Dokumen tersebut membahas tentang upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa melalui pembelajaran kooperatif Tipe TGT Berbantuan Alat Peraga pada mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka tentang pembelajaran matematika, pembelajaran kooperatif, dan model pem
Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Alat Peraga
1. Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Alat Peraga Pada Mata
Pelajaran Matematika di Kelas V SD Negeri No 064036 Medan Tahun Ajaran
2014/ 2015
OLEH :
2. A. LATAR
BELAKANG
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
C. PEMBATASAN
MASALAH
D. RUMUSAN
MASALAH
E. TUJUAN
PENELITIAN
F. MANFAAT
PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN • Memiliki motivasi dan kemampuan
pemahaman matematis terhadap penguasaan
konsep-konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma.
• Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
• Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
•Mengomunikasikan gagasan dengan simbol,
tabel, diagram, atau media lain untuk
menjelaskan keadaan atau masalah.
•Memiliki sikap menghargai penggunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan
Matematika
3. A. LATAR
BELAKANG
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
C. PEMBATASAN
MASALAH
D. RUMUSAN
MASALAH
E. TUJUAN
PENELITIAN
F. MANFAAT
PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran Matematika di SD N 064036
Medan masih belum sesuai dengan harapan
mata pelajaran Matematika, guru dalam
membelajarkan Matematika masih lebih
banyak menggunakan pendekatan yang
berpusat pada guru yang dominasi
ekspositori/ceramah, tumbuhnya budaya
menghafal rumus melalui buku tanpa
penjelasan, pembelajaran yang berpusat pada
buku, minimnya media/metode/stategi
pembelajaran, pembelajaran dominan
terhadap kognitif (pengetahuan).
Kondisi
4. A. LATAR
BELAKANG
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
C. PEMBATASAN
MASALAH
D. RUMUSAN
MASALAH
E. TUJUAN
PENELITIAN
F. MANFAAT
PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
Kurangnya motivasi dan kemampuan Pemahaman
matematis siswa di kelas V SD Negeri No 064036
diharapkan dapat ditingkatkan melalui penerapan
pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Alat
Peraga.
Berdasarkan pengamatan terhadap 50 siswa kelas V SD
Negeri No 064036 Medan tahun ajaran 2014/2015
dilaksanakan tes tertulis tentang bangun datar, dengan
banyak butir tes 10, maka diperoleh hasil tes skor tertinggi 9
dan skor terendah adalah 3, jumlah skor 231 dan rata-rata
skor 5,5.
5. A. IDENTIFIKASI
MASALAH
B. LATAR BELAKANG
C. PEMBATASAN
MASALAH
D. RUMUSAN
MASALAH
E. TUJUAN
PENELITIAN
F. MANFAAT
PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN Guru menggunakanpendekatan yang berpusat pada guru yang
dominasi ekspositori/ceramah.
Tumbuhnya budaya menghafal rumus melalui buku tanpa
penjelasansebelumnya.
Pembelajaran yang berpusat pada buku.
Minimnya metode/media/stategi pembelajaran.
Pembelajaran dominan terhadap kognitif (pengetahuan).
Siswa tidak termotivasi dalam pembelajaran matematika.
Kurangnya kemampuan pemahaman matematis siswa terhadap
materi pelajaran matematika
Guru menggunakanpendekatan yang berpusat pada guru yang
dominasi ekspositori/ceramah.
Tumbuhnya budaya menghafal rumus melalui buku tanpa
penjelasansebelumnya.
Pembelajaran yang berpusat pada buku.
Minimnya metode/media/stategi pembelajaran.
Pembelajaran dominan terhadap kognitif (pengetahuan).
Siswa tidak termotivasi dalam pembelajaran matematika.
Kurangnya kemampuan pemahaman matematis siswa terhadap
materi pelajaran matematika
6. C. PEMBATASAN
MASALAH
A. LATAR BELAKANG
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
D. RUMUSAN
MASALAH
E. TUJUAN
PENELITIAN
F. MANFAAT
PENELITIAN
Peningkatan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran
kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri
No 064036 Medan pada kompetensi dasar luas bangun datar
sederhana.
Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa melalui
pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas V
SD Negeri No 064036 Medan pada kompetensi dasar luas bangun
datar sederhana.
Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT
berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri No 064036 Medan
pada kompetensi dasar luas bangun datar sederhana.
Efektivitas siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT
berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri No 064036 Medan
pada kompetensi dasar luas bangun datar sederhana.
BAB I
PENDAHULUAN
7. D. RUMUSAN
MASALAH
A. LATAR BELAKANG
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
C. PEMBATASAN
MASALAH
E. TUJUAN
PENELITIAN
F. MANFAAT
PENELITIAN
Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa melalui
pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di
kelas V SD Negeri No 064036 Medan pada kompetensi dasar
luas bangun datar sederhana?
Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman matematis
siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan
alat peraga di kelas V SD Negeri No 064036 Medan pada
kompetensi dasar luas bangun datar sederhana?
BAB I
PENDAHULUAN
Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe
TGT berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri No 064036
Medan pada kompetensi dasar luas bangun datar sederhana?
Bagaimana efektivitas siswa melalui pembelajaran kooperatif
tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri No
064036 Medan pada kompetensi dasar luas bangun datar
sederhana?
8. E. TUJUAN
PENELITIAN
A. LATAR BELAKANG
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
C. PEMBATASAN
MASALAH
D. RUMUSAN
MASALAH
F. MANFAAT
PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran
kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri
No 064036 Medan pada kompetensi dasar luas bangun datar
sederhana.
Meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa melalui
pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas
V SD Negeri No 064036 Medan pada kompetensi dasar luas
bangun datar sederhana.
Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe
TGT berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri No 064036
Medan pada kompetensi dasar luas bangun datar sederhana.
Mengetahui efektivitas siswa melalui pembelajaran kooperatif
tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri No 064036
Medan pada kompetensi dasar luas bangun datar sederhana.
9. E. MANFAAT
PENELITIAN
A. LATAR BELAKANG
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
C. PEMBATASAN
MASALAH
D. RUMUSAN
MASALAH
F. TUJUAN
PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi siswa, pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat
peraga merupakan salah satu pembelajaran yang memberi
kesempatan untuk memperkaya pengalaman belajar anak yang
berpusat pada siswa.
Bagi guru, penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT
berbantuan alat peraga dapat mengembangkan/meningkatkan
kemampuan guru dalam mengatasi masalah-masalah pembelajaran
pada mata pelajaran Matematika.
Bagi sekolah atau kelembagaan, penerapan pembelajaran
kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga diharapkan dapat
mengembangkan/meningkatkan prestasi sekolah melalui
peningkatan motivasi dan kemampuan pemahaman matematis
siswa.
Bagi peneliti, menjadi suatu kesempatan memperoleh tambahan
wawasan mengenai penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT
berbantuan alat peraga dalam penyajian Matematika.
10. BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
Tujuan khusus adalah 1)
menumbuhkan dan
mengembangkan
keterampilan berhitung, 2)
menumbuhkan kemampuan
siswa yang dapat
dialihgunakan melalui
kegiatan Matematika, 3)
mengembangkan
kemampuan dasar
Matematika sebagi bekal
belajar lebih lanjut
diSekolah Lanjutan Tingkat
Pertama, dan 4) membentuk
sikap logis, kritis, kreatif,
cermat, dan disiplin.
Menurut Karim, dkk (1997) mengemukakan
tujuan diberikannya matematika pada
jenjang dasar pada hakekatnya dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum adalah 1)
mempersiapkan siswa agar sanggup
menghadapi perubahan keadaan didalam
kehidupan dan dunia yang selalu
berkembang melalui latihan bertindak atas
dasar pemikiran secara logis, rasional,
kritis, cermat, jujur, dan efektif, 2)
mempersiapkan siswa agar dapat
menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari
dan dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan.
Hakikat Matematika
11. BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
Pembelajaran kooperatif
(Cooperative Learning) adalah
pendekatan pembelajaran yang
berfokus pada penggunan kelompok
kecil siswa untuk bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai suatu tujuan
belajar.
Pembelajaran Kooperatif
Menurut Stahl (dalam Ismail
2003:6) ciri-ciri model
pembelajaran kooperatif adalah
sebagai berikut :1) Belajar
dengan teman, 2) Tatap muka
antar teman, 3) Mendengarkan
antar teman, 4) Belajar dari
teman sendiri dalam kelompok,
5) Belajar dalam kelompok
kecil, 6) Produktif berbicara
atau mengungkapkan
gagasan/pendapat, 7) Siswa
membuat keputusan, dan 8)
Siswa aktif.
Ada beberapa pendekatan yang bisa
digunakan dalam model
pembelajaran kooperatif ini,
yakni :1) Tipe
TeamGameTournament (TGT), 2)
Tipe STAD
(StudentTeamAchievementDivision),
3) Tipe Jigsaw, 4) Tipe Investigasi
Kelompok, dan 5) Tipe Pendekatan
Struktural.
12. Langkah-Langkah Model Pembelajaran KooperatifLangkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Indikator Kegiatan Guru
1
Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dan memberi motivasi
siswa supaya dapat belajar dengan aktif dan
kreatif
2
Menyampaikan
informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan menggunakan metode berbantuan alat
peraga sesuai dengan bahan bacaan.
3
Mengorganisasikan
siswa dalam
kelompok-kelompok
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efesien.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
13. BAB II
KAJIAN
PUSTAK
A
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Lanjutan…Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Lanjutan…
Fase Indikator Kegiatan Guru
4
Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan LAS dan tugas-
tugas.
5 Evaluasi
Guru mengevaluasi kemampuan pemahaman
matematis tentang materi yang dipelajari dan
juga terhadappresentasi hasil kerja masing-
masing
6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari berbagai cara untuk menghargai
upaya atau keberhasilan hasil belajar individu
maupun kelompok.
14. BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
Menurut situs Suhadinet (2008) menuliskan
bahwasanya TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan
siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku
atau ras yang berbeda. Hal ini berarti guru
menyajikan materi dan siswa bekerja dalam
kelompok mereka masing-masing. Dalam kerja
kelompok guru memberikan LAS kepada setiap
kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan
bersama-sama dengan anggota kelompoknya.
Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan, maka
anggota kelompok lain bertanggungjawab
memberikan jawaban, atau mengerjakannya,
sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada
guru.
Pembelajaran
kooperatif tipe TGT
adalah suatu
pembelajaran yang
didahului dengan
penyajian materi
pembelajaran oleh
guru dan diakhiri
dengan memberikan
sejumlah pertanyaan
kepada siswa.
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
15. BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Slavin (1995: 65) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT
mempunyai beberapa komponen untuk mendukung pelaksanaannya yaitu;
presentasi kelas, kelompok (kelompok belajar), turnamen, dan penghargaan
terhadap kelompok.
Menurut Gagne (dalam Sudjana 1991: 1) mengemukakan bahwa alat peraga
adalah komponen sumber belajar dilingkungan siswa yang dapat merangsang
siswa untuk belajar.
Teori Belajar yang Mendukung Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Disertai Alat
Peraga
Menurut Bruner bahwa belajar matematika adala belajar mengenai konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari siswa serta
mencari hubungan anatara konsep-konsep dan struktur matematika. Selanjutnya Bruner
mengemukakan bahwa dalam proses belajarnya anak harus melewati tiga tahap yaitu a)
tahap aktif, pada tahap ini anak dalam belajarnya menggunakan objek-objek secara langsung,
b) tahap ikonik, tahap ini menyatak
an bahwa kegiatan anak mulai menyangkut mental yang merupakan gambaran dari objek-
objek, dan c) tahap simbolik, pada tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol secara
langsung dan tidak ada lagi kaitannya dengan objek-objek.
AlatPeraga
16. BAB II
KAJIAN
PUSTAK
A
Hasil Penelitian yang Relevan
Restika Parendrarti (2009) tentang
aplikasi model pembelajaran kooperatif
tipe TGT (Team Game Tournament) dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar
biologi siswa kelas XI IPA SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran
2008/2009. Rata-rata skor motivasi siklus
I 128,87 (baik), siklus II 134,77 (baik) dan
siklus II 151,70 (sangat baik). Rata-rata
aspek kognitif untuk nilai awal 39,03,
siklus II 53,17 (0% siswa mencapai nilai
70), siklus II 60,6 (2% siswa mencapai
nilai 70), dan siklus III 74,17 (76,67%
siswa mencapai nilai 70). Sedangkan hasil
belajar pada aspek afektif siklus I 29,07
(cukup termotivasi), siklus II 37,43
(termotivasi), dan siklus III 43,57 (sangat
termotivasi).
Suriyanti (2011) yang
berjudul perbedaan model
pembelajaran kooperatif
tipe team game tournament
dan model pembelajaran
konvensional pada hasil
belajar ekonomi siswa kelas
X-5 sebesar 67,20 dengan
standar deviasi sebesar
25,318 dari 50 orang siswa
yang dijadikan sampel
dalam penelitian ini.
17. BAB II
KAJIAN
PUSTAK
A
KerangkaKonseptual
o Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT Berbantuan Alat Peraga .
oPeningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Alat Peraga.
o Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT Berbantuan Alat Peraga .
oPeningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Alat Peraga.
Peningkatan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran
kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri
No 064036 Medan pada kompetensi dasar luas bangun datar
sederhana.
Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa melalui
pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas
V SD Negeri No 064036 Medan pada kompetensi dasar luas
bangun datar sederhana.
Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT
berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri No 064036 Medan
Peningkatan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran
kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri
No 064036 Medan pada kompetensi dasar luas bangun datar
sederhana.
Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa melalui
pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga di kelas
V SD Negeri No 064036 Medan pada kompetensi dasar luas
bangun datar sederhana.
Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT
berbantuan alat peraga di kelas V SD Negeri No 064036 Medan
Hipotesistindakan
18. BAB III
METODE
PENELITIAN
Jenis
Penilitian
Jenis penilitian yang dilakukan
adalah penelitian tindakan kelas
(classroomactionresearch). Tujuan
penelitian ini untuk memperbaiki
kualitas proses dan hasil
pembelajaran matematika terkait
dengan meningkatkan motivaasi
belajar siswa, kemampuan
pemahaman matematis siswa, dan
respon siswa dengan pembelajaran
kooperatiftipe TGT berbantuan
alat peraga.
19. BAB III
METODE
PENELITIAN
Penelitian Tindakan KelasJenis Penelitian
Desain Penelitian
Perencanaan
Refleksin
Observasi
Pelaksanaan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Observasi
SIKLUS I
SIKLUS II
20. BAB III
METODE
PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan dikelas V SD Negeri No
064036 Medan Tahun Ajaran 2014/2015 yang
beralamat di Jalan Turi Ujung Kecamatan
Medan Kota -Medan. Adapun alasan pemilihan
SD Negeri No 064036 Medan. Penelitian ini
direncanakan dilaksanakan pada semester ganjil,
berlangsung dari bulan Juni, Juli, dan Agustus
2014 tahun ajaran 2014/2015.
Lokasi dan Waktu
Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
berjumlah 50 yang diantaranya 26 orang laki-laki
dan 24 orang perempuan di kelas V SD Negeri No
064036 Medan Tahun ajaran 2014/2015.
Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah:
kemampuan guru mengelola pembelajaran dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe TGT berbantuan alat peraga pada materi luas
bangun datar di kelas V SD Negeri No 064036
Medan tahun ajaran 2014/2015.
Subjek dan
Objek
Penelitian
21. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
BAB III
METODE
PENELITIAN
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini terdiri dari:
Tes Kemampuan Pemahaman
Matematis
Observasi Kemampuan Guru
Mengelola Pembelajaran
22. BAB III
METODE
PENELITIAN
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisa data yang hendak dilakukan oleh peneliti adalah secara
kualitatif dan kuantitatif berdasarkan tes hasil belajar matematika, data
angket respon siswa, dan data hasil observasi oleh pengamat.
Menghitung persentasi pencapaian atau penguasaan secara individu dan
klasikal dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan; F = Jumlah skor yang diperoleh
N = Skor Tertinggi
Melakukan klasifikasi, menurut Arikunto (2005:245) klasifikasi terdiri
dari beberapa kategori yaitu:
81 % - 100% = Sangat Baik/Sangat Tinggi
66 % - 80 % = Baik/Tinggi
56 % - 65 % = Cukup/Sedang
41 % - 55 % = Kurang/Rendah
0 % - 40 % = Sangat Kurang/Sangat Rendah
23. BAB III
METODE
PENELITIAN
INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator kinerja yang digunakan dalam ukuran
“keberhasilan” atau “ketuntasan” terhadap tindakan yang
dilakukan dalam satu siklus penelitian menggunakan dua
indikator yaitu keberhasilan proses pembelajaran adalah
suksesnya siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
dan suksesnya proses belajar mengajar adalah hasil
belajar siswa. Terdapat dua kategori ketuntasan yaitu
perorangan dan klasikal.
Indikator kinerja yang digunakan dalam ukuran
“keberhasilan” atau “ketuntasan” terhadap tindakan yang
dilakukan dalam satu siklus penelitian menggunakan dua
indikator yaitu keberhasilan proses pembelajaran adalah
suksesnya siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
dan suksesnya proses belajar mengajar adalah hasil
belajar siswa. Terdapat dua kategori ketuntasan yaitu
perorangan dan klasikal.