Ringkasan makalah ini adalah:
1. Membahas pola pikir dan motivasi berprestasi yang dapat meningkatkan kinerja seseorang
2. Menjelaskan karakteristik pola pikir wirausaha dan individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
3. Mengubah pola pikir dari negatif menjadi positif dapat mendorong pencapaian prestasi yang lebih baik
1. MAKALAH
MENGUBAH POLA FIKIR DAN MOTIVASI BERPRESTASI
DISUSUN OLEH:
EVI YULIANA SARI (43217110345)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Pola pikir (mindset)
cara memandang terhadap sesuatu yang tertangkap oleh indra dan menghasilkan sikap
yang terungkap dalam perilaku dan menghasilkan 'nasib'. atau bisa juga diartikan
semacam filter diri sendiri untuk menafsirkan apa yang kita lihat dan kita alami. pola
pikir manusia bisa diubah, dari pola pikir yang negatif ke positif, pecundang ke
pemenang, pekerja menjadi wirausaha. (Daru Setyo Nugroho, 2015) Semakin
seseorang menyakini dirinya dapat mengelola berbagai kekuatan dan kelemahan,
maka semakin yakin ia bahwa dirinya dapat mewujudkan suatu prestasi. Gunakan
konsep AKU, dimana A= Ambisi, K= Kekuatan atau Kelemahan, U= Usaha. Semua
konsep AKU yang telah digambarkan diatas, usahakan direkam dalam pikiran alam
bawah sadar kita, sehingga ibarat mengemudi sebuah mobil, kita tidak perlu berpikir
lagi kapan harus menggunakan perseneling, rem, kopling, dan membelokkan setir
mobil, yang semuanya secara otomatis dapat dilakukan melalui gerakan-gerakan
sistem(Jumanto,2012)
Menurut Neal Thornberry, Pola pikir wirausaha melibatkan beberapa kualitas, sebagai
berikut :
1.Memiliki Locus of Control internal
Locus of Control (lokus kendali) adalah istilah untuk menggambarkan bagaimana
seseorang berpikir tentang kendali hidupnya. Seseorang yang memiliki kendali
eksternal, adalah mereka yang merasa bahwa hidupnya dikendalikan oleh faktor-faktor
diluar dirinya, seperti cuaca, kebijakan pemerintah, keluarga, pacar, peraturan kantor
dan lain-lain. Sehingga mereka hanya punya sedikit sekali punya kontrol terhadap
kehidupannya. Mereka cenderung pasrah, dan mengikuti ‘kehendak’ di luar dirinya
2. Memiliki toleransi untuk ambiguitas
Beberapa ahli sering mengatakan bahwa salah satu blok kreativitas adalah keenganan
untuk berbeda, kemalasan untuk mencari yang tidak biasa dan ketidakbersediaan untuk
bermain-main dengan sesuatu yang menurut orang kebanyakan ganjil. Sebaliknya,
seorang wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar hal-hal
yang dianggap pakem.
3. 3. Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai
hal
Begitu seseorang berkecimpung dalam dunia wirausaha, maka seyogianya ia harus
siap berenang dalam kreativitas. Hal ini sangat bisa dimaklumi,mengingat beberapa
peluang bisnis, terutama yang pintu (entrance) untuk memulainya tidak sulit untuk
dibuka (tidak butuh keterampilan khusus, tidak butuh modal besar dll), akan sangat
mudah dipenuhi oleh para pemula (start-up). Sehingga yang tadinya bisnis baru
tersebut berada di lautan biru (blue ocean) dalam waktu singkat ia harus berdarah-
darah di lautan mera (red ocean) karena ratusan pesaingnya saling berebutan kue. Lalu
bagaimana caranya bertahan dalam lautan darah seperti itu? Satu hal, yaitu konsistensi
untuk selalu berkreativitas. ( Henry Wibowo, 2011)
4. Rasa urgenitas yang tinggi.
Para tokoh bisnis sering mengatakan pameo ini “inovasi atau mati”. Apa artinya?
Artinya adalah bahwa inovasi sudah merupakan sesuatu harga mati, ini adalah sesuatu
yang urgen dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Mengapa? Karena kompetitor begitu
banyak dan pasar sangat haus terhadap inovasi baru.
5. Perseverance
Mereka menjaga dan memelihara idenya untuk kemudian diwujudkan. Beberapa orang
hanya berhenti pada level menemukan ide baru. Namun, para wirausahawan sejati,
mereka memelihara, mengembangkan dan berusaha mewujudkan ide tersebut.
6 Optimis
Optimis, secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivita ke
aktivitas lain, tanpa kehilangan antusiasme. Optimis adalah juga bentuk keyakinan
bahwa tujuan akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri.
Motivasi berprestasi
Menurut Mitrani (Prastuti, 2006) motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk
mengembangkan karier yang lebih baik dan adanya keinginan untuk mendapatkan
pengakuan pada dirinya sendiri dan akan mendatangkan sukses. Motivasi dan disiplin
diri mendapatkan proporsi yang besar untuk membentuk seseorang menjadi
entrepreneur sejati, selain faktor bakat dan faktor lingkungan artinya, belum tentu
seseorang yang memiliki bakat entrepreneur dapat menjadi seorang wirausahawan
4. sejati. Seseorang yang telah banyak mengikuti kursus-kursus, pelatihan-pelatihan
maupun kuliah yang membahas mengenai cara mengelola suatu bisnis atau apapun,
tetap memerlukan motivasi dan disiplin diri dalam menjalankan usahanya (Tias,2009)
Karakteristik individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi
1. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-
hasilnya dan bukan atas dasar untung- untungan, nasib, atau kebetulan.
2. Memiliki tujuan yang realistis tetapi yang menantang dari tujuan yang terlalu
3. mudah dicapai atau terlalu besar resikonya.
4. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera
dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.
5. Senang bekerja dan bersaing untuk mengungguli orang lain.
6. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
7. Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan yang
lainnya. Ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi,
suatu ukuran keberhasilan.
Pola Pikir adalah kepercayaan atau sekumpulan kepercayaan atau cara berpikir yg
mempengaruhi prilaku dan sikap seseorang yang akhirnya menentukan level
keberhasilan hidupnya. Setiap manusia pasti memiliki ide,pendapat,rencana serta cita –
cita itu semua diolah oleh otak,akal,pikiran dan selalu dipengaruhi oleh sikap dan
prilaku.
Perubahan Pola Pikir seseorang tergantung keyakinannya : yakin bahwa bisa merubah
pola pikirnya dari tidak bisa menjadi bisa, yakin bahwa ia bisa berhasil meraih sesuatu
sebelum melihat kenyataan hasilnya, memiliki cita-cita dan keberanian untuk
mewujudkan impiannya jadi kenyataan. Punya sikap dan pendirian yang jelas Impian
yang tinggi, cita-cita yang tinggi tanpa keyakinan dan strategi untuk mencapainya kita
tidak pernah akan berhasil.
5. Berikut ini adalah contoh pola pikir para orang sukses :
Think big, dream big
Orang sukses dunia mereka memiliki pola pikir yang sangat maju, mereka berani
berpikir besar, berani bermimpi besar yang pada akhirnya membawa mereka pada
sebuah tempat dan zaman yang benar-benar sesuai dengan impian mereka. Jadi bila
Anda ingin menjadi sukses seperti para orang berhasil dunia, jangan pernah batasi
pikiran Anda untuk berpikir yang besar, jangan takut untuk bermimpi. Karena semua
keberhasilan dimulai dari pikiran dan mimpi yang besar.
Action
Setelah memiliki impian dan pikiran yang besar, biasanya tokoh dunia yang sukses pun
segera mengambil langkah untuk mewujudkan apa yang telah menjadi impian mereka.
Mereka semua melakukan aksi nyata, jadi bukan hanya dalam bentuk impian dan
pikiran. Sama halnya dengan kita, bila kita sudah memiliki impian yang jelas, kini
saatnya Anda mengambil langkah nyata untuk mewujudkan apa yang Anda inginkan.
Dare to be different
Dan yang terakhir adalah jangan pernah takut memiliki perbedaan, berani tampil beda
merupakan salah satu hal yang dimiliki oleh orang sukses. Pola pikir orang sukses,
Orang sukses tidak pernah memiliki hal yang sama dengan orang kebanyakan pada
umumnya. Itulah mengapa mereka selalu memiliki perbedaan dan tidak pernah takut
untuk berbeda dari yang lainnya.
Motivasi Berprestasi
McClelland juga berpendapat tentang motivasi berprestasi. McClelland dan Atkinson
(1953:75) menyebutkan ”Setiap orang mempunyai tiga motif yakni motivasi
berprestasi (achievement motivation), motif bersahabat (affiliation motivation) dan motif
berkuasa (power motivation)”.
6. Menurut McClelland dan Atkinson (1953:78) bahwa ”Achiement motivation should be
characterzed by high hopes of success rather than by fear of failure” artinya motivasi
berprestasi merupakan ciri seorang yang mempunyai harapan tinggi untuk mencapai
keberhasilan dari pada ketakutan kegagalan.
Motivasi berprestasi yang timbul pada diri seseorang umumnya disebabkan oleh:
1. Instrinsik
Menurut Monks, Knoers, Siti rahayu dalam Dimyati dan Mudjiono, (2006: 90-91):
Motivasi instrinsik yang dikarenakan orang tersebut senang melakukannya.
Adapun factor yang berkaitan intrinsic menurut Hick dan Gullet dalam Juliani (2007)
adalah :
a. Kepentingan yang khusus bagi seseorang, menghendaki dan menginginkan
merupakan hal yang unik baginya.
b. Kepentingan keinginan dan hasrat seseorang adalah juga karena untuk kesemuanya
ditentukan oleh factor yang membentuk kepribadiannya, penampilan biologis, psiologis
dan psikologisnya.
2. Ektrinsik
Menurut Monks, Knoers, Siti rahayu dalam Dimyati dan Mudjiono, (2006: 91): Motivasi
ekstrinsik adalah dorongan terhadap prilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang
dilakukannya. Sardiman dalam Faiq (2009) menjelaskan bahwa “motivasi ekstrinsik
merupakan motif yang aktif dan berfungsi karena adanya dorongan atau ransangan dari
luar. Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik
terletak diluar laku tersebut.
3. Karakteristik Motivasi Berprestasi
Mangkunegara dalam Juliani (2007) mengemukakan bahwa karakteristik individu yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi antara lain memiliki tanggung jawab pribadi yang
tinggi, memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistis serta
berjuang merealisasikannya, mampuan mengambil keputusan dan berani mengambil
resiko yang dihadapi, melakukan pekerjaaan yang berarti dan menyelesaikannya
7. dengan hasil memuaskan dan mempunyai keinginan menjadi orang yang terkemuka
yang menguasai bidang tertentu.
Mc Clelland dalam Zarkasyi (2006) mengungkapkan karakteristik orang yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi berupa:
a. Memilih untuk mengindari tujuan prestasi yang mudah dan sulit. Mereka sebenarnya
memilih tujuan yang moderat yang mereka pikir akan mampu mereka raih.
b. Memilih umpan balik lansung dan dapat diandalkan mengenai bagaimana mereka
berprestasi.
c. Menyukai tanggung jawab pemecahan masalah.
8. DAFTAR PUSTAKA
Daru Setyo Nugroho pada https://www.kompasiana.com/darusetyonugroho/pola-pikir-
mindset-wirausaha_552e61596ea834c65a8b4567 (di akses terakhir pada 15 Maret
2018)
Henry Wibowo pada http://kesos.unpad.ac.id/2011/09/27/pola-pikir-wirausaha/ ( di
akses terakhir pada 15 Maret 2018)
Rita Gunther McGrath & Ian MacMillan. The Entrepreneurial Mindset: Strategies for
Continuously Creating Opportunity in an Age of Uncertainty. Library of Congress.
President and Fellows of Harvard College
Jumanto. D. 2012. Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia
Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta (Universitas Mercu Buana) pada
http://grafis2011ditajumanto.blogspot.co.id/2012/06/bab-4-mengubah-pola-
pikir.html?m=0 (diakses terakhir pada 15 Maret 2018)
TIAS, DIYAH RETNO NING (2009) HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI
DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS. Skripsi thesis,
Univerversitas Muhammadiyah Surakarta pada http://eprints.ums.ac.id/4926/
Prantiya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil
Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak
diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta :
Fisipol UGM.
Basuki. 2007. Motivasi Berprestasi, (On line),(http://langgengbasuki.blog.com/page/2/
diakses 12 januari 2011).
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; PT.Rineka Cipta.
Juliani 2007. Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap kinerja Perawat Pelaksana di
Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun. Tesis tidak diterbitkan. Medan:
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Zarkasyi, Srihadi, W. 2006. Orasi Ilmiah : Mahasiswa dan motivasi Berprestasi.
Bandung: Fakultas Ekonomi Unpad.