2. PENDAHULUAN
Pendidikan dasar merupakan
fondasi dasar dari semua
jenjang sekolah selanjutnya.
Dimana tujuan pokok
pendidikan dasar adalah
membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan
intelektual dan mentalnya.
3. Saat ini, pendidikan pada jenjang
sekolah dasar lebih diarahkan pada
model pembelajaran yang aktif,
menyenangkan, serta tematik yang
diselaraskan dengan kebutuhan
perkembangan siswa.
5. KAJIAN TEORI
Wina Sanjaya, belajar adalah suatu
proses aktivitas mental seseorang
dalam berinteraksi dengan
lingkungannya , sehingga
menghasilkan perubahan tingkat laku
yang bersifat positif, baik perubahan
dalam aspek pengetahuan, afeksi,
maupun psikomotorik.
6. Menurut teori behavioristik
Belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara
stimulus dan respon.
Dengan kata lain belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam
kemampuannya bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai interaksi antara
stimulus dan respon.
7. Menurut Wingo (1970:194)
Belajar berdasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
A. Hasil belajar sepatutnya menjangkau banyak segi
B. Hasil belajar diperoleh berkat pengalaman
C. Belajar merupakan suatu kegiatan yang
mempunyai tujuan
8. segi guru
proses belajar tersebut dapat
diamati secara tidak langsung.
Artinya, proses belajar yang
merupakan proses internal siswa
tidak dapat diamati , tetapi dapat
dipahami oleh guru.
9. Pembelajaran
Gagne menyatakan bahwa mengajar atau
teaching merupakan bagian dari
pembelajaran (instruction), di mana peran
guru lebih ditekankan pada cara merancang
atau mengaransemen berbagai sumber serta
fasilitas yang tersedia untuk kemudian
dimanfaatkan siswa dalam mempelajari
sesuatu.
10. Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
(UUNo.20/2003, Bab1 Pasal Ayat
20).
11. Sesuai dengan makna pembelajaran tersebut, maka terdapat
sejumlah prinsip dalam
Berorientasi pada tujuan;
Belajar merupakan aktivitas, berbuat, memperoleh
pengalaman tertentu sesuai dengantujuan pembelajaran;
Usaha mengembangkan setiap individu
siswa(individualitas);
Mengembangkan seluruh aspek kepribadian
siswa(kognitif, afektif, dan psikotomorik)secara
terintegrasi(menyeluruh);
Proses interaksi, baik antara guru dan siswa, siswa dan
siswa, maupun siswa dengan lingkungannya;
12. Proses pembelajaran sebagai proses inspiratif, yang
memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan
sesuatu;
Proses yang menyenangkan (joyful learning)
memungkinkan seluruh potensi siswa berkembang;
Proses pembelajaran adalah proses yang menantang siswa
untuk mengembangkankemampuan berpikir, yaitu
merangsang kerja otak secara maksimal; dan
Membangkitkan motifasi siswa untuk belajar.
13. PEMBAHASAN
Hadi Subroto (2000:9) menegaskan bahwa
pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang
diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema
tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain,
konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang
dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik
dalam satu bidang studi atau lebih, dan dengan
beragam pengalaman belajar siswa, maka
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
14. Sri Anitah (2003)
pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang
menggunakan pendekatan pembelajaran yang
melibatkan konsep-konsep secara terkoneksi baik
secara inter maupun antar-mata pelajaran.
Terjalinnya hubungan antar setiap konsep secara
terpadu, akan memfasilitasi siswa untuk
memahami konsep-konsep yang mereka pelajaran
melalui pengalaman lansung dan
menghubungkannya dengan pengalaman nyata.
15. Pembelajaran tematik ini menggunakan tema
dimana tema merupakan pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan
(Poerwadarminta,1983).
Contoh, tema “Sayangi Hewan dan Tumbuhan di
Sekitar” dapat ditinjau dari mata pelajaran
PPKn,Matematika,Seni,Budaya,dan
Prakarya,Bahasa Indonesia.
16. Tujuan pembelajaran tematik
yaitu:
Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya
secara lebih bermakana.
Mengembangkan keterampilan menemukan,
mengolah, dan memanfaatkan informasi.
Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan baik,
dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam
kehidupan.
Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti
kerjasama, toleransi, komunikasi, serta menghargai
pendapat orang lain.
17. Pembelajaran tematik berbasis
komputer
Pembelajaran terpadu yang melibatkan tema
untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran
yang menggunakan komputer sebagai alat bantu
untuk proses pembelajaran.
Melalui pembelajaran ini bahan ajar yang di
sajikan melalui media komputer lebih menjadi
menarik dan menantang bagi siswa.
18. Karakteristik pembelajaran tematik
Berpusat pada siswa
Memberikan pengalaman langsung
Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Bersifat fleksibel
Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan
kebutuhan siswa
Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan
20. Keunggulan pembelajaran tematik
Adapun Keunggulannya sebagaimana yang di
sampaikan Saud, (2006) antara lain:
Mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas
Memberikan peluang bagi guru untuk
mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh,
menyeluruh, dinamis, dan bermakna
Mempermudah dan memotivasi siswa
Menghemat waktu, tenaga, dan sarana serta biaya
pembelajaran
21. keutungan pembelajaran komputer
yaitu:
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memecahkan masalah secara indivudu.
Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi.
Menyediakan isi pembelajaran yang banyak dan beragam.
Mampu membangkitkan dan mestimulasi metode
mengajar dengan baik.
Mampu meangktifkan dan mestimulasi metode mengajar
dengan baik.
Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap
materi yang di sajikan.
22. Merangsang siswa belajar dengan penuh
semangat,materi yang disajikan muda dipahami
oleh siswa.
Siswa mendapat pengalaman yang bersifat
konkrit.
Memberi umpan balik secara langsung.
Siswa dapat menentukan sendiri laju
pembelajaran.
Siswa dapat melakukan evaluasi diri.
23. Kelemahan pembelajaran berbasis
komputer yaitu:
Hanya efektif jika digunakan oleh satu orang ataupun
kelompok kecil.
Jika tampilan fisik isi pembelajaran tidak dirancang
dengan baik atau hanya merupakan tanpilan seperti
pada buku tes biasa, pembelajaran melalui media
komputer tidak akan mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Guru yang tidak memahami aplikasi program
komputer tidak dapat merancang pembelajaran lewat
media komputer.