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.
f. Petigas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan
g. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas
h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain.
i. Peadana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepeecayaan masing-masing
j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.
k. Barisan dibubarkan oleh pradana.
SEKIAN TERIMA KASIH SELAMAT BERLATIH
JAYALAH PRAMUKA. SATYAKU KUDARMAKA DHARMAKU KUBAKTIKAN