Istidraj merupakan penangguhan hukuman Allah secara bertahap kepada manusia yang melupakan peringatan agama. Allah membiarkan mereka menikmati kesenangan dunia hingga lupa diri, lalu menimpakan hukuman secara tiba-tiba ketika mereka putus asa.
1. KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN,KONSEP,SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ.
2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAPHAMBANYA.(DALIL,TERJEMAHAN,PENEJLASAN,SERTA
CONTOH KASUS)
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
5. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN
TABIITTABIIN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : NUR HABIIBURRAHMAN
NIM : F1B021019
Prodi/Kelas : Teknik Elektro / A
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ujuan tengah semester (UTS) berupa tugas
“kumpulan-kumpulan Artikel” ini yang selesai tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.Taufiq Ramdani,S,Th,I.,M.Sos
selaku dosen mata kuliah AGAMA ISLAM. Yang telah memberikan tugas UTS ini
sehingga penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Penulis menyadari penelitian ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu penulis
membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan penelitian ini.
Mataram,jum’at 15 oktober 2021
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
COVER
KUMPULAN ARTIKEL ............................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii-iii
BAB I ............................................................................................................................... 1
ISTIDRAJ ....................................................................................................................... 1
1.1 Pengertian istidraj .............................................................................................. 1
1.2 Konsep istidraj ................................................................................................... 3
1.3 Dalil-dalil tentang istidraj .................................................................................. 5
BAB II............................................................................................................................ 10
DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA. ............................................................................................................... 10
2.1 Dalil dan penjelasan......................................................................................... 10
2.2 Contoh kasus.................................................................................................... 12
BAB III .......................................................................................................................... 14
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN....................................................................... 14
3.1 Kitab suci Hindu .............................................................................................. 14
3.2 Kitab injil ......................................................................................................... 16
3.3 Kitab taurat ...................................................................................................... 17
3.4 Kitab zabur....................................................................................................... 18
BAB IV .......................................................................................................................... 19
Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI............................... 19
4.1 Sains dan Teknologi dalam AL-Qur’an........................................................... 19
BAB V............................................................................................................................ 24
GENERASI TERBAIK DALAM ISLAM ( SALAFUSALIH : SAHABAT NABI,
TABI’IN, DAN TABI’UT TABI’IN) .......................................................................... 24
5.1 Sahabat Nabi.................................................................................................... 24
5. 1
BAB I
ISTIDRAJ
1.1 Pengertian istidraj
Istidraj secara Bahasa di ambil dari kata “daraja”(dalam Bahasa arab) bermakna
naik satu tingkat ke tingkat selanjutnya. Sedangkan istidraj menurut istilah
adalah ‘hukuman’yang diberikan sedikit demi sedikit,tidak secara langsung.
Allah membiarkan hamba ini dan tidak disegerakan hukumannya.
Dalam al-qur’an surah Al-An’am ayat 44 dijelaskan tentang istidraj,sebagai
berikut:
َ
ونُسِلْبُّم ُمه اذِإف َ
ةتْغب مُهَٰنْذخأ َ
ا ٓوُتوُأ آمِب َ
واُح ِ
رف اذِإ ََٰٓ
ىَّتح َ
َءْىش َِلُك َ
ب َٰ
ْوبَ
أ َ
ْمِهْيلع اْنحتف ِۦهِب َ
واُرِكُذ ام َ
واُسن اَّملف
Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan
kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44).
Dalam tafzir Al-Ahzar jilid 3,istidraj menurut ayat diatas artinya
dikeluarkan dari garis lurus kebenaran tanpa disaddari.Allah swt
memperlakukan apa yang dikehendaki,dibukakan segala pintu,hingga orang
tersebut lupa diri. Ibaratnya tidak ingat bahwa sesudah panas pasti ada
hujan.mereka dibiarkan berbuat maksiat dengan hawa nafsu hingga tersesat jauh,
lalu siksaan Allah sekonyong-konyong.
Dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali,istidraj adalah
pemberiaan. Yaitu pemberian karena tidak mau berhenti melakukan
maksiat,istidraj merupakan peringatan keras dari Allah SWT.
Malik Al-Mughis dalam bukunya yang berjudul Demi Masa
menjelaskan,istidraj adalah pemberian kesenangan untuk orang-orang yang
6. 2
dimurkai Allah agar mereka terus menerus lalai. Hinggga Ketika kesenangan itu
dicabut oleh Allah,mereka akan termangu dalam penyesalan yang telambat.
Al-Thabari berpendapat bahwa istidraj adalah tipuan halus kepada
seorang yang diberi tenggang waktu. Mereka merasa seakan-akan yang
memberikan tenggang waktu telah berbuat baik kepadanya, sehingga mereka
terjerumus dalam hal yang tidak disenangi.
Abu Bakar jabir bependapat bahwa istidraj adalah menghukum dengan
bertahap,setingkat demi setingkat. Ketika mereka melakukan maksiat baru
,Allah swt akan memberikan nikmat yang baru sehingga saat diberikan hukuman
mereka tidak menyadarinya.
Sayyid Quthb berpendapat bahwa istidraj adalah suatu kekuatan yang
tidak diperhitungkan dengan semestinya dan dilupakan oleh orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Allah swt. Begitu juga penangguh itu diberikan kepadda
mereka tanpa sepengetahuan mereka.
Wahbah al-Zuhaili menjelaskan istidraj adalah penehapan,artinya
membawa turun seseorang dari satu tingkat ketingkat berikutnya untuk
menjerummusaknnya. Maksud dari Allah swt disini akan mendekatkan azab
kepada mereka secara bertahap dengann bentuk pengabaian,selalu diberikan
Kesehatan,ditambah kenikmatan,dimana mereka tidak mengetahhui bahwa itu
adalah istidraj.
Al-Syaukani menjelsakan bahwa istidraj adaala upaya Allah swt untuk
membuat mereka lupa untuk mensyukuri nya sehingga mereka tenggelam dalam
kesesatan dan tidak akan bisa keluar dari kesesatan tersebut kecuali setelah
mereka mendapatkan kedudukan di sisi Allah swt.
Abdurrauf mengatakan istidraj adalah terpedaya dalam suatu nikmat
yang diberikan Allah swt,sehingga lupa terhadap Allah swt yang memberikan
nikmat. Akibat dengan rahmat yang mereka peroleh itu menjadi mereka jatuh
kejalan kebatilan. Menurutnya,Allah swt menurunkan mereka satu derajat lebih
rendah,lalu menambahkan siksaan dan bencana sehingga mereka terperosot
kedalam kedurhakaan yaitu dengan berbuat dosa dan kemaksiatan.
7. 3
Jalalain berpendapat bahwa istidraj adalah Ketika manusia mengabaikan
peringatan yang telah diberikan dalam bentuk kesengsaraan,namun mereka tidak
mengambil pelajaran dari penderitaan tersebut. Lalu dibukakan kepada mereka
pintu-pintu kesenangan.
Hamka menjelaskan bahwa istidraj adalah dikeluarkan dari garis lurus
kebenaran tanpa disadari. Diperlakukan apa yang mereka kehendaki dan
dibukakan segala pintu kenikmatan sampai mereka lupa diri. Mereka berbuat
berbagai berbagai kemaksiatan dari keinginan hawa nafsunya yang tidak
terkekang,sehingga akhirnya diri mereka sesat dan siksaan Allah swt dating
kepada mereka.
Dari penjelasan di atas, ulama tafsir sepakat bahwa istidrāj merupakan
suatu penangguhan siksaan atau azab dari Allah Swt terhadap mereka yang
melakukan kezaliman dan kemaksiatan. Kapan terlaksana siksaan dan azab yang
ditangguh tersebut, para mufasir berbeda pendapat. Ada yang menafsirkan
bahwa azab atau siksaan akan terjadi di dunia dan akhirat. Siksaan azab
diakhirat akan lebih buruk berbanding siksaan azab di dunia karena seburuk-
buruk tempat kembalian adalah di neraka.21 Ada yang berpendapat bahwa
tangguhan azab dan siksaan Allah Swt akan ditimpakan ketika di akhirat. Ini
adalah rencana Allah Swt agar mereka menanggung dosa-dosa secara total dan
datang di padang mahsyar dengan berlumuran dosa.
1.2 Konsep istidraj
Al-Munawi dalam faidh Ak-Qadir syarh Al-jami Al-Shagir
mengatakan,perkara dunia yang diinginkan hamba berupa harta,anak,dan
kedudukan. Dengan kenikmatan itu justru mereka semakin gencar dalam
maksiat. Akhirnya Allah swt berikan mereka istidraj berupa dibukakan pintu
kenikmatan lain dan mereka merasa senang dan nyaman dengan kemaksiatannya
dan enggan untuk bertaubat,apalagi menyesali perbuatannya.
Terdapat lima tahapan yang akan dialami oleh mereka yang tidak
mengindahkan ajran islam sebagai istidraj.
8. 4
1. Falamma nasuu maa dzukkiru (Ketika mereka melupakan peringatn-
peringatan agama).
Al-thabari dalam tafsisrnya berkomentar melupakan perintah agama
adalah meninggalkan perintah Allah yang disampaikan Rasulnya.Al-
Ragib Al-Asfahani menjelaskan,melupakan itu timbul diakibatkan oleh
hati yang lemah disertai dengan kelalaian yang disengaja.Artinya,apabila
melupakan itu bukan berarti tidak tahu,tidak ingat/tidak sadar,tapi juga
dalam bentuk kesengajaan,mungkin mereka menganggap bahwa agama
islam itu tidak sesuai dengan konteks masyarakat modern atau alas an-
alasan sejenis.
2. Fatahna,alaihim abwaba kulli syai,(kami pun membuka pintu kesenangan
untuk mereka)
Diantara bentuk-bentuk kesenangan duniawi yang mereka dapatkan,yaitu
dimudahkan mendapatkan rezeki,mereka akan dimudahkan mendapatkan
kesenangan duniawi apa saja yang mereka inginkan sehingga enggan
untuk bertaubat dan Kembali kejalan yang benar.
3. Hatta idza farihu bima utu (hingga bila mereka gembira dengan apa yang
diberikan)
Ketika mereka sedang dalam puncak kebahagiaan menikmati kesenangan
duniawinya berupa harta benda,anak banyak,dan kedudukan tinggi
dikalangan manusia,namun hidupnya jauh dari ketaatan,jauh dari rasa
empati pada orang lain,dan jauh dari masjid atauk majelis ilmu.
4. Akhadznahum baghtatan (kami siksa mereka dengan sekonyong-
konyong)
Allah swt akan menyiksa mereka disaat lalai. Qatadah berekomentar
siksaan yang menimpa suatu kaum secara tiba-tiba adalah urusan Allah
swt. Dan tidak sekali-kali Allah swt menyiksa suatu kaum,melainkan
disaat merka tidak menyadarinya dan dalam keadaan lalai serta
tenggealm dalam kesenangan.
9. 5
5. Fa idza hum mublisun (Ketika itu mereka terdiam putus asa).
Mereka akan putus harapan dari semua kebaikan,mereka telah terpedaya
kesenangan duniawi dimana Hasan al-Basri mengatakkan,siapa yang
diberikan keluasan oleh Allah swt.lalu ia tidak menyadari hal itu
merupakan ujian baginya,maka ia terpedaya. Sama halnya dengan orang
yang disempitkan oleh Allah,lalu ia tidak menyadari dirinya sedang
diperhatikan oleh Allah,maka dia juga terpedaya.
Ketika Allah swt.memberikan hambanya sengaja meninggalkan
shalat,meninggalkan puasa,tidak ada perasaan berdosa Ketika ia melakukan
maksiat seperti saat membuka aurat,berat untuk bersedekah,merasa bangga
terhadap pa yang dimiliki dan mengabaikan semua perintah Allah swt.,benci
terhadap aturan Allah swt.,merasa umurnya Panjang dan menunda untuk
bertaubat,enggan menuntun dan menambah pengetahuan agama serta lupa akan
kematian ,namun Allah tetap memberikannya rezeki yang melimpah ,kesenangn
terus-menerus,tidak pernah diberikan sakit,hidup aman-aman saja,maka hamba
tersebut harus berhati-hati karna hal tersebut adalah istidraj.
Keadaan tersebut adalah bentuk kesengajaan Allah swt pada hambanya
yang sengaja berpaling dari perintah-Nya dan menunda segala bentuk azab-
Nya.Allah swt membiarkan hamba tersebut semakin lalai dan diperbudak dunia.
1.3 Dalil-dalil tentang istidraj
Di dalam Al-qur’an,Allah swt memberikan penjelasan mengenai
istidraj.beriku adalah ayat-ayat tentang istidraj.
1. Peringatan untuk orang-orang kafir
Dijelaskan dalam Al-qur’an surah Qs.Ali’imran ayat 178.
ابَذَع مُهَل َو ۚ اًمِثا ا ُْٓوداَدزَيِل مُهَل ِيلمُن اَمَّنِا ۗ مِهِسُفنَ ِِ
ّل رَيخ مُهَل ِيلمُن اَمَّنَا ا ْٓوَُرفَك َنِيذَّلا َّنَبَسحَي َ
ّل َو
نيِهُّم
10. 6
Artinya:
“Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang
waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya.
Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka
hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; dan mereka akan
mendapat azab yang menghinakan.”(QS.Ali’Imran:178).
2. Siksaan setelah kesenangan
Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-an’am ayat 44.
َ
اذِإف َ
ةتْغب مُهَٰنْذخأ َ
ا ٓوُتوُأ آمِب َ
واُح ِ
رف اذِإ ََٰٓ
ىَّتح َ
ءْىش َِلُك َ
ب َٰ
ْوبَ
أ َ
ْمِهْيلع اْنحتف ِۦهِب َ
واُرِكُذ ام َ
واُسن اَّملف
َ
ونُسِلْبُّم ُمه
Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan
apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS.
Al An'am: 44).
3. Harta dan kesenangan tidak selalu berarti kebaikan.
Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-mu’minun ayat 55-56.
نوُرُعشَي َّ
ّل لَب ِۗت ٰ
رَيخال ِىف مُهَل ُع ِ
ارَسُن ۙ نِينَب َّو الَّم نِم هِب ُمهُّدِمُن اَمَّنَا َنُوبَسحَيَا
Artinya: “Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan
anak-anak kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami segera memberikan
kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidak), tetapi mereka tidak
menyadarinya”.(QS.AL-Mu’minun:55-56).
4. Ayat tentnag istidraj ditimpakan kepada kaum Nabi yang ingkar
Dijelaskan dalam surah Al-qur’an ayat 95-96.
11. 7
ُمه َّو ًةَتغَب مُهٰنَذخَاَف ُءۤاََّّرسال َو ُءۤاََّّرضال َانَءۤاَبٰا َّسَم دَق اوُلاَق َّو اَوفَع ىّٰتَح َةَنَسَحال ِةَئِِيَّسال َانَكَم َانَّلدَب َّمُث
َنوُرُعشَي َ
ّل
Artinya: “Kemudian Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan
(sehingga keturunan dan harta mereka) bertambah banyak, lalu mereka
berkata, “Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan
kesenangan,” maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba
tanpa mereka sadari”.(QS.Al-A’raf:95).
اَمِب مُهٰنَذخَاَف اُوبَّذَك ِنكٰل َو ِ
ضرَاّل َو ِءۤاَمَّسال َنِِم تٰكَرَب مِهيَلَع َانَحتَفَل اوَقَّتا َو اوُنَمٰا ى ْٰٓ
رُقال َلهَا َّنَا وَل َو
َنُوبِسكَي اوُنَاك.
Artinya: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa
mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan”.(QS.AL-
A’raf:96).
5. Istidraj mengantarkan pada kebinasaan.
Dijelaskan pada Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 182-183.
ْنيِتَم ْيِدْيَك نِاۙ ْمهَل ْيِلْما َو ۙ َنوُمَلعَي َ
ّل ُثيَح نِِم مُهُج ِ
رَدتَسنَس َانِتٰيٰاِب اُوبَّذَك َنِيذَّلا َو
Artinya: ” Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan
Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan
cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang
waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh”.(QS.AL-
A’raf:182-183).
12. 8
6. Setan membuai manusia,lalu berlepas tangan
Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-anfal ayat 48.
َق َو ْمُهَلاَمْعَا ُنْٰطيَّشال ُمُهَل ََّنيَز ْذِا َو
َلا
اَّمَلَف ْْۚمُكَّل ٌارَج ْيِِنا َو ِ
اسَّنال َنِم َم ْوَيْال ُمُكَل َِبلَاغ َ
َل
َءۤاََرت
ْْٓيِِنا َن ْوََرت َ
َل اَم ى ٰ
رَا ْْٓيِِنا ْمُكْنِم ٌءْۤ
ي ِ
رَب ْيِِنا َلاَق َو ِهْيَبِقَع ىٰلَع َ
َصكَن ِنٰتَئِفْال ِت
ُ ه
ّٰللا َۗو َ ه
ّٰللا َُافخَا
ࣖ ِباَقِعْال ُدْيِدَش
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi
mereka perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan, “Tidak ada (orang)
yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini, dan sungguh, aku adalah
penolongmu.” Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat
(berhadapan), setan balik ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya
aku berlepas diri dari kamu; aku dapat melihat apa yang kamu tidak
dapat melihat; sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat
keras siksa-Nya”.(QS.Al-Anfal:48).
7. Ayat tentang istidraj ditimpakan kepada orang yang tidak beriman
Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah An-Naml ayat 4 dan surah Al-
Ankabut ayat 38.
ۗ َن ْوُهَمْعَي ْمُهَف ْمُهَلاَمْعَا ْمُهَل اَّنَّيَز ِةَر ِخٰ ْ
اَلِب َن ْوُنِمُْؤي َ
َل َْنيِذَّلا َِّنا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada
akhirat, Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan
mereka (yang buruk), sehingga mereka bergelimang dalam
kesesatan”.(QS.AN-Naml:4).
ْۗمِهِنِكٰسَّم ْنِم ْمُكَل ََّنيَبَّت ْدَق َو ۟اَد ْوُمَث َّو ًاداَع َو
َو
َز
َّي
َن
ا ْوُنَاك َو ِلْيِبَّسال ِنَع ْمُهَّدَصَف ْمُهَلاَمْعَا ُنْٰطيَّشال ُمُهَل
ۙ َْني ِ
ر ِ
ْصبَتْسُم
Artinya: “Juga (ingatlah) kaum ’Ad dan Samud, sungguh telah nyata
bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal
mereka. Setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan
13. 9
(buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah),
sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan
tajam”.(QS.Al-Ankabut:38).
8. Allah memberikan kuasa pada orang yang mendustakan Al-Qur’an,untuk
kemudian mendustakan mereka
Dijelaskan dalam AL-Qur’an surah AL-Qalam ayat 44.
َتْسَنَس ِۗثْيِدَحْال اَذ ٰهِب ُِبَذكُّي ْنَم َو ْيِن ْرَذَف
َۙن ْوُمَلْعَي َ
َل ُْثيَح ْنِم ْمُهُج ِ
ْرد
Artinya: “Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang
yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an). Kelak akan Kami hukum
mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui”.(QS.AL-
Qalam:44).
9. Sesungguhnnya nikmat adalah ujian
Dijelaskan dalam AL-Qur’an surah Az-Zumar ayat 49.
َانَسْنِ ْ
اَل َّسَم اَذِاَف
ٰلَع ٗهُتْيِت ْوُا ْٓاَمَّنِا َلاَق ۙاَّنِم ًةَمْعِن ُهٰنْل ََّوخ اَذِا َّمُث َۖاناَعَد ٌُّرض
َِّنكٰل َّو ٌةَنْتِف َِيه ْلَبۗ ٍمِْلع ى
َن ْوُمَلْعَي َ
َل ْمُهَرَثْكَا
Artinya: “Maka apabila manusia ditimpa bencana dia menyeru Kami,
kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya dia berkata,
“Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku.”
Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui”.(QS.Az-Zumar:49)
14. 10
BAB II
DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA.
2.1 Dalil dan penjelasan
1. Dalil-dalil
Dari Anas bin Malik,Nabi shallallahu’alaihi wassalam bersabda,
َلَّجَع َرَيخال ِهِدبَعِب ُ َّ
َّللا َداَرَأ اَذِإ
َداَرَأ اَذِإ َو اَيُّندال ِىف َةَبوُقُعال ُهَل
ىَّتَح ِهِبنَذِب ُهنَع َكَسمَأ َّرَّشال ِهِدبَعِب ُ َّ
َّللا
ِةَماَيِقال َموَي ِهِب ىَّف َُوي
Artinya: “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan
hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan
mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada
hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al
Albani).
ال َمَظِع َّن
َحَأ اَذِإ َ َّ
َّللا َّنِإ َو ِءَالَبال ِمَظِع َعَم ِاءَزَج
َف َى ِ
ضَر نَمَف ُمهَالَتاب اًموَق َّب
ُطَخَّسال ُهَلَف َط ِخَس نَم َو اَضِِ
الر ُهَل
Artinya: “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat.
Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian
untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah.
Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu
Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).
2. Penjelasan
15. 11
Penjelasan dari kedua hadits diatas diantaranya,sbb:
a. Musibah yang berat
Dilihat dari segi kualitas dan kuantitas ,akan mendapatkan pahala yang
amat besar.
b. Tanda Allah swt cinta hambanya
Alllah swt lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman sseorang
solih kepada anaknya,
ي
بالبال يختبر والمؤمن بالنار يختبران والفضة الذهب بني ا
Artinya: “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji
keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan
ditimpakan musibah”.
c. Siapa saja seorang hamba yang ridho kepada ketetapan Allah swt.maka
hamba tersebut akan memproleh ridho Allah swt dan mendapatkan pahala
yang besar.
d. Siapa saja seorang hamba yang tidak suka terhadap ketetapan Allah
swt,maka hamba tersebut akan mendapatkan balasan berupa siksaan yang
pedih.
e. Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi para wali Allah swt yang
beriman.
f. Jika Allah swt menginginkan kebaikan pada hamba-Nya,dia akan segera
memberikan hukuman kepadanya di dunia dengan diberikan musibah
16. 12
yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih
daari dosa.
g. Jika Akkah swt mengkehendaki kejelekan padanya,Dia akan memberikan
balasan atas dosa yang ia perbuat sehingga akan ditunaikan pada hari
kiamat kelak.
h. Dalam Tufatul Ahwadzi dijelaskan,
“hadits diatas adalah dorongan untuk bersikap sabar dalam menghadapi
musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah
datang karena ada larangan semacam ini”.
2.2 Contoh kasus
Pada umumnya ujian mencerminkan kasih sayang dan keadilan Allah
swt pada hamba-hamba-Nya yang beriman.Allah swt tidak rela menimpakan
azab yang sakit diakhirat kelak,sehingga menggantinya dengan azab dunia yang
sangat ringan.
Orang yang paling dicintai Allah adalah para nabi dan rasul,mereka
adalah orang-orang yang paling berat menerima ujian semasa
hidupnya.Contohnya adalah Nabi Ayub AS dimana Allah swt menguji beliau
dengan kemiskinan dan penyakit yang sangat berat selama berpuluh-puluh
tahun,namun beliau tetap sabar.
Setelah para Nabi dan Rasul,orang yanag ujiannya sangat berat adalah
para shalihin dan para ulama. Demikian secara berurutan sehingga Allah swt
menurunkan hukuman-hukuman yang ringan kepda para awam termasu kita.
Namun dibalik ujian yang diberikan Allah swt kepada hambanya maka telah
disiapkan balasan yang sesuai di akhirat kelak.
17. 13
Suatu Ketika seorang laki-laki bertemu dengan seorang Wanita yang
disangkanya sebagai pelacur. Dengan usil lelaki itu menggoda si Wanita sampai-
sampai tangannya menyentuh tubuhnya. Atas perlakuan itu wanitapun
marah,lantaran terkejut,lelaki itu menoleh hingga mukanya terbentur ke tembok
dan ia pun terkuka. Karena kejadian tersebut,lelaki itu pergi menemui rasulullah
saw dan menceritakan kejadian tersebut. Rasulullah saw berkomentar,” engkau
seorang yang masih dikehendaki oleh Allah swt menjadi baik”.
Lalu Rasulullah saw mengucapkan hadits yang diriwayatkan oleh
Abdullah bin Mugaffal yang di sempurnakan At Timidzi yang artinya.
“Dan sesungguhnya Allah,jika dia mencintai suatu kaum,Dia menguji mereka.
jika mereka ridha,maka Allah ridha kepadanya. Jika mereka benci,maka Allah
swt membencinya”
Kecintaan Allah kepada hambanya didunia tidak selalu diwujudkan dalam
bentuk pemberian materi atau kenikmatan lainnya,dapat juga berbentuk
musibah.
Musibah yang ditimpakan Allah swt dapat dilihat dari 4 persfektif.
1. Sebagai ujian bagi Allah swt.
2. Sebagai tadzkirah atau peringatan dari Allah swt kepada manusia atas
dasar sifat Rahman-Nya.
3. Sebagai azab bagi orang-orang fasiqin,munafiqin,ataupun kafirin.
Kalau ia mati dalam musibah tersebut maka ia mati dalam keadaan tidak di
ridhai Allah swt. Dalam konteks hadits ini,musibah biasanya berupa sesuatu
yang menyakikan,dapat juga dilihat sebagai ujian.
18. 14
BAB III
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN.
3.1 Kitab suci Hindu
Kitab suci umat hindu dibagi menjadi 3 yaitu,vedas,Upanishads,dan
puranas. Ketiga kitab tersebut dibedakan berdasarkan umur,beberapa apa
menyebutkan kitab tersebut berasal dari 4.000 tahun yang lalu. Baru-baru ini
ditemukan bahwa Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam kitab tersebut.
Salah satu bukti yang mengejutkan adalah jazirah Maharshi Vyasa yang
merupakan tempat suci umat hindu yang berada di tanah arab yang dirusak
setan. Selanjutnya ,disebutkan Mahamad yang diperkirakan maksudnya adalah
Muhammad yang dimana dalam kitab tersebut menggamabarkan sebagai orang
yang menuntun orang-orang sesat.
Dalam kitab itu disebutkan dia akan disunat,berjenggot,fasih,dia akan
membuat revolusi besar,dia juga menggumumkan panggilan untuk beribadah,dia
akan memakan makan daging hewan yang halal bukan dari babi,dan dia juga
akan melawan bangsa yang tidak beragama.kesemua ciri-ciri tersebut mengarah
kepada Rasulullah SAW.
Adapun kitab-kitab agama hindu yang menyebutkan Nabi Muhammad
saw.
1. Kitab Bhavishya Purana
19. 15
Merupakan salah satu puranas terpenting,disebutkan bahwa dinegeri
asing akan ada seorang guru spiritualyang Bernama Muhammad. Dimana
dia akan menjadi penghuni arabia dan akan mengumpulkan kekutatan
besar untuk melawan dan membunuh iblis dan Allah swt akan senantiasa
melindunginya dari lawan-lawannya.
2. Kitab Upanishad
Merupakan kitab tinggi dari vedas,dan banyak sekali digunakan sebagai
literatur pelajar hindu menyebutkan nama Nabi Mihammad. Karena
dalam kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersipat ketuhanan yang
bengajarkan bagaimana mendekatkan diri kepada khalik. Selain itu
terdapat bukti penting disebutkan “tidak ada tuhan selain Allah swt”,dan
itu disebutkan lebih dari sekali. Disebutkan juga deskripsi untuk
Allah,yaiitu nama dewa adalah Allah,Dia adalah yang terbesar dari
semua,yang terbaik dan paling sempurna,paling suci dari semua,yang
merupakan tuhan dari semua ciptaan,menciptakn matahari,bulan,bintang-
bintang dan langit.
Dalam Atharva veda,disebutkan yang patut dipuji dan setiap orang harus
memujinya,diebutkan Namanya Muhammad. Muhammad adalah sosok
penunggu unta. Dan nabi isa digambari sedang mengendarai keledai
bukan unta. Sehingga jelaslah yang dimaksud adalah Muhammad yang
sedang mengendarai unta.
Pada mantra keetujuh ada orang yang menuntun semua manusia,dan
Muhammad menegaskan tidak ada pengkhususan yang di tutuntun,bukan
saja bangsa arab dan Israel saja melaainkan seluruh umat manusia.
Kemudian pada mantra keenam berbicara tentang beberapa orang
pemberani yang kalah tanpa pertempuran yang jumlah lawannya
mencapai 10 ribu. Hal itu dapat menjadi acuan dalam pertempuran
sekutu atau parit yang terjadi pada massa Nabi Muhammad saw.
20. 16
Selanjutnya dalam Rig Veda,yang membicarakan tentang seorang yang
digambarkan sebagai sosok yang jujur dan dipercaya,kuat dan rendah
hati yang menjadi terkenal dengan 10 ribu. Semua itu adalah sosok dari
Nabi Muhammad saw ,dan jumlah 10.000 dimaksudkan sebagai jumlah
para sahabat nabi Muhammad saw yang masuk dalam pemenangan
mekkah.
3.2 Kitab injil
Dalam kitab ulangan disebutkan akan diutusnya nabi Muhammad saw dengan
semua yang dikatakannya membawa atau menyebut nama tuhan bukan dewa.
Selain itu apa saja yang disebutkan atau dikatakan oleh nabi Muhammad tentu
terjadi,meskipun kejadian tersebut terjadi pada masa beberapa abad sesudah
beliau wafat dan juga terjadi pada masa beliau hidup.
“bahwa kalua nabi itu berkata atas nama Tuhan,lalu barang yang dikatakannya
itu tak jadi atau tak dating,itulah perkataan yang bukan sabda tuhan,melainkan
nabi itu berkata dengan angkarannya:jangan kamu takut akan dia.”(ulangan,
18:22).
Kemudian dalam injil yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan
kedatangan nabi Muhammad. seperti dalam yahya ,14:26 yang berbunyi,”Tetapi
penghibur,yaitu ruhul kudus,yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku,yaitu
akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkanmu segala
perkara yang telah kukatakan kepadamu itu”.”Maka sekarang sudah kukatakan
kepadamu sebelum jadinya,supaya apabila jadi kelak,boleh kamu percaya”
(yahya,14:29).
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa nabi Muhammad saw akan datang dan
diperintahkan oleh Tuhsn untuk mengajarkan segala perkara kepada para
manusia.
Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad
digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi
21. 17
Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah
diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya.
Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas
dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi
Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya
dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW,
bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa
yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang
tertulis pada abad pertama Masehi.
Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa
AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling
meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan
tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang
menjadikan dan memelihara mereka.
"Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk
menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas
kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10).
3.3Kitab taurat
Menurut Ibnu Al jauzy dalam kitab al-wafa,dalam taurat,Nabi Muhammad saw
memiliki ciri-ciri yang sama dengan yang terdapat didalam Al-Qur’an. Dalam
kitab taurat nabi Muhammad saw diutus sebagai saksi dan pembawa kabar
gembira serta pemberi peringatan untuk menjaga agama.
Muhammad saw disebut AL-Mutawakkil,bukan orang yang berperangi
jahat,bukan pula orang yang kasar,Beliau tidak membalas kejahatan seseorang
kepadanya,melainkan membalasnya dengan kata minta maaf.
Didalam kitab taurat juga dijelaskan mengenai Riwayat hidup beliau. Nabi
Muhammad lahir dimekkah,tempat beliau hijrah adalah Madinah,kekuasaan
beliau ada di syam. Umat beliau merupakan orang-orang yang suka memuji
22. 18
Allah swt,bertakbir pada setiap tempat,serta bertahmid. Mereka berwudhu
dengan membasuh anggota badan mereka. barisan mereka pada saat perang
seperti barisan pada saat shalat.
3.4 Kitab zabur
Dalam kitab zabur dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai mazmur dan
Bahasa inggris Psalms bab 72 ayat 8 dikatakan sebagai berikut;
“Kerajaannya akan membentang dari laut ke laut. Dari sungai itu sampai ke
ujung bumi. Di depannya tunduk penduduk daerah pelosok. Raja-raja Tarsyisy
dan pulau-pulau membawa hadiah-hadiah kepadanya. Raja-raja Syaba dan Saba'
menyampaikan upeti. Semua raja tunduk di depannya. Semua bangsa menjadi
hambanya. Karena dia menyelamatkan orang miskin peminta tolong yang
tertindas dan tidak memiliki penolong. Dia menyantuni orang fakir dan yang
membutuhkan. Dia menyelamatkan jiwa-jiwa sengsara dan mengeluarkan jiwa
mereka dari kegelapan dan kekejaman. Dia menjaga hidup mereka, karena hidup
begitu berharga di matanya. Semoga hiduplah sang raja. Semoga emas Syiba
diberikan kepadanya. Semoga mereka berdoa untuk selamanya, dan meminta
berkah Tuhan untuknya setiap siang. Semoga banyak tanaman gandum di bumi,
dan di puncak-puncak gunung, dan semuanya mekar seperti cedar Lebanon, dan
penduduk kota berbunga seperti rumput di tanah. Namanya akan abadi
selamanya. Namanya akan kekal seperti kekalnya matahari. Umat manusia akan
mengambil berkah dengannya, dan semua bangsa menyatakan bahwa dia baik.
Gulen mengatakan meski sehebat apa pun upaya yang dilakukan kaum Nasrani
dan Yahudi, baik saat ini maupun dimasa lalu, khususnya oleh orang-orang yang
memendam kedengkian, dan meski sehebat apa pun upaya pengubahan dan
manipulasi yang dilakukan terhadap kitab suci mereka, tapi ternyata kitab Taurat
(Perjanjian lama) dan Injil yang masih ada saat ini menyimpan banyak ayat yang
berisi berita gembira atas kenabian Rasulullah berikut tanda-tanda yang
menunjuk kedatangan Rasulullah SAW.
23. 19
BAB IV
Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
4.1 Sains dan Teknologi dalam AL-Qur’an
Sains dan teknologi ibarat dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan satu
sama lain.Sains menurut Balquni adalah himpunan pengetahuan manusia tentang
alam yang diperoleh sebagai consensus para pakar,melalui penyimpulan secara
rasional mengenai hasil-hasil analisis yang kritis terhadap data pengukuran yang
diperoleh hasil observasi pada gejala-gejala alam.Sedangkan teknologi adalah
himpunan pengetahuan yang diproleh dari penerapan sains,dalam kerangka
kegiatan yang produktif (Baiquni,1995:58-60).
Al-Qur’an diturunkan bukan untuk tujuan-tujuan yang bersifat
perfektif,melainkan secara obyektif dimana Al-Qur’an bukanlah ensiklopedia
sains dan teknologi apalagi al-Qur’an tidaklah menyatakan itu secara asal-
asal.Akan tetapi ,dalam kapassitsasnya sebagai huda li al-nas,Al-Qur’an
memberikan informasi stimulant mengenai fenomena alam dalam porsi yang
banyak ,sekitar tujuh ratus lima puluh ayat.(Gulsyani,1993).
Informasi Al-Qur’an tentang fenomena ala mini,menurut Gulsyani
bermaksud untuk menarik perhatian manusia kepada pencipta alam yang maha
mulia dan mha bijaksana dengan mempertanyakan dan merenungkan wujud-
wujud alam serta mendorong manusia agar berjuang dekat kepada-
Nya.(Gulsyani,1993).
Pandangan Al-Qur’an tentang sains dan teknologi dapat ditelusuri dari
pandangan Al-Qur’an tentang ilmu. Al-Qur’an telah meletakkan posisi ilmu
pada tingkatan yang hampir sama dengan iman yang tercermin dalam Al-
Mujadalah ayat 11.
ِا َو ۚمُكَل ُ ّٰ
َّللا ِحَسفَي اوُحَسافَف ِ
ِسل ٰجَمال ِىف اوُحَّسَفَت مُكَل َلِيق اَذِا ا ْٓوُنَمٰا َنِيذَّلا اَهُّيَآْٰي
ُشانَف اوُزُشان َلِيق اَذ
اوُز
ُ ّٰ
َّللا ِعَفرَي
َّلا
ِذ
ي
َن
اوُنَمٰا
ِب ُ ّٰ
َّللا َو ۗ
ت ٰجَرَد َمِلعال واُتوُا َنِيذَّلا َو ْۙمُكنِم
َم
ريِبَخ َنوُلَمَعت ا .
24. 20
Artinya:Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah
kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.(QS.AL-Mujadalah:11).
Sedangkan pandangan Al-Qur’an tentang sains dan teknologi,diketahui
dari wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad saw. Yaitu surah AL-Alaq
ayat 1-5 yang artinya.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (tulis
baca). Dia Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS al-‘Alaq: 1-
5).
Kata iqra’ menurut Quraishi Shiihab,diambil dari akar kata yang berarti
menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan
,menelaah,mendalami,meneliti , mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik
yang tertulis maupun tidak. Sedangkan dari segi obyeknya, perintah iqra’ itu
mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia. (Shihab,
1996:433).
Atas dasar itu sebenarnya tidak ada alas an untuk membuat dikotomi
ilmu agama dan ilmu non agama. Karena,sabagai agama ysng memandang
dirinya paling lengkap yang tidak mungkin memisahkan diri dari persoalan-
perseolan yang berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan umatnya.
Berkaitan dengan ini,Gulsyani mengajukan beberapa alas an untuk menolak
dikotomi ilmu agama dan ilmu non agama,sbb:
1. Dalam sebagian besar ayat al-Qur’an, konsep ilmu secara mutlak muncul
dalam maknanya yang umum, seperti pada surah al-Zumar ayat 9
25. 21
َس ِليَّلا َءَۤانٰا ِتناَق َُوه نَّمَا
َنِيذَّلا ىِوَتسَي َله لُق ۗهِِبَر َةَمحَر اوُجرَي َو َةَر ِخٰاّل ُرَذَّحي اًمِٕىۤاَق َّو ًاد ِاج
َو َنوُمَلعَي
ا
َّل
َنوُمَلعَي َ
ّل َنِيذ
ِباَبلَاّل واُلوُا ُرَّكَذَتَي اَمَّنِا ۗ ࣖ.
Artinya: “(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah
orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri,
karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-
orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal
sehat yang dapat menerima pelajaran”.(QS-AL-Zumar:9).
2. Beberapa ayat al-Qur’an secara eksplisit menunjukkan bahwa ilmu itu
tidak hanya berupa prinsip-prinsip dan hukum-hukum agama saja.
Misalnya, firman Allah pada surah al-Fathir ayat 27-28:
رمُح َو يضِب دَدُج ِلاَب ِجال َنِم َو اَهُنا َولَأ اًفِلَتخُم اتَرَمَث ِهِب َانجَرخَأَف ًءاَم ِاءَمَّسال َنِم َلنزَأ َ َّ
َّللا َّنَأ ََرت مَلَأ
نِم َ َّ
َّللا َىشخَي اَمَّنِإ َِكلَذَك ُهُنا َولَأ ِفلَتخُم ِامَعاألن َو ِِاب ََّودال َو ِ
اسَّنال َنِم َو ودُس ُيبِباََرغ َو اَهُنا َولَأ ِفلَتخُم
ورُفَغ يز ِ
زَع َ َّ
َّللا َّنِإ ُءاَمَلُعال ِهِداَبِعz
Artinya:Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan
dari langit, lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang
beraneka ragam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-
garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan
ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut
kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.(QS.AL-
Farthir:27-28).
Dengan jelas kata ulama (pemilik pengetahuan) pada ayat di atas
dihubungkan dengan orang yang menyadari sunnatullah (dalam bahasa
sains: “hukum-hukum alam”) dan misteri-misteri penciptaan, serta
merasa rendah diri di hadapan Allah Yang Maha Mulia.
3. Di dalam al-Qur’an terdapat rujukan pada kisah Qarun.
ْۚ ِيدْنِع ٍمِْلع ٰ
ىَلَع ُهُتِيتوُأ اَمَّنِإ َلاَق
ًة َّوُق ُهْنِم ُّدَشَأ َُوه ْنَم ِونُرُقْال َنِم ِهِلْبَق ْنِم َكَلْهَأ ْدَق َ َّ
ّٰللا َّنَأ ْمَلْعَي ْمَل َوَأ
ُرَثْكَأ َو
ْنَع ُلَأْسُي َ
َل َو ْۚ اًعْمَج
َونُم ِرْجُمْال ُمِهِبوُنُذ
Artinya:Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang
ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih
banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang
26. 22
berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (QS al-Qashash: 78).
(Ghulsyani,1993:44-45).
Di samping itu, subyek yang dituntut oleh wahyu pertama (al-‘Alaq: 1-5)
adalah manusia, karena potensi ke arah itu hanya diberikan oleh Allah swt.
kepada jenis makhluk ini. Pemberian potensi ini tentunya tidak terlepas dari
fungsi dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah di atas muka bumi.
Sedangkan bumi dan langit beserta isinya telah ‘ditundukkan’ bagi kepentingan
manusia. Seperti yang dijelaskan dalam AL-Qur’an surah Al-Jatsiyah ayat 13:
َرَّخَس َو
ْمُكَل
اَم
ِيف
ِتا َاوَمَّسال
اَم َو
ِيف
ِ
ض ْرَ ْ
اْل
اًعيِمَج
ُهْنِم
ْۚ
ۚ
َّنِإ
ِيف
َِكلَٰذ
ٍتاَي َ
َل
ٍم ْوَقِل
وُرَّكَفَتَي
Artinya:Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berfikir.(QS.AL-Jatsiyah).
Kata sakhkhara (menundukkan) pada ayat di atas atau kata yang semakna
dengan itu banyak ditemukan di dalam Al-Qur’an yang menegaskan bahwa
Allah swt. menundukkan semua ciptaan-Nya sesuai dengan peraturan-peraturan
sunnatullah-Nya, sehingga manusia dapat mengambil manfaat sepanjang
manusia mau menggunakan akal dan pikirannya serta mengikuti langkah dan
prosedur yang sesuai dengan sunnatullah itu. Misalnya, menurut Baiquni, (1997:
15-16) tertiupnya sehelai daun yang kering dan pipih oleh angin yang
membawanya membumbung tinggi ke atas adalah karena aliran udara di
sekitarnya.Orang yang melakukan pengamatan dan penelitian untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan: “bagaimana daun itu diterbangkan?”, niscaya akan
sampai kepada sunnatullah yang menyebabkan daun itu bertingkah laku seperti
yang tampak dalam pengamatannya.Pada dasarnya, sebuah benda yang
bentuknya seperti daun itu, yang panjang dan bagian pinggir dan lebarnya
melengkung ke bawah, akan mengganggu aliran udara karena pada bagian yang
melengkung itu aliran udara tidak selancar di tempat lain. Akibatnya, tekanan
udara di lengkungan itu lebih tinggi dari pada bagian lainnya sehingga benda itu
terangkat. Orang yang melakukan pengamatan dan penelitian itu menemukan
sunnatullah yang dalam ilmu pengetahuan disebut aerodinamika. Dengan
pengetahuan yang lengkap dalam bidang aerodinamika dan pengetahuan tentang
sifat-sifat material tertentu manusia mampu menerapkan ilmunya itu untuk
membuat pesawat terbang yang dapat melaju dengan kecepatan tertentu.
Untuk dapat memahami sunnatullah yang beraturan di alam semesta ini,
manusia telah dibekali oleh Allah SWT dua potensi penting, yaitu potensi
fitriyah (di dalam diri manusia) dan potensi sumber daya alam (di luar diri
manusia). Di samping itu, al-Qur’an juga memberikan tuntunan praktis bagi
manusia berupa langkah-langkah penting bagaimana memahami alam agar
dicapai manfaat yang maksimal. Suatu cara penghampiran yang sederhana
dalam mempelajari ilmu pengetahuan ditunjukkan al-Qur’an dalam surah al-
Mulk ayat 3-4 yang intinya mencakup proses kagum, mengamati, dan
27. 23
memahami. Dalam konteks sains, al-Qur’an mengembangkan beberapa
langkah/proses sebagai berikut.
1. al-Qur’an memerintahkan kepada manusia untuk mengenali secara
seksama alam sekitarnya seraya mengetahui sifat-sifat dan proses-proses
alamiah yang terjadi di dalamnya. Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah
Yunus ayat 101.
2. al-Qur’an mengajarkan kepada manusia untuk mengadakan pengukuran
terhadap gejala-gejala alam. Hal ini diisyaratkan di dalam surat al-Qamar
ayat 149.
3. al-Qur’an menekankan pentingnya analisis yang mendalam terhadap
fenomena alam melalui proses penalaran yang kritis dan sehat untuk
mencapai kesimpulan yang rasional. Persoalan ini dinyatakan dalam surat
al-Nahl ayat 11- 12.
Tiga langkah yang dikembangkan oleh al-Qur’an itulah yang
sesungguhnya yang dijalankan oleh sains hingga saat ini, yaitu observasi
(pengamatan), pengukuran-pengukuran,lalu menarik kesimpulan berdasarkan
observasi dan pengukuran itu.
28. 24
BAB V
GENERASI TERBAIK DALAM ISLAM ( SALAFUSALIH : SAHABAT NABI,
TABI’IN, DAN TABI’UT TABI’IN)
5.1 Sahabat Nabi
Secara Bahasa arab “ashab al-nabi” adalah orang-orang yang mengenal dan
melihat Nabi Muhammad,membantu perjuangan beliau dan meninggal dalam
keadaan muslim.secara istilah atau terminologi,kata sahabat merupakan bentuk
jama’/plural dari kata “sahabi” yang bermakna membersamai,mendampingi,serta
berintraksi dengannya. Bagi dunia islam saat ini,sahabat nabi berperan amat
penting,yaitu sebagai jembatan penyampai hadits dan sunnah Nabi Muhammad
saw yang mereka riwayatkan.
1. Definisi sahabat Nabi
Dalam bukunya “al-isabah fi Tamyiz al-sahabah”ibnu Hajar Al-Asqalalani
(852H/1449M) menyampaikan bahwa: “ sahabat (ash-sahabi) adalah orang-orang
yang pernah menjumpai Nabi dalam keadaan beriman kepadanya dan meninggal
dalam keaddaan islam.
Dalam kitab “Muqadimmah” karya Ibnu ash-shalah(634 H/1245M),
dikatakan kepada anas , “Engkau adalah sahabat Rasulullah yang paling terakhir
yang masih hidup”. Anas menjawab, “kaum Arab Badui masih tersisa,adapuun dari
sahabat beliau,maka saya adalah orang yang paling akhir yang masih hidup.”
Imam an-Nawawi (676H/1277M),mengatakan bahwa.”Beberapa ahli hadits
berpendapat kehormatan ini(sebagai sahabat Nabi) terbiasa bagi mereka yang hidup
bersamanya(Nabi Muhammad) dalam rentan waktu yang lama,telah menyumbang
(harta untuk perjuangan),dan mereka yang berhijrah (ke Madinah) dan aktif
menolongnya,dan bukan mereka yang menjumpainya sewaktu-waktu,misalnya para
utusan Arab Badui,serta bukan mereka yang Bersama dengannya setelah
pembebasan mekkah,Ketika Islam telah menjadi kuat.
29. 25
2. Jumlah Sahabat Nabi
Tidak dapat dipastikan mengenai jumlah sahabat Nabi secara tepat karena
berbagai factor dan pendapat serta luasnya daerah persebaran mereka saat
hidup,jika hanya merujuk pada jumlah sahabat Nabi yang tercatat dalam berbagai
buku biografi karangan ulama yang membahas,seperti kitab Thabaqat Al-kabir
karya dari ibnu sa’ad,karya ibnu abdil barr yaitu al-isti’ab dan mu’jam as-
Shahabah karya ibnu qani’, maka kita hanya akan mendapati sekitar 2700-an
sahabat laki laki dan 380-an sahabat perempuan, sedangkan Imam Al-Qasthalani
dalam kitab al-Mawahib nya menyatakan bahwa jumlah sahabat Nabi ketika
peristiwa fathu mekkah adalah berjumlah sekitar 7000 orang. Lalu dalam
peperangan Tabuk jumlahnya bertambah menjadi 70.000 dan yang terakhir pada
peristiwa Haji wada’ sehingga jumlah mereka mencapai 124.000 orang.
3. Tingkatan dan status
Menurut Al-Hakim an-Naisaburi dalam karyanya Al-mustadrak,tingkatan
tingkatan sahabat nabi terbagi dalam 12 tingkatan.
1. Para Khulafa’ur Rasyidin dan selebihnya dari sepuluh yang dijanjikan
surga ketika masih hidup
2. Para sahabat yang masuk Islam di Mekkah sebelum umar dan
mengikuti majelis daarul Arqam
3. Para sahabat yang ikut serta berhijrah ke negeri Habasyah
4. Para sahabat kaum Anshar yang ikut serta dalam Bai’at Aqabah pertama
5. Para sahabat Kaum Anshar yang ikut serta dalam Bai’at Aqabah kedua
6. Para sahabat Kaum muhajirin yang berhijrah sebelum sampainya Nabi
Muhammad di Madinah dari Quba
7. Para sahabat yang ikut serta dalam perang badar
8. Para sahabat yang berhijrah antara Perang Badar dan perjanjian
hudabiyyah
9. Para sahabat yang ikut serta dalam Baiat Ridwan pada saat ekspedisi
Hudaibiyyah
10.Para sahabat yang masuk Islam dan berhijrah ke Madinah setelah
Perjanjian Hudaibiyyah
11.Para sahabat yang masuk Islam setelah fathu mekkah
12.Para sahabat anak-anak yang melihat Nabi Muhammad di waktu atau
tempat apapun setelah Fathu Mekkah.
30. 26
Terdapat sekelompok Sahabat Nabi yang dipandang lebih tinggi statusnya di
antara kalangan mereka sendiri, yaitu sebagai ulama yang dimintakan fatwanya untuk
berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Sahabat Nabi yang memberikan fatwa
diperkirakan ada sekitar 130 orang, laki-laki dan perempuan. Menurut ibnu qayyim,
para ulama Sahabat Nabi terbagi sbb.
1. Para sahabat yang banyak berfatwa, yaitu tujuh orang: Umar bin
Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas'ud, Aisyah Ummul
Mukminin, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Umar, dan Abdullah bin
Abbas
2. Para sahabat yang pertengahan dalam berfatwa, antara lain: Abu Bakar,
Ummu Salamah, Anas bin Malik, Abu Sa'id al-Khudri, Abu Hurairah,
Utsman bin Affan, Abdullah bin Amr bin al-Ash, Abdullah bin Zubair,
dll.
3. Para sahabat yang sedikit berfatwa, hanya satu-dua masalah, yaitu: Abu
Darda, Abu al-Yasar, Abu Salamah al-Makhzumi, Abu Ubaidah bin al-
Jarrah, Hasan bin Ali, Husain bin Ali, Nu'man bin Basyir, Ubay bin
Ka'ab, Abu Ayyub, Abu Thalhah, Abu Dzar, Ummu Athiyyah, Shafiyah
Ummul Mukminin, Hafshah, dan Ummu Habibah.
4. Sahabat Nabi dalam pandangan Islam
Tidaklah sedikit ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi yang membahas mengenai
para sahabat karena mereka merupakan orang-orang yang ikut membela Nabi
Muhammad baik dalam keadaan senang maupun susah,bahkan ada diantaara
mereka yang telah dijamin dijamin surga melalui lisan Nabi sewaktu beliau
masih hidup yang dikenal sebagai “Asyarah al-Mubassyarin bil-jannah”(sepuluh
orang yang dijanjikan surga). Adapun ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits yang
membahas hal tersebut.
َّجُس اًعَّكُر مُهى ٰ
َرت مُهَنيَب ُءۤاَمَحُر ِ
ارَّفُكال ىَلَع ُءَّۤادِشَا ْٓهَعَم َنِيذَّال َۗو ِ ّٰ
َّللا ُلوُسَّر دَّمَحُم
ِ ّٰ
َّللا َنِِم ً
الضَف َنوُغَتَّبي ًاد
مِهِهوُجُو ِيف ُمهاَمِيس ۖ اًنا َوض ِ
ر َو
َثَا نِِم
َِكلٰۗذ ِدوُجُّسال ِ
ر
َجَرخَا عرََزك ِۚلي ِجنِاّل ِىف مُهُلَثَم َۖو ِةى ٰ
روَّتال ِىف مُهُلَثَم
ُ ّٰ
َّللا َدَع َۗو َارَّفُكال ُمِهِب َظِيغَيِل َعاَّرُّالز ُب ِجُعي ِهقوُس ىٰلَع ى ٰ
َوتاسَف َظَلَغتاسَف هَرَزٰاَف هَٔـَطش
ٰا َنِيذَّلا
واُلِمَع َو اوُنَم
نِم ِت ٰحِلّٰصال
اًميِظَع اًرجَا َّو ًةَِرفغَّم مُه
ࣖ
.
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang
diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya,
kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas
batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.
(QS.AL-Fath:29).
31. 27
َع ُ ّٰ
َّللا َي ِ
ضَّر ْۙ
انَسِحاِب ُمهوُعَبَّتا َنِيذَّلا َو ِ
ارَصنَاّل َو َني ِ
ر ِجٰهُمال َنِم َنوُل َّوَاّل َنوُقِبّٰسال َو
مُهن
مُهَل َّدَعَا َو ُهنَع اُوضَر َو
ِ
رَجت تّٰنَج
ُميِظَعال ُزَوفال َِكلٰۗذ ًادَبَا ْٓاَهِيف َنِيدِل ٰخ ُر ٰهنَاّل اَهَتَحت ي
Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di
antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada
Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang agung. (Q.S. At-Taubah:100).
Sedangkan Nabi Muhammad sendiri mewasiatkan kepada kaum
muslimin untuk berhati-hati dalam berucap dan bersikap terhadap para Sahabat
Beliau yang tertuang dalam hadits-nya sebagai berikut :
فمن ،بعدي غرضا تتخذوهم ّل ،أصحابي في هللا هللا
أبغضه فببغضي أبغضهم ومن ،أحبهم فبحبي أحبهم
ومن ،م
ف هللا آذى ومن ،هللا أذى فقد أذاني ومن ،أذاني فقد آذاهم
ي
و
ش
ك
أ
ن
ي
أ
خ
ذ
ه
". Ingatlah Allah ! Ingatlah Allah dalam memperlakukan para sahabat-ku !
Jangan menjadikan mereka sebagai sasaran (atas berbagai tuduhan) setelah-ku,
maka barangsiapa yang mencintai mereka, niscaya aku juga mencintainya, dan
barangsiapa yang membenci mereka, niscaya aku juga akan membencinya, dan
barangsiapa menyakiti mereka, sungguh ia telah menyakitiku juga, dan
barangsiapa menyakitiku maka ia telah menyakiti Allah, dan barangsiapa
menyakiti Allah, maka ditakutkan jikalau ia akan mendapat siksa”.
5.2 Tabi’in
Tabiin atau Tabi'in (Bahasa: التابعون,pengikut'), adalah orang islam awal
yang masa hidupnya ketika atau setelah masa hidup Nabi Muhammad namun
tidak mengalami bertemu dengan Nabi muhammad. Usia mereka rata-rata lebih
muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada
masa sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid sahabat nabi.
1. Rentan masa
Masa tabiin dimulai sejak wafatnya sahabat Nabi ,Abu thufail al-laits pada tahun
100 H/735 M di Mekkah dan berakhir dengan wafatnya tabiin terakhir ,Khalaf
bin KHulaifat pada tahuhn 181 H/812M.
2. tingkatan
imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Taqrib at-tahdzib membagi
para tabiin menjadi 4 tingkatan berdasarkan usia dan sumber periwayatannya.
32. 28
1. Para tabiin kelompok utama/senior (kibar at-tabi'in), yang telah wafat sekitar
tahun 95 H/713 M. Mereka seangkatan dengan said bin al-Musayyab (lahir
13 H - wafat 94 H).
2. Para tabiin kelompok pertengahan (al-wustha min at-tabi'in), yang telah wafat
sekitar tahun 110 H/728 M. Mereka seangkatan dengan al-hasan al-
bashri (lahir 21 H - wafat 110 H) dan Muhammad bin sirin (lahir 33 H - wafat
110 H).
3. Para tabiin kelompok muda (shighar at-tabi'in) yang kebanyakan
meriwayatkan hadis dari para tabiin tertua, yang telah wafat sekitar tahun
125 H/742 M. Mereka seangkatan dengan Qatadah bin Da’amah (lahir 61 H
- wafat 118 H) dan Ibnu syihab az-zuhri (lahir 58 H - wafat 124 H),
4. Para tabiin kelompok termuda yang kemungkinan masih berjumpa dengan
para sahabat nabi dan para tabiin tertua walau tidak meriwayatkan hadis dari
sahabat nabi, yang telah wafat sekitar tahun 150 H/767 M. Mereka
seangkatan dengan sulaiman bin mihran al-A’masy (lahir 61 H - wafat 148
H).
Mayoritas ulama penulis biografi para periwayat hadis (asma ar-rijal)
juga membagi para tabiin menjadi tiga tingkatan berdasarkan Sahabat Nabi yang
menjadi guru mereka, yaitu:[3]
1. Para tabiin yang menjadi murid para sahabat yang masuk Islam
sebelum peristiwa fathu mekkah,
2. Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang masuk Islam
setelah peristiwa Fathu Makkah,
3. Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia
dewasa ketika Nabi Muhammad saw. Wafat.
5.1 Tabi,ut Tabi’in
Tabi’ut tabi’in atau Atbaut Tabi’in adalah generasi setelah tabiin,artinya
sebagai pengikut tabiin,adalah orang islam yaitu teman sepergaulan dengan
tabiin dan tidak mengalami masa hidup Bersama sahabat Nabi. Tabi'ut Tabi'in
adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah manusia, setelah
Tabi'in dan Shahabat. Tabi'ut Tabi'in disebut juga murid Tabi'in.
Menurut banyak literatur Hadis: Tabi'ut Tabi'in adalah orang Islam
dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya
beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus
masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi'in yang terakhir wafat
sekitar 110-120 Hijriah.
33. 29
DAFTAR PUSTAKA
Furqan & Nabilah.2021.”ISTIDRAJ MENURUT PEHAMAN MUSAFIR”,
file:///C:/Users/MATRIX%20COMPUTER/Downloads/Documents/9203-
24327-1-PB.pd ,diakses pada 15 oktober 2021 pukul 07:35 wita.
Nursalikah,Ani.2020.”Terjebak (istidraj) kenikmatan”,
https://m.republika.co.id/berita/qd73x6366/terjebak-istidraj-kenikmatan,diakses
pada 15 ooktober 2021 pukul 08:14 wita.
Maulana,Tommy.2020.”Perhatikan Ayat tentang Istidraj,Jangan Sampai
Terbuai”, https://umroh.com/blog/perhatikan-ayat-tentang-istidraj-jangan-
sampai-terbuai/ ,diakses pada 15 oktober 2021 pukul 08:35.
Abdullah Tuasikal,Muhammad.2013.”ujian dan musibah tanda Allah cinta”,
https://rumaysho.com/3131-ujian-dan-musibah-tanda-allah-cinta.html ,diakses
pada 15 oktober 2021 pukul 09:02.
Nasrullah,Nashih.2020.”Semakin Allah Cinta Hamba,Kian Berat Ujian Akan
Dihadapi”, https://m.republika.co.id/amp/q6z4tn320 ,diakses pada 15 oktober
2021 pukul 11:41
Ilham.2015.”Masya Allah,Nabi Dijelaskan Kitab Suci Hindu”,
https://m.republika.co.id/berita/nshjjs361/masya-allah-nabi-muhammad-
dijelaskan-kitab-suci-hindu ,diakses pada 15 oktober 2021 pukul 13:17 wita.
Nasrullah,Nasihah.2019.”Ternyata kehadiran Muhhamad SAW. Disebut Turat
dan Injil”, https://m.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-
muhammad-saw-disebut-taurat-dan-injil ,diakses pada 15 oktober 2021 pukul
14:03 wita.
34. 30
Nasrullah,Nashin.2020.”kitab taurat sebut kedatangan Nabi Muhammad dan
ciri-cirinya”, https://www.republika.co.id/berita/q5zzq6320/kitab-taurat-sebut-
kedatangan-nabi-muhammad-dan-ciricirinya ,diakses pada 15 oktober 2021
pukul 20:32 wita.
Nasrullah,Nashin.2020.”pemimpin dunia dalam injil dan zabur adalah
Rasulullah?”, https://www.republika.co.id/berita/qhc7cf320/pemimpin-dunia-
dalam-injil-dan-zabur-adalah-rasulullah , diakses pada 15 oktober 2021 pukul
20:43 wita.
Fakhry,j.2010.”sains dan teknologi dalam Al-Qur’an dan implikasinya dalam
pembelajaran.Ta’dib:jurnalPendidikanislam,
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=sains+dan+teknol
ogi+dalam+alquran&oq=sains+dan+teknologi+dalam+alq#d=gs_cit&u=%2Fsch
olar%3Fq%3Dinfo%3AWhjEgXjzYkMJ%3Ascholar.google.com%2F%26outpu
t%3Dcite%26scirp%3D0%26hl%3Did ,diakses pada 16 oktober 2021 pukul
12:49 wita.
Wikipedia.“Sahabat Nabi”, https://id.wikipedia.org/wiki/Sahabat_Nabi ,diakses
pada 16 oktober 2021 pukul 14:17 wita.
Wikipedia.“Tabi’in”, https://id.wikipedia.org/wiki/Tabiin ,diakses pada 16
oktober 2021 pukul 14:36 wita.
Wikipedia“Tabi’ut Tabi’in”, https://id.wikipedia.org/wiki/Tabi%27ut_tabi%27in
Diakses pada 16 oktober 2021 pukul 14:42 wita.