Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dan pola pikir yang dibutuhkan untuk berwirausaha. Ia menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan berwirausaha, teori-teori motivasi, serta pola pikir visioner, pencipta nasib sendiri, dan menarik perhatian yang dimiliki wirausahawan sejati. Dokumen tersebut juga menyarankan untuk berani gagal dan belajar, focus pada tujuan, serta ber
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,universitas mercubuana,2018
1. Mengubah Pola Fikir Dan Motivasi Berprestasi
Pertemuan Ke- 3
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Kewirausahaan I “
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
Iwan Muklas ( 41317110050 )
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. - Mengubah Pola Pikir
Ada 3 karakteristik pebisnis dengan sikap seorang wirausaha:
1. Rajin dan semangat dalam mencari peluang baru.
2. Mengejar peluang dengan disiplin ketat. Kegigihan wirausaha memang luar biasa. Tidak
ada kata tidak bisa dalam kamus wirausaha. Kemunduran atau kegagalan dalam bisnis tidak
membuat mereka putus asa dan berhenti.
3. Wirausahawan hanya mengejar peluang paling baik dan hanya menghindari mengejar
semua peluang tidak pandang bulu. Wirausahawan sadar bahwa problem mereka bukanlah
kekurangan gagasan bisnis melainkan terlalu berlimpah gagasan. Dengan demikian, tidak
mungkin bagi mereka untuk mengejar semua peluang bagus. Prioritas adalah kata
kuncinyaWirausahawan berfokus pada tindakan secara adaptif. Mereka tidak menunggu
segala sesuatu sempurna sebelum memulai suatu bisnis. Lakukan dulu dengan persiapan
secukupnya, tak perlu mendekati sempurna. Dalam bertindak, mereka selalu waspada.dalam
menghadapi situasi-situasi, dan fleksibel untuk menyesuaikan tindakan mereka bila dirasa
salah.
Wirausahawan melibatkan dan memanfaatkan energi disekitar mereka didalam maupun
diluar organisasi mereka. Mereka sadar bahwa mereka bukan orang super segalanya.Untuk
sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-
hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik
dari kejadian tersebut. Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat
perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa
menjadi lingkaran yang tidak berujung. Dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai
berikut:
1. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-
menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri
sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun
Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.
2. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa
lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda.
Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi.
Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan
hasil yang bisa Anda petik.
3. Fokus pada hal-hal positif
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki
dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak
3. masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal
positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari ini cerah’ atau
‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal
ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika
Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.
4. Hadapi rasa takut
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran
negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah
bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut
menghentikan kita.
Ada banyak sifat yang dirujukkan pada seorang wirausahawan, misal, pemberani, pembuka
jalan, pengambil resiko, bahkan serakah, rakus, dan macam-macam lainnya. Manusia-
manusia langka yang berani menghadapi resiko dan berspekulasi dipandang sebagai
pengusaha yang tega melakukan apa pun untuk meraih kekayaan sehingga merusak kesehatan
dirinya sendiri. Yang jelas, semua image tersebut sudah seharusnya dibuang ke dalam
keranjang sampah mistik dan kesalahpahaman.
Ada tiga sifat dan hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan sejati.Yaitu:
1. Visioner. Wirausahawan model lama biasanya suka melawan sesuatu. Karena, mereka
menginginkan kebebasan dan melakukan segala sesuatu menurut cara mereka sendiri,serta
percaya bahwa mereka bisa melakukannya jauh lebih baik ketimbang orang lain. Tetapi, bagi
seorang wirausahawan sejati, jiwa yang memberontak hanyalah sebagian kecil saja.
Bagaimana pun, seorang wirausahawan sejati lebih merupakan seorang yang visioner.
2. Pencipta nasibnya sendiri. Wirausahawan tradisional menciptakan bisnis, dan ini
merupakan motivator terbesar mereka. Namun, ketika bisnis telah diciptakan, kemana lagi
mereka akan melangkah? Wirausahawan sejati bergerak menuju nasib dan takdir mereka.
Mereka mendapat inspirasi dari sesuatu yang lebih luas daripada sekedar apa yang bisa
mereka usahakan. Mereka pun menggali kekuatan batin dalam mereka dan melangkah penuh
percaya diri. Mereka bisa tetap melangkah meski hambatan tampaknya mustahil dilalui.
3. Menarik perhatian. Semua wirausahawan mempunyai mimpi. Sebagian dari mereka
berkeinginan untuk mencapai tujuan yang jelas, sedangkan yang lain hanya berkeinginan
untuk menjadi seorang wirausahawan yang terkenal dan pertama.Mereka mendorong ide dan
bisnis untuk melakukan sesuatu yang mungkin sulit dicapai orang lain.
Mereka tahu bahwa memenuhi kebutuhan orang-orang lebih baik bagi klien dan rekan bisnis
mereka. Dan, sebagai akibatnya bisnis mereka pun tumbuh.Tak peduli apakah anda sekarang
ini adalah seorang wirausahawan atau sedang bermimpi menjadi seorang wirausahawan,
memahami bagaimana menjadi seorang wirausahawan sejati tentu mempunyai banyak
keuntungan bagi anda.
4. Professor Carlo S. Dweck (Professor of Psychology at Stanford University) menulis buku
yang berjudul Mindset, yang berarti pola pikir seseorang bahwa kita harus mengubah pola
pikir kita yang kaku, dan selalu mengatakan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu di saat
kita belum mencobanya salah satunya adalah membuka usaha. Berikut ini adalah beberapa
pola pikir orang sukses yang harus kita miliki yang dapat menjadi tolak ukur untuk sukses:
Ø Berani gagal dan belajar dari ke gagalan tersebut
Ø Focus pada apa yang kita kerjakan
Ø Konsisten dan sabar dengan apa yang tengah kita jalani
Ø Komitmen dengan apa yang kita lakukan
Ø Tidak pernah menyerah dan terus menoba
Ø Mau bekerja keras untuk mencapai keinginanya
Ø Selalu berfikir positif
Definisi dan Teori Motivasi
Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau
tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan
positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai
kinerja maksimal (Mangkunegara (2005,61).
Teori Motivasi:
1. Teori Drive Reinforcement
Merupakan sifat ketergantungan manusia yang berkaitan dengan hubungan antara perilaku
dan kejadian yang mengikuti perilaku tersebut.
2. Teori Harapan
Menunjukkan pengharapan berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk
bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan.
3. Teori Tujuan
Menjelaskan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari
teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki
tujuan yang jelas.
5. Faktor Pengaruh dan Alasan Berwirausaha
Faktor yang mendorong timbulya kemauan seseorang untuk berwirausaha oleh Yuyun
Wirasasmita (1994:8) yaitu:
Ø Faktor ekonomi
Ø Faktor sosial
Ø Faktor pelayanan
Ø Faktor kebutuhan diri
Perilaku kewirausahaan menurut Kuncara (2008:1) yaitu:
Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita mengelola diri
sendiri. 3 unsur penting kecakapan pribadi:
ØKesadaran diri
Ø Pengaturan diri
Ø Motivasi
Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita menangani
suatu hubungan. 2 unsur penting kecakapan sosial:
Ø Empati
Ø Keterampilan sosial
Ø Motivasi Berprestasi
6. - Motvasi Berprestasi
a. Definisi motivasi
Motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan mereka
berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Motivasi menerangkan
mengapa orang-orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Semakin wirausahawan
mengerti perilaku anggota organisasi, semakin mampu mereka mempengaruhi perilaku
tersebut dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Karena
produktivitas dalam semua organisasi adalah hasil dari perilaku anggota organisasi,
mempengaruhi perilaku ini adalah kunci bagi wirausahawan untuk meningkatkan
produktivitas.
b. Model-Model Motivasi
* Model motivasi kebutuhan-tujuan
Menurut Masykur (1996:204)
Model motivasi kebutuhan dan tujuan dimulai dengan perasaan kebutuhan individu.
Kebutuhan ini kemudian ditransformasi menjadi perilaku yang diarahkan untuk mendukung
pelaksanaan perilaku tujuan. Tujuan dari perilaku tujuan adalah untuk mengurangi kebutuhan
yang dirasakan. Secara teoritis, perilaku mendukung tujuan dan perilaku tujuan berkelanjutan
sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat berkurang.
Contoh, seseorang mungkin merasakan kelaparan. Kebutuhan ini ditransformasikan pertama
kedalam perilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku tujuan untuk
makan. Contoh dari perilaku yang mendukung termasuk juga aktivitas-aktivitas seperti
membeli, memasak dan menyajikan makanan untuk dimakan. Perilaku pendukung tujuan
tersebut dan perilaku tujuan makan itu sendiri akan berkelanjutan sampai individu merasakan
kebutuhan lapar menjadi berkurang. Sekali individu mengalami kebutuhan lapar kembali,
daur tersebut akan mulai kembali.
* Model motivasi Porter-Lawler
Portel dan Lawler telah mengembangkan suatu model motivasi yang menggambarkan uraian
proses motivasi yang lebih lengkap disbanding model kebutuhan-tujuan atau model
ekspektasi Vroom. Model motivasi Porter-Lawler ini konsisten dengan dua model
sebelumnya dimana model ini menerima premis bahwa (1) kebutuhan yang dirasakan akan
menyebabkan perilaku kemanusiaan; dan (2) usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu
tugas ditentukan oleh nilai balas jasa yang dirasakan yang dihasilkan dari suatu tugas dan
probabilitas bahwa balas jasa tersebut akan menjual nyata.
7. Disamping itu, model motivasi Porter-Lawler menekankan tiga karakteristik lain dari proses
motivasi:
1. Nilai balas jasa yang dirasakan ditentukan oleh baik balas jasa intrinsic dan ekstrinsik
yang menghasilkan kepuasan kebutuhan ketika suatu tugas diselesaikan. Balas jasa intrinsik
berasal langsung dari pelaksanaan suatu tugas, sementara balas jasa ekstrinsik tidak ada
hubungannya dengan tugas itu sendiri.
2. Tingkatan dimana individu secara efektif menyelesaikan suatu tugas ditentukan oleh dua
variablel: (1) persepsi individu tentang apa yang diperlukan untuk mrlaksanakan suatu tugas,
dan (2) Kemampuan sesungguhnya daru individu untuk menjalankan suatu tugas.
3. Keadilan balas jasa yang dirasakan akan mempengaruhi jumlah kepuasan yang dihasilkan
oleh balas jasa tersebut. Pda umumnya, semakin adil balas jasa yang dirasakan oleh individu,
semakin besar kepuasan yang dirasakan sebagai hasil dari menerima balas jasa tersebut.
Menurut saya,tak dapat dipungkiri bahwa kewirausahaan memerlukan motivasi dan juga
pola pikir yang positive demi terciptanya keberhasilan berwirausaha. Keberhasilan dalam
berwirausaha tercipta dengan menanamkan keyakinan dalam diri pengusaha. Dengan
memiliki pikiran yang positif bahwa ia yakin dirinya mampu melakukannya maka ia akan
sukses. Dan juga faktor internal dan faktor eksternal merupakan bagian dari keberhasilan
seseorang dalam berwirausaha. Apabila faktor internal dan eksternal itu bersifat sebaliknya,
maka dapat menyebabkan kegagalan.
8. DAFTAR PUSTAKA
Yuyun Wirasasmita, 1994. Kewirausahaan: Buku Pegangan. Jatinangor: UPT-Penerbitan IKOPIN
Rahmat, 2012. Rahasia Pola Pikir Orang Sukses dan Kaya https://www.motivasi-islami.com/rahasia-
pola-pikir- orang-sukses- dan-kaya/ (di unduh 10/04/2018)
http://belajarbisnisinternet.com/7-mindset- yang-perlu- anda-miliki- untuk-sukses- di-apapun/ (di
unduh 10/04/2018)
Finansialku.com. https://www.finansialku.com/kisah-sukses- dea-valencia- pemilik-batik- kultur/ (di
unduh 10/04/2018)