SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
 SUTRISNO         NURHADI KUSUMA HASAN    ANDI ILHAM BADAWI
 ULPI ANRIANI     KASMAWATI               ANNISWATI
 RISKA            MUSFIRA                 HASNIDAR
 TRISNAWATI       IKA ANDRIANI            AYU LESTARI


                    PENDIDIKAN FISIKA
             FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
                 UIN ALAUDDIN MAKASSAR
                         2012/2013
Latar                Alat dan
Belakang                Bahan


 Tujuan                Prosedor
percobaan                Kerja


Rumusan                 Hasil
Masalah               Percobaan


 Kajiann              Pembahasan
 Pustaka



            Penutup
Latar belakang
Jika kita berbicara tentang rangkaian
elektronika, maka kita tidak lepas
kaitannya dengan berbagai jenis
rangkaian elektronika, mulai dari
rangkaian elektronika yang kompleks
hingga rangkaian yang lebih
sederhana.
Pengertian hambatan setara tidak hanya
digunakan pada dua hambatan paralel
saja, akan tetapi untuk segala macam
hubungan antara beberapa buah
hambatan. Dengan menggunakan
rangkaian setara, kita dapat membahas
perilaku suatu alat elektronika
berdasarkan pengukuran pada keluaran
tanpa mengetahui rangkaian di
dalamnya.
Khusus untuk menyederhanakan suatu
rangkaian dari rangkaian yang rumit
menjadi rangkaian yang lebih sederhana,
maka ada dua rangkaian yang sering
digunakan yaitu rangkaian setara
Thevenin-Northon.
Untuk lebih memahami kedua rangkaian
ini, maka dilakukanlah percobaan yang
berjudul Rangkaian Setara
Thevenin_Northon                    Back
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk
memahami dan menerapkan rangkaian setara
                         Thevenin-Northon




                                       Back
RANGKAIAN EKIVALEN (SETARA)
Dengan menggunakan rangkaian setara, kita dapat
melakukan pengukuran pada masukan dan keluaran
suatu piranti elektronik tanpa mengetahui
rangkaian di dalamnya. Ada dua macam rangkaian
setara yang lazim digunakan orang didalam suatu
rangkaian elektronika, yakni rangkaian setara
Thevenin dan rangkaian setara Northon. Dua buah
hambatan R1 dan R2 yang disusun secara parallel,
dapat digantikan dengan sebuah resistor bernilai R3
=       . Hambatan R3 ini disebut sebagai
hambatan setara dari R1 dan R2 dan biasa ditulis
sebagai R1//R2 (R1 paralel R2).
Adapun rumusan masalah dari percobaan ini
 yaitu bagaimana mahasiswa memahami dan
     menerapkan rangkaian setara Thevenin-
                                  Northon




                                    Back
Hambatan setara tidak hanya digunakan untuk
dua hambatan parallel saja, akan tetapi untuk
segala macam hubungan antara beberapa
buah hambatan.
Dalam hal suatu rangkaian listrik yang
mengandung sumber tegangan atau sumber
arus, atau kedua-duanya, serta mengandung
hambatan, kapasitor, dioda, transistor,
transformator, dan sebagainya, dapat
digunakan rangkaian setara.
Ada dua bentuk dasar rangkaian setara, yakni
rangkaian setara Thevenin dan rangkaian setara
Northon. Rangkaian setara Thevenin menggunakan
sumber tegangan tetap, yakni suatu sumber
tegangan ideal dengan tegangan keluaran yang tak
berubah, berapapun besarnya arus yang diambil
darinya. Rangkaian setara Northon menggunakan
sumber arus tetap, yang dapat menghasilkan arus
tetap, berapapun besar hambatan yang dipasang
pada keluarannya.
Dengan menggunakan rangkaian setara, kita dapat
membahas perilaku suatu alat elektronika
berdasarkan pengukuran pada keluaran tanpa
mengetahui rangkaian di dalamnya.
RANGKAIAN THEVENIN
1. Teorema Thevenin
M.L. Thevenin telah membuat suatu
lompatan kemajuan ketika Ia menemukan
sebuah teorema rangkaian yang setara yang
disebut sebagai teorema Thevenin. Sebuah
teorema merupakan pernyataan yang dapat
kita buktikan secara matematis. Karena
itulah, teorema bukan merupakan suatu
defenisi atau hukum. Dengan alasan itu, kita
mengklasifikasikan teorema sebagai suatu
penurunan.
Untuk menghitung arus hambatan pada
setiap nilai dari tahanan R1, yaitu dengan
mengkombinasikan secara seri dan paralel
tahanan-tahanan tersebut untuk
mendapatkan tahanan total yang durasakan
oleh sumber tegangan. Kemudian untuk
menghitung arus total dan bekerja kembali
kearah beban, yaitu dengan membagi-bagi
arus hingga akhirnya diperoleh arus beban.
Selain itu, kita juga dapat menyelesaikan hal
tersebut dengan persamaan simultan dari
loop-loop Kirchoff.
Thevenin menemukan bahwa setiap rangkaian
yang mempunyai loop ganda dapat
disederhanakan menjadi sebuah rangkaian
yang hanya terdiri dari loop. Rangkaian
bagaimana pun rumitnya selalu dapat
disederhanakan menjadi rangkaian loop
tunggal. Itulah sebabnya mengapa para
insinyur dan teknisi yang berpengalaman
sangat menggemari teorema Thevenin karena
dapat menyederhanakan sebuah rangkaian
yangbesar serta penuh komplikasi menjadi
sebuah rangkaian loop tunggal yang dapat
dengan mudah diselesaikan.
Teorema Thevenin merupakan suatu cara yang
paling efisien untuk menyelesaikan rangkaian-
rangkaian yang sangat rumit menjadi rangkaian
yang kompleks. Dengan kata lain untuk
menyederhanakan suatu rangkaian loop ganda
dengan sebuah tahanan beban menjadi sebuah
rangkaian pengganti loop tunggal dengan
tahanan beban yang sama. Pada rangkaian
hevenin, tahanan beban merasakan sebuah
tahanan sumber yang terhubung seri dengan
sebuah sumber tegangan.
2. Tegangan Thevenin
Tegangan Thevenin merupakan tegangan
yang tampak pada terminal-terminal
beban bila tahanan beban dilepaskan.
Maka dari itu, tegangan Thevenin acapkali
disebut tegangan rangkaian terbuka atau
tegangan beban terbuka (open).
Selain itu, tegangan Thevenin
didefenisiskan sebagai tegangaan yang
melewati terminal beban saat hambatan
beban terbuka. Defenisinya:
ETh = Eoc dengan Eoc merupakan singkatan
dari open circuit voltage.
3. Tahanan Thevenin
Tahanan Thevenin adalah tahanan yang diukur pada
terminal-terminal beban ke arah sumber, bila semua
sumber yang ada dihilangkan. Ini berarti bahwa kita
harus menggantikan setiap sumber tegangan dengan
hubungan singkat dan setiap sumber arus dengan
hubungan terbuka.
Rangkaian setara Thevenin yang merupakan
penjelmaan dari Thevenin, menyatakan setiap
rangkaian dengan dua ujung atau gerbang tunggal
dapat digantikan dengan suatu sumber tegangan
tetap atau suatu gaya gerak listrik (ggl) dan suatu
hambatan seri dengan ggl tersebut.
Jika kedua ujung membentuk gerbang keluaran, hambatan
setara RTh disebut hambatan keluaran dan dinyatakan dengan
Ro, sebaliknya bila kedua terminal membentuk gerbang
masukan maka RTh disebut hambatan masukan, dinyatakan
dengan Rn, ini ditunjukkan pada gambar berikut:

Gerbang                                      Gerbang
Masukan                                      Keluaran




 Gambar 2.1: Rangkaian Setara untuk Rangkaian dengan
Dua Gerbang
Adapun rangkaian yang terdapat dalam teorema Thevenin
yaitu sebagai berikut:




Gambar 2.2: (a) Rangkaian setara Norton
            (B) Rangkaian setara Thevenin
RANGKAIAN NORTHON
1. Teorema Norton
Teorema Norton hanya membutuhkan beberapa menit
untuk dapat dipahami sebab dia hanya erat
hubungannya dengan teorema Thevenin. Bila
diberikan rangkaian Thevenin, maka teorema Norton
mengatakan bahwa kita dapat menggantikannya
dengan rangkaian Norton. Rangkaian pengganti
Norton mempunyai sumber arus ideal yang
dihubungkan paralel dengan sebuah tahanan sumber,
yang memberikan sumber arus tersebut memberikan
arus yang konstan sebesar, perlu diperhatikan bahwa
tahanan sumber mempunyai nilai yang sama dengan
tahanan Thevenin.
                                             Back
 Alat
 • Power Supply             1 buah
 • Multimeter               2 buah
 • Kabel Penghubung       10 buah
 Komponen
 - Potensiometer 1K ohm    1 buah
 - Resistor 56 ohm         1 buah
 - Resistor 220 ohm        1 buah
 - Resistor 82 ohm         1 buah
 - Resistor 50 ohm         1 buah
                                     Back
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah sebagai
berikut:
- Mencatat nilai masing-masing komponen yang digunakan
- Membuat rangkaian seperti gambar berikut:




Gambar 3.1: Rangkaian untuk mengukur tegangan dan
hambatan Thevenin dan arus Norton.
- Mengukur tegangan sumber.
- Menentukan Eth atau Vab pada R4.
- Mengukur hambatan ekivalen (Rth) dengan
cara menghubung singkat sumber tegangan.
- Mengukur arus In dengan cara menghubung
singkat keluaran sehuingga R4 tidak berfungsi
dan dapat diabaikan.
- Mengukur tegangan pada Rheostat (Vl) dan
arus yang melewati Rheostat (Il) dengan
menggunakan multimeter.
- Mencatat hasil pengamatan pada tabel
pengamatan.                             back
KegiatanI: Sebelum posisi lilitan dibalik (Trafo Step-up)
Tabel 4.1: Menentukan Eth, Rth, dan In.
R1        = 56 ohm         R3         = 82 ohm           RL = 100 ohm
R2        = 220 ohm        R4         = 50 ohm

  NO     Vs(V)   ETH(V)   IN (mA)   RTh (kΩ)   VAB (V)      IL (mA)



     1                                          1,22         19,4

  2                                             1,23         19,3

  3                                             1,24         19,1
         5,14     2,60     37,3       68
  4                                             1,25         19,0

  5                                             1,26         18,8

  6                                             1,29         18,3
 Menghitung Rth
 Rth = {(R1//R2)+R3}//R4
    = {(56//220)+82}//50
    = (44,6+82)//50
    = 126,6 // 50
    = 126,6 x 50
      126,6 + 50
    = 6330
      176,6
    = 35,8 Ω
 Menghitung Tegangan Thevenin (ETh)
  ETh    = I2 . R4
  Loop I
   Vs    = I1 (R1 + R2) - (I2 . R2) …. (1.1)

  Loop II
  0 = I2 (R2 + R3 + R4) - (I1 . R2)

  I1 =                                …. (1.2)
Maka,
ETh = I2 . R4
    = 0,02 x 50 = 1 Volt.
Menghitung Arus Northon (IN)

 IN =

   =

   = 0,0279 A
 IN = 27,9 mA
Grafik 1: Hubungan antara IL dan VL
IL (A)
19.5
 19
18.5                         y = -15.94x + 38.88
                                 R² = 0.994
 18
       1.2    1.22    1.24    1.26       1.28           1.3
                                                   VL (V)
Syarat x = Eth jika y = 0
   x (v) = Eth jika y = 0
       y =-15,94x + 38,88
       0 =-15,94x + 38,88
 15,94x = 38,88

      x=

      x = Eth = 2,43 Volt
Syarat y = IN            jika x = o
         y = -15,94x + 38,88
         y = (-15,94)(0) + 38,88
         y = 0 + 38,88
         y = 38,88 mA
        IN = 0,0388 A
        IN = 0,04 A
RTh = Eth/IN
    = 2,43/0,04
    = 60,7 Ω
                                      Back
Hasil Percobaan       Hasil Analisis Data    Hasil Analisis Grafik


Rth    Eth     In     Rth     Eth      In      Rth    Eth     In

68Ω   2,60 v 0,03 A   35,8Ω    1v    0,02 A   60,7Ω 2,43 v 0,04 A
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa,
berdasarkan percobaan diperoleh nilai ETh 2,60 Volt.
Kemudian berdasarkan perhitungan diperoleh 1 Volt,
dan berdasarkan grafik diperoleh 2,43 Volt dengan
tegangan sumber 5,14 Volt.
 Untuk nilai RTh berdasarkan percobaan diperoleh nilai
68Ω, sedangkan berdasarkan perhitungan diperoleh
nilai 35,8Ω. Dan berdasarkan grafik yaitu 60,7Ω.
Sedangkan untuk nilai IN pada kegiatan ini,
berdasarkan percobaan yaitu 0,03 A, berdasarkan
perhitungan yaitu 0,02 A, dan berdasarkan grafik
0,04A.
Hasil yang diperoleh dalam percobaan ini ada ketidak
sesuaian antara hasil pengukuran dengan hasil analisis data
serta dengan analisis grafik. Hal yang terkadang
menyebabkan hasil percobaan yang tidak sesuai dengan
teoritasnya adalah karena dalam melakukan percobaan
sering terjadi kesalahan oleh pengamat dalam melakukan
percobaan dan pembacaan pada alat ukur digital yang
nilainya selalu berubah-ubah serta penggunaan
potensiometer yang memiliki nilai resistansi yang sangat
besar sehingga kecenderungan arus mengalir ke resistor
dibandingkan ke potensiometer. Manakala data yang
diperoleh dalam percobaan tersebut mendekati teori dapat
disimpulkan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil atau
sesuai harapan. Namun apabila data yang diperoleh sangat
berbeda jauh dengan teorinya, maka dapat disimpulkan
bahwa percobaan yang dilakukan tidak berhasil atau tidak
dapat dipercaya.                                     back
Adapun kesimpulan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut:
1.  Pada teorema Thevenin berlaku bahwa “Suatu rangkaian yang rumit dapat
    disederhanakan dengan suatu sumber tegangan tetap yang hanya terdiri dari
    satu sumber tegangan tetap yang disusun seri dengan hambatan
    ekivalennya.



2.   Pada teorema Norton berlau bahawa “Suatu rangkaian listrik yang rumit
     dapat disederhanakan dengan suatu rangkaian yang hanya terdiri dari
     sumber arus tetap yang disusun paralel dengan hambatan ekivalennya.



3.   Dengan menerapkan kedua teorema ini, dapat dibuat suatu rangkaian yang
     sangat sederhana dengan satu resistor dengan satu sumber tegangan tetap
     dan satu sumber arus tetap yang setara dengan rangkaian yang rumit itu
     dengan hanya melakukan pengukuran pada masukan dan keluarannya.
4.   Untuk memperoleh arus norton dengan pengukuran maka keluaran
     dihubung singkat. Sedangkan untuk mengukur hambatan ekivalennya maka
     dihubung singkat sumber dan tegangan thevenin diukur pada keluaran
     setelah hambatan beban dilepas.
                                                                    back
ASSALAMU ALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATU

More Related Content

What's hot

5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)SMP IT Putra Mataram
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordNurochmah Nurdin
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
rangkaian thevenin
rangkaian theveninrangkaian thevenin
rangkaian thevenindaimul
 

What's hot (20)

5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
3.medan listrik-baru
3.medan listrik-baru3.medan listrik-baru
3.medan listrik-baru
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
rangkaian thevenin
rangkaian theveninrangkaian thevenin
rangkaian thevenin
 

Viewers also liked

4.3 Determinants and Cramer's Rule
4.3 Determinants and Cramer's Rule4.3 Determinants and Cramer's Rule
4.3 Determinants and Cramer's Rulehisema01
 
Teorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkomTeorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkommomochi_zabuza
 
Cramer's Rule System of Equations
Cramer's Rule System of EquationsCramer's Rule System of Equations
Cramer's Rule System of Equationskevinryanclark
 
Cramers rule
Cramers ruleCramers rule
Cramers rulemstf mstf
 
Mencari suatu fungsi dari fungsi komposit
Mencari suatu fungsi dari fungsi kompositMencari suatu fungsi dari fungsi komposit
Mencari suatu fungsi dari fungsi kompositsf c
 
Principle of electricity
Principle of electricityPrinciple of electricity
Principle of electricitysf c
 
MSc Research - Chin Seng Fatt
MSc Research - Chin Seng FattMSc Research - Chin Seng Fatt
MSc Research - Chin Seng Fattsf c
 
Modul 4 WORKPLACE CULTURE ETHICS
Modul 4 WORKPLACE CULTURE ETHICSModul 4 WORKPLACE CULTURE ETHICS
Modul 4 WORKPLACE CULTURE ETHICSsf c
 
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTONTEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTONsf c
 
Lakar graf fungsi kuadratik
Lakar graf fungsi kuadratikLakar graf fungsi kuadratik
Lakar graf fungsi kuadratiksf c
 
Hukum Kirchoff / Kirchoff Law
Hukum Kirchoff / Kirchoff LawHukum Kirchoff / Kirchoff Law
Hukum Kirchoff / Kirchoff Lawsf c
 
hukum asas litar elektrik
hukum asas litar elektrikhukum asas litar elektrik
hukum asas litar elektriksf c
 

Viewers also liked (17)

5. teorema rangkaian
5. teorema rangkaian5. teorema rangkaian
5. teorema rangkaian
 
4.3 cramer’s rule
4.3 cramer’s rule4.3 cramer’s rule
4.3 cramer’s rule
 
4.3 Determinants and Cramer's Rule
4.3 Determinants and Cramer's Rule4.3 Determinants and Cramer's Rule
4.3 Determinants and Cramer's Rule
 
Cramer's Rule
Cramer's RuleCramer's Rule
Cramer's Rule
 
Teorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkomTeorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkom
 
Cramer's Rule System of Equations
Cramer's Rule System of EquationsCramer's Rule System of Equations
Cramer's Rule System of Equations
 
Teori thevenin
Teori theveninTeori thevenin
Teori thevenin
 
Cramers rule
Cramers ruleCramers rule
Cramers rule
 
Mencari suatu fungsi dari fungsi komposit
Mencari suatu fungsi dari fungsi kompositMencari suatu fungsi dari fungsi komposit
Mencari suatu fungsi dari fungsi komposit
 
Principle of electricity
Principle of electricityPrinciple of electricity
Principle of electricity
 
MSc Research - Chin Seng Fatt
MSc Research - Chin Seng FattMSc Research - Chin Seng Fatt
MSc Research - Chin Seng Fatt
 
Modul 4 WORKPLACE CULTURE ETHICS
Modul 4 WORKPLACE CULTURE ETHICSModul 4 WORKPLACE CULTURE ETHICS
Modul 4 WORKPLACE CULTURE ETHICS
 
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTONTEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
 
Lakar graf fungsi kuadratik
Lakar graf fungsi kuadratikLakar graf fungsi kuadratik
Lakar graf fungsi kuadratik
 
Hukum Kirchoff / Kirchoff Law
Hukum Kirchoff / Kirchoff LawHukum Kirchoff / Kirchoff Law
Hukum Kirchoff / Kirchoff Law
 
Asas Elektrik
Asas ElektrikAsas Elektrik
Asas Elektrik
 
hukum asas litar elektrik
hukum asas litar elektrikhukum asas litar elektrik
hukum asas litar elektrik
 

Similar to RANGKAIAN SETARA THEVENIN-NORTHON

BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptsandypurba5
 
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptxTUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptxdomhez
 
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)Pamor Gunoto
 
Superposisi norton thevenin
Superposisi norton theveninSuperposisi norton thevenin
Superposisi norton theveninedwinriz
 
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)utari prisma dewi
 
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analog
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analogLaporan hukum ohm praktikum elektronika analog
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analogwahyuadnyana_dw
 
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMAKB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMAafriadihastro1
 
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...RajaPartahiHutasoit
 
Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt
Rangkaian resistor, hukum ohm.pptRangkaian resistor, hukum ohm.ppt
Rangkaian resistor, hukum ohm.pptDanuRachmanHakim1
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxZHENAHARYOP
 
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxRANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxAuliaAgisnaRahmatika
 
Teorema thevenin
Teorema theveninTeorema thevenin
Teorema theveninedwinriz
 
Tugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarTugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarSyafrizal
 
Konsep dasar-listrik-c
Konsep dasar-listrik-cKonsep dasar-listrik-c
Konsep dasar-listrik-cfillaf
 

Similar to RANGKAIAN SETARA THEVENIN-NORTHON (20)

E1 rangkaian setara
E1 rangkaian setaraE1 rangkaian setara
E1 rangkaian setara
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptxTUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
 
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
 
Superposisi norton thevenin
Superposisi norton theveninSuperposisi norton thevenin
Superposisi norton thevenin
 
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analog
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analogLaporan hukum ohm praktikum elektronika analog
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analog
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Teorema Norton
Teorema NortonTeorema Norton
Teorema Norton
 
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMAKB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
KB 1 Rangkaian Listrik Arus Searah Fisika SMA
 
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
 
Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt
Rangkaian resistor, hukum ohm.pptRangkaian resistor, hukum ohm.ppt
Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
 
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxRANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
 
Teorema thevenin
Teorema theveninTeorema thevenin
Teorema thevenin
 
Tugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarTugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasar
 
Konsep dasar-listrik-c
Konsep dasar-listrik-cKonsep dasar-listrik-c
Konsep dasar-listrik-c
 
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptxPPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
 
listrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptxlistrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptx
 

More from Annis Kenny

Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiAnnis Kenny
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Pengertian kapasitor
Pengertian kapasitorPengertian kapasitor
Pengertian kapasitorAnnis Kenny
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
Makalah transistor
Makalah transistorMakalah transistor
Makalah transistorAnnis Kenny
 

More from Annis Kenny (7)

Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksi
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Pengertian kapasitor
Pengertian kapasitorPengertian kapasitor
Pengertian kapasitor
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
Ppt transistor
Ppt transistorPpt transistor
Ppt transistor
 
Makalah transistor
Makalah transistorMakalah transistor
Makalah transistor
 
Gerak Melingkar
Gerak MelingkarGerak Melingkar
Gerak Melingkar
 

RANGKAIAN SETARA THEVENIN-NORTHON

  • 1.  SUTRISNO  NURHADI KUSUMA HASAN  ANDI ILHAM BADAWI  ULPI ANRIANI  KASMAWATI  ANNISWATI  RISKA  MUSFIRA  HASNIDAR  TRISNAWATI  IKA ANDRIANI  AYU LESTARI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2012/2013
  • 2. Latar Alat dan Belakang Bahan Tujuan Prosedor percobaan Kerja Rumusan Hasil Masalah Percobaan Kajiann Pembahasan Pustaka Penutup
  • 3. Latar belakang Jika kita berbicara tentang rangkaian elektronika, maka kita tidak lepas kaitannya dengan berbagai jenis rangkaian elektronika, mulai dari rangkaian elektronika yang kompleks hingga rangkaian yang lebih sederhana.
  • 4. Pengertian hambatan setara tidak hanya digunakan pada dua hambatan paralel saja, akan tetapi untuk segala macam hubungan antara beberapa buah hambatan. Dengan menggunakan rangkaian setara, kita dapat membahas perilaku suatu alat elektronika berdasarkan pengukuran pada keluaran tanpa mengetahui rangkaian di dalamnya.
  • 5. Khusus untuk menyederhanakan suatu rangkaian dari rangkaian yang rumit menjadi rangkaian yang lebih sederhana, maka ada dua rangkaian yang sering digunakan yaitu rangkaian setara Thevenin-Northon. Untuk lebih memahami kedua rangkaian ini, maka dilakukanlah percobaan yang berjudul Rangkaian Setara Thevenin_Northon Back
  • 6. Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk memahami dan menerapkan rangkaian setara Thevenin-Northon Back
  • 7. RANGKAIAN EKIVALEN (SETARA) Dengan menggunakan rangkaian setara, kita dapat melakukan pengukuran pada masukan dan keluaran suatu piranti elektronik tanpa mengetahui rangkaian di dalamnya. Ada dua macam rangkaian setara yang lazim digunakan orang didalam suatu rangkaian elektronika, yakni rangkaian setara Thevenin dan rangkaian setara Northon. Dua buah hambatan R1 dan R2 yang disusun secara parallel, dapat digantikan dengan sebuah resistor bernilai R3 = . Hambatan R3 ini disebut sebagai hambatan setara dari R1 dan R2 dan biasa ditulis sebagai R1//R2 (R1 paralel R2).
  • 8. Adapun rumusan masalah dari percobaan ini yaitu bagaimana mahasiswa memahami dan menerapkan rangkaian setara Thevenin- Northon Back
  • 9. Hambatan setara tidak hanya digunakan untuk dua hambatan parallel saja, akan tetapi untuk segala macam hubungan antara beberapa buah hambatan. Dalam hal suatu rangkaian listrik yang mengandung sumber tegangan atau sumber arus, atau kedua-duanya, serta mengandung hambatan, kapasitor, dioda, transistor, transformator, dan sebagainya, dapat digunakan rangkaian setara.
  • 10. Ada dua bentuk dasar rangkaian setara, yakni rangkaian setara Thevenin dan rangkaian setara Northon. Rangkaian setara Thevenin menggunakan sumber tegangan tetap, yakni suatu sumber tegangan ideal dengan tegangan keluaran yang tak berubah, berapapun besarnya arus yang diambil darinya. Rangkaian setara Northon menggunakan sumber arus tetap, yang dapat menghasilkan arus tetap, berapapun besar hambatan yang dipasang pada keluarannya. Dengan menggunakan rangkaian setara, kita dapat membahas perilaku suatu alat elektronika berdasarkan pengukuran pada keluaran tanpa mengetahui rangkaian di dalamnya.
  • 11. RANGKAIAN THEVENIN 1. Teorema Thevenin M.L. Thevenin telah membuat suatu lompatan kemajuan ketika Ia menemukan sebuah teorema rangkaian yang setara yang disebut sebagai teorema Thevenin. Sebuah teorema merupakan pernyataan yang dapat kita buktikan secara matematis. Karena itulah, teorema bukan merupakan suatu defenisi atau hukum. Dengan alasan itu, kita mengklasifikasikan teorema sebagai suatu penurunan.
  • 12. Untuk menghitung arus hambatan pada setiap nilai dari tahanan R1, yaitu dengan mengkombinasikan secara seri dan paralel tahanan-tahanan tersebut untuk mendapatkan tahanan total yang durasakan oleh sumber tegangan. Kemudian untuk menghitung arus total dan bekerja kembali kearah beban, yaitu dengan membagi-bagi arus hingga akhirnya diperoleh arus beban. Selain itu, kita juga dapat menyelesaikan hal tersebut dengan persamaan simultan dari loop-loop Kirchoff.
  • 13. Thevenin menemukan bahwa setiap rangkaian yang mempunyai loop ganda dapat disederhanakan menjadi sebuah rangkaian yang hanya terdiri dari loop. Rangkaian bagaimana pun rumitnya selalu dapat disederhanakan menjadi rangkaian loop tunggal. Itulah sebabnya mengapa para insinyur dan teknisi yang berpengalaman sangat menggemari teorema Thevenin karena dapat menyederhanakan sebuah rangkaian yangbesar serta penuh komplikasi menjadi sebuah rangkaian loop tunggal yang dapat dengan mudah diselesaikan.
  • 14. Teorema Thevenin merupakan suatu cara yang paling efisien untuk menyelesaikan rangkaian- rangkaian yang sangat rumit menjadi rangkaian yang kompleks. Dengan kata lain untuk menyederhanakan suatu rangkaian loop ganda dengan sebuah tahanan beban menjadi sebuah rangkaian pengganti loop tunggal dengan tahanan beban yang sama. Pada rangkaian hevenin, tahanan beban merasakan sebuah tahanan sumber yang terhubung seri dengan sebuah sumber tegangan.
  • 15.
  • 16. 2. Tegangan Thevenin Tegangan Thevenin merupakan tegangan yang tampak pada terminal-terminal beban bila tahanan beban dilepaskan. Maka dari itu, tegangan Thevenin acapkali disebut tegangan rangkaian terbuka atau tegangan beban terbuka (open). Selain itu, tegangan Thevenin didefenisiskan sebagai tegangaan yang melewati terminal beban saat hambatan beban terbuka. Defenisinya: ETh = Eoc dengan Eoc merupakan singkatan dari open circuit voltage.
  • 17. 3. Tahanan Thevenin Tahanan Thevenin adalah tahanan yang diukur pada terminal-terminal beban ke arah sumber, bila semua sumber yang ada dihilangkan. Ini berarti bahwa kita harus menggantikan setiap sumber tegangan dengan hubungan singkat dan setiap sumber arus dengan hubungan terbuka. Rangkaian setara Thevenin yang merupakan penjelmaan dari Thevenin, menyatakan setiap rangkaian dengan dua ujung atau gerbang tunggal dapat digantikan dengan suatu sumber tegangan tetap atau suatu gaya gerak listrik (ggl) dan suatu hambatan seri dengan ggl tersebut.
  • 18. Jika kedua ujung membentuk gerbang keluaran, hambatan setara RTh disebut hambatan keluaran dan dinyatakan dengan Ro, sebaliknya bila kedua terminal membentuk gerbang masukan maka RTh disebut hambatan masukan, dinyatakan dengan Rn, ini ditunjukkan pada gambar berikut: Gerbang Gerbang Masukan Keluaran Gambar 2.1: Rangkaian Setara untuk Rangkaian dengan Dua Gerbang
  • 19. Adapun rangkaian yang terdapat dalam teorema Thevenin yaitu sebagai berikut: Gambar 2.2: (a) Rangkaian setara Norton (B) Rangkaian setara Thevenin
  • 20. RANGKAIAN NORTHON 1. Teorema Norton Teorema Norton hanya membutuhkan beberapa menit untuk dapat dipahami sebab dia hanya erat hubungannya dengan teorema Thevenin. Bila diberikan rangkaian Thevenin, maka teorema Norton mengatakan bahwa kita dapat menggantikannya dengan rangkaian Norton. Rangkaian pengganti Norton mempunyai sumber arus ideal yang dihubungkan paralel dengan sebuah tahanan sumber, yang memberikan sumber arus tersebut memberikan arus yang konstan sebesar, perlu diperhatikan bahwa tahanan sumber mempunyai nilai yang sama dengan tahanan Thevenin. Back
  • 21.  Alat • Power Supply 1 buah • Multimeter 2 buah • Kabel Penghubung 10 buah  Komponen - Potensiometer 1K ohm 1 buah - Resistor 56 ohm 1 buah - Resistor 220 ohm 1 buah - Resistor 82 ohm 1 buah - Resistor 50 ohm 1 buah Back
  • 22. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah sebagai berikut: - Mencatat nilai masing-masing komponen yang digunakan - Membuat rangkaian seperti gambar berikut: Gambar 3.1: Rangkaian untuk mengukur tegangan dan hambatan Thevenin dan arus Norton.
  • 23. - Mengukur tegangan sumber. - Menentukan Eth atau Vab pada R4. - Mengukur hambatan ekivalen (Rth) dengan cara menghubung singkat sumber tegangan. - Mengukur arus In dengan cara menghubung singkat keluaran sehuingga R4 tidak berfungsi dan dapat diabaikan. - Mengukur tegangan pada Rheostat (Vl) dan arus yang melewati Rheostat (Il) dengan menggunakan multimeter. - Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan. back
  • 24. KegiatanI: Sebelum posisi lilitan dibalik (Trafo Step-up) Tabel 4.1: Menentukan Eth, Rth, dan In. R1 = 56 ohm R3 = 82 ohm RL = 100 ohm R2 = 220 ohm R4 = 50 ohm NO Vs(V) ETH(V) IN (mA) RTh (kΩ) VAB (V) IL (mA) 1 1,22 19,4 2 1,23 19,3 3 1,24 19,1 5,14 2,60 37,3 68 4 1,25 19,0 5 1,26 18,8 6 1,29 18,3
  • 25.  Menghitung Rth Rth = {(R1//R2)+R3}//R4 = {(56//220)+82}//50 = (44,6+82)//50 = 126,6 // 50 = 126,6 x 50 126,6 + 50 = 6330 176,6 = 35,8 Ω
  • 26.  Menghitung Tegangan Thevenin (ETh) ETh = I2 . R4 Loop I Vs = I1 (R1 + R2) - (I2 . R2) …. (1.1) Loop II 0 = I2 (R2 + R3 + R4) - (I1 . R2) I1 = …. (1.2)
  • 27.
  • 28. Maka, ETh = I2 . R4 = 0,02 x 50 = 1 Volt.
  • 29. Menghitung Arus Northon (IN) IN = = = 0,0279 A IN = 27,9 mA
  • 30. Grafik 1: Hubungan antara IL dan VL IL (A) 19.5 19 18.5 y = -15.94x + 38.88 R² = 0.994 18 1.2 1.22 1.24 1.26 1.28 1.3 VL (V)
  • 31. Syarat x = Eth jika y = 0 x (v) = Eth jika y = 0 y =-15,94x + 38,88 0 =-15,94x + 38,88 15,94x = 38,88 x= x = Eth = 2,43 Volt
  • 32. Syarat y = IN jika x = o y = -15,94x + 38,88 y = (-15,94)(0) + 38,88 y = 0 + 38,88 y = 38,88 mA IN = 0,0388 A IN = 0,04 A RTh = Eth/IN = 2,43/0,04 = 60,7 Ω Back
  • 33. Hasil Percobaan Hasil Analisis Data Hasil Analisis Grafik Rth Eth In Rth Eth In Rth Eth In 68Ω 2,60 v 0,03 A 35,8Ω 1v 0,02 A 60,7Ω 2,43 v 0,04 A
  • 34. Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa, berdasarkan percobaan diperoleh nilai ETh 2,60 Volt. Kemudian berdasarkan perhitungan diperoleh 1 Volt, dan berdasarkan grafik diperoleh 2,43 Volt dengan tegangan sumber 5,14 Volt. Untuk nilai RTh berdasarkan percobaan diperoleh nilai 68Ω, sedangkan berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 35,8Ω. Dan berdasarkan grafik yaitu 60,7Ω. Sedangkan untuk nilai IN pada kegiatan ini, berdasarkan percobaan yaitu 0,03 A, berdasarkan perhitungan yaitu 0,02 A, dan berdasarkan grafik 0,04A.
  • 35. Hasil yang diperoleh dalam percobaan ini ada ketidak sesuaian antara hasil pengukuran dengan hasil analisis data serta dengan analisis grafik. Hal yang terkadang menyebabkan hasil percobaan yang tidak sesuai dengan teoritasnya adalah karena dalam melakukan percobaan sering terjadi kesalahan oleh pengamat dalam melakukan percobaan dan pembacaan pada alat ukur digital yang nilainya selalu berubah-ubah serta penggunaan potensiometer yang memiliki nilai resistansi yang sangat besar sehingga kecenderungan arus mengalir ke resistor dibandingkan ke potensiometer. Manakala data yang diperoleh dalam percobaan tersebut mendekati teori dapat disimpulkan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil atau sesuai harapan. Namun apabila data yang diperoleh sangat berbeda jauh dengan teorinya, maka dapat disimpulkan bahwa percobaan yang dilakukan tidak berhasil atau tidak dapat dipercaya. back
  • 36. Adapun kesimpulan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut: 1. Pada teorema Thevenin berlaku bahwa “Suatu rangkaian yang rumit dapat disederhanakan dengan suatu sumber tegangan tetap yang hanya terdiri dari satu sumber tegangan tetap yang disusun seri dengan hambatan ekivalennya. 2. Pada teorema Norton berlau bahawa “Suatu rangkaian listrik yang rumit dapat disederhanakan dengan suatu rangkaian yang hanya terdiri dari sumber arus tetap yang disusun paralel dengan hambatan ekivalennya. 3. Dengan menerapkan kedua teorema ini, dapat dibuat suatu rangkaian yang sangat sederhana dengan satu resistor dengan satu sumber tegangan tetap dan satu sumber arus tetap yang setara dengan rangkaian yang rumit itu dengan hanya melakukan pengukuran pada masukan dan keluarannya. 4. Untuk memperoleh arus norton dengan pengukuran maka keluaran dihubung singkat. Sedangkan untuk mengukur hambatan ekivalennya maka dihubung singkat sumber dan tegangan thevenin diukur pada keluaran setelah hambatan beban dilepas. back