2. Uraian Materi
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Tuhan Sang Maha
Pencipta tidak ingin manusia sebagai ciptaannya menjadi hina, Tuhan ingin
agar manusia mendapatkan kemuliaan dengan taraf hidup yang layak. Hal ini
merupakan modal besar bagi kita sebagai manusia untuk bersyukur dan
berusaha dalam mencapai kesuksesan yang diimpikan. Selain modal
kesempurnaan modal yang dimiliki sebagai anugerah dari Tuhan, setiap
manusia harus mencari dan memilih cara yang tepat untuk memperoleh
kesuksesan tersebut. Kesuksesan setiap manusia harus diperoleh melalu
proses bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan norma-norma agama
maupun hukum yang berlaku. Mengutip pemikiran dari buku cash flow
quadrant milik Robert T. Kiycsaki, disampaikan ada 4 (empat) cara yang
dapatdilakukan setiap manusia dalam bekerja untuk memperoleh
kesejahteraan dan kesuksesannya, yaitu dengan menjadi :
Employee (karyawan di kantor/instansi/institusi/perusahaan)
Self employee / small business owner (orang yang bekerja sendiri seperti :
dokter, artis, pengacara, konsultan, pengusaha kecil: pemilik toko, bengkel,
pedagang).
Business owner (pengusaha/pemilik bisnis) atau menjadi
Investor (pemodal).
3. Semua cara bekerja tersebut dapat mengantarkan ke
gerbang kesuksesan yang diimpikan. Namun yang
membedakan dari ke empat cara manusia bekerjatersebut
adalah konsekuensi dan risikonya. Sebagai contoh karyawan
(employee), seorang karyawan akan mendapatkan
kesuksesan (memiliki taraf hidup yang diimpikan) ketika harus
bekerja dengan mengikuti aturan waktu, prosedur kerja, target
kerja atau tahapan berkarier dalam bekerja di suatu
kantor/instansi/institusi/perusahaan. Self employee (small
business owner) dapat mencapai kesuksesannya ketika harus
menjual keahlian beserta waktu yang harus diberikan kepada
konsumen untuk mencapai taraf hidup yang diimpikan.
Business owner dapat mencapai kesuksesannya ketika ketika
melakukan investasi modal bisnis, mempersiapkan sumber
daya manusia, tekhnologi serta harus membangun suatu
sistem yang baik untuk menjalankan bisnis tersebut. Investor
dapat mencapai kesuksesannya ketika memiliki keyakinan
untuk melakukan investasi saham terhadap suatu bisnis
dengan kontrak-kontrak perjanjian yang disepakati oleh pihak-
pihak terkait.
4. Entrepreneur merupakan satu kelompok orang
yang mengagumkan, manusia kreatif dan inovatif.
Mereka merupakan bahan bakar pertumbuhan
ekonomi masyarakat, karena ia memiliki
kemampuan berfikir dan bertindak produktif.
Entrepreneur selalu berorientasi pada action, tidak
senang teori, tetapi lebih praktis, banyak kerja
daripada bicara. Entrepreneur tidak segan, selalu
malu mengungkapkan mimpinya, dan mimpi
besarnya itu merupakan sumber energi buat
membangkitkan motivasi dan visinya. Kadang-
kadang seorang Entrepreneur bisa membuat ide-
ide gila, tidak masuk akal, teptapi menjadi
kenyataan, berkat kegigihannya memperjuangkan
ide tersebut.
5. Hidup harus berkarya
Manusia terbaik adalah yang paling banyak
jasa dan kebermanfaatannya bagi
penghuni bumi ini. Beruntunglah orang
yang produktif dan banyak berkarya.
Minimal setiap individu ini harus mandiri
dan mampu mengurus dirinya sendiri serta
keluarganya sendiri. Itulah pentingnya
setiap orang memiliki jiwa kemnadirian
usaha atau jiwa wirausaha.
6. Kepribadian (sikap) dan Watak
(karakter)
Kepribadian berasal dari bahasa inggris personality.
Kepribadian adalah merupakan keseluruan kualitas psikis
yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada seseorang yang
membuatnya unik. Personality is the total of human mind.
Mind disini diartikan sebagai keseluruhan karakteristik dari diri
seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati,
berupa temperamen, watak (karakter). Seorang wirausah
adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang produktif,
apakah yang dikatakan produktif? Produktif adalah kegiatan
yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Kita
mengenal beberapa macam utility, yaitu :
Utility of place ( kegunaan tempat)
Utility of time (kegunaan waktu)
Utility of form (kegunaan bentuk)
Utility of ownership ( kegunaan kepemilikan) dan sebagainya.
Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan
suatu benda disebut peroduktif.
7. Ciri orang yang tidak produktif ialah
:
Pribadi yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik,
tidak pernah mengemukakan ide.
Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan
pribadinya.
Dia lebih senanga menyimpan segala informasi, tidak prnah ia
keluarkan kembali informasi yang pernah ia terima.
Sifatnya sentimental, suka merenung masa lalu.
Dia lebih banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa
mengungkapkan buah pikirannya.
Dia suka memasarkan pribadinya dengan memperoleh imbalan/balas
jasa/honor.
Self esteemnya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang
lain terhadapnya.
8. Ciri dan Watak (Karakter) wirausaha (Enam ciri dan watak
(karakter) wirausaha Geoffry G Meredith)
No Ciri-Ciri Watak
1. Percaya Diri Keyakinan, tidak ketergantunagn dan optimis
2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi. Berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
energi dan inisiatif.
3. Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang
wajar dan suka tantangan
4. kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan
orang lain, menaggapi saran dan kritik.
5. keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6. Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif
9. Keuntungan dan resiko menjadi
pengusaha
Untuk menjadi pelaku bisnis yang sukses, tidak hanya
sekedar mengharapkan adanya suatu keberuntungan,
namun sangat tergantung dari kualitas usaha. Bisnis
adalah suatu kegiatan yang dilksanakan oleh
perseorangan atau kelompok untuk mendapatkan
penghasilan dengan tujuan untuk mandapatkan laba
atau keuntungan. Dewasa ini bisnis atau usaha
merupakan tujuan yang penting karena kesempatan
atau peluang untuk berusaha semakin hari semakin
terbuka. Dengan menjadi seorang pelaku usaha maka
kita telah memberikan andil yang sangat besar untuk
mengurangi jumlah penggangguran di negeri ini.
Dengan berwirausaha tentu kita akan memiliki banyak
keuntungan serta resiko diantaranya :
10. Keuntungan
Profit (keuntungan)
Kesempatan untuk meraih keuntungan tak terhingga dan masa depan yang
lebih baik dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Penghasilan tidak ditentukan orang lain
Kontrol finansial (bebas dalam mengelola keuangan dan merasa sebagai
kekayaan sendiri).
Independent (bebas, merdeka, mandiri)
Tidak bekerja dibawah perintah orang lain.
Kesempatan untuk mengontrol jalan hidup sendiri dengan imbalan kepemilikan
yang diperoleh dari kemerdekaan untuk mengambil keputusan dan resiko.
Kesempatan menggunakan kemampuan dan potensi diri ecara penuh dan
aktualita diri untuk mencapai cita-cita.
Otonomi (pengelolaan yang bebas dan tidak terikat – “Boss”)
Satisfying way of life (keputusan hidup)
Kesempatan untuk memberikan sambungan kepada masyarakat dengan
lapangan kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan.
Kepuasan dalam merealisasikan ide kreatif dan dapat menyumbangkan sesuatu
kepada orang lain. (hidup bermanfaat untuk orang lain).
11. Risiko
Tidak ada kepastian pendapatan.
Resiko kehilangan modal/asset/investasi.
Meninggalkan zona kemapanan pengorbanan
personal (pada awal bekerja keras, sedikit waktu
untuk kepentingan keluarga dan rekreasi).
Beban tanggung jawab (mengelola semua fungsi
bisnis, baik pemaaran, keuangan, personil, dan
lain-lain).
Margin keuntungan kecil pada waktu masa
pertumbuhan.
Kemungkinan mengalami proses kegagalan.
12. Jiwa kewirausahaan
Kewirausahaan (enterperneship) adalah kecakapan/kemampuan
seseorang dalam menciptakan dan mengelola suatu usaha / kerja
untuk mendapatkan nilai ekonomis (nilai tambah) yang lebih
besar. Jiwa kewirausahaan itu mencakup semangat (spirit), sikap,
perilaku, dan kecakapan/keterampilan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan. Langkah mendasar dalam
memupuk jiwa berkarya dan berwirausaha adalah memahami dan
menilai diri sendiri. Karena kunci keberhasilan dalam berusaha
adalh memahami diri sendiri dalam bingkai lingkungan sebuah
usaha. Untuk menilai kemampuan diri dan menumbuhkan sejak
dini jiwa wirausaha, berikut ini merupakan pertanyaan-pertanyaan
yang perlu direnungkan :
Apakah anda sudah mulai menumbuhkan semangat
berwirausaha ?
Sudah berapa banyak karakteristik jiwa wirausaha dalam diri
anda ?
Apakah anda sudah mempunyai motivasi yang kuat dan tepat
untuk memasuki dunia usaha ?
13. 1. Kecakapan kewirausahaan
Setiap orang layak untuk membekali diri dengan sejumlah keterampilan dan kacakapan
berwirausaha, antara lain :
Kreativitas
Kreativitas adalah ciri utama seorang wirausahawan. Jiwa wirausaha dibangun dengan
kecakapan menciptakan ide dan gagasan baru, inovasi/pembaharuan produk, mencari cela-
celah baru dalm tampil beda dan mencermati apa yang belum layak banyak dilakukan orang.
Kreativitas adalah cermat mencari peluang.
Keberanian mengambil resiko
Jiwa wirausaha (enterperneship) dibentuk dengan latihan mengambil keputusan berikut
kesiapan menerima resiko-resiko apapun yang mungkin terjadi. Keputusan wirausaha tentu
harus punya dasar yang kut tidak saja data yang lengkap, pertimbangan rasional, tetapi juga
kepekaan yang tinggi.
Ketekunan dan keuletan
Dalam kegiatan apapun, kecerdasan otak saja bukan jaminan, tetapi ketekunan dan
keuletan adalah prasyaratnya. Banyak orang pintar berguguran, hanya yang berjiwa tekun,
sabar, dan ulet yang menuai hasil.
Percaya diri
Mental “genngsi-gengsian” adalah musuh nomor satu dalam meraih keberhasilan.
Selanjutnya adalah sikap minder, ragu-ragu, dan takut melangkah.
Bangunlah kepercayaan diri dengan mencermati dan mendengarkan orang-orang berhasi,
dan tinggalkan jauh-jauh celoteh orang-orang gagal.
Motivasi kemandirian
Wirausahawan mengikis habis jiwa manja dan ketergantungan. Siapaun yang mau maju
terus, harus punya dorongan untuk mandiri, konsisten dan berkeyakinan kuat pada misi dan
sasaran hdupnya.
14. 2. Keterampilan teknik kewirausahawan
Pengalaman kewirausahaan diperoleh melalui latihan-latihan intensif
dalam hal :
Keterampilan teknik wirausaha
Kegiatan tekni-teknik usaha meliputi teknik produksi, mengontrol
mutu/kualitas, produksi barang/jasa, pengemasan dan pengelolaan
mekanisme usahanya.
Keterampilan mencari informasi
Informasi merupakan sesuatu yang penting diketahui sekaligus
diantisipasi oleh seorang usahawan. Informasi ini dapat berupa pasar,
pengembangan produk, sehingga hasil produk usahnya selalu
menyesuiakan dan diterima oleh pelanggan.
Keterampilan berkomunikasi
Terampil bekomunikasi bagi wirausahawan sangat diperlukan. Ini sangat
berguna ketika melakukan pemasyarakatan produknya, sekaligus
negosiasi.
Keterampilan dalam pemecahan masalah
Setiap usahawan tentu berhadapan kepada berbagai masalah. Masalah
ini dapat terjadi di interrn perusahaannya, atau permasalahan yang
berhubungan dengan komunitas sekitarnya. Dalam situasi ini, usahawan
dituntut untuk menyelesaikan maslah sehingga dapat dicapai dengan
tuntas.
15. Keterampilan ilmu perencanaan
Perkiraan masa depan perusahaan dapat dituangkan dalam perencanaan.
Perencanaan dalam perushaan, biasanya dituangkan dalam usulan
pengerjaan, target, dan bagaiman cara meraih keuntungan. Keterampilan
yang demikian sangat penting bagi seorang usahawan.
Keterampilan dalam pengelolaan usaha
Usahawan adalah pengelola usaha. Didalamnya terdapat proses kerja yang
berkaitan dengan orang banyak (karyawan). Sehingga diperlukan
keterampilan mengelola dari perencanaan usaha hingga sampai pada
bagaimana menghasilkan keuntungan esuai dengan yang direncanakannya.
Keterampilan menganalisis pasar
Pasar menjadi faktor utama dalam melakukan bisnis. Seorng wirausahawan
dituntut mampu untuk memperkirakan target kelompok, keinginan, omzet
yang dapat diserap dan mengetahui persis keinginan konsumennya. Dengan
demikian dapat memperkirakan produk apa yang harus dikembangkan,
standar kualitas apa yang diminta, serta bagian pasar mana yang potensial.
Keterampilan mengantisipasi peluang
Ada pepatah mengatakan bahwa peluang tidak akan datang dua kali.
Sebagai seorang wirausahawan. Dituntut terampil dalam menangkap peluang
yang ada didepannya. Dengan ketajamannya menganalisis peluang, seorang
usahawan harus mampu menggunakan potensi-potensi yang dimiliki.
16. Kegiatan Siswa
Hidup harus berkarya
a. Bagaiman dan tanggapan alasan anda ?
b. Contoh-contoh karya dan kegiatan yang telah anda lakukan dalam kehidupan ini !
17. Sikap mental untuk produktivitas
Cermatilah materi tentang ciri-ciri sikap mental yang produktif berikut ini !
1. Kerja keras : mau melakukan pekerjaan dengan memeras keringat!
2. Ulet : mau bekerja dengan gigih dalam kurun waktu panjang
3. Disiplin : selalu bekerja dengan konsisten dan taat azas
4. Produktif : selalu membuat karya dalam bentuk apapun dan dimanapun
5. Tanggung jawab : cermat melaksanakan tugas dan menerima segala
konsekuensinya/risikonya
6. Motivasi berprestasi : ingin selalu maraih prestasi lebih baik dan meningkat
7. Efektif dan efisien : bekerja cepat, hemat, dan langsung pada sasaran
8. Kreatif dan inovatif : selalu melakukan penambahan dan pembaharuan
9. Dinamis : bekerja dengan variatis, tidak monoton, tidak terjebak runititas
10. Konsisten : emosinya stabil untuk terus bekerj dalam kualitas yang standar
11. Konsekuen : melaksanakan apa yang telah disepakati bersama
12. Integritas : ucapan dan tindakan selaras dengan emosi pikiran dan
keimanan terpadu
13. Responsif : cepat tanggap, bekerja cepat dan bersikap antisipasi
14. Mandiri : tidak tergantung pada orang lain, dan berpegang teguh pada
prinsip
15. Memiliki obsesi : keinginan kuat untuk berhasil dan lebih baik
Keterangan :
18. Sebutkan contoh karya produktif yang telah anda lakukan/hasilkah selama ini ? meskipun hal kecil dan
sederhana !
Bagaiman dan yang man ciri-ciri jiwa produktivitas yang sedang tumbuh berkembang dalam diri anda ? jelaskan
dengn contoh nyata !
Bagaiman kesan/perasaan/pikiran anda terhadap kelima belasciri kepribadian produktif tersebut ?
19. Mengapa jika kewirausahawan itu lemah ?
Di masyarakat tidsk sedikit orang yang lemah mental
produktivitasnya dan jiwa kewirausahawannya. Mereka
membiarkan dirinya dibelenggu perilaku negatif malas
bergantung pada pihak lain, meminta-minta, menjdi
pengangguran dan sebagainya.
Tugas 3
Diskusikan dengan kelompok 3-5 orang, pertanyaan berikut :
Faktor-faktor penyebab yang menjadikan kasus-kasus
tersebut diatas ?
Bagaiman menumbuhkan mental produktivitas dan jiwa
kewirausahawan pada mereka ?