Dokumen tersebut membahas mengenai topik kesehatan wanita yang meliputi gangguan menstruasi, masalah ginekologis seperti endometriosis dan kanker serviks, serta pentingnya skrining payudara dan serviks bagi kesehatan wanita.
2. 1. Menopause
2. Sindrom pra menstruasi
3. Kesehatan Seksual
4. Isu Kontinensia
5. Masalah Ginekologis
6. Perawatan dan pengobatan praktis yang
dibutuhkan wanita ketika sakit atau memerlukan
pembedahan
7. Skrining payudara
8. Skrining serviks
4. Klimkaterium = Bahasa Yunani tangga merupakan masa
peralihan antara masa reproduksi
dan masa senium
Menopause = Haid terakhir atau saat terjadinya haid
terakhir. Bagian Klimakterium
sebelum menopause disebut
premenopause
Senium = masa sesudah pasca menopause, ketika telah
tercapai keseimbangan baru dalam
kehidupan wanita, sehingga tidak
ada lagi gangguan vegetatif maupun
psikis
5. a. Pre menopause
Fisik
Kekuatan otot dan kecakapan mental
mulai memuncak
Dimulai proses penuaan
Penurunan hormon kewanitaan berangsur
menurun
Perasaan panas disekitar wajah
Produksi keringat yang berlebihan
6. Kulit menjadi kusan dan kasar
Rambut cenderung kering dan rapuh
Perasaan adanya gangguan dlm hubungan intim
Kesulitan vagina mengalami lubrikasi, sehingga
timbul rasa tidak nyaman
Psikososial
Perempuan lebih banyak menarik diri
Perempuan lebih sering merasa tersinggung
Gelisah karena menghadapi proses penuaasn
7. b. Menopause
Fisik
Hilangnya hormon kewanitaan
Menstruasi tidak muncul lagi
Beberapa Organ reproduksi mulai tidak
berfungsi
Berat badan sulit dikendalikan
Terjadinya timbunan lemak
Sering mudah lelah
Penyakit degenartif mulai menyerang
Psikologis
Perempuan mulai mencapai kematangan hidup
8. c. Senium
Fisik
Lemasnya otot-otot yang membuat struktur tubuh
menjadi bengkok
Gangguan sendi mulai sering timbul
Berat badan cenderung berkurang
Penurunan daya guna tubuh
Pendengaran menurun 75%
Kemungkinan dapat terjadi gangguan otak secara
organik
Psikologis
Terjadi perubahan sifat
Sering timbul perilaku yang sulit diterima
9.
10. Gangguan menstruasi dan siklusnya dalam
masa reproduksi dapat digolongkan
berdasarkan kelainan dalam banyaknya darah
dan lamanya perdarahan pada menstruasi
(hipermenore, hipomenore), kelainan siklus
(polimenore, oligomenore, amenore),
perdarahan diluar mentruasi (metroragia)
dan gangguan lainnya
11. a. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya
Hipermenore
Hipermenore adalah perdarahan menstruasi
lebih banyak dari normal (lebih dari 80 ml) atau
lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari),
kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu
menstruasi
12. Beberapa penyebab
Infeksi saluran reproduksi
Kelainan koagulasi
Kelainan hormon endokrin
Kelainan anatomi rahim
Iatrogenik: akibat pemakian IUD, obat dll
13. Tindakan Bidan
Pengobatan dapat dilakukan dengan
suplementasi zat besi dan pemberian
asam folat
Bila masih berlanjut hubungi dokter
14. Hipomenore
Adalah perdarahan menstruasi yang lebih
pendek dan atau lebih kurang dari biasa
Beberapa penyebab
Hipomenore disebabkan oleh karena
endometrium yang kurang subur akibat
dari kurang gizi, penyakit manahun
maupun hormonal
15. b. Kelainan Siklus Menstruasi
Polimenore/epimenoragia
Siklus menstruasi yang lebih memendek dari
biasanya yaitu kurang 21 hari, sedangkan
jumlah perdarahan relatif sama atau lebih
banyak dari biasa
17. Oligomenore
Siklus menstruasi memanjang lebih dari 35
hari, sedangkan jumlah perdarahan sama
Beberapa penyebab
Gangguan hormonal, psikis, penyakit
18. Amenore
Adalah keadaan tidak datang menstruasi selama 3
bulan berturut-turut
Klasifikasi:
Amenore fisiologis: terjadi sebelum menarche dan pada
saat kehamilan, menyusui serta menopause
Amenore patologis:
Amenore primer, yaitu apabila belum datang
menstruasi sampai umum 18 tahun
Amenore sekunder, yaitu apabila berhenti
menstruasi setelah menarche/pernah mengalami
menstruasi tetapi berhenti berturut-turut selamam
3 bulan
19. Penyebab amenore
primer:
• Pubertas terlambat
• Kegagalan dari
fungsi indung telur
• Agenesis
uterovaginal
• Gangguan pada
susunan saraf
• Himen imperforata
Penyebab amenore
sekunder:
• Obat-obatan
• Stres dan depresi
• Nutrisi yang kurang,
olahraga berlebihan
dan obesitas
• Gangguan indung
telur
• Kelaiinan endokrin
• Penyakit kronik
20. Gejala
Apabila gejala pubertas, maka tidak akan
ditemukan tanda-tanda pubertas
Jika penyebabnya kehamilan, akan ditemukan
morning sickness dan pembesaran perut
Jika penyebabnya hormon tiroid yg tinggi maka
gejalanya denyut jantung yang cepat,
kecemasan
22. c. Perdarahan diluar menstruasi
Metroragia
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada
hubungannya denga haid.
Klasifikasi
• Metroragia karena kehamilan, seperti abortus,
kehamilan ektopik
• Metroragia diluar rahim
Terapi
Dapat melakukan tirah baring, transfusi dan pemberian
hormonal
23. d. Gangguan lain yang ada hubungan dengan
menstruasi
Premenstrual tension
Ketegangan yang terjadi sebelum
menstruasi berlangsung
Terapi
Olahraga teratur, jalan pagi, suplemen makanan
25. Mittelschmerz
Adanya rasa nyeri pada ovulasi, berlangsung
beberapa jam bahkan beberapa hari
Disminore
Adalah nyeri perut yang berasal dari kram
rahim dan terjadi selama menstruasi
26. Penyebab
Secara umum timbul akibat dari kontraksi
miometrium yang menampilkan satu gejala atau
lebih
Penatalaksanaan
Kompres bagian bawah abdomen
Minum banyak air
Olahraga secara teratur
Makan makanan yang bergizi
Istirahat dan relaksasi
Pada saat berbaring telentang, tinggikan posisi
pinggul mlebihi posisi bahu
27.
28. WHO mendefinisikan kesehatan seksual sebagi
keadaan fisik, emosional, mental dan sosial
terkait dengan seksualitas, bukan sekedar
tidak adanya sakit, disfungsi atau disabilitas.
29. Menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas
Mencari dan menyampaikan informasi terkait
dengan seksualitas
Menghormati integritas tubuh
Memilih pasangan
Memutuskan untuk aktif seksual atau tidak
Melakukan hubungan seksual
Memutuskan untuk menikah atau tidak
Memutuskan untuk memiliki atau tidak memiliki
kapan punya anak
Memiliki kehidupan seksual yang memuaskan,
menyenangkan dan aman
30.
31. Adalah keluarnya urin yang tidak dapat
dikendalikan atau dikontrol, secara objektif
dapat diperlihatkan dan merupakan suatu
masalah sosial atau higienis
32. Inkontinensia urin akut
(Transient Incontinence)
Inkontinensia urin ini terjadi secara
mendadak, terjadi kurang dari 6 bulan dan
biasanya berkaitan dengan kondisi sakit akut
atau problem iatrogenic dimana menghilang
jika kondisi akut teratasi.
33. Inkontensia Urin Kronik (Persisten)
Inkontinensia urin ini tidak berkaitan dengan
kondisi akut dan berlangsung lama ( lebih
dari 6 bulan ).
Ada 2 penyebab kelainan mendasar yang
melatar belakangi Inkontinensia urin kronik
(persisten) yaitu : menurunnya kapasitas
kandung kemih akibat hiperaktif dan karena
kegagalan pengosongan kandung kemih
akibat lemahnya kontraksi otot
37. Menjaga berat badan agar tetap ideal
Mengkonsumsi makanan sehat
Mengelola stres
Periksakan kesehatan secara teratur
Pemeriksaan kesehatan selama hamil dan
persalinan
38. Merencanakan kehamilan
Alat kontrasepsi
Istirahat yang cukup
Kebiasaan tertentu
Sering ganti pembalut saat haid
Mengganti celana dalam setiap hari
39.
40. Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor
ganas pada daerah serviks (leher rahim)
sebagai akibat adanya pertumbuhan jaringan
yang tidak terkontrol dan merusak jaringan
normal disekitarnya.
41. Penyebab dari kanker serviks adalan infeksi
dari Human Papiloma Virus (HPV) biasanya
terjadi pada perempuan usia subur.
HPV ditularkan melalui hubungan seksual dan
ditemukan pada 95% kasus kanker mulut
rahim.
42. Nyeri pada waktu senggama dan perdarahan
sesudah senggama
Keluar keputihan atau cairan encer dari
vagina
Perdarahan sesudah menstruasi
Pada tahap lanjut akan keluar cairan
kekuningan, berbau, dan dapat bercapur
dengan darah.
43. Menikah atau memulai aktivitas seksual
Jumlah kehamilan atau partus
Perilaku seksual
Riwayat infeksi didaerah kelamin dan radang
panggul
Sosial ekonomi
Hygiene dan sirkumsisi
Merokok dan AKDR
Defisiensi zat gizi
44. Ditemukan oleh George Papanicolaou.
Adalah prosedur sederhana untuk mengambil
sel serviks.
Pap smear tidak hanya efektif untuk
mendeteksi kanker serviks tetapi juga
perubahan sel serviks yang dicurigai dapat
menimbulkan kanker.
45. Usia (tahun) Frekuensi
21-29 Sekali setahun Pap smear regular/setiap 2 tahun
menggunakan pap smear berbasis cairan
30-69 Setiap 2-3 tahun jika hasil 3 x tes normal secara
berurutan
> 70 Pap smear dapat dihentikan jika hasil 3 x tes normal
selama 10 tahun
46. Memiliki pola makan sehat yang kaya dengan
sayuran
Pilih kontrasepsi dengan metode barrier
Hindari merokok
Hindari seks sebelum menikah
Hindari hubungan seks selama menstruasi
47. Hindari hubungan seks dengan banyak
partner
Perempuan usia 25 tahun, sudah menikah
dan memiliki anak perlu secara rutin
melakukan pemeriksaan Pap Smear
Pemberian vaksin
Melakukan pembersihan vagina