SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Meningkat kan keterampilan Bidang Studi Seni Rupa dengan metode Meniru
Media Gambar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia merupakan potensi yang harus digali sebagai asset
nasional, modal dasar pembangunan bangsa. Potensi hanya dapat digali,
dikembangkan dan dipupuk secara efektif melalui strategi dalam pendidikan ,
pembelajaran secara terarah dan terpadu dengan pengelolaan secara proposional,
serasi, seimbang dalam mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
Bab IV pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak
mengarahkan, membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kurikulum sebagai salah
satu subtansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan
silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,
keadaan sekolah dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian sekolah atau
daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi
pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Sebagian besar
kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standart Nasional Pendidikan
dilaksanakan sekolah atau daerah.
Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidkan (KTSP) yang
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, stuktur dan muatan
KTSP, kalender pendidikan dan silabus dengan cara melakukan penjabaran dan
penyesuaiuan Standart isi yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun
2006 dan Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dengan Kepmendiknas
2
No. 23 Tahun 2006. Kelompok Mata pelajaran estetika yang mencakup Mata
Pelajaran Seni Budaya dan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek sastra
khususnya teater memiliki karakteristik pembelajaran yang khas dalam mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Dalam mata pelajaran seni budaya sendiri aspek budaya dibahas secara
terintegrasi dengan seni. Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena
keunikan, kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan
peserta didik, terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/ kreasi dan berapresiasi.
Pendidikan seni budaya bersifat multilingual, multidemensional dan
multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan
mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti
bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidemensional
bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi pengetahuan,
pemahaman, analisis dan evaluasi.
Apresiasi dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur
estetika, logika, kinestetika dan etika. Sifat multikultural mengandung makna
pendidikan seni menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi
terhadap beragam seni budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan
wujud pembentukan sikap demokratis. Dan Cara yang diyakini akan mampu
meningkatkan potensi sumber daya manusia secara utuh bagi perserta didik
dengan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah, dengan upaya dilakukan
secara berkesimambungan, dimulai dari konsep, pengembangan pedoman,
sosisalisasi dan penerapan kurikulum.
3
Pendidikan seni budaya memiliki peran dalam pembentukan kepribadian
perserta didik yang harmonis dan membantu siswa dalam usaha membandingkan
dengan bangsa lain yang masih banyak mengalami hambatan kebudayaan dalam
usaha mengetahui kepribadian bangsa dan kemampuan mengenali SDM yang
dimiliki bangsa tersebut.
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Duduksampeyan melalui pembelajaran
berdasar strategi pendekatan proses dalam keterampilan meniru dalam berkarya
seni rupa yang selama ini mengharapkan aktifitas siswa dalam mendalami materi
dirasa sangat kurang, terutama dalam usaha membaca literature yang ada di
perpustakaan, usaha belajar kelompok dan siskusi kelompok ternyata masih
sangat kurang. Usaha-usaha meningkatkan dan mengoptimalkan pembelajaran
hasil kegiatan siswa .
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah dalam penelitian ingin mengetahui efektifitas keterampilan meniru
dalam mata pelajaran seni rupa siswa siswa SMP Kelas VII.
 Apakah aktifitas dalam meniru obyek gambar dapat menghasilkan
nilai yang lebih baik dan efektif dalam pembelajaran seni rupa.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui efektifitas dalam meniru dalam pelajaran seni rupa
dapatkah menghasilkan nilai yang lebih tinggi pada proses belajar mengajar
seni budaya.
2. Untuk mengetahui efektifitas strategi pendekatan proses kegiatan meniru pada
pembelajaran seni rupa di sekolah.
4
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Bagi Siswa
 Tercipta suasana belajar yang lebih menyenangkan dan kreatif.
 Pengalaman belajar mengajar yang sangat bervariasi.
 Siswa yang kurang dapat mencari cara belajar lebih menyenangkan.
 Meniru merupakan cara belajar yang selalu penuh dengan model bagi
siswa yang ingin belajar.
2. Bagi Guru
 Meningkatkan profesionalisme guru dalam pendidikan.
 Bahan yang dapat menjadi informasi dalam usaha meningkatkan
prestasi siswa , setelah mengetahui hasil pembelajarannya.
 Guru dapat terbantu dalam usaha penguatan hasil pembelajaran siswa.
 Memberikan motivasi untuk guru dalam melakukan penelitian.
3. Bagi Pengembangan Kurikulum
 Memberikan alternatif model-model metode pembelajaran.
 Sebagai bahan yang dapat dijadikan informasi dan pertimbangan
dalam penelitian lebih lanjut tentang model-model metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
4. Bagi Pengembangan Sekolah
 Ketuntasan belajar dapat dengan mudah tercapai.
 Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil pendidikan siswa.
 Memberikan inovasi untuk guru dalam melakukan penelitian.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TIDAKAN
A. KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran merupakan proses yang lenkap dan komplek dan melibatkan
berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam usaha menciptakan pembelajaran
yang kreatif dan menyenangkan diperlukan keterampilan pembelajaran dan
keterampilan mengajar. ( Mulyasa; 2005 ).
Ausubel mengemukakan bahwa belajar dikatakan menjadi bermakna bila
informasi yang akan dipelajari siswa dengan struktur kognitif yang dimilikinya,
sehingga siswa tersebut dapat mengkaitkan iformasi barunya dengan struktur
kognitif yang dimilikinya. (Hudaya, 1990, 54)
Dalam teori belajar Robert M. Gagne yang diungkapkan Ruseffendi
(1980, 138) dikatakan bahwa dalam belajar ada dua obyek yang dapat diperoleh
siswa, obyek langsung dan obyek tidak langsung. Obyek tidak langsung antara
lain ialah kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah mandiri (belajar,
bekerja, dll). Berdasar analisa kontek tentang pendekatan proses, Funk
berpendapat (Dimyati, dkk 1999) yang dimaksud pendekatan proses adalah
pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa belajar dengan ilmu
pengetahuan. Siswa merasa senang dan gembira karena mereka aktif membaca
di perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan umum karena mereka dapat
mencari bahan dan contoh sendiri dalam belajar menulis.
Pendekatan proses menurut Tompkins siswa aktif dalam proses
pembelajaran. Menurut Brown (1994) guru jangan mendominasi aktifitas proses
6
belajar mengajar, tetapi memberikan kesempatan seluas-luasnya dengan banyak
membaca di perpustakaan agar siswa mudah berinteraksi, baik dengan guru,
teman maupun bacaan di perpustakaan.
Bersikap positif terhadap pembelajaran bahasa, seni dan mengerti
bagaimana seharusnya belajar. Obyek langsung adalah sebagai berikut :
1. Fakta
Contoh fakta ialah dalam melakukan pengamatan belajar di saat siswa
melakukan pekerjaan meniru obyek yang diberikan oleh guru dalam mata
pelajaran seni rupa.
2. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar dan
cepat.
Misalnya; Mengerjakan tugas yang dibebankan ke siswa dalam meniru obyek
yang diberikan guru dalam mata pelajaran seni rupa.
3. Konsep
Konsep merupakan ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan
bentuk-bentuk hasil pekerjaan kedalam contoh.
4. Aturan
Aturan ialah obyek yang paling abstrak yang dapat berupa sifat, dalil dan
teori.
Diskusi dapat diartikan sebagai percakapan respon yang dijalin oleh
pertanyaan problematik yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah.
(Mulyana, 2005).
7
Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kejadian yang dilakukan oleh
guru saja, melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin
mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar. Pembelajaran mencakup
kejadian-kejadian yang dimuat dalam bahan-bahan cetak, gambar, program radio,
Televisi, Film maupun kombinasi dari bahan-bahan tersebut (Gagne dan Briggs,
1979). Dengan demikian fungsi pembelajaran bukan hanya fungsi guru, melain-
kan juga fungsi pemanfaatan sumber-sumber belajar lain yang digunakan oleh
siswa untuk belajar dengan kelompoknya.
Belajar tuntas adalah suatu system yang mengharapkan sebagian besar
siswa dapat menyelesaikan tujuan instruksional umum dari satuan atau unit-unit
pelajaran secara tuntas. Mengenai Ketuntasan siswa yang memperoleh nilai
ulangan harian kurang dari 7 perlu diberikan program perbaikan dengan menitik
beratkan pada materi yang belum dikuasai (Ahmad, 1995;20 , Nadiono, 1990;1)
menjelaskan bahwa maksud utama belajar tuntas adalah memungkinkan
pencapaian 70 % keterampilan dan 75 % untuk konsep. Pada belajar tuntas siswa
diharapkan mencapai tingkatan penguasaan tertentu, terhadap tujuan
instruksional dari satuan pelajaran tertentu sebelum melanjutkan kesatuan
pelajaran berikutnya. Peneliti ingin membandingkan keberhasilan belajar
mempergunakan metode Eksperimen dan metode belajar mandiri di perpustakaan
mana yang lebih berhasil dengan penelitian tidakan kelas (PTK).
B. RENCANA TINDAKAN
Dalam Penelitian ini kegiatan yang akan dilakukan adalah :
1. Persiapan
8
Dalam persiapan yang dilakukan guru adalah membentuk kelompok
terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan memperhatikan pemerataan ability dan
gender.
2. Tindakan
Memberi permasalahan sesuai dengan kompetensi dasar yang ada untuk
didiskusikan dan selanjutnya diberikan tes secara individu.
3. Pengamatan
Dalam hal pengamatan yang perlu diamati adalah proses diskusi atau
kerja sama siswa dalam kelompok.
4. Penilaian
Penilaian didasarkan padfa hasil test tiap siswa, yang nilainya dihitung
rata-rata secara berkelompok, sehingga masing-masing siswa dalam satu
kelompok memiliki nilai yang sama.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
1. Tempat Pelaksanaan Penelitian.
NAMA SEKOLAH
SMP Negeri 1
Duduksampeyan
SMP Negeri 1
Duduksampeyan
Kelas VIII E VIII F
Alamat Sumengko Duduksampeyan Sumengko Duduksampeyan
2. Karakteristik dan Komposisi siswa.
Kelas Siswa Laki-Laki Siswa Perempuan
JumlahJumlah Persen Jumlah Persen
VIII E 19 47,5 % 21 52,5 % 40
VIII F 21 53,85 % 18 46,15 % 39
3. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua
Kelas
Kondisi Orang Tua
Mampu Sedang Tidak Mampu
VIII E 10 35,0 % 23 57,5 % 7 17,5 %
VIII F 9 23,08 % 25 64,10 % 5 12,82 %
4. Kemampuan Akademik Siswa
Kelas
Kemampuan Akademik Siswa
Tinggi Menengah Rendah
VIII E 7 17,5 % 26 65,0 % 7 17,5 %
VIII F 9 23,08 % 24 61,54 % 6 15,38 %
SMP Negeri 1 Duduksampeyan terletak di Sumengko Duduksampeyan dan
banyak rumah penduduk serta ladang disekitar sekolah. Di Sumengko dan
sekitarnya banyak sawah dan perumahan penduduk pendatang yang rata-rata
kehidupan menengah kebawah.
10
Banyak toko-toko sehingga warga yang putranya ke SMP Negeri 1
Menganti mempunyai kehidupan sosial ekonomi menengah. Dari segi pendidikan
orang tua siswa rata-rata mempunyai pendidikan menengah, dan akan banyak
mendukung proses belajar mengajar serta kegiatan yang dilakukan oleh sekolah.
B. PERSIAPAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini guru perlu mempersiapkan :
i. Soal yang berkaitan dengan pembelajaran diberikan
sesuai kompetensi dasar.
ii. Daftar nama dan daftar nilai siswa.
iii. Dukumen proses.
C. SIKLUS PENELITIAN
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
D. PEMBUATAN INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan berupa daftar nilai, blangko pengamatan dan
soal tes dan tugas berdasar pembagian kelompok dalam menyelesaikannya .
E. ANALISIS DAN REFLEKSI
Dalam penelitian diperoleh hasil pengamatan mengenai keaktifan siswa
dalam diskusi dan dalam mengerjakan tugas, nilai siswa hasil tes dan tugas-tugas
kelompoknya. Dalam penilaian masing-masing siswa dalam satu kelompok, baik
siswa yang pandai maupun yang tidak pandai memperoleh nilai yang sama.
11
Sehingga siswa yang merasa lebih pandai akan merasa kurang puas dengan nilai
yang diperolehnya karena nilai yang dirata-ratakan. Diharapan siswa yang
pandai akan berusaha keras untuk menjelaskan pemecahan masalah dan
membantu siswa yang kurang pandai. Dalam mengerjakan tugas dari guru
dengan harapan tes berikutnya dan siswa yang kurang pandai dalam mengerjakan
tugas dalam kelompok memperoleh nilai yang lebih baik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. SMP NEGERI 1 DUDUKSAMPEYAN
1. Siklus I Dalam Perlakuan dengan metode Meniru dan diskusi
a. Perencanaan
No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan
1. 4 September 2006
Pembuatan instrumen (daftar nilai,
blangko pengamatan, soal, lembar
jawaban dan Tugas).
2. 6 September 2006
Sosialisasi kepada siswa (penjelasan
metode dan penilaiannya)
b. Pelaksanaan ( Tanggal 9 September 2006 )
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Pembentukan Kelompok 10 menit
3. Penyampaian materi 10 menit
4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 20 menit
5. Tugas 30 menit
6. Penutup / Pemberian Kesimpulan / penguatan 5 menit
c. Pengamatan
Pada siklus I diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dari tugas-tugas
dalam metode meniru sebagai berikut:
Tabel Pengamatan.
12
No. Kelompok Jumlah Siswa
Kegiatan Individu
Aktif Pasif Lain-lain
1. I 6 2 3 1
2. II 5 3 2 -
3. III 6 2 2 2
4. IV 6 2 3 1
5. V 6 4 2 -
6. VI 6 2 3 1
7. VII 5 2 3 -
Jumlah 40 17 18 5
Presentasi 100 % 42,5 % 45,0 % 12,5 %
Tabel Penilaian
No.U NAMA SISWA KELOM
NILAI
Individu Kelompok
1 ADITYA KURNIAWAN P. I 69 69,33
2 AMROH I 68
3 ANDRI AGUNG PRAKOSO I 70
4 ANDRI SULISTIYO I 73
5 APRILIA KURNIA HESTI I 71
6 ASENAH I 65
7 AZALIA AJENG RAHANDAYANI II 68 67,40
8 BAYU MELATI II 67
9 BENY PUTRA MAHERA II 69
10 DIAN ANGGRAINI II 67
11 DIAN AYU LESTARI II 66
12 DIAN EKASARI III 65 67,67
13 DICKY POERNAWAN III 66
14 FADHIL AINUDDIN III 68
15 FARIS ADE FERNANDA III 69
16 FEBRINIA RACHMASIAN III 74
17 FERNANDO DWIKI ABADI III 64
18 FITRIANA FATMAWATI S. IV 70 68,67
19 FREDY DWI ANDRIANSYAH IV 73
20 ILHAM QIROMI IV 67
21 KARLENI DWI MUTIASARI IV 69
22 LIDIA TRI ANGGRAINI IV 65
23 MADA WITA TRISULA IV 68
24 NEMU CAHYONO V 65 72,50
25 NOVIA INTAN KURNIA V 67
26 PUNGKI ANDRI ASMAWAN V 80
27 RAGIL SATRIA PAMBUDI V 82
28 RAKHMAD ARWAN KHABIBI V 70
29 RESYA NURDIAWATI V 71
30 SEPTIYAN ALDY SAPUTRA VI 65 68,33
31 SHERLEY ANI PUSPITASARI VI 67
13
32 SINGGIH BAGUS CHAHYONO VI 69
33 SITI KUSWATI VI 70
34 SITI MARIYAM VI 74
35 SRI WILUJENG VI 65
36 SUGENG SETIAWAN VII 69 68,40
37 VIVI DIANA VITASARI VII 70
38 WIDIYAWATI VII 66
39 WIDYA DWI INDRIYANTI VII 72
40 YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A. VII 65
RATA-RATA 68,90
Dari hasil tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam kondisi kurang,
siswa masih bersifat individualistis dan beberapa siswa ada yang tidak mengikuti
diskusi, hasil tes dan kuis rendah. Ada beberapa nilai yang sangat menyolok
dalam satu kelompok, sehingga siswa yang mempunyai nilainya baik akan
dirugikan oleh siswa lain dalam kelompoknya yang mempunyai nilainya kurang.
d. Refleksi
Dalam siklus berikutnya diharapkan siswa yang mampu berusaha untuk
membantu siswa yang kurang mampu, sehingga diskusi dan tugas akan menjadi
lebih aktif. Guru perlu memberikan penekanan pentingnya kerja sama kelompok
dalam menyelesaikan tugas-tugas untuk meningkatkan nilai kelompok. Kelas
yang belajar dengan bimbingan guru dalam metode ekspresi diri dan kelas yang
belajar dengan cara meniru obyek melalui pengamatan langsung.
2. Siklus II
a. Perencanaan
No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan
1. 11 September 2006
Pembuatan Instrumen (soal dan
lembar jawaban, dan tugas)
2. 13 September 2006
Sosialisasi kepada siswa untuk
siklus II.
14
b. Pelaksanaan (Tanggal 16 September 2005)
No.U. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Pembentukan Kelompok 5 menit
3. Penyampaian Materi 15 menit
4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 30 menit
5. Tugas 15 menit
6. Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan 10 menit
c. Pengamatan
Pada siklus II diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dalam
memberikan nilai tugas sebagai berikut
Tabel Pengamatan
No.U. Kelompok
Jumlah
Siswa
Kegiatan
Aktif Pasif Lain-lain
1. I 5 4 1 -
2. II 6 3 2 1
3. III 6 4 2 -
4. IV 6 4 1 1
5. V 5 3 2 -
6. VI 6 3 2 1
7. VII 6 3 2 1
Jumlah 40 24 12 4
Presentasi 100 % 60,0 % 30,0 % 10,0 %
Tabel Penilaian
No.U. NAMA SISWA KELOM
NILAI
Individu Kelompok
1 ADITYA KURNIAWAN P. I 72 75,20 (I)
2 AMROH VII 73
3 ANDRI AGUNG PRAKOSO V 75
4 ANDRI SULISTIYO II 76 78,67 (II)
5 APRILIA KURNIA HESTI I 77
6 ASENAH IV 70
7 AZALIA AJENG RAHANDAYANI III 72 74,0 (III)
8 BAYU MELATI VI 70
9 BENY PUTRA MAHERA VII 73
10 DIAN ANGGRAINI I 72
11 DIAN AYU LESTARI II 70
15
12 DIAN EKASARI III 71
13 DICKY POERNAWAN IV 70 76,67 (IV)
14 FADHIL AINUDDIN VI 75
15 FARIS ADE FERNANDA III 74
16 FEBRINIA RACHMASIAN I 80
17 FERNANDO DWIKI ABADI III 70
18 FITRIANA FATMAWATI S. VII 76
19 FREDY DWI ANDRIANSYAH III 80
20 ILHAM QIROMI II 75
21 KARLENI DWI MUTIASARI IV 76
Tabel Lanjutan
No. U NAMA SISWA KELOM
NILAI
Individu Kelompok
22 LIDIA TRI ANGGRAINI VI 80
23 MADA WITA TRISULA II 84
24 NEMU CAHYONO IV 75
25 NOVIA INTAN KURNIA III 77
26 PUNGKI ANDRI ASMAWAN II 90
27 RAGIL SATRIA PAMBUDI IV 92
28 RAKHMAD ARWAN KHABIBI VII 80
29 RESYA NURDIAWATI VI 81
30 SEPTIYAN ALDY SAPUTRA V 75 77,2 (V)
31 SHERLEY ANI PUSPITASARI II 77
32 SINGGIH BAGUS CHAHYONO VI 79
33 SITI KUSWATI V 80
34 SITI MARIYAM VII 79
35 SRI WILUJENG VI 75 76,67 (VI)
36 SUGENG SETIAWAN V 74
37 VIVI DIANA VITASARI IV 77
38 WIDIYAWATI VII 73 75,67 (VII)
39 WIDYA DWI INDRIYANTI V 82
40 YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A. I 75
RATA-RATA 76,30
Dari hasil penilaian tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam diskusi
mengalami peningkatan yang cukup baik, dengan metode meniru dalam
melakukan tugas selalu dengan senang, tetapi belum maksimal dan hasil tes / kuis
dan pekerjaan tugasnya sudah cukup tinggi.
d. Refleksi
16
Dalam siklus berikutnya diharapkan diskusi dalam kelompok dapat lebih baik.
3. Siklus III a. Perencanaan
No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan
1. 18 September 2006
Pembuatan Instrumen (soal dan
lembar jawaban)
2. 20 September 2006
Sosialisasi kepada siswa untuk
siklus III.
b. Pelaksanaan (Tanggal 23 September 2006)
No.U. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Pembentukan Kelompok 5 menit
3. Penyampaian Materi 15 menit
4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 25 menit
5. Kuis 20 menit
6. Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan 10 menit
c. Pengamatan
Pada siklus III diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut:
No.U Kelompok
Jumlah
Siswa
Kegiatan
Aktif Pasif Lain-lain
1. I 6 5 1 -
2. II 5 4 1 -
3. III 6 6 - -
4. IV 6 5 1 -
5. V 5 5 - -
6. VI 6 5 1 -
7. VII 6 4 2 -
Jumlah 40 34 6 -
Presentasi 100 % 85 % 15 % 0 %
Tabel Penilaian
No. N A M A KELOM
NILAI
Individu Kelompok
1 ADITYA KURNIAWAN P. I 82 85,5 (I)
2 AMROH VII 83
3 ANDRI AGUNG PRAKOSO V 90
4 ANDRI SULISTIYO II 86
5 APRILIA KURNIA HESTI I 87
17
6 ASENAH IV 90
7 AZALIA AJENG RAHANDAYANI III 92
8 BAYU MELATI VI 85
9 BENY PUTRA MAHERA VII 90
10 DIAN ANGGRAINI I 82
11 DIAN AYU LESTARI II 85 89,0 (II)
12 DIAN EKASARI III 91
13 DICKY POERNAWAN IV 80
14 FADHIL AINUDDIN VI 85
No. N A M A KELOM
NILAI
Individu Kelompok
15 FARIS ADE FERNANDA III 84 87,3 (III)
16 FEBRINIA RACHMASIAN I 90
17 FERNANDO DWIKI ABADI III 80
18 FITRIANA FATMAWATI S. VII 86
19 FREDY DWI ANDRIANSYAH III 90
20 ILHAM QIROMI II 85
21 KARLENI DWI MUTIASARI IV 90 88,7 (IV)
22 LIDIA TRI ANGGRAINI VI 95
23 MADA WITA TRISULA II 94
24 NEMU CAHYONO IV 85
25 NOVIA INTAN KURNIA III 87
26 PUNGKI ANDRI ASMAWAN II 95
27 RAGIL SATRIA PAMBUDI IV 100
28 RAKHMAD ARWAN KHABIBI VII 90
29 RESYA NURDIAWATI VI 87
30 SEPTIYAN ALDY SAPUTRA V 85 86,8 (V)
31 SHERLEY ANI PUSPITASARI I 87
32 SINGGIH BAGUS CHAHYONO VI 90
33 SITI KUSWATI V 85
34 SITI MARIYAM VII 80
35 SRI WILUJENG VI 85 87,8 (VI)
36 SUGENG SETIAWAN V 84
37 VIVI DIANA VITASARI IV 87
38 WIDIYAWATI VII 85 85,7 (VII)
39 WIDYA DWI INDRIYANTI V 90
40 YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A. I 85
RATA - RATA 87,26
18
Tampak keaktifan siswa dalam diskusi semakin meningkat dan nilai hasil
kuis dan tes sangat menggembiraakan tetapi belum keseluruhan memuaskan
dengan hasil yang makin mendekati sempurna dalam mengerjakan tugasnya.
d. Refleksi
Dalam siklus selanjutnya diharapkan seluruh siswa aktif dalam diskusi dan
membantu temannya karena masih ada siswa yang tidak ikut belajar kelompok.
B. SMP NEGERI 1 MENGANTI KELAS VII D
1. Siklus I
a. Perencanaan
No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan
1. 4 September 2006
Pembuatan instrumen (daftar nilai,
blangko pengamatan, soal dan
lembar jawaban).
2. 6 September 2006
Sosialisasi kepada siswa (penjelasan
metode dan penilaiannya).
b. Pelaksanaan ( Tanggal 9 September 2005 )
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Pembentukan Kelompok 10 menit
3. Penyampaian materi 10 menit
4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 20 menit
5. Tugas 30 menit
6. Penutup / Pemberian Kesimpulan / penguatan 5 menit
c. Pengamatan
Pada siklus I diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dalam
melakukan tugas dengan metode meniru sebagai berikut:
Tabel Pengamatan.
19
No. Kelompok Jumlah Siswa
Kegiatan Individu
Aktif Pasif Lain-lain
1. I 6 2 3 1
2. II 5 4 1 -
3. III 5 3 2 -
4. IV 6 3 2 1
5. V 5 3 2 -
6. VI 6 2 3 1
7. VII 6 3 2 1
Jumlah 39 20 15 4
Presentasi 100 % 51,28 % 38,46 % 10,26 %
Tabel Penilaian
No.U NAMA SISWA KELOM
Nilai
Individu Kelompok
1 ACHMAD KHUSNUL FAIZIN I 65 67,3
2 AGUNG SIGIT PRIHARSONO I 65
3 ALFIYATUS SOLICHA I 70
4 ANA AGUSTINA I 66
5 ANANDA ILHAM SUCIONO I 68
6 ANI SADILAH I 70
7 ANNA MATHOFANI II 74 69,8
8 BAGUS SETIA PUTRA II 67
9 BAGUS YUNARKO II 66
10 DEDY IRAWAN II 68
11 DWI INDAH LESTARI II 74
12 DWI LESTARI III 72 68,4
13 EKO RAHMAWANTO III 68
14 FARIS MAULANA DWI CAHYANTO III 66
15 FATCHUN NADHANIA III 69
16 FIORY DYAH LARASATI III 67
17 FIRMANSYAH IV 64 70,17
18 FRISKA AGNES VELANIA IV 79
19 GARDA JUSTIE PRADANA IV 65
20 ISMA FARIDA IV 79
21 JALU SATRIO KUNCORO JATI IV 66
22 KIKI MARIA OCVIYANTI IV 68
23 MOH. EFENDI V 68 67,2
24 MUCHAMAD SYAIFUDIN V 67
25 MUHAMMAD HEDA PERMANA P. V 65
26 MUHAMMAD YUDA WASTU P. V 68
27 NICO WAHYU PRIBADI V 68
28 NILAWATI DEWI PRAMESWARI VI 70 69,83
29 RATNA AGUSTINA VI 68
20
30 RIKA ISMIYATIN VI 69
31 RISTA DARWATI VI 68
32 SEPTIAN NANDA DIPUTRA R. VI 62
33 SITI MUFAROKAH VI 82
34 SITI NUR CHOLIFAH VII 74 70,0
35 TOTOK HARDIYANTO VII 68
36 TRI FAUJI FEBRIARI VII 69
37 VIVI KANSISKA VII 72
38 YOULANDA OCTAV LUKYTANIA VII 67
39 YUNITA DWI ASTRI ANTINI VII 70
RATA-RATA 68,96
Dari hasil tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam kondisi kurang,
siswa masih bersifat individualistis dan beberapa siswa ada yang tidak
mengikuti diskusi, hasil tes dan tugas rendah. Ada beberapa nilai yang sangat
menyolok dalam satu kelompok, sehingga siswa yang nilainya baik dirugikan
oleh siswa lain dalam kelompoknya yang nilainya kurang. Dan siswa kelas
VIII C diberi perlakuan yang berbeda dan mereka betul-betul disuruh belajar
dengan metode meniru.
e. Refleksi
Dalam siklus berikutnya diharapkan siswa yang merasa mampu berusaha
untuk membantu siswa yang kurang mampu, sehingga diskusi dan mengerjakan
tugas dapat membantu teman akan menjadi lebih aktif. Guru perlu memberikan
penekanan pentingnya kerja sama kelompok untuk meningkatkan nilai
kelompok.
2. Siklus II
a. Perencanaan
No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan
1. 11 September 2006
Pembuatan Instrumen (soal dan
lembar jawaban)
2. 13 September 2006 Sosialisasi kepada siswa untuk
21
siklus II.
b. Pelaksanaan (Tanggal 16 September 2006)
No.U. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Pembentukan Kelompok 10 menit
3. Penyampaian Materi 10 menit
4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 20 menit
5. Tugas 30 menit
6. Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan 5 menit
e. Pengamatan
Pada siklus II diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut
dalam metode ekspresi diri.
Tabel Pengamatan
No.U. Kelompok
Jumlah
Siswa
Kegiatan
Aktif Pasif Lain-lain
1. I 6 3 2 1
2. II 6 5 1 -
3. III 5 3 2 -
4. IV 6 4 1 1
5. V 5 4 1 -
6. VI 6 3 2 1
7. VII 5 4 1 -
Jumlah 39 26 10 3
Presentasi 100 % 66,67 % 25,64 % 7,69 %
Tabel Penilaian
No.
U
NAMA SISWA KELOM
Nilai
Individu Kelompok
1 ACHMAD KHUSNUL FAIZIN I 80 74,17 (I)
2 AGUNG SIGIT PRIHARSONO III 70
3 ALFIYATUS SOLICHA IV 73
4 ANA AGUSTINA VI 79
5 ANANDA ILHAM SUCIONO V 77
6 ANI SADILAH II 70 75,17 (II)
7 ANNA MATHOFANI I 75
8 BAGUS SETIA PUTRA VII 73
9 BAGUS YUNARKO III 69 71,8 (III)
22
10 DEDY IRAWAN II 78
11 DWI INDAH LESTARI IV 84
12 DWI LESTARI V 78
13 EKO RAHMAWANTO VII 70
14 FARIS MAULANA DWI CAHYANTO VI 75
15 FATCHUN NADHANIA I 73
16 FIORY DYAH LARASATI IV 76 76,67 (IV)
17 FIRMANSYAH III 69
18 FRISKA AGNES VELANIA V 85
19 GARDA JUSTIE PRADANA II 75
20 ISMA FARIDA VI 77
21 JALU SATRIO KUNCORO JATI VII 70
Tabel Lanjutan
No. NAMA SISWA KELOM
NILAI
Individu Kelomp
22 KIKI MARIA OCVIYANTI I 75
23 MOH. EFENDI VI 70
24 MUCHAMAD SYAIFUDIN III 73
25 MUHAMMAD HEDA PERMANA P. II 79
26 MUHAMMAD YUDA WASTU P. IV 77
27 NICO WAHYU PRIBADI V 70 77,6 (V)
28 NILAWATI DEWI PRAMESWARI VI 75
29 RATNA AGUSTINA II 73
30 RIKA ISMIYATIN I 69
31 RISTA DARWATI III 78
32 SEPTIAN NANDA DIPUTRA R. IV 84
33 SITI MUFAROKAH V 78
34 SITI NUR CHOLIFAH VII 70
35 TOTOK HARDIYANTO VI 75 75,17 (VI)
36 TRI FAUJI FEBRIARI I 73
37 VIVI KANSISKA II 76
38 YOULANDA OCTAV LUKYTANIA IV 69
39 YUNITA DWI ASTRI ANTINI VII 85 73,6 (VII)
RATA - RATA 74,88
Dari hasil penilaian dan pengamatan tersebut tampak bahwa keaktifan
siswa dalam diskusi dan membantu teman dalam menyelesaikan tugas
mengalami peningkatan yang cukup baik, tetapi belum maksimal dan hasil tes /
kuis sudah cukup tinggi.
23
f. Refleksi
Dalam siklus berikutnya diharapkan diskusi dalam kelompok dapat lebih baik.
3. Siklus III a. Perencanaan
No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan
1. 18 September 2006
Pembuatan Instrumen (soal dan
lembar jawaban)
2. 20 September 2006
Sosialisasi kepada siswa untuk
siklus III.
b. Pelaksanaan (Tanggal 23 September 2006)
No.U. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Pembentukan Kelompok 5 menit
3. Penyampaian Materi 10 menit
4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 20 menit
5. Tugas 30 menit
6. Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan 10 menit
c. Pengamatan
Pada siklus III diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut:
Tabel Pengamatan
No.U. Kelompok Jumlah Siswa
Kegiatan
Aktif Pasif Lain-lain
1. I 6 5 1 -
2. II 6 4 2 -
3. III 5 5 - -
4. IV 5 5 - -
5. V 5 4 1 -
6. VI 6 4 2 -
7. VII 6 5 - 1
Jumlah 39 32 6 1
Presentasi 100 % 82,05 % 15,38 % 2,56 %
Tabel Penilaian
No.U NAMA SISWA KELOM
NILAI
Individu Kelompok
24
1 ACHMAD KHUSNUL FAIZIN VI 80
2 AGUNG SIGIT PRIHARSONO I 75 81,67 (I)
3 ALFIYATUS SOLICHA VII 90
4 ANA AGUSTINA III 85
5 ANANDA ILHAM SUCIONO V 82
6 ANI SADILAH II 75 86,5 (II)
7 ANNA MATHOFANI IV 94
8 BAGUS SETIA PUTRA I 88
9 BAGUS YUNARKO VII 78
10 DEDY IRAWAN VI 82
11 DWI INDAH LESTARI II 91
12 DWI LESTARI III 79 83,2 (III)
13 EKO RAHMAWANTO IV 85
Tabel Lanjutan
No. NAMA KELOM
NILAI
Individu Kelompok
14 FARIS MAULANA DWI CAHYANTO VII 84
15 FATCHUN NADHANIA I 80
16 FIORY DYAH LARASATI IV 86 89,2 (IV)
17 FIRMANSYAH III 79
18 FRISKA AGNES VELANIA VI 95
19 GARDA JUSTIE PRADANA II 85
20 ISMA FARIDA V 87 85,2 (V)
21 JALU SATRIO KUNCORO JATI VII 80
22 KIKI MARIA OCVIYANTI I 85
23 MOH. EFENDI VI 80
24 MUCHAMAD SYAIFUDIN III 85
25 MUHAMMAD HEDA PERMANA P. II 89
26 MUHAMMAD YUDA WASTU P. IV 87
27 NICO WAHYU PRIBADI V 80
28 NILAWATI DEWI PRAMESWARI VI 85 85,33 (VI)
29 RATNA AGUSTINA II 83
30 RIKA ISMIYATIN I 79
31 RISTA DARWATI III 88
32 SEPTIAN NANDA DIPUTRA R. IV 94
33 SITI MUFAROKAH V 88
34 SITI NUR CHOLIFAH VII 80 82,83 (VII)
35 TOTOK HARDIYANTO VI 90
36 TRI FAUJI FEBRIARI I 83
37 VIVI KANSISKA II 96
38 YOULANDA OCTAV LUKYTANIA V 89
39 YUNITA DWI ASTRI ANTINI VII 85
RATA-RATA 84,85
25
Tampak keaktifan siswa dalam diskusi semakin meningkat dan nilai hasil
tugas dan tes cukup menggembirakan, tetapi belum keseluruhan memuaskan
dengan hasil yang semakin mendekati baik. Dalam tugas meniru menunjukkan
peningkatan kerjasama kelompok semakin baik dengan nilai hasil individu juga
meningkat mendekat sempurna.
d. Refleksi
Dalam siklus selanjutnya diharapkan seluruh siswa aktif dalam diskusi
dan bekerja kelompok diharapkan makin aktif , karena masih ada siswa yang
tidak aktif dalam melakukan diskusi dan kerjasama antar siswa dalam
kelompok diharapkan semakin kompak dalam kerja kelompok. Sampai dengan
siklus III masih juga ada siswa yang acuh terhadap kerja kelompok dan diskusi.
SISWA AKTIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS
No. U KELAS
PENGAMATAN
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
1 VII A 40,5 % 59,5 % 76,2 %
2 VII D 47,6 % 57,1 % 73,8 %
SELISIH 7,1 % 2,4 % 2,4 %
Melihat persentasi pengamatan dalam keaktifan diskusi nampak tidak
jauh berbeda. Dan yang paling jauh selisihnya pada siklus I dengan selisih 7,1
%.
SISWA YANG PASIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS
No. U KELAS
PENGAMATAN
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
1 VII A 42,9 % 31,0 % 19,0 %
2 VII D 35,7 % 28,6 % 19,0 %
26
SELISIH 7,2 % 2,4 % 0 %
Melhat kenyataan siswa yang pasifpun tidak jauh berbeda dengan selisih
yang tidak signifikan. Yang paling menyolok pada siklus I dengan selisih 7,2 %.
SISWA TIDAK AKTIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS
No. U KELAS
PENGAMATAN
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
1 VII A 16,6 % 9,5 % 4,8 %
2 VII D 16,7 % 14,3 % 7,2 %
SELISIH 0,1 % 5,8 % 2,4 %
Melihat persentasi pengamatan dalam tidak aktif diskusi nampak tidak
jauh berbeda. Yang paling menyolok ada pada siklus II dengan selisih 5,8 %.
HASIL PENGAMATAN DARI SELISIH NILAI RATA-RATA TUGAS METODE
MENIRU DAN TUGAS METODE EKSPRESI DIRI
No. U KELAS
PENGAMATAN
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
1 VII A 70,90 76,53 82,01
2 VII D 68,66 69,37 79,23
SELISIH 2,24 7,16 2,78
Hasil pengamatan dari selisih nilai tugas dengan metode meniru dan
metode ekspresi diri pada siklus pertama hanya mempunyai selisih 2,24 dalam
selisih nilai rata-rata siswa kelas VII A dan VII D. Dan pada siklus II selisih nilai
rata-ratanya cukup tinggi dengan selisih 7,16 dan cukup signifikan, ada
kemungkinan siswa senang meniru gambar atau lukusan yang mereka lihat dari
mereka yang mempergunakan metode ekspresi diri karena mereka memerlukan
daya pikir dan nalar.. Pada siklus III kembali selisih nilai rata-rata mereka tidak
begitu menyolok dengan selisih nila 2,78, tetapi secara umum metode meniru pada
siswa lebih baik dan lebih mengaktifkan karena siswa mungkin sudah tiudak
27
berpikir hanya menirukan tugas dalam menggambar dan melukis, berbada dengan
metode ekspresi diri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa dalam diskusi dan
menyelesaikan tugas-tugasnya nilai kuis pada penelitian tindakan kelas atau
action research pada SMP Negeri 1 Menganti tampak bahwa metode meniru
belajar mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas meniru di kelas lebih
menyenangkan dan lebih menggairahkan keinginan siswa dalam melakukan
diskusi dan mengamati hasil pembelajaran dan tugas di kelas atau ruang seni rupa
mereka. Melihat hasil pembelajaran dengan berdasar nilai yang diperoleh siswa
dalam melakukan kegiatan dan aktifitasnya terlihat sangat banyak berbeda.
Siswa yang belum mengerti takut untuk bertanya karena mereka diberi
tugas dalam belajar. Berbeda dengan siswa yang melakukan kegiatan dengan
metode meniru terlihat mereka sangat kebingungan dalam kegiatan mengerjakan
tugas dengan metode meniru tidak begitu senang biar selalu diawasi dan dibantu
guru yang mengajar, mungkin karena mereka langsung berpikir dalam metode
28
meniru dari tugas yang mereka kerjakan. Siswa mempergunakan metode
mencontoh (meniru) minat mereka dalam mengamati perkembangan tugas
mereka setelah melihat dari hasil tugas mereka, bila melihat nilai juga cukup
meningkat.
Dalam mengikuti pembelajaran secara meniru siswa lebih senang dan
menarik karena mereka harus tanpa berpikir lebih dahulu baru dapat mengerjakan
tugas dan seperti dengan rela untuk mengerjakan tugas dalam menyimak yang
secara teori kurang mereka mengerti. Kerja secara kelompok sungguh
mengembirakan dan dapat memacu keinginan siswa dalam belajar karena
langsung menghadapi secara nyata dan tugas meniru terlihat lebih meringankan
siswa yang berlangsung terus menerus selama siklus dilaksanakan.
Hasil angket yang diberikan untuk siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Menganti lebih banyak yang menyukai metode meniru pada tugas-tugas yang
mereka lakukan, sedang siswa kelas VII D merasa senang karena mereka harus
belajar tanpa berpikir dahulu seperti teman-teman mereka kelas VII A, sedangkan
di kelas meniru mereka tidak perlu berfikir dalam menyelesaikan tugas tukup
meniru obyek yang diberikan guru.
B. SARAN
Berdasar hasil laporan penelitian yang penulis peroleh maka saran-saran
yang peneliti harapkan agar pembelajaran memperoleh hasil yang lebih baik perlu
mengadakan perlakuan pembelajaran yang berfariasi :
1. Untuk guru Seni Rupa
Sering-sering mengadakan pembelajaran dengan memberikan tugas
meniru yang dapat menyelesaikan tugas lebih baik dari siklus-siklus terdahulu
29
dan penelitian agar siswa tidak bosan dan lebih menyenangkan dengan metode
yang berfariasi dan mandiri. Dalam membandingkan dua metode mana yang
lebih berhasil dilakukan dan mana yang lebih menyenangkan untuk belajar
dan kemauan praktek langsung dari buku yang dapat mereka tiru, bila dengan
metode meniru dapat diminati siswa dapat dengan bergiliran metodenya dapat
dirubah-ubah sesuai minat dan keinginan.
2. Untuk Guru Umum.
Metode ini dapat dilakukan secara bergantian agar siswa dapat
berfariasi dalam menyelesaikan tugas ada tugas yang memerlukan pemikiran
dan penalaran pada setiap mata pelajaran yang mengandung unsur
keterampilan dalam kesenirupaan dan siswa akan selalu berusaha untuk
menemukan hasil yang lebih baik dalam berkarya dan berekspresi, mereka
memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang berfariasi terutama pada
mereka guru – guru seni budaya terutama guru seni rupa.
30
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhammad, 1982, Penelitian Pendidikan Prosedur & Strategi, Bandung:
Penerbit Angkasa.
Best John W., 1982, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya : Penerbit Usaha
Nasional.
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2004,
Panduan Penataran dan Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas bagi
Dosen LPTK se Indonesia, Solo: Dikti-Diknas.
Elliott, John, 1991, Action Research for Educational Change, Philadelphia : Open
University Press.
Garha Oho, 1981, Pendidikan Kesenian Seni Rupa, Dep. P dan K, Jakarta: Gramedia
dan Mutiara.
Gegne, Robert M. and Leslie J. Briggs, 1979, Principles of Instructional Design, New
York, Rinchart and Winston.
Hadi Sutrisno, 1982, Statistik I,II & III, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM.
Hadi Sutrisno, 1982, Metodologi Reasearct, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM.
Lowenfelg Victor and W. Lambert Brittain, 1975, Creative and Mental Growth, New
York: Macmillan Publishing Co., Inc.
31
Mulyasa, 2005, Menjadi Guru Profesional, Dandung : PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Partowisastro, Koestoer, 1986, Dianosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jakarta ;
Erlangga.
Rochiati Wiriaatmadja. Prof. Dr., 2005, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya.
32

More Related Content

What's hot

Ppt materi ke 2 copy
Ppt materi ke 2   copyPpt materi ke 2   copy
Ppt materi ke 2 copyNoviana Ulfa
 
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasarBahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasarÄkäñx Këyñå
 
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifPengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifImam Makruf
 
Kelas 02 sd_tematik_2_bermain_di_lingkunganku_guru
Kelas 02 sd_tematik_2_bermain_di_lingkunganku_guruKelas 02 sd_tematik_2_bermain_di_lingkunganku_guru
Kelas 02 sd_tematik_2_bermain_di_lingkunganku_guruHum_May10
 
Topik 10 integrasi
Topik 10 integrasiTopik 10 integrasi
Topik 10 integrasiWany Hardy
 
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDModul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDAulin Hipgalz
 
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1saeful_4h13
 
Hakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_mediaHakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_mediaRifki Aminuddin
 
118311688 sdp-topik-10-integrasi
118311688 sdp-topik-10-integrasi118311688 sdp-topik-10-integrasi
118311688 sdp-topik-10-integrasiHerney Aqilah Kay
 
Andy Write
Andy WriteAndy Write
Andy WriteGus Andy
 
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MIModel Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI1231011994
 
Slide pembelajaran tematik ktsp
Slide pembelajaran tematik  ktspSlide pembelajaran tematik  ktsp
Slide pembelajaran tematik ktspIsmail Nasution
 
Kelas 06 sd_tematik_7_kepemimpinan_guru
Kelas 06 sd_tematik_7_kepemimpinan_guruKelas 06 sd_tematik_7_kepemimpinan_guru
Kelas 06 sd_tematik_7_kepemimpinan_guruPUSPITA RATNA
 

What's hot (20)

Ppt materi ke 2 copy
Ppt materi ke 2   copyPpt materi ke 2   copy
Ppt materi ke 2 copy
 
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasarBahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifPengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
 
Kelas 02 sd_tematik_2_bermain_di_lingkunganku_guru
Kelas 02 sd_tematik_2_bermain_di_lingkunganku_guruKelas 02 sd_tematik_2_bermain_di_lingkunganku_guru
Kelas 02 sd_tematik_2_bermain_di_lingkunganku_guru
 
Konsep 5P
Konsep 5PKonsep 5P
Konsep 5P
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Lamp. permendikbud no. 65 tahun 2013
Lamp. permendikbud no. 65  tahun 2013Lamp. permendikbud no. 65  tahun 2013
Lamp. permendikbud no. 65 tahun 2013
 
Topik 10 integrasi
Topik 10 integrasiTopik 10 integrasi
Topik 10 integrasi
 
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran TematikPembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik
 
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDModul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
 
M uas
M uasM uas
M uas
 
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
 
Hakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_mediaHakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_media
 
118311688 sdp-topik-10-integrasi
118311688 sdp-topik-10-integrasi118311688 sdp-topik-10-integrasi
118311688 sdp-topik-10-integrasi
 
Definisi bbm
Definisi bbmDefinisi bbm
Definisi bbm
 
Andy Write
Andy WriteAndy Write
Andy Write
 
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MIModel Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
 
Slide pembelajaran tematik ktsp
Slide pembelajaran tematik  ktspSlide pembelajaran tematik  ktsp
Slide pembelajaran tematik ktsp
 
Kelas 06 sd_tematik_7_kepemimpinan_guru
Kelas 06 sd_tematik_7_kepemimpinan_guruKelas 06 sd_tematik_7_kepemimpinan_guru
Kelas 06 sd_tematik_7_kepemimpinan_guru
 

Similar to Seni rupa

28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1Mairiza Nopia
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranFenny Radinal
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxAuliaDewiCahyaningsi1
 
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupaMateri 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupaPPGhybrid3
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017FarahYudian
 
Kelas 05 sd_tematik_2_peristiwa_dalam_kehidupan_guru
Kelas 05 sd_tematik_2_peristiwa_dalam_kehidupan_guruKelas 05 sd_tematik_2_peristiwa_dalam_kehidupan_guru
Kelas 05 sd_tematik_2_peristiwa_dalam_kehidupan_gururisqiyatulazizah
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxZukét Printing
 
Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Viki Dita
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunusAnwar Sari
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Andri Tampani
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfZukét Printing
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 5 pengalamanku guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 5 pengalamanku guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 5 pengalamanku guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 5 pengalamanku guru 2017FarahYudian
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanAndriani Widi Astuti
 
Kelas 05 sd_tematik_1_benda-benda_di_lingkungan_sekitar_guru_2
Kelas 05 sd_tematik_1_benda-benda_di_lingkungan_sekitar_guru_2Kelas 05 sd_tematik_1_benda-benda_di_lingkungan_sekitar_guru_2
Kelas 05 sd_tematik_1_benda-benda_di_lingkungan_sekitar_guru_2risqiyatulazizah
 
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 6 menuju masyarakat sehat guru
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 6 menuju masyarakat sehat guruBuku BSE Kelas 06 sd tematik 6 menuju masyarakat sehat guru
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 6 menuju masyarakat sehat guruFarahYudian
 
Buku siswa kelas 1 tema 1
Buku siswa kelas 1 tema 1Buku siswa kelas 1 tema 1
Buku siswa kelas 1 tema 1IAIN Pekalongan
 

Similar to Seni rupa (20)

Tugas PTK
Tugas PTKTugas PTK
Tugas PTK
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupaMateri 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
 
Kelas 05 sd_tematik_2_peristiwa_dalam_kehidupan_guru
Kelas 05 sd_tematik_2_peristiwa_dalam_kehidupan_guruKelas 05 sd_tematik_2_peristiwa_dalam_kehidupan_guru
Kelas 05 sd_tematik_2_peristiwa_dalam_kehidupan_guru
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docx
 
Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 5 pengalamanku guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 5 pengalamanku guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 5 pengalamanku guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 5 pengalamanku guru 2017
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Kelas 05 sd_tematik_1_benda-benda_di_lingkungan_sekitar_guru_2
Kelas 05 sd_tematik_1_benda-benda_di_lingkungan_sekitar_guru_2Kelas 05 sd_tematik_1_benda-benda_di_lingkungan_sekitar_guru_2
Kelas 05 sd_tematik_1_benda-benda_di_lingkungan_sekitar_guru_2
 
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 6 menuju masyarakat sehat guru
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 6 menuju masyarakat sehat guruBuku BSE Kelas 06 sd tematik 6 menuju masyarakat sehat guru
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 6 menuju masyarakat sehat guru
 
Buku siswa kelas 1 tema 1
Buku siswa kelas 1 tema 1Buku siswa kelas 1 tema 1
Buku siswa kelas 1 tema 1
 

Seni rupa

  • 1. Meningkat kan keterampilan Bidang Studi Seni Rupa dengan metode Meniru Media Gambar 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber daya manusia merupakan potensi yang harus digali sebagai asset nasional, modal dasar pembangunan bangsa. Potensi hanya dapat digali, dikembangkan dan dipupuk secara efektif melalui strategi dalam pendidikan , pembelajaran secara terarah dan terpadu dengan pengelolaan secara proposional, serasi, seimbang dalam mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Bab IV pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kurikulum sebagai salah satu subtansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standart Nasional Pendidikan dilaksanakan sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidkan (KTSP) yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, stuktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan dan silabus dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaiuan Standart isi yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006 dan Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dengan Kepmendiknas 2
  • 3. No. 23 Tahun 2006. Kelompok Mata pelajaran estetika yang mencakup Mata Pelajaran Seni Budaya dan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek sastra khususnya teater memiliki karakteristik pembelajaran yang khas dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam mata pelajaran seni budaya sendiri aspek budaya dibahas secara terintegrasi dengan seni. Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/ kreasi dan berapresiasi. Pendidikan seni budaya bersifat multilingual, multidemensional dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidemensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi pengetahuan, pemahaman, analisis dan evaluasi. Apresiasi dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam seni budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis. Dan Cara yang diyakini akan mampu meningkatkan potensi sumber daya manusia secara utuh bagi perserta didik dengan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah, dengan upaya dilakukan secara berkesimambungan, dimulai dari konsep, pengembangan pedoman, sosisalisasi dan penerapan kurikulum. 3
  • 4. Pendidikan seni budaya memiliki peran dalam pembentukan kepribadian perserta didik yang harmonis dan membantu siswa dalam usaha membandingkan dengan bangsa lain yang masih banyak mengalami hambatan kebudayaan dalam usaha mengetahui kepribadian bangsa dan kemampuan mengenali SDM yang dimiliki bangsa tersebut. Pembelajaran di SMP Negeri 1 Duduksampeyan melalui pembelajaran berdasar strategi pendekatan proses dalam keterampilan meniru dalam berkarya seni rupa yang selama ini mengharapkan aktifitas siswa dalam mendalami materi dirasa sangat kurang, terutama dalam usaha membaca literature yang ada di perpustakaan, usaha belajar kelompok dan siskusi kelompok ternyata masih sangat kurang. Usaha-usaha meningkatkan dan mengoptimalkan pembelajaran hasil kegiatan siswa . B. RUMUSAN MASALAH Masalah dalam penelitian ingin mengetahui efektifitas keterampilan meniru dalam mata pelajaran seni rupa siswa siswa SMP Kelas VII.  Apakah aktifitas dalam meniru obyek gambar dapat menghasilkan nilai yang lebih baik dan efektif dalam pembelajaran seni rupa. C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui efektifitas dalam meniru dalam pelajaran seni rupa dapatkah menghasilkan nilai yang lebih tinggi pada proses belajar mengajar seni budaya. 2. Untuk mengetahui efektifitas strategi pendekatan proses kegiatan meniru pada pembelajaran seni rupa di sekolah. 4
  • 5. D. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Bagi Siswa  Tercipta suasana belajar yang lebih menyenangkan dan kreatif.  Pengalaman belajar mengajar yang sangat bervariasi.  Siswa yang kurang dapat mencari cara belajar lebih menyenangkan.  Meniru merupakan cara belajar yang selalu penuh dengan model bagi siswa yang ingin belajar. 2. Bagi Guru  Meningkatkan profesionalisme guru dalam pendidikan.  Bahan yang dapat menjadi informasi dalam usaha meningkatkan prestasi siswa , setelah mengetahui hasil pembelajarannya.  Guru dapat terbantu dalam usaha penguatan hasil pembelajaran siswa.  Memberikan motivasi untuk guru dalam melakukan penelitian. 3. Bagi Pengembangan Kurikulum  Memberikan alternatif model-model metode pembelajaran.  Sebagai bahan yang dapat dijadikan informasi dan pertimbangan dalam penelitian lebih lanjut tentang model-model metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran. 4. Bagi Pengembangan Sekolah  Ketuntasan belajar dapat dengan mudah tercapai.  Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil pendidikan siswa.  Memberikan inovasi untuk guru dalam melakukan penelitian. 5
  • 6. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TIDAKAN A. KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran merupakan proses yang lenkap dan komplek dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam usaha menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan keterampilan pembelajaran dan keterampilan mengajar. ( Mulyasa; 2005 ). Ausubel mengemukakan bahwa belajar dikatakan menjadi bermakna bila informasi yang akan dipelajari siswa dengan struktur kognitif yang dimilikinya, sehingga siswa tersebut dapat mengkaitkan iformasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya. (Hudaya, 1990, 54) Dalam teori belajar Robert M. Gagne yang diungkapkan Ruseffendi (1980, 138) dikatakan bahwa dalam belajar ada dua obyek yang dapat diperoleh siswa, obyek langsung dan obyek tidak langsung. Obyek tidak langsung antara lain ialah kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah mandiri (belajar, bekerja, dll). Berdasar analisa kontek tentang pendekatan proses, Funk berpendapat (Dimyati, dkk 1999) yang dimaksud pendekatan proses adalah pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa belajar dengan ilmu pengetahuan. Siswa merasa senang dan gembira karena mereka aktif membaca di perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan umum karena mereka dapat mencari bahan dan contoh sendiri dalam belajar menulis. Pendekatan proses menurut Tompkins siswa aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Brown (1994) guru jangan mendominasi aktifitas proses 6
  • 7. belajar mengajar, tetapi memberikan kesempatan seluas-luasnya dengan banyak membaca di perpustakaan agar siswa mudah berinteraksi, baik dengan guru, teman maupun bacaan di perpustakaan. Bersikap positif terhadap pembelajaran bahasa, seni dan mengerti bagaimana seharusnya belajar. Obyek langsung adalah sebagai berikut : 1. Fakta Contoh fakta ialah dalam melakukan pengamatan belajar di saat siswa melakukan pekerjaan meniru obyek yang diberikan oleh guru dalam mata pelajaran seni rupa. 2. Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar dan cepat. Misalnya; Mengerjakan tugas yang dibebankan ke siswa dalam meniru obyek yang diberikan guru dalam mata pelajaran seni rupa. 3. Konsep Konsep merupakan ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan bentuk-bentuk hasil pekerjaan kedalam contoh. 4. Aturan Aturan ialah obyek yang paling abstrak yang dapat berupa sifat, dalil dan teori. Diskusi dapat diartikan sebagai percakapan respon yang dijalin oleh pertanyaan problematik yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah. (Mulyana, 2005). 7
  • 8. Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kejadian yang dilakukan oleh guru saja, melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar. Pembelajaran mencakup kejadian-kejadian yang dimuat dalam bahan-bahan cetak, gambar, program radio, Televisi, Film maupun kombinasi dari bahan-bahan tersebut (Gagne dan Briggs, 1979). Dengan demikian fungsi pembelajaran bukan hanya fungsi guru, melain- kan juga fungsi pemanfaatan sumber-sumber belajar lain yang digunakan oleh siswa untuk belajar dengan kelompoknya. Belajar tuntas adalah suatu system yang mengharapkan sebagian besar siswa dapat menyelesaikan tujuan instruksional umum dari satuan atau unit-unit pelajaran secara tuntas. Mengenai Ketuntasan siswa yang memperoleh nilai ulangan harian kurang dari 7 perlu diberikan program perbaikan dengan menitik beratkan pada materi yang belum dikuasai (Ahmad, 1995;20 , Nadiono, 1990;1) menjelaskan bahwa maksud utama belajar tuntas adalah memungkinkan pencapaian 70 % keterampilan dan 75 % untuk konsep. Pada belajar tuntas siswa diharapkan mencapai tingkatan penguasaan tertentu, terhadap tujuan instruksional dari satuan pelajaran tertentu sebelum melanjutkan kesatuan pelajaran berikutnya. Peneliti ingin membandingkan keberhasilan belajar mempergunakan metode Eksperimen dan metode belajar mandiri di perpustakaan mana yang lebih berhasil dengan penelitian tidakan kelas (PTK). B. RENCANA TINDAKAN Dalam Penelitian ini kegiatan yang akan dilakukan adalah : 1. Persiapan 8
  • 9. Dalam persiapan yang dilakukan guru adalah membentuk kelompok terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan memperhatikan pemerataan ability dan gender. 2. Tindakan Memberi permasalahan sesuai dengan kompetensi dasar yang ada untuk didiskusikan dan selanjutnya diberikan tes secara individu. 3. Pengamatan Dalam hal pengamatan yang perlu diamati adalah proses diskusi atau kerja sama siswa dalam kelompok. 4. Penilaian Penilaian didasarkan padfa hasil test tiap siswa, yang nilainya dihitung rata-rata secara berkelompok, sehingga masing-masing siswa dalam satu kelompok memiliki nilai yang sama. 9
  • 10. BAB III METODE PENELITIAN A. SETTING PENELITIAN 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian. NAMA SEKOLAH SMP Negeri 1 Duduksampeyan SMP Negeri 1 Duduksampeyan Kelas VIII E VIII F Alamat Sumengko Duduksampeyan Sumengko Duduksampeyan 2. Karakteristik dan Komposisi siswa. Kelas Siswa Laki-Laki Siswa Perempuan JumlahJumlah Persen Jumlah Persen VIII E 19 47,5 % 21 52,5 % 40 VIII F 21 53,85 % 18 46,15 % 39 3. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua Kelas Kondisi Orang Tua Mampu Sedang Tidak Mampu VIII E 10 35,0 % 23 57,5 % 7 17,5 % VIII F 9 23,08 % 25 64,10 % 5 12,82 % 4. Kemampuan Akademik Siswa Kelas Kemampuan Akademik Siswa Tinggi Menengah Rendah VIII E 7 17,5 % 26 65,0 % 7 17,5 % VIII F 9 23,08 % 24 61,54 % 6 15,38 % SMP Negeri 1 Duduksampeyan terletak di Sumengko Duduksampeyan dan banyak rumah penduduk serta ladang disekitar sekolah. Di Sumengko dan sekitarnya banyak sawah dan perumahan penduduk pendatang yang rata-rata kehidupan menengah kebawah. 10
  • 11. Banyak toko-toko sehingga warga yang putranya ke SMP Negeri 1 Menganti mempunyai kehidupan sosial ekonomi menengah. Dari segi pendidikan orang tua siswa rata-rata mempunyai pendidikan menengah, dan akan banyak mendukung proses belajar mengajar serta kegiatan yang dilakukan oleh sekolah. B. PERSIAPAN PENELITIAN Dalam penelitian ini guru perlu mempersiapkan : i. Soal yang berkaitan dengan pembelajaran diberikan sesuai kompetensi dasar. ii. Daftar nama dan daftar nilai siswa. iii. Dukumen proses. C. SIKLUS PENELITIAN Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi D. PEMBUATAN INSTRUMEN Instrumen yang digunakan berupa daftar nilai, blangko pengamatan dan soal tes dan tugas berdasar pembagian kelompok dalam menyelesaikannya . E. ANALISIS DAN REFLEKSI Dalam penelitian diperoleh hasil pengamatan mengenai keaktifan siswa dalam diskusi dan dalam mengerjakan tugas, nilai siswa hasil tes dan tugas-tugas kelompoknya. Dalam penilaian masing-masing siswa dalam satu kelompok, baik siswa yang pandai maupun yang tidak pandai memperoleh nilai yang sama. 11
  • 12. Sehingga siswa yang merasa lebih pandai akan merasa kurang puas dengan nilai yang diperolehnya karena nilai yang dirata-ratakan. Diharapan siswa yang pandai akan berusaha keras untuk menjelaskan pemecahan masalah dan membantu siswa yang kurang pandai. Dalam mengerjakan tugas dari guru dengan harapan tes berikutnya dan siswa yang kurang pandai dalam mengerjakan tugas dalam kelompok memperoleh nilai yang lebih baik. BAB IV HASIL PENELITIAN 1. SMP NEGERI 1 DUDUKSAMPEYAN 1. Siklus I Dalam Perlakuan dengan metode Meniru dan diskusi a. Perencanaan No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan 1. 4 September 2006 Pembuatan instrumen (daftar nilai, blangko pengamatan, soal, lembar jawaban dan Tugas). 2. 6 September 2006 Sosialisasi kepada siswa (penjelasan metode dan penilaiannya) b. Pelaksanaan ( Tanggal 9 September 2006 ) No. Uraian Kegiatan Waktu 1. Pembukaan 5 menit 2. Pembentukan Kelompok 10 menit 3. Penyampaian materi 10 menit 4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 20 menit 5. Tugas 30 menit 6. Penutup / Pemberian Kesimpulan / penguatan 5 menit c. Pengamatan Pada siklus I diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dari tugas-tugas dalam metode meniru sebagai berikut: Tabel Pengamatan. 12
  • 13. No. Kelompok Jumlah Siswa Kegiatan Individu Aktif Pasif Lain-lain 1. I 6 2 3 1 2. II 5 3 2 - 3. III 6 2 2 2 4. IV 6 2 3 1 5. V 6 4 2 - 6. VI 6 2 3 1 7. VII 5 2 3 - Jumlah 40 17 18 5 Presentasi 100 % 42,5 % 45,0 % 12,5 % Tabel Penilaian No.U NAMA SISWA KELOM NILAI Individu Kelompok 1 ADITYA KURNIAWAN P. I 69 69,33 2 AMROH I 68 3 ANDRI AGUNG PRAKOSO I 70 4 ANDRI SULISTIYO I 73 5 APRILIA KURNIA HESTI I 71 6 ASENAH I 65 7 AZALIA AJENG RAHANDAYANI II 68 67,40 8 BAYU MELATI II 67 9 BENY PUTRA MAHERA II 69 10 DIAN ANGGRAINI II 67 11 DIAN AYU LESTARI II 66 12 DIAN EKASARI III 65 67,67 13 DICKY POERNAWAN III 66 14 FADHIL AINUDDIN III 68 15 FARIS ADE FERNANDA III 69 16 FEBRINIA RACHMASIAN III 74 17 FERNANDO DWIKI ABADI III 64 18 FITRIANA FATMAWATI S. IV 70 68,67 19 FREDY DWI ANDRIANSYAH IV 73 20 ILHAM QIROMI IV 67 21 KARLENI DWI MUTIASARI IV 69 22 LIDIA TRI ANGGRAINI IV 65 23 MADA WITA TRISULA IV 68 24 NEMU CAHYONO V 65 72,50 25 NOVIA INTAN KURNIA V 67 26 PUNGKI ANDRI ASMAWAN V 80 27 RAGIL SATRIA PAMBUDI V 82 28 RAKHMAD ARWAN KHABIBI V 70 29 RESYA NURDIAWATI V 71 30 SEPTIYAN ALDY SAPUTRA VI 65 68,33 31 SHERLEY ANI PUSPITASARI VI 67 13
  • 14. 32 SINGGIH BAGUS CHAHYONO VI 69 33 SITI KUSWATI VI 70 34 SITI MARIYAM VI 74 35 SRI WILUJENG VI 65 36 SUGENG SETIAWAN VII 69 68,40 37 VIVI DIANA VITASARI VII 70 38 WIDIYAWATI VII 66 39 WIDYA DWI INDRIYANTI VII 72 40 YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A. VII 65 RATA-RATA 68,90 Dari hasil tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam kondisi kurang, siswa masih bersifat individualistis dan beberapa siswa ada yang tidak mengikuti diskusi, hasil tes dan kuis rendah. Ada beberapa nilai yang sangat menyolok dalam satu kelompok, sehingga siswa yang mempunyai nilainya baik akan dirugikan oleh siswa lain dalam kelompoknya yang mempunyai nilainya kurang. d. Refleksi Dalam siklus berikutnya diharapkan siswa yang mampu berusaha untuk membantu siswa yang kurang mampu, sehingga diskusi dan tugas akan menjadi lebih aktif. Guru perlu memberikan penekanan pentingnya kerja sama kelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas untuk meningkatkan nilai kelompok. Kelas yang belajar dengan bimbingan guru dalam metode ekspresi diri dan kelas yang belajar dengan cara meniru obyek melalui pengamatan langsung. 2. Siklus II a. Perencanaan No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan 1. 11 September 2006 Pembuatan Instrumen (soal dan lembar jawaban, dan tugas) 2. 13 September 2006 Sosialisasi kepada siswa untuk siklus II. 14
  • 15. b. Pelaksanaan (Tanggal 16 September 2005) No.U. Uraian Kegiatan Waktu 1. Pembukaan 5 menit 2. Pembentukan Kelompok 5 menit 3. Penyampaian Materi 15 menit 4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 30 menit 5. Tugas 15 menit 6. Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan 10 menit c. Pengamatan Pada siklus II diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dalam memberikan nilai tugas sebagai berikut Tabel Pengamatan No.U. Kelompok Jumlah Siswa Kegiatan Aktif Pasif Lain-lain 1. I 5 4 1 - 2. II 6 3 2 1 3. III 6 4 2 - 4. IV 6 4 1 1 5. V 5 3 2 - 6. VI 6 3 2 1 7. VII 6 3 2 1 Jumlah 40 24 12 4 Presentasi 100 % 60,0 % 30,0 % 10,0 % Tabel Penilaian No.U. NAMA SISWA KELOM NILAI Individu Kelompok 1 ADITYA KURNIAWAN P. I 72 75,20 (I) 2 AMROH VII 73 3 ANDRI AGUNG PRAKOSO V 75 4 ANDRI SULISTIYO II 76 78,67 (II) 5 APRILIA KURNIA HESTI I 77 6 ASENAH IV 70 7 AZALIA AJENG RAHANDAYANI III 72 74,0 (III) 8 BAYU MELATI VI 70 9 BENY PUTRA MAHERA VII 73 10 DIAN ANGGRAINI I 72 11 DIAN AYU LESTARI II 70 15
  • 16. 12 DIAN EKASARI III 71 13 DICKY POERNAWAN IV 70 76,67 (IV) 14 FADHIL AINUDDIN VI 75 15 FARIS ADE FERNANDA III 74 16 FEBRINIA RACHMASIAN I 80 17 FERNANDO DWIKI ABADI III 70 18 FITRIANA FATMAWATI S. VII 76 19 FREDY DWI ANDRIANSYAH III 80 20 ILHAM QIROMI II 75 21 KARLENI DWI MUTIASARI IV 76 Tabel Lanjutan No. U NAMA SISWA KELOM NILAI Individu Kelompok 22 LIDIA TRI ANGGRAINI VI 80 23 MADA WITA TRISULA II 84 24 NEMU CAHYONO IV 75 25 NOVIA INTAN KURNIA III 77 26 PUNGKI ANDRI ASMAWAN II 90 27 RAGIL SATRIA PAMBUDI IV 92 28 RAKHMAD ARWAN KHABIBI VII 80 29 RESYA NURDIAWATI VI 81 30 SEPTIYAN ALDY SAPUTRA V 75 77,2 (V) 31 SHERLEY ANI PUSPITASARI II 77 32 SINGGIH BAGUS CHAHYONO VI 79 33 SITI KUSWATI V 80 34 SITI MARIYAM VII 79 35 SRI WILUJENG VI 75 76,67 (VI) 36 SUGENG SETIAWAN V 74 37 VIVI DIANA VITASARI IV 77 38 WIDIYAWATI VII 73 75,67 (VII) 39 WIDYA DWI INDRIYANTI V 82 40 YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A. I 75 RATA-RATA 76,30 Dari hasil penilaian tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam diskusi mengalami peningkatan yang cukup baik, dengan metode meniru dalam melakukan tugas selalu dengan senang, tetapi belum maksimal dan hasil tes / kuis dan pekerjaan tugasnya sudah cukup tinggi. d. Refleksi 16
  • 17. Dalam siklus berikutnya diharapkan diskusi dalam kelompok dapat lebih baik. 3. Siklus III a. Perencanaan No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan 1. 18 September 2006 Pembuatan Instrumen (soal dan lembar jawaban) 2. 20 September 2006 Sosialisasi kepada siswa untuk siklus III. b. Pelaksanaan (Tanggal 23 September 2006) No.U. Uraian Kegiatan Waktu 1. Pembukaan 5 menit 2. Pembentukan Kelompok 5 menit 3. Penyampaian Materi 15 menit 4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 25 menit 5. Kuis 20 menit 6. Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan 10 menit c. Pengamatan Pada siklus III diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut: No.U Kelompok Jumlah Siswa Kegiatan Aktif Pasif Lain-lain 1. I 6 5 1 - 2. II 5 4 1 - 3. III 6 6 - - 4. IV 6 5 1 - 5. V 5 5 - - 6. VI 6 5 1 - 7. VII 6 4 2 - Jumlah 40 34 6 - Presentasi 100 % 85 % 15 % 0 % Tabel Penilaian No. N A M A KELOM NILAI Individu Kelompok 1 ADITYA KURNIAWAN P. I 82 85,5 (I) 2 AMROH VII 83 3 ANDRI AGUNG PRAKOSO V 90 4 ANDRI SULISTIYO II 86 5 APRILIA KURNIA HESTI I 87 17
  • 18. 6 ASENAH IV 90 7 AZALIA AJENG RAHANDAYANI III 92 8 BAYU MELATI VI 85 9 BENY PUTRA MAHERA VII 90 10 DIAN ANGGRAINI I 82 11 DIAN AYU LESTARI II 85 89,0 (II) 12 DIAN EKASARI III 91 13 DICKY POERNAWAN IV 80 14 FADHIL AINUDDIN VI 85 No. N A M A KELOM NILAI Individu Kelompok 15 FARIS ADE FERNANDA III 84 87,3 (III) 16 FEBRINIA RACHMASIAN I 90 17 FERNANDO DWIKI ABADI III 80 18 FITRIANA FATMAWATI S. VII 86 19 FREDY DWI ANDRIANSYAH III 90 20 ILHAM QIROMI II 85 21 KARLENI DWI MUTIASARI IV 90 88,7 (IV) 22 LIDIA TRI ANGGRAINI VI 95 23 MADA WITA TRISULA II 94 24 NEMU CAHYONO IV 85 25 NOVIA INTAN KURNIA III 87 26 PUNGKI ANDRI ASMAWAN II 95 27 RAGIL SATRIA PAMBUDI IV 100 28 RAKHMAD ARWAN KHABIBI VII 90 29 RESYA NURDIAWATI VI 87 30 SEPTIYAN ALDY SAPUTRA V 85 86,8 (V) 31 SHERLEY ANI PUSPITASARI I 87 32 SINGGIH BAGUS CHAHYONO VI 90 33 SITI KUSWATI V 85 34 SITI MARIYAM VII 80 35 SRI WILUJENG VI 85 87,8 (VI) 36 SUGENG SETIAWAN V 84 37 VIVI DIANA VITASARI IV 87 38 WIDIYAWATI VII 85 85,7 (VII) 39 WIDYA DWI INDRIYANTI V 90 40 YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A. I 85 RATA - RATA 87,26 18
  • 19. Tampak keaktifan siswa dalam diskusi semakin meningkat dan nilai hasil kuis dan tes sangat menggembiraakan tetapi belum keseluruhan memuaskan dengan hasil yang makin mendekati sempurna dalam mengerjakan tugasnya. d. Refleksi Dalam siklus selanjutnya diharapkan seluruh siswa aktif dalam diskusi dan membantu temannya karena masih ada siswa yang tidak ikut belajar kelompok. B. SMP NEGERI 1 MENGANTI KELAS VII D 1. Siklus I a. Perencanaan No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan 1. 4 September 2006 Pembuatan instrumen (daftar nilai, blangko pengamatan, soal dan lembar jawaban). 2. 6 September 2006 Sosialisasi kepada siswa (penjelasan metode dan penilaiannya). b. Pelaksanaan ( Tanggal 9 September 2005 ) No. Uraian Kegiatan Waktu 1. Pembukaan 5 menit 2. Pembentukan Kelompok 10 menit 3. Penyampaian materi 10 menit 4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 20 menit 5. Tugas 30 menit 6. Penutup / Pemberian Kesimpulan / penguatan 5 menit c. Pengamatan Pada siklus I diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dalam melakukan tugas dengan metode meniru sebagai berikut: Tabel Pengamatan. 19
  • 20. No. Kelompok Jumlah Siswa Kegiatan Individu Aktif Pasif Lain-lain 1. I 6 2 3 1 2. II 5 4 1 - 3. III 5 3 2 - 4. IV 6 3 2 1 5. V 5 3 2 - 6. VI 6 2 3 1 7. VII 6 3 2 1 Jumlah 39 20 15 4 Presentasi 100 % 51,28 % 38,46 % 10,26 % Tabel Penilaian No.U NAMA SISWA KELOM Nilai Individu Kelompok 1 ACHMAD KHUSNUL FAIZIN I 65 67,3 2 AGUNG SIGIT PRIHARSONO I 65 3 ALFIYATUS SOLICHA I 70 4 ANA AGUSTINA I 66 5 ANANDA ILHAM SUCIONO I 68 6 ANI SADILAH I 70 7 ANNA MATHOFANI II 74 69,8 8 BAGUS SETIA PUTRA II 67 9 BAGUS YUNARKO II 66 10 DEDY IRAWAN II 68 11 DWI INDAH LESTARI II 74 12 DWI LESTARI III 72 68,4 13 EKO RAHMAWANTO III 68 14 FARIS MAULANA DWI CAHYANTO III 66 15 FATCHUN NADHANIA III 69 16 FIORY DYAH LARASATI III 67 17 FIRMANSYAH IV 64 70,17 18 FRISKA AGNES VELANIA IV 79 19 GARDA JUSTIE PRADANA IV 65 20 ISMA FARIDA IV 79 21 JALU SATRIO KUNCORO JATI IV 66 22 KIKI MARIA OCVIYANTI IV 68 23 MOH. EFENDI V 68 67,2 24 MUCHAMAD SYAIFUDIN V 67 25 MUHAMMAD HEDA PERMANA P. V 65 26 MUHAMMAD YUDA WASTU P. V 68 27 NICO WAHYU PRIBADI V 68 28 NILAWATI DEWI PRAMESWARI VI 70 69,83 29 RATNA AGUSTINA VI 68 20
  • 21. 30 RIKA ISMIYATIN VI 69 31 RISTA DARWATI VI 68 32 SEPTIAN NANDA DIPUTRA R. VI 62 33 SITI MUFAROKAH VI 82 34 SITI NUR CHOLIFAH VII 74 70,0 35 TOTOK HARDIYANTO VII 68 36 TRI FAUJI FEBRIARI VII 69 37 VIVI KANSISKA VII 72 38 YOULANDA OCTAV LUKYTANIA VII 67 39 YUNITA DWI ASTRI ANTINI VII 70 RATA-RATA 68,96 Dari hasil tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam kondisi kurang, siswa masih bersifat individualistis dan beberapa siswa ada yang tidak mengikuti diskusi, hasil tes dan tugas rendah. Ada beberapa nilai yang sangat menyolok dalam satu kelompok, sehingga siswa yang nilainya baik dirugikan oleh siswa lain dalam kelompoknya yang nilainya kurang. Dan siswa kelas VIII C diberi perlakuan yang berbeda dan mereka betul-betul disuruh belajar dengan metode meniru. e. Refleksi Dalam siklus berikutnya diharapkan siswa yang merasa mampu berusaha untuk membantu siswa yang kurang mampu, sehingga diskusi dan mengerjakan tugas dapat membantu teman akan menjadi lebih aktif. Guru perlu memberikan penekanan pentingnya kerja sama kelompok untuk meningkatkan nilai kelompok. 2. Siklus II a. Perencanaan No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan 1. 11 September 2006 Pembuatan Instrumen (soal dan lembar jawaban) 2. 13 September 2006 Sosialisasi kepada siswa untuk 21
  • 22. siklus II. b. Pelaksanaan (Tanggal 16 September 2006) No.U. Uraian Kegiatan Waktu 1. Pembukaan 5 menit 2. Pembentukan Kelompok 10 menit 3. Penyampaian Materi 10 menit 4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 20 menit 5. Tugas 30 menit 6. Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan 5 menit e. Pengamatan Pada siklus II diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut dalam metode ekspresi diri. Tabel Pengamatan No.U. Kelompok Jumlah Siswa Kegiatan Aktif Pasif Lain-lain 1. I 6 3 2 1 2. II 6 5 1 - 3. III 5 3 2 - 4. IV 6 4 1 1 5. V 5 4 1 - 6. VI 6 3 2 1 7. VII 5 4 1 - Jumlah 39 26 10 3 Presentasi 100 % 66,67 % 25,64 % 7,69 % Tabel Penilaian No. U NAMA SISWA KELOM Nilai Individu Kelompok 1 ACHMAD KHUSNUL FAIZIN I 80 74,17 (I) 2 AGUNG SIGIT PRIHARSONO III 70 3 ALFIYATUS SOLICHA IV 73 4 ANA AGUSTINA VI 79 5 ANANDA ILHAM SUCIONO V 77 6 ANI SADILAH II 70 75,17 (II) 7 ANNA MATHOFANI I 75 8 BAGUS SETIA PUTRA VII 73 9 BAGUS YUNARKO III 69 71,8 (III) 22
  • 23. 10 DEDY IRAWAN II 78 11 DWI INDAH LESTARI IV 84 12 DWI LESTARI V 78 13 EKO RAHMAWANTO VII 70 14 FARIS MAULANA DWI CAHYANTO VI 75 15 FATCHUN NADHANIA I 73 16 FIORY DYAH LARASATI IV 76 76,67 (IV) 17 FIRMANSYAH III 69 18 FRISKA AGNES VELANIA V 85 19 GARDA JUSTIE PRADANA II 75 20 ISMA FARIDA VI 77 21 JALU SATRIO KUNCORO JATI VII 70 Tabel Lanjutan No. NAMA SISWA KELOM NILAI Individu Kelomp 22 KIKI MARIA OCVIYANTI I 75 23 MOH. EFENDI VI 70 24 MUCHAMAD SYAIFUDIN III 73 25 MUHAMMAD HEDA PERMANA P. II 79 26 MUHAMMAD YUDA WASTU P. IV 77 27 NICO WAHYU PRIBADI V 70 77,6 (V) 28 NILAWATI DEWI PRAMESWARI VI 75 29 RATNA AGUSTINA II 73 30 RIKA ISMIYATIN I 69 31 RISTA DARWATI III 78 32 SEPTIAN NANDA DIPUTRA R. IV 84 33 SITI MUFAROKAH V 78 34 SITI NUR CHOLIFAH VII 70 35 TOTOK HARDIYANTO VI 75 75,17 (VI) 36 TRI FAUJI FEBRIARI I 73 37 VIVI KANSISKA II 76 38 YOULANDA OCTAV LUKYTANIA IV 69 39 YUNITA DWI ASTRI ANTINI VII 85 73,6 (VII) RATA - RATA 74,88 Dari hasil penilaian dan pengamatan tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam diskusi dan membantu teman dalam menyelesaikan tugas mengalami peningkatan yang cukup baik, tetapi belum maksimal dan hasil tes / kuis sudah cukup tinggi. 23
  • 24. f. Refleksi Dalam siklus berikutnya diharapkan diskusi dalam kelompok dapat lebih baik. 3. Siklus III a. Perencanaan No. Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan 1. 18 September 2006 Pembuatan Instrumen (soal dan lembar jawaban) 2. 20 September 2006 Sosialisasi kepada siswa untuk siklus III. b. Pelaksanaan (Tanggal 23 September 2006) No.U. Uraian Kegiatan Waktu 1. Pembukaan 5 menit 2. Pembentukan Kelompok 5 menit 3. Penyampaian Materi 10 menit 4. Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan) 20 menit 5. Tugas 30 menit 6. Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan 10 menit c. Pengamatan Pada siklus III diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut: Tabel Pengamatan No.U. Kelompok Jumlah Siswa Kegiatan Aktif Pasif Lain-lain 1. I 6 5 1 - 2. II 6 4 2 - 3. III 5 5 - - 4. IV 5 5 - - 5. V 5 4 1 - 6. VI 6 4 2 - 7. VII 6 5 - 1 Jumlah 39 32 6 1 Presentasi 100 % 82,05 % 15,38 % 2,56 % Tabel Penilaian No.U NAMA SISWA KELOM NILAI Individu Kelompok 24
  • 25. 1 ACHMAD KHUSNUL FAIZIN VI 80 2 AGUNG SIGIT PRIHARSONO I 75 81,67 (I) 3 ALFIYATUS SOLICHA VII 90 4 ANA AGUSTINA III 85 5 ANANDA ILHAM SUCIONO V 82 6 ANI SADILAH II 75 86,5 (II) 7 ANNA MATHOFANI IV 94 8 BAGUS SETIA PUTRA I 88 9 BAGUS YUNARKO VII 78 10 DEDY IRAWAN VI 82 11 DWI INDAH LESTARI II 91 12 DWI LESTARI III 79 83,2 (III) 13 EKO RAHMAWANTO IV 85 Tabel Lanjutan No. NAMA KELOM NILAI Individu Kelompok 14 FARIS MAULANA DWI CAHYANTO VII 84 15 FATCHUN NADHANIA I 80 16 FIORY DYAH LARASATI IV 86 89,2 (IV) 17 FIRMANSYAH III 79 18 FRISKA AGNES VELANIA VI 95 19 GARDA JUSTIE PRADANA II 85 20 ISMA FARIDA V 87 85,2 (V) 21 JALU SATRIO KUNCORO JATI VII 80 22 KIKI MARIA OCVIYANTI I 85 23 MOH. EFENDI VI 80 24 MUCHAMAD SYAIFUDIN III 85 25 MUHAMMAD HEDA PERMANA P. II 89 26 MUHAMMAD YUDA WASTU P. IV 87 27 NICO WAHYU PRIBADI V 80 28 NILAWATI DEWI PRAMESWARI VI 85 85,33 (VI) 29 RATNA AGUSTINA II 83 30 RIKA ISMIYATIN I 79 31 RISTA DARWATI III 88 32 SEPTIAN NANDA DIPUTRA R. IV 94 33 SITI MUFAROKAH V 88 34 SITI NUR CHOLIFAH VII 80 82,83 (VII) 35 TOTOK HARDIYANTO VI 90 36 TRI FAUJI FEBRIARI I 83 37 VIVI KANSISKA II 96 38 YOULANDA OCTAV LUKYTANIA V 89 39 YUNITA DWI ASTRI ANTINI VII 85 RATA-RATA 84,85 25
  • 26. Tampak keaktifan siswa dalam diskusi semakin meningkat dan nilai hasil tugas dan tes cukup menggembirakan, tetapi belum keseluruhan memuaskan dengan hasil yang semakin mendekati baik. Dalam tugas meniru menunjukkan peningkatan kerjasama kelompok semakin baik dengan nilai hasil individu juga meningkat mendekat sempurna. d. Refleksi Dalam siklus selanjutnya diharapkan seluruh siswa aktif dalam diskusi dan bekerja kelompok diharapkan makin aktif , karena masih ada siswa yang tidak aktif dalam melakukan diskusi dan kerjasama antar siswa dalam kelompok diharapkan semakin kompak dalam kerja kelompok. Sampai dengan siklus III masih juga ada siswa yang acuh terhadap kerja kelompok dan diskusi. SISWA AKTIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS No. U KELAS PENGAMATAN SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III 1 VII A 40,5 % 59,5 % 76,2 % 2 VII D 47,6 % 57,1 % 73,8 % SELISIH 7,1 % 2,4 % 2,4 % Melihat persentasi pengamatan dalam keaktifan diskusi nampak tidak jauh berbeda. Dan yang paling jauh selisihnya pada siklus I dengan selisih 7,1 %. SISWA YANG PASIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS No. U KELAS PENGAMATAN SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III 1 VII A 42,9 % 31,0 % 19,0 % 2 VII D 35,7 % 28,6 % 19,0 % 26
  • 27. SELISIH 7,2 % 2,4 % 0 % Melhat kenyataan siswa yang pasifpun tidak jauh berbeda dengan selisih yang tidak signifikan. Yang paling menyolok pada siklus I dengan selisih 7,2 %. SISWA TIDAK AKTIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS No. U KELAS PENGAMATAN SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III 1 VII A 16,6 % 9,5 % 4,8 % 2 VII D 16,7 % 14,3 % 7,2 % SELISIH 0,1 % 5,8 % 2,4 % Melihat persentasi pengamatan dalam tidak aktif diskusi nampak tidak jauh berbeda. Yang paling menyolok ada pada siklus II dengan selisih 5,8 %. HASIL PENGAMATAN DARI SELISIH NILAI RATA-RATA TUGAS METODE MENIRU DAN TUGAS METODE EKSPRESI DIRI No. U KELAS PENGAMATAN SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III 1 VII A 70,90 76,53 82,01 2 VII D 68,66 69,37 79,23 SELISIH 2,24 7,16 2,78 Hasil pengamatan dari selisih nilai tugas dengan metode meniru dan metode ekspresi diri pada siklus pertama hanya mempunyai selisih 2,24 dalam selisih nilai rata-rata siswa kelas VII A dan VII D. Dan pada siklus II selisih nilai rata-ratanya cukup tinggi dengan selisih 7,16 dan cukup signifikan, ada kemungkinan siswa senang meniru gambar atau lukusan yang mereka lihat dari mereka yang mempergunakan metode ekspresi diri karena mereka memerlukan daya pikir dan nalar.. Pada siklus III kembali selisih nilai rata-rata mereka tidak begitu menyolok dengan selisih nila 2,78, tetapi secara umum metode meniru pada siswa lebih baik dan lebih mengaktifkan karena siswa mungkin sudah tiudak 27
  • 28. berpikir hanya menirukan tugas dalam menggambar dan melukis, berbada dengan metode ekspresi diri. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa dalam diskusi dan menyelesaikan tugas-tugasnya nilai kuis pada penelitian tindakan kelas atau action research pada SMP Negeri 1 Menganti tampak bahwa metode meniru belajar mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas meniru di kelas lebih menyenangkan dan lebih menggairahkan keinginan siswa dalam melakukan diskusi dan mengamati hasil pembelajaran dan tugas di kelas atau ruang seni rupa mereka. Melihat hasil pembelajaran dengan berdasar nilai yang diperoleh siswa dalam melakukan kegiatan dan aktifitasnya terlihat sangat banyak berbeda. Siswa yang belum mengerti takut untuk bertanya karena mereka diberi tugas dalam belajar. Berbeda dengan siswa yang melakukan kegiatan dengan metode meniru terlihat mereka sangat kebingungan dalam kegiatan mengerjakan tugas dengan metode meniru tidak begitu senang biar selalu diawasi dan dibantu guru yang mengajar, mungkin karena mereka langsung berpikir dalam metode 28
  • 29. meniru dari tugas yang mereka kerjakan. Siswa mempergunakan metode mencontoh (meniru) minat mereka dalam mengamati perkembangan tugas mereka setelah melihat dari hasil tugas mereka, bila melihat nilai juga cukup meningkat. Dalam mengikuti pembelajaran secara meniru siswa lebih senang dan menarik karena mereka harus tanpa berpikir lebih dahulu baru dapat mengerjakan tugas dan seperti dengan rela untuk mengerjakan tugas dalam menyimak yang secara teori kurang mereka mengerti. Kerja secara kelompok sungguh mengembirakan dan dapat memacu keinginan siswa dalam belajar karena langsung menghadapi secara nyata dan tugas meniru terlihat lebih meringankan siswa yang berlangsung terus menerus selama siklus dilaksanakan. Hasil angket yang diberikan untuk siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Menganti lebih banyak yang menyukai metode meniru pada tugas-tugas yang mereka lakukan, sedang siswa kelas VII D merasa senang karena mereka harus belajar tanpa berpikir dahulu seperti teman-teman mereka kelas VII A, sedangkan di kelas meniru mereka tidak perlu berfikir dalam menyelesaikan tugas tukup meniru obyek yang diberikan guru. B. SARAN Berdasar hasil laporan penelitian yang penulis peroleh maka saran-saran yang peneliti harapkan agar pembelajaran memperoleh hasil yang lebih baik perlu mengadakan perlakuan pembelajaran yang berfariasi : 1. Untuk guru Seni Rupa Sering-sering mengadakan pembelajaran dengan memberikan tugas meniru yang dapat menyelesaikan tugas lebih baik dari siklus-siklus terdahulu 29
  • 30. dan penelitian agar siswa tidak bosan dan lebih menyenangkan dengan metode yang berfariasi dan mandiri. Dalam membandingkan dua metode mana yang lebih berhasil dilakukan dan mana yang lebih menyenangkan untuk belajar dan kemauan praktek langsung dari buku yang dapat mereka tiru, bila dengan metode meniru dapat diminati siswa dapat dengan bergiliran metodenya dapat dirubah-ubah sesuai minat dan keinginan. 2. Untuk Guru Umum. Metode ini dapat dilakukan secara bergantian agar siswa dapat berfariasi dalam menyelesaikan tugas ada tugas yang memerlukan pemikiran dan penalaran pada setiap mata pelajaran yang mengandung unsur keterampilan dalam kesenirupaan dan siswa akan selalu berusaha untuk menemukan hasil yang lebih baik dalam berkarya dan berekspresi, mereka memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang berfariasi terutama pada mereka guru – guru seni budaya terutama guru seni rupa. 30
  • 31. DAFTAR PUSTAKA Ali Muhammad, 1982, Penelitian Pendidikan Prosedur & Strategi, Bandung: Penerbit Angkasa. Best John W., 1982, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya : Penerbit Usaha Nasional. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2004, Panduan Penataran dan Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas bagi Dosen LPTK se Indonesia, Solo: Dikti-Diknas. Elliott, John, 1991, Action Research for Educational Change, Philadelphia : Open University Press. Garha Oho, 1981, Pendidikan Kesenian Seni Rupa, Dep. P dan K, Jakarta: Gramedia dan Mutiara. Gegne, Robert M. and Leslie J. Briggs, 1979, Principles of Instructional Design, New York, Rinchart and Winston. Hadi Sutrisno, 1982, Statistik I,II & III, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Hadi Sutrisno, 1982, Metodologi Reasearct, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Lowenfelg Victor and W. Lambert Brittain, 1975, Creative and Mental Growth, New York: Macmillan Publishing Co., Inc. 31
  • 32. Mulyasa, 2005, Menjadi Guru Profesional, Dandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset. Partowisastro, Koestoer, 1986, Dianosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jakarta ; Erlangga. Rochiati Wiriaatmadja. Prof. Dr., 2005, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. 32