Teori Thevenin menyatakan bahwa rangkaian listrik kompleks dapat disederhanakan menjadi sumber tegangan dan resistor tunggal yang setara. Teori ini berguna untuk menganalisis sistem daya dan rangkaian lainnya dengan mudah dengan mengubah rangkaian asli menjadi rangkaian ekuivalen Thevenin yang lebih sederhana. Penggunaan utama teori ini adalah untuk mempermudah perhitungan arus dan tegangan pada rangkaian.
2. PENDAHULUAN
Teori thevenin adalah salah satu teori
elektronika yang mempelajari tentang nilai
tegangan pada rangkaian listrik yang
terbebani. Teori Thevenin merupakan teori
yang berguna untuk analisis sirkuit listrik.
Sirkuit baru hasil dari aplikasi teori
Thevenin disebut dengan sirkuit ekuivalen
Thevenin. Teori ini dinamakan sesuai dengan
penemunya, seorang insinyur berkebangsaan
Perancis, M. L. Thévenin.
4. Teori Thevenin berbunyi :
“Jika suatu kumpulan rangkaian
sumber tegangan dan resistor dihubungkan
dengan dua terminal keluaran, maka
rangkaian tersebut dapat digantikan
dengan sebuah rangkaian seri dari sebuah
sumber tegangan rangkaian terbuka v0/c
dan sebuah resistor RP“
5. Pada teori ini berlaku bahwa :
Suatu rangkaian listrik dapat
disederhanakan dengan hanya terdiri dari
satubuah sumber tegangan yang
dihubungkan secara seri dengan sebuah
tahanan ekuivalennya pada dua terminal
yang diamati.
6. Tujuan sebenarnya dari teori ini adalah :
Untuk menyederhanakan analisis
rangkaian, yaitu membuat rangkaian
pengganti berupa sumber tegangan yang
dihubungkan secara seri dengan suatu
resistansi ekuivalennya.
7. PENGGUNAAN
Penggunaan utama dari teori Thevenin
adalah menyederhanakan sebagian besar dari
sirkuit dengan sirkuit ekuivalen yang
sederhana.
Teori Thevenin ini berguna untuk
menganalisa sistem daya dan rangkaian lainnya
dimana terdapat satu resistor pada rangkaian
tersebut (biasa disebut resistor beban) yang
dijadikan subjek perubahan, sehingga apabila
nilai resistor beban itu diubah-ubah, kita tidak
perlu susah-susah menganalisa rangkaian secara
menyeluruh.
8. Teori Thevenin membuat masalah tadi menjadi
sederhana yaitu dengan “membuang” resistansi
beban dari rangkaian aslinya dan mereduksi
rangkaian yang sudah dibuang bebannya itu hingga
menyisakan sebuah sumber yang tersusun seri
dengan sebuah resistor. Kemudian resistansi beban
yang telah dibuang tadi disambung ulang ke
rangkaian yang telah terduksi. Maka rangkaian ini
disebut rangkaian ekivalen Thevenin.
Perhatikan gambar rangkaian berikut ini !
9. Rangkaian Asli
Setelah diubah
menjadi rangkaian
ekivalen thevenin.......
Keuntungan menggunakan
konversi Thevenin adalah untuk
menyederhankan rangkaian,
tentu saja agar nilai tegangan
dan arus bisa dihitung lebih
mudah dari pada dihitung
dengan rangkaian aslinya. Untuk
kasus ini, rangkaian yang telah
dibuang resistor bebannya ini
hanyalah sebuah rangkaian seri,
sehingga kita bisa menghitung
tegangan di terminal beban yang
terbuka tadi dengan mudah.
10. 1. Hitung arus yang mengalir melalui titik A-B
(resistor 40 Ohm), gunakan teori Thevenin!
Contoh Soal :
11. Pertama-tama hitung hambatan Thevenin pada titik AB
seperti pada gambar berikut ini.
Besar hambatan A-B adalah :
Step 1
12. Kemudian, hitung tegangan Thevenin seperti pada gambar
berikut ini.
Gunakan hukum Kirchoff
untuk menghitung tegangan
pada titik AB.
Step 2
14. Langkah ketiga sederhanakan menjadi rangkaian
Thevenin seperti pada gambar berikut ini.
Maka arus yang mengalir melalui titik
AB adalah :
Step 3
Diketahui :
VTh = 13,33 v
RTh = 6,67 Ω