SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
i
MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN TEMATIK
DOSEN PENGAMPU :
Wahyu Lestari, M. Pd
Disusun oleh:
Moh Efendi (211210490066)
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TADRIS UMUM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GEONGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “PEMBELAJARAN TEMATIK”.
Dalam penyusunan makalah ini, saya selaku penyusun, memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahyu
Lestari, M.Pd.I. selaku dosen pengampuh Tadris Matematika yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan rekan-
rekan mahasiswa Universitas Zainul Hasan program studi Tadris Matematika yang
selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada saya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun
pada khususnya.
Kraksaan, 09 Juni 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................1
B. Rumusan masalah ................................................................2
C. Tujuan masalah ....................................................................2
D. Manfaat ................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian tematik ...............................................................3
B. Karakteristik pembelajaran tematik .....................................3
C. Ciri-ciri pembelajaran tematik.............................................4
D. Jenis- jenis karakteristik pembelajaran tematik ...................5
E. Langkah Langkah pembelajaran tematik.............................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................9
B. Saran ....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam
satu tema atau topik pembahasan. Hal ini sejalan dengan kurikulum 2013
(Kemendikbud,2013:192) bahwa proses pembelajaran tematik untuk jenjang
sekolah dasar menggunakan pembelajaran tematik terpadu. Rusman (2013:
254) Pembelajaran tematik terpadu merupakan salah satu metode dalam
pembelajaran terpadu ( integrated instruction ) yang merupakan suatu sistem
pembelajaran peserta didik yang memungkinkan peserta didik, baik secara
individual maupun kelompok untuk dapat berperan aktif menggali dan
menmukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna,
dan autentik. Pembelajaran tematik disamping untuk memberikan kemudahan
bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang
tergabung dalam satu tema, juga memiliki tujuan lain yaitu lebih merasakan
manfaat dan makna belajar karena materi yang disampaikan disajikan dengan
pengalaman peserta didik, guru dapat menghemat waktu dan budi pekerti serta
moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah
nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi. Pembelajaran tematik
memuat pembelajaran yang mengajarkan peserta didik untuk memiliki
berbagai sikap ilmiah. Sikap ilmiah yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran tematik adalah percaya diri, menghargai pendapat orang lain,
hidup sehat dan bekerjasama, merupakan pendidikan 1karakter yang akan
dipelajari dalam proses pembelajaran karean berkaitan dengan hasil belajar
peserta didik. Pembelajaran tematik yang mencakup beberapa mata pelajaran
yang ada disekolah dasar yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
mata pelajaran ka dalam berbagai tema . Pengintegrasian tersebut dilakukan
dalam hal sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran
dengan adanya tema sebagai pemersatu. Seperti tema manfaat makanan sehat
dan bergizi. Dapat ditinjau dari beebagai mata pelajaran misalnya Matematika,
IPA, Pkn dan Bahasa Indonesia.
2
B. Rumusan masalah
1.Apa yang di maksud dengan pembelajaran tematik, karakteristik, ciri, jenis,
dan langkah- langkahnya?
2. Apa saja kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik?
C. TUJUAN
1. Untuk mendeskripsikan pembelajaran tematik, karfakteristik, ciri, jenis dan
langkah langkah
2. Untuk mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik
D. MANFAAT
1. Untuk mengetahui maksud dari pembelajaran tematij, karakteristik, ciri,
jenis, dan langkah langkah
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang
menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi
menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara
pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan
konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran
tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar
dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui
pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas
yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata
mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk
melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama
(learning to live together). Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru
perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi
kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan
konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga
peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.
B. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa
karena dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam mempelajari konsep-konsep dari
materi yang diajarkan. Menurut Majid (2014), pembelajaran tematik memiliki
beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut:
Holistik. Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran tematik diamati dan dikaji dan beberapa bidang studi sekaligus, tidak
dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
4
Bermakna. Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan
terbentuknya semacam jalinan antar-skema yang dimiliki oleh siswa, yang pada
gilirannya akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari.
Otentik. Pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung
konsep dan prinsip yang ingin dipelajari.
Aktif. Pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry
discovery dimana siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai
perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.
C. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki ciri khas yang berbeda dengan pendekatan
pembelajaran lainnya. Menurut Firdaus (2006), ciri-ciri pembelajaran tematik adalah
sebagai berikut:
a. Aktif dan Berpusat pada Murid
Pembelajaran tematik berpusat pada murid (student centered), hal ini
sesuai dengan pendekatan belajar yang modern yang lebih banyak
menempatkan murid sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak
berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada
murid untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada
murid . Dengan pengalaman langsung ini, murid dihadapkan pada sesuatu
yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi
tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-
tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan murid.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam satu proses pembelajaran. Dengan demikian, murid mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel
5
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang
lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan murid dan keadaan
lingkungan dimana sekolah dan murid berada.
Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan murid Murid
diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai
dengan minat dan kebutuhannya.
Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan (joyfull learning).
D. Jenis-jenis Pembelajaran Tematik
Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk
pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan),
connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan),
webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed
(terbenam), dan networked (jaringan kerja). Adapun penjelasan dari sepuluh model
pembelajaran tematik tersebut adalah sebagai berikut:
a. Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang
terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan
kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula
ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan
tidak ada usaha untuk mempersatukannya.
b. Connected (Keterhubungan)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara
sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang
lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan
yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan
pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester
berikutnya dalam satu bidang studi.
6
c. Nested (Sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target
utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir
dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan
komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada
satu mata pelajaran saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada
prioritas utama yang kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain.
d. Sequenced (Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit
yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu
dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan
diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara
paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan
akan dapat saling mengutamakan karena tiap subyek saling mendukung.
e. Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan
gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi
dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada
konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran,
keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
dipayungi dalam satu tema.
f. Webbed (Jaring Laba-laba)
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan
menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan
menjadi sub tema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi
lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang
mendukung.
7
g. Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada
meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek
materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari
beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian dari
problem solving. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan
pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.
h. Integrated (Keterpaduan)
Konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu
tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket
pembelajaran bertema. Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang
dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin
ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan
baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan
sekolah integrated day.
i. Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang
memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga
harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya.
Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam
bentuk proyek di akhir semester.
j. Networked (Jaringan Kerja)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara
siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya
sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya
sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber.
Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman,
kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas
wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin
tahunnya yang besar dalam dirinya.
8
E. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki beberapa langkah atau tahapan yaitu: pertama,
guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu
tahun. Kedua, guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti,
kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi
dari standar isi. Ketiga, membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan
tema. Keempat, membuat jaringan KD dan indikator. Kelima, menyusun silabus
tematik dan keenam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan
mengkondisikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific.
Proses pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan pendekatan scientific
atau pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan yang menonjolkan dimensi pengamatan,
penalaran, penemuan, pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan
a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat,
menyimak, mendengar dan mencoba. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca dan
mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
b. Menanya
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada
siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.
Guru perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang hasil pengamatan objek yang konkret sampai kepada yang abstrak
berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur atau pun hal lain yang lebih abstrak.
c. Mengumpulkan informasi/eksperimen
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku yang
9
lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti atau bahkan
melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
Siswa perlu dibiasakan untuk menghubungi-hubungkan antara informasi satu
dengan yang lain untuk mengambil kesimpulan.
d. Mengasosiasi/mengolah informasi
Informasi menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi
untuk menemukan pola dari keterkaitan informasi bahkan mengambil berbagai
kesimpulan dari pola yang ditemukan kepada yang bertentangan.
e. Mengkomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan
dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil
tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau
kelompok siswa tersebut.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa
pelajaran (bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema
tertentu.
B. saran
Setelah membahas terkait dengan pemebalajar tematik, diharapkan kita sebagai
mahasiswa pendidikan penerus para pendidik harus siap menerapkan di berbagai
tempat pendidikan, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mamat, S.B. dkk, 2007. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Dirjen
Kelembagaan Agama Islam.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Firdaus. 2006. Reformasi Pembelajaran Menuju Kualitas Insan Bertaraf Dunia.
Pekanbaru: Witra Irzani.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.

More Related Content

Similar to PEMBELAJARAN TEMATIK

Metode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitMetode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitRizal Fahmi
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxHasanHasan245487
 
Restu Kurikulum
Restu KurikulumRestu Kurikulum
Restu Kurikulum210389
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptZuhriyyahHidayati2
 
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranDino414929
 
Strategi belajar
Strategi belajar Strategi belajar
Strategi belajar yuhazi
 
Konsep dasar pembelajaran terpadu
Konsep dasar  pembelajaran terpaduKonsep dasar  pembelajaran terpadu
Konsep dasar pembelajaran terpaduArumingParasdya
 
Hakikat Pembelajaran Tematik Berbasis Komputer
Hakikat Pembelajaran Tematik Berbasis KomputerHakikat Pembelajaran Tematik Berbasis Komputer
Hakikat Pembelajaran Tematik Berbasis KomputerT. Astari
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfandriansuhaimi
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikelike ikram
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahDhiah Febri
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadunani nurnaeni
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadunani nurnaeni
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadunani nurnaeni
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranDhiah Febri
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)Susi Yanti
 

Similar to PEMBELAJARAN TEMATIK (20)

Metode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitMetode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unit
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptx
 
Restu Kurikulum
Restu KurikulumRestu Kurikulum
Restu Kurikulum
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
 
Strategi belajar
Strategi belajar Strategi belajar
Strategi belajar
 
Konsep dasar pembelajaran terpadu
Konsep dasar  pembelajaran terpaduKonsep dasar  pembelajaran terpadu
Konsep dasar pembelajaran terpadu
 
Hakikat Pembelajaran Tematik Berbasis Komputer
Hakikat Pembelajaran Tematik Berbasis KomputerHakikat Pembelajaran Tematik Berbasis Komputer
Hakikat Pembelajaran Tematik Berbasis Komputer
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
 
tematik sd
tematik sdtematik sd
tematik sd
 
Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
P&p berkesan smksepagaya1
P&p berkesan smksepagaya1P&p berkesan smksepagaya1
P&p berkesan smksepagaya1
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Recently uploaded (10)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

PEMBELAJARAN TEMATIK

  • 1. i MAKALAH METODE PEMBELAJARAN TEMATIK DOSEN PENGAMPU : Wahyu Lestari, M. Pd Disusun oleh: Moh Efendi (211210490066) PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA FAKULTAS TADRIS UMUM UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GEONGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO 2023
  • 2. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PEMBELAJARAN TEMATIK”. Dalam penyusunan makalah ini, saya selaku penyusun, memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahyu Lestari, M.Pd.I. selaku dosen pengampuh Tadris Matematika yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan rekan- rekan mahasiswa Universitas Zainul Hasan program studi Tadris Matematika yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada saya. Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khususnya. Kraksaan, 09 Juni 2023 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang......................................................................1 B. Rumusan masalah ................................................................2 C. Tujuan masalah ....................................................................2 D. Manfaat ................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian tematik ...............................................................3 B. Karakteristik pembelajaran tematik .....................................3 C. Ciri-ciri pembelajaran tematik.............................................4 D. Jenis- jenis karakteristik pembelajaran tematik ...................5 E. Langkah Langkah pembelajaran tematik.............................8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................9 B. Saran ....................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik pembahasan. Hal ini sejalan dengan kurikulum 2013 (Kemendikbud,2013:192) bahwa proses pembelajaran tematik untuk jenjang sekolah dasar menggunakan pembelajaran tematik terpadu. Rusman (2013: 254) Pembelajaran tematik terpadu merupakan salah satu metode dalam pembelajaran terpadu ( integrated instruction ) yang merupakan suatu sistem pembelajaran peserta didik yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok untuk dapat berperan aktif menggali dan menmukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. Pembelajaran tematik disamping untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam satu tema, juga memiliki tujuan lain yaitu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disampaikan disajikan dengan pengalaman peserta didik, guru dapat menghemat waktu dan budi pekerti serta moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi. Pembelajaran tematik memuat pembelajaran yang mengajarkan peserta didik untuk memiliki berbagai sikap ilmiah. Sikap ilmiah yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran tematik adalah percaya diri, menghargai pendapat orang lain, hidup sehat dan bekerjasama, merupakan pendidikan 1karakter yang akan dipelajari dalam proses pembelajaran karean berkaitan dengan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran tematik yang mencakup beberapa mata pelajaran yang ada disekolah dasar yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari mata pelajaran ka dalam berbagai tema . Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam hal sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dengan adanya tema sebagai pemersatu. Seperti tema manfaat makanan sehat dan bergizi. Dapat ditinjau dari beebagai mata pelajaran misalnya Matematika, IPA, Pkn dan Bahasa Indonesia.
  • 5. 2 B. Rumusan masalah 1.Apa yang di maksud dengan pembelajaran tematik, karakteristik, ciri, jenis, dan langkah- langkahnya? 2. Apa saja kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik? C. TUJUAN 1. Untuk mendeskripsikan pembelajaran tematik, karfakteristik, ciri, jenis dan langkah langkah 2. Untuk mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik D. MANFAAT 1. Untuk mengetahui maksud dari pembelajaran tematij, karakteristik, ciri, jenis, dan langkah langkah 2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together). Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. B. Karakteristik Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa karena dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam mempelajari konsep-konsep dari materi yang diajarkan. Menurut Majid (2014), pembelajaran tematik memiliki beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut: Holistik. Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dan beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
  • 7. 4 Bermakna. Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skema yang dimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Otentik. Pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari. Aktif. Pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry discovery dimana siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi. C. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki ciri khas yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran lainnya. Menurut Firdaus (2006), ciri-ciri pembelajaran tematik adalah sebagai berikut: a. Aktif dan Berpusat pada Murid Pembelajaran tematik berpusat pada murid (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar yang modern yang lebih banyak menempatkan murid sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada murid untuk melakukan aktivitas belajar. b. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada murid . Dengan pengalaman langsung ini, murid dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema- tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan murid. d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran. Dengan demikian, murid mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Bersifat fleksibel
  • 8. 5 Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan murid dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan murid berada. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan murid Murid diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan (joyfull learning). D. Jenis-jenis Pembelajaran Tematik Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja). Adapun penjelasan dari sepuluh model pembelajaran tematik tersebut adalah sebagai berikut: a. Fragmented (Penggalan) Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya. b. Connected (Keterhubungan) Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.
  • 9. 6 c. Nested (Sarang) Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. d. Sequenced (Pengurutan) Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat saling mengutamakan karena tiap subyek saling mendukung. e. Shared (Irisan) Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema. f. Webbed (Jaring Laba-laba) Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi sub tema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.
  • 10. 7 g. Threaded (Bergalur) Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian dari problem solving. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih. h. Integrated (Keterpaduan) Konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema. Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah integrated day. i. Immersed (Terbenam) Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester. j. Networked (Jaringan Kerja) Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunnya yang besar dalam dirinya.
  • 11. 8 E. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki beberapa langkah atau tahapan yaitu: pertama, guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua, guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari standar isi. Ketiga, membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema. Keempat, membuat jaringan KD dan indikator. Kelima, menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific. Proses pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan yang menonjolkan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan a. Mengamati Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar dan mencoba. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca dan mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. b. Menanya Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkret sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur atau pun hal lain yang lebih abstrak. c. Mengumpulkan informasi/eksperimen Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku yang
  • 12. 9 lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Siswa perlu dibiasakan untuk menghubungi-hubungkan antara informasi satu dengan yang lain untuk mengambil kesimpulan. d. Mengasosiasi/mengolah informasi Informasi menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan pola dari keterkaitan informasi bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan kepada yang bertentangan. e. Mengkomunikasikan Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa pelajaran (bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu. B. saran Setelah membahas terkait dengan pemebalajar tematik, diharapkan kita sebagai mahasiswa pendidikan penerus para pendidik harus siap menerapkan di berbagai tempat pendidikan, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Mamat, S.B. dkk, 2007. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Firdaus. 2006. Reformasi Pembelajaran Menuju Kualitas Insan Bertaraf Dunia. Pekanbaru: Witra Irzani. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.