PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wanita Usia Subur
2.2 Anatomi Fisiologi System Reproduksi Wanita
2.3 Siklus Menstruasi Pada Wanita
2.4 Masalah Kesuburan Pada Wanita
2.5 Jenis – Jenis Penyakit Kelamin Pada Wanita Usia Subur
2.6 Materi Pendidikan 1000 HPK Yang Harus Diketahui Oleh WUS
2.7 Perawatan Prakonsepsi Bagi Wanita Usia Subur
2.8 Mitos / Kepercayaan Masa Pra Hamil
1. Kesehatan Wanita Usia Subur
Kelompok 1 :
• Puspathi 1510713007
• Yasmin H 1510713022
• Asyifa N.I 1510713033
2. Wanita usia subur (WUS) adalah wanita
yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 15-49
tahun tanpa memperhitungkan status
perkawinannya. Puncak kesuburan ada
pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia
ini wanita memiliki kesempatan 95%
untuk hamil.
1. Wanita Usia Subur
(WUS)
3.
4. Rahim terdiri dari bagian yang
dinamakan badan (body, corpus),
fundus, saluran rahim (uterine tube),
dan leher (cervix). Rahim terlentak
dibelakang tulang kemaluan (pubic
bone). Didepan rahim antara rahim
dan tulang tersebut terdapat
kantung kemih.
5.
6. Proses menstruasi terjadi pada
saat kadar hormone estrogen
dan progesterone dalam darah
mencapai suatu titik
keseimbangan tertentu.
Setelah terjadi ovulasi oleh
indung telur, selaput
endometrium berada dalam
keadaan siap menerima hasil
pembuahan sel telur. Ovulasi
selalu terjadi 14 hari sebelum
menstruasi.
7. Masa poliferasi sampai hari ke 14. Pada
masa itu, endometrium tumbuh kembali,
disebut juga endometrium mengadakan
poliferasi. Antara hari ke 12-14 dapat terjadi
pelepasan ovum dari ovarium, yang disebut
ovulasi.
Sesudahnya, dinamakan masa sekresi.
Pada masa ini, korpus rubrum menjadi
korpus luteum yang mengeluarkan
progesterone.
Masa menstruasi selama 2-8 hari. Pada
waktu itu endometrium dilepas,
sedangkan pengeluaran hormon-hormon
overium paling rendah.
9. 1. Siklus menstruasi yang tidak
teratur atau terlambat
Siklus menstruasi yang tidak
teratur bisa disebabkan karena
adanya gangguan kista ovarium
atau penyakit lainnya, kondisi
stress, kecapean, serta
terganggunya keseimbangan
hormon.
2. Berat badan yang tidak
seimbang
Terlalu gemuk atau terlalu kurus juga
dapat mempengaruhi kesuburan.
Idealnya, berat badan sebelum hamil
(pra-hamil) tidak melebihi atau
kurang dari 10 % berat badan normal
sesuai tinggi badan. Masih banyak
wanita usia subur yang makan tidak
teratur, tidak sarapan pagi, dan sering
mengonsumsi junk food yang kadar
gizinya tidak seimbang. Status gizi
selama masa pra-hamil yaitu sekitar 3
– 6 bulan sebelum berencana untuk
hamilakan berdampak terhadap bayi
dilahirkan nantinya.
10. 3. Poli Cycstic Ovary Syndrome (PCOS)
dan Endrometriosis
PCOS merupakan gangguan dimana
folikel (kantung sel telur) tidak
berkembang dengan baik, sehingga
tidak terjadi ovulasi. Wanita yang
mengalami PCOS ini menjadi
infertile (tidak subur) karena tidak
ada sel telur yang matang, sehingga
tidak akan terjadi pembuahan.
Endometriosis merupakan suatu
keadaan patologi pada system
reproduksi wanita dimana jaringan
selaput lendir rahim (endometrium)
yang seharusnya berada dalam rahim,
malah tumbuh di luar rongga rahim
(saluran telur /tuba falopi, indung
telur, atau pada rongga pinggul).
11. 4. Rokok
Dalam asap rokok terdapat lebih dari
4000 zat racun seperti karbon
monoksida (CO), Nitrogen oksida,
sianida, ammonia, asetilen,
benzaldehide, methanol, nikotin, dan
lain sebagainya. Pada wanita,
merokok dapat menyebabkan
penurunan produksi sel telur
sehingga dapat menganggu
kesuburan. Apabila perokok wanita
hamil, akan timbul berbagai masalah
pada kehamilan dan bayi yang
dilahirkan nanti. Misalnya,
perkembangan janin terhambat, resiko
keguguran kehamilan akan semakin
meningkat, kelahiran bayi premature
dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
12. 5. Efek samping obat
Pantangan konsumsi sembarang obat
tidak hanya berlaku pada masa
sebelum kehamilan, namun akan terus
berlanjut pada masa selama
kehamilan dan masa setelah
persalinan yaitu masa menyusui.
Apabila sakit lakukan penyembuhan
dengan cara alami, misalnya
mengatasi flu dengan banyak minum,
istirahat yang cukup dan makan
makanan yang bergizi. Langkah
pencegahan agar tidak mudah sakit
tentu merupakan langkah yang lebih
baik dan tepat. Untuk itu, jagalah
kondisi kesehatan agar tubuh selalu
bugar dan siap untuk hamil.
13. 5. Jenis – Jenis Penyakit Kelamin
Pada Wanita Usia Subur
14. 1. Infeksi Kelenjar Bartholini
Disebabkan oleh bakteri gonorea, siapolokokus atau streptococus. Pada
pemeriksaannya dijumpai pembengkakan kelenjar, padat, berwarna
merah, nyeri, dan panas. Pengobatan dapat dilakukan dengan insisi yang
mengurangi pembengkakan mengeluarkan isinya. Apabila sudah
menahun dalam letak kista bartholini yang diperlukan tindakan
marsupialisasi, yaitu operasi menyembuhkan kista dalam membuka,
mengeluarkan isi dan menjahit tepi kista di irisan kulit
15. 1. Infeksi Kelenjar Bartholini
Ciri-ciri infeksi kelenjar bartholini:
• Terjadi perubahan warna (merah)
• Membengkak
• Terasa nyeri
• Terjadi timbunan di dalam kelenjar
• Penderita sukar berjalan dan duduk karena sakit.
(Ida Bagus Gde Manuaba, 2008)
16. 2. Kondiloma Akuminata
Penyakit kulit yang disebabkan oleh HPV (Human papilloma virus),
dimana paling sering disebabkan HPV tipe 6 dan 11. Penyebaran virus
ini melalui penetrasi kulit yang terluka / lesi terbuka.
Dimana sering terjadi pada daerah penis, vulva, vagina, cervix, dan
daerah sekitar anus. Seringnya penyebaran penyakit ini disebabkan
oleh berhubungan seksual berganitan pasangan dgn bebas tanpa
pengaman.
Keluhan utama yang sering muncul : benjolan tidak nyeri, rasa gatal
dapat disertai duh atau tidak, dan biasanya lebih dari 1 lokasi dan
berwarna serupa dengan kulit
17. 3. Trikomoniasis
Trikomoniasis paling sering
menyerang wanita, namun pria
dapat terinfeksi dan menularkan
ke pasangannya lewat kontak
seksual. Pada wanita tempat yang
paling sering terinfeksi adalah
vagina sedangan pada pria tempat
infeksi paling sering adalah
saluran kemih.
Trikomoniasis pada wanita
pada keadaan akut terdapat
gejala lendir vagina banyak
dan berbusa, bentuk putih
bercampur nanah terdapat
perubahan warna (kekuningan,
kuning-hijau), berbau khas.
Adanya iritasi pada lipatan
paha dan kulit sekitar
kemaluan sampai liang dubur.
Penyebaran infeksi dapat
terjadi dalam bentuk urethritis
(infeksi saluran kencing),
skonitis (infeksi kelenjar sken),
Bartholinitis (infeksi kelenjar
Bartholin).
18. 4. Sifilis
Penyebab penyakit sifilis adalah bakteri yang berukuran sangat kecil yang
dinamakan Treponema Pallidium. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh
melalui infeksi pada bagian tubuh yang lembab dan memiliki lapisan
mukosa, misalnya pada mulut dan alat kelamin. Bakteri ini dapat
menimbulkan rasa sakit yang dikenal dengan istilah ‘chancre’, dan rasa
sakit ini mirip dengan rasa sakit yang diakibatkan oleh penyakit maag.
Sifilis dapat menimbulkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf,
jantung, atau ptak. Selain itu luka-luka mebgerikan juga bisa tercipta di
mulut, daerah sekitr kelamin, dan bahkan seluruh tubuh penderita pada
tingkat yang parah.
19. 4. Sifilis
Selain melalui hubungan seksual,
sifilis bisa menural kepada janin
oleh ibu yang menderita penyakit
ini, struktur tubuh bakteri
penyebab sifilis Treponema
Pallidum yang berbentuk helik
memungkinkan untuk bergerak
di dalam medium kental seperti
lendir (mucus). Dengan demikian
organisme ini dapat mengakses
sistem peredaran darah dan
getah bening inang melalui
jaringan dan membran mucosa.
20. 4. Sifilis
4 fase Sifilis :
Fase Primer. Sifilis akan membentuk luka yang tidak nyeri pada tempat
terinfeksi. Bagian tubuh yang paling sering terinfeksi adalah penis dan
vagina atau vulva. Rasa nyeri juga dapat dirasakan di anus, rektum, bibir,
lidah, tenggorokan, leher rahim, jari-jari tangan, atau bagian tubuh
lainnya.
Fase sekunder. Sifilis mengalami ruam di kulit.
Fase Laten. Sifilis tidak menunjukan gejala sama sekali dan fase ini dapat
selama bertahun-tahun. Pada awal fase laten, luka yang menular kembali
muncul.
Fase Tersier. Pada fase ini penderita tidak lagi menularkan penyakitnya.
Gejala yang muncul bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang
parah. Fase ini terjadi 3-15 tahun sejak infeksi awal.
21. 6. Materi Pendidikan 1000 HPK Yang
Harus Diketahui Oleh WUS
• Sehat menurut (WHO) tahun 1948 yaitu suatu keadaan
sehat fisik, mental, serta sosial kesejahteraan serta tak
cuma ketiadaan penyakit ataupun kekurangan.
• Wanita Usia Subur belum tentu mengetahui Materi
1000 HPK terkait masa prenatal karena tidak
mendapatkan penyuluhan maupun pendidikan formal
dengan kurikulum terkait gizi.
• Materi 1000 HPK terkait masa prenatal yang dievaluasi
terdiri dari tiga komponen yaitu materi kesehatan
reproduksi, masa kehamilan, dan perilaku hidup bersih
dan sehat (Depkes 2008).
22. Penyuluhan materi 1000 HPK (pada tahap 270
HPK) yang penting diketahui oleh WUS, yaitu :
1. Nutrisi yang adekuat
Zat gizi yang diperlukan sewaktu hamil :
A. Vitamin
• Vitamin B Kompleks
• Vitamin D
• Vitamin E
• Asam folat
B. Zat besi
• Zat besi dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang
darah). Banyak terdapat pada sayuran hijau, daging dan hati.
Kekurangan zat besi pada ibu hamil berdampak pada ibu dan janin.
C. Kalsium
• Sumber kalsium adalah susu, dan sayuran hijau serta kacang-
kacangan.
23. 2. Perawatan Payudara
• Perawatan payudara saat hamil berpengaruh pada produksi
ASI, pada umur kehamilan 3 bulan, yang harus dilakukan
adalah pemeriksaan puting susu apakah puting susu datar
atau masuk ke dalam, bila ini terjadi maka yang perlu
dilakukan adalah perlahan-lahan putting susu di masase
dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari,
dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
• Pada Usia Kehamilan 6-9 bulan, kedua telapak tangan
dibasahi dengan minyak kelapa, kemudian papilla & areola
mamae dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3
menit, agar kotoran yang menempel pada papilla mammae
mudah dibersihkan. Puting susu dibersihkan dengan
handuk kering dan bersih.
24. 3. Kebersihan tubuh dan pakaian
• Perubahan anatomi tubuh terutama pada perut,
area genetalia atau lipat paha, dan payudara
menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih
lembab dan mudah terinfeksi oleh
mikroorganisme. Oleh sebab itu kebersihan
tubuh perlu diperhatikan, dengan cara mandi
menggunakan sabun antiseptic, pakaian yang
longgar, bersih dan nyaman terbuat dari katun,
hindarkan sepatu berhak tinggi (high heels) dan
alas kaki yang keras (tidak elastic) serta korset
penahan perut.
25. 4. Perawatan Gigi
• Melakukan pemeriksaan gigi sekurang-kurangnya dua
kali selama hamil yaitu yang pertama pada trimester
pertama (hamil muda) karena terjadi hiperemesis dan
ptialisme (produksi liur yang berlebihan).yang kedua
pada trimester ketiga, hal ini penting untuk
mengetahui apakah ada gangguan pada gigi ibu hamil
terkait kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin.
Menyikat gigi setelah makan perlu karena ibu hamil
sangat rentan terhadap terjadinya karies dan gingivitis.
5. Senam hamil
• Senam ini bermanfaat dalam membantu kelancaran
proses persalinan yaitu melatih pernapasan, relaksasi,
menguatkan otot panggul dan perut, serta melatih cara
mengedan yang benar.
26. 7. Perawatan Prakonsepsi Bagi Wanita
Usia Subur
• Perawatan Prakonsepsi adalah perawatan yang
diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran
mempermudah seorang wanita mencapai tingkat
kesehatan yang optimal sebelum mengandung.
• Perawatan prakonsepsi memiliki banyak
keuntungan dan variasi, antara lain :
memungkinkan identifikasi penyakit medis;
pengkajian kesiapan psikologis, keuangan, dan
pencapaian tujuan hidup.
27. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
prakonsepsi :
1. Konseling Prakonsepsi
• Konseling prakonsepsi dimulai dengan pembahasan tentang
persiapan psikologis seorang wanita atau pasangannya
dalam mengasuh dan membesarkan anak.
2. Skrining Genetik
Pada setiap konseling genetic, kuncinya ialah bahwa
menetapkan bahwa setiap bayi yang berasal dari wanita
ataupun pria tertentu memiliki kesempatan mengidap
suatu penyakit genetic. Oleh karena itu, merupakan hal
yang sangat penting untuk melibatkan calon ayah. Apabila
faktor risiko tertentu diidentifikasi atau jika calon orangtua
mengalami masalah yang serius, maka mereka perlu dirujuk
ke konselor genetic.
28. 3. Faktor Risiko Medis
a. Diabetes
Ketika kadar gula darah meningkat secara konsisten pada saat konsepsi,
maka janin berisiko tinggi mengalami anomaly congenital mayor. Rencana
perawatan mereka harus difokuskan pada upaya mencapai dan
mempertahankan gula darah dalam keadaan terkontrol untuk mengurangi
insiden malformasi congenital dan bayi berat lahir rendah (BBLR).
b. Penyakit Jantung
Penyakit jantung dapat menimbulkan risiko minimal seperti prolaks katup
mitral, atau bahkan risiko yang mengancam kehidupan, seperti penyakit
yang timbul akibat hipertensi paru.
c. Hipertensi
Sebagian besar wanita dengan hipertensi kronis dapat mengharapkan
kelahiran seorang bayi yang normal dan sehat. Wanita harus diberi
pendidikan kesehatan tentang risiko preeklampsia dan hambatan
pertumbuhan janin.
29. 8. Mitos / Kepercayaan Masa Pra
Hamil
• Tabu makanan adalah suatu larangan dalam
mengkonsumsi makanan tertentu karena ada
beberapa ancaman atau hukuman kepada orang
yang mengkonsumsinya.
• Pada dasarnya berasal dari tiga sumber
kebenaran yang dipercayai yaitu: (1) agama dan
kepercayaan kepada Tuhan, (2) adat-istiadat yang
berasal dari nenek moyang, dan (3) pengetahuan
yang diperoleh dari proses pendidikan formal,
dari sosialisasi dalam keluarga dan dari
pendidikan informal melalui media massa.
30. 1. Makanan Tabu bagi WUS
No. Makanan Tabu Alasan
1. Buntut ayam Pelupa
2. Ekor ayam Sering lupa
3. Sayap ayam Ditampik orang
4. Tebu Mens tidak lancar
5. Ujung sayap ayam Anak nikah jauh
31. 2. Makanan Tabu bagi Ibu Hamil
No. Makanan Tabu Alasan
1 Daging Penyakit tambah parah
2 Daun ubi Penyakit tambah parah
3 Durian Nantinya anak ingusan
4 Es Bayi besar diperut
5 Ikan laut Luka tidak kering
6 Jantung pisang Anaknya mengecil
7 Jengkol Perut tak kempes setelah melahirkan
8 Lompong Lemas
9 Nanas Gatal, Kepala anak seperti nanas
10 Pedas Gangguan perut
11 Pisang Anak mati usia remaja
12 Rebung besar
Diperut besar setelah lahir mengecil, bulunya seperti
monyet
13 Tebu
Susah dalam Melahirkan Sakit ketika
melahirkan, Pendarahan waktu melahirkar, Anak besar
diperut, Pendarahan